RPP Koloid
RPP Koloid
A. Standar Kompetensi
Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar
Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian koagulasi.
2. Menjelaskan penyebab penggumpalan dari peristiwa koagulasi.
3. Mengklasifikasikan contoh-contoh peristiwa pengendapan koloid (koagulasi)
dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan prosesnya.
4. Menjelaskan hubungan antara sifat koloid koagulasi dengan proses penjernihan air.
D. Materi Pokok
Indikator I, II dan III
1. Koagulasi
Koagulasi atau penggumpalan adalah peristiwa pengendapan
partikel-partikel koloid sehingga fase terdispersi terpisah dari medium
pendispersinya. Koagulasi disebabkan oleh hilangnya kestabilan untuk
mempertahankan partikel-partikel agar tetap tersebar di dalam medium
pendispersinya. Hilangnya kestabilan koloid ini karena adanya penetralan muatan
partikel koloid yang menyebabkan penggabungan partikel-partikel koloid menjadi
suatu agregat yang lebih besar. Penggabungan ini terjadi karena gaya kohesi antar
partikel koloid. Apabila ukuran agregat partikel koloid ini mencapai ukuran
partikel suspense, terbentuklah koagulasi. Dalam koagulasi, terjadi hal-hal sebagai
berikut:
1) Kestabilan koloid disebabkan oleh adanya muatan listrik pada permukaan
partikel koloid dan adanya fase terdispersi yang afinitasnya lebih tinggi
daripada medium pendispersi. Hal ini dapat terjadi di dalam sel elektroforesis
dan juga apabila sistem koloid ditambah dengan elektrolit. Apabila di dalam
sel elektroforesis dialiri arus listrik dengan rentang waktu cukup lama, partikel
koloid akan digumpalkan ketika sampai di elektroda (koloid bermuatan negatif
digumpalkan di anoda dan koloid bermuatan positif digumpalkan di katoda).
Apabila sistem koloid ditambah dengan elektrolit, maka koloid yang
bermuatan negatif akan menarik ion positif (kation) dan sebaliknya koloid
yang bermuatan positif akan menarik ion negatif (anion). Selanjutnya,
ion - ion tersebut akan membentuk selubung yang melapisi partikel koloid.
Jika selubung tersebut terlalu dekat dengan partikel koloid maka akan
menetralkan muatan koloid sehingga terjadi koagulasi. Semakin besar muatan
ion menyebabkan gaya tarik menarik antara ion dan partikel koloid semakin
besar sehingga proses koagulasi semakin cepat terjadi.
2) Koagulasi koloid dapat dilakukan dengan cara mekanik dan kimiawi. Cara
mekanik, misalnya pemanasan, pendinginan dan pengadukan. Cara kimiawi,
misalnya penetralan silang atau menghilangkan muatan elektrolisis dan
penambahan elektrolit.
Indikator IV
1. Media
Alat dan Bahan Percobaan Koagulasi
Tabel Alat
No Nama Alat Jumlah
1. Gelas plastik aqua bekas 2 buah
2. Sendok / pengaduk 2 buah
Tabel Bahan
No Nama Bahan Jumlah
1. Susu Secukupnya
2. Buah jeruk nipis Secukupnya
3. Air Secukupnya
Papan tulis
Alat tulis kelas
Lembar kerja siswa (LKS)
2. Sumber Pembelajaran
Silabus mata pelajaran SMA (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
Buku Kimia SMA KTSP untuk kelas XI, Penerbit : Erlangga
Internet
F. Strategi Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Konstruktivisme
Model Pembelajaran : Demonstrasi Kelompok
Metode Pembelajaran : - Ceramah
- Diskusi
- Tanya Jawab
- Eksperimen
G. Skenario Pembelajaran
Langkah - Langkah Kegiatan Pembelajarannya yaitu:
I. Kegiatan Awal ( 10 menit)
Guru menyampaikan salam kepada seluruh siswa
Guru memeriksa kehadiran siswa / mengabsen
Guru memeriksa kelengkapan pembelajaran di kelas
Guru menyampaikan materi dengan tujuan pembelajaran
Apersepsi
- Siswa dicek prasyarat pengetahuan materi koloid
“ Masih ingatkah kalian apa yang dimaksud dengan koloid? ”
“ Sebutkan contoh - contoh koloid dalam kehidupan sehari - hari? “
“ Sebutkan jenis - jenis koloid yang kalian ketahui? ”
Indikator I dan II
Guru menyampaikan bahwa peristiwa koloid mempunyai sifat - sifat
khas yang berbeda dari sifat larutan dan suspensi. Salah satu sifat
khas koloid tersebut adalah koagulasi.
Guru menanyakan kepada siswa, dalam kehidupan sehari - hari
“ Pernahkah kalian bekerja menyadap karet ? Kemudian
menambahkan asam format ke dalam getah yang masih dalam
wujud cairan tersebut? ”
Getah karet yang semula berbentuk cairan ketika ditambahkan
dengan larutan asam format atau asam asetat maka akan
menggumpal lebih cepat dibandingkan ketika digumpalkan dengan
cara teroksidasi dengan udara. “ Mengapa hal ini bisa terjadi ?”
Secara teori, guru menjelaskan kepada siswa bahwa pada peristiwa di
atas telah terjadi peristiwa koagulasi, dimana koagulasi atau
penggumpalan adalah peristiwa pengendapan partikel - partikel
koloid sehingga fase terdispersi terpisah dari medium
pendispersinya. Kemudian untuk membuktikan pernyataan teori yang
telah diungkapkan, guru lalu mengajak para siswanya melakukan
suatu percobaan sederhana mengenai terjadinya peristiwa
penggumpalan (koagulasi).
“ Baiklah anak - anak untuk menjawab pertanyaan tadi, sekarang kita
akan belajar tentang sifat - sifat koloid melalui percobaan”
Indikator III
Guru menanyakan kepada siswa pernah atau tidakkah menjumpai
bahkan mencicipi makanan yang dibuat melalui proses koagulasi.
“ Pernahkah kalian mencicipi telur rebus, agar - agar, es krim ? dibuat
melalui proses apakah makanan - makanan enak tersebut ? “
Indikator VI
Guru menanyakan
“ Pernahkah Anda melakukan proses pengolahan air secara murni atau
secara kimia ? “
II. Kegiatan Inti (25 menit)
Pra percobaan : siswa diberi penjelasan cara melakukan percobaan.
Guru menginformasikan kepada siswa tujuan yang hendak dicapai pada
kegiatan percobaan sifat koloid.
Eksplorasi
- Guru membagi kelas menjadi dua kelompok
- Guru membagikan bahan bacaan (Hand Out) dan Lembar Kerja Siswa
(LKS) kepada masing - masing kelompok yang berisi tentang ringkasan
materi dan percobaan tentang Koagulasi.
- Guru memberitahukan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan
koagulasi.
- Guru menjelaskan prosedur kerja percobaan koagulasi.
- Guru menyuruh perwakilan dari masing - masing kelompok untuk
mengambil alat dan bahan percobaan.
- Guru meminta masing - masing kelompok untuk melakukan percobaan.
- Guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan.
- Siswa mengisi LKS yang diberikan oleh guru sesuai dengan hasil
percobaan.
- Siswa melakukan interpretasi data dan menyimpulkan hasil percobaan.
- Guru mulai mengaitkan salah satu contoh dalam kehidupan sehari - hari
dengan peristiwa koagulasi, yaitu proses pengolahan air bersih.
Elaborasi
- Guru dan siswa bersama - sama membahas percobaan yang telah
dilakukan dan memeriksa hasil Lembar Kerja Siswa (LKS) masing -
masing kelompok.
- Guru dan siswa bersama - sama mendiskusikan bagaimana proses
koagulasi yang terjadi pada proses pengolahan air bersih.
Konfirmasi
- Diskusi kelas untuk menyamakan persepsi sifat - sifat koloid (koagulasi).
Guru dan siswa bersama - sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari
hari ini dan Siswa diberikan penjelasan konsep inti dari setiap materi yang
telah didiskusikan tersebut sebagai penguatan dari guru.
Guru memberikan siswa soal penugasan untuk dikerjakan di rumah serta
menyarankan siswa agar mempelajari materi yang akan dibahas minggu
depan.
Guru memberikan penghargaan/ hadiah pada salah satu kelompok yang dinilai
aktif mengikuti jalannya pembelajaran.
Guru mengakhiri pertemuan dan menyampaikan salam penutup kepada
seluruh siswa.
H. Evaluasi
Tujuan Evaluasi
- Formatif
Jenis Evaluasi
1. Penilaian Aspek Kognitif
Nilai diperoleh dari hasil mengisi Lembar Kerja Siswa (LKS), diskusi, tanya
jawab serta kemampuan untuk menjawab soal - soal PR (soal terlampir).
2. Penilaian Aspek Afektif / Sikap
Nilai diperoleh dari pengamatan guru terhadap sikap setiap individu pada saat
pembelajaran berlangsung.
3. Penilaian Aspek Psikomotorik
Nilai diperoleh dari kemampuan siswa untuk melakukan percobaan/eksperimen.
Lampiran
Tabel Alat
No Nama Alat Jumlah
1. Gelas plastik aqua bekas 2 buah
2. Sendok / pengaduk 2 buah
Tabel Bahan
No Nama Bahan Jumlah
1. Susu Secukupnya
2. Buah jeruk nipis Secukupnya
3. Air Secukupnya
Cara Kerja
Hasil Pengamatan
No Koloid Pengamatan
1. Susu + air
Pertanyaan
1) Apa yang terjadi pada saat air dan susu diaduk ?
2) Perubahan apa yang terjadi saat larutan air dan susu ditambahkan dengan air perasan
jeruk nipis ?
3) Peristiwa apakah yang terjadi pada percobaan yang telah dilakukan ?
4) Apa kesimpulan dari eksperimen ini ?
Kunci Jawaban
1) Hal yang terjadi pada saat air dan susu diaduk ialah terbentuknya suatu larutan susu
( hasil pencampuran antara air dan susu).
2) Perubahan yang terjadi pada saat larutan air dan susu (larutan susu) ditambahkan
dengan air perasan jeruk nipis yaitu terjadinya perubahan pada larutan susu yang
semula bersifat homogen mengalami penggumpalan pada partikel - partikel dari susu
tersebut.
3) Peristiwa yang terjadi pada percobaan yang telah dilakukan ini adalah koagulasi,
dimana koagulasi atau penggumpalan adalah peristiwa pengendapan partikel-partikel
koloid sehingga fase terdispersi terpisah dari medium pendispersinya.
4) Dari hasil eksperimen / percobaan ini dapat disimpulkan bahwa penerapan sifat koloid
koagulasi dapat dilakukan melalui pencampuran larutan susu dengan air jeruk nipis,
dimana ion-ion negatif (anion) dari air jeruk yang merupakan asam kuat (bersifat
elektrolit) tertarik oleh partikel-partikel koloid yang bermuatan positif (kation) dari
larutan susu sehingga peristiwa koagulasi pun terjadi. Semakin besar muatan ion yang
ditambahkan, semakin efektif penggumpalannya.