JURNAL NEUROLOGI
MENIERE DISEASE
Disusun Oleh :
Pembimbing :
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat
dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak, maka tidak lupa saya
Penulis menyadari bahwa penulisan jurnal ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar.......................................................................................... 1
Daftar Isi.................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Definisi.................................................................................... 5
2.2 Epidemiologi........................................................................... 6
2.3 Etiologi.................................................................................... 6
2.8 Penatalaksanaan....................................................................... 15
2.9 Prognosis................................................................................. 22
3.Kesimpulan................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
pada tahun 1861. Definisi penyakit Meniere adalah suatu penyakit pada telinga
yang berkurang ssecara progresif, biasanya pada satu telinga. Penyakit ini
disebabkan oleh peningkatan volume dan tekanan dari endolimfe pada telinga
dalam.
labirin telinga dalam. Kation utama yang berada di cairan ekstraselular ini
adalah kalium. Ion yang terdapat di dalam endolimfe lebih banyak dari
koklea, tepatnya pada bagian skala timpani dan skala vestibuli. Komposisi
ionik perimlife seperti pada plasma dan cairan serebrospinal. Kation terbanyak
adalah natrium. Perilimfe dan endolimfe memiliki komposisi ionik yang unik
struktur yang terdiri dari 3 buah saluran setengah lingkaran yang tersusun
cairan endolympha dan pada salah satu ujungnya yang membesar disebut
masing cristac terdiri dari sel-sel bercillia dan sel-sel penyangga yang
sel rambut, dengan demikian maka sel bercillia tersebut terangsang dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
adalah seluruh labirin yang meliputi kanalis semisirkularis dan kokhlea. Pendapat
ini kemudian dibuktikan oleh Hallpike dan Cairn tahun 1938, dengan
Serangan khas dari Meniere didahului oleh perasaan penuh pada satu
telinga. Gangguan pendengaran yang bersifat fluktuatif dan dapat disertai dengan
sampai empat jam. Setelah serangan yang parah, kebanyakan pasien mengeluhkan
kelelahan dan harus tidur selama beberapa jam. Ada beberapa variabilitas dalam
CT scan kepala atau MRI dilakukan untuk menyingkirkan suatu tumor saraf
serupa. Karena tidak adanya uji yang defintif untuk penyakit Meniere, maka
disingkirkan.
vertigo yang berlangsung dari menit sampai hari, disertai dengan tinnitus dan
2.2 Epidemiologi
penelitian pada tahun 2010 melaporkan 190 per 100.000 penduduk di Amerika
Serikat. Dengan demikian praktek rawatan primer dengan rata-rata 5000 pasien
terdapat 5-10 kasus kronis. Penyakit Meniere adalah salah satu penyebab tersering
vertigo pada telinga dalam. Sebagian besar kasus bersifat unilateral dan sekitar
10-20% kasus bersifat bilateral. Insiden penyakit ini mencapai 0,5-7,5 : 1000 di
2.3 Etiologi
secara pasti, banyak ahli mempunyai pendapat yang berbeda. Sampai saat ini
dalam fisiologi sistem endolimfe yang dikenal dengan hidrops endolimfe, yaitu
sampai saat ini belum dapat dipastikan. Ada beberapa anggapan mengenai
penimbunan endolimfa
7. Trauma kepala
11. Herediter
laporan bahwa 12 dari 16 pasien Meniere terdapat DNA virus herpes simpleks
pada sakus endolimfatikusnya. Selain itu pernah dilaporkan juga pada pasien
Meniere yang diberi terapi antivirus terdapat perbaikan. Tetapi anggapan ini
belum dapat dibuktikan seluruhnya karena masih perlu penelitian yang lebih
lanjut.
2. Herediter
3. Alergi
tertentu.
Ada hubungan antara alergi dan infeksi virus yang menyebabkan hidrops
4. Trauma kepala
temporal.
5. Autoimun
Ada pula anggapan dari ahli yang menyatakan bahwa hidrops endolimfe
bukan merupakan penyebab dari penyakit Meniere. Ini dikatakan oleh Honrubia
pada tahun 1999 dan Rauch pada tahun 2001 bahwa pada penelitian otopsi
ditemukan hidrops endolimfe pada 6% dari orang yang tidak menderita penyakit
penyakit Meniere didapatkan juga penyakit autoimun terhadap tiroid. Selain itu
Sjoegren.
2.4 Patofisiologi
kokhlea dan vestibulum. Hidrops yang terjadi dan hilang timbul diduga
mencapai dilatasi maksimal akan terjadi ruptur labirin membran dan endolimfa
pendengaran serta rasa penuh di telinga. Ketika tekanan sudah sama, maka
membran akan sembuh dengan sendirinya dan cairan perilimfe dan endolimfe
pelebaran yang sama yang dapat menekan utrikulus. Pada awalnya pelebaran
skala media dimulai dari apeks kokhlea kemudian dapat meluas mengenai bagian
tengah dan basal kokhlea. Hal ini dapat menjelaskan tejadinya tuli saraf nada
Penyakit Meniere dimulai dengan satu gejala lalu secara progresif gejala
lain bertambah. Gejala-gejala klinis dari penyakit Meniere yang khas sering
disebut trias Meniere yaitu vertigo, tinnitus, dan tuli saraf sensorineural fluktuatif
terutama nada rendah. Serangan pertama dirasakan sangat berat, yaitu vertigo
disertai rasa mual dan muntah. Setiap kali berusaha untuk berdiri, pasien akan
merasa berputar, mual dan muntah lagi. Hal ini berlangsung beberapa hari sampai
beberapa minggu, kemudian keadaan akan berangsur membaik. Penyakit ini bisa
seembuh tanpa obat dan gejala penyakit ini bisa hilang sama sekali. Pada serangan
kedua dan selanjutnya dirasakan lebih ringan tidak seperti serangan pertama kali.
Pada penyakit Meniere, vertigonya periodik dan makin mereda pada serangan-
serangan selanjutnya.
Pada setiap serangan biasanya disertai dengan gangguan pendengaran dan
dalam keadaan tidak ada serangan pendengararn dirasakan baik kembali. Gejala
lain yang menyertai serangan adalah tinnitus yang kadang menetap walaupun
diluar serangan. Gejala lain yang menjadi tanda khusus adalah perasaan penuh
pada telinga.
Vertigo periodik biasanya dirasakan dalam dua puluh menit sampai dua
jam atau lebih dalam periode serangan seminggu atau sebulan yang diselingi
periode remisi. Vertigo menyebabkan nistagmus, mual, dan muntah. Pada setiap
tidak dapat beraktivitas dan dalam keadaan tidak ada serangan pendengaran akan
pulih kembali. Dari keluhan vertigonya kita sudah dapat membedakan dengan
penyakit lainnya yang juga memiliki gejala vertigo seperti tumor N.VIII, sklerosis
multipel, neuritis vestibularis atau vertigo posisi paroksismal jinak (VPPJ). (11)
Pada tumor N.VIII serangan vertigo periodik, mula-mula lemah dan semakin lama
makin kuat. Pada sklerosis multipel vertigo periodik dengan intensitas sama pada
tiap serangan. Pada neuritis vestibuler serangan vertigo tidak periodik dan makin
lama menghilang. Pada VPPJ, keluhan vertigo datang akibat perubahan posisi
kepala yang dirasakan sangat berat dan terkadang disertai rasa mual dan muntah
semua kerusakan saraf di semua frekuensi suara pendegaran namun paling umum
terjadi pada frekuensi yang rendah. Suara yang keras mungkin menjadi tidak
Rasa penuh pada telinga dirasakan seperti saat kita mengalami perubahan tekanan
udara perbedaannya rasa penuh ini tidak hilang dengan perasat valsava dan
toynbee
2.6 Diagnosis
1) Vestibular neuronitis
2) Vestibular Schwannomas
3) Labyrinthitis
2.8 Penatalaksanaan
Pasien yang datang dengan keluhan khas penyakit Meniere awalnya hanya
diberikan pengobatan yagng bersifat simptomatik, seperti sedatif dan bila perlu
bila perlu diberikan antiemetik. Pengobatan paling baik adalah sesuai dengan
pada plasma, karena tubuh telah memiliki sistem regulasi dalam ginjal untuk
oleh hormon aldosteron yang berfungsi mengontrol jumlah transport ion di ginjal
rendah garam (2000 mg/hari). Jumlah sodium merupakan salah satu faktor yang
mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Retensi natrium dan cairan dalam
telinga.
Garam natrium yang ditambahkam ke dalam makanan biasanya berupa
ikatan natrium klorida atau garam dapur, monosodium glutamat (vetsin), natrium
penurunan aliran darah arteri kecil yang memberi nutrisi saraf dari telinga tengah.
obatan yang bersifat ototoksik seperti aspirin karena dapat memperberat tinnitus.
Selama serangan akut dianjurkan untuk berbaring di tempat yang keras,
berusaha untuk tidak bergerak, pandangan mata difiksasi pada satu objek tidak
bergerak, jangan mencoba minum walaupun ada perasaan mau muntah, setelah
vertigo hilang pasien diminta untuk bangun secara perlahan karena biasanya
setelah serangan akan terjadi kelelahan dan sebaiknya pasien mencari tempat yang
Obat-obat antiiskemia dapat pula diberikan sebagai obat alternatif dan neurotonik
untuk menguatkan sarafnya selain itu jika terdapat infeksi virus dapat diberikan
seperti prometazin tidak hanya mengurangi mual dan muntah tapi juga
Pasien harus diingatkan untuk banyak makanan yang mengandung kalium seperti
kehilangan kalium.
C. Latihan
Rehabilitasi penting dilakukan sebab dengan melakukan latihan sistem
menderita vertigo dapat diatasi dengan latihan yang intensif sehingga gejala yang
memerlukan seseorang untuk membantunya tapi ada juga yang dapat dikerjakan
sendiri.
Dari beberapa latihan, umumnya yang dilakukan pertama adalah CRT jika masih
D. Penatalaksanaan bedah
Operasi yang direkomendasikan bila serangan veertigo tidak terkontrol
antara lain :
o Dekompresi sakus endolimfatikus
Operasi ini mendekompresikan cairan berlebih di telinga dalam dan
cell mastoid diangkat agar dapat melihat telinga dalam. Insisi kecil dilakukan pada
mengalami serangan yang lebih buruk. Fungsi pendengaran tetap stabil namun
jarang yang membaik dan tinnitus tetap ada, 2% mengalami tuli total dan vertigo
tetap ada.
o Labirinektomi
mastoid diangkat, bila telinga dalam sudah terlihat, keseluruhan labirin tulang
diangkat. Setelah satu atau dua hari paskaoperasi, tidak jarang terjadi vertigo
berat. Hal ini dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan. Setelah seminggu,
insisi di belakang telinga dan air cell mastoid diangkat, dilakukan pembukaan
pada fossa durameter dan n.VIII dan dilakukan pemotongan terhadap saraf
paskaoperasi. Operasi ini diindikasikan pada pasien di bawah 60 tahun yang sehat.
Sekitar 5% mengalami tuli total pada telinga yang terinfeksi, paralisis
wajah sementara dapat terjadi selama beberapa hari hingga bulan, sekitar 85%
gentamisin dosis kecil) yang dimasukkan ke telinga dalam. Operasi ini bertujuan
2.9 Prognosis
tidak fatal dan banyak pilihan terapi untuk mengobati gejalanya. Penyakit ini
berbeda untuk tiap pasien. Beberapa pasien mengalami remisi spontan dalam
jangka waktu hari hingga tahun. Pasien lain mengalami perburukan gejala secara
Belum ada terapi yang efektif untuk penyakit ini namun berbagai tindakan
Sebaiknya pasien dengan vertigo berat disarankan untuk tidak mengendarai mobil,
BAB III
KESIMPULAN
kokhlea dan vestibulum. Gejala dari penyakit meniere disebut trias meniere yang
terdiri dari vertigo (sakit kepala berputar), tinnitus, dan gangguan pendengaran
berupa tuli sensori neural. Gangguan pendengaran ini bersifat fluktuatif dimana
gangguan pendengaran terjadi saat serangan dan dapat normal diluar serangan.
telinga dalam. Sebagian besar kasus timbul pada laki-laki atau perempuan dewasa.
Paling banyak ditemukan pada usia 20-50 tahun. Pasien dengan resiko besar
aspirin.
Pada dasarnya, etiologi pasti dari penyakit meniere ini belum diketahui.
penyakit lain dapat menghasilkan gejala yang serupa seperti penyakit Meniere
harus disingkirkan. Evaluasi awal didasarkan pada anamnesi yang sangat hati-hati.
Pasien yang datang dengan keluhan khas penyakit Meniere awalnya hanya
diberikan pengobatan yagng bersifat simptomatik, seperti sedatif dan bila perlu
bila perlu diberikan antiemetik. Pengobatan terbaik adalah dengan cara menangani
DAFTAR PUSTAKA
Otol 1996;17:883-92.
Otolaryngol 1988;455:82-5.
1972;22:223-34.
2009;339:749-52
12. Van Cruijsen N, Jaspers JP, van de Wiel HB, Wit HP, Albers FW.
2006;45:496-502.
17. Boleas-Aguirre MS, Lin FR, Della Santina CC, Minor LB, Carey JP.
18. Chia SH, Gamst AC, Anderson JP, Harris JP. Intratympanic gentamicin
52.