Dosen Pengampu :
Nama Anggota :
Puj syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Manajemen Usaha
Pertanian dengan judul “Usaha Pertanian dengan Konsep Agribisnis
Berdasarkan Fungsi Manajemen (Studi Kasus di UD. Terus Lancar Desa
Karangbong Kecamatan Pajarakan)”
Laporan ini akan memaparkan tentang bagaimana kegiatan usaha yang ada
di UD. Terus Lancar dan menganalisa kegiatan usaha yang dilakukan berdasarkan
kategori subsistem dan fungsi – fungsi manajemen melalui studi kasus.
Penulis menyadari bahwa makalah yang dibuat masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca dapat bermanfaat untuk
meningkatkan kualitas dari laporan ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL MAKALAH.............................................................................................i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
STUDI KASUS ....................................................................................................... 3
BAB II ..................................................................................................................... 5
KAJIAN TEORI ..................................................................................................... 5
A. Konsep Agribisnis .................................................................................... 5
B. Fungsi Manajemen ................................................................................... 8
BAB IV ................................................................................................................. 14
PEMBAHASAN ................................................................................................... 14
A. Konsep Agribisnis di UD. Terus Lancar ................................................ 14
BAB V................................................................................................................... 22
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 22
A. Kesimpulan ............................................................................................. 22
B. Saran ....................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 23
LAMPIRAN .......................................................................................................... 24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen agribisnis adalah ilmu yang digunakan untuk
mengembangkan, memelihara, meneliti, mengatur, dan menetapkan suatu
aktifitas atau kegiatan usaha maupun organisasi yang dikelola untuk dapat
mencapai tujuan, baik individu mauapun kelompok. Manajemen agribisnis
memiliki karakteristik agribisnis yang berbeda dengan bisnis atau sektor
ekonomi yang lain, tidak hanya dari teori ekonomi dan teori pengambilan
keputusan saja yang digunakan tetapi lebih tepat jika disebut sebagai
manejerial ekonomi. Manajemen dalam agribisnis mempunyai sifat produk
pertanian yang sangat bergantung pada musim, mudah rusak, dan produksinya
melibatkan banyak petani yang berlahan sempit dan bermodal sangat terbatas.
Sebagian besar waktu yang dimiliki seorang manajer digunakan untuk
mengambil keputusan. Pengambilan keputusan yang tepat merupakan inti
keberhasilan agribisnis.
Bawang merah merupakan salah satu tanaman yang sering digunakan oleh
masyarakat sebagai bumbu dapur atau penyedap rasa. Terutama masyarakat
Indonesia yang menambahkankannya ke dalam setiap menu makanan untuk
memberi aroma dan dapat membangkitkan selera makan. Bawang merah
memiliki banyak manfaat untuk kebutuhan manusia. Banyaknya manfaat yang
bisa dirasakan oleh masyarakat membuat tanaman ini termasuk tanaman
unggulan di Indonesia. Djali (2009) menyatakan bahwa bawang merah
mempunyai kedudukan penting karena menjadi salah satu jenis komoditi
sayuran unggulan Indonesia.
1
2
Bawang merah merupakan salah satu tanaman sayuran yang tidak bisa
disimpan lama karena mudah rusak dan sulit dipertahankan dalam bentuk
segar. Jika disimpan dalam gudang tidak akan bertahan lebih dari 3 bulan,
apalagi ketika sedang musim hujan yang tingkat kelembaban tinggi
menyebabkan bawang mudah membusuk, maka diperlukan upaya penanganan
setelah panen yang baik untuk memperpanjang masa simpan dan
meningkatkan nilai ekonomis bawang merah. Salah satu penanganan pasca
panen bawang merah adalah mengolahnya menjadi bawang goreng. Bawang
Bawang goreng memiliki daya simpan yang cukup lama yaitu 7-12 bulan.
UD. Terus Lancar merupakan salah satu industri rumahan yang ada di
Kabupaten Probolinggo yang fokus mengusahakan bawang goreng. Tujuan
keseluruhan aktivitas dari suatu usaha adalah untuk memperoleh pendapatan
yang tinggi. Namun, pemilik usaha terkadang tidak memperhatikan apakah
kegiatan usaha sudah sesuai dengan fungsi manajemen yang dapat
mempertahankan kualitas produk dan pelayanan di pasaran. Oleh karena itu,
sangatlah penting untuk mengetahui keterkaitan antara usaha dengan fungsi-
fungsi manajemen sehingga hal inilah yang menjadi latar belakang
penyusunan laporan ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem agribisnis yang diterapkan pada UD. Terus Lancar?
2. Bagaimana keterkaitan antara kegiatan usaha yang dilakukan dengan
fungsi – fungsi manajemen di UD. Terus Lancar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem agribisnis yang diterapkan pada UD. Terus
Lancar.
2. Untuk mengetahui keterkaitan antara kegiatan usaha yang dilakukan
dengan fungsi – fungsi manajemen di UD. Terus Lancar.
BAB II
STUDI KASUS
UD. Terus Lancar merupakan salah satu unit usaha yang berlokasi di
Dusun Triwung, RT 10/RW 04 Desa Karangbong Kecamatan Pajarakan. Penulis
melakukan wawancara bersama narasumber bernama bapak Achmad Marzuki
yang merupakan pemilik dari UD. Terus Lancar. UD. Terus Lancar sendiri
merupakan usaha pengolahan makanan skala home industry yang fokus dalam
pengolahan bawang goreng.
Produk olahan yang diproduksi adalah bawang goreng. Produk yang dijual
di UD. Terus Lancar memiliki nama merk sesuai nama pemilik usaha, yaitu
“Marzuki”. Produk bawang goreng dijual seharga Rp 80.000/kg. Dikarenakan
bahan baku yang digunakan memiliki harga fluktuatif, sehingga narasumber
mematok harga eceran tertiggi sebanyak Rp 90.000,-/kg dan harga eceran
terendah Rp 70.000,-/kg dan hal ini selalu disampaikan narasumber kepada
pembeli. Beberapa kemasan yang disajikan adalah kemasan berisi 500 gram, 200
gram, 250 gram, 150 gram, dan 100 gram. Bahan baku yang digunakan adalah
3
4
Hal tersebut didasari bahwa bawang merah varietas biru lancor memiliki
warna kuning keemasan ketika digoreng serta memiliki rasa dan aroma yang lebih
baik daripada jenis bawang dari daerah lain. Dalam menentukan kualitas bahan
baku, narasumber melakukan uji coba kualitas bawang goreng dengan melakukan
proses penggorengan berbagai jenis bawang merah dari beberapa wilayah yang
menjadi sentral bawang merah.
UD. Terus Lancar memiliki pegawai kerja sebanyak 27 orang yang terbagi
dalam: 22 orang bertugas untuk proses pengupasan, 1 orang untuk proses
perajangan, 1 orang untuk proses penggorengan, dan 3 orang untuk proses
pengemasan. Para pegawai kerja berasal dari kalangan ibu-ibu di sekitar rumah
narasumber. Khusus untuk pegawai yang bertugas di penggorengan bawang,
narasumber melakukan proses seleksi terlebih dahulu karena menurut narasumber,
setiap orang memiliki cara menggoreng yang berbeda dan akan mempengaruhi
terhadap kualitas warna, rasa dan aroma. Setiap tugas memiliki pendapatan yang
berbeda, untuk pegawai kerja pengupasan bawang merah dibayar Rp 2.000,/kg;
sementara pegawai kerja perajangan, penggorengan, dan pengemasan dibayar
sebesar Rp 50.000,/hari.
KAJIAN TEORI
A. Konsep Agribisnis
Agribisnis berasal dari kata Agribusiness. Agri diambil dari istilah Agriculture
artinya pertanian dan Business artinya usaha atau kegiatan yang berorientasi
profit. Jadi secara sederhana Agribisnis (agribusiness) didefinisikan sebagai usaha
atau kegiatan pertanian dan terkait dengan pertanian yang berorientasi profit.
5
6
Menyimak bukti empiris di atas, agribisnis perlu dilihat sebagai suatu sistem
yang terintegrasi, yang terdiri atas beberapa subsistem. Antara satu subsistem
dengan subsistem yang lainnya saling terkait. Dengan demikian, jika ada salah
satu subsistem tidak bekerja dengan baik, maka akan mengganggu keseluruhan
sistem.
B. Fungsi Manajemen
Di dalam berbagai sistem kegiatan, fungsi-fungsi manajemen atau unsur-unsur
manajemen dapat digunakan berdasarkan kondisi obyek yang akan diterapkan.
Pada hakikatnya, fungsi-fungsi manajemen yang dapat diterapkan pada
perusahaan agribisnis adalah planning, organizing, actuating, controlling dan
evaluation atau bisa disingkat dengan POACE.
Fungsi perencanaan (planning function) yang baik dapat memuat enam unsur
yaitu the way, the why, the where, the when, the who, dan the how (Manullang,
1996:39). Jadi suatu perencanaan yang baik harus memberikan jawaban enam
pertanyaan berikut: Tindakan apa yang harus dikerjakan ? Apakah sebabnya
tindakan itu harus dikerjakan ? Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
Kapankah tindakan itu dilaksanakan ? Siapakah yang akan mengerjakan
tindakan itu, dan bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?
Tugas utama membuat organisasi atau perusahaan menjadi tetap eksis adalah
pimpinan atau manajer agribisnis karena pimpinan atau manajer merupakan
orang yang mempunyai wewenang lini ataupun staf. Menurut Hasibuan
(2000:13), manajer lini adalah seorang pemimpin yang mempunyai wewenang
lini (line authority), berhak dan bertanggungjawab langsung merealisasikan
tujuan perusahaan, sedangkan manajer staf adalah pemimpin yang mempunyai
wewenang staf (staff authority) yang hanya berhak memberikan saran dan
pelayanan untuk memperlancar penyelesaian tugas-tugas manajer lini.
a. Waktu pengawasan
1) Pengawasan preventif
Pengawasan preventif yaitu pengawasan dilakukan sebelum
terjadinya penyelewengan, kesalahan atau deviation. Jadi, diadakan
tindakan pencegahan agar jangan terjadi kesalahan di kemudian
hari.
2) Pengawasan repressif.
Pengawasan repressif yaitu pengawasan setelah rencana
sudah dijalankan, dengan kata lain diukur hasil-hasil yang dicapai
dengan alat pengukur standar yang telah ditentukan terlebih
dahulu.
13
b. Objek pengawasan
Objek pengawasan agribisnis dapat dilakukan mulai dari hulu/input
sampai ke hilir/output seperti pengadaan/ distribusi bahan baku, proses
produksi (usahatani), proses pengolahan hasil pertanian, pemasaran
/distribusi, dan keuangan atau budgeting;
c. Subjek pengawasan, berkaitan dengan siapa yang mengadakan
pengawasan, baik di dalam (intern) perusahaan, seperti proses produksi
dan keuangan, maupun di luar (ekstern) perusahaan seperti distribusi
pemasaran; dan Cara mengumpulkan fakta-fakta guna pengawasan dapat
dilakukan dengan personal observation, laporan lisan (oral report),
laporan tertulis (written report), dan control by exception.
5. Fungsi Evaluasi (Evaluation)
PEMBAHASAN
14
15
1. Fungsi Perencanaan
Perencanaan adalah fungsi yang sangat vital yang bukan hanya tugas
seorang pemimpin tetapi juga harus melibatkan setiap orang dalam sebuah
organisasi guna menentukan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara
mencapainya.
a. Proses Pengolahan
Selain itu, untuk antisipasi lebih lanjut bawang goreng yang sudah
diolah dimasukkan dalam penampungan sementara berupa tong kedap
udara bertujuan untuk menampung persediaan bawang goreng dan jika
terdapat pemesanan langsung bisa dikemas. Produk bawang goreng
dikemas dalam plastik propilen yang dipress dan berlabel agar terlihat
menarik. Beberapa kemasan yang disajikan adalah kemasan berisi 500
gram, 200 gram, 250 gram, 150 gram, dan 100 gram. Sehingga, awal
usaha si pemilik mencari sendiri bahan baku dan alat pendukung.
Dibawah ini merupakan proses pengolahan bawang goreng di UD. Terus
Lancar.
4. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan sangat penting tanpa adanya pengawasan maka
fungsi-fungsi yang lain tidak akan berjalan efektif dan efisien. Pengawasan
tidak hanya berlangsung pada saat pelaksanaan, tetapi juga pada saat
perencanaan dan pengorganisasian.
Fungsi pengawasan dilakukan diperlukan agar pelaksanaan dan
pengorganisasian sesuai dengan rencana awal dan dapat mengawasi
apabila terjadi penyimpangan – penyimpangan yang tidak sesuai. Salah
satu pengawasan yang dilakukan oleh UD. Terus Lancar adalah memantau
harga bawang merah yang dilakukan oleh pemilik usaha.
Sama seperti hasil budidaya pertanian, harga bawang merah
cenderung mengalami fluktuasi setiap tahun karena mengikuti volume
hasil pertanian di pasar, ketika musim panen raya harga bawang merah
cenderung turun diluar musim panen raya harga bawang cenderung stabil
bahkan bisa melonjak sewaktu-waktu. Kecendrungan fluktuasi harga
mempengaruhi harga bahan baku yang berdampak pada meningkatnya
harga produksi. Untuk menyiasati fluktuasi harga, pemilik usaha selalu
memantau harga bawang merah di Pasar Bawang Dringu melalui
temannya yang menjadi pedagang disana. Selain itu, pemilik usaha sudah
memberitahukan kepada para pembeli bahwa UD. Terus Lancar
menentukan harga eceran tertinggi = Rp 90.000,- dan harga eceran
terendah = Rp 70.000,-. Jika harga mengalami kenaikan, pihak UD. Terus
Lancar melakukan pemberitahuan kepada pihak pembeli berapa lama
bawang merah mengalami kenaikan harga. Sehingga, pihak distributor
dapat mengantisipasi harga yang akan dijual di tempat masing – masing.
Pemilik usaha juga memantau harga barang produksi pada setiap
toko dan membandingkan toko mana yang memiliki harga yang lebih
murah dengan kualitas barang produksi yang sesuai. Dengan demikian,
modal produksi menjadi lebih minim dan keuntungan lebih besar. Pemilik
usaha selalu mengawasi mutu produk dengan rutin melakukan pengecekan
21
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, dapat diketahui bahwa UD. Terus
Lancar tergolong dalam subsistem pengolahan hasil pertanian karena terjadi
proses pengolahan bawang merah sebagai bahan baku menjadi bawang
goreng. Penerapan fungsi – fungsi manajemen yang dilakukan oleh UD. Terus
Lancar tergolong belum maksimal, terutama pada fungsi pengorganisasian dan
evaluasi. Hal tersebut disebabkan narasumber belum sepenuhnya percaya
terhadap orang lain dalam mengendalikan bidang pemasaran, pengadaan
sarana produksi, keuangan, personalia (penyediaan sumberdaya manusia), dll.
B. Saran
1. Pemilik usaha diharapkan melakukan perekrutan manajer dalam mengatur
jalannya produksi agar lebih terorganisir.
2. Penggunaan teknologi yang lebih modern agar kuantitas produk lebih
banyak, sehingga dapat memenuhi jumlah permintaan di beberapa
wilayah.
22
23
DAFTAR PUSTAKA
Faisal, Rifki dan Sulaksana, Jaka. 2016. Pengaruh Fungsi Manajemen Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan (Suatu Kasus di Home Industri Asri Rahayu di
Wilayah Majalengka). Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan 4( 2):157-166
Rahim, Abd dan Hastuti, Diah Retno Dwi. 2005. Sistem Manajemen Agribisnis.
Makassar. State University of Makassar Press
LAMPIRAN
Kondisi Tempat Pengolahan Bawang Goreng