Teori Abc Edit-1
Teori Abc Edit-1
“Teori ABC”
DISUSUN OLEH :
Kelompok 4
Nama NIM
PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2018
TEORI ABC
A. Pengertian
Teori ABC atau lebih dikenal dengan model ABC ini mengungkapkan bahwa
perilaku adalah suatu proses sekaligus hasil interaksi antara:
Model perilaku ABC adalah suatu model perubahan perilaku yang terdiri dari
Antecedent, Behavior, Concequences. Teori ini cocok digunakan untuk
mempromosikan perilaku keselamatan dan kesehatan kerja. (Irlianti, 2014).
Teori ini ditemukan oleh Sulzer, Azaroff, dan Mayor pada tahun 1977. Adapun
penjabaran teori tersebut, sebagai berikut :
1. Antencedent
Antencedent adalah suatu pemicu (trigger) yang menyebabkan
seseorang beprilaku, yakni kejadian-kejadian di lingkungan kita.
Antencedent ini dapat berupa alamiah (hujan, angin, cuaca, dan sebagainya)
dan buatan manusia atau “man made” (interaksi dan komunikasi dengan
orang lain). Antencedent yang secara reliable menginsyaratkan waktu untuk
menjalankan prilaku dapat meningkatkan kecenderungan terjadinya suatu
pada saat dan tempat yang tepat. Antencedent ada dua macam, yaitu:
a. Antencedent yang secara alamiah ( naturali occurings antencedents)
yaitu prilaku yang dipicu oleh peristiwa-peristiwa lingkungan.
Contoh: peningkatan kasus HIV AIDS mendorong orang untuk
berprilaku sehat.
b. Antencedent terencana. Pada perilaku kesehatn yang tidak memiliki
Antencedent alami, komunikator bisa mengeluarkan berbagai
peringatan yang memicu perilaku sasaran.
Contoh: imunisasi adalah suatu perilaku preventif, tidak ada tanda-
tanda yang menunjukan bahwa seorang anak memerlukan vaksinasi.
(Kolid, 2012)
2. Behaviour
Menurut Geller (2002) perilaku mengacu pada tindakan individu
yang diamati orang lain. Sedangkan menurut Robbert Kwick dalam
Notoatmodjo (2003) perilaku adalah tindakan tindakan atau perbuatan
organisme yang dapat diamati bahkan dapat dipelajari. (Kholid, 2012)
Dari segi biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas
organisme (makhluk hidup) yang saling bersangkutan. Perilaku manusia
pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri
yang mempunyai bentangan luas, antara lain berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan lain
sebagainya. Dari uraian tersebut di simpulkan bahwa perilaku manusia
adalah semua kegiatan atau aktivitas baik yang dapat di amati langsung
maupun tidak dapat diamati pihak luar (Notoatmojo, 2010)
Menurut Skinnner (1938) dalam (Kholid, 2012) dilihat dari jenis
respon terhadap stimulus perilaku dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Perilaku tertutup ( Covert Behaviour)
Yaitu respon seseorang terhadap stimulan dalam bentuk terselubung
atau tertutup. Yang artinya respon masih terbatas pada reaksi perhatian,
persepsi, pengetahuan atau kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang
yang menerima stimulus tersebut sehingga belum dapat diamati dengan
jelas oleh orang lain.
b. Perilaku terbuka ( Overt Behaviour)
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau
terbuka. Respon ini sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik
(Practice), yang dengan mudah dapat diamati dan dilihat oleh orang
lain. (Kholid, 2012)
3. Consequence (Konsekuensi)
Konsekuensi adalah peristiwa lingkungan yang mengikuti sebuah perilaku,
yang juga menguatkan, melemahkan, atau menghentikan suatu perilaku
(Holland & Skinner,1961; Miller,1980). Secara umum orang cenderung
mengulangi perilaku-perilaku yang embawa hasil-hasil positif
(konsekuensi positif) dan menghindari perilaku-perilaku yang memberikan
hasil-hasil negatif.
a. Reinforcement positif
Reinforcement positif adalah peristiwa menyenangkan yang
diinginkan, peristiwa ramah, yang mengikuti sebuah perilaku,
menguatkan kemungkinan perilaku tersebut terjadi lagi (Bear, Wolf &
Risley, 1999 ; Miller, 1980).
b. Reinforcement negatif
Reinforcement negatif adalah peristiwa atau persepsi dari suatu
peristiwa yang tidak menyenangkan dan tidak diingkan, tetapi juga
memperkuat perilaku, karena seseorang cenderung mengurangi sebuah
perilaku yang dapat menghentikan peristiwa yang tidak
menyenangkan. Perilaku yang pada akhirnya bisa menghentikan suatu
peristiwa kemungkinan besar bisa dicoba lagi dimasa mendatang
(Rimma & Master, 1979 ; Karoly &Harris, 1986).
c. Hukuman (Punishment)
Hukuman (Punishment) adalah konsekuensi negatif yang melemahkan
perilaku. Peristiwa-peristiwa ini berlaku sebagai hukuman karena
perilaku yang mereka anut kecil kemungkinanya terjadi lagi (Sandler,
1986).
A1 B1 C1
A2 B2 C2
D. Contoh kasus
Seorang ibu hamil dikampung sering membicarakan kehamilannya dengan
tetangganya, sering mendengar tentang bidan di desa, sering nmendengar
tentang periksa kehamilan, tentang gizi ibu hamil, suaminya menyarankan
supaya periksa kehamilan dan sebagainya. (Antecedent). Ibu tersebut
akhirnya datang ke posyandu untuk periksa kehamilan (Behavior).
Selanjutnya ibu ini akan mengambil keputusan (Consequence), 2
kemungkinannya yaitu :
1. Positif, bila melanjutkan periksa kehamilan pada bulan berikutnya.
2. Negatif, tidak akan melanjutkan periksa kehamilannya lagi (drop out).
Periksa Melahirkan di
sampai 4x bidan
(B2) (C2)&(A3)
DAFTAR PUSTAKA