Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................i


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Kecerdasan Majemuk ........................................................................... ..2
2.2 Pengertian Kecerdasan Majemuk..........................................................................3
2.3 Jenis-Jenis Kecerdasan Majemuk.........................................................................4
2.4 Ciri-Ciri Kecerdasan Majemuk.............................................................................5
BAB III ANALISIS
2.5. Analisis Diri..........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................7

i
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kecerdasan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan sukses dan gagalnya
Peserta Didik belajar di sekolah. Peserta Didik mempunyai taraf kecerdasan rendah atau di bawah
normal sukar untuk diharapkan memperoleh prestasi yang tinggi. Tetapi tidak ada jaminan bahwa
dengan taraf kecerdasan tinggi seseorang secara otomatis dia akan sukses belajar di sekolah.
Ada banyak kecerdasan yang dimiliki setiap orang. Teori ini juga menekankan pentingnya
“model” atau teladan yang sudah berhasil mengembangkan salah satu kecerdasan hingga
puncak.( Howard Gardner )
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana sejarah munculnya konsep kecerdasan majemuk?
b. Apa saja 9 kecerdasan majemuk menurut Howard Gardner ?
c. Apa ciri-ciri dari setiap jenis kecerdassan majemuk ?
d. Bagaimana strategi pembelajaran menggunakan kecerdasan majemuk?
e. Apa saja manfaat dari Multiples Intelligences dalam pendidikan ?
f. Bagaimana Peran guru dalam dunia pendidikan berdasarkan konsep kecerdasan majemuk ?

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Kecerdasan Majemuk
Semua berawal dari kegelisahan Howard Gardner, seorang profesor pendidikan yang
mengabdikan dirinya di Universitas Harvard, Amerika Serikat. Menurutnya, selama ini para
pendidik telah melakukan kekeliruan karena menganggap tes kecerdasan atau tes IQ adalah satu-
satunya ukuran yang paling dapat dijadikan patokan untuk mengukur kecerdasan seseorang.
Menurut Gadner, kecerdasan manusia juga harus dinilai berdasarkan:
- Kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi hidup
- Kemampuan menemukan persoalan-persoalan baru untuk diselesaikan atau dicari solusinya
- Kemampuan untuk menciptakan sesuatu dan memberikan penghargaan dalam budaya seseorang.
Gardner bersama rekan-rekannya yang mengembangkan penelitian untuk mengembangkan
konsep MI tidak hanya menilai kecerdasan dengan cara menguji kemahiran seseorang memahami
dan menyelesaikan soal-soal logika-matematika (sebagaimana yang dilakukan dalam tes IQ).
Bersama tim, Gardner mengembangkan cara-cara mengukur kemampuan individu untuk
memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu.
Dikembangkan dan diungkapkan pertama kali tahun 1983, Gardner mendefinisikan
kecerdasan manusia yang tak berbatas, yang diantaranya dapat dikelompokkan menjadi delapan
kecerdasan, yaitu kecerdasan linguistik (bahasa), kecerdasan logika-matematika, kecerdasan
visual-spasial, kecerdasan gerak tubuh, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan
intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. Belakangan Gardner menambahkan satu kecerdasan
tambahan, yaitu kecerdasan spiritual.
Meskipun menimbulkan pro dan kontra di antara para ahli terutama dalam
mengembangkan tes untuk mengukur MI, namun MI mengantarkan para orang tua pada sebuah
pemahaman baru yang sangat memberikan semangat dan harapan. Karena pada akhirnya tidak ada
anak yang bodoh akibat nilai tes kecerdasan yang rendah. MI justru membantu orang tua mengenal
kekuatan dan kekurangan anak. Dengan mengenal hal dua hal tersebut lebih dini, Gardner berharap
orang tua mengambil peran penting dalam memberikan stimulasi terutama dalam rangka
menyeimbangkan kehidupan anak.

2
2.2 Pengertian Kecerdasan Majemuk
Kecerdasan Majemuk adalah kemampuan memecahkan masalah dan menciptakan
produk yang bernilai budaya (anak yang bisa menghasilkan sesuatu dan bisa dinikmati dalam
kehidupan manusia). Secara umum kecerdasan ini diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam
berpikir, bertindak dan berperilaku sesuai dengan apa yang dihadapi.
Menurut Gardner, kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur kecerdasan matematika
logika, kecerdasan bahasa, kecerdasan musikal, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik,
kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis.
2.3. Jenis- Jenis Kecerdasan Majemuk
Berikut ini 9 macam kecerdasan yang telah dipaparkan oleh Gardner yaitu:
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan menggunakan kata-kata secara efektif, baik
untuk memengaruhi maupun memanipulasi. Dalam kehidupan sehari-hari kecerdasan linguistik
bermanfaat untuk: berbicara, mendengarkan, membaca dan menulis.
Kecerdasan logis- matematis yaitu melibatkan ketrampilan mengolah angka atau
kemahiran mengunakan logika atau akal sehat. Dalam kehidupan sehari-hari bermanfaat untuk :
menganalisa laporan keuangan, memahami perhitungan utang nasional, atau mencerna laporan
sebuah penelitian.
Kecerdasan visual dan spasial yaitu melibatkan kemampuan seseorang untuk
memisualisaikan gambar di dalam kepala (dibayangkan) atau menciptakannya dalam bentuk dua
atau tiga dimensi. Kecerdasan ini sangat dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari,
misalnya: saat menghias rumah atau merancang taman, menggambar atau melukis, menikmati
karya seni.
Kecerdasan musik yaitu melibatkan kemampuan menyanyikan lagu, mengingat melodi
musik, memunyai kepekaan akan irama, atau sekedar menikmati musik. Manfaat dari kecerdasan
ini dapat dirasakan dalam banyak hal dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: saat menyanyi,
memainkan alat musik, menikmati musik di TV/ Radio.
Kecerdasan interpersonal yaitu melibatkan kemampuan untuk memahami dan bekerja
dengan orang lain. Kecerdasan ini melibatkan banyak hal misalnya: kemampuan berempati,
kemampuan memanipulasi, kemampuan “membaca orang”, kemampuan berteman.
Kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan memahami diri sendiri, kecerdasan untuk
mengetahui “siapa diri saya sebenarnya”, untuk mengetahui “apa kekuatan dan kelemahan saya”.
Ini juga merupakan kecerdasan untuk bisa merenungkan tujuan hidup sendiri dan untuk
memercayai diri sendiri.

3
Kecerdasan kinestetik adalah kecerdasan seluruh tubuh dan juga kecerdasan tangan.
Dalam dunia sehari-hari kecerdasan ini sangat dibutuhkan, misalnya: membuka tutup botol,
memasang lampu di rumah, memerbaiki mobil, olah raga, dan berdansa.
Kecerdasan naturalis yaitu melibatkan kemampuan mengenali bentuk-bentuk alam di
sekitar kita. Dalam kehidupan sehari-hari kecerdasan itu sangat dibutuhkan untuk : berkebun,
berkemah, atau melakukan proyek ekologi.
Kecerdasan Eksistensial adalah kemampuan dan kepekaan seseorang untuk menjawab
persoalan-persoalan terdalam mengenai keberadaan manusia, misal sering muncul pertanyaan
dalam diri sendiri mengapa aku ada, apa makna dari hidupku ini, bagaimana seseoramg bisa
mencapai tujuan hidup yang sejati, mengapa seseorang harus mati, bila sudah mati ke mana.

4
2.4 Ciri-Ciri Kecerdasan Majemuk
1. Kecerdasan linguistik
Seorang anak yang memunyai kecerdasan linguistik memiliki kepribadian yaitu peka
terhadap bahasa, dapat berbicara dengan teratur dan sistematis, memiliki penalaran yang tinggi.
Disamping itu juga mampu mendengarkan, membaca dan menulis, lancar dalam mengucapkan
kata-kata dan suka bermain kata-kata serta memiliki ingatan perbendaharaan kata yang kuat.
2. Kecerdasan logis- matematis
Anak yang memunyai kecerdasan logis matematis memiliki ciri-ciri kepribadian yaitu anak
suka berpikir abstrak dan suka akan keakuratan, menikmati tugas hitung-
menghitung. Memecahkan soal-soal dan computer dansuka melakukan penelitian dengan cara
logis, catatan tersusun rapi dan sistematis.
3. Kecerdasan visual dan spasial
Ciri kepribadian yang menonjol dalam diri anak yang memiliki kemampuan visual-spasial
adalah anak dapat berpikir dengan menciptakan sketsa atau sambar, mudah sekali membaca peta
dan diagram, mudah ingat bila melihat gambar, memiliki cita warna tinggi dan mampu
menggunakan semua panca indra untuk melukiskan sesuatu.
4. Kecerdasan musik
Beberapa sifat yang nampak dalam diri seorang anak yang memiliki kecerdasan musik
adalah anak peka terhadap nada, irama dan warna suara. Peka terhadap nuansa emosi suatu musik
dan peka terhadap gubahan musik yang bervariasi dan biasanya sangat spiritual.
5. Kecerdasan interpersonal
Sifat-sifat yang menonjol dalam diri orang anak yang memiliki kecerdasan interpersonal
adalah anak ahli dalam berunding, pintar bergaul dan mampu membaca niat orang lain serta
menikmati saat-saat bersama orang lain. Memiliki banyak teman, pintar berkomunikasi, suka
dengan kegiatan kelompok, gemar bekerja sama dan menjadi mediator serta pandai membaca
situasi.

5
6. Kecerdasan intrapersonal
Sifat-sifat yang dimiliki oleh anak yang memunyai kecerdasan intrapersonal adalah anak
peka terhadap nilai-nilai yang dimiliki, sangat memahami diri, sadar betul emosi dirinya, peka
terhadap tujuan hidupnya, mampu mengembangkan kepribadiannya, bisa memotivasi diri sendiri,
sangat sadar akan kekuatan dan kelemahanannya.
7. Kecerdasan kinestetik
Ciri-ciri kepribadian anak dengan kecerdasan kinestetik adalah anak dapat bersikap rileks,
suka olah raga fisik dan suka menyentuh. Anak ahli bermain peran, belajar dengan bergerak-gerak
dan berperan serta dalam proses belajar. Selain itu anak juga sangat peka dengan kondisi
lingkungan fisik, gerak-gerik tubuh terlatih dan terkendali dan suka bermain dengan sesuatu benda
sambil mendengarkan orang lain berbicara dan sangat berminat dengan bidang mekanik.
8. Kecerdasan naturalis
Sifat-sifat yang dimiliki anak dengan kecerdasan naturalis adalah anak suka dengan alam
sekitar, lebih senang berada di alam terbuka daripada di ruangan dan suka berpetualang menjelajah
hutan. Anak bisa marah besar jika ada orang membantai binatang langka, merusak dan membakar
hutan, mencemari laut dan sungai sehingga menimbulkan kematian flora dan fauna serta lebih suka
mengkonsumsi obat dan jamu trasional daripada pabrik. Anak juga lebih senang menggunakan
bahan yang alami dan tidak menimbulkan polusi lingkungan.
9. Kecerdasan Eksistensial
Sifat-sifat yang dimiliki seorang anak dengan kecerdasan Eksistensial adalah anak suka
bertanya soal kebenaran dan inti persoalan, kritis, suka merenung dan melakukan refleksi diri serta
senang berdiskusi mengenai hakekat hidup.

6
BAB III
ANALISIS

2.5 Analisis Diri

Dari beberapa pernyataan diatas,saya merasa dengan kecerdasan intapersonal,saya


memang orang yang selalu menyadari setiap kelemahan saya dan terus memotivasi diri agar terus
berkembang.saya Mempunyai rasa percaya diri, belajar dan bekerja dengan baik jika seorang
diri. Saya mempunyai pandangan hidup yang lain dari pandangan yang umum dapat mengnalisis
dan merenungkan diri agar bisa mengintropeksi diri menjadi lebih baik dan saya juga merasa
memiliki sikap independen (mandiri) atau kemampuan yang kuat dan bersikap realistis terhadap
kekuatan dan kelemahannya saya.

DAFTAR PUSTAKA
Aryanti dan Wahyuni.2003. Multiple Intelligences & Application.Salatiga ;
Gernard, howard.2011. Frames of Mind: The Theory of Multiples Intelligence. New York ;
Basic Book
Sandjaja, stefanus.2006. Teori Multiple Intelligences dan Aplikasinya di Pendidikan Anak
Usia Dini.Semarang

Anda mungkin juga menyukai