Anda di halaman 1dari 16

CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI

ALTERNATIF OBAT LUKA GORES

ANNISA GEMINTANG LAKSMITARANI

IZZATI NUR ALIYAH

XII MIPA 10
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
berkat dan rahmat-Nya kami dapat melaksanakan dan menyelesaikan pembuatan KTI
(Karya Tulis Ilmiah) yang berjudul “Cangkang Telur Sebagai Alternatif Obat Luka
Gores”. Karya Tulis Ilmiah ini kami tulis dengan tujuan menyelesaikan tugas sekolah
yang di berikan. Kami juga berterima kasih kepada pihak yang telah membantu
dalam pembuatan dan penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini khusus nya:

- Pihak guru pembimbing


- Pihak perpustakaan SMAN 10 Samarinda
- Pihak yang telah mendukung

Semoga dari pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini dapat berguna di lingkungan
masyarakat. Sehingga masyarakat luas dapat mengetahui kegunaan lain dari
cangkang telur yang terkang banyak tidak dimanfaatkan dengan baik. Akhir kata
kami mohon maaf apabila di dalam Karya Tulis Ilmiah tersebut masih terdapat
banyak kesalahan. Kami berharap agar kedepannya dapat lebih maksimal. Terima
kasih.

Tertanda

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................................. 2
D. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 3
A. Obat ...................................................................................................................... 3
B. Luka ..................................................................................................................... 3
C. Luka Gores .......................................................................................................... 4
D. Telur ..................................................................................................................... 5
E. Telur Ayam .......................................................................................................... 5
F. Cangkang Telur .................................................................................................. 5
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN ................................................................ 7
A. Jenis Penelitian .................................................................................................... 7
B. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 7
BAB IV HASIL PEMBAHASAN ........................................................................... 8
A. Kandungan Pada Cangkang Telur.................................................................... 8
B. Proses Pembekuan Darah .................................................................................. 9
C. Mekanisme Cangkang Telur Ayam Dalam Membantu Mempercepat
Pembekuan Darah .................................................................................................... 11
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 12
A. Simpulan ............................................................................................................ 12
B. Saran .................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Telur adalah salah satu sumber protein utama yang sering dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia. Selain di olah sebagai lauk, telur juga berfungsi dalam aneka
ragam pengolahan bahan makanan. Selain itu, telur termasuk bahan makanan sumber
protein yang relatif murah dan mudah ditemukan. Selain mengandung protein,telur
juga mengandung zat zat yang di perlukan oleh tubuh. Satu butir telur mengandung
vitamin A, asam folat,vitamin B 2,vitamin B5, vitamin B12, vitamin B6, forfor,
selenium, vitamin D, vitamin E, vitamin k, kalsium dan seng. Hampir semua orang
membutuhkan telur. Menurut data Direktorat Jenderal Peternakan (2009), produksi
telur di Indonesia pada tahun 2009 sebesar 1.013.543 ton. Telur yang sudah diolah
menjadi bahan makanan, cangkang atau kulit telurnya tentu sudah tidak terpakai lagi.
Masyarakat umumnya membuang limbah cangkang kulit tersebut tanpa
memanfaatkannya terlebih dahulu. Di Indonesia produksi kulit telur akan terus
berlimpah selama telur diproduksi di bidang peternakan serta digunakan di restoran,
pabrik roti dan mie sebagai bahan baku pembuatan makanan. Kandungan gizi kulit
telur yang tak kalah tinggi dari telurnya tersebut dapat dimanfaatkan sebagai
pengendali organisme penyakit tanaman dan obat obatan.

Salah satu cara penggunaan kembali cangkang telur ini adalah dengan menjadikan
cangkang telur sebagai alternatif obat luka gores.

B. Rumusan Masalah

1. Apa sajakah kandungan dari cangkang telur ayam ?

2. Bagaimana proses terjadinya pembekuan darah?

3. Bagaimana mekanisme cangkang telur ayam dalam membantu mempercepat


pembekuan darah ?

1
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui kandungan dari cangkang telur

2. Untuk mengetahui proses terjadinya pembekuan darah

3. Untuk mengetahui mekanisme cangkang telur ayam dalam membantu


mempercepat pembekuan darah

D. Manfaat Penelitian

a. Untuk penulis
Untuk memenuhi tugas portofolio biologi
b. Untuk pembaca

Dapat memberikan pengetahuan bahwa cangkang telur ayam dapat dijadikan salah
satu alternatif obat luka

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Obat

Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk merawat penyakit,
membebaskan gejala, atau mengubah proses kimia dalam tubuh. Obat ialah suatu
bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada
manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian
badan manusia termasuk obat tradisional.

B. Luka

Luka adalah salah satu jenis cedera pada kulit yang mengalami robek, teriris, atau
tertusuk, atau ketika terkena benda tumpul sehingga menyebabkan memar.

(Mansjoer, 2000:396).

Menurut InETNA, luka adalah sebuah injuri pada jaringan yang mengganggu proses
selular normal, luka dapat juga dijabarkan dengan adanya kerusakan pada
kuntinuitas/kesatuan jaringan tubuh yang biasanya disertai dengan kehilangan
substansi jaringan

Beberapa luka yang lebih dalam perlu mendapat pertolongan medis untuk mencegah
infeksi dan mencegah kehilangan fungsi jaringan, karena kerusakan struktur yang
mendasari seperti tulang, otot, tendon, arteri dan saraf. Tujuan dari perawatan medis
untuk luka adalah untuk mencegah komplikasi dan mempertahankan fungsi.
Meskipun penting, kecantikan dan kosmetika bukanlah pertimbangan utama untuk
perbaikan luka.

Luka terjadi ketika kulit rusak atau terkena cedera. Penyebab cedera mungkin hasil
dari sumber mekanik, kimia, listrik, termal, atau nuklir. Kulit dapat rusak dalam
berbagai cara tergantung pada mekanisme cedera, di antaranya:

3
Peradangan adalah respons awal kulit cedera

1) Luka superfisial (di permukaan) dan luka lecet tidak mencederai lapisan kulit
yang lebih dalam. Jenis luka biasanya disebabkan oleh gaya gesekan dengan
permukaan kasar

2) Luka lecet dalam (lecet yang lebih dalam karena terpotong atau laserasi) melukai
lapisan kulit dan masuk ke jaringan di bawahnya seperti otot atau tulang

3) Luka tusukan biasanya disebabkan oleh benda runcing tajam yang menusuk kulit.
Contoh luka tusukan termasuk jarum, menginjak paku, atau luka tusukan dengan
pisau

4) Gigitan manusia dan gigitan hewan dapat diklasifikasikan sebagai luka tusuk,
lecet, atau kombinasi keduanya.

5) Luka gores, adalah luka yang disebabkan goresan suatu benda yang sedikit tajam
seperti kuku, tanduk, pensil, dan lain-lain.

C. Luka Gores

Umumnya luka yang sering dialami kebanyakan orang terjadi di permukaan kulit dan
hanya sebagian kecil saja yang sampai menembus kulit. Luka ini biasanya
disebabkan oleh benda tajam.

Gejala-gejala luka goresan meliputi:


 Luka berdarah
 Kemerahan atau bengkak di sekitar luka
 Rasa sakit atau iritasi pada permukaan kulit

Kesalahan umum dalam mengobati luka goresan:


Jangan gunakan alkohol atau Merthiolate pada luka yang terbuka. Obat tersebut dapat
menyebabkan rasa menyengat dan merusak jaringan sehat. Hidrogen peroksida juga
tidak boleh digunakan karena dapat memecah gumpalan darah sehat dan juga kurang
efektif sebagai pembunuh kuman.

4
Jangan mencium luka yang terbuka karena luka akan terkontaminasi banyak kuman
dari mulut orang sehat.
Biarkan keropeng luka jatuh dengan sendirinya; mengelupasnya dapat menyebabkan
bekas luka.
Untuk mencegah luka dan goresan, sebaiknya hindari kegiatan berbahaya yang
membuat Anda harus kontak dengan permukaan yang tajam atau kasar. Kenakan
pakaian untuk melindungi lengan serta kaki, dan waspada selalu. Jika Anda
mendapatkan luka atau goresan, segera bersihkan dan obati untuk mencegah infeksi.

D. Telur

Telur adalah pangan padat gizi, karenanya telur merupakan sumber protein hewani,
sumber asam lemak tidak jenuh, sumber vitamin dan mineral. Telur sangat baik
untuk anak-anak dan orang dewasa, penderita diabetes (kencing manis) dan wanita
yang ingin sehat dan langsing.

E. Telur Ayam

Telur Ayam : Ada dua jenis, telur ayam negeri/ras dan telur ayam kampung. Telur
ayam negeri ukurannya lebih besar dan bervariasi mulai 50 g sampai 70 g, warna
kulitnya agak coklat, Manfaatnya antara lain sumber energi dan protein. Selain itu
putih telurnya bisa dipakai untuk perawatan kecantikan. Sementara, telur ayam
kampung bentuknya kecil, warna kulitnya agak putih, bagian kuning lebih besar dan
berwarna agak oranye dibandingkan telur ayam negeri. Meski ukurannya mungil,
telur ayam kampung berkhasiat untuk meningkatkan stamina, memperkuat urat saraf
dan masih banyak lagi. Selain itu telur ini juga sering dipakai sebagai media
pengobatan alami.

F. Cangkang Telur

Cangkang telur adalah lapisan terluar dari telur. Lapisan ini dapat bertekstur keras
maupun lunak, tergantung jenis telurnya. Cangkang telur unggas umumnya terbuat
kalsium karbonat yang dapat larut dalam asam dan melepaskan karbon dioksida.
Cangkang Telur Mempunyai banyak pori yang penting untuk pertukaran udara. Di
5
dalam cangkang terdapat selaput tipis, di salah satu ujung telur, selaput tidak
menempel pada cangkang sehingga membentuk rongga udara.
Keanekaragaman cangkang telur :
1) Telur serangga
Telur kupu-kupu memiliki cangkang yang transparan
Cangkang telur serangga terbuat dari bahan yang bervariasi. Beberapa cukup keras,
beberapa bertekstur lunak seperti gelatin. Cangkang yang lunak umumnya terbuat
dari serat protein. Telur serangga yang bercangkang keras umumnya merupakan
serangga yang hidup di daerah kering, terbuat dari protein kering atau terdehidrasi.
2) Ikan, amfibi, dan reptile
Ikan dan amfibi masih melakukan fertilisasi eksternal. Cangkangnya harus
memungkinkan sel sperma jantan untuk masuk. Sehingga cangkang telur ikan dan
amfibi umumnya lunak, hanya sedikit yang bercangkang cukup tebal demi bertahan
di arus yang kencang atau perairan yang berpotensi mengering. Reptil sudah
melakukan fertilisasi internal. Telur reptil sifatnya fleksibel namun sudah
terkalsifikasi. Beberapa sudah cukup keras dan memiliki tekstur yang sudah
menyerupai unggas.
3) Unggas
Cangkang telur unggas terdiri dari kalsium karbonat sebesar 97% dari massanya,
direkatkan dengan matriks protein. Tanpa matriks protein, telur akan menjadi sangat
rapuh dan tidak akan mampu mempertahankan bentuknya. Matriks protein ini juga
diperkirakan menjadi basis dalam mineralisasi di dalam uterus unggas. Cangkang
telur unggas didesain sedemikian rupa sehingga mencegah kontaminasi mikroba dan
dehidrasi, namun masih memungkinkan pertukaran gas untuk respirasi embryo.
Cangkang juga menyediakan kalsium untuk pertumbuhan embryo. Pola makan ayam
betina sangat menentukan kualitas cangkang telur.

6
BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam hal ini penulis menggunakan cara analisis induktif. Analisis induktif ini

dilakukan dengan cara mengugkapkan data khusus, detil untuk menemukan kategori,

dimensi, hubungan penting dan asli, dengan pertanyaan terbuka.

B. Teknik Pengumpulan Data

Dalam hal teknik pengumpulan data penulis menggunakan teknik studi pustaka.

Studi pustaka yaitu dengan cara mencari dan menggunakan data-data yang tersedia di

website-website terpercaya, dan pengalaman yang dimiliki oleh penulis sendiri.

Sehingga data dapat disimpulkan dengan sedemikian rupa.

7
BAB IV

HASIL PEMBAHASAN

A. Kandungan pada cangkang telur

Komposisi cangkang telur secara umum terdiri atas : air (1,6%) dan bahan kering
(98,4%). Dari total bahan kering yang ada, dalam cangkang telur terkandung unsur
mineral (95,1%) dan protein (3,3%). Berdasarkan komposisi mineral yang ada,
maka cangkang telur tersusun atas kristal CaCO3 (98,43%); MgCO3 (0,84%) dan
Ca3(PO4)2 (0,75%). (Yuwanta, 2010).

Menurut (Nasution, 1997) Komposisi kimia dari kulit telur terdiri dari protein
1,71%, lemak 0,36%, air 0,93%, serat kasar 16,21%, dan abu 71,34% .
Berdasarkan hasil penelitian (Schaafsma, 2000), serbuk kulit telur ayam
mengandung kalsium sebesar 401±7,2 gram atau sekitar 39% kalsium, dalam
bentuk kalsium karbonat. Terdapat pula strontium sebesar 372±161 ʮg, zat-zat
beracun seperti Pb, Al, Cd dan Hg terdapat dalam jumlah kecil, begitu pula dengan
V, B, Fe, Zn, P, Mg, N, F, Se, Cu dan Cr .

Beberapa jenis mineral penting yang menyusun cangkang telur seperti pada Tabel
1.Tabel 1. Berat absolut dan relatif dari mineral penyusun cangkang telur

Mineral % dari berat total g/berat total


Kalsium (Ca) 37,30 2,30
Magnesium (Mg) 0,38 0,02
Fosfor (P) 0,35 0,02
Karbonat (CO3) 58,00 3,50
Mangan (Mn) 7 Ppm
Sumber : Yuwanta (2010)

8
B. Proses Pembekuan Darah

Ketika kulit terluka darah akan keluar dari pembuluh darah. Trombosit ikut
keluar juga bersama darah kemudian menyentuh permukaan-permukaan kasar dan
menyebabkan trombosit pecah. Trombosit akan mengeluarkan zat (enzim) yang
disebut trombokinase.

Trombokinase akan masuk ke dalam plasma darah dan akan mengubah


protrombin menjadi enzim aktif yang disebut trombin. Perubahan tersebut
dipengaruhi ion kalsium (Ca²+) di dalam plasma darah. Protrombin adalah senyawa
protein yang larut dalam darah yang mengandung globulin. Zat ini merupakan enzim
yang belum aktif yang dibentuk oleh hati. Pembentukannya dibantu oleh vitamin K.

Trombin yang terbentuk akan mengubah firbrinogen menjadi benang-benang


fibrin. Terbentuknya benang-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup sehingga
darah tidak mengalir keluar lagi. Fibrinogen adalah sejenis protein yang larut dalam
darah. (Shorea, 2012)

Menurut Gitarja (2008) tahapan atau fase penyembuhan luka dimulai dari Fase
inflamasi yang dimulai sejak terjadinya luka sampai hari ke-5. Segera setelah
terjadinya luka, pembuluh darah yang putus mengalami konstriksi dan retraksi
disertai reaksi hemostasis karena agregasi trombosit yang bersama jala fibrin
membekukan darah. Komponen hemostasis ini akan melepaskan dan mengaktifkan
sitokin yang meliputi Epidermal Growth Factor (EGF), Insulin-like Growth Factor
(IGF), Plateled-derived Growth Factor (PDGF) dan Transforming Growth Factor
beta (TGF-β) yang berperan untuk terjadinya kemotaksis netrofil, makrofag, mast sel,
sel endotelial dan fibroblas. Keadaan ini disebut fase inflamasi. Pada fase ini
kemudian terjadi vasodilatasi dan akumulasi lekosit Polymorphonuclear (PMN).
Agregat trombosit akan mengeluarkan mediator inflamasi Transforming Growth
Factor beta 1 (TGF b1) yang juga dikeluarkan oleh makrofag. Adanya TGF b1 akan
mengaktivasi fibroblas untuk mensintesis kolagen.

Fase Proliferasi atau rekontruksi: berlangsung dari akhir masa inflamasi


sampai kira-kira minggu ke-3. Fase ini ditandai dengan adanya proliferasi
sel/pembelahan sel. Peran fibroblast sangat besar untuk menghasilkan struktur

9
protein yang digunakan selama proses rekontruksi jaringan. Pada saat terjadi luka
fibroblast akan aktif ke jaringan sekitar luka dan berproliferasi mengeluarkan
beberapa substansi seperti kolagen, elastin, hyaluronic acid, a,fibronectin, dan
proteoglycans untuk rekontruksi jaringan baru. Pada fase ini juga terjadi proses
pembentukan kapiler baru dalam luka atau disebut angiogenesis. Fibroblast dan
angiogenesis merupakan proses yang terintegrasi dan dipengaruhi oleh substansi
yang dikeluarkan oleh platelet dan makrofag (growth factor). Proses selanjutnya
adalah epitelisasi, karena fibroblast mengeluarkan Keratinocyte Growth Factor
(KGF). Fase proliferasi akan berakhir jika epitel dermis dan lapisan kolagen telah
terbentuk, terlihat proses kontraksi dan akan di percepat oleh berbagai growth factor.

Fase Maturasi atau remodelling dimulai pada minggu ke-3 setelah perlukaan
dan berakhir sampai kurang lebih 12 bulan. Tujuan dari fase maturasi adalah
menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang
kuat dan bermutu. Fibroblast sudah meninggalkan jaringan granulasi, warna
kemerahan dari jaringan mulai berkurang karena pembuluh darah mulai regresi dan
serat fibrin dari kolagen bertambah banyak untuk memperkuat jaringan parut dan
puncaknya pada minggu ke-10 setelah perlukaan. Enzim kolagenase mengubah
kolagen muda (gelatinous collagen) yang terbentuk pada fase proliferasi menjadi
kolagenmatang, lebih kuat, dan struktur yang lebih baik (proses re-modelling). Untuk
mencapai penyembuhan yang optimal diperlukan keseimbangan antara kolagen yang
diproduksi dengan yang dipecahkan sehingga tidak terjadi penebalan jaringan parut
atau hypertrophic scar, dan akan menurunkan kekuatan jaringan parut,luka selalu
terbuka bila kekurangan kolagen. Gitarja (2008)

10
Dilihat dari skema proses pembekuan darah tersebut dapat di jelaskan
bahwa vitamin K , ion Ca2+ ,dan protein globulin merupakan faktor dalam
pembekuan darah pada saat terjadinya luka gores.

C. Mekanisme Cangkang Telur Ayam Dalam Membantu Mempercepat


Pembekuan Darah

Cangkang telur ayam mempunyai kandungan ion Ca2+ , vitamin K , dan protein
globulin yang dapat membantu proses pembekuan darah. Pada proses pembekuan
darah dibutuhkan enzim. Enzim ini berfungsi sebagai katalisator dengan cara
menurunkan energi aktivasinya. Salah satu enzim yang digunakan adalah ion Ca2+.

Dalam proses pembekuan darah Ca2+yang ada di dalam plasma darah berfungsi
untuk mempercepat proses protrombin menjadi Trombin. Ion Ca2+ diikat oleh protein
globulin yang ada dalam darah. Pembentukan protein globulin ini dipengaruhi adanya
vitamin K.

Dalam proses ini cangkang telur diubah menjadi bubuk yang halus agar
kandungan Ca2+ ,vitamin K , dan Protein globulin yang ada di dalam cangkang telur
ayam lebih mudah terserap.

11
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Telur adalah salah satu sumber protein yang dikonsumsi oleh masyarakat, selain di
gunakan isinya, cangkang telur juga bisa digunakan untuk beberapa hal seperti
menjadi pupuk atau obat obatan. Salah satu penggunaan cangkang telur adalah
sebagai alternatif obat luka gores. Penggunaan cangkang telur sebagai alternatif obat
luka gores ini bisa terjadi karena cangkang telur mengandung unsur Ca2+ serta
vitamin k yang dapat membantu kerja trombosit dalam proses pembekuan darah.
Cangkang telur yang diolah menjadi obat luka gores digunakan dalam bentuk bubuk.

B. Saran

Diharapkan dalam penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan dapat membantu
orang dalam keadaan darurat. Dan disarankan agar penelitian ini lebih berkembang
dari sebelumnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Samiadi Aprilia Lika.20 Januari 2017. Luka Goresan Benda Tajam


https://hellosehat.com/hidup-sehat/pertolongan-pertama/luka-goresan-benda-tajam/

http://www.watonsinau.work/2016/01/pengertian-telur-lengkap-beserta-jenis.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Cangkang_telur
Gobejar.13 November 2016.PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN TENTANG
TELUR.
https://tugasseokalah.blogspot.com/2016/11/pengertian-telur-struktur-telur-bagian.ht
ml
Indra Krisna.2016.Landasan Teori Kulit Telur Dalam Studi Kimia.
https://materipengetahuanumum.blogspot.com/2016/06/landasan-teori-kulit-telur-dal
am-studi.html
Prameswari Widya Mentari.12 JUNI 2017. PEMANFAATAN LIMBAH
CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI ALTERNATIF OBAT LUKA LUAR.
https://hellosunshinepr0ject.blogspot.com/2017/06/karya-tulis-pemanfaatan-cangkan
g-telur.html
Zebua Sokhifao Sarah Kosta.7 Agustus 2012.PEMANFAATAN KULIT TELUR
AYAM SEBAGAI PENGGANTI OBAT LUKA GORES
https://id.scribd.com/doc/102247707/PEMANFAATAN-KULIT-TELUR-AYAM-SE
BAGAI-PENGGANTI-OBAT-LUKA-GORES

iii

Anda mungkin juga menyukai