Anda di halaman 1dari 9

LITERASI DIGITAL GURU PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DALAM MENGEMBANGKAN KINERJA PROFESIONAL ERA INDUSTRI 4.0

Nurhabibah
SMK Negeri 4 Pekanbaru
email: habibahn09@gmail.com

abstrack
This study aims to provide digital literacy of vocational teachers in the development of professional
performance in the era of revolution 4.0 in the use of new technology, evaluating the use of new
technologies and sharing experiences and expertise in using technology. This study used a quantitative
descriptive approach in the form of a survey of 455 respondents. The results showed that productive
teachers in Vocational Schools have not maximized the use of digital literacy in developing professional
performance in using online content as a learning resource. Productive teachers in vocational schools
already have basic digital skills and knowledge, and need to develop digital use in supporting professional
work.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan memberikan literasi digital guru produktif sekolah menengah kejuruan
dalam pengembangan kinerja profesional di era revolusi 4.0 dalam pemanfaatan teknologi baru,
mengevaluasi penggunaan teknologo baru dan berbagi pengalaman dan keahlian dalam
menggunakan teknologi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dalam
bentuk survei terhadap 455 responden. Data dianalisis menggunakan aplikasi Statistik SPSS
16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru produktif di SMK dalam pemanfaatan literasi
digital dalam pengembangan kinerja profesional belum maksimal menggunakan konten-konten
online sebagai sumber belajar. Guru-guru produktif di SMK sudah memiliki keterampilan dan
pengetahuan dasar TIK, serta perlu mengembangkan pemanfaatan TIK dalam menunjang kerja
profesional.

Kata Kunci: Literasi digital; Guru Kejuruan; Internet, Pengembangan Profesional

I. PENDAHULUAN
Pendidikan abad ke-21 (21st Century Learning) mengisyaratkan bahwa guru harus
menguasai teknologi informasi terutama ICT Skill Literacy. Guru harus aktif dalam penggunaan
teknologi informasi sebagai media pembelajaran sumber pembelajaran, dalam mengembangkan
pengetahuan penguasaan teknologi informasi yang dapat memanfaatkan, mendalami,
menciptakan, menemukan dan mengembangkan pengetahuan kepada masyarakat luas, dalam
pengembangan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran seumur hidup (UNESCO, 2003).
Pengembangan kualitas guru, dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan
untuk mengembangkan kompetensi personal, pedagogis, sosial dan profesional. Pemerintah telah
mengatur standar kualifikasi akademik dan kompetensi Guru. Salah satu standar kompetensi
guru pendidikan pada kompetensi pedagogik adalah mampu memanfaatkan teknologi informasi
untuk kepentingan pembelajaran dan pada kompetensi profesional yaitu mampu memanfaatkan
teknologi informasi untuk pengembangan diri, dalam mewujudkan generasi yang cerdas, kreatif
dan inovatif, dalam penggunaan teknologi (Permendiknas No 16, 2007 ; Jhon, 2012) . Guru
harus dapat memanfaatan Teknologi informasi dalam pembelajaran, karena guru langsung
berintegrasi dengan peserta didik. Untuk itu guru dituntut meningkatkan literasi digital. Guru
harus mampu membuat paradigma baru dari konsep pembelajaran tradisional ke dalam proses
pembelajaran yang terintegrasi teknologi. Penerapan teknologi dalam proses pembelajaran
tergantung kepada kesiapan guru dalam menerapkan teknologi (Summak, 2010; Singh & Chan,
2014). Untuk memenuhi hal tersebut guru harus dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap dalam literasi digital secara efektif dan efisien sehingga tercipta pembelajaran yang
terpusat pada peserta didik (Ertmer, 2012).
Kata literacy berasal dari kata “literacy” dalam bahasa Inggris yang berarti
keberaksaraan atau kemelekan tentang sesuatu hal. Sebelum ini istilah yang digunakan dalam
bahasa Indonesia adalah melek huruf. Literasi dalam bahasa umum adalah seperangkat
keterampilan yang terkait dengan kemampuan untuk membaca dan menulis. Keaksaraan
merupakan keterampilan, sudah mampu membaca dan menulis. Literasi memungkinkan orang
dalam penggunaan teknologi baru (Radwan, 2010). Sesuai perkembangan teknologi digital,
literasi merupakan pemahaman dan pemanfaatan teknologi baru secara efisien dan efektif untuk
mengambil, mengatur, menganalisis dan mengevalusi informasi dalam suatu keputusan untuk
pemecahan masalah (Horton, 2008). Pemanfaatan pengetahuan dengan teknologi baru mencakup
literasi TIK yaitu literasi informasi, literasi komputer, literasi digital, dan literasi Internet dan
lainnya (Katz, 2015). Literasi digital adalah kemampuan memahami dan menggunakan informasi
dari berbagai sumber yang disajikan melalui alat digital sesuai dengan perkembangan Internet.
Revolusi digital dalam era industri 4.0 merupakan adanya perubahan teknologi secara otomatis
komputerisasi dan konektivitas dalam bidang baru baik lapangan kerja baru sehingga
menimbulkan persaingan kerja. Untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 lembaga pendidikan
harus dapat mengembangkan literasi baru yaitu literasi data, literasi teknologi dan literasi sumber
daya manusia atau humanisme.
Penelitian yang yang pernah dilakukan kepada guru tentang kompetensi guru meliputi
Kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadaian, pengetahuan umum, pengetahuan sosial,
pengetahun pedagogi dan pengetahuan profesional. Dalam penelitian ini mengatakan bahwa
kompetensi itu sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Hasilnya bahwa kompetensi
guru berperan dalam membentuk karaktek siswa bersama orang tua. Pendidikan guru, status
ekonomi, pengalaman mengikuti seminar, dan tingkat literasi digital ( Mehmet.U.at, 2014 ) .
Bagaimana persepsi literasi digital guru produktif di SMK dalam pengembangkan kinerja
profesional era revolusi 4.0?
II. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui literasi digital guru produktif SMK. Data
diambil menggunakan kuesioner mengenai persepsi literasi digital guru produktif ditinjau dari
penggunaan aplikasi internet dan pengembangan kinerja profesional dalam penerapan teknologi
informasi dalam pendidikan. Responden adalah 365 orang yang bekerja sebagai guru di SMK di
Pekanbaru sebagaimana dirangkum dalam Tabel 2.2.
Tabel 2.1 Karakteristik Responden berdasarkan jenis kelamin, usia, Tingkat Pendidikan
Usia (Tahun Latar Belakang Pendidikan Jenis Kelamin
20-30 31-40 41-50 51-60 D3 S1 S2 <5 Laki-laki Perepuan
77 122 106 61 17 319 30 69 215 150
(21%) (33%) (29%) (17%) (5%) (87%) (30%) (19%) (59%) (41%)
Instrumen penelitian ini disusun dengan memodifikasi indikator–indikator TIK dari
Education Testing Standar (ETS), Framework for promoting ICT Literacy UNESCO dan
National ICT Competency Standard (NICS) for Teachers untuk para guru yang disesuaikan
dengan tujuan penelitian.
Kisi kisi kuesioner literasi guru Kejuruan di SMK dalam mengembangkan kinerja profesional Era revolusi 4.0
A. Penggunaan Aplikasi Internet Web Browser 5 item
Search Engine 3 item
E-Mail 3 Item
Online Chat aplication 1 Item
Konten Online 8 Item
B. Pemanfaatan TIK dalam Mempelajari Teknologi Baru 3 item
pengembangan kinerja
Mengevaluasi penggunaan teknologi 2 item
profesional
untuk pengembangan dan inovasi
Berbagi pengalaman dan keahlian dalam 3 item
penggunaan teknologi

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. HASIL
Penggunaan internet menjadi hal yang sangat menarik dan dapat di manfaatkan guru-guru
produktif di SMK sebagai sumber belajar. Pada era glonalisasi sumber belajar tidak hanya dari
buku teks, namun sudah dipermudah dengan adanya buku-buku digital (e-book), e-audio, kamus
online, youtube, yang dapat dimanfaatkan guru-guru produktif di SMK sebagai referensi bahan
materi pembelajaran. Pemahaman literasi TIK yang dimiliki setiap guru dalam menggunakan
media internet dalam penggunaan konten digital. Berdasarkan pengolahan data, persepsi literasi
TIK guru produktif di SMK Kota Pekanbaru ditinjau dari aspek penggunaan aplikasi internet
yang terdiri dari 5 indikator pernyataan, pada grafik 3.1 berikut:
Grafik 3.1
Penggunaan Aplikasi Internet
Web Browser, 3.52 E-Mail, 3.81 Konten Online, 3.16
Search Engine, 3.45 Online Chat Aplication,
4.12

Grafik 3.1. menggambarkan persepsi literasi digital guru produktif di SMK Kota
Pekanbaru menggunakan aplikasi aplikasi web browser. Menggunakan fitur-fitur menu yang ada
di web browser, menyimpan halaman web browser untuk mengunduh, mengunggah, menginstal
aplikasi dari web sebagai aplikasi yang relevan untuk pendidikan. Sebagian besar responden
sudah menggunakan aplikasi web browser dalam mencari informasi. Penggunaan mesin pencari
(search engine) melalui internet. Penggunaan email tergolong cukup tinggi, guru produktif di
SMK Kota Pekanbaru masing-masing sudah mampu menggunakan e-mail, baik membuka,
menutup, menerima e-mail serta mengirim e-mail. Dimana setiap guru harus memiliki akun e-
mail sesuai dengan aplikasi dapodik yang mewajibkan setiap guru harus memiliki e-mail. Tetapi
sebagian guru belum mampu mengirim email dan menerima email dengan lampiran. Responden
juga aktif dalam menggunakan online chat seperti facebook, whatsapp, dan instagram. Hasil
pengolahan data dari dalam kategori cukup tinggi
Pemanfaatan TIK sebagai sumber pembelajaran dalam penggunaan internet sebagai
media pembelajaran. Guru di tuntut untuk dapat menggunakan media TIK dengan memiliki
pengetahuan mendalam tentang teknik dan bahasa media. Dalam menganalisis suatu media, guru
harus mampu berkomunikasi, menciptakan atau membuat suatu pesan informasi yang tertentu
dalam media, baik komunikasi online, diskusi, mailing lish, forum-forum online,
mempublikasikan hal yang terkait dengan materi atau bahan ajar melalui blog atau media sosial,
yang dapat digunakan dalam pendidikan. Berdasarkan pengolahan data, persepsi literasi TIK
guru produktif di SMK Kota Pekanbaru ditinjau dari aspek pemanfaatan TIK dalam
pengembangan kinerja profesional yang terdiri dari 3 indikator pernyataan, pada grafik 3.2
berikut:
Grafik 3.2

Pemanfaatan TIK dalam pengembangan kinerja profesional

2.98 3.05 2.93

Mempelajari teknologi baru Mengevaluasi penggunaan teknologi Berbagi pengalaman dan keahlian
untuk pengembangan dan inovasi dalam penggunaan teknologi

Pemanfaatan media digital dalam pengembangan kinerja profesional dalam menggunakan


fitur-fitur fasilitas online. Sebagian besar guru belum maksimal memanfaakan teknologi baru,
bergabung dengan komunitas online, mailing list, dan mencari jurnal-jurnal online yang relevan
dalam berdikusi, dan meninjau perkembangan perangkat lunak (software) yang dapat digunakan
dalam pendidikan. Pemanfaatan situs dan portal pendidikan sebagai sumber pembelajaran perlu
di evaluasi sesuai perkembangan teknologi baru, sehingga dapat dijadikan sebagai tutorial
online. mengevaluasi penggunaan teknologi untuk pengembangan dan inovasi Berbagi
pengalaman dan keahlian dalam menggunakan teknologi. Guru produktif di SMK Kota
Pekanbaru mayoritas belum aktif berpartisifasi dalam forum-forum dan diskusi online, dalam
merekomendasikan situs web yang bermanfaat baik kepada sesama guru dan peserta didik yang
terkait dengan materi pembelajaran, bahan ajar, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja,
dan template melalu website, blog dan lainya sebagai sumber pengetahuan berbasis online
(Asterhan & Bouton, 2017).

B. PEMBAHASAN
Pemanfaatan search engine dalam mencari informasi baik informasi pribadi maupun
informasi untuk pendidikan. Sebagian besar guru produktif di SMK Kota Pekanbaru belum
menggunakan mesin pencari web directory dan bookmara, google drive, drop box sebagai media
penyimpanan dalam mengatur informasi. Pememilihan media dan penggunaannya berdasarkan
kebutuhan sehingga mendorong seseorang untuk menyeleksi media yang mereka butuhkan
dalam hal ini internet (Ihmeideh & Alkhawaldeh, 2017). Penggunaan online chat digunakan
untuk berbagi informasi, diskusi, serta dapat berkomunikasi antara guru, orang tua, siswa dan
rekan kerjanya (Acarli & Sağlam, 2015). Dengan menggunakan online chat aplication
memungkinkan guru dan siswa memiliki informasi yang cepat sehinggga menghasilkan
pengetahuan baru yang akurat (Cevik, 2016). Pemanfaatan konten online sebagai sumber belajar
yang bertujuan untuk menyebarkan berbagai informasi, referensi bahan materi pembelajaran,
dengan memanfaatkan youtube, personal web, e-audio, e-book, dan kamus online sebagai
sumber belajar. Sebagian besar guru produktif di SMK belum maksimal menggunakan konten-
konten online sebagai sumber belajar. Sesuai dengan penelitian terdahulu bahwa untuk
menciptakan proses pembelajaran yang efektif guru harus dapat memanfaatkan konten online
sehingga antara guru dan siswa dapat menghasilkan proses pembelajaran yang berkualitas tinggi
(McCarthy & A.t, 2014). Guru-guru produktif di SMK kota Pekanbaru belum dapat
memanfaatkan e-learning atau kelas online mooddle, edmodo, dan ujian secara online dalam
proses pembelajaran. Penelitian terdahulu menyatakan bahwa guru untuk mengimplementasikan
e-learning dalam proses pembelajaran memerlukan pelatihan pengembangan pengetahuan dan
keterampilan sehingga guru dapat menerapkan e-learning untuk meningkatkan kualitas
pendidikan. Guru produktif di SMK dalam hal ini memerlukan aplikasi atau program yang
khusus sesuai dengan kompetensi yang ada di SMK dalam memanfaatkan internet sebagai
sumber belajar (Voutilainen, 2017; Kimiloglu, 2017).
Pemahaman dalam penggunaan aplikasi internet, Guru produktif di SMK kota pekanbaru
telah menggunakan internet dalam aktivitasnya untuk mencari informasi dan sumber belajar
sesuai dengan perkembangan alat komunikasi. Penggunaan aplikasi internet , misalnya web
browser, search engine, email, chat dan konten online. Penggunaan online chat aplication
(facebook, whatsapp dan instagram) sebagian besar guru sudah memanfaatkan aplikasi ini
dengan menggunakan peralatan TIK baik melalui HP atau android dalam berkomunikasi.
UNESCO menetapkan standar kompetensi TIK guru, bahwa guru harus memperdalam
pengetahuan dalam mengakses sumber informasi dan dapat berkomunikasi dengan para ahli luar
untuk membantu proses pembelajaran baik induvidu maupun kelompok (Svensson & Baelo,
2015). Guru, siswa dan orang tua memanfaatkan media online untuk berbagi informasi atau
membuat kelompok diskusi, menyampaikan informasi yang berhubungan dengan program
sekolah dalam pelaksanaan program secara efiesine, namun masih ada sebagian guru atau orang
tua siswa yang memilih untuk berkomunikasi secara langsung (Caluza & Verecio, 2017).
Persepsi literasi digital guru kejuruan di SMK Kota Pekanbaru dengan rata-rata 3,37
(62%) dalam tingkatan literasi digital pada tahapan menerapkan dalam kegiatan proses
pembelajaran. Guru masih cenderung mendominasi kegiatan proses pembelajaran dikelas.
Kurangnya kepercayaan diri dalam menggunakan alat khususnya TIK dalam proses
pembelajaran. Kesempatan untuk menerapkan TIK dalam mata pelajaran produktif sering
dibatasi oleh kurangnya kesiapan akses pada fasilitas TIK dan sumber TIK. Pemahaman literasi
digital guru produktif di SMK kota pekanbaru dilihat dari aspek konsep dasar guru telah
memiliki kecakapan minimum dalam penggunaan beragam software, termasuk literasi teknologi.
guru sudah memahami fungsi operasi dasar komputer, misalnya hardware dan software, web
browser, software komunikasi dan presentasi dalam manajemen aplikasi lainnya (Aduwa-
Ogiegbaen, 2009).
Pemanfaatan literasi Digital dalam pengembangan kinerja profesional. Mayoritas guru
produktif di SMK belum siap menerapkan pemanfaatan sumber digital dalam pengembangan
kinerja profesionalnya dalam pendidikan. Sebagian guru telah menggunakan sumber-sumber
digital dalam proses pembelajaran dengan inovasi, namun mereka tidak cukup terlatih untuk
menerapkannya. Pengembangan profesional guru harus difokuskan pada perubahan yang
berkelanjutan dalam pengembangan pengetahuan TIK untuk mengelola pembelajaran yang
dinamis. Guru dituntut untuk dapat memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam mengelola
proyek, dan berkaloborasi dengan guru-guru lain, dalam mengakses informasi dan ahli dalam
pengembangan kinerja profesional (Suleimanova, 2013; Lu, Hao, & Jing, 2016). Penelitian yang
pernah mensurvay lebih dari 320 guru, hasil penelitian menyatakan bahwa guru telah bergabung
dengan komunitas online dalam berdiskusi menggunakan internet. penelitian ini juga
mengungkapkan sebagia besar guru hanya sedikit memanfaatkan internet untuk mencari
informasi penunjang kinerja profesi guru (Rodekopp & Kalanda, 2015).
IV. SIMPULAN
Literasi digital guru Kejuruan di SMK Kota Pekanbaru dalam mengembangkan kinerja
profesional dalam era revolusi 4.0 dalam menggunakan aplikasi internet dan pemanfaatan TIK
dalam pengembangan kinerja profesional belum maksimal menerapkan konten-konten digital
sebagai sumber belajar di kelas. Perlunya pelatihan, keterampilan dalam mengembangkan
pengetahuan literasi digital untuk tujuan profesional sesuai dengan perkembangan teknologi
dalam era revolusi 4.0.
V. DAFTAR PUSTAKA
UNESCO. (2003). Developing and using indicators of ICT use in education.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Permendiknas No 16. (2007). Permendiknas No 16, 1–31.
Jhon. (2012). World Education Report 2000. The Right To Education Towards Education For All
Throughout Life. International Journal of Educational Development (Vol. 21).
https://doi.org/10.1016/S0738-0593(01)00003-7
Summak, M. S., & Samancioglu, M. (2011). Assessment of technology integration in vocational
education and training schools. International Journal of Education and Development Using
Information and Communication Technology, 7(1), 68–85. Retrieved from
http://search.proquest.com.ezp.lib.unimelb.edu.au/docview/906340913?accountid=12372%
5Cnhttp://sfx.unimelb.hosted.exlibrisgroup.com/sfxlcl41?url_ver=Z39.88-
2004&rft_val_fmt=info:ofi/fmt:kev:mtx:journal&genre=article&sid=ProQ:ProQ%3Aeducat
ion&atitle=Assessm
Singh, T. K. R., & Chan, S. (2014). Teacher Readiness On Ict Integration In Teaching-Learning:
A Malaysian Case Study Case Study. International Journal of Asian Social Science, 4(7),
874–885.
Ertmer, E. a. (2012). Teacher beliefs and technology integration practices: A critical relationship.
Computers and Education, 59(2), 423–435. https://doi.org/10.1016/j.compedu.2012.02.001
Radwan, A. (2010). Information and Communication Technology Literacy: What Do Businesses
Expect and What Do Business Schools Teach? ETS Research Report Series, 2010(2), i-20.
https://doi.org/10.1002/j.2333-8504.2010.tb02224.x
Horton, F. W. (2008). Understanding Information Literacy : A Primer. Communications, 94.
Katz, I. R. (2015). Information and Communication Technology ( ICT ) Literacy : Integration
and Assessment in Higher Education. Systemics, Cybernetics and Informatics, 5(4), 50–55.
Mehmet.U.et.al. (2014). Secondary School Teachers’ Beliefs on Character Education
Competency. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 131(4310), 442–449.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.04.145
Asterhan, C. S. C., & Bouton, E. (2017). Teenage peer-to-peer knowledge sharing through social
network sites in secondary schools. Computers and Education, 110, 16–34.
https://doi.org/10.1016/j.compedu.2017.03.007
Ihmeideh, F., & Alkhawaldeh, M. (2017). Teachers’ and parents’ perceptions of the role of
technology and digital media in developing child culture in the early years. Children and
Youth Services Review, 77(February), 139–146.
https://doi.org/10.1016/j.childyouth.2017.04.013
Acarli, D. S., & Sağlam, Y. (2015). Investigation of Pre-service Teachers’ Intentions to Use of
Social Media in Teaching Activities within the Framework of Technology Acceptance
Model. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 176(February 2015), 709–713.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.01.530
Cevik, A. a. (2016). social media,FOAMed in medica education and knowledge sharing:Local
experiences with international perspective.Turskish Journal of emergency medicine.,
3(November). https://doi.org/10.13140/RG.2.2.14946.73921
McCarthy, R. V, & A.t. (2014). Student Perception of Social Media as a Course Tool.
Information Systems Education Journal, 12(2), 38–46.
Voutilainen, A. . (2017). Conventional vs. e-learning in nursing education: A systematic review
and meta-analysis. Nurse Education Today, 50, 97–103.
https://doi.org/10.1016/j.nedt.2016.12.020
Kimiloglu, A. . (2017). Perceptions about and attitude toward the usage of e-learning in
corporate training. Computers in Human Behavior, 72(February), 339–349.
https://doi.org/10.1016/j.chb.2017.02.062
Caluza, L. J. B., Verecio, R. L., Funcion, D. G. D., Quisumbin, L. A., Gotardo, M. A., Laurente,
M. L. P., … Marmita, V. (2017). An Assessment of ICT Competencies of Public School
Teachers: Basis for Community Extension Program. IOSR Journal of Humanities and
Social Science, 22(03), 01-13. https://doi.org/10.9790/0837-2203040113
Suleimanova, S. (2013). Innovative Activity of the Teacher: In the Course of his Professional
Formation. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 81, 395–399.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.06.449

Anda mungkin juga menyukai