Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian belajar kontruktivisme


Konstruktivisme adalah salah satu aliran filsafat yang mempunyai pandangan bahwa
pengetahuan yang kita miliki adalah hasil dari proses konstruksi atau bentukan kita sendiri
Konstruktivisme menurut Piaget (1971) adalah sistem penjelasan tentang bagaimana
siswa sebagai individu beradaptasi dan memperbaiki pengetahuan.
Teori belajar konstruktivisme adalah sebuah teori yang memberikan kebebasan terhadap
manusia yang ingin belajar atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan menemukan
keinginan atau kebutuhannya tersebut dengan bantuan fasilitasi orang lain,
Pembelajaran konstruktivisme adalah sebuah konsep pembelajaran yang didasarkan oleh
sebuah pemahaman terhadap proses pembelajaran yang yang dilalui siswa adalah proses
merekonstruksi sebuah pengetahuan serta pengalaman yang dilakukan dan dilalui siswa
tersebut.
Pengertian dari kontrukivisme menurut pendapat-pendapat beberapa ahli yaitu sebagai
berikut :
1. Menurut hill konstruktivisme merupakan bagaimana menghasilkan sesuatu dari apa
yang dipelajarinya, dengan kata lain bahwa bagaimana memadukan sebuah
pembelajaran dengan melakukan atau mempraktikkan dalam kehidupannya supaya
berguna untuk kemaslahatan.
2. Shymansky, mengatakan konstuktivisme adalah aktivitas yang aktif, di mana peserta
didik membina sendiri pengetahuannya, mencari arti dari apa yang mereka pelajari,
dan merupakan proses menyelesaikan konsep dan ide-ide baru dengan kerangka
berfikir yang telah ada dimilikinya.

B. Langkah-langkah lmplementasi Pendekatan Konstruktivisme dalam pembelajaran


1. Tahap persiapan (preparation)
Tahap persiapan yang dilakukan dalam mengimplementasikan pendekatan
konstruktivistik dalam pembelajaran terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
 menentukan tujuan pembelajaran;
 menjelaskan cara untuk mencapai tujuan pembelajaran;
 menjelaskan bagaimana mengelompokkan materi pelajaran;
 memberitahukan bagaimana cara mengaitkan informasi baru dengan informasi yang
telah dimiliki sebelumnya;
 mengumpulkan bahan-bahan informasi yang berguna;
 menjelaskan bagaimana cara melakukan refleksi;
2. Tahap penyampaian informasi (delivery)
Tahap penyampaian informasi dalam melakukan implementasi terhadap pendekatan
konstruktivistik dalam kegiatan pembelajaran meliputi langkah - langkah sebagai
berikut:
 memastikan bahwa siswa berupaya untuk mencapai tujuan pembelajaran dan
melakukan interaksi dengan ternan sejawatnya;
 memastikan bahwa siswa melakukan kerja sama dan saling memberikan kontribusi
dalam menempuh proses belajar;
3. Tahap penutupan (closing)
Tahap penutupan yang dilakukan dalam mengimplementasikan pendekatan
konstruktivistik dalam pembelajaran adalah berupa kegiatan yang dapat memastikan
bahwa siswa telah mempelajari pengetahuan baru yang berbeda dari pengetahuan yang
telah dimiliki sebelumnya.

C. Penerapan kontruktivisme dalam pembelajaran biologi

D. Kelebihan dan kekurangan kontruktivisme dalam pembelajaran


1. Kelebihan Konstruktivisme
a. Pertama, guru bukan satu-satunya sumber belajar.
b. Kedua, siswa (pembelajaran) lebih aktif dan kreatif
c. Ketiga, pembelajaran menjadi lebih bermakna.
d. Keempat, pembelajaran memiliki kebebasan dalam belajar.
e. Kelima, perbedaan individual terukur dan di hargai.
f. Keenam, guru berfikir proses membina pengetahuan baru, siswa berfikir untuk
menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan
2. Kekurangan kontruktivisme
a. Pertama, proses belajar konstruktivisme secara konseptual adalah proses belajar yang
bukan merupakan perolehan informasi yang berlangsung satu arah dari luar ke dalam
diri siswa kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan akomodasi yang
bermuara pada pemutakhiran sruktur kognitif.
b. Kedua, peran siswa. Menurut pandangan ini, belajar merupakan suatu proses
pembentukan pengetahuan.
c. Ketiga, peran guru. Dalam pendekatan ini guru atau pendidik berperan membantu
agar proses pengonstruksian pengetahuan oleh siswa berjalan lancar. Guru tidak
menerapkan pengetahuan yang telah dimilikinya, melainkan membantu siswa untuk
membentuk pengetahuannya sendiri.
d. Keempat, sarana belajar. Pendekatan ini menekankan bahwa peran utama dalam
kegiatan belajar adalah aktifitas siswa dalam mengonstruksi pengetahuannya sendiri.
e. Kelima, evaluasi, pandangan ini mengemukakan bahwa lingkungan belajar sangat
mendukung munculnya berbagai pandangan dan interpretasi terhadap realitas,
konstruksi pengetahuan, serta aktifitas-aktifitas lain yang didasarkan pada
pengalaman.

Anda mungkin juga menyukai