Abstrak. Gampong Kuala Langsa terletak di pesisir Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa yang
memiliki sumberdaya alam berupa ekosistem magrove tersebut secra langsung sebagai
petambak, pencari ikan, pencari udang, pencari kepiting, pencari kerang dan tiram hingga
pencari kayu. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendukung ekonomi rumah tangga yang
sebagian besar kepala keluarganya bekerja sebagai nelayan di laut. Oleh karena itu, perlu dicari
solusi agar masyarakat dapat sejahtera secara ekonomi namun tidak memberi dampak negatif
yang besar pada ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif solusi
kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan pemanfaatan dan pengelolaan limbah cangkang
tiram dan memberikan pengetahuan tambahan kepada masyarakat tentang pengelolaan limbah
cangkang tiram. Metode kegiatan berupa pelatihan dan praktek secara langsung untuk
melakukan tahapan proses pengolahan limbah cangkang tiram sampai menjadi grit dan tepung
cangkang kerang. Hasil yang diperoleh cangkang tiram dapat dimanfaatkan secara langsung
menjadi tepung dan grit yang dapat dijadikan sebagai tepung untuk pakan ternak. Masyarakat
sangat antusias menggunakan pengetahuan dan peralatan sebagai solusi bagi kalangan
masyarakat yang tinggal dipesisir dalam pemanfaatan limbah cangkang tiram. Kegiatan ini
diharapkan dapat menjadi solusi alternatif terhadap masalah limbah cangkang tiram dan
meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat di Gampong Kuala Langsa, Kecamatan
Langsa Barat.
Kata kunci: limbah cangkang tiram, grit cangkang tiram, tepung cangkang tiram
PENDAHULUAN
333
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN 978-602-50939-0-6
Langsa-Aceh, 30 Oktober 2017 www.conference.unsyiah.ac.id/SN-MIPA
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
dagingnya saja, sedangkan cangkangnya dibuang dan menjadi limbah (Sri dan
Hadiyanto, 2015). Besarnya jumlah limbah padat cangkang kerang yang dihasilkan
memerlukan upaya serius untuk menanganinya agar dapat bermanfaat dan
mengurangi dampak negatif terhadap manusia dan lingkungan. Limbah padat kerang
atau tiram berupa cangkang selama ini lebih banyak dimanfaatkan sebagai bahan
kerajinan dan hiasan. Padahal cangkang kerang menyimpang kandungan zat-zat
seperti kalsium dalam jumlah tinggi (Agustini, dkk 2011).
Kandungan cangkang kerang meliputi (Ca) sebesar 30% sampai dengan 40%,
fosfor (P) sebesar 1%, dan protein sebesar 3% sampai dengan 4%. Oleh karena
kandungan yang dimilikinya, selama ini lembah cangkang kerang sering digunakan
untuk suplemen makanan ternak, bahan tambahan kosmetik, adsorben, penstabil pH
air, penstabil pH tanah, dan sebagainya (kusuma 2012; Anugerah & Iriany 2015). Grit
cangkang tiram adalah produk olahan limbah cangkang tiram yang berbentuk butiran
kasar, sedangkan tepung cangkang tiram adalah produk olahan limbah cangkang
tiram yang berbentuk lebih halus.
1. Periostraktum, merupakan lapisan terluar, tertipis, gelap, dan tersusun atas zat
tanduk;
2. Prismatik, merupakan lapisan tengah yang tebal, tersusun atas kristal-kristak
CaCo3berbentuk prisma;
3. Nakreas, merupakan lapisan terdalam yang disebut juga lapisan mutiara, tersusun
atas kristal CaCo3 yang halus dan berbeda dengan kristal-kristal pada lapisan
prismatik.
334
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN 978-602-50939-0-6
Langsa-Aceh, 30 Oktober 2017 www.conference.unsyiah.ac.id/SN-MIPA
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
permasalahan pengelolaan limbah cangkang tiram. Tujuan dari penelitian ini adalah
memberikan alternatif solusi kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan pemanfaatan
dan pengelolaan limbah cangkang tiram dan memberikan pengetahuan tambahan
kepada masyarakat tentang pengelolaan limbah cangkang tiram.
METODE
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2017, bertempat
di Gampong Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa. Kegiatan ini akan
ditujukan kepada masyarakat khusunya ibu rumah tangga dan pemuda-pemudi atau
masyarakat yang diharapkan dapat mandiri secara ekonomi.
Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan
Kegiatan latihan dan praktek adalah kegiatan dimana para peserta akan terjun
secara langsung melakukan tahapan proses pengolahan limbah cangkang tiram
sampai menjadi grit dan tepung cangkang kerang. Kegiatan latihan dan praktek ini
akan dilakukan dalam pengawasan langsung oleh tim pengabdian kepada masyarakat
untuk meminimalisasi kesalahan pada proses pengolahan.
Tahap Evaluasi
Tepung kalsium terbuat dari segala jenis limbah cangkang kerang atau tulang
ikan hasil dari proses deboning (penghilangan tulang). Pemanfaatan limbah
cangkang kerang atau tulang ikan merupakan penyelesaian masalah limbah cangkang
menjadi lebih berdaya guna. Cara pengolahan Cangkang Tiram, kegiatan ini
dilaksanakan pada bulan Juli 2017. Berdasarkan distribusi lokasi Gampong, maka
335
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN 978-602-50939-0-6
Langsa-Aceh, 30 Oktober 2017 www.conference.unsyiah.ac.id/SN-MIPA
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
dalam hal ini masyarakat diajarkan cara bagaimana memanfaatkan cangkang tiram ini
menjadi grit dan tepung agar dapat digunakan dan di konsumsi. Meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan masyarakat gampong kuala langsatentang pembuatan
cangkang tiram menjadi grit dan tepung cangkang tiram. Kegiatan ini dilakukan
melalui pemberian pelatihan tentang pembuatan pengolahan limbah cangkang tiram
menjadi grit dan tepung cangkang tiram. Pemberian teori dilakukan dalam satu hari
kegiatan pelaksanaan dilakukan pada tanggal 29 Juli 2017 bertempat di Meunasah
Gampng Kuala Langsa, dilanjutkan dengan kegiatan praktek dalam pengolahan limbah
cangkang tiram yang dilakukan pada hari itu juga yaitu pada tanggal 29 Juli 2017 s/d
30 Juli 2017.
Penggunaan cangkang tiram untuk pakan ternak diolah menjadi tepung melalui
proses penggilingan lansung atau pembakaran. Pengolahan cangkang dengan metode
penggilingan memiliki keuntungan dalam pengolahan yang lebih mudah dan dapat
dibuat berbagai bentuk seperti gilingan kasar (grit) dan halus (tepung). Cangkang
tiram berbentuk grit umumnya diberikan kepada ternak unggas karena selain sebagai
sumber mineral, grit juga dapat membantu proses pencernaan dalam empedal.
Sedangkan produk dalam bentuk tepung dapat diberikan pada ternak ruminansia
dalam bentuk balok jilat atau mineral blok. Pengolahan menggunakan metode
pembakaran dapat meningkatkan kosentrasi mineral Ca. Proses pembakaran juga
berfungsi sebagai sterilisasi dan memudahkan dalam penggilingan. Pengolahan
cangkang tiram dalam bentuk tepung seperti gambar berikut:
336
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN 978-602-50939-0-6
Langsa-Aceh, 30 Oktober 2017 www.conference.unsyiah.ac.id/SN-MIPA
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Berdasarkan Gambar 3, hasil angket didapati bahwa 70% kegiatan ini sangat
penting dilaksanakan dan diterapkan dimasyarakat pesisir. Hal ini dimaksudkan agar
tepung yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi masyarakat. Dalam kegiatan
pelatihan, masyarakat sangat antusias dalam mempraktekkan alat-alat yang telah
disusun dalam kegiatan pengolahan limbah cangkang tiram. Banyak masukan yang
diberikan, baik oleh Geuchik Gampong terkait dengan pelaksanaan Pengolahan
Limbah Cangkang Tiram Menjadi Grit Dan Tepung Cangkang Tiram Di Gampong Kuala
Langsa. Melalui kegiatan Pengolahan Limbah Cangkang Tiram Menjadi Grit Dan
Tepung Cangkang Tiram Di Gampong Kuala masayrakat menjadi lebih tahu akan
manfaat dari limbah cangkang tiram ini dan menjadikan pengetahuan yang lebih
dalam kehidupan masyarakat Gampong Kuala Langsa.
KESIMPULAN
337
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN 978-602-50939-0-6
Langsa-Aceh, 30 Oktober 2017 www.conference.unsyiah.ac.id/SN-MIPA
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, G. 2014. Pemanfaatan Cangkang Kerang Hijau, Kerang Darah, dan Remis
sebagai Katalis Heterogen untuk Produksi Biodiesel. Seminar Literatur. Fak.
MIPA Universitas Riau. Pekan baru.p.2-3.
Agustini, T.W. A.S. Fahmi, I. Widowati, A. Surwono, 2011. Pemanfaatan Limbah
Cangkang Kerang Simping (Amusium Pleuronectes) Dalam Pembuatan
Cookies Kaya Kalsium. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 14 (1):
8 – 13.
Anugerah, A. &Iriany. 2015. Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang Bulu Sebagai
Adsorben Untuk Menjerap Logam Kadnium (II) dan Timbal (II). Jurnal
Teknik Kimia USU 4(13): 40 – 45.
Kusuma, E. W. 2012. Pemanfaatan Limbah Kulit Kerang Sebagai Bahan Campuran
Pembuatan Paving Block. Skripsi. Prodi Teknik Lingkungan, UPN “Veteran”
Jatim. Surabaya : 105 hlm.
Ruwa, R. K., 1989. Growth Of Crassostrea Cucullata Born(Bivalvia) at DifferentLevel In
Intertidal Zone. Kenya MarineandFisheries Research Institute, Aquaqulture,
88 (1990) : 303 – 312.
Sri, P.L dan Hadiyanto. 2015. Potensi Kerang Sebagai Katalis Untuk Pembuatan
Biodiesel. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia. p.4-5.
Widiastuti, E. 1998. Distribusi dan Populasi Tiram (Crassostea Cucullata) di Tegakan
Mangrove. Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro,
Semarang: iv + 40 hlm.
338