Anda di halaman 1dari 10

2.7.

1 Topografi Wilayah Kota Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam


Kabupaten Aceh Utara terletak pada garis 96.52.00o - 97.31.00o bujur timur dan 04.46.0o -
05.00.40o lintang utara. Batas-batas daerah pada kabupaten Aceh Utara yakni ada 4. Di sebelah
barat berbatasan dengan Kabupaten Biereun, sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Aceh
Timur, sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Aceh Tengah, dan sebelah utara berbatasan
dengan Kota Lhokseumawe dan Selat Malaka. Di Kabupaten Aceh Utara terdapat 4 gunung
dengan ketinggian yang berbeda-beda. Gunung Panyang dengan ketinggian 2.023 meter, Gunung
Ujong 776 meter, Gunung Kareueng 1.642 meter, dan Gunung Batee 2.839 meter. Kota
Lhokseumawe dengan topografi yang berada di pesisir pantai juga mempunyai dampak pada suhu
kota yang lebih panas dibandingkan daerah kaki gunung maupun pegunungan disekitarnya (Auda,
2005).
Menurut Muhyi (2014), Kota Lhokseumawe berada pada jalur transit dan ibukota
Pemerintah Kota Lhokseumawe. Kota Lhokseumawe mempunyai tipe iklim A dan B seperti
daerah trofis lainnya, iklim sangat dipengaruhi oleh angin yang senantiasa bertukar setiao
tahunnya, sehingga terdapat dua musim yang berbeda yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Secara geografis, kota Lhokseumawe pada sebelah utara berbatasan langsung dengan Selat Malaka
dan selebihnya dikelilingi oleh Kabupaten aceh Utara. Letak geografis yang strategis ini dapat
menghubungkan kota ini dengan provinsi-provinsi lain di Sumatera bagian Utara dan Barat. Kota
Lhokseumawe mempunyai luas 18.106 Ha dan terbagi 4 kecamatan yaitu, Kecamatan Banda Sakti,
Kecamatan Muara Dua, Kecamatan Muara Satu dan Kecamatan Blang Mangat. Arah
perkembangan fisik kota Lhokseumawe terjadi ke semua arah (utara, selatan, barat dan timur) atau
ke semua kecamatan, dengan total perubahan lahan mulai tahun 1992-2002 sebesar 7.399.961 m2.
Kota Lhokseumawe meliputi 3 kecamatan yaitu Blang Mangat, Muara Dua, dan kecamatan
Banda Sakti. Luas wilayah Kota Lhokseumawe tahun 2003 sekitar 18.106 Ha. Secara geografis
Kota Lhokseumawe terletak pada posisi 04054’- 05018’ Lintang Utara dan 96020’ -970 21’ Bujur
Timur. Batas Geografis wilayah Kota Lhokseumawe adalah sebelah utara dengan Selat Melaka,
sebelah timur dengan Kabupaten Aceh Utara, sebelah Barat dengan kabupaten Aceh Utara, dan
sebelah Selatan dengan Kabupaten Aceh Utara. Kemiringan lahan diwilayah Kota Lhokseumawe
sangat bervariasi yaitu dari dataran sampai kawasan perbukitan. Sebagian besar merupakan
wilayah yang datar dengan kemiringan 0-2 % adalah sebesar terdapat di bagian pesisir timur dan
tengah Kota Lhokseumawe yang meliputi sebagian besar Kelurahan/Desa. Keadaan topografi kota
Lhokseumawe relatif datar dengan kemiringan antara 08% pada kawasan pusat kota, serta
kemiringan 8-15% pada kawasan selatan kota, kondisi topografi ini menunjukan tidak hambatan
untuk pengembangan fisik kota atau mempunyai kememapuan yang tinggi sebagai tempat untuk
menampung perkembangan kegiatan kota Lhokseumawe. Lahan di kota ini relatif datar dan
rendahnya prmukaan lahan kota dari permukaan laut (Perkasa, 2006).

Gambar 1. Peta Administrasi Kota Lhokseumawe


4.1 Hasil Olah Citra Maria Maylissa Bunga P_26040117120002

Gambar 5. Peta Topografi Kota Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam


Gambar 6. Peta Kontur Kota Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam
4.2.1 Pembahasan Olah Citra Maria Maylissa Bunga_26040117120002

His power works best at my weakness.


I can’t tell how speechless and nervous I am when I got the news from my
kating about being called into the basketball team of my faculty and
we would competed in a sporting event Olim Dipo. Although I know my legs
are not able to run at that moment.

But, we made it!! We’ve learned and changed a lot. We wrote a good ending.
Getting better and better each game. Now, we are more than a team, we are
family 😉

Note : jangan ilang-ilangan lagi ya kalo mau latihan. Semangatt


Revisi pembahasan qiu

Pada praktikum modul 4, telah dilakukan pembuatan peta topografi digital menggunakan
software ArcMap 10.3 atau yang dikenal dengan ArcGIS 10.3. ArcGIS dengan QuantumGIS dapat
menjalankan pekerjaan pemetaan. ArcMap juga digunakan untuk mengolah data sistem informasi
geografis. Dengan software ini, mahasiswa bisa melakukan pekerjaan pemetaan mulai
dari georeferencing image, digitasi, layouting, hingga melakukan analisis-analisis yang kompleks
berkaitan dengan data spasial (keruangan).ArcMap ini mengolah data peta yang dapat diperoleh
dari http://earthexplorer.usgs.gov seperti yang dilakukan pada praktikum kali ini. Wilayah yang
akan diolah sesuai dengan urutan absen yang dapat dilihat pada pembagian zona UTM (Universal
Transverse Mercator) seperti gambar dibawah ini.

Setelah data citra peta didownload, maka data tersebut kemudian diolah sehingga dapat diketahui
topografi maupun kontur dan sifat-sifat fisik dari suatu wilayah. ArcMap ini kemudian
memvisualisasikan, membangun database spasial, editing, menciptakan desain peta, analisis dan
pembuatan tampilan akhir seperti layouting peta. ArcMap kemudian digunakan untuk diantaranya
yaitu analisa SIG (Sistem Informasi Geografis) (analyzing) serta menghasilkan representasi
gambar citra.
Pengolahan data ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana topografi yang ada pada wilayah
Indonesia khusunya Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, kota Lhokseumawe. Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam memiliki beberapa kabupaten, salah satunya Kabupaten Aceh Utara. Ibukota
dari Kabupaten Aceh Utara yakni Kota Lhokseumawe. Kota Lhokseumawe memiliki latitude 05o
47' 10" N dan Longitude : 097o 19' 02"E. Peta topografi merupakan gambaran yang
memperlihatkan keadaan bentuk roman muka bumi beserta dengan perbedaan ketinggian suatu
tempat didalamnya. Peta topografi atas nama Maria Maylissa diolah dari peta AsterDEM terdapat
di Kota Lhokseumawe, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Menurut hasil dari peta topogarfi yang telah diolah, terlihat bahwa topografi dari wilayah
dalam peta tersebut memiliki ketinggian yang berbeda. Perbedaan ketinggian tersebut dapat dilihat
dari ‘Keterangan’ yang terdapat pada hasil peta. Warna hijau untuk rentang ketinggian 0-82,2 ;
warna hijau muda untuk rentang ketinggian 82,2-164,4; warna kuning untuk rentang ketinggian
164,4-246,6; warna oranye untuk rentang ketinggian 246,6-328,8; dan warna merah untuk rentang
ketinggian 328,8-411. Maksud dari warna serta keterangan tersebut dapat diartikan bahwa pada
peta hasil, terdapat beberapa warna yang berbeda sesuai dengan ketinggian wilayahnya. Dimulai
dari warna hijau sampai ke merah adalah dari dataran yang terendah hingga yang tertinggi. Apabila
peta Indonesia tersebut diperbesar, akan didapat Kota Lhokseumawe. Kota Lhokseumawe
memiliki topografi yang berada di pesisir pantai.
Pada peta topografi terdapat garis kotak – kotak (grid) yang memotong peta. Garis kotak –
kotak tersebut disebut dengan koordinat. Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta.
Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yaitu garis-garis yang saling
berpotongan tegak lurus. Sistem koordinat yang digunakan yaitu Koordinat Geografis. Koordinat
geografis yaitu Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur) yang tegak
lurus terhadap katulistiwa, dan garis lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan
katulistiwa. Koodinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit, dan detik.
Peta Kontur merupakan peta yang hampir sama dengan Peta Topografi, hanya saja ditambah
dengan menggunakan garis kontur. Garis kontur pada peta memiliki arti bahwa setiap wilayah
dengan garis yang sama memiliki ketinggian yang sama pula. Garis kontur dapat berfungsi untuk
mengetahui arus, kedalaman arus, dan arah arus. Pada countour map terdapat garis-garis kontur
yang digambarkan dalam peta yang didapat AsterDEM perekaman 2018. Peta kontur dengan nama
Maria Maylissa Bunga memiliki rentang 0-4110 mdpl. Garis kontur yang terlihat yakni lurus dan
rapat berwarna hijau dengan keterangan 0-82,2. Hal ini berarti semakin rendah ketinggian atau
lembahnya suatu daerah maka akan ditunjukkan dengan garis-garis konturnya akan semakin
merenggang dan skala warna menunjukkan warna yang semakin hijau.
Sebagai mahasiswa kelautan, mempelajari ArcGIS dapat bermanfaat untuk memberikan
informasi mengenai wilayah rawan bencana seperti tsunami karena kita telah mengetahui topografi
wilayah tersebut. Selain itu, melalui penginderaan jarak jauh, kita dapat melakukan pemantauan
untuk pencemaran laut dan lapisan minyak di laut sehingga dapat memberikan solusi untuk
mengatasi hal tersebut. Pemantauan juga dapat dilakukan untuk distribusi sumberdaya alam seperti
kelimpahan ikan dan masih banyak lagi.

Peta Topografi Pulau Sinabang, Kabupaten Simeuleu

Peta Topografi Kota Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam


Peta Topografi Kota Langsa
Peta Topografi Pulau Babi, Kabupaten Simeuleu
Peta Topografi Pangkalan Brandan, Sumatera Utara
Peta Topografi Pulau Nias, Provinsi Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA

Auda. 2005. Aceh Utara dalam Angka. BPS. Aceh Utara


Muhyi A. 2014. Kajian Perkembangan Fisik Kota Lhokseumawe: Tinjauan Terhadap Tata Ruang.
Majalah Ilmiah Bissotek. 9(1): 10-19
Perkasa. 2006. Laporan Akhir Kota Lhokseumawe. Aceh
BIODATA

Nama : Maria Maylissa Bunga Perwitasari

NIM : 26040117120002

TTL : Jakarta, 31 Mei 1999

Asal : Jakarta

Hobi : Basket, Menyanyi

Kesan : Awalnya mikir asisten kenapa mukanya galak-galak, praktikumnya ribet nih.
Gataunya praktikumnya paling santai, paling keren berasa anak teknik. Mulai
dari identifikasi mineral, batuan, topografi manual dan digital. Paling suka
geologi laut sih
Pesan : Banyakin senyum kak, jangan lupa makan. SemangART!
Kategori Asisten :
 Terbaik : Kak Zufita
 Terkristal : Kak Cornel
 Termantuk : Kak Genik
 Tersabar : Kak Yasin
 Terusik : Kak Aldev

Anda mungkin juga menyukai