MAKAN BAJAMBA DI MINANGKABAU

Sahabat budaya, masyarakat Minangkabau memiliki satu tradisi makan yang khas, memiliki
makna mendalam, yakni Makan Bajamba// Tradisi ini dilakukan masyarakat dengan cara duduk
bersama dalam satu ruangan atau tempat// Kebiasaan ini memunculkan rasa kebersamaan tanpa
memandang status sosial// Dalam pelaksanaannya, orang yang hadir dalam Makan Bajamba,
dibagi berkelompok membentuk lingkaran// Tiga sampai tujuh orang dalam satu lingkaran//
Makan bajamba dilakukan tanpa menggunakan sendok atau menyuap dengan tangan// Selain itu,
pada saat makan, posisi duduk juga harus tegap atau membungkuk dengan cara bersimpuh untuk
perempuan dan bersila atau baselo untuk laki-laki// Dalam makan bajamba sendiri, nasi yang
telah disediakan tidak boleh tersisa di piring dan makanan yang ada wajib dihabiskan// Kegiatan
ini masih eksis di Minangkabau, dalam memperingati kegiatan besar Islam ataupun upacara
adat//

BATAGAK PANGULU
Sahabat Budaya, Pangulu merupakan seorang pemimpin suku atau kaum yang ada di
Minangkabau// Jabatan Pangulu diwariskan sesuai dengan garis matrilineal atau sesuai dengan
garis keturunan ibu// Ada syarat menjadi pangulu, antara lain, merupakan laki-laki, baligh,
berakal, berilmu, adil, arif, dan bijaksana// Salah satu hal yang unik dari pangulu adalah upacara
pengangkatannya, atau yang lebih dikenal dengan Batagak Pangulu// Dalam upacara adat ini,
wajib menyembelih seekor kerbau// Kemudian dagingnya diolah dalam berbagai masakan,
seperti randang, gulai, untuk dimakan para tamu yang hadir// Upacara Batagak Pangulu bisa
memakan waktu 3 sampai 7 hari// Pelbagai kegiatan tradisi digelar, seperti randai, silek, dan ba
arak menggunakan bendi// Bagi sahabat budaya yang penasaran dengan upacara adat ini, bisa
langsung hadir ke daerah yang sedang melangsungkan kegiatan ini// Sebab, tidak ada waktu
khusus untuk pelaksanaan acara ini// Batagak Pangulu dilangsungkan, ketika ada pangulu yang
lama meninggal dunia atau pengangkatan pangulu baru di daerah tersebut//