1
MENGAPA ALLAH
MENCIPTAKAN MANUSIA ?
Esra Alfred Soru*
1
Mengapa Allah Menciptakan manusia? – Esra Alfred Soru
2
Mengapa Allah Menciptakan manusia? – Esra Alfred Soru
3
Mengapa Allah Menciptakan manusia? – Esra Alfred Soru
4
Mengapa Allah Menciptakan manusia? – Esra Alfred Soru
suatu oknum) yang tidak bisa kurang begini dan begitu seperti Allah dan
oknum itulah yang seharusnya menjadi Allah. Jadi semua sifat Allah itu
‘permanen’. Demikian juga dengan kemuliaan Allah. Allah tidak dapat
menjadi bertambah mulia atau menjadi kurang mulia. Kemuliaan-Nya itu
bersifat “permanen”. Simaklah kata-kata Tony Evans ketika membahas
sifat kemahasempurnaan Allah : ‘Arti sifat Allah ini ialah bahwa Allah itu
lengkap secara penuh dan absolut. Tak ada sesuatu pun yang bisa
ditambahkan kepada-Nya atau diambil daripada-Nya....ini menjelaskan
mengapa Alkitab mengatakan, tidak ada yang dapat dibandingkan dengan
Allah’ (Tony Evans : 67). Dengan demikian untuk menemukan alasan
penciptaan manusia oleh Allah "haruslah dihindari bayangan bahwa Allah
adalah semacam pribadi yang haus pujian, penghormatan dan
pemujaan”. (Louis Leahy; Filsafat Ketuhanan Kontemporer; 1993 : 233).
Leahy melanjutkan : “dari ajaran mengenai kesempurnaan Allah sendiri,
dapatlah dikatakan bahwa Allah dengan mencipta sama sekali tidak
mungkin mencari kebaikan-Nya sendiri, baik untuk mendapatkannya
maupun untuk menjaga dan menambahkannya.” (Ibid).
5
Mengapa Allah Menciptakan manusia? – Esra Alfred Soru
tidak akan menjadi lebih besar karena kita ada dan juga tidak akan
menjadi lebih kecil jika kita ini tidak ada”. (ibid : 52). Tidak disebabkan
oleh tekanan eksternal maksudnya bahwa tidak ada suatu apapun atau
siapapun yang memaksa Allah melakukan tindakan penciptaan manusia. Ia
tidak menciptakan manusia karena suatu tekanan dari luar diri-Nya. Ia
tidak perlu taat atau merasa diteror oleh apapun atau siapapun. Ia tidak
melakukan sesuatu atas pesanan atau ultimatum apapun atau siapapun.
Evans mengomentari hal ini dengan berkata : ‘Tidak ada satu pengaruh
pun yang telah menjadikan Allah sebagaimana ada-Nya sekarang. Allah
yang sekarang adalah sepenuhnya sama dengan Allah yang dahulu. Allah
yang sekarang dan Allah yang dahulu adalah sepenuhnya Allah yang akan
datang” (Tony Evans : 73). Jika Allah menciptakan manusia maka itu
harus dipahami semata-mata karena tindakan bebas-Nya atau dengan kata
lain karena Ia mau mencipta. Penciptaan manusia adalah tindakan bebas
dari Allah dan bukan tindakan penting dari Allah. Evans kembali berkata :
“Allah tidak menjalankan fungsi-Nya karena suatu keharusan”. (ibid :
72). Ia melanjutkan : “..Allah berhubungan dengan segala sesuatu karena
kerelaan-Nya, Ia tidak wajib berhubungan dengan apa pun. Dengan kata
lain, Allah berkontak dengan ciptaan-Nya karena Ia menghendakinya, dan
bukan karena Ia membutuhkan-Nya”. (ibid : 73). A.W. Tozer juga
berkomentar : “Allah memiliki suatu hubungan sukarela dengan segala
sesuatu yang dijadikan-Nya, tetapi Ia tidak membutuhkan hubungan apa
pun dengan sesuatu di luar diri-Nya sendiri. Minat-Nya terhadap makhluk
ciptaan-Nya timbul dari kesenangan-Nya yang agung dan bukan karena
suatu kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh makhluk-makhluk itu dan juga
bukan supaya makhluk-makhluk itu menyempurnakan diri-Nya, karena
diri-Nya sendiri sudah sempurna”. (A.W. Tozer : 50). Tozer melanjutkan :
“Bahwa kita ini ada itu sama sekali merupakan keputusan Allah yang
ditentukan atas kemauan-Nya sendiri, sama sekali bukan karena kita layak
atau karena Allah membutuhkan kita”. (ibid : 52).
6
Mengapa Allah Menciptakan manusia? – Esra Alfred Soru
7
Mengapa Allah Menciptakan manusia? – Esra Alfred Soru
menyaksikan kemuliaan Allah. Selain itu, adalah wajar bagi kita untuk
berusaha sekuat-kuatnya untuk memuliakan Dia’. (Thiessen : 182). Adalah
tak mungkin seorang gubernur memberikan tanda penghargaan kepada
seorang presiden. Kalaupun ada itu adalah penghargaan yang tak berarti.
Tetapi sangatlah berarti jika seorang presiden memberikan penghargaan
kepada seorang gubernur. Dan lebih berarti lagi jika gubernur yang telah
menerima tanda penghargaan itu menghargai sang presiden (penghargaan
formal). Dalam konteks inilah ayat-ayat seperti Yesaya 43:7; 60:21; 61:3;
harus ditafsirkan. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa alasan
atau tujuan Allah menciptakan manusia bukanlah untuk mencari
keuntungan atau kemuliaan bagi diri-Nya sendiri. Tindakan penciptaan itu
bebas dari dorongan internal maupun tekanan eksternal. Ia menciptakan
alam semesta termasuk manusia di dalamnya semata-mata karena Ia mau
mencipta dan Ia berkehendak untuk merefleksikan, merealisasikan,
menyatakan dan mengkomunikasikan kasih dan kemuliaan-Nya kepada,
melalui dan di dalam manusia. A.W. Tozer menulis : ‘Persoalan mengapa
Allah menciptakan alam semesta ini masih merupakan persoalan para ahli
pikir ; tetapi jika kita tidak dapat mengetahui mengapa, paling sedikit kita
mengetahui bahwa Ia tidak menjadikan dunia ini untuk memenuhi
kebutuhan diri-Nya sendiri, seperti seorang yang membangun sebuah
rumah untuk melindungi dirinya dari hujan dan panas atau menanam
jagung di ladang untuk memperoleh makanan. Bagi Allah kata ‘perlu’ itu
sama sekali asing’. (Tozer : 51). TERPUJILAH ALLAH YANG
TIDAK MEMBUTUHKAN APA-APA, TERMASUK TIDAK
MEMBUTUHKAN AKU DAN KAU.
8
Mengapa Allah Menciptakan manusia? – Esra Alfred Soru
2
MENGAPA ALLAH MENCIPTAKAN
MANUSIA MENURUT “GAMBAR”
DAN “RUPA”-NYA?
Esra Alfred Soru*
9
Mengapa Allah Menciptakan manusia? – Esra Alfred Soru
10
Mengapa Allah Menciptakan manusia? – Esra Alfred Soru
11
Mengapa Allah Menciptakan manusia? – Esra Alfred Soru
Lama; 1991 : 61). Bagi Barth, gambar dan rupa Allah hanya menunjuk
kepada cara hidup dan bertindak.
12
Mengapa Allah Menciptakan manusia? – Esra Alfred Soru
13
Mengapa Allah Menciptakan manusia? – Esra Alfred Soru
Mengapa Demikian?
14
Mengapa Allah Menciptakan manusia? – Esra Alfred Soru
Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, maka gambar dan rupa Allah
yang ada padanya mengalami kerusakan (distorsi, sehingga kadang
kemuliaan Allah tak nampak/terpencar dari kehidupan manusia, malah
sebaliknya manusia melawan dan menentang Allah. Suatu contoh, manusia
15
Mengapa Allah Menciptakan manusia? – Esra Alfred Soru
Tujuan lain dari pemberian gambar dan rupa Allah dalam diri
manusia adalah sebagai pemberian atau penyediaan sarana persekutuan
demi terjalinnya hubungan atau persekutuan secara pribadi antara manusia
dengan Allah. Dengan adanya “gambar” dan “rupa” Allah dalam diri
manusia, memungkinkan manusia untuk berrelasi dengan Allah. Stephen
Tong berkata bahwa : “Manusia adalah makhluk rohani sehingga manusia
bisa berkomunikasi dengan dunia yang tak kelihatan”. (Stephen Tong :
57) Louis Berkhof melihat “gambar” dan “rupa” Allah sebagai : ‘kualitas
yang menjadikan manusia istimewa dalam hubungan dengan Allah’ (Louis
Berkhof; Teologi Sistematika (Doktrin Allah); 1993 : 53), bahkan Robert
Davidson mengatakan bahwa : “Manusia diciptakan untuk hidup dalam
hubungan pribadi yang mesra dengan Allah’. (Robert Davidson; Alkitab
Berbicara; 1986 : 14-15). Semuanya itu memberikan jawaban bagi kita
bahwa hubungan pribadi dengan Allah hanya dimungkinkan dengan
adanya “gambar” dan “rupa” Allah dalam diri manusia. Binatang dan
ciptaan yang lain tak dapat berhubungan secara pribadi dengan Allah,
sebab “gambar” dan “rupa” Allah tidak ada dalam mereka. Binatang dan
ciptaan yang lain bisa taat pada perintah Allah seperti bintang yang
menuntun para Majus mencari Yesus, seperti gagak yang mengantarkan
makanan bagi Elia, seperti ikan yang menelan Yunus namun mereka tidak
bisa berkomunikasi, tidak bisa berdialog atau tidak bisa memberi jawab
kepada Allah. Bandingkan kenyataan ini dengan manusia yang diciptakan
menurut “gambar” dan “rupa” Allah. Kej 3:9-10 : “Tetapi Tuhan Allah
memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya “Di manakah engkau?”
Ia menjawab…” , Yer 1:3-4 : “…berserulah Allah dari tengah-tengah
16
Mengapa Allah Menciptakan manusia? – Esra Alfred Soru
17
Mengapa Allah Menciptakan manusia? – Esra Alfred Soru
3
MENGAPA ALLAH MENCIPTAKAN
MANUSIA PADA HARI KEENAM?
Esra Alfred Soru*
Dalam bagian pertama dan kedua tulisan ini telah dibahas dua
pertanyaan di sekitar penciptaan manusia yakni “Mengapa Allah
Menciptakan Manusia ?” dan “Mengapa Allah Menciptakan Manusia
Menurut ‘Gambar’ dan ‘Rupa’-Nya?” Satu fakta lain lagi tentang
penciptaan manusia yang dikatakan kitab Kejadian adalah bahwa
penciptaan manusia itu oleh Allah diletakkan pada ordo penciptaan dalam
urutan terakhir yakni pada hari keenam. Keseluruhan ordo penciptaan itu
adalah sebagai berikut : hari pertama Allah menciptakan terang, hari kedua
Allah menciptakan cakrawala, hari ketiga Allah menciptakan laut dan
darat, memisahkannya, serta menciptakan tumbuh-tumbuhan, hari keempat
Allah menciptakan benda-benda penerang (matahari, bulan, bintang), hari
kelima Allah menciptakan burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut,
hari keenam Allah menciptakan manusia dan hari ketujuh Allah berhenti
dan menguduskan hari itu.
18
Mengapa Allah Menciptakan manusia? – Esra Alfred Soru
ini baiklah kita pahami bahwa segala sesuatu yang terjadi atau dilakukan
Allah di dalam dunia ini terjadi sesuai dengan rencana-Nya yang matang,
agung dan kekal dan bukan sekedar suatu kebetulan belaka. Semua yang
dikerjakan Allah adalah sempurna dan baik dalam perencanaan-Nya.
Itulah sebabnya dalam hari-hari penciptaan kita dapat melihat kalimat-
kalimat indah yang berbunyi : “Allah melihat bahwa semuanya itu baik”.
(Kej 1: 1:4,10,12,18,21,25) bahkan setelah penciptaan manusia kalimat ini
lebih meningkat : “Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu,
sungguh amat baik…” (Kej 1:31). Dari terang ini bisa mengerti bahwa
segala sesuatu yang diciptakan Allah, terlebih manusia adalah suatu
tindakan yang memiliki nilai kebaikan dan dilaksanakan berdasarkan
perencanaan-ya yang matang dan sempurna. Jadi tidak ada yang kebetulan
bagi Allah. Dengan demikian kita dapat percaya bahwa penciptaan
manusia yang terjadi pada hari keenam juga termasuk dalam rencana Allah
atau dengan kata lain itu bukan sebuah kebetulan melainkan sesuatu yang
mengandung makna khusus.
Keistimewaan Manusia
19
Mengapa Allah Menciptakan manusia? – Esra Alfred Soru
20
Mengapa Allah Menciptakan manusia? – Esra Alfred Soru
21
Mengapa Allah Menciptakan manusia? – Esra Alfred Soru
22
Mengapa Allah Menciptakan manusia? – Esra Alfred Soru
Info : (1) Dapatkan artikel-artikel menarik dari Esra Alfred Soru di website :
www.airhidup.or.id (2) Kirimkan pertanyaan-pertanyaan anda di sekitar
masalah Alkitab dan teologia ke : esra_alfred@yahoo.com. Bagi yang menarik
akan dibahas dalam opini Timex.
Dipublikasikan oleh :
http://www.thisisreformed.org/artikel/allahmenciptakanmanusia.html
23