HEPATITIS B
Disusun oleh :
Tiarska Dara Novelia
30101307088
Pembimbing :
dr. Didik Wiharyadi, Sp.PD
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2017
i
LEMBAR PENGESAHAN KOORDINATOR KEPANITERAAN
ILMU PENYAKIT DALAM
“Hepatitis B”
Disusun Oleh:
Tiarska Dara Novelia
30101307088
Pembimbing:
ii
STATUS PASIEN
KEPANITRAAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN
Kasus : Hepatitis B
IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. W
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat :Karaban 3/2 Gabus, Pati, Jawa Tengah
Bangsal : Gading
No CM : 169xxx
Masuk ICU : Rabu, 23 Agustus 2017 , 08.48 WIB
Keluar ICU : Minggu, 27 Agustus 2017, 09.44 WIB
Masuk Rawat Inap : Minggu, 27 Agustus 2017, 09.44 WIB
TINJAUAN PUSTAKA
I. Anatomi Hepar
Hati merupakan sistem utama yang terlibat dalam pengaturan fungsi hati.
Hati adalah salah satu organ tubuh terbesar dalam tubuh, yang terletak
dan hati secara luas dilindungi oleh iga-iga, berat hati rata-rata sekitar 1500
gr 2,5% dari berat tubuh pada orang deawa normal, hati dibagi menjadi 4
lobus, yaitu lobus kanan sekitar 3/4 hati, lobus kiri 3/10 hati, sisanya 1/10
oleh lapisan tipis jaringan ikat yang membentang kedalam lobus itu sendiri
dan membagi masa hati menjadi unit-unit yang kecil dan unit-unit kecil itu
Hati mempunyai dua jenis peredaran darah yaitu arteri hepatica dan vena
porta. Arteri hepatica keluar dari aorta dan memberi 1/5 darah pada hati,
ini mempunyai kejenuhan 70% darah ini membawa zat makanan kehati
yang telah diabsorbsi oleh mukosa dan usus halus. Cabang vena porta arteri
Hati dibungkus oleh simpai yang tebal, terdiri dari serabut kolagen
dan jaringan elastis yang disebut kapsul glisson. Simpai ini akan masuk ke
dalam parenchym hepar mengikuti pembuluh darah getah bening dan duktus
biliaris. Massa dari hepar seperti spons yang terdiri dari sel-sel yang disusun
cabang-cabang vena porta, arteri hepatika, duktus biliaris. Cabang dari vena
porta yang menyuplai 75% dari suplai asinus memang peranan penting
dalam fisiologis hati, mengalirkan darah yang kaya akan nutrisi dari traktus
gastrointestinal. Bagian lain suplai darah tersebut masuk dalam hati lewat
arteri hepatika dan banyak mengandung oksigen. Vena porta yang terbentuk
beberapa oksigen telah diambil oleh limpa dan usus. Darah ini membawa
kepada hati zat makanan yang telah di absorbsi oleh mukosa usus halus.
Terdapat empat pembuluh darah utama yang menjelajahi keseluruh hati, dua
yang masuk yaitu arteri hepatika dan vena porta, dan dua yang keluar yaitu
venulel yang berada pada bagian tengah masing-masing lobulus hepatik dan
yang merupakan drainase vena dari hati dan akan mengalirkan isinya
kedalam vena kava inferior didekat diafragma jadi terdapat dua sumber
yang mengalirkan darah masuk kedalam hati dan hanya terdapat satu
Selain merupakan organ parenkim yang berukuran terbesar, hati juga sangat
Aliran darah melalui hati sekitar 1100 ml darah mengalir dari vena
porta kesinosoid hati tiap menit, dan tambahan sekitar 350 ml lagi
ml/menit.
darah.
peradangan hati akut atau kronis yang dapat berlanjut menjadi sirosis hati
atau kanker hati. Hepatitis B akut jika perjalanan penyakit kurang dari 6
dengan rata-rata 60-90 hari (Sudoyo et al, 2009). Bagian luar dari virus ini
et al, 2012). Genom berbentuk sirkuler dan memiliki empat Open Reading
Frame (ORF) yang saling tumpang tindih secara parsial protein envelope
yang dikenal sebagai selubung HBsAg seperti large HBs (LHBs), medium
HBs (MHBs), dan small HBs (SHBs) disebut gen S, yang merupakan target
utama respon imun host, dengan lokasi utama pada asam amino 100-160
mengkode protein inti (HBcAg) dan HBeAg, gen P yang mengkode enzim
polimerase yang digunakan untuk replikasi virus, dan terakhir gen X yang
host, dan belakangan ini diketahui berkaitan dengan terjadinya kanker hati
(Hardjoeno, 2007).
Gambar 1. Struktur virus Hepatitis B (Sumber: Hunt, 2011)
V. Penularan Hepatitis B
tubuh dari orang yang terinfeksi yaitu saliva, air mata, cairan seminal,
cairan serebrospinal, asites, dan air susu ibu. Beberapa cairan tubuh ini
horisontal (kontak antar individu yang sangat erat dan lama, seksual,
lengkap dan semua antigen terkait. Ekspresi gen HBsAg dan HBcAg di
2004).
Proses replikasi VHB berlangsung cepat, sekitar 10 10 -10 12 virion
virion pada reseptor di permukaan sel hati (Gambar 3). Setelah terjadi fusi
masuk ke dalam nukleus mula-mula berupa untai DNA yang tidak sama
memanjangnya rantai DNA yang pendek sehingga menjadi dua untai DNA
yang sama panjang atau covalently closed circle DNA (cccDNA). Proses
beberapa messenger RNA (mRNA) yaitu mRNA LHBs, MHBs, dan mRNA
dan pre-C, sedangkan translasi mRNA LHBs, MHBs, dan mRNA SHBs
sebagian dari protein core ini bergabung ke kompleks golgi yang membawa
Sel hati manusia merupakan target organ bagi virus Hepatitis B. Virus
hospes dan berintegrasi pada DNA tersebut. Proses selanjutnya adalah DNA
VHB memerintahkan sel hati untuk membentuk protein bagi virus baru.
virus tidak secara langsung bersifat toksik terhadap sel, terbukti banyak
lengkap respon imun, makin besar klirens virus dan semakin berat
kerusakan sel hati. Respon imun host dimediasi oleh respon seluler terhadap
1. Fase Inkubasi
Merupakan waktu antara masuknya virus dan timbulnya gejala atau
menimbulkan kolestitis.
3. Fase ikterus
berlanjut lebih dari enam bulan sejak timbul keluhan dan gejala penyakit.
1. Fase Imunotoleransi
tinggi dalam darah, tetapi tidak terjadi peradangan hati yang berarti. Virus
Hepatitis B berada dalam fase replikatif dengan titer HBsAg yang sangat
tinggi.
3. Fase Residual
sel-sel hati yang terinfeksi VHB. Sekitar 70% dari individu tersebut
kerusakan sel hati yang berarti. Fase residual ditandai dengan titer HBsAg
rendah, HBeAg yang menjadi negatif dan anti-HBe yang menjadi positif,
riwayat transmisi seperti pernah transfusi, seks bebas, riwayat sakit kuning
sebelumnya. Pemeriksaan fisik didapatkan hepatomegali. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Biokimia
Stadium akut VHB ditandai dengan AST dan ALT meningkat >10
menurun hingga 2-10 kali nilai normal dan kadar albumin rendah
2. Pemeriksaan serologis
Indikator serologi awal dari VHB akut dan kunci diagnosis penanda
Diagnostics, 2011)
HBc IgM penting untuk diagnosis infeksi akut terutama bila HBsAg tidak
IgG muncul dan akan menetap dalam jangka waktu lama (Hardjoeno,
2007).
3. Pemeriksaan molekuler
laboratorium
untuk deteksi dan pengukuran DNA VHB dalam serum atau plasma.
limbahnya.
batas deteksi kadar VHB DNA yang lebih rendah dan pada saat ini
X. Komplikasi Hepatitis B
Lima puluh persen kasus hepatitis virus fulminan adalah dari tipe B dan
Tidak ada terapi spesifik untuk hepatitis virus akut yang khas.
merasa lebih baik. Diperlukan diet tinggi kalori dan hendaknya asupan
kalori utama diberikan pada pagi hari karena banyak pasien mengalami
nausea ketika malam hari (Setiawan et al, 2006). Tujuan utama dari
HBeAg positif) dan normalisasi ALT pada akhir atau 6-12 bulan setelah
2008).
XII. Prognosis Hepatitis B