Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS DAN

STANDARISASI BAHAN ALAM

IDENTIFIKASI BAHN KIMIA OBAT PARASETAMOL DAN PAPAVERIN


DALAM OBAT TRADISIONAL

DOSEN PENGAMPU:

Ghani Nurfiani Fadma Sari, M.Farm., Apt

KELOMPOK 6
ANGGOTA :
1.
2.
3. THEO DORICK
4. DICI RACHMANDA H
5. RITA HARDIYANTI
6. AGUSTI QORI AL-MUBARAK (22164881A)
7. FIRDA YOLANDA (22164882A)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2019
IDENTIFIKASI BAHAN KIMIA OBAT PARASETAMOL DAN PAPAVERIN
DALAM OBAT TRADISIONAL

A. TUJUAN
Mengidentifikasi obat parasetamol dan papaverine dalam obat tradisional
Menentukan fare gerak yang cocok untuk identifikasi
B. DASAR TEORI
Ramuan tradisional adalah ramuan yang terbuat dari bahan-bahan tumbuhan
yang berkhasiat dan sudah biasa digunakan masyarakat setempat. Obat tradisional
adalah bahan atau ramuan bahan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
sediaan galenik, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang secara turun temurun
telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (Maryani, 2003). Sesuai
dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku, obat tradisional dilarang
menggunakan bahan kimia hasil isolasi atau sintetik berkhasiat obat yang sering disebut
dengan bahan kimia obat (BKO).
BKO dalam obat tradisional inilah yang menjadi titik penjualan bagi produsen.
Hal ini kemungkinan disebabkan kurangnya pengetahuan produsen akan bahaya
mengkonsumsi bahan kimia obat secara tidak terkontrol, baik dosis maupun cara
penggunaannya atau bahkan semata-mata demi meningkatkan penjualan karena
konsumen menyukai produk obat tradisional yang bereaksi cepat pada tubuh (Wirastuti,
2011).
Parasetamol (asetaminofen) merupakan obat analgetik non narkotik dengan cara
kerja menghambat sintesis prostaglandin terutama di Sistem Syaraf Pusat (SSP).
Parasetamol digunakan secara luas di berbagai negara baik dalam bentuk sediaan
tunggal sebagai analgetik-antipiretik maupun kombinasi dengan obat lain dalam
sediaan obat flu, melalui resep dokter atau yang dijual bebas(Wirasduti, 2011).
Parasetamol adalah paraaminofenol yang merupakan metabolit fenasetin dan telah
digunakan sejak tahun 1893. Parasetamol (asetaminofen) mempunyai daya kerja
analgetik, antipiretik, tidak mempunyai daya kerja anti radang dan tidak menyebabkan
iritasi serta peradangan lambung.
Hal ini disebabkan Parasetamol bekerja pada tempat yang tidak terdapat
peroksid sedangkan pada tempat inflamasi terdapat lekosit yang melepaskan peroksid
sehingga efek anti inflamasinya tidak bermakna. Parasetamol berguna untuk nyeri
ringan sampai sedang, seperti nyeri kepala, mialgia, nyeri paska melahirkan dan
keadaan lain (Katzung, 2011)
C. ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
- Erlenmayer
- Sampel jamu
- Beker gelas
- Baku parasetamol
- Gelas ukur
- Baku papaverine
- Pippet tes
- Paracetamol
- Corong pisah
- Papaverine
- Corong
- Na bikarbonat
- Cawan porselin
- Eter
- Kertas saring
- Asam klorida 3N
- Kapas
- Kloroform
- Lempeng KLT
- Etanol
- Chamber
- Aquadest
- pH meter
- Ammonia
- Asam sulfat 3N

D. CARA KERJA
E. Hasil

Anda mungkin juga menyukai