Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nadilla

NIM : 2305114262
Kelas : 2023C

UNIVERSITAS RIAU

MAKAN BADULANG

MAKAN BADULANG SEBAGAI


UPAYA MENINGKATKAN JIWA
SOSIAL REMAJA
Nadilla – Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan


Sastra Indonesia 2023, pada Minggu, 26 November
menyelenggarakan culture experience di Kuok, Kampar.
Dalam kegiatan tersebut mahasiswa diajak untuk mengenal
kebudayaan yang terdapat di Kuok, Kampar salah satunya
Makan Badulang.

Makan Badulang salah satu pengalaman kuliner yang


tak terlupakan di Indonesia. Berasal dari tradisi lo kal Kuok,
Makan Badulang tidak hanya tentang menyajikan makanan
yang lezat saja, Makan Badulang memberikan sebuah
budaya penting yang m ulai dilupakan oleh kalaangan
remaja di Indonesia.
Makan Badulang adalah makan diatas dulang, talam
atau piring besar semacam nampan bertepi. Sampai saat
ini Makan Badulang masih dinikmati oleh masyarakat.
Banyak orang yang da tang hanya sekedar untuk merasakan
experience dari makan badulang.

Makan badulang diawali dengan membentuk sebuah


kelompok yang berisi empat sampai lima orang. Semua
orang yang terdapat didalam sebuah kelompok tersebut
saling berhadapan menghadap dulang atau nampan.

Dulang atau nampan ditutup dengan tudung saji yang


tidak boleh dibuka sebelum makan dimulai. Tudung saji pun
tidak boleh asal dibuka, tudung saji harus dibuka oleh
orang yang paling tua yang terdapat pada kelompok makan.
Pembukaan tudung saji memiliki makna, yaitu
penghormatan dari yang muda kepada yang lebih tua.

Dalam satu dulang atau nampan terdapat berbagai


macam lauk seperti, ikan kepiek ndak batulang, pongek
cubodak, telor dadar, urap dan lain sebagainya. Lauk yang
disajikan memiliki cita rasa khas Kampar yang pekat dan
kuat.

2
Pada umumnya, makan badulang hanya diperuntuk an
pada hari besar saja, contoh acara kebudayaan atau aca
keagamaan. Tapi pada saat ini makan badulang telah
banyak disajikan bagi para wisatawan yang mengunjungi
kuok sebagai santapan yang sangat melezatkan.

Menurut Pak Kecik, makan badulang bisa mempererat


hubungan sesama manusia, yang mana pada saat makan
badulang kita bisa saling bercengkrama atau bercanda satu
sama lain. Pada saat ini yang kita ketahui, kegiatan
tersebut sudah mulai luntur dikalangan remaj a. Dengan
adanya makan badulang remaja bisa saling bertukar pikirin
dan belajar bagaimana cara menghargai dan menghormati
satu sama lain.

Makan badulang bisa menjadi sarana sosial remaja


yang menjadi titik focus pertemu an. Kehadiran yang tidak
hanya mengundang selera untuk menikmati makanan saja,
tapi juga memebawa nuansa keakraban dan kehangatan
yang harus dilestarikan. Proses menikmati makanan bisa
menjadi cipratan ikan sosial yang erat antara remaja .

Dengan demikian, Makan Badulang bukan han ya


sekedar tradisi makan bersama saja, tapi juga sebuah
budaya dalam pembentukan karakter remaja . Melalui tradisi
ini, remaja diajarkan untuk menghargai nilai-nilai
kebersamaan, peduli, dan belajar tentang b udaya yang
telah dilupakan. Sehingga, tradisis makan badulang bukan
hanya sekedar melestarikan wa risan local, tapi juga
memebentuk pribadi remaja pedudli dan terhubung dengan
lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai