Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.

1 Januari 2016

EKONOMI KERAKYATAN SEBAGAI PARADIGMA DAN STRATEGI


BARU DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
Oleh :
Natalia Artha Malau, SE, M.Si
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Manado

Abstrak
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui ekonomi kerakyatan sebagai
paradigma dan strategi baru dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Penulisan makalah ini
menggunakan metode tinjauan literatur (library research). Dari pembahasan dapat
disimpulkan bahwa hakekat kedudukan pancasila sebagai paradigma pembangunan
mengandung pengertian bahwa dalam segala aspek pembangunan nasional, harus
berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila. Dari makalah ini
dapat disimpulkan bahwa Pancasila sebagai paradigma mempunyai kaitan yang erat dengan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Karena Pancasila mempunyai peran yang
sangat penting dalam berbagai bidang seperti dalam bidang hukum, ekonomi, sosial budaya,
dan juga pembangunan. Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional dalam bidang
ekonomi memiliki maksud bahwa setiap pengembangan ekonomi negara harus mendasarkan
pada moralitas sila-sila Pancasila, yaitu dengan mengembangkan ekonomi kerakyatan yang
humanistik dan bertujuan demi kesejahteraan seluruh rakyat secara luas. Salah satunya adalah
dengan mengimplementasikan Ekonomi kerakyatan sebagai dasar dari sistem ekonomi di
Indonesia.

Kata kunci : ekonomi kerakyatan, paradigma, strategi dan pembangunan ekonomi

1. Pendahuluan nasional negara Republik Indonesia.


1.1. Latar Belakang Tujuan nasional ini kemudian diwujudkan
Sebagai negara yang merdeka, melalui penyelenggaraan negara yang
negara Republik Indonesia mempunyai berkedaulatan rakyat dan demokratis
nilai dasar sebagai asas fundamental serta dengan mengutamakan persatuan dan
sumber motivasi dan cita-cita nasional. kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila
Nilai fundamental ini adalah pandangan serta Undang-undang Dasar Negara
hidup bangsa dan filsafat negara yang Republik Indonesia Tahun 1945. Lalu,
tertuang dalam pembukaan Undang- Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan
Undang Dasar Negara Republik Indonesia bahwa Pancasila sebagai sistem nilai
Tahun 1945 yang kemudian nilai tersebut acuan, kerangka-acuan berpikir, pola acuan
yang kita kenal dengan Pancasila. berpikir, atau lebih jelasnya adalah sebagai
Pancasila pada hakekatnya menjamin sistem nilai yang dijadikan kerangka
kesatuan bangsa, kemerdekaan dan landasan, kerangka cara, dan sekaligus
kedaulatan nasional. Pancasila juga kerangka arah atau tujuan bagi yang
mengakui dan menjamin terlaksananya menyandangnya. Salah satunya adalah
pembangunan nasional sebagai upaya Pembangunan dan Pengembangan
berkelanjutan dalam mencapai tujuan Ekonomi Nasional yang memang menjadi

1
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016

Tujuan Nasional Negara Republik tetapi pada bidang lain seperti bidang
Indonesia. politik, hukum, sosial dan ekonomi. Kata
Pengembangan ini tidak hanya pembangunan yang dalam bahasa inggris
melalui sebuah rancangan saja, tetapi juga disebut development menunjukkan adanya
melewati pemikiran yang serius dan pertumbuhan, perluasan ekspansi yang
matang agar sesuai dengan pancasila berkaitan dengan keadaan yang harus
sebagai dasar negara. digali dan yang harus dibangun agar
dicapai kemajuan di masa yang akan
1.2. Tujuan Penulisan datang.
Penulisan makalah ini bertujuan Secara sederhana, pengertian
untuk mengetahui ekonomi kerakyatan pembangunan adalah serangkaian kegiatan
sebagai paradigma dan strategi baru dalam yang mengarah pada perubahan dengan
pembangunan ekonomi Indonesia. tata nilai yang lebih baik atau lebih maju.
Intinya, pembangunan merupakan suatu
1.3. Metode Penulisan proses perubahan yang direncanakan dan
Penulisan makalah ini mencakup semua aspek kehidupan untuk
mewujudkan tujuan hidup.
menggunakan metode tinjauan literatur
(library research).
2.2. Pancasila sebagai Paradigma
Pembangunan Nasional
2. Uraian Teoritis Pancasila harus dipahami
2.1. Pengertian Paradigma Pembangunan sebagaisatu kesatuan organis, dimana
Kata paradigma berasal dari Inggris masingmasing silanya saling menjiwai atau
yakni pada abad pertengahan yang mendasari sila-sila lain, mengarahkan dan
merupakan kata serapan dari bahasa Latin mambatasi. Pancasila sebagai paradigma
ditahun 1483 yang berarti suatu model atau pembangunan nasional mengandung
pola. Sedangkan dalam bahasa Yunani konsekuensi bahwa dalam segala
disebut paradigma (paradeiknunai) yang pembangunan nasional harus berdasarkan
berarti untuk membandingkan, pada hakikat nilai-nilai Pancasila. Dalam
bersebelahan atau memperlihatkan. hal ini, Pancasila merupakan kerangka
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia keyakinan yang berfungsi sebagai acuan,
(KBBI), paradigma adalah suatu gugusan pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan,
sistem pemikiran atau kerangka berpikir. pengawasan, dan pemanfaatan hasil-hasil
Secara terminologis, tokoh yang pembangunan nasional. Sebagai paradigma
mengembangkan istilah paradigma adalah pembangunan, Pancasila mempunyai
Thomas S. Khun dalam bukunya yang kedudukan sebagai: (1) Cita-cita bangsa
berjudul The Structure of Scientific Indonesia, (2) Jiwa bangsa, (3) Moral
Revoulution. Pembangunan, dan (4) Dasar negara
Menurut pendapatnya, paradigma Republik Indonesia.
tidak lain merupakan asums-asumsi teoritis
atau sumber nilai yang merupakan sumber 2.3. Penerapan Pancasila sebagai
hukum, metode serta cara penerapan dalam Paradigma Pembangunan di Bidang
ilmu pengetahuan tersebut. Istilah Ekonomi
paradigma makin lama makin berkembang Pembangunan ekonomi bukan
tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan, hanya mengejar pertumbuhan saja, tetapi

2
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016

demi kemanusiaan dan kesejahteraan kebutuhan dasar. Gagasan ekonomi


seluruh bangsa serta didasarkan atas kerakyatan dikembangkan sebagai upaya
kekeluargaan seluruh bangsa. Menurut alternatif dari para ahli ekonomi Indonesia
Mubyarto, pembangunan ekonomi tidak untuk menjawab kegagalan yang dialami
bisa dipisahkan dengan nilai-nilai moral oleh negara-negara berkembang termasuk
kemanusiaan dan juga ekonomi Indonesia dalam menerapkan teori
kerakyatan. Ekonomi kerakyatan sendiri pertumbuhan. Penerapan teori yang telah
adalah ekonomi humanistik yang membawa kesuksesan di negara-negara
mendasarkan pada tercapainya kawasan Eropa itu ternyata telah
kesejahteraan rakyat secara luas. menimbulkan kenyataan lain di sejumlah
Pembangunan ekonomi juga harus bangsa yang berbeda. Bahkan di
mendasarkan pada kemanusiaan dan kebanyakan negara-negara yang sedang
menghindarkan diri dari persaingan bebas, berkembang, teori pertumbuhan justru
monopoli serta penindasan manusia satu menimbulkan kesenjangan sosial ekonomi
dengan yang lainnya. Oleh karena itu, yang semakin melebar. Oleh karena itu,
pembangunan ekonomi harus berpijak pada pada akhirnya ahli ekonomi Indonesia
nilai moral dari Pancasila. Secara khusus, berusaha mengembangkan berbagai
sistem ekonomi harus mendasarkan pada alternatif konsep pembangunan yang
dasar moralitas ketuhanan (sila I Pancasila) bertumpu pada pertumbuhan. Pertumbuhan
dan kemanusiaan (sila II Pancasila). Sistem ekonomi tetap merupakan
ekonomi yang mendasarkan pada moralitas pertimbangan prioritas, tetapi
dam humanistis akan menghargai hakikat pelaksanaannya harus serasi dengan
manusia, baik selaku makhluk individu, pembangunan nasional yang berintikan
sosial, makhluk pribadi maupun makhluk pada manusia, tanpa harus mengorbankan
Tuhan. Sistem ekonomi yang berdasar kepentingan manusia atau masyarakat
Pancasila jelas berbeda dengan sistem lainnya. Dari pernyataan tersebut jelas
ekonomi liberal yang hanya sekali bahwa konsep ekonomi kerakyatan
menguntungkan individu-individu tanpa dikembangkan sebagai upaya untuk lebih
perhatian pada manusia lain. Sistem mengedepankan masyarakat. Dengan kata
ekonomi demikian juga berbeda dengan lain, konsep ekonomi kerakyatan dilakukan
sistem ekonomi dalam sistem sosialis yang sebagai sebuah strategi untuk membangun
tidak mengakui kepemilikan individu. kesejahteraan dengan lebih mengutamakan
pemberdayaan masyarakat. Dapat
2.4. Ekonomi Kerakyatan ditegaskan bahwa tujuan utama
Ekonomi kerakyatan adalah sistem penyelenggaraan sistem ekonomi
ekonomi yang berbasis pada kekuatan kerakyatan pada dasarnya adalah untuk
ekonomi rakyat. Ekonomi rakyat sendiri mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
berarti sebuah kegiatan ekonomi atau usaha rakyat Indonesia melalui peningkatan
yang dilakukan oleh rakyat kebanyakan kemampuan masyarakat dalam
atau mayoritas yang dengan secara mengendalikan jalannya roda
swadaya mengelola sumberdaya ekonomi perekonomian.
apa saja yang dapat diusahakan dan a. Sasaran Pokok Ekonomi Kerakyatan
dikuasainya. Selanjutnya, kegiatan ini Bila tujuan utama ekonomi
disebut sebagai Usaha Kecil dan Menegah kerakyatan itu dijabarkan lebih lanjut,
(UKM) yang ditujukan untuk memenuhi maka sasaran pokok ekonomi kerakyatan

3
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016

dalam garis besarnya meliputi lima hal setiap warga negara untuk mendapatkan
berikut : pekerjaan dan penghidupan yang layak,
dan (5) Memelihara fakir miskin serta anak
1. Tersedianya peluang kerja dan terlantar.
penghidupan yang layak bagi seluruh
anggota masyarakat. c. Pilar-pilar Ekonomi Kerakyatan
2. Terselenggaranya sistem jaminan sosial Berikut adalah beberapa pilar
bagi anggota masyarakat yang demokratisasi ekonomi atau ekonomi
membutuhkan, terutama fakir miskin kerakyatan, yaitu:
dan anak-anak terlantar. 1. Peranan vital negara (pemerintah).
3. Terdistribusikannya kepemilikan modal Peranan negara tidak hanya terbatas
material secara relatif merata di antara sebagai pengatur jalannya roda
anggota masyarakat. perekonomian saja, tetapi juga turut
4. Terselenggaranya pendidikan nasional menjamin kemakmuran masyarakat dan
secara cuma-cuma bagi setiap anggota mencegah terjadinya penindasan
masyarakat. masyarakat oleh segelintir orang yang
5. Terjaminnya kemerdekaan setiap berkuasa.
anggota masyarakat untuk mendirikan 2. Efisiensi ekonomi berdasar atas
dan menjadi anggota serikat-serikat keadilan, partisipasi, dan keberlanjutan.
ekonomi. Tidak benar jika dikatakan bahwa
sistem ekonomi kerakyatan cenderung
b. Prinsip Dasar Ekonomi Kerakyatan dan mengabaikan efisiensi dan bersifat anti
Peran Negara pasar.
Tiga prinsip dasar ekonomi 3. Mekanisme alokasi melalui perencanaan
kerakyatan adalah sebagai berikut: (1) pemerintah, mekanisme pasar, dan
Perekonomian disusun sebagai usaha kerjasama (kooperasi). Mekanisme
bersama berdasar atas azas kekeluargaan, alokasi dalam sistem ekonomi
(2) Cabang-cabang produksi yang penting kerakyatan, kecuali untuk cabang-
bagi negara dan yang menguasai hajat cabang produksi yang penting bagi
hidup orang banyak dikuasai oleh negara, negara dan yang menguasai hajat hidup
dan (3) Bumi, air, dan segala kekayaan orang banyak, tetap di dasarkan atas
yang terkandung didalamnya dikuasai oleh mekanisme pasar dan atau koperasi.
negara dan dipergunakan bagi sebesar- Mekanisme pasar dan koperasi dapat
besarnya kemakmuran rakyat. Berdasarkan diibaratkan seperti dua sisi dari sekeping
ketiga prinsip tersebut dapat dilihat betapa mata uang yang sama dalam mekanisme
sangat besarnya peran negara dalam sistem alokasi sistem ekonomi kerakyatan.
ekonomi kerakyatan. Sebagaimana 4. Pemerataan penguasaan faktor produksi.
dilengkapi oleh Pasal 27 ayat 2 dan Pasal Prosessistematisuntuk
34, peran negara dalam sistem ekonomi mendemokratisasikan penguasaan
kerakyatan antara lain meliputi lima hal faktor-faktor produksi atau peningkatan
sebagai berikut: (1) Mengembangkan kedaulatan ekonomi rakyat inilah yang
koperasi, (2) Mengembangkan BUMN, (3) menjadi substansi sistem ekonomi
Memastikan pemanfaatan bumi, air, dan kerakyatan.
segalakekayaanyangterkandung 5. Pola hubungan produksi kemitraan,
didalamnya bagi sebesar-besarnya bukan buruh-majikan. Karakter utama
kemakmuran rakyat, (4) Memenuhi hak

4
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016

ekonomi kerakyatan atau demokrasi Kerakyatan ini?”. Negara Indonesia saat ini
ekonomi pada dasarnya terletak pada didominasi oleh rakyat yang hampir
dihilangkannya watak individualistis separuhnya dalam kondisi miskin seperti
dan kapitalistis dari wajah yang diungkapkan World Bank, yaitu
perekonomian Indonesia. jumlah rakyat miskin di Indonesia sebesar
115 juta orang pada tahun 2008. Jumlah ini
d. Keunggulan dan Kelemahan Ekonomi sangat banyak dan berpotensi memicu
Kerakyatan permasalahan kecemburuan ekonomi dan
Keunggulan Ekonomi Kerakyatan sosial. Jumlah rakyat miskin yang banyak
adalah: (1) terlindunginya rakyat banyak tersebut tentu saja memerlukan peran yang
dari persaingan yang tidak seimbang lebih aktif dari pemerintah dalam
dengan para pemilik modal besar, (2) lebih menyelamatkan mereka dari kemiskinan
mampu untuk meningkatkan kesejahteraan dan sekaligus peran dalam
rakyat banyak, (3) memperkecil mensejahterakan mereka. Jika pemerintah
kesenjangan antara si Kaya dengan si menerapkan sistem ekonomi liberal, maka
Miskin, dan (4) menciptakan hubungan akan menyebabkan kesempatan bersaing
sinergis antara Pemilik Modal Besar yang seimbang makin tertutup dan justru
dengan Masyarakat banyak sebagai mitra akan memperbesar jumlah masyarakan
kerjanya. miskin, selain memperlebar kesenjangan
Kelemahan Ekonomi Kerakyatan ekonomi dan sosial. Akan tetapi, apabila
adalah kurang diminati para pemilik modal pemerintah memilih menerapkan ekonomi
besar karena keuntungan mereka perlu kerakyatan, maka akan membuka
berbagi yang lebih proporsional dengan kesempatan yang lebih banyak kepada
masyarakat banyak. masyarakat kecil untuk turut berpartisipasi
seluas-luasnya dalam pembangunan
3. Pembahasan ekonomi tersebut, sehingga memperbesar
Seperti yang telah dipaparkan kesempatan bagi masyarakat untuk
sebelumnya, Pancasila merupakan memperoleh penghasilan yang lebih layak
paradigma atau acuan dalam dan menjadi lebih sejahtera. Peran aktif
pembangunan nasional, baik dalam bidang pemerintah dalam ekonomi kerakyatan
politik, sosial budaya maupun ekonomi. akan melindungi dan memberi kesempatan
Kemudian, muncul beberapa pertanyaan yang seimbang untuk masyarakat banyak.
berkaitan dengan Pancasila sebagai Hal ini mencirikan keberpihakan
paradigma pembangunan nasional dalam pemerintah kepada masyarakat kecil.
bidang ekonomi, salah satunya adalah, Selain itu, pemerintahan yang menerapkan
“Prinsip Ekonomi seperti apakah yang prinsip ini juga memerlukan sosok
sesuai untuk Indonesia?” Pemimpin yang pemberani, tegas, kuat dan
Negara sedang berkembang visioner. Pemimpin seperti ini
(developing contry) seperti Indonesia berkemampuan untuk menghimpun para
sangat sesuai menerapkan prinsip ekonomi pemilik modal besar yang mau berbagi
kerakyatan. Prinsip ini sejalan dengan keuntungan ecara proporsional untuk
amanat para pejuang dan pendahulu / kepentingan rakyat banyak dengan prinsip
pelopor negeri ini yang dituangkan mereka sinergi antara pemilik modal tersebut dan
dalam UUD 1945. Lalu, “Mengapa kita rakyat banyak.
sebaiknya menerapkan Ekonomi

5
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016

Empat alasan mengapa ekonomi tetapi tentu harus menyesuaikan dengan


kerakyatan perlu dijadikan paradigma dan perkembangan masyarakat dan lingkungan.
strategi baru pembangunan ekonomi c. Fakta Empirik
Indonesia. Dari krisis moneter yang berlanjut
a. Karakteristik Indonesia ke krisis ekonomi dan kejatuhan nilai tukar
Konsep dan strategi pembangunan rupiah terhadap dolar, ternyata tidak
ekonomi yang berhasil diterapkan di suatu sampai melumpuhkan perekonomian
negara, belum tentu akan berhasil bila nasional. Bahwa akibat krisis ekonomi,
diterapkan di negara lain. Teori harga kebutuhan pokok melonjak, inflasi
pertumbuhan Harrod-Domar, teori hampir tidak dapat dikendalikan, ekspor
pertumbuhan Rostow, teori pertumbuhan menurun (khususnya ekspor produk
David Romer, teori pertumbuhan Solow, manufaktur), impor barang modal
dibangun dari struktur masyarakat pelaku menurun, produksi barang manufaktur
ekonomi yang berbeda dengan struktur menurun, pengangguran meningkat, adalah
ekonomi masyarakat Indonesia. Setiap benar. Namun itu semua ternyata tidak
teori selalu dibangun dengan asumsi- berdampak serius terhadap perekonomian
asumsi tertentu, yang tidak semua negara rakyat yang sumber penghasilannya bukan
memiliki syarat-syarat yang diasumsikan. dari menjual tenaga kerja. Usaha-usaha
Itulah sebabnya, untuk membangun yang digeluti atau dimiliki oleh rakyat
ekonomi Indonesia yang kuat, stabil dan banyak yang produknya tidak
berkeadilan, tidak dapat menggunakan menggunakan bahan impor, hampir tidak
teori generik yang ada. Indonesia harus mengalami goncangan yang berarti. Fakta
merumuskan konsep pembangunan yang lain, ketika investasi nol persen,
ekonomi sendiri yang cocok dengan bahkan ternjadi penyusutan kapital,
tuntutan politik rakyat, tuntutan konstitusi ternyata ekonomi Indonesia mampu
kita, dan cocok dengan kondisi obyektif tumbuh 3,4 persen pada tahun 1999. Ini
dan situasi subyektif. semua membuktikan bahwa ekonomi
b. Tuntutan Konstitusi Indonesia akan kokoh kalau pelaku
Tata ekonomi yang seharusnya ekonomi dilakukan oleh sebanyak-
dibangun adalah bukan tata ekonomi yang banyaknya warga negara.
monopoli atau monopsoni atau oligopoli. d. Kegagalan Pembangunan Ekonomi
Tata ekonomi yang dituntut konstitusi kita Pembangunan ekonomi yang telah
adalah tata ekonomi yang memberi peluang kita laksanakan selama 32 tahun lebih,
kepada seluruh rakyat atau warga negara dilihat dari satu aspek memang
untuk memiliki aset dalam ekonomi menunjukkan hasil-hasil yang cukup baik.
nasional. Tata ekonomi nasional adalah tata Walaupun dalam periode tersebut, kita
ekonomi yang membedakan secara tegas menghadapi 2 kali krisis ekonomi (yaitu
barang dan jasa mana yang harus krisis hutang Pertamina dan krisis karena
diproduksi oleh pemerintah dan barang dan anjloknya harga minyak), tetapi rata-rata
jasa mana yang harus diproduksi oleh pertumbuhan ekonomi nasional masih di
sektor private atau sektor non pemerintah. atas 7 persen pertahun. Volume dan nilai
Mengenai bentuk kelembagaan ekonomi, eksport minyak dan non migas juga
walaupun dalam penjelasan pasal 33 meningkat tajam. Namun pada aspek lain,
dinterpretasikan sebagai bentuk koperasi, kita juga harus mengakui, bahwa jumlah
penduduk miskin makin meningkat,

6
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016

kesenjangan pendapatan antar golongan b. Mendorong pertumbuhan ekonomi


penduduk dan atar daerah makin lebar, yang berkesinambungan
jumlah dan ratio hutang dengan GDP juga c. Mendorong pemerataan pendapatan
meningkat tajam, dan pemindahan rakyat
pemilikan aset ekonomi dari rakyat ke d. Meningkatkan efisiensi perekonomian
sekelompok kecil warga negara juga secara nasional.
meningkat. Walaupun berbagai program
penanggulangan kemiskinan telah kita 4. Penutup
dilaksanakan, program 8 jalur pemerataan Hakekat kedudukan pancasila
telah kita canangkan, tetapi ternyata sebagai paradigma pembangunan
semuanya tidak mampu memecahkan mengandung pengertian bahwa dalam
masalah-masalah dimaksud. Oleh sebab segala aspek pembangunan nasional, harus
itu, yang kita butuhkan saat ini sebenarnya berlandaskan pada nilai-nilai yang
bukan program penanggulangan terkandung dalam sila-sila pancasila. Dari
kemiskinan, tetapi merumuskan kembali makalah ini dapat disimpulkan bahwa
strategi pembangunan yang cocok untuk Pancasila sebagai paradigma mempunyai
Indonesia. Kalau strategi pembangunan kaitan yang erat dengan kehidupan
ekonomi yang kita tempuh benar, maka bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
sebenarnya semua program pembangunan Karena Pancasila mempunyai peran yang
adalah sekaligus menjadi program sangat penting dalam berbagai bidang
penanggulangan kemiskinan. seperti dalam bidang hukum, ekonomi,
Tujuan yang akan dicapai dari sosial budaya, dan juga pembangunan.
penguatan ekonomi kerakyatan adalah Pancasila sebagai paradigma pembangunan
untuk melaksanakan amanat konstitusi, nasional dalam bidang ekonomi memiliki
khususnya mengenai: (1) perwujudan tata maksud bahwa setiap pengembangan
ekonomi yang disusun sebagai usaha ekonomi negara harus mendasarkan pada
bersama yang berasaskan kekeluargaan moralitas sila-sila Pancasila, yaitu dengan
yang menjamin keadilan dan kemakmuran mengembangkan ekonomi kerakyatan yang
bagi seluruh rakyat Indonesia (pasal 33 humanistik dan bertujuan demi
ayat 1), (2) perwujudan konsep Trisakti kesejahteraan seluruh rakyat secara luas.
(berdikari di bidang ekonomi, berdaulat di Salah satunya adalah dengan
bidang politik, dan berkepribadian di mengimplementasikan Ekonomi
bidang kebudayaan), (3) perwujudan kerakyatan sebagai dasar dari sitem
cabang-cabang produksi yang penting bagi ekonomi di Indonesia. Ekonomi kerakyatan
negara dan yang menguasai hajat hidup adalah sistem ekonomi yang berbasis pada
rakyat banyak dikuasai negara (pasal 33 kekuatan ekonomi rakyat. Dimana
ayat 2), dan (4) perwujudan amanat bahwa ekonomi rakyat sendiri adalah sebagai
tiap-tiap warga negara berhak atas kegiatan ekonomi atau usaha yang
pekerjaan dan penghidupan yang layak dilakukan oleh rakyat kebanyakan
(pasal 27 ayat 2). Adapun tujuan khusus (popular) yang dengan secara swadaya
yang akan dicapai adalah untuk: mengelola sumberdaya ekonomi apa saja
a. Membangun Indonesia yang berdikiari yang dapat diusahakan dan dikuasainya,
secara ekonomi, berdaulat secara yang ditujukan terutama untuk memenuhi
politik, dan berkepribadian yang kebutuhan dasarnya. Negara sedang
berkebudayaan

7
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016

berkembang (developing contry) seperti Wikipedia. 2014. Ekonomi Pancasila


Indonesia sangat sesuai menerapkan (http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonom
prinsip ekonomi kerakyatan Prinsip ini i_Pancasila) Diakses pada 08
sejalan dengan amanat para pejuang dan Desember 2014 Pukul 20.40.
pendahulu/pelopor negeri ini yang
dituangkan mereka dalam UUD 1945.

Daftar Pustaka

Bahiyah, F. 2011. Pancasila sebagai


Paradigma dalam Pembangunan
Nasional
(http://faridahbahiyah.wordpress.com
/2011/07/21/pancasila-sebagai-
paradigma-dalam-pembangunan-
nasional/) diakses pada 08 Desember
2015 Pukul 20.00.

Calam, Ahmad dan Sobirin. 2008.


Pancasila Sebagai Paradigma
Kehidupan dalam Bermasyarakat,
Berbangsa dan Bernegara. LPPM
STMIK TRIGUNA DHARMA.
Volume 4, No. 1.

Hutomo, M.Y. 2001. Konsep Ekonomi


Kerakyatan. Majalah PP Edisi 25.

Rukiyati, dkk. 2008. Pendidikan Pancasila.


Yogyakarta: UNY Press.

Rochimudin. 2013. Pancasila sebagai


Paradigma pembangunan
(http://belajarnegara.blogspot.com/20
13/04/pancasila-sebagai- paradigma-
pembangunan.html) Diakses pada 08
Desember 2015 Pukul 21.00.

Soegito, AT dkk. 2013. Pendidikan


Pancasila. Semarang : Unnes Press.

Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa


Indonesia. 2003. Kamus Besar
Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai