Pelaporan Segmen Dan Interim
Pelaporan Segmen Dan Interim
180301069
6AKB2
SEGMEN
A. Pelaporan Untuk Segmen
Kebutuhan untuk informasi yang terpisah – pisah dari masing-masing segmen atau
komponen perusahaan.
Komponen perusahaan besar dapat mempunyai tingkat keuntungan yang berbeda,
tingkatan, jenis risiko dan kesempatan pertumbuhan yang berbeda. Permasalahan
utama untuk akuntan adalah bagaimana mengembangkan dan mengungkapkan
informasi yang diperlukan untuk mencerminkan perbedaan-perbedaan mendasar
tersebut.
180301069
6AKB2
180301069
6AKB2
180301069
6AKB2
180301069
6AKB2
C. PERMASALAHAN AKUNTANSI
Pelaporan interim menimbulkan beberapa persoalan pengakuan teknis dan konseptual
untuk seorang akuntan. Sebagaian besar persoalan tersebut berpusan pada konsep
akuntansi periodisasi dan pembagian periode tahanan ke dalam interim.
Penggunaan laporan kuartal untuk menyediakan informasi tepat waktu adalah
perkembangan yang relatif baru. Banyak perusahaan yang memulai mempblikasikan
laporan keuangan kuartal setelah Bapepam-LK mewajibkan perusahaan perusahaan
yang dimiliki publik menyerahkan laporan interim.
DSAK telah menerbitkan PSK 3 tentang “ Laporan keuangan Interim “ pada tahun
1994. Standar ini memecahkan permasalahn akuntansi yang terkait dengan interim.
Pandangan Diskrit Vs Pandangan Intergal dalam Pelaporan Interim
Teori diksrit pelaporan interim (discrate theory of interim sporting) memandang tiap
periode interim sebagai dasar periode akuntansi untuk dievaluasi seakan-akan periode
tersebut mrupaan periode akuntansi tahunan. Aetiap penyesuaian akhir tahun dan
penangguhan akan ditentukan menggunakan dasar prinsip akuntansi yang sama
dengan digunakan laporan tahunan.
Teori intergal pelaporan interim (intergal theory of interim reporting) memandang
periode interim sebagai periode tahunan. Berdasarkan pandangan ini pengakuan dan
penyesuaian dari pos pendapatan atau beban tertentu dapat dipengaruhi oleh
pertimbangan mengenai hasil yang diharapkan dari operasi selama 1 tahun.
Peraturan Akuntansi dan Pelaporan Interim
PPSAK 3 menstandari penyusunan dan pelaporan laporan laba rugi interim. Standar
tersebut mendefinisikan elemen laba rugi dan pengukuran biaya berdasarkan sebuah
basis interim. Perubahan dalam kebijakan akuntansi juga didiskusikan pada standar
ini. Secara khusus, perubahan prinsip akuntansi untuk laporan interim diberlakukan
sama dengan perubahan prinsip dan metode akuntansi PSAK 25 tentang “Laba Rugi
untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar, dan Perubahan dalam Kebijakan
Akuntansi.”
Ezrildo Fernanda
180301069
6AKB2
a. Pendapatan
Salah saru elemen paling signifikan dari laporan laba rugi interim adalah pendapatan
dari penjualan. Investor ingin menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan
pendapatan, sehingga mereka membandingkan pendapatan dari periode interim tahun
berjalan dengan interim tahu berjalan tahun sebelumnya.
PSAK menganggaop permasalahan musiman menjadi masalah yang sangat penting.
Ezrildo Fernanda
180301069
6AKB2
Untuk memberikan manfaat yang lebih besar pada penggunaan laporan keuangan
maka laporan interim harus disajikan secara komperatif dengan periode sebelumnya
dengan kondisi sebagai berikut :
1. Laporan keuangan interim dibandingkan dengan laporan keuangan interim periode
sebelumnya untuk mengetahui kecendrungan posisi keuangan.
2. Laporan keuangan interim dibandingkan dengan laporan keuangan interim yang
sama dalam periode akuntansi untuk mengetahui kecendrunganberulang musiman dari
kegiatan usaha.
3. Laporan keuangan interim dibandingkan dengan laporan komulatuf dari awal tahun
buku samapai dengan tanggal laporan keuangan interim untuk mengetahui kontribusi
atau pengaruh periode interim yang pada periode berjalan.
4. Laporan keuangan interim dibandingkan dengan laporan keuangan tahun buku
yang lalu untuk mendapat gambaran pengaruh dari kinerja interim.
180301069
6AKB2
3. Biaya iklan yang besar dapat dialokasikan pada periode-periode interim yang
menerima manfaatnya daripada mengakuinya semata-mata pada dalam periode
interim yang saat biaya itu dikeluarkan.
180301069
6AKB2