Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN. L DENGAN POST OPERASI BPH


DI RUANG KENANGA RSUD Prof. DR. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO

I. PENGKAJIAN
A. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. L
Umur : 67 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Bancar No.34, Purbalingga
No RM : 963662
Tanggal MRS : 9 Oktober 2015
Tanggal Pengkajian : 12 Oktober 2015
Diagnosa Medis : BPH, Batu ureter sinistra

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri.
P : nyeri luka operasi
Q : nyeri senat-senut
R : nyeri pada daerah genetalia
S : skala nyeri 6
T : nyeri sewaktu-waktu

2. Keluhan tambahan
Pasien mengeluh agak lemas
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dari poli urologi RSUD Margono Soekarjo untuk kontrol
dan sebelumnya merupakan rujukan dari RS Harapan Ibu Purbalingga
dengan keluhan nyeri pinggang kanan dan sering kumat-kumatan,
terkadang BAK terasa nyeri, hanya menetes dan harus mengejan.
Setelah beberapa kali kontrol ke poli urologi RSUD Margono
Soekarjo, pasien diprogram untuk dilakukan tindakan TURP
(Transurethal Resection Prostate) pada tanggal 12 Oktober 2015 pukul
10.00 WIB
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya juga pernah merasakan penyakit yang
sama (BPH) pada sekitar bulan Juli 2015 dan memeriksakan
penyakitnya ke RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga, tapi tidak
sesakit pengalaman yang dirasakan pasien akhir-akhir ini.
5. Riwayat Keluarga
Pasien mengatakan memiliki anggota keluarga yang mengalami
penyakit yang sama yaitu ayah. Sedangkan kakak ke empat pasien
meninggal karena gagal ginjal. Ayah dan saudara kelima juga
memiliki riwayat hipertensi.

C. Pola Kesehatan Fungsional


1. Pola persepsi kesehatan - manajemen kesehatan
DS : Pasien menganggap kesehatan itu penting, sehingga saat sakit
pasien langsung meminta pertolongan tenaga kesehatan. Keputusan
untuk datang ke tenaga kesehatan dirundingkan dengan isteri dan
anaknya. Sebelumnya pasien mengatakan memiliki kebiasaan merokok
berat satu hari bisa sampai 3 bungkus rokok, namun pelan-pelan pasien
sudah menghilangkan kebiasaan tersebut dan sekarang pasien sudah
tidak merokok lagi.
DO : Pasien merupakan rujukan dari RS Harapan Ibu Purbalingga.
Pasien terlihat ditemani oleh isterinya.
2. Pola nutrisi – metabolik
DS : Pasien mengatakan sebelum dan selama sakit nafsu makan baik.
Makan 3x sehari habis satu porsi makanan berat seperti nasi, sayur,
dan lauk. Minum habis 6-8 gelas air putih sehari. Sebelum sakit pasien
mengatakan jarang minum-minuman yang pekat seperti teh dan kopi.
Selama sakit pasien hanya minum air putih saja.
DO : -

3. Pola eliminasi
a. Pola defekasi
DS : Pasien dan keluarga pasien mengatakan sebelum dan selama
sakit kebiasaan BAB 1x sehari, konsistensi lunak, sedikit-sedikit,
warna kuning.
DO : Abdomen supel.
b. Pola eliminasi urin
DS : Pasien mengatakan sebelum operasi BAK lancar 4-5 kali
sehari, warna kuning jernih, namun terkadang jumlahnya menetes
dan tidak puas saat berkemih. Setelah operasi pasien mengatakan
nyeri saat BAK.
DO : pasien terpasang DC

4. Pola aktifitas - latihan


DS : Pasien mengatakan mengalami keterbatasan dalam melakukan
perawatan diri, seperti mandi, toileting, berpakaian, bergerak di
tempat tidur dan berpindah.
DO : Pasien terlihat tidak dapat bergerak bebas karena terpasang infus
dan masih dalam kondisi bedrest.

Kemampuan dalam perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
Keterangan : 0 : mandiri, 1: dengan alat, 2 : dibantu orang lain, 3 : di
bantu
orang lain dan alat, 4 : tergantung total.

5. Pola persepsi - kognitif


Alat Indera:
a. Penglihatan
DS : Pasien mengatakan masih dapat melihat objek yang besar dan
masih dapat membaca tulisan dengan baik.
DO : Pasien tidak menggunakan kacamata.
b. Pendengaran
DS : Pasien mengatakan masih dapat mendengar suara dengan
jelas.
DO : Saat berbicara terkadang pasien sambil melihat mimik muka
lawan bicara. Pasien terlihat fokus saat diajak berbicara.
c. Pengecap
DS : Pasien mengatakan masih dapat merasakan rasa asin, manis,
dan pahit.
DO: pasien mengatakan rasa roti yang ada di mejanya manis.
d. Persepsi Nyeri
DS : Pasien mengatakan dapat merasakan nyeri yang ada pada
daerah genetalianya, serta tidak tahu bagaimana cara mengurangi
rasa nyeri.
DO : Pasien terkadang terlihat menahan rasa sakit.
6. Pola istirahat-tidur
DS : Pasien mengatakan pola tidur teratur, biasa tidur 5-8 jam dan
merasa tidurnya nyenyak.
DO : Pasien terlihat akan beristirahat saat dikaji.

7. Pola konsep diri


a. Gambaran diri/body image
DS : Pasien merasa ingin segera sembuh dengan keadaan tubuhnya
saat ini.
b. Identitas diri
DO : Pasien adalah seorang laki-laki.
c. Peran
DS : Pasien berperan sebagai suami dan seorang ayah. Pasien
merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara.
d. Ideal diri
DS : Pasien mengatakan bahwa dirinya ingin kembali sehat seperti
sebelumnya.
e. Harga diri
DS : Pasien tidak merasa malu atas penyakitnya, dan menerima apa
yang terjadi saat ini.

8. Pola peran dan hubungan


DS : Pasien merupakan seorang suami dan seorang ayah. Pasien
memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya dan kelima
saudaranya.
DO : Selama di rumah sakit, pasien ditunggu oleh isteri dan bergantian
dengan anaknya.
9. Pola seksualitas dan reproduksi
DS : Pasien sudah menikah.
DO : Pasien seorang laki-laki dan memiliki satu orang anak.
10. Pola koping – toleransi stress
DS : Pasien mengatakan jika ada masalah pasien selalu bercerita
kepada isterinya.
DO : Isteri pasien merupakan penanggung jawab atas perawatan pasien
selama di RS.

11. Pola keyakinan dan nilai


Pasien merupakan orang Jawa, sehari-hari menggunakan bahasa Jawa.
Pasien beragama islam. Pasien yakin dengan berdoa, dirinya akan
diberi kesembuhan oleh Alloh swt.

D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Cukup
2. Kesadaran : compos mentis dengan E = 4, V = 5, M = 6; GCS = 15
3. Postur tubuh : Tidak ada kifosis, lordosis dan skoliosis, pasien tampak
tidak dapat bergerak bebas
4. Tanda – tanda vital
a. Frekuensi pernafasan : 20x/menit
b. Nadi : 80x/menit
c. Suhu : 37 0C
d. Tekanan darah : 150/90 mmHg

5. Head to toe
a. Kepala : bentuk mesochepal, tidak ada lesi.
1) Rambut : beruban, lurus, tidak berketombe, tampak bersih.
2) Mata : bentuk simetris, tidak tampak sekret, pupil isokor
tidak ada midriasis, konjunctiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik.
3) Wajah : bentuk oval, tampak meringis saat menahan nyeri
post operasi
4) Hidung : bentuk simetris, tidak ada sumbatan, tidak ada
sekret.
5) Mulut : simetris, tidak menceng, mukosa lembab, bibir
tidak sianosis, lidah kotor, tidak ada stomatitis.
6) Telinga : bentuk simetris, tidak ada serumen
b. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe,
tidak ada peningkatan JVP.
c. Dada
1) Paru-paru
Inspeksi : gerakan dada simetris, tidak tampak retraksi
dinding dada, tidak ada lesi.
Palpasi : tidak ada krepitasi, vokal fremitus sama kiri dan
kanan, tidak ada penurunan maupun peningkatan
getaran.
Perkusi : terdengar sonor pada seluruh lapang paru ICS 1-6
Auskultasi : terdengar vesikuler, tida terdengar wheezing,
ronki, dan krekels.
2) Jantung
Inspeksi : tidak tampak pulsasi aorta di ICS 2 kanan
Palpasi : tidak teraba nyeri
Perkusi : terdengar pekak pada ICS 2 kanan dan kiri
sampai dengan ICS 5 kiri.
Auskultasi : S1>S2, reguler, tidak terdengar murmur dan S3
atau bunyi gallop.
d. Abdomen
Inspeksi : umbilikus simestris, tidak terdapat luka
Auskultasi : Bising usus 8x/menit
Perkusi : Terdengar timpani, terdengar pekak dari ICS 6 ke
arah umbilikus
Palpasi : perut supel, tidak distensi, tidak terdapat nyeri
tekan, kandung kemih tidak teraba penuh.
e. Genitalia : Laki-laki, terdapat luka post operasi TURP, terpasang
kateter, terpasang irigasi grojog dan terpasang traksi.
f. Ekstremitas
1) Ekstremitas atas : terpasang infus RL 20 tpm, tidak dapat
bergerak bebas, saat daerah post operasi dibuka tampak
ekstermitas bergerak dan menutupi daerah operasi.
2) Ekstremitas bawah : Tidak terdapat oedeme, tidak ada varises,
gerak terbatas.
3) Kekuatan otot :
Tangan kanan Tangan kiri
5 5 5 5 5 5 5 5
Kaki kanan Kaki kiri
5 5 5 5 5 5 5 5

Keterangan :
0 = tidak ada kontraksi
1 = hanya kontraksi
2 = hanya bergeser
3 = hanya bisa mengangkat tetapi tidak mampu menahan
gravitasi
4 = mampu melawan gravitasi tetapi tidak mampu menahan
beban
5 = mampu melawan beban
g. Kulit : Warna sawo matang, turgor kulit baik, akral hangat.

E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Nilai
Tanggal Pemeriksaan Hasil Satuan Interpretasi
Normal
07/10/2015 Hematologi
Paket darah
rutin
Hemoglobin 13,4 g/dL 14-18 Turun
Leukosit 8020 u/L 4800- Normal
10800
Hematokrit 39 % 42-52 Turun
Eritrosit 4,4 10^6/uL 4,7-6,1 Turun
Trombosit 384.000 10^3/uL 150.000- Normal
450.000
MCH 30,2 pg 27-31 Normal
MCHC 34,5 g/dL 33-37 Normal
MCV 87,4 fL 79-99 Normal
Diff Count
Eosinofil 1,6 % 2-4 Turun
Basofil 0,5 % 0-1 Normal
Limfosit 42 % 25-40 Naik
Monosit 6,9 % 2-8 Normal
PT 10,6 Detik 9,3-11,4 Normal
APTT 35,6 Detik 29-40,2 Normal

Kimia Klinik
Ureum 17 mg/dL 14,98- Normal
38,52
Creatinin 0,94 mg/dL 0,8-1,3 Normal
Glukosa 102 mg/dL <200 Normal
SGOT 16 Normal
SGPT 36 Normal

Kalium 3,8 mmol/L 3,5-5,1 Normal


HBsAg Non Normal
Reaktif

2. Pemeriksaan Radiologi
Tanggal Pemeriksaan Hasil
09/09/2015 Rontgen Thoraks - Pulmo dbn
- Besar cor dbn
11/09/2015 USG Abdomen - BPH, Batu ureter sinistra
- Hepar, Lien, Pankreas dbn
EKG - Normal sinus rhythm
- Normal EKG

F. Terapi Medikasi
Tanggal Jenis Terapi Dosis Cara Waktu Indikasi
Pemberian Pemberian
11/10/2015 Ketorolac 3.1 IV 9,19,22
Ceftriaxone amp IV 9,19,22 Analgetik
Asam 3.1 IV 9,19,22
Traneksamat vial Antibiotik
Ranitidin 3.1 IV 9,19,22 Anti
amp
Perdarahan
3.1 Histamin
amp
Antagonis
12/10/2015 Ketorolac 3.1 IV 9,19,22
Ceftriaxone amp IV 9,19,22 Analgetik
Asam 3.1 IV 9,19,22
Traneksamat vial Antibiotik
Ranitidin 3.1 IV 9,19,22 Anti
amp
Perdarahan
3.1 Histamin
amp
Antagonis

II. ANALISA DATA


Tanggal /
Symptom Etiologi Problem Paraf
Jam
12 DS : Kelemahan Defisit
Oktober  Pasien mengatakan perawatan diri
2015 / tidak dapat melakukan
21.00 perawatan diri seperti
mandi, makan, dan
berpakaian, sehingga
memerlukan bantuan
Perawat
orang lain
 Toileting dibantu alat
dan orang lain
 Pasien belum dapat
mobilisasi di tempat
tidur dan tidak mampu
berpindah
DO :
 Pasien tamapak
terbatas dalam gerak
 Pasien post operasi
TURP hari ke-0

12 DS : Pasien mengatakan Efek terapi Risiko


Oktober agak lemes (TURP): ada perdarahan
2015 / DO : luka operasi
21.00  Terdapat luka operasi
di genetalia
 Pasien post operasi
Perawat
TURP hari ke-0
 Terpasang irigasi NaCl
grojog
 Terpasang traksi
 Urin produktif warna
jernih
12 DS : Agen injuri Nyeri akut
Oktober  Pasien mengeluh fisik
2015 / nyeri
21.00 P : nyeri luka operasi
Q : nyeri terasa senut-
senut
R : nyeri di genetalia
S : skala nyeri 6
T : nyeri sewaktu-
waktu
DO : Perawat
 Pasien tampak
meringis saat
menahan rasa nyeri
 Pasien tampak
menutupi daerah
nyeri
 Pasien terbatas dalam
gerak

III. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN (Dx)


1. Nyeri Akut b.d agen injuri fisik
2. Defisit perawatan diri b.d kelemahan
3. Risiko perdarahan b.d Efek terapi (TURP)
IV. RENCANA KEPERAWATAN

Tanggal / No.
Tujuan Intervensi Paraf
Jam Dx
12 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam, A. Manajemen nyeri
Oktober diharapkan pasien membaik, dengan indikator: 1. Lakukan
2015 / a. Level nyeri pengkajian nyeri
21.00 Skor secara
No Kriteria hasil komprehensif.
Awal Tujuan
1. Skala nyeri 3 4 2. Observasi reaksi
2. Memegang daerah non verbal dan
3 5 ketidaknyamanan.
nyeri
Keterangan skor: 1 = sangat berat 3. Ajarkan teknik non
2 = berat farmakologi.
3 = sedang 4. Kolaborasi dengan
4 = ringan dokter untuk Perawat
5 = tidak ada pemberian terapi
a. Kontrol nyeri farmakologi, bila
Skor diperlukan.
No Kriteria hasil
Awal Tujuan
1. Menggunakan teknik
4 5
non farmakologi
Keterangan skor: 1 = tidak pernah
2 = jarang
3 = kadang-kadang
4 = sering
5 = selalu
12 2 Setelah dilakukan asuhan keperawatan 2x24 jam diharapkan A. Bantuan perawatan diri
Oktober pasien membaik, dengan indikator: 1. Kaji kemampuan
2015 / a. Perawatan diri : aktivitas kehidupan sehari-hari ADL pasien
21.00 Skor 2. Bantu pasien dalam Perawat
No Kriteria hasil pemenuhan
Awal Tujuan
1. Makan 2 1 kebutuhan makan,
2. Berpakaian 2 1 minum, mandi,
3. Toileting 4 4 berpakaian, BAK,
4. Mandi 3 2 dan BAB)
5. Berpindah posisi 4 3 1. Libatkan keluarga
Keterangan skor: 1 = Sangat dapat dikompromi dalam pemenuhan
2 = Dapat dikompromi kebutuhan ADL
3 = Dikompromi sedang pasien, jika
4 = Dikompromi ringan memungkinkan.
5 = Tidak dapat dikompromi 2. Anjurkan pasien
untuk mandiri
dalam aktivitas
yang mampu ia
lakukan.
12 3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, A. Pencegahan
Oktober diharapkan pasien membaik, dengan indikator: perdarahan
2015 / A. Status sirkulasi 1. Monitor TTV
21.00 Skor 2. Pertahankan bedrest
No Kriteria hasil
Awal Tujuan selama perdarahan
1. Tekanan darah sistolik 4 5 aktif
2. Tekanan darah 4 5 3. Lindungi pasien
diastolik dari penyebab
3. Denyut nadi 5 5 perdarahan
4. Capillary refill 5 5 4. Ajarkan pasien /
Keterangan skor: 1 = penyimpangan sangat berat keluarga tanda dan
2 = penyimpangan berat gejala perdarahan Perawat
3 = penyimpngan sedang 5. Monitor tanda dan
4 = penyimpangan ringan gejala perdarahan
5 = tidak ada penyimpangan 6. Kolaborasi
pemberian
B. Keparahan kehilangan darah antiperdarahan, jika
Skor perlu
No Kriteria hasil
Awal Tujuan
1. Kulit dan membran 5 5
mukosa pucat
2. Perdarahan paska 4 5
pembedahan
3. Penurunan kesadaran 5 5
Keterangan skor: 1 = sangat berat
2 = berat
3 = sedang
4 = ringan
5 = tidak ada

V. IMPLEMENTASI
Tanggal No. Dx Jam Implementasi Respon Paraf
13 1 21.00 Mengkaji nyeri secara komprehensif S: pasien mengeluh nyeri
Oktober P : nyeri luka operasi
2015 Q : nyeri terasa senut-senut
R : nyeri pada daerah genetalia
S : skala nyeri 6
T : nyeri sewaktu-waktu
O: pasien tampak menahan rasa nyeri Perawat
21.05 Mengobservasi reaksi non verbal dan O: pasien tampak menutupi daerah nyeri
ketidaknyamanan Perawat
22.00 Memberikan injeksi Ceftriaxone, ketorolac, S: pasien berharap nyeri berkurang
ranitidin O: pasien tampak tenang saat diinjeksi Perawat
2 21.10 Melindungi pasien dari penyebab perdarahan S: pasien mengatakan akan tenang
dengan memberikan anjuran untuk menarik O: pasien tampak melakukan nafas dalam
nafas dalam dan tidak mengejan untuk
menghindari irigasi yang macet dan
perdarahan Perawat
21.15 mengajarkan pasien tanda dan gejala S: Pasien dan keluarga mengatakan paham tentang
perdarahan yaitu adanya hematuria, kulit dan tanda dan gejala perdarahan
mukosa bibir tampak pucat. O: pasien dan keluarga terlihat menganggukan kepala
saat diberi penjelasan Perawat
22.00 Memberikan injeksi Asam Traneksamat O: Pasien tampak tenang saat diinjeksi Perawat
14 1 06.20 Mengkaji nyeri secara komprehensif S: pasien mengeluh nyeri
Oktober P : nyeri luka operasi Perawat
2015 Q : nyeri terasa senut-senut
R : nyeri pada daerah genetalia
S : skala nyeri 4
T : nyeri sewaktu-waktu
O: Pasien tampak menahan rasa nyeri
06.25 Mengajarkan teknik non farmakologi dengan S: pasien menceritakan bahwa anaknya juga lulusan
distraksi mengalihkan perhatian pada hal yang perawat dan bekerja di salah satu rumah sakit swasta di
menyenangkan seperti diajak bercerita tentang Purbalingga
anaknya O: pasien terlihat kooperatif dan tidak tampak
menahan rasa sakit saat diajak berbicara tentang
anaknya Perawat
2 06.30 Melibatkan keluarga pasien untuk membantu S: pasien mengatakan hanya mampu menyeka bagian
pasien mandi dengan cara diseka dan depan tubuh, sehingga perlu bantuan untuk menyeka
mengambilkan pakaiannya bagian belakang tubuh, pasien sudah dapat
menggunakan baju sendiri, namun membutuhkan
bantuan untuk mengambilkan baju dan memasukkan
tangan yang terpasang infus.
O: gerak pasien terbatas, masih terpasang infus dan
kateter Perawat
06.35 Membantu pasien berganti pakaian . S: pasien merasa kesulitan berganti pakaian sendiri,
hanya bisa sekadar menjunjung tangannya.
O: pasien terlihat tenang dan nyaman dibantu oleh
perawat dan isterinya mengganti bajunya. Perawat
06.40 Mengkaji kemampuan pasien dalam ADL S: pasien mengatakan sudah dapat makan sendiri,
namun masih belum kuat untuk bergerak, sedangkan
untuk menggenggam air minum dirinya sudah merasa
mampu. Makan dan minum masuk.
O: - Perawat
06.45 Melibatkan keluarga pasien untuk membantu S: Pasien mengatakan masih membutuhkan bantuan
pasien makan. untuk mengambilkan makanan tetapi pasien sudah
3 dapat makan sendiri
O: tangan kanan masih terpasang infus Perawat
07.00 Memonitor tanda dan gejala perdarahan S: pasien mengatakan tidak merasa lemas
O: Nadi teraba kuat, kesadaran compos mentis, urin
produktif warna jernih, irigasi NaCL 40 tpm lancar, Perawat
mukosa tidak tampak pucat, CRT < 2 detik, traksi
masih terpasang kuat
07.05 Mengukur TTV S: pasien mengatakan tidak merasa lemas
O: Hasil TTV: TD 140/90, Nadi 80x/menit, Suhu
36,90C, RR 20x/menit. Perawat
15 1 15.00 Mengkaji nyeri secara komprehensif S: Pasien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri lagi
Oktober di daerah pot operasi
2015 O: Pasien tampak tenang Perawat
2 15.30 Mengkaji kemampuan pasien dalam ADL S: Pasien mengatakan sudah dapat makan sendiri dan
mengambil air atau makanan dari meja sendiri. Pasien
sudah dapat bergerak bebas di tempat tidur tsnpa takut
dengan nyeri post operasi. Pasien mengatakan sudah
berani jalan sendiri namun masih dibantu isteri untuk
memegangi DC.
O: Pasien terpasang DC Perawat
3 16.00 Memonitor tanda dan gejala perdarahan S: pasien mengatakan tidak merasa lemas
O: Nadi teraba kuat, kesadaran compos mentis, urin
produktif warna jernih, irigasi NaCL 40 tpm lancar,
mukosa tidak tampak pucat, CRT < 2 detik, traksi
sudah dilepas/ Perawat
VI. EVALUASI
Tanggal/ Dx Evaluasi
Paraf
waktu
14 Oktober Nyeri akut b.d. S:
2015 / agen injuri  pasien menceritakan bahwa anaknya juga lulusan perawat dan bekerja di salah satu rumah sakit swasta di
07.00 fisik Purbalingga.
 pasien mengeluh nyeri
P : nyeri luka operasi
Q : nyeri terasa senut-senut
R : nyeri di daerah genetalia
S : skala nyeri 4
T : nyeri sewaktu-waktu
 pasien mengatakan nyeri luka operasi agak berkurang
 pasien berharap nyeri berkurang
O:
 pasien kadang- kadang tampak menahan rasa nyeri
 Pasien tampak menutupi daerah nyeri
Perawat
a. Level nyeri
Skor
No Kriteria hasil
Awal Sekarang Tujuan
1. Skala nyeri 3 4 4
2. Memegang daerah
3 4 5
nyeri
Keterangan skor: 1 = sangat berat
2 = berat
3 = sedang
4 = ringan
5 = tidak ada
b. Kontrol nyeri
Skor
No Kriteria hasil
Awal Sekarang Tujuan
1. Menggunakan teknik
4 5 5
non farmakologi
Keterangan skor: 1 = tidak pernah
2 = jarang
3 = kadang-kadang
4 = sering
5 = selalu
A: Masalah nyeri akut b.d agen injuri fisik teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi keperawatan:


 Kaji nyeri secara komprehensif
 Observasi reaksi non verbal dan ketidaknyamanan
Defisit S:
perawatan diri  pasien merasa kesulitan berganti pakaian sendiri, hanya bisa sekadar menjunjung tangannya.
b.d. kelemahan  pasien mengatakan dapat makan sendiri, namun masih belum kuat untuk bergerak. Makan dan minum
masuk.
 Pasien mengatakan hanya mampu menyeka bagian depan tubuh, sehingga perlu bantuan untuk menyeka
bagian belaknag tubuh, pasien sudah dapat menggunakan baju sendiri, namun membutuhkan bantuan
untuk mengambilkan baju dan memasukkan tangan yang terpasang infus.
 Pasien dapat makan sendiri
O:
 Pasien terlihat tenang dan nyaman dibantu oleh perawat mengganti bajunya
 Gerak masih terbatas
Perawat
 Masih terpasang infus di tangan kanan
 Terpasang kateter

a. Perawatan diri : aktivitas kehidupan sehari-hari


Skor
No Kriteria hasil
Awal Sekarang Tujuan
1. Makan 2 1 1
2. Berpakaian 2 2 1
3. Toileting 4 4 4
4. Mandi 3 3 2
5. Berpindah posisi 3 3 3
Keterangan skor: 1 = Sangat dapat dikompromi
2 = Dapat dikompromi
3 = Dikompromi sedang
4 = Dikompromi ringan
5 = Tidak dapat dikompromi
A: Masalah defisit perwatan diri b.d kelemahan belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi keperawatan:
1. Kaji kemampuan pasien dalam ADL
2. Libatkan keluarga pasien untuk membantu pasien merawat diri
Risiko S:
perdarahan b.d  Pasien mengatakan semoga tidak terjadi perdarahan
faktor risiko  Pasien mengatakan tidak merasa lemas
efek samping  Pasien mengatakan akan beristirahat
terapi (TURP) O:
 Pasien tampak tenang
 Hasil TTV: TD 140/90 mmHg, Nadi 80x/menit, suhu 36,90C, RR 20x/menit
 Nadi teraba kuat, kesadaran compos mentis, DC lancar, urin produktif warna jernih, irigasi NaCL 40 tpm
lancar, mukosa tidak tampak pucat, CRT < 2 detik, masih terpasang traksi.

a. Status sirkulasi
Skor
No Kriteria hasil
Awal Sekarang Tujuan Perawat
1. Tekanan darah sistolik 4 4 5
2. Tekanan darah
5 4 5
diastolik
3. Denyut nadi 5 5 5
4. Capillary refill 5 5 5
Keterangan skor: 1 = penyimpangan sangat berat
2 = penyimpangan berat
3 = penyimpngan sedang
4 = penyimpangan ringan
5 = tidak ada penyimpangan

b. Keparahan kehilangan darah


No Kriteria hasil Skor
Awal Sekarang Tujuan
1. Kulit dan membran 5 5 5
mukosa pucat
2. Perdarahan paska 4 4 5
pembedahan
3. Penurunan kesadaran 5 5 5
Keterangan skor: 1 = sangat berat
2 = berat
3 = sedang
4 = ringan
5 = tidak ada
A: Masalah risiko perdarahan faktor risiko efek samping terapi (TURP) b.d teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi keperawatan:
 Monitor tanda dan gejala perdarahan
 Ukur TTV
15 Oktober Nyeri akut b.d. S:
2015/16.00 agen injuri  pasien mengatakan sudah tidak meraskan nyeri lagi pada daerah post operasi
fisik O:
 Pasien tenang
a. Level nyeri
Skor
No Kriteria hasil
Awal Sekarang Tujuan
1. Skala nyeri 3 5 4
2. Memegang daerah
3 5 5 Perawat
nyeri
Keterangan skor: 1 = sangat berat
2 = berat
3 = sedang
4 = ringan
5 = tidak ada
b. Kontrol nyeri
Skor
No Kriteria hasil
Awal Sekarang Tujuan
1.
Menggunakan teknik
4 5 5
non farmakologi
Keterangan skor: 1 = tidak pernah
2 = jarang
3 = kadang-kadang
4 = sering
5 = selalu
A: Masalah nyeri akut b.d agen injuri fisik teratasi

P: Intervensi dihentikam.
Defisit S:
perawatan diri pasien mengatakan sudah dapat makan sendiri dan mengambil air atau makanan dari meja sendiri. Pasien sudah
b.d. kelemahan dapat bergerak bebas di tempat tidur tsnpa takut dengan nyeri post operasi. Pasien mengatakan sudah berani jalan
sendiri namun masih dibantu isteri untuk memegangi DC.

O:
 Pasien terlihat tenang
 Dapat bergerak bebas
 Masih terpasang infus di tangan kanan
 Terpasang kateter

b. Perawatan diri : aktivitas kehidupan sehari-hari


Skor Perawat
No Kriteria hasil
Awal Sekarang Tujuan
1. Makan 2 1 1
2. Berpakaian 2 2 1
3. Toileting 4 3 4
4. Mandi 3 3 2
5. Berpindah posisi 3 2 3
Keterangan skor: 1 = Sangat dapat dikompromi
2 = Dapat dikompromi
3 = Dikompromi sedang
4 = Dikompromi ringan
5 = Tidak dapat dikompromi
A: Masalah defisit perwatan diri b.d kelemahan teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi keperawatan:
1. Kaji kemampuan pasien dalam ADL
Libatkan keluarga pasien untuk membantu pasien merawat diri
Risiko S:
perdarahan b.d  Pasien mengatakan tidak merasa lemas
faktor risiko O:
efek samping  Pasien tampak tenang
terapi (TURP)  Hasil TTV: TD 140/90 mmHg, Nadi 80x/menit, suhu 37,20C, RR 18x/menit
 Nadi teraba kuat, kesadaran compos mentis, DC lancar, urin produktif warna jernih, irigasi NaCL 40 tpm
lancar, mukosa tidak tampak pucat, CRT < 2 detik, traksi sudah dilepas.

a. Status sirkulasi
Skor
No Kriteria hasil
Awal Sekarang Tujuan
1. Tekanan darah sistolik 4 5 5
2. Tekanan darah
5 5 5
diastolik
3. Denyut nadi 5 5 5
4. Capillary refill 5 5 5 Perawat
Keterangan skor: 1 = penyimpangan sangat berat
2 = penyimpangan berat
3 = penyimpngan sedang
4 = penyimpangan ringan
5 = tidak ada penyimpangan

b. Keparahan kehilangan darah


Skor
No Kriteria hasil
Awal Sekarang Tujuan
1. Kulit dan membran 5 5 5
mukosa pucat
2. Perdarahan paska 4 5 5
pembedahan
3. Penurunan kesadaran 5 5 5
Keterangan skor: 1 = sangat berat
2 = berat
3 = sedang
4 = ringan
5 = tidak ada
A: Masalah risiko perdarahan faktor risiko efek samping terapi (TURP) b.d teratasi
P: Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai