SKENARIO A BLOK 20
Oleh: KELOMPOK G7
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2019
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial
yang berjudul “Laporan Tutorial Skenario A Blok 20” sebagai tugas
kompetensi kelompok.
Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini
jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, kami banyak mendapat bantuan,
bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan syukur,
hormat, dan terimakasih kepada :
1. Tuhan yang Maha Esa, yang telah merahmati kami dengan kelancaran diskusi
tutorial,
2. dr. Phey Liana, Sp. PK selaku tutor kelompok G7,
3. Teman-teman sejawat FK Unsri, terutama kelas PSPD GAMMA 2017
Semoga Tuhan memberikan balasan pahala
atas segala amal yang diberikan kepada semua orang yang telah mendukung
kami dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi kita dan perkembangan
ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan.
Palembang, 2019
Penulis
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………..2
Daftar Isi…………………………………………………………………… 3
Kegiatan Diskusi…………………………………………………………... 4
Skenario……………………………………………………………………. 5
I. Klarifikasi Istilah……………………………………………………….6
II. Identifikasi Masalah…………………………………………………….
III. Analisis Masalah………………………………………………………..
IV. Keterbatasan Ilmu Pengetahuan..............................................................
V. Kerangka Konsep.....................................................................................
VI.Sintesis…………………......…………………......................................
VII. Kesimpulan………………………………………………………........
Daftar Pustaka……………………………………………………………...
4
KEGIATAN DISKUSI
5
SKENARIO A BLOK 20 Tahun 2019
Ny. Ani 43 tahun datang ke poliklinik Rematologi Ilmu Penyakit Dalam dengan
keluhan nyeri sendi-sendi tangan sejak tiga bulan yang lalu. Nyeri dirasakan pada
sendi pergelangan tangan, jari-jari tangan dan kaki, lutut, dan pergelangan kaki. Nyeri
dirasakan membaik bila minum ibu profen 400mg, tiga kali sehari, tetapi hanya
bertahan satu bulan. Sejak satu bulan terakhir, keluhan nyeri pada sendi juga disertai
pembekakan dan kekakuan sampai dua jam terutama pada pagi hari. Saat sore hari
Ny. Ani sering merasa demam, tidak tinggi, fatique dan nafsu makan menurun. Nyeri
sendi lain seperti punggung, bokong dan tumit tidak ada. Ny Ani bekerja sebagai
penjual kembang dan merasakan kesulitan memegang gunting untuk memotong
kembangnya.
Pemeriksaan fisik umum didapatkan keadaan umum baik, sensorium kompos mentis,
tensi 120/80 mmHg, frekuensi nadi: 82 kali/menit, frekuensi nafas: 18 kali/menit,
temperature aksila: 37,4C dan nilai VAS 5. Berat badan 55kg dan tinggi badan
158cm.
6
I. Klarifikasi istilah
2. Proximal :
interphalangeal
3. Distal :
Interphalangeal
4. Sinovitis : Radang selaput pada sendi.
5. Rheumatoid : Antibody yang melawan fragmen FC dari
factor immunoglobulin (IgG) yang disebut rheumatoid
factor. RF heterogen yang biasanya terdiri dari
immunoglobulin M atau IgM oleh karena itu
biasanya kebanyakan pemeriksaan hanya
mendeteksi IgM. RF merupakan tanda dari individu
dengan suspek Rheumatoid Atritis (RA) atau
kondisi autoimun lainnya. Nilai normal kurang dari
60/ml dengan pemeriksaan nephelomatric.
6. cyclic : Autoantiodies produced by the immune system that
citrullinated are directed against cyclic citrullinated peptide
peptide (CCP).
antibodies (anti-
CCP)
7. Boggy Swelling : Spongy, transient increase in volume of body part
not by celluler proliferation.
8. soft tissue : Pembengkakan jaringan lunak.
swelling
7
II. Identifikasi Masalah
8
kesulitan memegang gunting
untuk memotong kembangnya.
3. Pemeriksaan organ-organ
dalam batas normal.
Pemeriksaan sendi-sendi
didapatkan, pergelangan
tangan(wrist joint) bengkak,
nyeri tekan dan luas gerak
sendi normal.
Metacarpophalangeal (MCP)
II-IV, proximal VV
9
punggung, pinggul dan jari-jari
kaki dalam batas normal.
4. Pemeriksaan laboratorium
darah, rheumatoid factor (RF)
130U/ml, cyclic citrullinated
peptide antibodies (anri-CCP)
50 RU/ml, tes ANA kurang
dari 1/80, laju endap darah
(LED) 60 mm/jam, C reactive
protein (CRP)kuantitatif 35
V
mg/L. Pemeriksaan x-raykedua
tangan dan kaki didapatkan
soft tissue swelling pada PIP
dan tak ada erosi tulang.
Pemeriksaan ultrasonografi
ditemukan sinovitis pada wrist
joints dan PIP.
Alasan Prioritas: Karena hal itu yang membawa Ny. Ani datang ke poliklinik.
10
III. Analisis Masalah
11
k. Bagaimana mekanisme nyeri pada kasus? tasya Libna nafrah
l. Mengapa nyeri hanya pada sendi?libna Nafrah sibin
12
1/80, laju endap darah (LED) 60 mm/jam, C reactive protein
(CRP)kuantitatif 35 mg/L. Pemeriksaan x-ray kedua tangan dan kaki
didapatkan soft tissue swelling pada PIP dan tak ada erosi tulang.
Pemeriksaan ultrasonografi ditemukan sinovitis pada wrist joints dan PIP.
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan laboratorium darah? Tasya
libna nafrah
b. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan x-ray? Libna nafrah sibin
c. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan ultasonografi? Nafrah
sibin edo
d. Bagaimana mekanisme abnormalitas laboratorium darah? Sibin edo
rizky
e. Bagimana mekanisme abnormalitas dari pemeriksaan x-ray? Edo
rizky rudi
f. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari pemeriksaan
ultrasonografi? Rizky rudi ala
g. Apa indikasi dari pemeriksaan ultrasonografi? Rudi ala sandora
h. Bagaimana cara pemeriksaan ultrasonografi pada wrist joint dan
PIP? Ala sandora sarah
Hipotesis: Ny. Ani 43 Tahun dengan keluhan nyeri sendi-sendi suspek rhematoid
arthritis.
13
7. Bagaimana klasifikasi penyakit pada kasus? Rudi ala sandora
8. Bagaimana patofisiologi penyakit pada kasus? Ala sandora sarah
9. Bagaimana manifestasi klinis dari penyakit pada kasus? Sandora sarah
tasya
10. Bagaimana pemeriksaan fisik dari penyakit pada kasus? Sarah tasya
libna
11. Bagaimana pemeriksaan penunjang dari penyakit pada kasus? Tasya
libna nafra
12. Bagaimana komplikasi dari penyakit pada kasus? Libna nafrah sibin
13. Bagaimana tatalaksana dari penyakit pada kasus? Nafrah sibin edo
14. Bagaimana prognosis dari penyakit pada kasus? Sibin edo rizky
15. Bagaimana kajian, informasi dan edukasi penyakit pada kasus?
(pencegahan) edo rizky rudi
16. Bagaimana SKDI penyakit pada kasus? Rizky rudi ala
V. Kerangka Konsep
VI. Sintesis
VII.Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
15