Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

MOTOR BAKAR DAN TENAGA PERTANIAN

SISTEM PENDINGINAN

Disusun Oleh :

Kelompok 4

Heri Siswanto A1H011020


Rizma Annisa A1H011021
Merlyn Karlina A. A1H011022
Ria Wijiati Ras A1H011023
Subhekti Hikmanto A1H011024
Catur Febrianto A1H011025
Dita Pujianti A1H011026
Atikah Nur M. A1H011028

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya, maka penyusunan ini dapat terselesaikan. Makalah ini berjudul “Sistem
Pendinginan”. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi tugas
terstruktur dari mata kuliah Makalah Motor Bakar dan Tenaga Pertanian yang diampu
oleh Abdul Mukhlis Ritonga, S.TP., M.Sc.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini kurang dari sempurna
dan masih banyak kekurangan, namun penyusun berharap Makalah ini bermanfaat
bagi yang membutuhkan.

Purwokerto, April 2013

Penyusun
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem pendinginan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga
mesin supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Sistem pendinginan
perlu dan penting dilakukan. Berdasarkan neraca panas pada mesin maka fungsi
pendinginan pada motor menjadi penting karena panas yang akan terserap oleh
sistem pendinginan dapat mencapai 32 %.
Bila mesin tidak didinginkan akan terjadi pemanasan yang lebih
(overheating) dan akan mengakibatkan gangguan-gangguan seperti:
a. Bahan akan lunak pada suhu tinggi. Contoh: torak yang terbuat dari logam
paduan aluminium akan kehilangan kekuatannya (kira-kira sepertiganya) pada
suhu tinggi (300 C), bagian atas torak akan berubah bentuk atau bahkan
mencair.
b. Ruang bebas (clearance) antara komponen yang saling bergerak menjadi
terhalang bila terjadi pemuaian karena panas berlebihan. Misalnya torak akan
memuai lebih besar (karena terbuat dari paduan aluminium) daripada blok
silinder (yang terbuat dari besi tuang) sehingga gerakan torak menjadi macet.
c. Terjadi tegangan termal, yaitu tegangan yang dihasilkan oleh perubahan suhu.
Misalnya cincin torak yang patah, torak yang macet karena adanya tegangan
tersebut.
d. Pelumas lebih mudah rusak oleh karena panas yang berlebihan. Jika suhu naik
sampai 250 C pada alur cincin, pelumas berubah menjadi karbon dan cincin
torak akan macet sehingga tidak berfungsi dengan baik, atau cincin macet
(ring stick). Pada suhu 500 ºC pelumas berubah menjadi hitam, sifat
pelumasannya turun, torak akan macet sekalipun masih mempunyai ruang
bebas.
e. Pembakaran tidak normal. Motor bensin cenderung untuk terjadi ketukan
(knocking).
Sebaliknya bila motor terlalu dingin akan terjadi masalah, yaitu pada motor
bensin bahan bakar akan sukar menguap dan campuran udara bahan bakar
menjadi gemuk. Hal ini menyebabkan pembakaran menjadi tidak sempurna.
Pada motor diesel bila udara yang dikompresi dingin akan mengeluarkan
asap putih dan menimbulkan ketukan dan motor tidak mudah dihidupkan. Selain
itu, kalau pelumas terlalu kental, akan mengakibatkan motor mendapat tambahan
tekanan dan uap yang terkandung dalam gas pembakaran akan terkondensasi pada
suhu kira-kira 50C.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui segala hal
tentang system pendinginan baik itu pengertian, macam-macam, mekanisme
kerja, dan aplikasinya di kehidupan sehari-hari.
II. ISI

2.1 Pengertian Sistem Pendinginan


Motor bakar berfungsi mengubah energi panas yang terkandung dalam
bahan bakar menjadi tenaga gerak. Dari panas yang dihasilkan ini, kira-kira 25%
digunakan sebagai tenaga penggerak, kira-kira 45% hilang terbawa gas buang dan
hilang akibat gesekan-gesekan, sedangkan sisanya kira-kira 30% diserap oleh
bagian-bagian motor itu sendiri. Panas yang diserap ini harus segera dibuang
untuk menghindari panas yang berlebihan (over heating) yang dapat
mengakibatkan mesin menjadi rusak,. Untuk itu diperlukan sistem pendingin
mesin dengan media air atau udara untuk menstabilkan suhu kerja mesin antara
80-100 OC.
Sistem pendinginan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga
mesin supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Mesin pembakaran
dalam maupun luar melakukan proses pembakaran untuk menghasilkan energi
dan dengan mekanisme mesin diubah menjadi tenaga gerak. Mesin bukan
instrumen dengan efisiensi sempurna, panas hasil pembakaran tidak semuanya
terkonversi menjadi energi, sebagian terbuang melalui saluran pembuangan dan
sebagian terserap oleh material di sekitar ruang bakar.
Mesin dengan efisiensi tinggi memiliki kemampuan untuk konversi panas
hasil pembakaran menjadi energi yang diubah menjadi gerakan mekanis, dengan
hanya sebagian kecil panas yang terbuang. Mesin selalu dikembangkan untuk
mencapai efisiensi tertinggi, tetapi juga mempertimbangkan faktor ekonomis,
daya tahan, keselamatan serta ramah lingkungan.
Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam mesin
mengakibatkan mesin dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi. Temperatur
sangat tinggi akan mengakibatkan desain mesin menjadi tidak ekonomis, sebagian
besar mesin juga berada di lingkungan yang tidak terlalu jauh dengan manusia
sehingga menurunkan faktor keamanan. Temperatur yang sangat rendah juga
tidak terlalu menguntungkan dalam proses kerja mesin. Sistem pendinginan
digunakan agar temperatur mesin terjaga pada batas temperatur kerja yang ideal.
Prinsip pendinginan adalah melepaskan panas mesin ke udara, tipe
langsung dilepaskan ke udara disebut pendinginan udara (air cooling), tipe
menggunakan fluida sebagai perantara disebut pendinginan air.

2.2 Macam-macam Sistem Pendinginan


Berdasarkan fluida pendingin, pendingin yang biasa digunakan pada engine
kendaraan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sistem pendingin air dan
sistem pendingin udara.
2.2.1 Sistem Pendingin Air
Sistem pendingin air memiliki konstruksi yang lebih rumit dibanding
pendingin udara, akan tetapi memiliki banyak kelebihan dibanding
pendingin udara, diantaranya mesin menjadi relatif aman karena disekeliling
silinder dikelilingi oleh air pendingin, air juga bisa meredam bunyi yang
berlebihan dalam mesin, dan air juga bisa dijadikan pemanas ruangan di
dalam ruang kemudi (khusus di Negara yang memiliki musim dingin).

Gambar 1. Sistem Pendingin Air


Cara kerja
a. Bila mesin dingin
Saat mesin masih dingin sirkulasi air pendingin hanya terjadi
didalam mesin saja, tanpa melalui radiator, ini dikarenakan adanya
thermostat yang masih menutup saat mesin dingin, jadi air yang mestinya
kedalam radiator tertutup oleh thermostat dan akan melewati saluran
bypass untuk kembali bersirkulasi kedalam mesin, proses ini juga
bertujuan untuk mempercepat mesin mencapai suhu kerja normal yaitu
sekitar 80-90 oC.
b. Bila mesin panas
Saat mesin sudah panas dan melebihi temperatur kerja maka
thermostat akan terbuka dan saluran bypass akan tertutup sehingga air
yang sudah panas akan dialirkan kedalam radiator untuk selanjutnya
didinginkan oleh kipas dan laju kendaraan itu sendiri, selanjutnya cairan
pendingin yang sudah didinginkan didalam radiator kembali dialirkan
kedalam mesin untuk kembali mendinginkan mesin, begitu seterusnya
sampai temperature kembali turun hingga thermostat kembali menutup,
begitu seterusnya proses ini berulang.

Bagian-Bagian Sistem Pendingin Air


Bagian-bagian sistem pendinginan air yang penting dan perlu
dipelihara/diservis adalah: Radiator, tutup radiator, pompa air, kipas, katup
termostat, dan tangki reservoir.
a. Radiator

Gambar 2. Radiator
Radiator pada sistem pendinginan berfungsi untuk mendinginkan
air atau membuang panas air ke udara melalui sisrip-sirip pendinginnya.
Konstruksi radiator terdiri dari:
1) Tangki atas
Tangki atas berfungsi untuk menampung air yang telah panas
dari mesin. Tangki atas dilerngkapi dengan lubang pengisian, pipa
pembuangan dan saluran masuk dari mesin. Lubang pengisian harus
ditutup dengan tutup radiator. Pipa pembuangan untuk mengalirkan
kelebihan air dalam sistem pendinginan yang disebabkan oleh
ekspansi panas dari air keluar atau ke tangki reservoir. Saluran
masuk ditempatkan agak keujung tangki atas.
2) Inti radiator (radiator core)
Inti radiator berfungsi untuk membuang panas dari air ke udara
agar suhu air lebih rendah dari sebelumnya. Inti radiator terdiri dari
pipa-pipa air untuk mengalirka air dari tangki atas ke tangki bawah
dan sisrip-sirip pendingin untuk membuang panas air dalam pipa-
pipa air. Udara juga dialirkan diantara sirip-sirip pendingin agar
pembuangan panas secepat mungkin. Warna inti radiator dibuat
hitam agar pepindahan panas radiasi dapat terjadi sebesar mungkin.
Besar kecilnya inti radiator tergantung pada kapasitas mesin dan
jumlah pipa-pipa air dan sisrip-siripnya
3) Tangki bawah
Tangki bawah berfungsi untuk menampung air yang telah
didinginkan oleh inti radiator dan selanjutnya disalurkan ke mesin
melalui pompa. Pada tangki bawah juga dipasangkan saluran air
yang berhubungan dengan pompa air dan saluran pembuangan
untuk membuang air radiator pada saat membersihkan radiator dan
melepas radiator.
b. Tutup Radiator

Gambar 3. Tutup Radiator

Tutup radiator berfungsi untuk menaikkan titik didih air pendingin


dengan jalan menahan ekspansi air pada saat air menjadi panas sehingga
tekanan air menjadi lebih tinggi daripada tekanan uadar luar. Di samping
itu pada sistem pendinginan tetrutup, tutup radiator berfungsi untuk
mempertahankan air pendingin dalam sistem meskipun dalam keadaan
dingin atau panas. Untuk maksud tersebut tutup radiator dilengkapi
dengan katup pengatur tekanan (relief valve) dan katup vakum.
Cara kerja katup-katup pada tutup radiator adalah sebagai berikut:
Pada saat mesin dihidupkan suhu air pendingin segera naik dan
akan menyebabkan kenikan volume air sehingga cenderung keluar
saluran pengisian radiator. Keluarnya air tersebut ditahan oleh katup
pengatur tekanan sehingga tekanan naik. Kenaikan tekanan akan
menaikkan titik didih air yang berarti mempertahankan air pendingin
dalam sistem. Bila kenaikan suhu sedemikian rupa sehingga
menyebabkan kenaikan volume air yang berlebihan, tekanan air akan
melebihi tekanan yang diperlukan dalam sistem. Karenya air akan
mendesak katup pengatur tekanan untuk membuka dan air akan keluar
melalui katup ini ke pipa pembuangan.
Pada saat suhu air pendingin turun akan terjadi penurunan volume,
yang akan menyebabkan terjadinya kevakuman dalam sistem yang
selanjutnya akan membuka katup vakum sehingga dalam sistem tidak
terjadi kevakuman lagi. Sistem yang menggunakan tangki reservoir,
kevakuman akan diisi oleh air sehingga air dalam sistem akan tetap. Bila
sistem tidak menggunakan tangki reservoir maka yang masuk adalah
udara.

Gambar 4. Radiator dengan tangki reservoir


c. Pompa Air
Pompa air berfungsi untuk menyirkulasikan air pendingin dengan
jalan membuat perbedaan tekanan antara saluran isap dengan saluran
tekan pada pompa. Pompa air yang biasa digunakan adalah pompa
sentrifugal. Pompa air ini digerakkan oleh mesin dengan bantuan tali
kipas (“V” belt) dan puli dengan perbandingan putaran antara pompa air
dengan mesin sekitar 0,9 sampai 1,3. Hal ini dimaksudkan agar dapat
mengalirkan air pendingin sesuai dengan operasi mesin.

Gambar 5. Konstruksi pompa air


Pompa ini terdiri dari: (a) Poros, (b) Impeller, dan (c) Water seal
d. Kipas Pendingin
Kipas berfungsi untuk mengalirkan udara pada inti radiator agar
panas yang terdapat pada inti radiator dapat dipancarkan ke udara
dengan mudah. Kipas pendingin dapat berupa kipas pendingin biasa
(yang diputarkan oleh mesin) atau kipas pendingin listrik. Kipas
pendingin biasa digerakkan oleh putaran puli poros engkol. Poros kipas
biasa sama dengan poros pompa air sehingga putaran kipas sama dengan
putaran pompa.
Gambar 5. Penggerak kipas dengan motor listrik
Pada kipas pendingin listrik digerakkan oleh motor listrik akan
menghasilkan efisiensi pendinginan yang lebih baik (terutama pada
kecepatan rendah dan beban berat) dan membantu pemanasan awalair
pendingin yang lebih cepat, penggunaan bahan bakar yang lebih hemat,
dan mengurangi suara berisik.
Adapun cara kerja kipas pendingin listrik sebagai berikut:

Gambar 6. Cara kerja kipas pendingin listrik

Bila suhu air pendingin dibawah 83 ºC temperature switch ON dan


relay berhubungan dengan masa. Fan relay coil terbuka dan motor tidak
bekerja. Bila suhu air pendingin di atas 83 ºC, temperature switch akan
OFF dan sirkuit relay ke masa terputus. Fan relay tidak bekerja, maka
kontak poin merapat dan kipas mulai bekerja.
e. Katup Termostat
Katup termostat berfungsi untuk menahan air pendingin bersirkulasi
pada saat suhu mesin yang rendah dan membuka saluran adri mesin ke
radiator pada saat suhu mesin mencapai suhu idealnya. Katup termostat
biasanya dipasang pada saluran air keluar dari mesin ke radiator yang
dimaksudkan agar lebih mudah untuk menutup saluran bila mesin dalan
keadaan dingin dan mebuka saluran bila mesin sudah panas.

Gambar 7. Katup Termostat


Ada 2 tipe termostat, yaitu tipe bellow dan tipe wax. Kebanyakan
termostat yang digunakan adalah tipe wax. Di samping itu termostat tipe
wax ada yang menggunakan katup by pass dan tidak menggunakan
katup by pass.
Cara kerja katup termostat adalah sebagai berikut:
Pada saat suhu air pendingin rendah katup tertutup atau saluran dari
mesin ke radiator terhalang oleh wax (lilin) yang belum memuai. Bila
suhu air pendingin naik sekitar 80 sampai dengan 90 derajat Celcius
maka lilin akan memuai dan menekan karet. Karet akan berubah bentuk
dan menekan poros katup. Oleh karena posisi poros tidak berubah maka
maka karet yang sudah berubah tersebut akan membawa katup untuk
membuka.
Gambar 8. Katup termostat pada saat suhu 80-90 ºC

Gambar 9. Termostat dengan katup by pass

Untuk menghindari terjadinya tekanan air yang tinggi pada saat


katup termostat tertutup, pada saluran di bawah katup dibuatkan saluran
ke pompa air yang dikenal dengan saluran pintas (by pass).

Gambar 10. Termostat dengan katup by pass pada saat dingin

Cara kerja katup by pass pada termostat dapat dilihat pada sistem
pendingin mesin pada saat dingin dan panas.
Gambar 11. Termostat dengan katup by pass pada saat panas

Cara Kerja Sistem Pendinginan


Air pendingin bersirkulasi di water jacket untuk mendinginkan mesin
yang panas itu. Ketika air pendingin telah panas maka air pendingin itu akan
masuk ke radiator setelah melalui thermostat yang mengaturnya. Di radiator
air pendingin yang panas itu akan didinginkan oleh kipas radiator dan sirip-
sirip radiator dan ketika proses pendinginan telah selesai maka akan menuju
kembali ke mesin untuk mendinginkan mesin. Pompa air mempercepat
proses pendinginan itu.

Gambar 12. Cara kerja sistem pendingin


Pemeliharaan/Servis Sistem Pendingin Air
a. Pemeliharaan/servis Radiator dan tutup radiator.
Bagian-bagian radiator dapat dilihat pada gambar 13.

Gambar 13. Bagian-bagian radiator


Pemeriksaan dan Perbaikan radiator dilakukan sebagai berikut:
1) Pemeriksaan pipa-pipa dan bagian yang disolder pada tangki atas dan
bawah dari kemungkinan bocor, kalau perlu diperbaiki atau diganti
2) Periksa sirip dan inti radiator dan perbaiki sirip yang menghambat
saluran air dengan menggunakan obene pipih (Gambar 14)

Gambar 14. Perbaikan radiator


3) Bila yang tersumbat dari intinya melebihi 20 persen radiator harus
diganti
4) Periksalah slang radiator dan jika ternya rusak atau keras harus diganti
5) Periksalah katup pengatur pada tutup radiator dan katup vakum dari
kemungkinan pegasnya yang lemah atau dudukannya kurang rapat.
Jika katup membuka pada tekanan di bawah harga spesifikasi atau ada
kerusakan lain , tutup radiator harus diganti (Gambar 15)

Gambar 15. Pemeriksaan tutup radiator

b. Pemeliharaan/servis Pompa air


Untuk servis pompa air dilakukan dengan membongkar,
membersihkan, mengganti seal-seal yang bocor, memastikan
kerapatannya dan merakit kembali. Untuk memahami pompa air dapat
dilihat bagian-bagian pompa air seperti gambar 16.

Gambar 16. Bagian-bagian Pompa air


c. Pemeliharaan/servis Termostat
Untuk menservis termostat dilakukan dengan cara: (a) membuka
termostat dari sistem pendinginan, (b) memeriksa termostat dengan cara:
menaruh termostat pada tempat yang berisi air (lihat gambar 24).
Periksalah suhu saat pembukaan katup dengan jalan manikkan suhu air
sedikit demi sedikit. Termostat harus diganti bila ternyata terdapat
kerusakan, (c) mamasang kembali termostat pada sistem.

Gambar 17. Pemeriksaan termostat dan contoh spesifikasinya

2.2.2 Sistem Pendingin Udara


Sistem pendingin udara yang digunakan pada engine diambil langsung
oleh udara melalui sirip-sirip pendingin. Kemudian diserap oleh udara luar
yang temperaturnya jauh lebih rendah. Konstruksi dan jumlah sirip
pendingin tergantung besar kecilnya engine dan kecepatan perpindahan
kalor dari sirip-sirip pendingin ke udara. Sirip-sirip ini dipasangkan di
sekeliling silinder dan kepala silinder. Udara yang menyerap panas dari
sirip-sirip pendingin harus bersirkulasi agar udara di sekitar sirip-sirip
pendingin temperaturnya tetap rendah.

Gambar 18. Sistem Pendingin Udara


Pada pendingin udara ini, hembusan udara mejadi lebih cepat pada
saat kendaraan berjalan atau dilakukan oleh sebuah kipas. Konstruksi engine
dengan pendingin udara disbanding pendingin air mempunyai keuntungan
antara lain:
a. Konstruksi lebih sederhana.
b. Harga relatif lebih murah.
c. Perawatan relatif tidak ada.
Namun demikian juga mempunyai kerugian antara lain:
a. Pendingin tidak merata.
b. Suara engine keras karena adanya getaran dari sirip-sirip pendingin.
Gambar 19. Kipas pada roda gila tanpa pengaruh aliran dan dengan pengarah
aliran
Pendinginan ini banyak digunakan pada sepeda motor. Untuk
mengefektifkan pendinginan udara banyak dijumpai dengan menambah
suatu kipas yang digerakkan langsung oleh poros engkol.
Jika engine dihidupkan, maka kipas akan ikut berputar, sehingga udara
menuju sudut-sudut hantar ke sirip-sirip kepala silinder dan blok silinder.
Dengan menggunakan kipas ini maka pendingin akan lebih merata
disbanding yang tidak memakai kipas, cara ini digunakan pada sepeda
motor. Contoh: vespa, Suzuki jet cooled (RC), Yamaha force 1 dan
beberapa mobil, contohnya: VW lama (safari, combi dan kodok).

2.3 Aplikasi Sistem Pendinginan


2.3.1 Sistem Pendingin pada AC
Dalam sistem AC pendingin udara, menggunakan refrigerant sebagai
media pendingin ruangan. Sistem ini merupakan sistem yang dipakai pada
skala ruangan yang lebih kecil, seperti rumah, perkantoran sekala kecil, atau
ruang-ruang kontrol yang memerlukan perlakuan khusus dalam hal
temperatur/ suhu. Dan jenis yang umum digunakan. Jenis ini kurang cocok
untuk pendinginan ruangan yang besar, karena disamping ruangan yang
dibutuhkan sangat besar, terutama outdoor, juga dalam pengoperasiannya
lebih mahal.
Termasuk sistem indirect cooling (pendinginan tidak langsung),
dimana proses pendinginan menggunakan air sebagai media, yang diproses
oleh AHU (air handling unit) atau FCU. Sistem pendinginan melalui air
sebagai media, digunakan pada gedung-gedung besar, seperti mall.
Bandara atau perkantoran yang besar. Sistem ini dalam operasionalnya
lebih efisien diibandingkan dengan menggunakan refrigerant secara
langsung, tetapi investasi awal yang sangat mahal.
2.3.2 Sistem Pendingin pada Motor
Sistem pendinginan motor menggunakan prinsip pemindahan
panas secara konduksi, konveksi dan radiasi. Panas diserapsecara
konduksi dari metal disekeliling silinder, dari katup, dari kepala silinder
menuju cairan pendingin. Permukaan logam dengan cairan pendingin
terjadi perpindahan panas secara konveksi dan didalam cairan pendingin
terjadi sentuhan dan perpindahan panas, sehingga air menjadi panas dalam
kantong-kantong air pendingin, yang terletak didalam blok silinder.
2.3.3 Sistem Pendingin pada Diesel
Motor diesel penggerak generator yang banyak dipakai di
lapangan, umumnya motor diesel selinder tunggal-horisontal berpendingin
air. Sirkulasi air pendingin menggunakan sistem sirkulasi alam atau
dengan sirkulasi air pendingin tidak menggunakan pompa sirkulator
(water pump). Sirkulasi jenis ini berlangsung karena adanya perbedaan
berat jenis air pendingin akibat rambatan panas yang diterima dari blok
silinder.
2.3.4 Sistem Pendingin pada Mobil
Mobil diperlukan sistem pendinginan yangberfungsi untuk
menurunkan temperatur pada mesin, karena mesin dapat menghasilkan
efesiensi kerja yang baik pada temperature mesin sekitar 800 C sampai
dengan 850 C
III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem pendinginan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga mesin
supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Prinsip pendinginan adalah
melepaskan panas mesin ke udara, tipe langsung dilepaskan ke udara disebut
pendinginan udara (air cooling), tipe menggunakan fluida sebagai perantara
disebut pendinginan air. Berdasarkan fluida pendingin, pendingin yang biasa
digunakan pada engine kendaraan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
sistem pendingin air dan sistem pendingin udara. Aplikasi sistem pendingin dapat
kita temukan pada kehidupan sehari-hari misalnya pada AC, mobil, diesel, motor,
dll.

3.2 Saran
Sebagai mahasiswa Teknik Pertanian, kita harus mengetahui sistem-sistem
pada motor bakar dan tenaga pertanian, salah satunya yaitu sistem pendingin.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan mahasiswa
tentang sistem pendingin.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.bppp-
tegal.com/v1/index.php?option=com_content&view=article&id=228:sistem-pendinginan-
motor-diesel&catid=44:artikel&Itemid=85

Anda mungkin juga menyukai