Anda di halaman 1dari 14

BAB II.

PENGUAT OP AMP

II.1. Pengenalan Op Amp


Penguat Op Amp (Operating Amplifier) adalah chip IC
yang digunakan sebagai penguat sinyal yang nilai
penguatannya dapat dikontrol melalui penggunaan resistor dan
komponennya.
Umumnya op amp terdiri dari 2 (dua) input dan 1 output dan
keluaran dari op amp adalah 𝑣𝑜 yang mempunyai persamaan
sebagai berikut :

𝑣𝑜 = 𝐴(𝑣 + − 𝑣 − )
dengan :
𝐴 = 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑜𝑝𝑒𝑛 𝑙𝑜𝑜𝑝 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑎𝑚𝑝𝑙𝑖𝑓𝑖𝑒𝑟
𝑣 + = 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖𝑘
𝑣 − = 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖𝑘

Simbol dari penguat op amp sendiri adalah seperti


gambar di bawah ini :

Gambar 2.1. simbol op amp

7
Op amp sifatnya bekerja secara linier. Oleh karena itu
op amp menyesuaikan keluaran arus sehingga perbedaan
tegangan di antara 2 (dua) input (𝑣 + 𝑑𝑎𝑛 𝑣 − ) mendekati 0
(nol), maka besarnya 𝑣 + = 𝑣 −.
Op amp yang sering digunakan adalah 𝐿𝑀741. Dalam
hal op amp yang ideal, pengauatn tegangan open loop menuju
tak terbatas, sehingga :
𝑖𝑖 = 0
dengan 𝑖𝑖 didefinisikan sebagai arus masukan untuk input
membalik maupun input tidak membalik. Berikut adalah op
amp yang telah terhubung dengan beban resitif 𝑅𝐿 .

Gambar 2.2. op amp dengan beban pada output

Op amp 𝐿𝑀741 mempunyai 8 kaki, adapun skema dari 𝐼𝐶 op


amp 𝐿𝑀741, dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

8
Gambar 2.3. skema op amp 𝐿𝑀741

Skematik diagram op amp 𝐿𝑀741 adalah :

Gambar 2.4. skematik op amp 𝐿𝑀741

9
II.2. Karakteristik Op Amp
Op amp banyak
digunakan dalam
berbagai aplikasikarena
mempunyai bebrapa
keunggulan yang
dimilikinya, seperti
penguatan yang tinggi, Gambar 2.5. Penguat LM741
impedansi masukan yang tinggi, impedansi keluaran yang
rendah dan lain sebagainya.
Berikut di bawah ini adalah karakteristik dari op amp :
1. Penguatan tegangan lingkar terbuka 𝐴𝑣𝑜𝑙 = ∞ −
2. Tegangan offset keluaran 𝑣𝑜𝑜 = 0
3. Hambatan masukan 𝑅𝑖 = ∞
4. Hambatan keluaran 𝑅𝑜 = 0
5. Lebar pita (BW) = 0
6. Waktu tanggapan = 0 detik
7. Karakteristiktidah berubah terhadap suhu
Karakteristik di atas adalah merupakan kondisi ideal dari op
amp.

Berikut adalah penjelasan kondisi ideal dari op amp tersebut :


Penguatan tegangan lingkar terbuka 𝑨𝒗𝒐𝒍
Penguatan lingkar terbuka adalah penguatan diferensial
op amp pada kondisi dimana tidak terdapat umpan balik yang
diterapkan pada op amp tersebut.

10
𝑣𝑜
𝐴𝑣𝑜𝑙 = 𝑣𝑖𝑑 = −∞

𝑣𝑜
𝐴𝑣𝑜𝑙 = (𝑣1 − 𝑣2 ) = −∞

Tanda negatif menandakan bahwa tegangan keluaran 𝑣𝑜


berbeda fase dengan tegangan masukan 𝑣𝑖𝑑 . Yang perlu
difahami adalah bahwa tegangan keluaran 𝑣𝑜 jauh lebih besar
dibandingan dengan tegangan masukan 𝑣𝑖𝑑 .
Dalam kondisi praktis, harga 𝐴𝑣𝑜𝑙 adalah antara 5000
(sekitar 74 dB) sampai 100.000 (100 dB). Op amp baik untuk
menguatkan sinyal yang nilai amplitudonya rendah.
Tegangan offset keluaran 𝒗𝒐𝒐
Tegangan offset keluaran adalah harga tegangan
keluaran dari op amp terhadap tanah (ground) pada kondisi
tegangan masukan 𝑣𝑖𝑑 = 0. Secara ideal 𝑣𝑜𝑜 = 0, tetapi dalam
kondisi praktis (secara praktek) harga 𝑣𝑜𝑜 biasanya sedikit
lebih besar dari 0 (nol) bahkan jauh lebih besar.
Hambatan masukan 𝑹𝒊
Hambatan masukan adalah besar hambatan di antara
kedua masukan op amp. Secara ideal hambatan masukan op
amp adalah tak berhingga, tetapi dalam kondisi praktis (secara
praktek) harga hambatan masukan op amp adalah antara 5𝑘Ω
sampai 20𝑀Ω tergantung pada tipe dari op amp.
Dalam suatu penguat, hambatan masukan yang besar
adalah suatu hal yang sangat diharapkan. Semakin besar nilai
hambatan masukan suatu penguat, maka semakin baik penguat

11
tersebut dalam menguatkan sinyal amplitudo yang sangat
kecil. Dengan hambatan masukan yang besar, maka sumber
sinyal masukan tidak terbebani terlalu besar.
Hambatan keluaran 𝑹𝒐
Hambatan keluaran adalah besarnya hambatan dalam
yang timbul pada saat op amp bekerja sebagai pembagkit
sinyal. Secara ideal harga hambatan keluaran 𝑅𝑜 sama dengan
0. Semakin kecil nilai hambatan keluaran, maka op amp
mendekati kondisi yang ideal.
Lebar pita (BW)
Lebar pita adalah lebar frekuensi tertentu dimana
tegangan keluaran tidak lebih besar dari 0,707 harga tegangan
maksimum pada saat amplitudo tegangan masukan konstan.
Secara ideal, op amp memiliki lebar pita (BW) tak
berhingga, tetapi dalam penerapannya tidalk sama dengan
kondisi ideal. Biasanya op amp mempunyai frekuensi kerja 1
MHz dan diterapkan pada sinyal dengan frekuensi kilohertz.
Contoh : IC op amp LM741, sesuai data sheet mempunyai
penguatan tegangan mendekati 100, sehingga supaya IC
LM741 bekerja dengan baik, penguatan tegangan rangkaian
pada penguat tidak membalik tidak boleh lebih besar dari
5 (= 100/20). IC LM741 mempunyai karakteristik slew rate,
yaitu ukuran seberapa cepat suatu sinyal dapat berubah dalam
format 𝑣𝑜𝑙𝑡 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 , dimana untuk IC LM741 sebesar
0,5 𝑣𝑜𝑙𝑡/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘. Jika sinyal masukan berupa gelombang
sinusoidal dengan 𝑣𝑝𝑝 = 1 𝑣𝑜𝑙𝑡, maka dibutuhkan waktu

12
1𝑣𝑜𝑙𝑡/(0,5 𝑣𝑜𝑙𝑡 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘) = 2 𝜇𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 untuk mengubah 1 volt.
Karena ada dua 1 volt yang bergantian tiap siklus, maka
4 𝜇𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 merupakan periode tertinggi yang dapat ditolerir IC
LM741 untuk sinyal 𝑣𝑝𝑝 = 1 𝑣𝑜𝑙𝑡.
Dengan demikian, frekuensi tertinggi yang dapat ditolerir IC
LM741 dengan sinyal 𝑣𝑝𝑝 = 1 𝑣𝑜𝑙𝑡 adalah :

𝑠𝑙𝑒𝑤 _𝑟𝑎𝑡𝑒 0,5 𝑣𝑜𝑙𝑡 /𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘


𝑓𝑚𝑎𝑘𝑠 = 2 𝑥 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑛 _𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑎𝑛 = 2 𝑥 1 𝑣𝑜𝑙𝑡
=
250𝑘𝐻𝑧

Waktu Tanggapan
Waktu tanggapan adalah waktu yang diperlukan oleh
keluaran berubah setelah masukan berubah. Secara ideal
waktu tanggapan op amp sebesar 0 detik, yaitu keluaran harus
berubah secara langsung pada saat masukan berubah.
Tetapi secara praktis (secara penerapannya), waktu
tanggapan dari op amp memang cepat, tetapi tidak langsung
berubah sesuai masukan, biasanya sebesar beberapa
mikrodetik, ini disebut dengan slew rate.
Karakteristik terhadap Suhu
Suatu bahan semikonduktor biasanya akan berubah
karakteristiknya apabila terjadi perubahan suhu. Pada op amp
yang ideal, perubahan suhu tidak berubah karakteristiknya.
Tetapi dalam prakteknya, suhu berubah, maka karakteristik op
amp tersebut juga berubah sedikit.

13
II.3. Jenis Penguat Op Amp (Integrator Operating
Amplifier)
Op amp ada 2 (dua) jenis masukan yaitu masukan
membalik (inverting) dan masukan tidak membalik (non
inverting).
1. Penguat dengan masukan membalik (inverting)
Rangkaian penguat membali (inverting) adalah rangkaian
op amp yang membalikkan sinyal input. Berikut rangkaian
penguat membalik (inverting amplifier) :

Gambar 2.6. op amp inverting

Gambar 2.7. sinyal keluaran op amp inverting

Untuk menganalisa rangkaian di atas, menggunakan


hukum arus dari Kirchoff utuk menentukan keluaran 𝑣𝑜
dan penguatan tegangan rangkaian sebagai berikut :

14
𝑣𝑜
𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝑣𝑠

Dengan memisalkan op dalam keadaan ideal dimana tidak


ada arus yang mengalir pada input op amp, maka arus
yang mengalir pada 𝑅3 adalah 0 (nol). Oleh karena itu,
𝑣3 = 0. Dari persamaan di atas, maka didapatkan
𝑣2 = 𝑣3 = 0, karena rangkaian op amp berperilaku secara
linier (𝑣 + = 𝑣 − ). Maka arus yang mengalir melalui 𝑅1
adalah :

(𝑣1 −𝑣2 ) (𝑣𝑠 −0) 𝑣


𝑖𝑅1 = 𝑅1
= 𝑅1
= 𝑅𝑠
1

Dari persamaan di atas, kita tahu bahwa :


𝑣
𝑖𝑅1 = 𝑖𝑅2 = 𝑅𝑠
1

(0−𝑣𝑜 ) 𝑣
𝑖𝑅2 = 𝑅2
= 𝑖𝑅1 = 𝑅𝑠
1
−𝑣𝑜 𝑣𝑠
𝑅2
=𝑅
1

𝑅
𝑣𝑜 = −𝑣𝑠 (𝑅2 )
1

Untuk mencari penguatan tegangannya, kita harus


membagi tegangan keluaran dengan tegangan masukan :

𝑣 𝑅
𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = − 𝑣𝑜 = 𝑅2
𝑠 1

15
Sebagai catatan, kenapa penguatan tegangan akhir
bertanda negatif, karenanya dinamakan penguatan
membalik (inverting amplifier).

2. Penguatan dengan masukan tidak membalik (non


inverting amplifier)
Penguatan tegangan pada rangkaian op amp masukan
𝑅
tidak membalik adalah : 1 + 𝑅2
1

Berikut ini adalah rangakain penguat tidak membalik (non


inverting amplifier) :

Gambar 2.8. rangkaian penguat tidak membalik

Gambar 2.9. sinyal keluaran penguat tidak membalik

Dari rangkain di atas, dapat di hitung 𝑣𝑜 sebagai berikut :

𝑅2
𝑣𝑜 = 𝑣𝑠 (1 + )
𝑅1

16
Dengan penguatan tegangan adalah :

𝑣0 𝑅
𝑣𝑠
= (1 + 𝑅2 )
1

II.4. Penguat sebagai Penjumlah (Summing Amplifier)


Penguat sebagai penjumlah memiliki fungsi untuk
menjumlahkan beberapa level sinyal input yang masuk ke
sistem op amp. Penggunaan penguat sebagai penjumlah sering
kita jumpai pada rangkaian mixer untuk audio. Berikut adalah
rangkaian penguat sebagai penjumlah :

Gambar 2.10. rangkaian penguat sebagai penjumlah

Besarnya penguatan (Gain) pada masing-masing titik


tegangan masukan adalah :
𝑅
𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 = 𝑓 𝑅
𝑖

dengan :
𝑅𝑓 adalah resistor feed back menuju input inverting

17
𝑅𝑖 adalah resistor yang dilewati tegangan masukan menuju
input inverting op amp

Besarnya tegangan keluaran 𝑣𝑜𝑢𝑡 pada gambar di atas adalah :

𝑅𝑓 𝑅𝑓 𝑅𝑓
𝑣𝑜𝑢𝑡 = − 𝑥 𝑣1 + 𝑥 𝑣2 + ⋯ + 𝑥 𝑣𝑛
𝑅1 𝑅2 𝑅𝑛

Contoh soal penguat :


Berapa penguatan dari rangkaian di bawah ini :
(𝑅2 = 100𝑘Ω, 𝑅1 = 10𝑘Ω)

Jawab : penguat gambar di atas adalah penguat non


inverting, sehingga :
𝑣0 𝑅2 100𝑘
= 1+ = 1+ = 1 + 10 = 11 𝑥
𝑣𝑠 𝑅1 10𝑘
Jadi penguatan dari rangkaian adalah 11 x

18
Soal latihan :
1. Berapa penguatan dari rangkaian di bawah ini :
(𝑅2 = 10𝑘Ω, 𝑅1 = 1𝑘Ω)

2. Berapa penguatan dari rangkaian di bawah ini :


(𝑅1 = 1𝑘Ω, 𝑅2 = 1𝑘Ω, 𝑅3 = 1𝑘Ω 𝑑𝑎𝑛
𝑣1 = 0,1 𝑣, ; 𝑣2 = 0,2 𝑣; 𝑣3 = 0,1 𝑣)

19
Rangkuman :
Penguat Op Amp (Operating Amplifier) adalah chip IC
yang digunakan sebagai penguat sinyal yang nilai
penguatannya dapat dikontrol melalui penggunaan resistor dan
komponennya.
Jenis penguat op amp (Operating Amplifier) adalah op
amp inverting, op amp non inverting dan summing amplifier.
Penguatannya op amp adalah sebagai berikut :
𝑣𝑜 𝑅2
1. 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = − = untuk op am
𝑣𝑠 𝑅1
inverting
𝑣0 𝑅2
2. 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = = (1 + ) untuk op amp
𝑣𝑠 𝑅1
non
inverting
𝑅𝑓 𝑅𝑓 𝑅𝑓
3. 𝑣𝑜𝑢𝑡 = − 𝑥 𝑣1 + 𝑥 𝑣2 + ⋯ + 𝑥 𝑣𝑛 untuk
𝑅1 𝑅2 𝑅𝑛

summing amplifier

20

Anda mungkin juga menyukai