OLEH
Kamilatun Baroroh
NIM 187009008
MAGISTER LINGUISTIK
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2018
Bahasa Jawa Yogyakarta: Analisis Kaidah Fonologi Generatif
Kamilatun Baroroh
Magister Ilmu Linguistik
Universitas Sumatera Utara
Email: kamilatunbaroroh@gmail.com
ABSTRACT
Javanese is the language used by most residents in Yogyakarta. The Javanese language in
Yogyakarta is considered as the standard language by Javanese community in general and it is
used in educational activities. The purpose of this study is to find out the changws of sound that
occurs in the Javanese used in Yogyakarta by using generative phonological rules. Generative
phonology is a component derived from generative grammar applied to the field of phonology
field. The main topics in generative phonology include the system of rules relating to sound and
meaning, the phonetic representation of a language, the process of sound changes, and the
assumptions underlying sound change. From the results of the study, the author finds thatnot all
rules in generative phonology can be found. The rules of sound change not found in Javanese
Yogyakarta are permutation rules and segment combinations.
ABSTRAK
Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan oleh sebagian besar penduduk Yogyakarta.
Bahasa Jawa yang ada di Yogyakarta dianggap sebagai bahasa baku oleh masyarakat pengguna
bahasa Jawa pada umumnya dan digunakan dalam kegiatan pendidikan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana proses perubahan bunyi yang terjadi pada bahasa Jawa yang
digunakan oleh masyarakat Yogyakarta dengan menggunakan kaidah fonologi generatif. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan teori fonologi generatif untuk menjelaskan proses perubahan
bunyi dalam bahasa Jawa Yogyakarta. Fonologi generatif adalah komponen yang bersumber dari
tata bahasa generatif yang diterapkan pada bidang fonologi. Pokok bahasan dalam fonologi
generatif antara lain, sistem aturan yang berhubungan dengan suara dan makna, representasi
fonetik suatu bahasa, proses terjadinya perubahan bunyi, dan asumsi yang mendasari perubahan
bunyi. Dari hasil penelitian tidak semua kaidah dalam fonologi generatif dapat ditemukan. Kaidah
perubahan bunyi yang tidak ditemukan dalam bahasa Jawa Yogyakarta adalah kaidah permutasi
dan perpaduan segmen.
DATA
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini, digunakan
daftar swadesh yang kemudian Dengan menggunakan empat kaidah
dalam fonologi generatif, analisis perubahan
dikonversikan kedalam bahasa Jawa
Yogyakarta dengan menggunakan tiga bunyi bahasa Jawa Yogyakarta yang penulis
informan yang merupakan penutur asli dapatkan adalah sebagai berikut:
bahasa tersebut. Daftar swadesh adalah daftar 1. Kaidah Perubahan Ciri
kosakata dasar yang dibuat oleh linguis Kaidah ini menyatakan bunyi
Morrish Swadesh. Kosakata dasar adalah vokal nasal yang tidak bercirikan
kosakata yang diperkirakan ada pada semua nasal sebelum konsonan nasal pada
bahasa di dunia. satu silabel berubah menjadi vokal
Dalam pengumpulan data penelitian nasal.
Dari data didapatkan kata :
penulis memperolehnya dengan dengan
menggunakan metode reflektif-introspektif Angin /aŋIn/
Mambang /mambaŋ/
karena penulis adalah penutur asli bahasa
Jawa Yogyakarta. Reflektif-introspektif Obong /oboŋ/
adalah metode pengambilan data linguistik Bunyi I dalam kata [aŋIn]
dengan cara memanfaatkan intuisi berubah menjadi vokal nasal [Ĩ] dan
kebahasaan peneliti yang meneliti bahasa mempunyai proses fonologis:
yang dikuasainya (bahasa ibunya) untuk
menyediakan data yang diperlukan bagi [I] → [ Ĩ ] / -------- [ n ]#
analisis yang sesuai dengan tujuan Bunyi a pada kata [mambaŋ]
penelitiannya (Mahsun,2007). berubah menjadi vokal nasal [ã] dan
mempunyai proses
Analisis proses perubahan bunyi fonologis:
dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga
tahap. Tahapan pertama, data yang sudah [ a ] → [ ã ] / ------- [ m ]#
terkumpul diidentifikasi, kemudian
dikelompokkan berdasarkan jenis proses Bunyi o pada kata [oboŋ]
fonologisnya. Tahap selanjutnya, penulis berubah menjadi vokal nasal [õ] dan
menentukan terlebbih dahulu underlying mempunyai proses fonologis:
form, karena dari penentuan itu, barulah akan
diketahui gejala dan proses fonologi yang [ o ] → [ õ ] / ----- [ ŋ ]#
terjadi. Barulah kemudian merumuskan
2. Pelesapan dan Penyisipan
Kaidah permutasi
Pelesapan Kaidah permutasi atau
Segmen yang mengalami perubahan urutan segmen dinyatakan
pelesapan muncul disebelah kiri dengan, AB → BA. Dari data yang
tanda panah, dan Ø disebelah kanan. didapatkan tidak ditemukan adanya
Cara membaca kaidahnya adalah kaidah permutasi dalam proses
konsonan frikatif tansuara menjadi fonologis bahasa Jawa di Yogyakarta.
lesap sebelum vokal rendah. Dari data
didapatkan kata, Perpaduan Segmen
Sedangkan kaidah perpaduan
Hitung yang dibunyikan itung dua segmen menjadi satu juga
[ h ] Ø/ --------- itung dinyatakan dalam dalam format
transformasional. Perpaduan
Wulu yang dibunyikan ulu dipandang sebagai proses yang salah
[ w ] Ø/ ------- ulu satu segmennya segmen primer
dimodifikasi, sedangkan segmen
Wulan yang dibunyikan ulan sekundernya dilesapkan. Untuk
[ w ] Ø/ ------- ulan proses fonologis perpaduan segmen,
dari data yang terkumpul, ternyata
Penyisipan juga tidak didapatkan pada bahasa
Pada kaidah penyisipan, Jawa Yogyakarta.
simbol Ø diletakkan disebelah kiri
tanda panah. Sebaliknya segmen yang 4. Kaidah Bervariabel
akan disisipkan terletak disebelah Kaidah bervariabel dapat
kanan. Beberapa data yang digunakan untuk proses asimilasi dan
didapatkan memperlihatkan adanya disimilasi. Bunyi dapat berubah
proses penyisipan pada bahasa Jawa apabila ada variabel yang
Yoyakarta. mempengaruhinya. Variabel dalam
notasi digantikan dengan huruf alpha
Neŋ jero → neŋ njero Yunani (α). Variabel α merupakan
Ø → [n]/ # ŋ----j# piranti formal untuk mengungkapkan
pengertian ‘mempunyai nilai yang
Kei → ke?i sama dengan’ atau ‘nilainya
Ø → [? ]/ #e-----i# bersesuaian dengan’. Dari data yang
didapat, bahasa Jawa Yogyakarta
Swiwi → suwiwi mempunyai bunyi yang dihasilkan
Ø → [u]/ #s ---w# dari proses morfologi ini.
Bahasa
No. Informan 1 Informan 2 Informan 3 Bahasa Jawa
Indonesia
1 Abu Awu Awu Awu awu
2 Air Banyu Banyu Banyu baηu
3 Akar Oyot Oyot Oyot oyot
4 Alir (me-) Mili Mili Mili mili
5 Anak Anak Bocah Anak ana?
6 Angin Angin Angin Angin angIn
7 Anjing Asu Kirik Asu asu
8 Apa Opo Opo Opo ͻpͻ
9 Api Geni Geni Geni geni
10 Apung (me-) mambang mambang kemambang mambaŋ
11 Asap Kukus Kebul Kebul kebul
12 Awan Awan Awan Awan awan
13 Ayah Bapak Bapak Bapak bapa?
14 Bagaimana Kepiye Piye Piye piye
15 Baik Apik Apik Apik apI?
16 Bakar Obong Obong Obong ͻbͻŋ
17 Balik Bali Walik Walik walI?
18 Banyak Akeh Akeh Akeh akƐh
19 Baring Turon Turu Turon turͻn
20 Baru Anyar Anyar Anyar aηar
21 Basah Teles Teles Teles tәlәs
22 Batu Watu Watu Watu watu
23 Beberapa Pirang-pirang Sepiro Pirang-pirang piraŋ-piraŋ
24 Belah (me-) Maro Sigar sigar sigar
25 Benar Bener Pener bener Bәnәr
26 Bengkak Abuh Abuh Abuh abUh
27 Benih Winih Winih Winih winIh
28 Berat Abot Abot Abot abͻt
29 Berenang Nglangi Nglangi Nglangi ŋlaŋi
30 Beri Ngenehi Kei Kei ke?i
31 Berjalan Mlaku Mlaku Mlaku mlaku
32 Besar Gedhe Gedhe Gedhe gәdhe
33 Bilamana Umpama Nek nek nƐk
34 Binatang Kewan Kewan Kewan kewan
35 Bintang Lintang Lintang Lintang lintaŋ
36 Buah Uwoh Uwoh Uwoh uwͻh
37 Bulan Mbulan wulan wulan wulan
38 Bulu ulu Wulu Wulu wulu
39 Bunga Kembang Kembang Kembang kembaŋ
40 Bunuh Pateni Pateni Pateni pateni
41 Buru (ber-) Ngoyak Ngoyak Mburu ŋoyak
42 Buruk Elek Elek Elek ƐlƐk
43 Burung Manuk Manuk Manuk manU?
44 Busuk Bosok Bosok Bosok bͻsͻ?
45 Cacing Cacing Cacing Cacing cacIŋ
46 Cium Ambung Ambung Ambu ambUng
47 Cuci Kumbah Ngumbahi Kumbah kumbah
48 Daging Daging Daging Daging dagIŋ
49 Dan Karo Lan Lan lan
50 Danau Telogo Danau Telogo telogo
51 Darah Getih Getih Getih getIh
52 Datang Teko Teko Teko tәkO
53 Daun Godhong Godhong Godhong godhoŋ
54 Debu Bleduk Bleduk Bleduk bledU?
55 Dekat Cedhak Cerak Cerak cedha?
56 Dengan Karo Karo Karo karͻ
57 Dengar Krungu Krungu Krungu kruŋu
58 Di dalam Ono jero Neng jero Neng jero neŋ n jerͻ
59 Dimana Ono ngendi Neng endi Neng endi n eŋ ndi
60 Disini Neng kene Neng kene Neng kene neŋ kene
61 Di situ Neng kono Neng kono Neng kono neŋ kͻnͻ
62 Di, pada Neng Neng Neng neŋ
63 Dingin Adem Adem Anyep adәm
64 Diri (ber-) Ngadek Ngadek Ngadek ŋadәk
65 Dorong Surung Surung Surung surUŋ
66 Dua Loro Loro Loro lͻrͻ
67 Duduk Lungguh Lingguh lungguh lunggUh
68 Ekor Buntut Buntut Buntut buntUt
69 Empat Papat Papat Papat papat
70 Engkau Kowe Kowe Kowe kowe
71 Gali Ngedhuk Keduk Keduk kedhu?
72 Garam Uyah Uyah Uyah uyah
73 Garuk Kukur Kukur Kukur kukUr