Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH NEGARA MISKIN DI DUNIA

“ MADAGASKAR “

NAMA : SINDY LAYPIT MILENIA


NIM : C1A017014

TUGAS MATA KULIAH EKONOMI PEMBANGUNAN 1


JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNSOED 2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemiskinan rupanya masih menjadi persoalan besar di seluruh dunia, terutama di kawasan
Asia selatan dan Afrika. Itu terungkap dari publikasi majalah bisnis terkemuka AS, Global
Finance yang merilis data terbaru daftar negara kaya dan miskin di dunia. Majalah ini
menampilkan 182 negara di seluruh dunia dari yang paling kaya hingga paling miskin.
Kawasan paling miskin di dunia terbanyak terjadi di benua Afrika, benua yang kerap
mengalami bencana kelaparan, serta sering menghadapi konflik berkepanjangan, baik berupa
pemberontakan dan perang saudara.

Metode yang digunakan untuk menentukan kekayaan negara adalah membandingkan


standar hidup penduduk satu negara secara keseluruh dengan menggunakan produk domestik
bruto (PDB) per kapita yang didasarkan pada paritas atau keseimbangan daya beli secara
internasional. Ini mengukur standar hidup antar negara dengan menggunakan indikator biaya
hidup relatif, inflasi, serta nilai tukar suatu negara yang dikonversi ke mata uang bersama (dolar
internasional atau dolar AS). Salah satu negara miskin di Benua Afrika adalah Madagaskar.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Negara Miskin


Negara miskin atau yang disebut dengan Undeveloped Countries/ Least Developed
Countries merupakan negara yang gagal dalam menangani kasus kelaparan, kemiskinan,
keterbelakangan pendidikan dan kesehatan, konflik dan perang, korupsi yang ekstrim, serta
ketidakstabilan kondisi politik dan ekonomi.

Problematika sudah menjadi hal yang wajar dan mudah ditebak. Selain itu, kondisi
ekonomi yang buruk sangat memicu jumlah tindak kejahatan di kalangan rakyat. Fasilitas
kesehatan yang buruk menjadikan rakyat menderita akibat serangan wabah penyakit yang terus
menerus, sementara kurangnya fasilitas pendidikan membuat tidak berkembangnya ilmu
pengetahuan dan penalaran pada rakyat, sehingga banyak terjadi penindasan, pemberontakan,
dan pemanfaatan oleh pihak yang sewenang-wenang.

2.2 Karakteristik Negara Miskin


Negara disebut negara miskin jika memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
a. Pertanian Mata Pencaharian Utama
Pemusatan yang berlebihan pada pertanian merupakan pertanda kemiskinan. Pertanian
sebagai mata pencaharian pokok kebanyakan tidak bersifat produktif, terutama karena ia
dilakukan dengan cara kuno dan dengan metode produksi usang serta ketinggalan jaman.
Negara-negara Miskin mengkhususkan diri pada produksi bahan mentah dan pangan.
b. Ekonomi Dualistis

Hampir semua Negara berkembang mempunyai perekonomian yang dualistis. Disatu


pihak berekonomi pasar dan dipihak lain berekonomi pertanian. Di beberapa negara
Miskin, terdapat semacam kantong-kantong yang dikendalikan luar negeri (yang sangat
bersifat kapitalis) sehingga tercipta suatu wajah perekonomian yang tiga-muka.
c. Sumber Alam Kurang Terolah
Biasanya negara miskin tidak kekurangan tanah, air, hutan, dan kaya akan barang
tambang. Tetapi belum atau kurang dimanfaatkan atau salah penggunaan sebab langkanya
pengetahuan teknik serta tidak tersedianya modal dan kecilnya pasar.
e. Pengangguran Dan Pengangguran Tersembunyi

Di Negara Miskin dijumpai pengangguran dan pengangguran tersembunyi dalam


jumlah besar. Sector industri tidak berkembang sejalan dengan pertumbuhan tenaga kerja,
sehingga memperbesar pengangguran. Pengangguran seperti itu ada sebab secara terpaksa
f. Keterbelakangan Ekonomi
Sebab utama kemiskinan adalah defisiensi atau produktifitas tenaga buruh yang rendah
dibandingkan dengan Negara maju. Efisiensi tenaga buruh yang rendah umumnya berasal
dari kemiskinan yang terlihat dari standar gizi yang tidak mencapai kuantum, kesehatan
yang buruk, buta huruf, dan tiadanya mobilitas pekerjaan dan pendidikan.
g. Ketiadaan Inisiatif Dan Usaha

Ciri khas lain Negara Miskin adalah tiadanya kemampuan wiraswasta. Kewiraswastaan
terhalang oleh sistem sosial yang menutup daya cipta. Kekuatan adat istiadat, ketegaran
status dan kecurigaan pada gagasan baru dan kecurigaan pada keinginan intelektual,
kesemuanya menciptakan iklim yang tidak menunjuang eksperimen dan inovasi.
h. Kelangkaan Alat Modal

Negara Miskin diartikan sebagai perekonomian yang miskin modal atau dengan
tabungan dan investasi yang rendah bukan saja persediaan modal yang sangat kecil tetapi
pemupukan modalnya sangat rendah. Investasi bruto hanya sekitar 5 – 6 % dari pendapatan
nasional bruto. Bagi negara terbelakang, kekurangan modal dengan demikian bersifat
kronis dan faktor yang menyebabkannya bukan hanya ekonomi tetapi juga bersifat sosio
politik.
i. Keterbelakangan Teknologi

Keterbelakangan teknologi ini disebabkan oleh adanya dualisme teknologi yaitu


penggunaan berbagai fungsi produksi sekaligus dalam sektor ekonomi yang maju dan
sektor ekonomi yang tradisional. Keberadaan dualisme seperti itu memperberat persoalan
pengangguran struktural dan teknologis di sektor industri dan peengangguran tersembunyi
di sektor pedesaan.
j. Orientasi Perdagangan Luar Negeri

Orientasi perdagangan luar negeri terlihat pada ekspor barang-barang primer dan impor
barang-barang konsumsi dan mesin. Perekonomian hanya terpusat pada produksi barang
primer untuk ekspor, akibatnya sector ekonomi lainnya terabaikan. Perekonomian menjadi
rentang terhadap fluktuasi harga internasional barang-barang ekspor tersebut. Depresi
dunia akan menjatuhkan permintaan dan harga sebagai akibatnya keseluruhan
perekonomian akan terkena efek buruk.

2.3 Sejarah Madagaskar


Madagaskar dihuni oleh manusia untuk pertama kalinya pada 2000 tahun yang lalu.
Penghuni Madagaskar pertama adalah orang Indonesia atau campuran keturunan
Indonesia/Afrika. Para pedagang Arab kemudian datang pada 800-900 Masehi berdagang
di sepanjang pantai bagian utara.
Orang Eropa pertama yang melihat Madagaskar adalah kapten kapal Portugis, Diogo
Dias, pada 10 Agustus tahun 1500, setelah kapalnya berubah haluan karena angin ketika
berlayar menuju India. Dia menamakan pulau itu St. Lawrence. Kemudian pada tahun
1700-an, bangsa Perancis berusaha membangun posisi militer di pantai utara tetapi kembali
mengalami kegagalan. Hingga akhir abad 19, satu-satunya wilayah yang berhasil dikuasai
oleh bangsa Perancis adalah Sainte Marie.
Sementara itu, sepanjang tahun sekitar 1700-an, orang-orang suku Sakalava di pantai
barat membangun kerajaan pertama di Madagaskar. Pada tahun 1810, lawan-lawan mereka,
suku Merina, membangun kerajaan di hampir semua tempat di pulau tersebut. Raja mereka,
Radama, membangun hubungan dengan bangsa Inggris dan membuka jalan bagi
missionaris untuk menyebarkan agama Kristen di pulau tersebut dan membuat catatan
tentang Malagasy. Di bawah rezim raja Radama, sebuah revolusi industri kecil membawa
ide industri ke pulau tersebut. Radama meninggal karena dibunuh mantan istrinya,
Ranalova, yang meneror negeri selama 33 tahun dengan menganiaya umat kristen,
mengusir bangsa asing, membunuh lawan-lawan politik, dan menghidupkan kembali
tradisi membunuh bayi yang lahir pada hari sial. Setelah kematian Ranalova, hubungan
dengan bangsa Eropa kembali terjalin.
Pada tahun 1883, bangsa Perancis menginvasi Madagaskar dan pada 1896 Perancis
berkuasa di negara tersebut, dan akhirnya Madagaskar menjadi jajahan Perancis. Bangsa
Perancis memfungsikan Madagaskar sebagai sumber kayu dan rempah-rempah yang
eksotis, seperti vanilla. Orang-orang Malagasy memberontak terhadap Perancis, dua
perlawanan terbesar yaitu pada tahun 1918 dan 1947, tetapi tidak berhasil memperoleh
kemerdekaan hingga 26 Juni tahun 1960.
Pada tahun 1975, Didier Ratsiraka mengambil alih pemerintahan negara tersebut. Dia
menguasai Madagaskar sebagai diktator hingga akhirnya digulingkan pada tahun 1991 di
tengah-tengah kejatuhan ekonomi. Dia kembali menjadi presiden tidak lama setelahnya dan
berkuasa hingga akhirnya kalah pada pemilihan umum tahun 2001. Presiden baru, Marc
Ravalomanana, berjanji akan menjunjung demokrasi di negara tersebut. Setelah pada
awalnya memulai bisnisnya dengan membonceng dagangannya berjualan yoghurt di
jalanan, Ravalomanana akhirnya membangun kerajaan bisnis dan menjadi orang terkaya di
Madagaskar. Hingga tahun 2005, dia masih menjadi presiden dan perkonomian pun terus
berkembang.
2.4 Keadaan Ekonomi
Madagaskar merupakan salah satu negara termiskin di dunia. Di bidang perekonomian,
Madagaskar merupakan negara yang mengandalkan sektor pertanian, perikanan dan kehutanan
sebagai tulang punggung perekonomiannya. Komoditas Pertanian yang penting bagi
perekonomian Madagaskar diantaranya adalah Kopi, Vanila, tebu, Kokoa, pisang, beras,
cengkeh, singkongBenua dan kacang-kacangan. Salah satu produk paling terkenal dari
Madagaskar adalah vanilla, yang berasal dari anggrek dan digunakan sebagai penyedap rasa
makanan. Rempah vanilla minimal membutuhkan waktu dua tahun untuk tumbuh hingga
mempunyai nilai jual yang cukup mahal. Meskipun harga jual vanilla relatif mahal, namun
Malagasy hanya menghasilkan sekitar $1 US per hari, dan 70% Malagasy hidup di bawah garis
kemiskinan. Sekitar 80% populasinya bekerja di sektor-sektor tersebut dan juga sebagai
penyumbang terbesar (sekitar 23,7%) Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Madagaskar.
Pendapatan Domestik Bruto atau PDB Madagaskar adalah sebesar US$39,81 miliar sedangkan
Pendapatan Perkapitanya adalah sebesar US$1.600,-. Selain sektor pertanian, Industri-industri
yang penting bagi perekonomian Madagaskar diantaranya seperti pengolahan daging, makanan
laut, sabun, bir, kulit, gula, tekstil, kertas, minyak, perakitan otomobil dan pariwisata.
2.5 Profil Madagaskar

 Nama Lengkap : Republik Madagaskar (Republic of Madagascar)


 Nama Lokal : Republique de Madagascar/Repoblikan’i Madagasikara
 Bentuk Pemerintahan : Republik Semi-Presidensil
 Kepala Negara : Presiden Hery Martial Rajaonarimampianina
Rakotoarimana (Sejak 25 Januari 2014)
 Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri Olivier Mahafaly Solonandrasana
(Sejak 13 April 2016)
 Ibukota : Antananarivo
 Luas Wilayah : 587.041 km2
 Jumlah Penduduk : 25.054.161 jiwa (2017)
 Pertumbuhan Penduduk : 2,5% (2017)
 Angka Kelahiran : 31,6 bayi per 1000 penduduk (2017)
 Suku Bangsa/Etnis : Etnis Malayo-Indonesia (Merina dan Betsileo), Cotiers
(campuran Africa, Malayo-Indonesia dan Arab – Betsimisaraka, Tsimihety,
Antaisaka, Sakalava)
 Bahasa Resmi : Bahasa Perancis dan Bahasa Malagasi
 Agama : Kristen, agama Islam dan kepercayaan penduduk asli
 Mata Uang : Ariary Madagaskar (MGA)
 Hari Kemerdekaan : 26 Juni 1960 (dari Perancis)
 Hari Nasional : 26 Juni 1960 (Hari Kemerdekaan)
 Lagu Kebangsaan : “Ry Tanindraza nay malala o” (Oh, Our Beloved
Fatherland)
 Kode Domain Internet : .mg
 Kode Telepon : 261
 Pendapatan Per Kapita : US$ 1.600 (2017)
 PDB Nominal : US$ 39,81 miliar (2017)
 Tingkat Inflasi : 7, 8 %
 Inflasi Pangan : 6,10 %
 Tingkat Inflasi Bulanan : 1,10 %
 Ekspor :$ 2,35 miliar (2017)
 Impor :$ 3,235 miliar (2017)
 Utang Publik :$ 3,914 miliar (2017)
 Pendapatan :$ 1,292 miliar
 Beban :$ 1,725 miliar
 Bantuan Ekonomi :$ 838 juta
 Lokasi : Benua Afrika
2.6 Masalah Perekonomian Madagaskar
Sewaktu di bawah kepemimpinan diktator, Didier Ratsiraka, pemerintah korupsi dan
mencuri banyak uang bantuan dari negara-negara lain. Kolonialisme ekonomi oleh bangsa
Perancis menyebabkan ekonomi sangat bergantung pada perambahan sumber daya alam
(penebangan kayu, pertambangan, dan penangkapan ikan) yang seringkali tidak memberikan
pertumbuhan ekonomi jangka panjang oleh karena kehabisan sumber daya alam. Kurangnya
infrastruktur, terutama jalan raya, menyebabkan para petani kesulitan membawa hasil pertanian
mereka ke pasar, dan kondisi geografi Madagaskar yang terisolasi di dunia mengakibatkan
mahalnya ongkos perdagangan. Semua produk Madagaskar yang akan dijual atau kebutuhan
yang akan dibeli ke dan dari negara lain harus diangkut menggunakan pesawat atau kapal.
Sistem pendidikan yang lemah menyulitkan kaum muda Malagasy mendapatkan pekerjaan di
luar sektor pertanian dan sangat sedikit penduduk Madagaskar yang memiliki akses teknologi
atau internet. Pada akhirnya, kerusakan lingkungan mengurangi kemampuan para petani
Madagaskar untuk menghasilkan makanan dalam jumlah banyak. Faktor-faktor ini
menyebabkan kemiskinan Madagaskar.

2.7 Masalah Sosial dan Politik di Madagaskar


 Angka kekurangan gizi pada negara Madagaskar pada balita tergolong sangat besar
yakni sebesar 49%. Dengan kata lain satu dari dua balita di Madagaskar menderita
kekurangan gizi. (International Monetary Fund. Republic of Madagascar: Selected
Issues, IMF Country Report No. 15/25, 2015).
 Madagaskar termasuk kategori Low Human Development karena lingkungan kerja
yang buruk, banyaknya tenaga kerja yang tidak terampil (Unskill Labour),
rendahnya tingkat pendidikan, masifnya ketidaksetaraan gender, serta tingginya
angka korupsi, sehingga menyebabkan terhambatnya pembangunan sumberdaya
manusia.
 Penduduk Madagaskar mengalami ancaman kesehatan akibat wabah penyakit
malaria yang terjadi di 90% wilayah negara tersebut. Akibatnya, seluruh populasi
penduduk Madagaskar dinyatakan terkena infeksi.
 Minimnya investasi domestik dan kurangnya bantuan internasional, dalam skema
kerjasama bilateral maupun multinasional. Disamping itu instabilitas politik
domestik masih mengancam pembangunan ekonomi dan mengurangi minat
investor asing untuk menanamkan modalnya dinegara ini.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Madagaskar merupakan salah satu negara termiskin di dunia. Di bidang perekonomian,
Madagaskar merupakan negara yang mengandalkan sektor pertanian, perikanan dan kehutanan
sebagai tulang punggung perekonomiannya. Salah satu produk paling terkenal dari
Madagaskar adalah vanilla, yang berasal dari anggrek dan digunakan sebagai penyedap rasa
makanan. Malagasy hanya menghasilkan sekitar $1 US per hari, dan 70% Malagasy hidup di
bawah garis kemiskinan. Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Madagaskar. Pendapatan
Domestik Bruto atau PDB Madagaskar adalah sebesar US$39,81 miliar sedangkan Pendapatan
Perkapitanya adalah sebesar US$1.600,-.

Tingkat pendidikan yang relatif rendah menyebabkan sumberdaya manusia di Madagaskar


sulit untuk mendapatkan pekerjaan diluar sektor pertanian sehingga sumberdaya manusia di
Madagaskar ini tidak memiliki daya saing dan minim produktivitas. Kesadaran yang masih
kurang akan pentingnya kesehatan, menyebabkan penduduk Madagaskar sering terkena wabah
penyakit, contohnya hampir 90% penduduk di Madagaskar pernah terkena penyakit malaria,
dan juga tingkat gizi buruk yang tinggi pada balita sebesar 49%. Selain itu masalah – masalah
politik juga menjadi salah satu penyebab Madagaskar terisolasi dari dunia internasional.
Perilaku koruptif yang dilakukan oleh pejabat publik maupun yang melibatkan lembaga
pemerintah juga semakin buruk. Persoalan – persoalan seperti itulah yang membuat
Madagaskar berada di posisi terbelakang dalam pencapaian kesejahteraan masyarakat dan
pembangunan sumberdaya manusia.
DAFTAR PUSTAKA

http://indonesia.mongabay.com/madagascar/06-economy.html
http://indonesia.mongabay.com/madagascar/05-history.html
http://rahmahnahdiati.blogspot.com/2016/05/bab-i-pendahuluan-a.html?m=1
http://en.m.wikipedia.org/wiki/Economy_of_Madagascar
http://ilmupengetahuanumum.com/profil-negara-madagaskar-madagascar/
https://www.ajarekonomi.com/2016/08/memotret-madagaskar-kemiskinan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai