LAPORAN PRAKTIKUM
BAHAN DAN PRODUK INDUSTRI KIMIA
II. TUJUAN
Percobaan 1 : Dapat menguji sukrosa dan karbohidrat lain yang terfermentasi secara
kualitatif dalam sampel pasta gigi.
Percobaan 2 : Mengukur pH dalam sampel pasta gigi.
Percobaan 3 : Menetapkan kadar Formaldehida dalam sampel pasta gigi.
III. PRINSIP
Percobaan 1
Sukrosa dan Karbohidrat lain yang merupakan gula pereduksi,akan mereduksi garam Cu2+
menjadi Cuprum Oksida ( Cu2 O) dan gugus Karboksil Lemak. Gula pereduksi bereaksi dengan
larutan kompleks alkali. Cu2+ ( Fehling ),warna biru akan berubah dan terbentuk endapan
berwarna merah bata sebagai Uji positif adanya gula pereduksi.
Percobaan 2
Pengukuran pH oleh pH meter terjadi karena bertemunya elektrolit dalam sampel dengan
elektrolit pada batang pH meter, sehingga terbaca aktivitas penambahan unit H + maupun OH − .
Pada sampel pasta gigi dilarutkan dalam air dan diukur dengan pH meter yang telah di kalibrasi
Percobaan 3
Reaksi antara formalin dengan asetil aseton dan ammonium aseton dapat menghasilkan
warna kuning. Kemudian dapat diukur dengan spektrofotometer Visible ( UV-Vis ) pada
panjang gelombang 410 nm. Senyawaan berwarna kuning.
c. Bahan Perekat ( 1 –2 % )
Bahan perekat merupakan bahan yang dapat mengontrol kekentalan danmemberi bentuk krim dengan
cara mencegah terjadinya pemisahan bahan solid dan liquid pada pasta gigi. Contohnya adalah gliserol,
sorbitol dan PEG (polyethylene glycol ).
d. Surfaktan
Surfaktan yang digunakan adalah SLS ( Sodium Lauryl Sulfat ) yang berfungsimenurunkan
tegangan permukaan, mengemulsi ( melarutkan lemak ) danmemberikan busa sehingga pembuangan
plak dan sisa makanan menjadilebih mudah. Selain itu surfaktan juga berfungsi sebagai
antibakteri.
2. Bahan desensitisasi
Contohnya bahan desensitisasi yaitu Potassium nitrat, Stronsiumchloride
3. Bahan anti-tartar
Bahan ini akan mengurangi kalsium dan magnesium dalam salivasehingga keduanya tidak dapat
berdeposit pada permukaan gigi.Contohnya adalah tetrasodium pyrophospate.
V. REAKSI
Percobaan 1
Cu𝑺𝑶𝟒 + 2NaOH Cu(𝑶𝑯)𝟐 + 𝑵𝒂𝟐 𝑺𝑶𝟒
VI. CARA KERJA
Percobaan 1 : Uji Kualitatif Sukrosa dan Karbohidrat Lain yang Terfermentasi
Menambahkan 50 Menggabungkan
Memasukkan mL etanol 1 : 6 filtrat hasil
Mensentrifuge
filtrat ke dalam endapan hasil
selama 10 menit
pemusingan
gelas piala pemusingan pertama dan
pertama kedua
Memanaskan Menambahkan 5-
Menetralkan 10 tetes larutan
larutan dengan
dengan NaOH fehling dan
hot plate selama memanaskan
0,25 N
15 menit larutan
Catatan :
1. Apabila tidak terbentuk endapan merah bata pada larutan yang ditambahkan dengan
larutan fehling tanpa penambahan larutan HCl, menunjukkan bahwa pada larutan tidak
terdapat gula pereduksi.
2. Apabila terbentuk endapan merah bata pada larutan yang ditambahkan dengan larutan
fehling dengan penambahan larutan HCl sebelumnya, menunjukkan bahwa pada
larutan terdapat gula pereduksi.
Percobaan 2 : Pengukuran pH
Hasil Akhir
Sukrosa Persyaratan
Larutan ditambahkan dengan HCl
menghasilkan uji negative Negative
Larutan tidak ditambahkan dengan HCl
menghasilkan uji negative
Percobaan 2 : Pengukuran pH
Sampel pH Persyaratan
Sampel 1 7.86
Sampel 2 7.78 4.5 – 10.5
Rata-Rata 7.82
VIII. PERHITUNGAN
7,86 + 7,78
Rata − rata =
2
= 7,82
Selisih
%RPD = Rata−rata 𝑥 100 %
(7,86−7,78)
= 𝑥 100 %
7,82
= 1,02 %
IX. PEMBAHASAN
Pasta gigi merupakan sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi. Bahan baku
pasta gigi tersusun atas bahan penggosok,bahan foaming,bahan pelembab,bahan pengikat,bahan
pemanis,bahan pemberi rasa,bahan pengawet dan bahan flouride.
Pada praktikum ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji apakah sampel pasta gigi
memenuhi persyaratan dari SNI 12-3524-1995 melalui beberapa parameter yakni uji sukrosa dan
karbohidrat lain yang terfermentasi,pengukuran pH dan penetapan formaldehida.
Bahan pemanis pada pasta gigi berfungsi untuk memberikan rasa manis pada pasta
gigi,meningkatkan cita rasa dan aroma,memperbaiki sifat fisik,sebagai pengawet dan memperbaiki
sifat kimia. Adapun bahaya yang cukup banyak jika penggunaannya secara berlebihan diantaranya
sakit kepala,hilang daya ingatan,insomnia,hipertensi diare,kaner otak dan lain sebagainya.Bahan
pemanis yang mungkin ada dalam pasta gigi yaitu sukrosa. Pada uji parameter ini terlebih dahulu
sampel pasta gigi dilarutkan dengan etanol.Kita telah mengetahui bahwa didalam sampel pasta gigi
terdapat senyawa organik yang pola,sebut saja salah satunya formaldehid.Oleh karena itu
berdasarkan prinsip “like dissolve like” senyawa organik polar akan larut dalam pelarut polar
seperti Etanol. Dipusingkan kemudia agar dapat diambil Filtratnya yang kemudia dibagi 2 dan
dipanaskan agar pelarutan cepat dan memecahkan bagian kompleks dari senyawa.Pada parameter
ini pengujian sukrosa yang merupakan gula pereduksi. Identifikasi visual dapat dilakukan dengan
mereaksikan sampel dengan fehling yang mana merupakan campuran fehling A (CuSO4) dan
fehling B ( Kalsium natrat dan NaOH) yang bewarna biru keunguan.Fehling merupakan pereaksi
untuk uji gula pereduksi yang mana gula pereduksi dapat mereduksi Cu2+ menjadi Cu+. Saat larutan
kompleks alkali bereaksi dengan Cu2+ maka akan mengubah larutan menjadi terdapat endapan
merah bata.Adapun penambahan HCl pada filtrat sampel berguna untuk menghidrolisis
polisakarida menjadi monosakarida.Berdasarkan SNI 12-3524-1995 kandungan sukrosa di
persyaratan harus negatif. Ini dikarenakan sukrosa merupakan makanan bakteri dalam mulut yang
dapat menyebabkan caries gigi. Pada praktikum, uji sukrosa memberikan hasil negatif sukrosa.
Sedangkan pengukuran pH bertujuan agar kita dapat mengetahui apakah pH sampel masuk
kedalam range SNI 12-3524-1995 YAKNI 4,5-10,5. Pada saat pengukuran, diaduk sampel agar
pembacaan pH lebih stabil dikarenakan pH meter mengukur aktivitas ion H+.Jika tidak diaduk maka
tidak stabil aktivitas H+nya. Adapun pH sampel gigi tidak boleh terlalu asam dikarenakan
menyebabkan iritasi pada mukosa mulut.Jika terlalu basa maka dapat mengikis lapisan email gigi.
Pada praktikum diperoleh pH rata-rata 7,82 dengan %RPD 1,02%.Ini menunjukkan pH sampel
basa dan dibuktikan dengan adanya banyak busa (detergen).Sebelumnya harus dilakukan kalibrasi
terhadap pH meter dengan pH 4 dan pH 7 karena elektroda kaca tidak memberikan EMF
direproduksi selama waktu yang cukup lama.
X. KESIMPULAN
Pada sampel pasta gigi yang dianalisis tidak terdapat gula pereduksi.
pH terukur rata – rata 7,82 dan %RPD 1,02 %
Sampel memenuhi persyaratan mutu berdasarkan SNI 12-3524-1995 yaitu gula pereduksi
negatif dan pH rentang 4,5 – 10,5.
Penetapan formaldehida tidak dilakukan
Lachman, L., Herbert, A. L., Joseph, L. K. Teori dan Praktik Farmasi Industri. 2012. Terjemahan
Siti Suyatmi. Depok : UI. (Halaman : 1091).