Anda di halaman 1dari 18

PERENCANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

Dosen Pengampu : Inelda Yulita, S.Pd., M.Pd.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Abad 21


Reaksi Redoks dan Elektrokimia

Disusun oleh:

OKTA RENAL VIDONA

(160384204014)

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Identitas Sekolah : SMA ...


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Tahun Ajaran : 2018/2019
Materi Pokok : Reaksi Redoks dan Elektrokimia
Sub Materi : Korosi
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Jumlah Pertemuan :2

A. Kompetensi Inti
• KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan kawasan internasiona.
• KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
• KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


3.5 Menganalisis faktor-faktor yang 3.5.1 Menjelaskan pengertian korosi
mempengaruhi terjadinya korosi (C2).
dan cara mengatasinya 3.5.2 Menjelaskan proses terjadinya
korosi dan cara mengatasinya
(C2).
3.5.3 Mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi terjadinya
korosi melalui gambar / video
dengan diskusi kelompok (C4)
3.5.4 Menyimpulkan faktor-faktor
yang mempengaruhi terjadinya
korosi (C6)
4.5 Mengajukan gagasan untuk 4.5.1 Menemukan beberapa cara
mencegah dan mengatasi untuk mencegah terjadinya
terjadinya korosi korosi (C3).
4.5.2 Mengidentifikasi pencegahan
terjadinya korosi (C4)
4.5.3 Merekomendasikan ide atau
gagasan cara mencegah
terjadinya korosi melalui
diskusi kelompok dan
presentasi (C5).

C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan mampu menumbuhkan rasa ingin tahu, kerjasama, tanggung
jawab serta mampu menjelaskan pengertian korosi dan proses terjadinya,
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi serta cara
pencegahannya.

D. Materi Pembelajaran
▪ Materi Prasyarat
Reaksi Reduksi dan Oksidasi

▪ Materi Inti

Pengertian Korosi

Korosi adalah proses teroksidasinya suatu logam oleh berbagai zat menjadi
senyawa. Proses korosi merupakan peristiwa elektrokimia. Suatu logam akan
mengalami korosi bila permukaan logam terdapat bagian yang berperan sebagai anoda
dan di bagian lain berperan sebagai katoda. Proses korosi yang banyak terjadi adalah
korosi pada besi. Bagian tertentu dari besi berperan sebagai anoda, sehingga besi
mengalami oksidasi.

Fe (s) → Fe2+ (aq) + 2e

Elektron yang dilepaskan oleh besi mengalir pada bagian lain dari besi yang
berperan sebagai katoda dan menyebabkan terjadinya reduksi oksigen dari lingkungan.

O2 (g) + 4H+ (aq) + 4e → 2H2O (l)


Ion Fe2+ kemudian teroksidasi lagi menjadi Fe3+ yang selanjutnya membentuk
karat besi Fe2O3.xH2O

2Fe (s) + 32O2 (g) + xH2O → Fe2O3.xH2O


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Korosi

Korosi pada permukaan suatu logam dapat dipercepat oleh beberapa faktor,
antara lain:

1. Oksigen terlarut ( DO = Dissolved oxygen ) : DO berperan dalam sebagian proses


korosi, bila konsentrasi DO naik, maka kecepatan korosi akan naik.
2. Zat padat terlarut jumlah ( TDS = total dissolved solid ) : konsentrasi TDS sangatlah
penting, karena air yang mengandung TDS merupakan penghantar arus listrik yang
baik dibandingkan dengan air tanpa TDS. Aliran listrik diperlukan untuk terjadinya
korosi pada pipa logam, oleh karena itu jika TDS naik, maka kecepatan korosi akan
naik.
3. pH dan Alkalinitas : mempengaruhi kecepatan reaksi, pada umumnya pH dan
alkalinitas naik, kecepatan korosi akan naik. Peristiwa korosi pada kondisi asam,
yakni pada kondisi pH < 7 semakin besar, karena adanya reaksi reduksi tambahan
yang berlangsung pada katode yaitu: 2H+ (aq) + 2e→H2
4. Temperatur : makin tinggi temperatur, reaksi kimia lebih cepat terjadi dan naiknya
temperatur air pada umumnya menambah kecepatan korosi.
5. Tipe logam yang digunakan untuk pipa dan perlengkapan pipa : logam yang mudah
memberikan elektron atau yang mudah teroksidasi, akan mudah terkorosi.
6. Aliran listrik : Aliran listrik yang diakibatkan oleh korosi sangat lemah dan isolasi
dapat menghalangi aliran listrik antara logamlogam yang berbeda, sehingga korosi
galvanis dapat dihindari. Bilamana aliran listrik yang kuat melewati logam yang
mudah terkorosi, maka akan menimbulkan aliran nyasar dari sistem pemasangan
listrik di pelanggan yang tidak menggunakan aarde, hal ini menyebabkan korosi
cepat terjadi.
7. Bakteri : tipe bakteri tertentu dapat mempercepat korosi, karena mereka akan
menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S), selama masa
putaran hidupnya. CO2 akan menurunkan pH secara berarti sehingga menaikkan
kecepatan korosi. H2S dan besi sulfida, Fe2S2, hasil reduksi sulfat (SO42–) oleh
bakteri pereduksi sulfat pada kondisi anaerob, dapat mempercepat korosi bila sulfat
ada di dalam air. Zatzat ini dapat menaikkan kecepatan korosi. Jika terjadi korosi
logam besi maka hal ini dapat mendorong bakteri besi (iron bacteria) untuk
berkembang, karena mereka senang dengan air yang mengandung besi.
Cara-cara Pencegahan Korosi Besi
Pencegahan besi dari perkaratan bisa dilakukan dengan cara berikut:
1) Pengecatan
Fungsi pengecatan adalah untuk melindungi besi kontak dengan air dan
udara. Cat yang mengandung timbal dan seng akan lebih melindungi besi
terhadap korosi. Pengecatan harus sempurna karena jika terdapat bagian yang
tidak tertutup oleh cat, maka besi di bawah cat akan terkorosi. Pagar
bangunandan jembatan biasanya dilindungi dari korosi dengan pengecatan.
2) Proses katode pelindung (proteksi katodik)
Besi dilindungi dari korosi dengan menempatkan besi sebagai katode,bukan
sebagai anode. Dengan demikian besi dihubungkan dengan logam lainyang
mudah teroksidasi, yaitu logam di sebelah kiri besi dalam deret volta(logam
dengan potensial reduksi lebih positif dari besi). Hanya saja logam Al dan Zn
tidak bisa digunakan karena kedua logam tersebut mudah teroksidasi,tetapi
oksida yang terbentuk (A12O3/ZnO) bertindak sebagai inhibitor dengan cara
menutup rapat logam yang di dalamnya, sehingga oksigen tidak mampu
masuk dan tidak teroksidasi. Logam-logam alkali, seperti Na, K juga tidak
bisa digunakan karena akan bereaksi dengan adanya air. Logam yang paling
sesuai untuk proteksi katodik adalah logam magnesium (Mg). Logam Mg
disini bertindak sebagai anode dan akan terserang karat sampai habis, sedang
besi bertindak sebagai katode tidak mengalami korosi.
3) Dibalut plastik
Plastik mencegah besi kontak dengan air dan udara. Peralatan rumah tangga
biasanya dibalut plastik untuk menghindari korosi.
4) Pelapisan dengan krom (Cromium plating)
Krom memberi lapisan pelindung, sehingga besi yang dikrom akan menjadi
mengkilap. Cromium plating dilakukan dengan proses elektrolisis. Krom
dapat memberikan perlindungan meskipun lapisan krom tersebut ada yang
rusak. Cara ini umumnya dilakukan pada kendaraan bermotor,
misalnya bumper mobil.
5) Pelapisan dengan timah (Tin plating)
Timah termasuk logam yang tahan karat. Kaleng kemasan dari besi
umumnya dilapisi dengan timah. Proses pelapisan dilakukan secara
elektrolisis atau elektroplating. Lapisan timah akan melindungi besi
selamalapisan itu masih utuh. Apabila terdapat goresan, maka
timah justru mempercepat proses korosi karena potensial elektrode besi
lebih positif dari timah.
6) Pelapisan dengan seng (Galvanisasi)
Seng dapat melindungi besi meskipun lapisannya ada yang rusak. Hal ini
karena potensial elektrode besi lebih negatif dari pada seng, maka besi yang
kontak dengan seng akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai
katode. Sehingga seng akan mengalami oksidasi, sedangkan besi akan
terlindungi.
7) Pengorbanan anode (Sacrificial Anode)
Perbaikan pipa bawah tanah yang terkorosi mungkin memerlukan perbaikan
yang mahal biayanya. Hal ini dapat diatasi dengan teknik
sacrificial anode, yaitu dengan cara menanamkan logam magnesium
kemudian dihubungkan ke pipa besi melalui sebuah kawat. Logam
magnesium itu akan berkarat, sedangkan besi tidak karena magnesium
merupakan logam yang aktif (lebih mudah berkarat).
8) Melumuri dengan Oli
Cara ini diterapkan untuk bebagai perkakas dan mesin. Oli mencegah kontak
besi dengan air.

E. Pendekatan dan Model Pembelajaran


Pendekatan : Saintifik
Model : Inquiri Terbimbing
Metode : Ceramah, Diskusi, Presentasi, Tanya jawab
F. Media Pembelajaran
Media :
• LCD Projector
• Lembar penilaian
• LKS
• Laptop
Alat/Bahan :
• Penggaris, spidol, papan tulis, penghapus
• Slide Powerpoint
G. Sumber Belajar
• Buku Teks Kimia SMA Kelas XII
• Sumber dari internet yang relevan (www.chem-is-try.org)
• Lingkungan setempat
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 x 45 menit)

Pertemuan
Alokasi
I Deskripsi kegiatan Diintegrasikan
waktu
2 x 45 menit
1. Kegiatan Pendahuluan
Orientasi
− Melakukan pembukaan dengan
salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME PPK Religius
dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
− Memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin
− Menyiapkan fisik dan psikis
peserta didik dalam
mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apersepsi
10 Menit
Guru mencontohkan fenomena
yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari. Guru menampilkan
gambar yaitu :

Gambar 1
Gambar 2

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 1 merupakan Literasi

contoh dari reaksi redoks.


Gambar 2, 3 dan 4
merupakan proses korosi. Jadi,
sama halnya dengan proses
korosi yang mengalami
oksidasi. Dimana korosi juga
terjadi karena adanya
pengikatan oksigen oleh
logam seperti besi. Melalui
materi korosi ini kita dapat
mengetahui faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya
korosi sehingga dapat dicari
cara pencegahannya. Untuk
itu, kalian diharapkan
bersungguh-sungguh dalam
mengarungi pembelajaran hari
ini.
Motivasi
− Memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
− Menyampaikan indikator dan
tujuan serta manfaat dari
pembelajaran.
− Memotivasi siswa agar
mengikuti pelajaran dengan
semangat dan sungguh-
sungguh.
Pemberian Acuan
− Memberitahukan materi
pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
− Memberitahukan tentang
kompetensi inti, kompetensi
dasar dan indikator pada
pertemuan yang berlangsung
− Pembagian kelompok belajar
menjadi 4 kelompok.
− Menjelaskan mekanisme
pelaksanaan pengalaman
belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa mengamati Literasi
video/gambar yang
mengalami korosi yang
ditampilkan oleh guru.
Menanya
Guru membimbing siswa Critical thinking,
sehingga muncul pertanyaan :
▪ mengapa hal tersebut
dapat terjadi?
▪ Faktor apa saja yang
mempengaruhi?
Mengumpulkan Data
Siswa melakukan diskusi Collaborative, 70
kelompok membahas faktor- Critical thinking Menit
faktor apa saja yang
mempengaruhi terjadinya
korosi yang dikaitkan dengan
gambar yang telah ditampilkan
guru.
Mengasosiasikan
Siswa bersama
kelompoknya menyimpulkan Creative
atau menyatukan pendapat
yang paling baik guna
menjawab permasalahan yang
ada.
Mengkomunikasikan
Setiap kelompok
Communicative
dipersilahkan mengemukakan
PPK Integritas
hasil diskusinya dan
kelompok lain dapat
mengajukan tanggapan.

3. Kegiatan Penutup
▪ Guru sekilas
mengulas kembali
materi yang telah
didiskusikan.
▪ Guru menuntun siswa
untuk dapat
menyimpulkan hasil
yang diperoleh dari
hasil pembelajaran hari
ini.
▪ Siswa bersama 10
kelompoknya diberi Menit
Literasi
tugas membuat resume
dan video observasi
yang berkaitan dengan
pencegahan korosi
dan dipresentasikan
pada pertemuan
berikutnya dan guru
membagikan LKS.
▪ Guru menutup
PPK Religius
pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
Pertemuan II (2 x 45 menit)

Pertemuan
Alokasi
II Deskripsi kegiatan Diintegrasikan
waktu
2 x 45 menit
1 Kegiatan Pendahuluan
Orientasi
− Melakukan pembukaan dengan
salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME
dan berdoa untuk memulai PPK Religius
pembelajaran
− Memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin
− Menyiapkan fisik dan psikis
peserta didik dalam
mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apersepsi
Guru mencontohkan fenomena
yang
ada disekitar kepada siswa.
Contoh : Makanan dalam
kaleng dari baja berlapiskan
tipis timah menjadi tahan
lama. Mengapa demikian?
Motivasi 10 Menit
Guru memberikan motivasi
bahwa peristiwa yang terjadi
pada makanan dalam kaleng Literasi
menjadi tahan lama bila
dilapisi tipis timah Karena
potensial reduksi besi < timah,
sehingga baja yg terbuat dari
besi tidak mudah berkarat bila
dilapisi timah dan tidak
terjadi reaksi kimia dengan
makanan dalam kaleng
sehingga makanan menjadi
tahan lama. Pada
pembelajaran ini diharapkan
siswa bersungguh-sungguh
dalam mempelajari cara
pencegahan korosi. Karena
Korosi tidak hanya
merugikan secara material
namun juga keselamatan dan
keindahan dalam kehidupan
kita.
Pemberian Acuan
− Memberitahukan materi
pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
− Memberitahukan tentang
kompetensi inti, kompetensi
dasar dan indikator pada
pertemuan yang berlangsung
− Pembagian kelompok belajar
− Menjelaskan mekanisme
pelaksanaan pengalaman
belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
2 Kegiatan Inti
Siswa bersama kelompoknya
mempresentasikan masing-
masing resume beserta
video observasinya, dan Literasi, 4C 70
kelompok lain diberi
Menit
kesempatan menanggapi bila
ada yang belum dimengerti.

Guru membagikan LKS.

3 Kegiatan Penutup
▪ Guru sekilas mengulas
kembali materi yang
telah didiskusikan.
▪ Guru menuntun
siswa untuk dapat
menyimpulkan hasil
yang diperoleh dari
hasil pembelajaran hari
ini.
▪ Guru mengarahkan
siswa untuk
10
menyadari kebesaran PPK Religius
Menit
Tuhan YME dengan
mengambil hikmah dari
materi yang telah
dipelajari.
▪ Guru memberikan
tugas berupa latihan
soal “uji
kepemahaman”
▪ Guru
menginformasikan
rencana kegiatan
pembelajaran
selanjutnya.
▪ Guru menutup
pembelajaran dengan
mengucapkan salam

I. Instrumen Penilaian
LKS (Lihat Lampiran)
Penilaian (Lihat Lampiran)

Tanjungpinang, April 2019


Mengetahui,
Kepala SMAN Tanjungpinang Guru Mata Pelajaran

NIP. NIP.

Catatan Kepala Sekolah


......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
LAMPIRAN I
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Dalam kehidupan sehari-hari, tentu kita sering menggunakan besi. Besi adalahlogam
yang berasal dari bijih besi (tambang). Besi banyak digunakan karena memangmempunyai
sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi, pengolahannyajuga relatif mudah
dan murah, selain itu persediaan besi dikulit bumi cukup besar.

Alat atau bangunan yang berbahan besi sangat mudah ditemukan


dalam kehidupan sehari-hari, misalkan saja digunakan untuk perkakas dapur,
mesin, jembatan, pagar, railing, pipa besi, tiang telepon, dan masih banyak lagi.
Namun sayangnya, besi memiliki kelemahan, yaitu mudah mengalami korosi. Dengan
korosi maka bisa mengurangi umur pakai barang atau bangunan yang menggunakan
besi atau baja. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi pada
besi antara lain adalah oksigen dan air. Agar tidak terjadinya korosi maka diperlukan
cara mencegah atau mengatasi terjadinya korosi.
Buatlah resume tentang 2 cara pencegahan korosi (masing-masing kelompok
tidak boleh sama) sesuai dengan gagasan yang diajukan oleh setiap
kelompok kemudian buatlah video observasi (bisa survey langsung atau
kajian pustaka) mengenai gagasan tersebut.

LAMPIRAN II
A. Penilaian Kognitif
1. Berdasarkan urutan logam pada deret volta, kemukakan alasan anda,logam-logam
apa sajakah yang dapat digunakan untuk melindungi besi secara katodik dibawah
ini? (diketahui data E0Cu=+0,34V, E0Al=-1,66V, E0Ag=+0,80V, E0 Mn= -1,18V)
C3
2. Sesuai dengan pemahaman anda, mengapa logam alumunium lebih awet dan tidak
mudah berkarat dari pada besi, sedangkan alumunium merupakan logam yang
lebih reaktif dari pada besi ! C4
3. Au, Fe, merupakan contoh beberapa logam yang terdapat di dalam sistem periodik
unsur. Fe merupakan logam yang dapat mengalami korosi karena beberapa faktor
diantaranya faktor dari lingkungan salah satunya adalah udara (gas oksigen). Fe
akan mengalami korosi apabila dibiarkan berada di lingkungan bebas tanpa diberi
perlindungan. Emas merupakan logam yang terdapat di sistem periodik unsur,
apabila emas dibiarkan berada di lingkungan bebas dan berinteraksi bebas dengan
gas oksigen,mungkinkah emas akan mengalami korosi seperti besi? Jelaskan
pendapat anda? C4
4. Berdasarkan pemahaman anda tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
korosi, logam yang bagaimanakah yang dapat mengalami korosi? Dan
bagaimana pula pengaruh pH dan alkalinitas terhadap terjadinya korosi ?
C5
5. Pada percobaan berikut ini, buktikan sesuai dengan pendapat anda. Manakah besi
yang mengalami korosi paling cepat dan paling lambat terhadap ketiga perlakuan
tabung tersebut? C6

Jawaban
1. Perlindungan logam secara katodik adalah cara melindungi besi dari korosi
dengan menghubungkan besi dengan logam lain yang mempunyai E0 lebih
kecil. Logam-logam tersebut yang dapat digunakan secara katodik untuk
melindungi besi adalah logam Al dan Mn. Hal ini dikarenakan logam Al
dan Mn mempunyai E0 lebih kecil dibandingkan besi.
2. Logam Aluminium lebih reaktif dari pada besi dimana E0 Al lebih kecil
dibandingkan Fe dalam deret volta dan lebih mudah teroksidasi dari pada
besi. Namun logam ini lebih awet dikarenakan apabila teroksidasi,
aluminium oksida yang terbentuk akan melapisi logam aluminium bagian
dalamnya yang belum teroksidasi sehingga proses oksidasi tidak terus
berlanjut seperti besi.
3. Emas terdapat dalam deret volta paling kanan. Semakin ke kanan, maka
semakin sulit teroksidasi. Hal ini dikarenakan pada logam emas
dibutuhkan energi yang sangat besar untuk mengalami proses oksidasi. Hal
inilah yang menyebabkan emas sulit melakukan oksidasi/perkaratan. Dan
emas dapat berkarat, tetapi dengan kadar yang sangat rendah dan
diperlukan waktu yang lama.
4. Logam yang dapat mengalami korosi yaitu suatu logam yang mudah
memberikan elektron atau yang mudah teroksidasi, sehingga
menyebabkannya akan mudah terkorosi. pH dan Alkalinitas
mempengaruhi kecepatan reaksi, pada umumnya pH dan alkalinitas naik,
kecepatan korosi akan naik. Peristiwa korosi padakondisi asam, yakni pada
kondisi pH < 7 semakin besar, karena adanya reaksi reduksi tambahan
yang berlangsung pada katode yaitu: 2H+(aq) + 2e → H2.
5. Ketiga percobaan menggunakan wadah tertutup untuk menghalangi
masuknya air atau udara lembab dari luar. Namun demikian, uap air yang
tersisa dalam wadah dapat mempercepat korosi jika terjadi pengembunan
akibat perubahan suhu lingkungan dan tidak ada bahan penyerapnya. Jadi,
Percobaan 1 terjadi korosi yang paling cepat. Serta Pada percobaan 2 dan3,
kapas kering digunakan untuk menyerap uap air, silika gel juga bahan
yang dapat digunakan sebagai pengering. Silika gel yang baik sebagai
pengering berwarna biru, sementara itu jika sudah jenuh, akan berwarna
merah muda, sehingga kemampuan penyerapannya berkurang. Sehingga
pada percobaan 2 dan 3 dikatakan terjadinya korosi yang paling lambat
dikarenakan adanya silika gel sebagai bahan pengering untuk menyerap
kelembaban.
B. Penilaian Afektif

Instrumen Penskoran Pengamatan Sikap

No Nama Kerja Rasa Santun Komunikatif Jumlah Nilai


Siswa Sama Ingin tahu Skor
1. ..............
2.
....

C. Penilaian Psikomotorik

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25


1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Rubrik Penilaian Nilai observasi


100 = sangat baik
75 = baik
50 = cukup
25 = kurang
Kode nilai / predikat :
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐤𝐨𝐫
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (A) 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =
𝟒
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (D)

Anda mungkin juga menyukai