Bab II Op Amp PDF
Bab II Op Amp PDF
PENGUAT OP AMP
𝑣𝑜 = 𝐴(𝑣 + − 𝑣 − )
dengan :
𝐴 = 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑜𝑝𝑒𝑛 𝑙𝑜𝑜𝑝 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑎𝑚𝑝𝑙𝑖𝑓𝑖𝑒𝑟
𝑣 + = 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖𝑘
𝑣 − = 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖𝑘
7
Op amp sifatnya bekerja secara linier. Oleh karena itu
op amp menyesuaikan keluaran arus sehingga perbedaan
tegangan di antara 2 (dua) input (𝑣 + 𝑑𝑎𝑛 𝑣 − ) mendekati 0
(nol), maka besarnya 𝑣 + = 𝑣 −.
Op amp yang sering digunakan adalah 𝐿𝑀741. Dalam
hal op amp yang ideal, pengauatn tegangan open loop menuju
tak terbatas, sehingga :
𝑖𝑖 = 0
dengan 𝑖𝑖 didefinisikan sebagai arus masukan untuk input
membalik maupun input tidak membalik. Berikut adalah op
amp yang telah terhubung dengan beban resitif 𝑅𝐿 .
8
Gambar 2.3. skema op amp 𝐿𝑀741
9
II.2. Karakteristik Op Amp
Op amp banyak
digunakan dalam
berbagai aplikasikarena
mempunyai bebrapa
keunggulan yang
dimilikinya, seperti
penguatan yang tinggi, Gambar 2.5. Penguat LM741
impedansi masukan yang tinggi, impedansi keluaran yang
rendah dan lain sebagainya.
Berikut di bawah ini adalah karakteristik dari op amp :
1. Penguatan tegangan lingkar terbuka 𝐴𝑣𝑜𝑙 = ∞ −
2. Tegangan offset keluaran 𝑣𝑜𝑜 = 0
3. Hambatan masukan 𝑅𝑖 = ∞
4. Hambatan keluaran 𝑅𝑜 = 0
5. Lebar pita (BW) = 0
6. Waktu tanggapan = 0 detik
7. Karakteristiktidah berubah terhadap suhu
Karakteristik di atas adalah merupakan kondisi ideal dari op
amp.
10
𝑣𝑜
𝐴𝑣𝑜𝑙 = 𝑣𝑖𝑑 = −∞
𝑣𝑜
𝐴𝑣𝑜𝑙 = (𝑣1 − 𝑣2 ) = −∞
11
tersebut dalam menguatkan sinyal amplitudo yang sangat
kecil. Dengan hambatan masukan yang besar, maka sumber
sinyal masukan tidak terbebani terlalu besar.
Hambatan keluaran 𝑹𝒐
Hambatan keluaran adalah besarnya hambatan dalam
yang timbul pada saat op amp bekerja sebagai pembagkit
sinyal. Secara ideal harga hambatan keluaran 𝑅𝑜 sama dengan
0. Semakin kecil nilai hambatan keluaran, maka op amp
mendekati kondisi yang ideal.
Lebar pita (BW)
Lebar pita adalah lebar frekuensi tertentu dimana
tegangan keluaran tidak lebih besar dari 0,707 harga tegangan
maksimum pada saat amplitudo tegangan masukan konstan.
Secara ideal, op amp memiliki lebar pita (BW) tak
berhingga, tetapi dalam penerapannya tidalk sama dengan
kondisi ideal. Biasanya op amp mempunyai frekuensi kerja 1
MHz dan diterapkan pada sinyal dengan frekuensi kilohertz.
Contoh : IC op amp LM741, sesuai data sheet mempunyai
penguatan tegangan mendekati 100, sehingga supaya IC
LM741 bekerja dengan baik, penguatan tegangan rangkaian
pada penguat tidak membalik tidak boleh lebih besar dari
5 (= 100/20). IC LM741 mempunyai karakteristik slew rate,
yaitu ukuran seberapa cepat suatu sinyal dapat berubah dalam
format 𝑣𝑜𝑙𝑡 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 , dimana untuk IC LM741 sebesar
0,5 𝑣𝑜𝑙𝑡/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘. Jika sinyal masukan berupa gelombang
sinusoidal dengan 𝑣𝑝𝑝 = 1 𝑣𝑜𝑙𝑡, maka dibutuhkan waktu
12
1𝑣𝑜𝑙𝑡/(0,5 𝑣𝑜𝑙𝑡 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘) = 2 𝜇𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 untuk mengubah 1 volt.
Karena ada dua 1 volt yang bergantian tiap siklus, maka
4 𝜇𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 merupakan periode tertinggi yang dapat ditolerir IC
LM741 untuk sinyal 𝑣𝑝𝑝 = 1 𝑣𝑜𝑙𝑡.
Dengan demikian, frekuensi tertinggi yang dapat ditolerir IC
LM741 dengan sinyal 𝑣𝑝𝑝 = 1 𝑣𝑜𝑙𝑡 adalah :
Waktu Tanggapan
Waktu tanggapan adalah waktu yang diperlukan oleh
keluaran berubah setelah masukan berubah. Secara ideal
waktu tanggapan op amp sebesar 0 detik, yaitu keluaran harus
berubah secara langsung pada saat masukan berubah.
Tetapi secara praktis (secara penerapannya), waktu
tanggapan dari op amp memang cepat, tetapi tidak langsung
berubah sesuai masukan, biasanya sebesar beberapa
mikrodetik, ini disebut dengan slew rate.
Karakteristik terhadap Suhu
Suatu bahan semikonduktor biasanya akan berubah
karakteristiknya apabila terjadi perubahan suhu. Pada op amp
yang ideal, perubahan suhu tidak berubah karakteristiknya.
Tetapi dalam prakteknya, suhu berubah, maka karakteristik op
amp tersebut juga berubah sedikit.
13
II.3. Jenis Penguat Op Amp (Integrator Operating
Amplifier)
Op amp ada 2 (dua) jenis masukan yaitu masukan
membalik (inverting) dan masukan tidak membalik (non
inverting).
1. Penguat dengan masukan membalik (inverting)
Rangkaian penguat membali (inverting) adalah rangkaian
op amp yang membalikkan sinyal input. Berikut rangkaian
penguat membalik (inverting amplifier) :
14
𝑣𝑜
𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝑣𝑠
(0−𝑣𝑜 ) 𝑣
𝑖𝑅2 = 𝑅2
= 𝑖𝑅1 = 𝑅𝑠
1
−𝑣𝑜 𝑣𝑠
𝑅2
=𝑅
1
𝑅
𝑣𝑜 = −𝑣𝑠 (𝑅2 )
1
𝑣 𝑅
𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = − 𝑣𝑜 = 𝑅2
𝑠 1
15
Sebagai catatan, kenapa penguatan tegangan akhir
bertanda negatif, karenanya dinamakan penguatan
membalik (inverting amplifier).
𝑅2
𝑣𝑜 = 𝑣𝑠 (1 + )
𝑅1
16
Dengan penguatan tegangan adalah :
𝑣0 𝑅
𝑣𝑠
= (1 + 𝑅2 )
1
dengan :
𝑅𝑓 adalah resistor feed back menuju input inverting
17
𝑅𝑖 adalah resistor yang dilewati tegangan masukan menuju
input inverting op amp
𝑅𝑓 𝑅𝑓 𝑅𝑓
𝑣𝑜𝑢𝑡 = − 𝑥 𝑣1 + 𝑥 𝑣2 + ⋯ + 𝑥 𝑣𝑛
𝑅1 𝑅2 𝑅𝑛
18
Soal latihan :
1. Berapa penguatan dari rangkaian di bawah ini :
(𝑅2 = 10𝑘Ω, 𝑅1 = 1𝑘Ω)
19
Rangkuman :
Penguat Op Amp (Operating Amplifier) adalah chip IC
yang digunakan sebagai penguat sinyal yang nilai
penguatannya dapat dikontrol melalui penggunaan resistor dan
komponennya.
Jenis penguat op amp (Operating Amplifier) adalah op
amp inverting, op amp non inverting dan summing amplifier.
Penguatannya op amp adalah sebagai berikut :
𝑣𝑜 𝑅2
1. 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = − = untuk op am
𝑣𝑠 𝑅1
inverting
𝑣0 𝑅2
2. 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = = (1 + ) untuk op amp
𝑣𝑠 𝑅1
non
inverting
𝑅𝑓 𝑅𝑓 𝑅𝑓
3. 𝑣𝑜𝑢𝑡 = − 𝑥 𝑣1 + 𝑥 𝑣2 + ⋯ + 𝑥 𝑣𝑛 untuk
𝑅1 𝑅2 𝑅𝑛
summing amplifier
20