Anda di halaman 1dari 18

PELESTARIAN ADAT BUDAYA MELAYU

SAMBAS

PELESTARIAN ADAT BUDAYA SAMBAS


Pelestarian adat dan budaya sambas,saya mencoba untuk menyusun tentang HIRNAT
WINTI ( Lahir – Besunat – Kawin – Mati ), yang diambil dari beberapa sumber baik dari buku-
buku, maupun dari cerite nek Aki yang disampaikan dari mulut kemulut serta dari tokoh
masyarakat yang ada di daerah Kabupaten Sambas.

1. LAHIR

a. Tuang Minyak

Sebelum kelahiran anak, biasanya pada kehamilan tujuh bulan diadakan tuang minyak.
Dimana bidan kampung yang dipesan menyiapkan beberapa alat perlengkapan maupun
makanan yang diperlukan yaitu makanan khusus dalam adat ini, kebanyakan mengandung yang
masam-masam dan pedas-pedas.

Perempuan hamil diperiksa dan diurut, khusus dibagian perut dengan menggunakan
minyak urut yang bahannya terbuat dari minyak kelapa diberi bawang merah yang sudah
diremas-remas. Pengurutan ini bermaksud agar memudahkan dalam persalinan.

Setelah selesai diurut kedua suami istri makan bersama dengan lauk pauk yang pedas-
pedas dan asam-asaman ( kesukaan orang ngidam ). Kemudian dibacakan do’a selamat semoga
anak yang lahir dengan mudah, dan selalu dalam naungan Allah SWT.

b. Tepung Tawar

Setelah anak lahir pada usia seminggu, sembilan hari atau sebelas hari akan diadakan
tepung tawar yang sekaligus mengadakan Aqikah ( bagi yang mampu ).Tepung tawar yang
dimaksud adalah tepung beras, dicampur air tawar yang sudah dibacakan do’a Tulak Bala, daun
mentibar dan daun enjuang diikat dengan daun ribu-ribu, sebagai alat pemapas.
Anak, ibu dan bidan kampung dipapas semua, kemudian empat sudut rumah sebagai
papas terakhir seterusnya alat pemapas dilemparkan jauh dari halaman rumah, maksudnya
agar segala bala dapat dihindarkan. Kemudian pembacaan do’a selamat dan do’a tulak bala oleh
Amil atau Pak Lebai.

2. BESUNAT
Adapun adat besunat dikabupaten Sambas adalah :
a. Untuk anak Laki-laki
Sebelum besunat biasanya disuruh berendam dalam air, baik di dalam kolam maupun
didalam sungai sampai beberapa jam sambil membawa dua biji buah kelapa sebagai pelampung
( agar yang tak bisa berenang tidak tenggelam )
Setelah itu baru disunat satu persatu, setelah disunat lalu masing-masing mengambil tempat
untuk istirahat sambil mengenakan alat ( sengkang ) yang dipakai pada kedua lutut agar tidak
terkena kain ( kulub yang dipotong ). Setelah selesai dibacakan do’a selamat oleh Amil atau pak
lebai, kemudian makan bersama yang hadir dalam acara tersebut.

b. Untuk anak Perempuan ( Biasanya waktu masih balita )


Sebelum acara besunat untuk perempuan, biasanya disiapkan dulu perlengkapan-
perlengkapannya, dintaranya cermin dan dulangan ( terdiri dari beras secupak, kelapa separo/
sepiak diikat dengan benang sumbu, diisi dengan gula, beras sampai rata, lilin dihunjamkan
kedalam beras, kemudian diberi api atau dinyalakan.
Anak tersebut disuruh bercermin, didudukkan diatas tempat duduk yang sudah
disiapkan, waktu itulah bidan kampung/tukang sunat mulai bereaksi, tanpa disadari oleh anak
itu. Karena yang dibuang hanya sedikit, selesailah sudah besunat, kemudian orang tua anak tadi
membayar tampas dengan seekor ayam, uang sekedarnya dan paku dan benang Seterusnya
dibacakan do’a selamat kemudian acara makan bersama
Hikmah Disyari'atkan Khitan ( Besunat )
Dari Abu Hurairah -Semoga Allah meridhainya- Rasulullah bersabda:
،‫ وقص الشارب )) الخباري في صحيح‬،‫ وتقليم األظفار‬،‫ وتنف اإلبط‬،‫ واالستحداد‬،‫ الختان‬:‫أو خمسة من الفطرة‬- ‫(( الفطرة خمس‬
5889
Artinya: Fithrah manusia itu ada lima, yaitu khitan / Besunat , mencukur bulu kemaluan,
mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan mencukur kumis (HR. Bukhari, 5889).
Makna fitrah pada asalnya adalah tabiat yang semula sudah ada, dan yang dimaksud dengan
hadits tersebut di atas adalah, "Jika 5 hal di atas dilakukan maka pelakunya disifati dengan
fithrah sebagaimana Allah tetapkan demikian untuk para hambanya, dan juga Allah memotivasi
hamba-Nya untuk melakukan, mencintai hal yang demikian, sehingga hamba tersebut memiliki
sifat yang paling sempurna lagi mulia. Dalam sejumlah sifat yang lain disebutkan, "Lima hal
yang teramsuk sunnah/kebiasaan".
Dan khitan / Besunat maknanya adalah memotong, yaitu memotong kulub (kulit
yang berlebih yang ada pada dzakar bagian depan. Adapun istihdad, adalah
menggunakan alat potong untuk menghilangkan rambut yang ada di atas dan sekitar kemaluan
laki-laki. Demikian juga rambut yang ada di sekitar kemaluan perempuan.
Sebuah majalah medis terkenal di Inggris, BMG, pernah menurunkan makalah tentang kanker
kelamin dan penyebab-penyebabnya pada tahun 1986. Diantara keterangannya adalah,
"Sesungguhnya kanker kelamin sangat kecil sekali terjadi di kalangan yahudi dan negeri-negeri
muslim, sebab mereka ini melakukan khitan semenjak usia anak-anak. Dan data statistik medis
menunjukkan bahwa kanker kemaluan yang terjadi pada kalangan yahudi tidak terjadi kecuali
hanya terhadap 9 penderita saja dalam setahun."
Proses terjadinya kanker kelamin adalah ketika kemaluan tidak dikhitan,
maka kulub yang ada di bagian depan kemaluan tersebut selalu menyisakan air
kencing yang keluar. Air kencing tersebut membawa endapan-endapan yang
dalam waktu yang lama akan menutupi bagian saluran air kencing sehingga
menyebabkan dis-fungsi. Maka dengan dikhitannya kulub ini, kemungkinan
mengendapnya sisa-sisa air kencing tidak ada lagi karena selalu dibersihkan
setiap kali kencing. Sisa-sisa endapan air kencing inilah yang berdasarkan
penelitian merupakan sebab utama terjadinya kanker kelamin.
Majalah "Al-Ma'had Al-Wathaniy lii Al-Sarthan" menurunkan berita tentang hasil penelitian
yang menegaskan bahwa kanker kelamin bisa berpindah ketika berhubungan seks. Dan dengan
hubungan seks dengan banyak pasangan bebas juga akan menyebabkan terjadinya kanker ini.
Dalam dalam laporan buletin sebuah akademi untuk penyakit-penyakit anak-anak disebutkan
bahwa sesungguhnya khitan / besunat adalah cara yang efektif untuk mencegah
terjadinya kanker kelamin.
Sebuah majalah Amerika untuk penyakit anak-anak juga menegaskan bahwa aktivitas-aktivitas
agama yang dianut kalangan muslimin (Islam) dan yahudi yang menegaskan mensyari'atkan
khitan memiliki dampak yang sangat mendasar dalam memotivasi mereka untuk melaksanakan
fithrah ini (khitan)". Dan dalam shahihain (Bukhari dan Muslim) diriwayatkan dari Abu
Hurairah secara marfu' bahwa Nabi Ibrahim --Alaihis Salam-- melakukan khitan ketika ia
memasuki usia 80 tahun.
Sumber: Al-Arbaun Al-Ilmiyah" Abdul hamid Mahmud Thahmaz, Daar Al-Qalam
Penerjemah: Abu Muhammad ibn Shadiq
( Selasa, 02 Desember 2003M / 08 Syawal 1424 H
3. KAWIN

Adapun rentetan adat perkawinan di Kabupaten Sambas diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Antar cikram
Cikram adalah tanda ikatan pertunangan antara dua insan, dalam acara cikraman ini dari pihak
laki-laki mengutus orang-orang yang dipercaya untuk datang ke pihak perempuan. Biasanya
dalam acara tersebut dari pihak laki-laki terlebih dahulu diberi kesempatan untuk memberikan
kata sambutan, dengan untaian beberapa buah pantun diantaranya adalah :

Pinang kote mari dijulukkan


Lalu ditaruh didalam talam
Sebelum kate saye ucapkan
Lebih dahulu terimalah salam ……..
” Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh “

Kembang selasih didalam cawan


Batang padi didalam jerame’
Terima kasih pade pihak perempuan
Karena sudi menerima kame’

Bukan batang sembarang batang


Batang nurjat rasenye paik
Bukanlah datang sembarang datang
Datang berhajat bermaksud baik

Urang utan jalan di udas


Lintas jirame’ jalannya merangka’
Kalaulah hutan belum dirattas
Ijinkan kame’ akan membuka’

Datok laksamana mati ditikam


Mati ditikam diatas bukit
Maka inilah barang-barang cikram
Barang cikraman serba sedikit
( Biasanya barang cikraman berupa : sirih, pinang, kapur, gambir,bunga rampai ( daun
pandan diiris halus halus, bunga kenanga ) dan tembakau dalam satu ceper atau talam,
sehelai kain, selendang, sabun dan pupur sebagai pengiring )

Padi seguni didalam rakit


Mari dibawa diwaktu pagi
Walaupun ini hanya sedikit
Mohon terima tandakan sudi
Datok panglime mati ditikam
Mati ditikan dimedan perang
Itte’ yang pertame mengantar cikram
Lakka’ iye bareklah mengantar barang

Burung ape’ terbang ke jirame’


Lalu inggap di pohon selaseh
Sampai disite’ penyampaian kame’
Salam terucap dan terima kaseh

Kalau ade sumur diladang


Boleh jua menumpang mande’
Kalau ade umur yang panjang
Boleh kite berjumpe age’

Kalau ade tumpukan sampah


Marilah bakar diapi unggun
Kalau ade kate tersalah
Mohon maaf mohonlah ampun

Inilah beberapa buah pantun yang diberikan dalam kata sambutan dari pihak laki-laki,
kemudian diterima oleh yang mewakili pihak perempuan.

Burung dare mande’ dikolam


Anak ramak berenang dikali
Bapak dan saudare membawa salam
Kame menerima dengan senang hati

Membawa garam kedalam rakit


Ae’ sasi didalam gallas
Biarpun barang serba sedikit
Kame’ menerima dengan ikhlas

Anak ayam bulunye merah


Ikan gelamak dikarrat-karrat
Barang cikram nang udah disarrah
Kame terima dunie akhirat
Anak karrak dipohon rukkuk
Makan keladi dipungkak abe’
Usah nak jarrak kittak ke sitte’
Kalaulah sudi datanglah agek
b. Antar pinang
Setelah cikram ada lagi kelanjutan yang harus dilaksanakan yaitu antar pinang biasa juga
disebut antar barang.

Adapun yang diantar pada waktu ini adalah :


 Seceper sirih dan pinang ( maknanya melambangkan kasih sayang utuh dan tidak
boleh dipisahkan satu sama lain, ibarat air dengan ikan atau ibarat aur dengan
tebing )
Daun sirih dilipat dua, dan dicari daun sirih yang bertemu urat. Buah pinang diukir dengan
rapi, ada pinang yang muda dan ada pula yang tua bewarna kuning kemerahan. Buah pinang
yang sudah tua akan dibelah dua dan dipasang tertelungkup, yang bermakna bahwa itu adalah
pinang pihak lelaki

 Seceper bunga yang berwarna warni ( maknanya melambangkan keharmonisan dalam


rumah tangga antara suami dan istri serta keharmonisan antara seluruh
keluarga kedua belah pihak hidup rukun damai, aman dan tenteram )
Bermacam ragam bunga-bungaan , daun pandan wangi diiris halus. Kemudian ditutup dengan
saputangan renda.

 Sebuah bintang/ bejana berisi bahan kueh mueh / makanan ( maknanya kedua calon
mempelai nantinya harus mempunyai modal yang cukup dalam mengarungi
kehidupan rumah tangga, modal tersebut adalah modal agama , modal budi
pekerti, dan modal semangat yang teguh, untuk masa depan yang cemerlang
dan barokah )

 Seperangkat perlengkapan sarana petiduran


 Seperangkat perlengkapan pakaian wanita untuk sang istri ( Barang-barang kelontong seperti
handuk mandi, sabun mandi, sikat gigi, celana dalam, kutang/BH, alat make up, sandal dll )
 Seperangkat alat sholat
 Segala perhiasan berupa emas, gelang emas, kalung emas, cincin emas, dan anting-anting emas
 Mahar atau mas kawin
 Sejumlah uang hangus atau uang bantuan serba guna untuk biaya pesta perkawinan.
Barang tersebut akan diserahkan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan secara resmi
dihadapan semua yang hadir. Acara penyerahan tersebut biasanya dipimpin oleh pemandu
acara secara tertib.

Sebelum acara usai maka diadakan pembacaan do’a selamat dan dilanjutkan dengan makan
bersama. Setelah makan bersama selesai, maka pihal laki-laki dan rombongan akan pamit
meninggalkan ruangan.

Kemudian dari pihak perempuan memberikan balasan yang berupa kue/ makanan,
seperangkat alat sholat untuk laki-laki yang berupa kain sarung, baju teluk belanga, songkok,
sajadah, sebagai tanda sudah diterimanya barang-barang yang dibawa oleh mereka sebagai
utusan untuk diberikan kepada orang tua laki-laki, dan kue/makanan tersebut dimakan
bersama-sama dengan rasa gembira.

Rombongan laki-laki diantar sampai ambang pintu oleh pihak perempuan sembari
menyampaikan selamat jalan. Dan selamat bertemu kembali pada hari yang telah ditetapkan.

c. Pelaksanaan perkawinan
Sebelum acara pokok perkawinan tuan rumah mengundang masyarakat sekitar untuk pepadu
nyarre’, untuk membentuk seksi-seksi dalam pelaksanaan hari besarnya ( raja sehari )
diantaranya adalah berapa saprah yang akan disarrek atau diundang , pinjam meminjam barang
pecah belah , petadang ( tukang bemasak ), emper-emper ( tempat sajian makanan ), kuli ae’ (
mengambil air minun dan masak ), pembuatan tarup, penyambut tamu di tarup dll
Selesai bermusyawarah dihidangkan makanan ala kadarnya seperti nasi lemak, roti, air kopi /
susu / teh.

Pada hari besar, pagi-pagi musik tanjidor sudang datang untuk membawakan lagu-lagunya,
menambah semarak acara pesta. Bila tamu-tamu sudah berdatangan protocol menyambut
dengan ucapan salam, selamat datang para undangan , terima kasih kami ucapkan kehadiran
bapak, ibu hadirin sekalian, semoga selamat walimah yang kita adakan

Bila waktu sudah agak siang, tamu sudah banyak yang datang acara dilanjutkan dengan kata
sambutan oleh penyelenggara yang sudah ditentukan. Wakil dari undangan juga diberi peluang
untuk memberikan kata sambutan untuk mendo’akan kedua mempelai dan tuan rumah.
Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan zikir nazam, baca rawi dan al-barzanji kemudian
diakhiri dengan do’a
Acara selanjutnya arak pengantin, sementara para undangan menunggu hidangan yang akan
dihidangkan. Pengantin perempuan duduk dahulu dan penganti laki-laki memegang tengkuk
istri dengan jari manis menandakan syahlah akad nikah yang dibacakan penghulu, barulah
duduk bersanding yang disebut “ duduk tembangan “. Bacaan do’a selamat pengantin
dibacakan.

Dilanjutkan dengan menghembus dua batang lilin bersamaan oleh kedua mempelai, disambut
tepuk sorai para hadirin. Musik tanjidor diminta mengalunkan lagu pilihan kenangan masa lalu
atau yang popular sekarang menambah meriah pesta yang diadakan, sementara para undangan
menyantap hidangan yang sudah tersedia.

Setelah tamu undangan pulang, acara dilanjutkan dengan “ makan mufakatan “ Si istri melayani
suami menyedok nasi, memberi lauk-pauknya begitu juga sebaliknya. Mereka saling menyuapi
satu sama lain, kemudian kedua mempelai istirahat terpisah sesuai arahan makm inang dan
pengawal.
Selesai sudah hari yang dibesarkan, seksi-seksi yang dibentuk bekerja kembali untuk
memulangkan barang-barang yang dipinjam dan mengemaskan barang-barang yang dipakai
dalam pelaksanaan walimah tadi.

d. Pulang memulangkan
Ini biasanya dilakukan :
 Sebelum hari besar ( malam hari besar )
 Sesudah hari besar

Walaupun demikian acara pulang memulangkan ini sama saja. Yang hadir wakil dari pihak
laki-laki dan wakil dari pihak perempuan untuk serah menyerahkan kedua mempelai. Dengan
tata cara sebagai berikut :
1. Pembukaan oleh protokol ( pembawa acara )
2. Penyerahan dari muhakkam laki-laki, oleh salah satu wakil dari pihak laki-laki
 Pertama kami serahkan kepada istrinya yang bernama ………. Binti …….
a. tubuh jasmaninya
b. harta bendanya
c. tingkah lakunya
d. makan minumnya
e. tidur bangunnya
f. sehat sakitnya
g. dan hidup matinya
 Kedua kami pulangkan anak kami kepada :
a. Ibu Bapak mertuanya
b. Ahli warisnya
c. Sanak keluarga, kerabat, handai tolan
 Kami pulangkan tentang pendidikannya
 Pergaulannya
 Serta pengawasannya
Mohon kepada anak kami yang masih belum berpengalaman ini diberikan bimbingan dan
binaan serta tunjuk ajar yang membawa manfaat bagi anak kami tersebut dalam mengarungi
bahtera kehidupan berumah tangga.
 Selanjutnya kami pindahkan anak kami dari desa/dusun ………………….
a. Kami mengharapkan kepada pimpinan desa/dusun dan seluruh masyarakat dapat kiranya
menerima keberadaan anak kami ini dan mengikut sertakan dalam setiap kegiatan dalam
desa/dusun
b. Kepada para tokoh agama supaya dapat memberi nasehat membina dan mendidik anak kami
ini dalam kehidupan beragama
 Sebelum kami akhiri, ada tiga buah pantun untuk anak kami :

Biji lempuyang didalam goni


Mari simpan kesuatu tempat
Kalau saying kepade bini
Ape yang di inginkan tentunya dapat.

Batang ingkaik melilik rawe


Tempat ingkake menyobek ikan
Kalau baik dengan mertue
Tanah pusake dapat bagian
Kalau ingin naik pelampung
Pakai celane berbaju sutra
Kalau baik dengan urang sekampung
Kemane-mane urangpun suka

3. Penyerahan dari pihak perempuan


Biasanya untuk menyingkat waktu, dari pihak muhakkam perempuan berkata Kemilik gantung
di langan, bagaimana dire’ gayye jua’ taman

4. Sujud salam
- pengantin laki-laki kepada ibu dan bapak kandung, kemudian kepada kedua mertuanya.
- Pengantin perempuan sujud kepada suaminya, kedua orang tua kandung, kedua orang
mertuanya dilamjutkan kepada sanak keluarga dan hadirin yang ada dalam majlis tersebut.
5. Do’a
6. Makan saprahan bersama

e. Buang-buang
Rentetan dari perkawinan dilanjutkan lagi dengan mandi buang-buang. Ini dilaksanakan oleh
dukun kampung yang diminta oleh tuan rumah. Selanjutnya dukun minta disiapkan bahan –
bahan keperluan untuk acara tersebut diantaranya air tulak bala, lilin dua batang, telur ayam
sebiji, kelapa setampang ( separo ) diisi gula pasir, benang sumbu diikat pada kelapa, dan beras
secupak, kesemuanya dimasukkan dalam “ Bintang “ namanya

Pengantin lelaki dan perempuan berpakaian mandi


Perempuan bertapih kemban dan kerudung
Pengantin laki pakai sarung yang di belatkan
Berdiri di pelataran depan rumah yang telah ditentukan
Sang dukun menyiram kedua mempelai sampai basah betul
Kemudian perlengkapan yang ada dalam bintang dengan dua lilin yang sedang menyala
dikelilingkan sebanyak tujuh kali
Pada kelilingan ketujuh, harus dihembus serempak oleh kedua mempelai

Disaksikan oleh sanak keluarga lelaki dan perempuan


Kemudian masing-masing berganti pakaian , beristirahat ditempat yang telah ditentukan, disini
sang dukun membakar meyan yang asapnya diusapkan pada kedua pengantin dengan mantera-
matera untuk keselamatan kedua mempelai.

Adapun maksud buang-buang ini diadatkan sebagai peringatan bagi pengantin baru
membersihkan diri, membuang kebiasaan yang tidak bermanfaat, terutama kebiasaan remaja
yang suka berjalan.

f. Balik tikar
Dua minggu kemudian setelah hari besar ada istilah balik tikar, tikar diranjang dibalikkan,
begitu juga kasurnya, kelambu yang dihiasi dengan berbagai dekorasi dibuang dan kelambunya
baru boleh di labuhkan.

Kemudian kedua mempelai pergi kerumah orang tua pengantin laki-laki, pengantin perempuan
dikawal mak inangnya inilah yang disebut “ adat singgahan “
g. Singgahan
Biasanya singgahan ini dilakukan dua hari dua malam, berada dirumah orang tua suami dan
berkunjung kerumah-rumah keluarga terdekat. Selesai dua malam baru pulang kerumah orang
tua isteri.

4. MATI

Dalam menghadapi sakratul maut biasanya si sakit dbacakan “ Talqin “, Lailaha illallah
berulang-ulang pada telinganya supaya didengar sisakit, dengan harapan sisakit dapat
mengikuti . meninggalkan dunia yang baik menurut ajaran islam adalah yang pada akhir
hayatnya mengucapkan kalimah Lailaha illallah.

Kalau ada orang kampung meninggal dunia, ada petugas untuk memberitahukan warga
kalau meninggal waktu malam banyak yang datang untuk berjaga serta membaca Al-Qur’an
setelah subuh barulah mereka pulang.

Penyelenggeraan mayat diurus waktu siang, bila sanak saudara sudah berdatangan
barulah mayat dimandikan, kemudian dikapankan seterusnya disholatkan. Setiap pelaku fardhu
kipayah diberi bungkusan berupa uang yang dibungkus dengan daun sirih, besarnya uang yang
diberikan sesuai dengan kemampuan keluarga.
Selesai jenazah disholatkan untuk menurunkan jenazah dari rumah dibacakan bersama-
sama Al-Fatihah sebanyak 3 kali, kemudian beramai-ramai mengantarkannya ketempat
pemakaman, selama dalam perjalan membaca tasbih.

Sesampainya di pekuburan, liang lahat sudah disiapkan oleh petugas yang ditunjuk. Keranda
dimasukkankeliang kubur perlahan-lahan, ditimbun dengan tanah bekas galian. Bila hamper
selesai ditimbun tanah, diiringi dengan membaca Al-Qu’an dimulai dari surah al-Baqarah dan
seterusnya, yang biasa membacakan ada lima orang ( setiap orang membaca setengah juz )
Jenazah sudah selesai disemayamkan, pulanglah rombongan kerumah keluarga almarhum
untuk menyampaikan sesuatu hajat dari tuan rumah yaitu menyantap makanan apa adanya
yang disediakan . selesai melayat dan makan, pelayat baru pulang diiringi pesan “ sampai hari
ketujuh pelayat diharap datang habis sholat maghrib sebelum isya untuk membaca ayat-ayat
suci Al-Qur’an dan tahlilan. Ini lah yang debut “ Miare “. Kemudian dilanjutkan
dengan peringatan ke 15 hari, 40 hari, 100 hari dan khaul.

Adapun acara tahlilan dimulai dari :


 Fudiah untuk nabi Muhammad SAW, para sahabat, khusus syeh Abdul qodir Jailani, ahli kubur
dari orang-orang islam laki-laki dan perempuan, mu’min laki-laki dan perempuan khusus
kepada kedua orang tua, para guru, ustadz dan tuan rumah.
 Membaca surah Al-Ikhlas, Al Falaq, An-Nas
 Kemudian surah Al-Fatihah lagi, dilanjutkan dengan Surah Al-Baqarah ayat 1 s/d 5, ayat 163,
ayat 255, ayat 284- 286 surah Hud ayat 73,surah Al-ahzab ayat 33, ayat 56 surah Al-Imran ayat
173 surah Al-Anfal ayat 40 kemudian diteruskan dengan istghfar kemudian membaca laa ilaha
illallah sebanyak 165 kali dan ditutup dengan do’a tahlil.

Selesai membaca do’a acara makan bersama / saprahan. Inilah adat istiadat yang biasa
dilakukan dikabupaten Sambas. Semoga ada manfaatnya untuk kita semua, Amiin.

PETUAH-PETUAH LAGU

LAGU RENG-RENG BARE’ ( Permainan anak-anak maupun remaja )

Reng-reng barek
Sammut gatal lallai-lallai
Ingkareng makan taek
Tabakkan lom pek mallai

Sak siggum bau ballok


Masak sigge’ masak sumenye

Cara permainan :

Beberapa orang anak duduk bekajeng saling berhadap-hadapan


Lalu dinyanyikan lagu diatas
Setelah selesai menyanyikan, lalu kaki ditutup dengan kain
Sambil dipijit-pijit, lalu keluar dari mulut mereka …
Udah masaaak…
Lalu kain yang menutup kaki mereka dibuka semua
Mereka dengan bergantian menarik sepuluh jari kaki mereka
Kalau ada yang berbunyi krup…. Naaah dah masaaak
Dari permainan ini diutamakan kebersamaan, kesetia kawanan, kerja sama, dan kesabaran
menunggu giliran.

LAGU WAK-WAK AMPE’ ( Untuk menghibur anak yang masih balita )

Wak-wak ampe’
Ampe’ si mare tiung
Mak julak makan nase’
Lauknye kepala tiung
Yung mak iyung
Ambe’kan parang bade’
Te’ ape parang bade’
Te’ nabang aur
Te’ ape aur
Te’ nyuluk bullan
Te’ ape bullan
Te’ maingan sannong
Kretek … kretek ….kretek ….tuuuuummm

Cara pelaksanaan :

Biasanya dilakukan dalam waktu santai antara orang tua dan anak yang masih balita
untuk menghibur anak / bersenda gurau baik diwaktu siang maupun malam hari. Sang ayah
berbaring telentang, lutut diangkat, ditegakkan, betis dan paha dirapatkan.
Si anak diletakkan diatas kedua kaki, kedua tangannya di pegang agar tidak belabbik,
lalu kaki si ayah diayunkan keats dan kebawah berulang-ulang, sejajar lutut sambil
menyanyikan lagu diatas.
Kemudian kalau sudah merase kappa’ , si ayah menumbangkannye ke kere dan ke
kanan sambil menirukan bunyi batang aur yang tumbang karena di tebang,
kretek….kretek…kretek….tuuuummm. Sianakpun dibaringkan disamping si ayah yang sudah
disiapkan sebuah bantal, biasanya anak langsung disuruh tidur.

JU JU BINYAK ( Permainan anak-anak dan remaja )

Ju ju binyak
Binyak ju lana-lana
Patah pakku’ patah miding cari aku luar dinding
Pi’ kerapi’ situlang bawang
Sape kana’ apik menunggu lawang

Cara permainan :

Kalau tebakannya betul maka, yang menyimpan alat permainan tadi menggantikan posisi yang
dihukum. Jika tebakannya salah maka ia dihukum menebak lagi.

Dari permaianan ini didatkan kedisiplinan, kejujuran, kesabaran, dan kesetia kawanan.
Pantun Pernikahan

Anak kambing di tepi hutan


ditembak pemburu, kena di kaki.
Selamat datang kami ucapkan,
kepada rombongan yang dinanti.

Bungan mawar tumbuh di taman,


taruh setangkai dalam jambangan.
Terima kasih kami ucapkan,
kepada rombongan dan undangan.

Kita bersyukur kepada Allah,


hari ini kelihatan cerah.
Calon pengantin berbaju merah,
kita saksikan akad nikah.

Kapal berlabuh lemparkan sauh,


Nakoda, penumpang, turun ke darat.
Dua keluarga tadinya jauh,
Dengan perkawinan menjadi dekat.

Pantun Dalam Acara Perkawinan Adat Melayu

Besar langsat kuale betung


Rampak rumput dari jerami
Besarlah hajat nan kami kandung
Menjemput hadirin ke majelis ini.

Sudah lame air surut di tanjung


Sampan tertambat tali bersimpul
Sudah lame niat dikandung
Insya Allah kini kian terkabul.

Tertunduk malu puteri dipingit


Wajahnya sendu bernasib malang
Bertangkup bumi dengan langit
Adat Melayu tak akan hilang.

Laut luas terbentang dimate


Tempat nelayan mencari ikan
Kite hidup dibumi segantang lade
Adat Melayu hendaklah dilestarikan.

Pantun Melayu Meminang

Pucuk pauh ditepi permatang


buah berangan rasanya lazat
daripada jauh kami datang
datang dengan seribu hajat.

mari dibawa dari Rokan


berserta pula dengan halwa
jika nyawa badan serahkan
tidak terpisahkah jiwa dan raga.

Orang mengambil siput dilubuk


Airnya dalam banyak lintah
Datang membaiki atap yang tembuk
Hendak mengganti lantai yang patah.

Pantun Saat Mempelai Pria Datang

Dihari petang memandang mentari


Awan berarak ke salatiga
Telah datang abang sang pujaan hati
Diarak rombongan sanak dan keluarga.

Pantun Pembaca Acara

Bukan pedang sembarang pedang


Pedang diasah tajam teruji
Bukan datang sembarang datang
Datang untuk memenuhi janji.

Pantun Saat Selesai Sambutan Mempelai Pria

Membelah rotan ditengah hutan


Memasang tenda daun keladi
Barang hantaran telah disampaikan
Tanda ikatan cinta dan kasih abadi.

Pantun Setelah Akad Nikah

Tiga kali tiga sama dengan sembilan


Lima kali lima sama dengan dua puluh lima
Dua insan telah dinikahkan
Semoga sakinah, mawaddah, warahmah.

Pantun Penutup

Sungai mahakam airnya bersih


Tempat orang memancing ikan
Cukup sekian dan terima kasih
Jika ada salah sudilah dimaafkan.

Pantun Ucapan Selamat Menempuh Hidup Baru


Cendrawasih indah berbulu
Dilihat sangatlah manis
Selamat Menempuh Hidup Baru
Semoga menjadi keluarga harmonis.

Arjuna membawa panah


Memanah cinta putri ayu
Semoga menjadi keluarga sakinah
Selamat Menempuh Hidup Baru.

Terbang tinggi burung merpati


Menari-nari sangat lucu
Masa depan telah menanti
Selamat Menempuh Hidup Baru.

Sungguh indah sayap kupu-kupu


Riang gembira menari-nari
Selamat Menempuh Hidup Baru
Hari bahagia telah menanti.
Pantun Bunga Rampai

Dari ubi dibuat tapai


Tapai dimakan rasenye manis
Bunge di iris namenya bunge rampai
Untuk pewangi dalam majlis.

Pantun Mas Kahwin

Batin limas memancing ikan


Ikan dipancing si ikan jahan
Seutas kalung emas kami serahkan
Sebagai mas kawin pernikahan.

Pantun Pengantin

Bukan kajang sembarang kajang


Kajang melayang ditiup angin
Bukan bujang sembarang bujang
Bujang ini lah yang nak kawin.

Pantun Tepak Sirih

Tepak sirih tidak berkacip


Pinang nye kelat bile di makan
Sirih pinang kami tolong dicicip
Barulah hajat kami sampaikan.

Pantun Duduk Bersanding


Indah bunge bile berkembang
Bunge kapas elok rupenye
Adat lembage same dipegang
Membuke kipas ade syaratnye
Posted by dzwneed deen at 00:36
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook

Anda mungkin juga menyukai