Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO B BLOK 20

Tutor : dr. Subandrate, M. Biomed.

Disusun oleh: Kelompok B6

Kelas Beta 2016

Clarisya Resky Vania 04011181621006

Riafatin Ulfi Ilyasa 04011181621010

Muhammad Syahril Sidiq 04011181621018

Frilla Adhany Marsya 04011181621048

Dyah Nur Chasanah 04011181621224

Pahrul Rozi 04011181621095

Aulia Qudusi Ramadhani 04011281621105

Nada Premawedia 04011281621135

Vincent Scorsinni 04011281621147

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial yang
berjudul “Laporan Tutorial Skenario B Blok 20” sebagai tugas kompetensi
kelompok.
Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikan di masa mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, kami banyak mendapat bantuan,
bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan syukur,
hormat, dan terima kasih kepada :
1. Tuhan yang Maha Esa, yang telah merahmati kami dengan kelancaran
diskusi tutorial,
2. dr. Subandrate, M. Biomed. selaku tutor kelompok B6
3. Teman-teman sejawat FK Unsri, terutama kelas PSPD Beta 2016
Semoga Tuhan memberikan balasan pahala atas segala amal yang
diberikan kepada semua orang yang telah mendukung kami dan semoga laporan
tutorial ini bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga
kita selalu dalam lindungan Tuhan.

Palembang, 14 Desember 2018

Kelompok B6

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................iii
Kegiatan Diskusi ................................................................................................ 1
Skenario .............................................................................................................. 2
I. Klarifikasi Istilah ..................................................................................... 3
II. Identifikasi Masalah ................................................................................ 4
III. Analisis Masalah ..................................................................................... 5
IV. Keterbatasan Ilmu Pengetahuan ............................................................ 44
V. Sintesis .................................................................................................. 45
VI. Kerangka Konsep .................................................................................. 89
VII. Kesimpulan............................................................................................ 90
Daftar Pustaka ................................................................................................... 91

3
KEGIATAN DISKUSI

Tutor : dr. Subandrate, M.Biomed

Moderator : Clarisya Rezky Vania


Sekretaris 1 : Riafatin Ulfi Ilyasa dan Aulia Qudusi Ramadhani
Sekretaris 2 : M. Syahril Shiddiq
Pelaksanaan : 10 dan 12 Desember 2018 Pukul 10.00-12.30 WIB

Peraturan selama tutorial:


1. Semua peserta wajib aktif dalam kegiatan diskusi
2. Mengangkat tangan sebelum menyampaikan pendapat.
3. Menjawab dan menyampaikan pendapat apabila telah diizinkan oleh moderator.
4. Tidak langsung menyanggah pendapat orang lain.
5. Tidak diperbolehkan mengoperasikan hp setelah tahap klarifikasi istilah.
6. Meminta izin terlebih dahulu dari moderator jika hendak keluar

4
SKENARIO B BLOK 20 TAHUN 2018
MUSCULOSCELETAL

Ny.A seorang wanita berusia 67 tahun, dating ke IGD RSMH dengan keluhan nyeri di pangkal paha
kanan sejak 2 jam lalu, akibat terjatuh di rumahnya ketika sedang berjalan. Pasien mengeluh nyeri
hebat di pangkal pahanya terutama ketika digerakkan. Pasien menjadi tidak dapat berdiri dan
berjalan karena nyeri. Sejak 3 tahun yang lalu, pasien sering mengeluhkan rasa ngilu dan nyeri di
tulang-tulangnya, terutama daerah tulang belakang. Nyeri dan ngilu dirasakan tidak bertambah
hebat dan pasien masih dapat beraktifitas seperti biasa.
Pemeriksaan Fisik, ditemukan status generalis dalam batas normal. Didapatkan deformitas pada
region femur dextra yaitu fleksi dan eksternal rotasi sendi panggul dextra. Femur dextra lebih
pendek dibandingkan sinistra dengan Limb Length discrepancy 3 cm. Neurovascular distal dalam
batas normal. Range of motion hip joint dextra terbatas karena nyeri. Range of motion knee joint
dextra dalam batas normal. Dari pemeriksaan radiologi, didapatkan adanya fraktur colum femur
dextra.
Dokter IGD melakukan imobilisasi dengan skin traction menggunakan beban 5 kg dan pemberian
analgetik. Selanjutnya pasien akan dilakukan partial hip replacement.

I. Klarifikasi Istilah
No. Istilah Klarifikasi
1. Nyeri Perasaan tidak nyaman, menderita yang disebabkan oleh
rangsangan pada ujung-ujung syaraf tertentu.
2. Pangkal paha Paha bagian atas: caput dan kolum femur.
3. Fleksi Tindakan membengkokkan atau keadaan dibengkokkan.
4. Deformitas Kelainan atau trauma pada system musculoskeletal yang
bermanifestasi dari bentuk yang abnormal pada ekstremitas
atau batang tubuh.
6. Limb Length Dikenal dengan anisomedia, yaitu keadaan dimana kedua
discrepancy tungkai memiliki ukuran yang tidak sama.
7. Neurovascular Pembentukan alami dari pembuluh darah baru umumnya
dalam bentuk jaringan mikrovaskular fungfional yang dapat
melakukan perfusi oleh sel darah merah yang terbentuk
untuk fungsi sirkulasi kolateral sebagai respon dari
penurunan perfusi dari iskemia.
8. Range of motion hip Kisaran dapat diekstensikan dan difleksikannya sendi
joint panggul, diukur dengan derajat lingkaran.
9. Range of motion knee Kisaran dapat diekstensikan dan difleksikannya sendi lutut,
joint diukur dengan derajat lingkaran.
10. Skin traction Traksi yang dilakukan dengan melakukan tarikan pada
fragmen fraktur pada kulit.
11. Partial hip replacement Prosedur pembedahan dimana caput femur dari sendi
panggul diganti.

5
II. Identifikasi Masalah
1. Ny.A seorang wanita berusia 67 tahun, dating ke IGD RSMH dengan keluhan nyeri di
pangkal paha kanan sejak 2 jam lalu, akibat terjatuh di rumahnya ketika sedang berjalan.
Pasien mengeluh nyeri hebat di pangkal pahanya terutama ketika digerakkan. Pasien menjadi
tidak dapat berdiri dan berjalan karena nyeri.
2. Sejak 3 tahun yang lalu, pasien sering mengeluhkan rasa ngilu dan nyeri di tulang-tulangnya,
terutama daerah tulang belakang. Nyeri dan ngilu dirasakan tidak bertambah hebat dan pasien
masih dapat beraktifitas seperti biasa.
3. Pemeriksaan Fisik, ditemukan status generalis dalam batas normal. Didapatkan deformitas
pada region femur dextra yaitu fleksi dan eksternal rotasi sendi panggul dextra. Femur dextra
lebih pendek dibandingkan sinistra dengan Limb Length discrepancy 3 cm. Neurovascular
distal dalam batas normal. Range of motion hip joint dextra terbatas karena nyeri. Range of
motion knee joint dextra dalam batas normal. Dari pemeriksaan radiologi, didapatkan adanya
fraktur colum femur dextra.
4. Dokter IGD melakukan imobilisasi dengan skin traction menggunakan beban 5 kg dan
pemberian analgetik. Selanjutnya pasien akan dilakukan partial hip replacement.

III. Analisis Masalah


1. Ny.A seorang wanita berusia 67 tahun, dating ke IGD RSMH dengan keluhan nyeri di
pangkal paha kanan sejak 2 jam lalu, akibat terjatuh di rumahnya ketika sedang berjalan.
Pasien mengeluh nyeri hebat di pangkal pahanya terutama ketika digerakkan. Pasien
menjadi tidak dapat berdiri dan berjalan karena nyeri.
a. Bagaimana hubungan usia dan jenis kelamin dengan keluhan Ny.A? ozi aul syahril
b. Apa tatalaksana awal yang diberikan untuk Ny. A? dyah clar ulfi
c. Bagaimana mekanisme nyeri sehingga Ny.A tidak dapat berdiri dan berjalan? nada scor
frilla
d. Bagaimana anatomi dan fisiologi pada ekstremitas bawah? Aul frilla
e. Bagaimana proses remodeling tulang? Aul frilla
f. Apa saja factor resiko Ny. A mudah mengalami fraktur? nada scor frilla
2. Sejak 3 tahun yang lalu, pasien sering mengeluhkan rasa ngilu dan nyeri di tulang-
tulangnya, terutama daerah tulang belakang. Nyeri dan ngilu dirasakan tidak bertambah
hebat dan pasien masih dapat beraktifitas seperti biasa.
a. Bagaimana hubungan keluhan utama dengan keluhan yang sudah dirasakan Ny.A sejak
3 tahun lalu? nada scor frilla
b. Apa kemungkinan penyebab ngilu dan nyeri di tulang belakang? Aul syahril ozi

6
c. Mengapa ngilu lebih terasa di tulang belakang dibandingkan pada tulang-tulang lain?
Aul syahril ozi
d. Apa makna klinis dari kalimat “Nyeri dan ngilu dirasakan tidak bertambah hebat dan
pasien masih dapat beraktifitas seperti biasa”? Aul syahril ozi

3. Pemeriksaan Fisik, ditemukan status generalis dalam batas normal. Didapatkan deformitas
pada region femur dextra yaitu fleksi dan eksternal rotasi sendi panggul dextra. Femur
dextra lebih pendek dibandingkan sinistra dengan Limb Length discrepancy 3 cm.
Neurovascular distal dalam batas normal. Range of motion hip joint dextra terbatas karena
nyeri. Range of motion knee joint dextra dalam batas normal. Dari pemeriksaan radiologi,
didapatkan adanya fraktur colum femur dextra.
a. Bagimana interperasi dari pemeriksaan fisik di atas? Clar dyah ulfi
b. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan fisik di atas? Nada scor
frilla
c. Bagaimana cara pemeriksaan ROM? Clar dyah ulfi
d. Bagaimana gambaran dari pemeriksaan radiologi di atas? Clar dyah ulfi

4. Dokter IGD melakukan imobilisasi dengan skin traction menggunakan beban 5 kg dan
pemberian analgetik. Selanjutnya pasien akan dilakukan partial hip replacement.
a. Bagaimana cara melakukan imobilisasi dengan skin traction menggunakan beban 5 kg?
Clar dyah ulfi
b. Apa saja kemungkinan analgetik yang bisa diberikan pada Ny. A? Clar dyah ulfi
c. Apa saja indikasi dilakukannya partial hip replacement? Clar dyah ulfi
5. Hipotesis : Ny. A, 67 tahun suspek fraktur colum femur dextra et causa osteoporosis.
a. Apa diagnosis banding pada kasus? Ozi aul syahril
b. Bagaimana algoritma penegakan diagnosis pada kasus? (Anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang)
c. Apa diagnosis kerja pada kasus?
d. Apa definisi dari diagnosis kerja?
e. Apa epidemiologi dari diagnosis kerja?
f. Bagaimana etiologi dari diagnosis kerja?
g. Apa saja faktor resiko dari diagnosis kerja? Scor nada frilla
h. Bagaimana patofisiologi dari diagnosis kerja? (demineralisasi tulang)
i. Apa saja klasifikasi dari diagnosis kerja?
j. Bagaimana manifestasi klinis dari diagnosis kerja?
k. Apa saja pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis kerja?
Ulfi clar dyah
l. Bagaimana tatalaksana secara farmakologi dan non-farmakologi dari diagnosis kerja?
Apa saja komplikasi yang mungkin terjadi pada diagnosis kerja?

7
m. Bagaimana prognosis diagnosis kerja?
n. Bagaimana edukasi pencegahan yang dapat dilakukan terkait diagnosis kerja?
o. Apa SKDI diagnosis kerja?

LEARNING ISSUE

1. Anatomi dan Fisiologi Ekstremitas Bawah Aul Frilla


2. Osteoporosis sesuai template
3. Fraktur Femur sesuai template

Anda mungkin juga menyukai