Manajemen secara sederhana adalah pengelolaan atau pembinaan. Artinya sekecil apapun
potensi yang ada apabila dikelola dengan tepat maka akan menghasilkan hasil yang tepat, jelas
dan nantinya akan dapat berkembang secara optimal. Sedangkan hati adalah suatu pusat dimana
manusia dapat menentukan pilihannya antara baik dan buruk, hati adalah tempat bersemayamnya
niat, yakni dengan menentukan nilai perbuatan seseorang tersebut berharga ataukah hanya sia-
sia. Jika digabungkan, manajemen hati adalah suatu cara pengelolaan dimana yang kita kelola
adalah niat atau perilaku baik dan buruk kita. Dalam berwirausaha maka kita membutuhkan
suatu manajemen hati yang baik, agar suatu usaha tersebut tidak hanya menghasilkan pundi-
pundi material saja, namun juga menghasilkan immaterial dimana itu sangat berguna untuk
kenyamanan diri kita sendiri. Dan dimana itu dapat membawa kita ke jalan yang lebih baik lagi.
Manajemen hati adalah memahami diri, dan kemudian mau dan mampu mengendalikan
diri setelah memahami siapa diri ini sebenarnya. Dan dari hati lah yang menunjukkan watak dan
diri sebenarnya. Manajemen hati ini nantinya akan menghasilkan prinsip apabila seseorang yang
berhati bersih maka perilakunya pun juga akan bersih sesuai dengan hatinya. Dengan kata lain,
setiap kegiatannya telah tersaring sedemikian rupa oleh proses manajemen hati yang dikelolanya.
Dan dalam manajemen hati seseorang selalu mengendalikan kegiatan atau pun perkataan nya
sesuai dengan hati yang bersih sehingga munculah kebersihan atau kejujuran dalam perkataan
dan perbuatannya.
Manajemen hati adalah membersihkan diri atau hati kita dari perilaku-perilaku buruk yang
ada, agar bisnis atau wirausaha yang kita jalankan sesuai dengan syariat atau aturan yang ada.
Apabila semua wirausahawan mendasarkan seluruh aktifitasnya berdasarkan pada hati yang
bersih, maka hatinya tidak akan ditanami oleh sifat-sifat buruk. Misalnya kedengkian,
keprihatinan, dan kesombongan dalam hati ataupun perbuatan. Dengan mengelola manajemen
hati yang baik kita dapat melihat perubahan nyata dalam kehidupan seseorang yaitu perubahan
ke arah yang lebih positif dari sebelumnya.
Dalam manajemen hati terdapat beberapa proses-proses agar suatu manajemen hati
tersebut berhasil dengan baik, dengan dapat menjalani proses-proses tersebut maka seseorang
tersebut berhasil melakukan manajemen hati dengan baik.
1. Mengarahkan hati
Hati seseorang sebenarnya dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan dan mood
seseorang. Namun, jika kita bisa mengarahkan hati dengan baik maka kita dapat berhasil
mengubah hati, dan nantinya hati kita akan senantiasa berbuat baik dan mengingat-Nya.
Terdapat dua faktor yang dapat merubah hati seseorang yaitu, hawa nafsu dari dalam diri
seseorang tersebut dan lingkungan yang mengelilingi seseorang tersebut. Terdapat beberapa
cara untuk mengarahkan hati agar lebih baik, yautu paksa hati untuk berbuat taat. Dengan
memaksa hati agar selalu berbuat taat maka kita merasa ringan terhadap semua perintah Allah
dan akan selalu menaatinya, seperti contoh dalam sebuah wirausaha jika kita mencoba taat
maka kita akan berusaha menjauhi riba dan berusaha melalukan yang terbaik dalam wirausaha
kita dan tentunya tidak melanggar aturan agama. Dan setelah kita mencoba memaksa hati
maka kita harus mengendalikan hati tersebut, jika kita sudah berhasil memaksa hati untuk taat
kita harus mengendalikan hati tersebut agar selalu taat dan selalu sesuai dengan perintahnya.
Dengan kita selalu taat pada perintahnya maka semua kegiatan bisnis kita akan selalu terpaku
kepada anjuran atau menjauhi segala larangan Allah. Bisnis atau wirausaha kita selalu
berusaha mencari ketenangan hati dan juga untuk mencari pahala bukan hanya untuk mencari
pundi-pundi materi saja.
Semua kriteria pemimpin yang baik tersebut dapat dicapai dengan mudah jika pemimpin
tersebut juga menerapkan manajemen hati yang baik dalam hatinya, dengan bisa mengendalikan
hati dan mengelola hatinya dengan baik. Pada intinya untuk membangun perusahaan Islami
tersebut haruslah semua mengaplikasikan manajemen hati yang baik. Baik bagi pemimpin
maupun bagi karyawan, karena jika satu saja melakukan penyimpangan maka semua isi
perusahaan akan menyimpang. Begitupun sebaliknya, jika semua staff dan karyawan perusahaan
dapat melakukan manajemen hati dengan baik maka akan tercapailah perusahaan Islami tersebut.