Abilaras Cikarani
Anggun Fitriana
Pascalis Alexius Assa
Abstrak
Penyusunan alat ukur prestasi Psikologi Abnormal dilakukan berdasarkan evaluasi
dan blueprint dari Ibu Trida Cynthia SPsi., MPsi. selaku expert judgement. Alat
ukur terdiri dari 40 soal pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban (a,b,c, dan d)
yang mencakup 5 komponen materi Psikologi Abnormal. Alat ukur prestasi
dievaluasi kualitatif oleh expert judgement dan dievaluasi kuantitatif dengan
melakukan penyebaran alat ukur ke 35 responden dari kelas 3PA04. Dari analisis
data yang dilakukan diketahui bahwa untuk indeks kesukaran aitem, 12 soal
dikategorikan “mudah”, 13 soal dikategorikan “sedang”, dan 15 soal
dikategorikan “sukar”. Berdasarkan perhitungan manual, diperoleh realiabilitas
sebesar 0,64 dengan jumlah aitem yang gugur 26 soal (daya diskriminasi aitem
kurang dari 0,2). Sedangkan berdasarkan perhitungan SPSS, diperoleh reliabilitas
sebesar 0,76 dengan jumlah aitem yang gugur 27 soal (daya diskriminasi aitem
kurang dari 0,3).
Kata kunci: Tes Prestasi, Kesukaran Aitem, Daya Diskriminasi Aitem, Reliabilitas
8. 0,14 18. 0,83 28. 0,71 38. 0,83 6. 0,70 16. 0,60 26. 1,00 36. 0,00
9. 0,40 19. 0,94 29. 0,91 39. 0,83 7. 0,15 17. 0,00 27. 1,00 37. 0,00
10. 0,83 20. 0,91 30. 0,80 40. 0,80 8. 0,20 18. 0,90 28. 1,00 38. 1,00
Keterangan:
9. 0,50 19. 1,00 29. 1,00 39. 1,00
(p) : Perbandingan jumlah aitem yang
dijawab benar 10. 0,80 20. 1,00 30. 1,00 40. 1,00
dengan jumlah keseluruhan aitem.
= 0,6356
10. -0,07 20. 0,20 30. 0,35 40. 0,47
Keterangan: Dari hasil reliabilitas di atas,
(d) : Selisih indeks kesukaran aitem antara diperoleh nilai koefisien sebesar
kelompok 0,6356 yang menunjukkan bahwa tes
tinggi dan kelompok rendah.
prestasi Psikologi Abnormal yang
disusun kurang reliabel karena
Berdasarkan tabel daya
memiliki reliabilitas kurang dari 0,7.
diskriminasi aitem (tabel 5) yang
Adapun pengolahan korelasi
diolah secara manual, diketahui
aitem-total Pearson yang dihitung
bahwa dari 40 aitem/soal yang
menggunakan SPSS, menghasilkan
disusun, 26 soal dinyatakan gugur
daya diskriminasi aitem yang
karena memiliki daya diskriminasi
berbeda, yaitu 27 soal dinyatakan
aitem di bawah 0,2. Adapun 14 soal
gugur karena memiliki daya
lainnya yang memiliki daya
diskriminasi aitem di bawah 0,3 dan
diskriminasi aitem yang baik yaitu
13 soal lainnya memiliki daya
soal nomor 6, 14, 15, 20, 22, 23, 24,
diskriminasi aitem yang baik yaitu di
26, 27, 28, 30, 38, 39, dan 40.
atas 0,3. Dari 13 soal tersebut,
Selanjutnya, 14 data tersebut dibagi
dihitung reliabilitas dengan metode
menjadi 2 kelompok yaitu y1 (soal
Spearman-Brown atau split-half
nomor 1 – 7) dan y2 (soal nomor 8 –
reliability dan didapatkan hasil
14). Kemudian data diolah untuk
sebesar 0,76. Hasil reliabilitas
dicari reliabilitasnya (split-half
tersebut menunjukkan bahwa tes
reliability) berdasarkan formula
prestasi Psikologi Abnormal yang
Searman-Brown.
disusun cukup reliabel karena
memiliki reliabilitas kurang dari 0,7.
1. Perhitungan Awal
𝑟𝑦1𝑦2 =
(𝑛 . ∑ 𝑦1𝑦2) − (∑ 𝑦1)(∑ 𝑦2) Pembahasan
√[(𝑛 . ∑ 𝑦12 ) − (∑ 𝑦1)2] . [(𝑛 . ∑ 𝑦22 ) − (∑ 𝑦2)2 ] Daya diskriminasi alat ukur
(35 . 599) − ( 113 . 171) sebagian besar aitem yang telah
=
√[(35 . 471) − (113)2 ] . [(35 . 931) − (1712 )]
penulis susun rendah. Hal ini dapat
=
20965 − 19323 dijelaskan dari faktor eksternal yang
√[16485 − 12769] . [32585 − 29241]
mengganggu kemampuan responden
=
1642 untuk mengerjakan aitem yang telah
√3716 . 3344
penulis susun. Menurut Hakim
(2003) salah satu faktor yang
mempengaruhi konsentrasi adalah KESIMPULAN DAN SARAN
faktor internal yang berasal dari diri
seseorang. Salah satu faktor internal Kesimpulan
yang dapat mempengaruhi Berdasarkan analisis aitem yang
konsentrasi seseorang adalah faktor telah dilakukan, dapat disimpulkan
rohaniah yang berasal dari mental bahwa alat ukur (tes) prestasi
seseorang yang dapat menimbulkan Psikologi Abnormal yang disusun
gangguan konsentrasi seperti : tidak tidak disarankan untuk digunakan
tenang, mudah gugup, emosional, karena terdapat komponen materi
tidak sabar, mudah cemas, stres, yang tidak terwakili (semua
depresi, dan sejenisnya. aitem/soal pada komponen pengantar
Ketika penulis menyebar soal, dan sejarah abnormal gugur). Selain
kondisi responden terlihat sedang itu, banyak terdapat aitem yang gugur
stres dan emosional. Penulis dapat sehingga perlu diperbaiki dengan
menyimpulkan responden sedang mempertimbangkan tingkat
stress dan emosional dari indikator kesukaran dan daya diskriminasi
non-verbal yang ditunjukkan oleh aitemnya.
responden melalui perilaku
meneteskan air mata dan indikator Saran
verbal berupa pernyataan salah satu Untuk perbaikan alat ukur
responden bahwa mahasiswa di kelas prestasi Psikologi Abnormal yang
tersebut mendapat teguran verbal dari telah disusun, disarankan untuk
dosen pengampu mata kuliah melakukan perbaikan terutama pada
Psikologi Abnormal sesaat sebelum aitem-aitem yang gugur terkait
penulis menyebarkan soal. tingkat kesukaran aitem dan daya
Selain itu penulis memiliki diskriminasinya. Selain itu,
dugaan bahwa mahasiswa di kelas disarankan untuk melakukan
tersebut tidak sabar dan tidak tenang penyebaran alat ukur kembali dengan
karena pernyataan verbal “buruan- mempertimbangkan kondisi
buruan” dan pertimbangan bahwa pengerjaan alat ukur yang lebih
saat itu merupakan jam istirahat kondusif.
makan siang. Stres dapat mempunyai Untuk penyusunan alat ukur
efek yang merusak pada memori, prestasi selanjutnya, disarankan untuk
terutama jika stres terjadi sebelum membuat aitem tiga kali lipat dari
pengetesan (Fink, 2016) jumlah aitem yang akan digunakan
Penulis juga menduga daya dalam skala bentuk final. Selain itu,
diskriminasi aitem rendah karena tingkat kesukaran aitem pun perlu
pada saat mengerjakan banyak dipertimbangkan agar tidak terlalu
responden yang bekerja sama mudah dan tidak terlalu sukar.
sehingga hasil tidak sepenuhnya Sebelum penyebaran alat ukur,
mewakili kemampuan responden disarankan untuk memberi tahu para
sebagai individual. Beberapa responden untuk mempelajari mata
responden juga ada yang membuka kuliah terkait. Adapun sebelum
buku sehingga kemampuan aitem penyebaran alat ukur, disarankan
untuk menggambarkan tingkat untuk mempertimbangkan keadaan
pemahaman responden terganggu. responden.
DAFTAR PUSTAKA Furr, R. M. dan Bacharach V. R.
(2008). Psychometrics An
Fink, G. (2016). Stress: Concepts, introduction. London : Sage
cognition, emotion, and Publications
behavior. London Wall, Kline, P. (2015). A Handbook of test
London: Elsevier. construction: Introduction to
Azwar, S. (2016). Konstruksi Tes
psychometric design. New York:
Kemampuan Kognitif.
Routedge.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Rukajat, A. (2018). Pendekatan
Spores, J. M. (2012). Clinician’s
penelitian kuantitatif :
Guide to Psychological
Quantitative Research Approach.
Assessment and Testing. New
Yogyakarta : Penerbit
York : Springer Publishing.
Deepublish.
Spielberger, C. (2004). Encyclopedia
Schweizer, K., dan DiStefano, C.
of Applied Psychology. Tampa :
(2016). Principles and methods
Academic Press.
of test construction: Standards
Mangal, S. K. (2008). Abnormal
and recent advances. Boston,
Psychology Low Price Edition.
MA: Hogrefe Publishing.
New Delhi : Sterling Publishers.
Urbina, S. (2014). Essentials of
Asri, D., dan Afifah, D. (2018).
psychology testing 2nd ed.
Praktik pemahaman individu.
Hoboken, NJ : John Wiley &
Magetan : CV AE Media
Sons, Inc.
Grafika.