Anda di halaman 1dari 20

LIPATAN

(Laporan Praktikum Geologi Struktur)

Oleh
Dicky Pramana Agung
1855051003

LABORATORIUM TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
LAMPUNG 2019
Judul Praktikum : Lipatan

Tanggal Percobaan : 22 April 2019

Tempat Percobaan : Gedung Teknik Geofisika

Nama : dicky pramana agung

NPM : 1855051003

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : 5 (lima)

Bandarlampung, 29 April 2019


Mengetahui,
Asisten

Frischiella Mustika Sari Siregar


NPM. 1715051044

i
LIPATAN

Oleh
Dicky Pramana Agung

ABSTRAK

Praktikum Geologi Struktur yang dilaksanakan pada 22 April 2019 di


Laboratorium Teknik Geofisika membahas mengenai Lipatan. Kemudian,
mahasiswa mempelajari dan memahami pengertian dan istilah-istilah dalam
lipatan di ilmu geologi. Setelah itu, mahasiswa dapat gambar dari masing-masing
lipatan. Dengan memanfaatkan alat berupa pensil, penggaris, kertas HVS, dan
busur derajat kita dapat menggambar lipatan dengan kedudukan sudut tertentu
0 0 0 0 0 0 0
yang diantaranya N20 E, N10 W, N35 W, N10 W, N0, N25 E, N75 E, N50 E
0
dan N20 E. Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang
mekanismenya disebabkan oleh dua proses, yaitu bending (gejala melengkung)
dan bucking (gejala melipat). Dalam struktur lipatan terdapat unsur geometri
diantaranya sebagai berikut: Plungel, Crest, Limb, Hinge line, Trough, Axial plane
dan half wavelength.

ii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBARAN PENGESAHAN i
ABSTRAK ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Tujuan Penelitian 1

II. TEORI DASAR

III. METODELOGI PRATIKUM


A. Alat dan bahan 3
B. Prosedur 3
C. Diagram alir 3

IV. HASIL PEMBAHASAN


A. Data pengamatan 4
B. Pembahasan 4

V. KESIMPULAN

DAFTAR PUSAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 Diagram Alir Lipatan......................................................................................5

iv
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Deformasi yang terjadi pada kerak bumi (crust) sekarang ini merupakan jejak
deformasi (perubahan bentuk dan ukuran) yang telah terjadi beberapa ratus
tahun yang lalu bahkan juta tahun yang lalu dan oleh para geosains dikenal
sebagai struktur geologi. Hal-hal yang menjadi dasar dari terdeformasinya
suatu batuan adalah karena adanya tenaga tektonik baik tenaga endogen
maupun eksogen yang bekerja secara alami dan continue yang menekan,
menarik, melengkungkan dan mematahkan batuan-batuan litosfer. Sumber
energi tektonik ini berasal dari energi panas bumi yang diubah menjadi energi
mekanik oleh arus konveksi. Aliran konveksi tersebut sangatlah besar sehingga
batuan menjadi panas dalam mesosfer dan astenosfer perlahan-lahan menyeret
serta melengkungkan litosfer secara continue yang akibatnya adalah
menyebabkan batuan terdeformasi.

Macam-macam struktur yang terbentuk dengan adanya deformasi tersebut


adalah seperti adanya Patahan (folding), lipatan (faulting), kekar (joint), dan
lain sebagainya. Pada praktikum ini kami membahas mengenai lipatan. Dari
segi definisi bahwa lipatan itu adalah pelengkungan lemah yang luas, bisa lebih
dari ratusan kilometer sampai skala sangat kecil yang berskala mikroskopis.
Lipatan sangat mudah untuk dilihat pada batuan yang berlapis dan merupakan
hasil deformasi ductile akibat kompresi dan shear stress.Lipatan dapat
dijumpai pada semua jenis batuan, namun yang paling sering dijumpai adalah
pada batuan sedien berlapis seperti contohnya yang ada di Pulau Sekepel,
Provinsi Lampung (gambar terdapat pada lampiran). Dimana, formasi lipatan
yang ada disana merupakan deformasi dari batuanlempung yang diakibatkan
karena adanya gaya tektonik yang bekerja sehingga terbentuk struktur lipatan
tersebut.

B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian dan istilah-istilah dalam Lipatan di
ilmu geologi.
2. Mahasiswa dapat memodelkan gambar dari masing-masing Lipatan.
II. TEORI DASAR

Lipatan merupakan hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang
ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis
atau bidang didalam bahan tersebut. Pada umumnya unsur yang terlibat di dalam
lipatan adalah struktur bidang, misalnya bidang perlapisan atau foliasi. Lipatan
merupakan gejala yang penting, karena mencerminkan sifat dari deformasi
terutama gambaran geometrinya yang berhubungan dengan aspek perubahan
bentuk (distorsi) dan perputaran (rotasi). Lipatan terbentuk bilamana unsur yang
telah ada sebelumnya berubah menjadi bentuk bidang lengkung atau garis
lengkung. Perlipatan adalah deformasi yang tidak seragam (inhomogeneous) yang
terjadi pada suatu bahan yang mengandung unsur garis atau bidang. Walaupun
demikian, suatu deformasi yang menghasilkan lipatan pada suatu keadaan tidak
selalu demikian pada kondisi yang lain. Suatu massa batuan yang tidak
mempunyai unsur struktur garis atau bidang, tidak menunjukkan tanda perlipatan
(Rahmad, 2001).

Dalam teori lain, Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang
mekanismenya disebabkan oleh dua proses, yaitu bending (gejala melengkung)
dan bucking (gejala melipat). Pada gejala bucking, gaya yang bekerja sejajar
dengan bidang perlapisan. Sedangkan pada bending,gaya yang bekerja tegak lurus
terhadap bidang permukaan lapisan (Hill, 1953).

Pada umumnya hampir semua lipatan terdiri lebih dari satu permukaan. Untuk itu
diperlukan cara untuk membahas hubungan antara ruang dan geometri dalam
bidang-bidang lengkung yang membentuk lipatan. Tempat kedudukan semua
hingeline yang disebut sebagai hinge surface merupakan unsur yang penting.
Bidang permukaan ini seringkali dianggap sama dengan bidang sumbu (axial
plane) atau axial surface akan tetapi tidak berhubungan langsung dengan sumbu.
Suatu lipatan yang tidak silindris merupakan bidang permukaan sejenis ini tetapi
tidak merupakan sumbu lipatan. Oleh karena itu sesuai disebut sebagai hinge
surface. Pasangan kemiringan dan pitch dari suatu lipatan ditunjukkan sebagai
titik pada perpotongan garis lurus, yang angkannya dibaca sepanjang tepi dasar
dan kiri diagram. Untuk penunjaman digunakan kurva dan angka pada tepi kanan
diagram (Sonni, 2000).

Berdasarkan definisi dari struktur geologi seperti kekar, sesar dan lipatan telah
menunjukkan bahwa adanya keterkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Misalnya sesar, sesar adalah kekar yang mengalami pergeseran pada bidangnya
dan biasanya sesar terbentuk pada daerah lipatan (sinklin maupun antiklin).
3

Hubungan dari ketiga struktur geologi tersebut dijelaskan melalui three stages of
ddeformation yang merupakan sifat deormasi suatu benda terhadap gaya
berdasarkan tingkat elastisitas benda tersebut. Ketiga tingkatan itu adalah:
Pertama Elastic, yaitu jika suatu benda dikenai gaya maka akan mengalami
deformasi, tetapi gaya yang dilepas (hilang) maka benda tersebut akan kembali
lagi pada bentuk dan ukuran semula. Batas suatu benda masih dapat kembali
seperti semula jika gaya dilepas disebut elastic limit. Kedua Plastic, yaitu jika
gaya yang bekerja mencapai elasic limit, benda yang terkena gaya hanya sebagian
yang dapat kembali ke bentuk semula, jika gaya dihilangkan. Ketiga Brittle dan
Ductile, benda dikatakan brittle jika benda sudah pecah sebelum gaya yang
bekerja mencapai titik plastis. Sedangkan, jika benda dikatakan ductile, jika benda
pecah atau hancur setelah gaya melewati titik elastic (Moody, 1956).

Berdasarkan bentuk lengkungannya, lipatan dapat dibagi menjadi dua, yaitu


Lipatan Sinklin dan antiklin. Lipatan sinklin yaitu dimana bentuk lipatan yang
cekung ke arah atas, sedangkan lipatan antiklin yaitu dimana lipatan yang
cembung ke arah atas. Berdasarkan letak kedudukan garis sumbu dan bentuknya,
lipatan dapat dibedakankan menjadi: Lipatan Parallel yang merupakan lipatan
dengan ciri ketebalan lapisan yang tetap. Lipatan Similar merupakan lipatan
dengan ciri jarak lapisannya sejajar dengan sumbu utama. Lipatan Harmonik atau
Disharmonik merupakan lipatan yang didasarkan pada menerus atau tidaknya
sumbu utama. Lipatan Ptigmatik merupakan lipatan dengan ciri terbaliknya
lipatan terhadap sumbunya. Lipatan Chevron merupakan lipatan yang memiliki
sudut dengan bidang planar. Lipatan Isoklinal merupakan lipatan yang memiliki
diri dimana sayap sejajar. Lipatan Klin Bands merupakan lipatan yang bersudut
tajam dan dibatasi oleh adanya permukaan plana (Asikin, 1987).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Kertas Gambar (HVS A4)
2. Kertas Kalkir
3. Pensil
4. Jangka
0
5. Busur Derajat (360 )
6. Mistar Panjang
7. Pensil Warna

B. Prosedur Praktikum
Adapun langkah-langkah kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah:
1. Buat garis lurus pada kertas HVS dengan model landscape.
2. Gambarkan garis sesuai dengan sudut yang telah ditentukan.
3. Beri nama titik tersebut dengan A, B, C, D, E, F, G, H.
4. Setelah digambarkan, gunakan jangka untuk menghubungkan titik-titik
pertemuan tersebut.
5. Lakukan hal tersebut sampai membentuk 6 lapisan sebuah perlipatan.
6. Berilah warna pada masing-masing lapisan lipatan tersebut.
5

C. Diagram Alir
Adapun diagram alir pada praktikum ini adalah:

Mulai

Gambar garis lurus pada


bidang landscape

Gambar garis sesuai sudut


yang ditentukan

Berilah nama pada titik


tersebut

Hubungkan titik-titik
tersebut menggunakan
jangka

Lakukan sampa
membentuk 6 gambar
lapisan

Berilah warna pada lapisan


tersebut

Hasil

Selesai

Gambar 1. Diagram Alir Lipatan


6

IV. DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan
Adapun hasil pengamatan praktikum ini adalah terlampir pada lampiran.

B. Pembahasan
Praktikum geologi struktur yang dilaksanakan pada 22 April 2019 di
Laboratorium Teknik Geofisika membahas mengenai Lipatan. Pada praktikum
kali ini, dipelajari cara memahami pengertian dan istilah-istilah dalam lipatan
di ilmu geologi. Kemudian, mahasiswa juga dituntut dapat memodelkan
gambar dari masing-masing lipatan. Pada praktikum ini, hal pertama yang
harus dipersiapkan adalah mahasiswa menyiapkan alat dan bahan yang telah
disebutkan pada bagian metodologi praktikum. Dengan memanfaatkan alat
berupa pensil, mistar panjang, kertas HVS, jangka, pensil warna dan busur
derajat kita dapat menggambar lipatan dengan kedudukan sudut tertentu yang
0 0 0 0 0 0 0
diantaranya N20 E, N10 W, N35 W, N10 W, N0, N25 E, N75 E, N50 E dan
0
N20 E (seperti gambar tugas pada lampiran). Pada proses memodelkan lipatan
ini, prosedurnya yaitu sebagai berikut: Pertama, dengan membuat garislurus
pada kertas HVS dengan kedudukan landscape. Kedua, membuat garis sesuai
kedudukan sudut yang telah ditentukan. Ketiga, memberi nama titik pada garis-
garis tersebut seperti A, B, C dan seterusnya. Keempat, gunakanlah jangka
untuk menghubungkan titik-titik tersebut agar membentuk gambar suatu
perlapisan lipatan. Kelima, lakukanlah hal tersebut sampai membentuk enam
perlapisan. Dan yang terakhir, berilah warna pada masing-masing lapisan agar
memberikan ciri khasnya. Hal kedua, mahasiswa menggambarkan model
lapisan pada lipatan. Setelah itu, mahasiswa menyajikannya dalam bentuk
laporan praktikum.

Berdasarkan posisi bidang sumbunya, lipatan (folding) dapat dibedakan


menjadi 6 macam diantaranya adalah sebagai berikut, yamh pertama Lipatan
Tegak, merupakan lipatan yang memiliki posisi bidang sumbu lipatan yang
tegak lurus dengan bidang lipatan. Bidang sumbu ini juga membagi sinklin dan
antiklin yang sama besar. Yang kedua Lipatan Miring, merupakan lipatan tegak
yang mendapat tekanan secara terus-menerus sehingga bentuknya tidak tegak
lagi, melainkan miring ke salah satu sisi.yang ketiga Lipatan Menggantung,
yaitu lipatan yang memiliki puncak (hinge) yang menggantung.
7

Yang keempat Lipatan Isoklinal, merupakan lipatan yang mempunyai sumbu


sejajar antara satu dengan yang lainnya karena disebabkan adanya dorongan
yang terjadi berkelanjutan. Ke lima Lipatan Rebah (Overtuned Fold),
merupakan lipatan yang memiliki bentuk landai. Lipatan ini terbentuk karena
adanya dorongan yang melintang dari satu arah. Keenam Overtrust,
merupakan kelanjutan dari lipatan rebah yang mendapatkan penekanan secara
terus-menerus.

Sedangkan jika lipatan dibedakan berdasarkan pada intensitas lipatan, dibagi


menjadi 7 macam yaitu sebagai berikut, yang pertama Lipatan Terbuka, yaitu
lipatan yang terjadi akibat deformasi yang lemah, sehingga tidak mengalami
penebalan atau penipisan pada lapisan tanah (soil). Yang kedua Lipatan
tertutup, yaitu lipatan yang terjadi akibat proses deformasi yang kuat, sehingga
mengalami penebalan atau penipisan pada lapisan tanah.yang ketiga Drag
Fold, yaitu lipatan yang terjadi akibat adanya pergeseran lapisan pada
tanah.yang keempat En enchelon fold, yaitu sekelompok lipatan yang saling
merebah. Yang kelima Culmination and depression, yaitu lipatan yang
mempunyai sudut runcig pada bagian arah yang berbeda. Yang keenam
Synclinorium, yaitu lipatan sinklin yang utamanya terdiri dari beberapa lipatan
lain yang memiliki ukuran lebih kecil. Yang ketujuh Anticlinorium, yaitu
lipatan dimana antiklin utamanya terdiri dari beberapa lipatan lain yang
mempunyai ukuran lebih kecil.

Dalam Sistem Perminyakan, memiliki konsep dasar berupa distribusi


hidrokarbon didalam kerak bumi dari batuan sumber (source rock) ke batuan
reservoar. Salah satu elemen dari Sistem Perminyakan ini adalah adanya
batuan reservoar, dalam batuan reservoar ini, terdapat beberapa faktor penting
diantaranya adalah adanya perangkap minyak bumi. Perangkap minyak bumi
sendiri merupakan tempat terkumpulnya minyak bumi yang berupa perangkap
dan mempunyai bentuk konkav ke bawah sehingga minyak dan gas bumi dapat
terjebak di dalamnya. Perangkap minyak bumi ini terdapat pada stuktur lipatan
yang biasa disebut antiklin (punggung lipatan). Jenis perangkap stratigrafi
dipengaruhi oleh variasi perlapisan secara vertikal dan lateral, perubahan facies
batuan dan ketidakselarasan dan variasi lateral dalam litologi pada suatu
lapisan reservoar dalam perpindahan minyak bumi. Prinsip dalam perangkap
stratigrafi adalah minyak dan gas bumi terperangkap dalam perjalanan ke atas
kemudian terhalang dari segala arah terutama dari bagian atas dan pinggir, hal
ini dikarenakan batuan reservoar telah menghilang atau berubah fasies menjadi
batu lain sehingga merupakan penghalang permeabilitas (Koesoemadinata,
8

1980, dengan modifikasinya). Pemodelan geologi sangat berhubungan dengan


disiplin ilmu geologi seperti geologi struktur, sedimentologi, stratigrafi, dan
diagenesis. Sebuah pemodelan geologi memiliki nilai numerik tiga dimensi
yang dilengkapi deskripsi fisik daerah penelitian. Hasil dari pemodelan geologi
dapat digunakan sebagai data tambahan yang penting dalam mitigasi bencana
geologi dan pengelolaan sumber daya alam, sebagai contoh dalam industri
minyak dan gasbumi, pemodelan reservoir yang realistik sangat dibutuhkan
sebagai input dalam program simulasi dan memprediksi respon batuan dalam
proses eksplorasi, karena kesalahan yang terjadi pada saat eksplorasi dapat
menghambat produksi hidrokarbon. Penggunaan model geologi dan simulasi
reservoir memberikan kesempatan bagi ahli geologi untuk mengidentifikasi
daerah yang potensial dan ekonomis dengan lebih baik.

Pada struktur lipatan, tentunya terdapat unsur-unsur yang mendukungnya yaitu


unsur geometri diantaranya sebagai berikut: Plunge, sudut yang terbentuk oleh
poros dengan horizontal pada bidang vertikal. Crest, daerah tertinggi dari suatu
lipatan biasanya selalu dijumpai pada antiklin. Limb, bagian dari lipatan yang
terletak downdip atau updip. Sayap lipatan dapat berupa bidang datar (planar),
melengkung (curve) atau bergelombang. Hinge line, garis yang
menghubungkan hinge point pada suatu perlapisan yang sama. Trough, daerah
terendah pada suatu lipatan. Axial lane, garis khayal yang menghubungkan
titik-titik dari lengkungan maksimum pada tiap permukaan lapisan dari
struktur lipatan. Axial plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut sama
besar antara sayap-sayap lipatan. Dan half wavelength yaitu jarak antara dua
titik inflection. Berdasarkan unsur geometrinya, lipatan dapat dibagi menjadi
Simetrical fold, asimetrical fold, inclined fold dan recumbent fold.
V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang di dapat pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Praktikum geologi struktur yang dilaksanakan pada 22 April 2019 di
Laboratorium Teknik Geofisika membahas mengenai Lipatan. Pada praktikum
kali ini, dipelajari cara memahami pengertian dan istilah-istilah dalam lipatan
di ilmu geologi.
2. Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanismenya
disebabkan oleh dua proses, yaitu bending (gejala melengkung) dan bucking
(gejala melipat).
3. Berdasarkan posisi bidang sumbunya, lipatan (folding) dapat dibedakan
menjadi 6 macam.
4. Perangkap minyak bumi sendiri merupakan tempat terkumpulnya minyak bumi
yang berupa perangkap dan mempunyai bentuk konkav ke bawah sehingga
minyak dan gas bumi dapat terjebak di dalamnya. Perangkap minyak bumi ini
terdapat pada stuktur lipatan yang biasa disebut antiklin (punggung lipatan).
5. Pada struktur lipatan, tentunya terdapat unsur-unsur yang mendukungnya yaitu
unsur geometri diantaranya sebagai berikut: Plungel, Crest, Limb, Hinge line,
Trough, Axial plane dan half wavelength.
DAFTAR PUSTAKA

Rahmad.2001.Geologi Struktur. Sendang Karya. Semarang.

Fischer, R.E.-editor (1953). River Life, McGraw-Hill Book Company, New York.

Sonni, J. 2000. Bidang-Bidang Permukaan Bumi. Jakarta: Erlangga.

Moody, J.D., dan Hill, M.J., 1956. Wrench Fault Techtonics, Bulletin of the
Geological Society of America.

Asikin, S. 1987. Geologi Struktur Indonesia. Laboratorium Geologi Dinamis.


Institut Teknologi Bandung.
LAMPIRAN
ALAT DAN BAHAN

Gambar 1. Kertas HVS

Gambar 2. Kertas Kalkir

Gambar 3. Alat Tulis


2
0
Gambar 4. Busur derajat (360 )

Gambar 5. Mistar Panjang

Gambar 6. Pensil Warna


Gamabar 7. prepest
Gambar 8. tugas

Anda mungkin juga menyukai