Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN SISTEM II

EFEK KONDISI KRITIS PADA PASIEN DAN KELUARGA

Oleh :

Kelompok 05

Fasilitator :

Merina Widyastuti. S.Kep.,Ns.,M.Kep


NIP. 03.033

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA

2019
KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN SISTEM II

EFEK KONDISI KRITIS PADA PASIEN DAN KELUARGA

Oleh :

1. Herda Mentary S. (151.0019)


2. Ignatius Erino S.R (151.0020)
3. Imelda Sandi W. (151.0023)
4. Rara Ayu Anjani (151.0043)
5. Selvia Kumala Dewi (151.0049)
6. Tiara Noviyanti U. (151.0052)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA

2019
EFEK KONDISI KRITIS PADA PASIEN DAN KELUARGA Respon keluarga

POKOK KERANGKA Sering kali terjadi


stress, cemas,
traumatis
Efek Kondisi Kritis

Pada Pasien Pada Keluarga

Kondisi kritis
Peran keluarga
Kecemasan
adalah kondisi dimana terjadi disfungsi
menyebabkan Menurut Mc Adam,dkk (2008)
atau gagal pada satu atau lebih sistem
respon : kelurga :
tubuh
1. Kognitif
2. Psikomotor 1. Active Presence (keluarga berada
3. Fisiologis disisi pasien)
4. Perasaan tidak Pasien kritis 2. Protector (Memastikan perawatan
nyaman terbaik)
adalah pasien yang beresiko tinggi
3. Facilitator( memberikan fasilitas
terhadap masalah kesehatan yang
sesuai dengan kebutuhan pasien)
mengancam jiwa (American
4. Historian ( Sumber informasi )
Association of Critical Nursing)
5. Coaching ( Pendukung pasien )
PENJELASAN

1. Pasien kritis
Pasien kritis adalah pasien yang memiliki besar kemungkinan menjadi sangat rentan, tidak
stabil, dan kompleks sehingga memerlukan perawatan intensif dan asuhan keperawatan (
Nurhadi, 2014). Area keperawatan kritis melibatkan keluarga karena keluarga dapat
menjadi bagian integral dari perawatan pasien di ICU dan mempengaruhi kesembuhan
pasien. Pasien kritis dapat diketahui dari beberapa tanda dan gejala berikut :
a) Kehilangan kesadaran
b) Mengalami kelumpuhan dan dapat dilakukan monitoring
2. Respon keluarga
Respon keluarga merupakan respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan sakit dan
penyakit, sistem pelayanan kesehatan.
a. Stress
Stress adalah suatu kondisi secara psikologis dimana seseorang merasakan tertekan
dan ingin menyerah. Penyebab stress inilah disebut dengan stressor. Stressor ini dibagi
menjadi 2 yaitu:
1) jangka pendek yaitu stressor yang di alami keluarga yang memperlukan
penyelesaian dalam waktu kurang dari 6 bulan
2) jangka Panjang yaitu stressor yang di alami keluarga yang memperlukan
penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.

Penyebab stress pada keluarga ini dapat berasal dari :

1) Kondisi keluarga yang masuk ICU dan tidak dapat mengunjungi keluarga
karena ruangan intensif.
2) Keluarga tidak mampu beradaptasi dengan stressor yang dimiliki yaitu
memikirkan kondisi pasien yang berada di ICU.
3) Keluarga merasa takut akan kematian atau kecacatan tubuh yang terjadi pada
pasien yang sedang dirawat di ICU.
4) Masalah keuangan tarif di ruang ICU relatif mahal.
b. Kecemasan
Kecemasan adalah perasaan yang tidak senang dan tidak nyaman sehingga orang-
orang berusaha untuk menghindarinya (Stuart, 2009). Penyebab kecemasan dapat
berasal dari perilaku (Behaviour). Teori ini menjelaskan bahwa kecemasan akan
meningkat melalui konflik yang terjadi sehingga tercipta perseosi dan menuju rasa
tidak berdaya.
Kecemasan dapat menimbulkan berbagai respon, diantaranya:
1) Kognitif
Gangguan kognitif merupakan gangguan pada proses berpikir, memecahkan
masalah, mengambil keputusan, dan mengingat.
2) Psikomotor
Gangguan psikomotor merupakan gangguan yang terjadi saat melakukan aktivitas
fisik.
3) Fisiologis
Gangguan fisiologis merupakan gangguan fungsi tubuh yang mendukung
kehidupan.
4) Perasaan Tidak Nyaman
Perasaan tidak nyaman terjadi ketika seseorang merasa berada di dalam bahaya.

c. Traumatis
Traumatis berkaitan erat dengan pengalaman yang dilalui seseorang yang bersifat
psikis hingga memberikan dampak yang negatif pada dirinya untuk sekarang dan masa
depan. Trauma psikologis akan terus terbayang selama hidup jika individu tersebut
tidak menemukan dukungan. Dukungan yang diperlukan biasanya berasal dari
keluarga dan teman-teman terdekat.
Traumatis adalah sikap dengan dukungan keluarga pasien dapat menurunkan level
kecemasan dan meningkatkan level kenyamanan ( Holly, 2012). Tugas keluarga
pasien kritis agama adalah mengembalikan keseimbangan dan mendapatkan ketahan.
Menurut Mc Adam,dkk (2008) peran keluarga :
a) Active Presence (keluarga berada di sisi pasien)
b) Protector (Memastikan perawatan terbaik)
c) Facilitator( memberikan fasilitas sesuai dengan kebutuhan pasien)
d) Historian ( Sumber informasi )
e) Coaching ( Pendukung pasien )
DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, S. (2012). Keperawatn Keluarga (Pertama). Yogyakarta: Graha Ilmu

Baradro, M., Dayrit, M., & Maratning, A. (2016). Seri Asuhan Keperawatan Kesehatan Mental
Psikiatri. (A. Linda, Ed). Jakarta: EGC

Halgin, & Whitbourne. (2010). Psikologi Abnormal Perspektif Klinis Pada Gangguan Psikologis
(6th ed). Jakarta: Salemba Medika.

Harmoko. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga. (S. Riyadi, Ed.) (Pertama). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai