Makalah Riset Pemasaran
Makalah Riset Pemasaran
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat
dan limpahan rahmatnyalah maka kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
"Pengukuran dan Penetapan Skala : Penetapan Skala Fundamental dan Komparatif",
yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita sebagai pembaca.
Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat
kurang tepat. Makalah ini dibuat untuk pemenuhan tugas mata kuliah Riset Pemasaran.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bab ini menjelaskan konsep – konsep penetapan skala dan pengukuran serta
membahas empat skala pengukuran primer, nominal, ordinal, interval,dan rasio.
Kemudian kita menjelaskan teknik penetapan skala komparatif dan non-
komparatif serta menjelaskan teknik komparatif secara rinci. Pertimbangan yang
diperlukan sewaktu mengimplementasikan skala pengukuran primer ketika
melakukan riset di pasar international juga dibahas. Sejumlah massalah etis di
bidang pengukuran dan penetapan skala diidentifikasi. Bab ini disimpulkan
melalui pembahasan mengenai kegunaan Internet dan komputer dalam rangka
mengimplementasikan skala pengukuran primer.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengukuran dan Penetapan Skala
2. Skala Pengukuran Primer
3. Perbandingan Teknik Penetapan Skala
4. Teknik Penetapan Skala Komparatif
5. Riset Pemasaran Internasional
6. Etika Dalam Riset Pemasaran
7. Aplikasi Internet dan Komputer
C. TUJUAN
Tujuan penyusunan makalah adalah sebagai berikut ;
1. Memperkenalkan konsep pengukuran dan penetapan skala serta
menunjukan bagaimana penetapan skala dianggap perpanjangan dari
pengukuran
2. Membahas skala pengukuran primer dan membedakan skala nominal,
ordinal, interval, dan rasio.
3. Mengklasifikasikan dan membahas teknik penetapan skala komparatif
dan non-komparatif serta menguraikan teknik penetapan skala
3
komparatif berpasangan, urutan rangking, jumlah konstanta, serta Q-
sort.
4. Mendiskusikan pertimbangan yang digunakan dalam menerapkan skala
pengukuran primer ke dalam setting internatsional.
5. Memahami permasalahan etika dalam memilih skala pengukuran
6. Membahas penggunaan Internet dan komputer dalm menerapkan skala
pengukuran primer.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
diberikan ke responden dalam sebuah studi merupakan skala nominal.
Ketika skala nominal digunakan untuk maksud identifikasi, ada
hubungan satu-satu yang ketat antara angka dengan obyek. Setiap
nomor hanya diberikan ke hanya sebuah obyek dan sebuah obyek
hanya mendapatkan satu angka yang mewakillinya. Contoh umumnya
adalah nomor jaminan sosial dan nomor pemain sepak bola. Dalam
riset pemasaran, skala nominal digunakan untuk mengidentifikasi
responden, merek, atribut, toko, serta obyek lain.
B. Skala Ordinal
Skala Ordinal adalah skala ranking yg didalamnya angka diberikan ke
obyek untuk mengidentifikasikan derajat relatif karakteristik obyek.
Skala ordinal memungkinkan menentukan apakah sbh obyek
mempunyai karakteristik yg lebih atau kurang dari beberapa obyek
lainnya, tapi bukan lebih banyak berapa atau lebih sedikit berapa. Jadi
skla ordinal mengindikasikan posisi relatif bukan besarnya perbedaan
antar obyek. Obyek ranking pertama mempunyai karakteristik yang
lebih dibandingkan obyek rangking kedua, tetapi apakah ranking
obyek kedua adalah obyek yang dekat kedua atau buruk kedua tidak
diketahui. Contoh umum skala ordinal ini adalah ranking kualliatas,
rangking tim, dalam sebuah turnamen, serta status sosial. Dalam riset
pemasaran skala ordinal digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
persepsi, dan referensi relatif. Dalam skala ordinal, sebagaimana dalam
skala nominal obyek yang setara menerima ranking yang sama.
Sembarang rangkaian angka dapat diberikan sehingga menjaga
hubungan yang teratur antara obyek-obyek.
C. Skala Interval
Dalam skala interval, jarak yg setara secara numerik pada skala
mewakili nilai setara karakteristik yg sedang diukur, Skala ini
mengandung semua informasi mengenai skala ordinal, ttp juga
memungkin- kan anda membandingkan perbedaan antara obyek.
Perbedaan antara dua nilai sembarang skala identik dgn perbedaan
antara dua nilai sembarang yg bersebelahan dari suatu skala interval.
6
Ada interval yg konstan dan setara antara nilai-nilai skala. Perbedaan
antara 1 dan 2 = antara 2 dan 3 = antara 5 dan 6. Dalam riset pms, data
sikap yg diperoleh dari skala pemeringkatan sering diperlakukan
sebagai data interval. Teknik statistik yang dapat digunakan atas skala
interval termasuk semua teknik yang dapat diterapkan ke data skala
nominal dan ordinal. Selain itu anda dapat menghitung rata-rata
aritmatika, Simpang baku, korelasi produk momen, dan statistik
lainnya yang umum digunakan dalam reset pemasaran. Namun statistik
khusus tertentu seperti rata-rata geometris, rata-rata harmonis dan
koefisien variasi tidak bermakna dan data skala interval.
D. Skala Rasio
Skala Rasio memiliki sifak skala nominal, ordinal dan interval, selain
nol absolut. Maka dalam skala rasio dapat mengidentifikasi dan
mengklasifikasikan obyek, merangking obyek, serta membandingkan
interval atau perbedaan. Skala ini juga berguna untuk menghitung rasio
nilai-nilai skala. Tidak hanya perbedaan antara 2 dengan 5 sama
dengan perbedaan antara 14 dan 17, tetapi juga 14 tujuh kali lipat lebih
besar dari 2 dlm pengertian absolut. Contoh umum skala rasio adalah
tinggi, berat, umur, dan uang. Dalam pemasaran, penjualan, biaya,
pangsa pasar dan jumlah pelanggan adalah variabel yang diukur pada
skala rasio. Pada contoh pembukaan, tingkat laba perusahaan yang
paling dikagumi menunjukan skala rasio.
7
metrik. Skala komparatif mencakup perbandingan berpasangan, urut
ranking, skala jumlah konstanta,Q-sort dan prosedur-prosedur lainnya.
TEKNIK PENETAPAN
SKALA
8
obyek yang lain dalam himpunan stimulus . Data yang dihasilkan secara
umum diasumsikan sebagai skala interval atau skala rasio. Skala non-
komparatif dapat berupa skala pemeringkatan kontiyu atau sebagai skala
pemeringkatan terperinci (itemized rating scale). Skala pemeringkatan
terperini lebih jauh diklasifikasikan menjadi skala likert, semantik,
diferensial, atau stapel. Penetapan skala non-komperatif adalah teknik
penerapan skala yang paling luas digunakan dalam riset pemasaran.
9
Penetapan skala berpasangan berguna ketika jumlah merek terbatas
karena penetapan skala ini memerlukan perbandingan langsung dan
pilihan yang jelas. Namun untuk jumlah merek yang besar jumlah
perbandingan menjadi sangat besar. Kelemahan lainnya adalah bahwa
pelanggaran terhadap asumsi transitivitas dapat terjadi dan cara
menyajikan urutan obyek mungkin membuat bias hasilya. Perbandingan
bepasangan menunjukan sedikit kesamaan dengan situasi pasar nyata
yang melibatkan pemilihan ari alternatif majemuk yang ada. Selain itu
responden lebih memilih satu obyek dibandingkan obyek tertentu
lainnya, tap mereka mungkin tidak menyukainya dalam arti sebenarnya.
B. Penetapan Skala urutan Ranking
Dalam penetapan skala urutan ranking responden disuguhi
beberapa obyek secara bersama-sama dan diminta mengurutkan atau
meranking merek-merek tersebut berdasarkan beberapa kriteria.
Penetapan skala ini umumnya digunakan untuk mengukur preferensi
thdp merek juga atribut dan memaksa responden mendiskriminasikan
antar obyek. Selain itu dibandingkan ngan perbandingan berpasangan
proses penetapan skala jenis ini secara lebih dekt lebih menyerupai
lingkungan pembelanjaan. Penetapan skala jenis ini juga memerlukan
waktu lebih singkat dan menghilangkan tanggapan instansif. Data
urutan ranking dapat dikonversikan mejadi data perbandingan
berpasangan yang setara dan sebaliknya memungkinkan bagi kita untuk
menurunkan skala interval
C. Penetapan Skala Jumlah Konstan
Dalam penetapan skala jumlah konstan responden mengalokasikan
suatu jumlah konstan unit-unit keserangkaian obyek stimulus yg terkait
dgn sejumlah kriteria. Kelenihan utama skala jumlah kondtan adalah
bahwa skala ini memungkinkan dilakunnya diskriminasi yang halus
kesejumlah obyek tanpa memerlukan banyak waktu. Namun skala ini
mempunyai dua kelemahan utama yaitu responden mungkin
mengalokaikan lebih banyak atau lebih sedikit unit dari yang ditentukan
10
dan penggunaan unit dalam jumlah besar mungkin terlalu sulit bagi
responden dan menyebabkan kebingungan da kelelahan.
D. Q-Sort
Skala Q-sort dikembangkan untuk mendeskriminasi kan antar
obyek dalam jumlah relatif besar dan cepat. Teknik ini menggunakan
prosedur urutan ranking dimana obyek diurutkan(sorted) kedalam
tumpukan (piles) menurut kesamaan berdasarkan beberapa kriteria.
11
percaya paling mencerminkan kepribadian mereka ditaruh paling atas dan
yang paling tidak mencerminkan kepribdian mereka ditaruh paling bawah.
Proses ini akan memberika gambaran yang kaya mengenai karakteristik
kepribadian dengan memberikan responden membandingkan dan menyusun
kartu keprbadian. Namun data yang dihsilkan bersifat ordinal dan tidak
dapat digunakan dengan mudah menggunakan analisis multifariat. Untuk
menguji perbedaan dalam karakteristik kepribadian pembaca dan non
pemaca menghubungkannya dengan variable strategi pemasaran, data skala
interval diperlukan. Peneliti berkewajiban untuk memperoleh data yang
paling sesuai, untuk pernyataan riset.
7. APLIKASI INTERNET DAN KOMPUTER
Semua skala pengukuran primer yang sudah kita bahas dapat dijalankan
pada internet. Hal yang sama juga berlaku untuk skala komparatif yangbiasa
digunakan . Perbanding berpasanagan yang meliputi perbandingan verbal,
visual atau audio dapat dijalankan dengan mudah. Namun perbandingan
rasa, bau, dan kesan raba sulit dijalankan. Juga sulit untuk menjalankan
skala khusus seperti Q-sort. Proses impemenasi skala komparatif dapat
difasilitasi dengan pencarian di internet bagi skala yang serupa yang telah
dijalankan oleh peneliti yang lain.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengukuran adalah pemberian angka atau simbol lain ke karakteristik
obyek menurut obyek yang ditetapkan. Penetapan skala adalah penciptaan
selang (kontinum) atas nama obyek yang di ukur akan di tempatkan.
Empat skala utama untuk pengukuran adalah nominal, ordinal, interval dan
rasio. Dari skala-skala tersebut skala nominal adalah yang paling dasar
karena angka hanya digunakan untuk mengindentifikasikan dan
mengklasifikasikan obyek. Skala ordinal merupakan skala selanjutanya
yang tingkatannya lebih tinggi , angka menunjukan posisi relatif pnyek
tapi tidak menunjukan besanya (magnitude) perbedaan diantara mereka.
Skala internal memungkinkan perbandingan perbedaan antar obyek. Skala
rasio memiliki seluruh sifat yang dimiliki oleh skala-skala yang lebih
rendah.
13