A. Penjelasan Umum
1. Definisi
Maladaptive Daydreaming atau MD adalah kondisi dimana seseorang melamun
secara "berlebihan" bahkan berubah menjadi suatu candu dalam hidup mereka.
sebuah kondisi dimana seseorang terjebak dalam fantasinya sendiri. Seseorang
dapat melamun berjam-jam setiap harinya. Mereka candu dengan dunia khayal
sendiri, membuat sebuah cerita yang membuat mereka nyaman ada di dalamnya,
mebuat tokoh hasil rekaan imajinasi sendiri. Pengidap MD bisa menangis,
tertawa, berlarian sendiri atau berbicara sendiri ketika mereka melamun.
2. Sejarah
Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Eli Somer, seorang psikolog klinis di
University of Haifa, Israel, yang bekerja dengan para penyintas kekerasan anak di
tahun 2002.
Bahkan mereka juga merasa malu jika orang lain mengetahui jika mereka sedang
berbicara sendiri. Penderita gangguan MD ini memang hidup sebagai layaknya
manusia normal, hanya saja mereka tidak dapat terlepas pada fantasi yang
diciptakannya sendiri.
- Para penderitanya memiliki lamunan yang rumit dan detail, seakan terdapat
alur cerita di dalamnya
- Terkadang, orang yang menderita MD akan membuat ekspresi ketika
melamun, seperti tertawa, menangis, dan berbicara pada dirinya sendiri.
Berbeda dengan penderita skizofrenia atau psikopat, penderita MD dapat
mengetahui perbedaan antara lamunan dengan kenyataan.
- Orang yang menderita MD bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk
melamun serta mengalami kesulitan tidur. Kondisi yang terlalu banyak
melamun tersebut juga mengurangi produktivitas mereka dalam kegiatan
sehari-hari.
- Memiliki ketertarikan yang cukup emosional dengan karakter yang ada di
dalam khayalannya
- Dapat menunjukkan ekspresi ketika sedang mengkhayal, semisal menangis,
tersenyum, dan tertawa sendiri.
- Lamunan yang dilakukan cukup detail dan rumit. Biasanya lamunan dari
penderita MD memang lebih detail dibandingkan dengan penggambaran
sebuah novel. Sehingga membuat lamunan mereka memang terasa nyata
- Akan sangat sulit untuk bisa menarik diri ke dalam kehidupan yang nyata jika
gejalanya sedang muncul
- Melakukan gerakan-gerakan konstan ketika berkhayal, semisal mengetuk
meja, menggigit kuku, dan lainnya.
- Kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lainnya yang di sekitarnya dan
berusaha untuk menarik diri dari lingkungan sosialnya.
- Mengalami kesulitan tidur, kebanyakan penderita MD sering mengalami
insomnia. Hal ini dikarenakan diri mereka terlalu asyik dengan khayalannya.
- Merasa malu jika orang lain memergoki dirinya sedang berbicara sendiri.
- Membutuhkan waktu hingga berjam-jam hanya untuk melamun.
- Cobalah untuk menceritakan masalah yang anda hadapi dengan orang tua,
kerabat, maupun teman terdekat
- Selesaikan permasalahan yang membuat Anda berhayal, misal jika Anda
berhayal karena ketidakpuasan Anda dengan perlakuan ibu Anda maka
komunikasikan dengan ibu Anda dan cari jalan keluar terbaik bersama.
- Cari tau apa yang menjadi pemicu dari gangguan MD dan sebisa mungkin
hindari pemciu tersebut
- Berikan perhatian sepenuhnya kepada hal apa yang sedang anda kerjakan
sehingga nantinya otak bisa bekerja terus dan terhindari dari berkhayal.
- Selesaikan permasalahan yang memicu and auntuk berkahayal, sehingga
nantinya kebiasaan tersebut tidak terulangi kembali.
- Segera hubungi psikolog.
1. Alasan
- Banyak orang yang tidak sadar kalau dirinya adalah pengidap MD dan
banyak orang yang tidak sadar kalau orang disekeliling nya ada yang
mengidap MD.
- Masih tidak bisa membedakan antara MD dan Skizofrenia.
- Masih menganggap MD sebagai hal yang biasa saja, padahal itu adalah hal
yang negatif, yang dapat menggangu kehidupan sosial kita.
- Kebanyakan masyarakat masih ‘awam’ dengan MD.
2. Tujuan
- Memberi informasi bahwa ada kondisi seperti ini
- Mengajak khalayak untuk mengoreksi diri apakah dia atau orang terdekatnya
adalah salah satu pengidap MD ?
- Setelah sadar, memberi tahu kalau MD adalah hal yang negatif
- Memberi tahu cara mengurangi nya
- Memberi alternatif atau opsi dalam memperlakukan MD yang menempel
pada kita (memanfaatkan MD untuk memicu kreatifitas dan menciptakan
sebuah karya)
D. Sumber
1. Jurnal
https://somer.co.il/articles/2002Malaptdaydr.contemp.psych.pdf
https://www.somer.co.il/~somer/images/MD/2018_case_Somer.pdf
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jipt/article/viewFile/1586/1692
https://www.somer.co.il/~somer/images/MD/Waspadalah_Melamun_Gejala_Aw
al_Maladaptive_Daydreaming_Dokter_Sehat.pdf
https://journal.sociolla.com/lifestyle/mengenal-maladaptive-daydreaming/
https://digest.bps.org.uk/2018/06/25/people-with-maladaptive-daydreaming-
spend-an-average-of-four-hours-a-day-lost-in-their-imagination/
2. Buku
3. Internet
https://ismimei.wordpress.com/2013/08/26/maladaptive-daydreaming/
https://www.liputan6.com/health/read/2529984/maladaptive-daydreaming-risiko-
orang-yang-sering-melamun
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-3310251/maladaptive-daydreaming-
ketika-seseorang-kecanduan-melamun
https://dosenpsikologi.com/gejala-maladaptive-daydreaming
http://aalazari.blogspot.com/2016/08/bersahabat-dengan-maladaptive_12.html
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/gejala-maladaptive-daydreaming
https://www.idntimes.com/hype/fun-fact/shurselena-khaistalri/berkhayal-sampai-
mengganggu-aktivitas-hati-hati-gejala-maladaptive-daydreaming-c1c2
https://doktersehat.com/waspadalah-melamun-gejala-awal-maladaptive-
daydreaming/
https://www.vice.com/id_id/article/59qv8b/beberapa-orang-menghabiskan-4-jam-
sehari-hanya-untuk-melamun
https://www.wsj.com/articles/when-daydreaming-becomes-a-problem-
1462818328
https://wildminds.ning.com/
https://www.vice.com/id_id/article/aev5ej/sejak-kapan-terlalu-lama-melamun-
dianggap-gangguan-mental
http://maladaptivedaydreaming-jakarta.blogspot.com/