Lipatan 1815051001 Kelompok2
Lipatan 1815051001 Kelompok2
Oleh
Dicky Pramana Agung
1855051003
NPM : 1855051003
Fakultas : Teknik
Kelompok : 5 (lima)
i
LIPATAN
Oleh
Dicky Pramana Agung
ABSTRAK
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBARAN PENGESAHAN i
ABSTRAK ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Tujuan Penelitian 1
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Diagram Alir Lipatan......................................................................................5
iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Deformasi yang terjadi pada kerak bumi (crust) sekarang ini merupakan jejak
deformasi (perubahan bentuk dan ukuran) yang telah terjadi beberapa ratus
tahun yang lalu bahkan juta tahun yang lalu dan oleh para geosains dikenal
sebagai struktur geologi. Hal-hal yang menjadi dasar dari terdeformasinya
suatu batuan adalah karena adanya tenaga tektonik baik tenaga endogen
maupun eksogen yang bekerja secara alami dan continue yang menekan,
menarik, melengkungkan dan mematahkan batuan-batuan litosfer. Sumber
energi tektonik ini berasal dari energi panas bumi yang diubah menjadi energi
mekanik oleh arus konveksi. Aliran konveksi tersebut sangatlah besar sehingga
batuan menjadi panas dalam mesosfer dan astenosfer perlahan-lahan menyeret
serta melengkungkan litosfer secara continue yang akibatnya adalah
menyebabkan batuan terdeformasi.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian dan istilah-istilah dalam Lipatan di
ilmu geologi.
2. Mahasiswa dapat memodelkan gambar dari masing-masing Lipatan.
II. TEORI DASAR
Lipatan merupakan hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang
ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis
atau bidang didalam bahan tersebut. Pada umumnya unsur yang terlibat di dalam
lipatan adalah struktur bidang, misalnya bidang perlapisan atau foliasi. Lipatan
merupakan gejala yang penting, karena mencerminkan sifat dari deformasi
terutama gambaran geometrinya yang berhubungan dengan aspek perubahan
bentuk (distorsi) dan perputaran (rotasi). Lipatan terbentuk bilamana unsur yang
telah ada sebelumnya berubah menjadi bentuk bidang lengkung atau garis
lengkung. Perlipatan adalah deformasi yang tidak seragam (inhomogeneous) yang
terjadi pada suatu bahan yang mengandung unsur garis atau bidang. Walaupun
demikian, suatu deformasi yang menghasilkan lipatan pada suatu keadaan tidak
selalu demikian pada kondisi yang lain. Suatu massa batuan yang tidak
mempunyai unsur struktur garis atau bidang, tidak menunjukkan tanda perlipatan
(Rahmad, 2001).
Dalam teori lain, Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang
mekanismenya disebabkan oleh dua proses, yaitu bending (gejala melengkung)
dan bucking (gejala melipat). Pada gejala bucking, gaya yang bekerja sejajar
dengan bidang perlapisan. Sedangkan pada bending,gaya yang bekerja tegak lurus
terhadap bidang permukaan lapisan (Hill, 1953).
Pada umumnya hampir semua lipatan terdiri lebih dari satu permukaan. Untuk itu
diperlukan cara untuk membahas hubungan antara ruang dan geometri dalam
bidang-bidang lengkung yang membentuk lipatan. Tempat kedudukan semua
hingeline yang disebut sebagai hinge surface merupakan unsur yang penting.
Bidang permukaan ini seringkali dianggap sama dengan bidang sumbu (axial
plane) atau axial surface akan tetapi tidak berhubungan langsung dengan sumbu.
Suatu lipatan yang tidak silindris merupakan bidang permukaan sejenis ini tetapi
tidak merupakan sumbu lipatan. Oleh karena itu sesuai disebut sebagai hinge
surface. Pasangan kemiringan dan pitch dari suatu lipatan ditunjukkan sebagai
titik pada perpotongan garis lurus, yang angkannya dibaca sepanjang tepi dasar
dan kiri diagram. Untuk penunjaman digunakan kurva dan angka pada tepi kanan
diagram (Sonni, 2000).
Berdasarkan definisi dari struktur geologi seperti kekar, sesar dan lipatan telah
menunjukkan bahwa adanya keterkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Misalnya sesar, sesar adalah kekar yang mengalami pergeseran pada bidangnya
dan biasanya sesar terbentuk pada daerah lipatan (sinklin maupun antiklin).
3
Hubungan dari ketiga struktur geologi tersebut dijelaskan melalui three stages of
ddeformation yang merupakan sifat deormasi suatu benda terhadap gaya
berdasarkan tingkat elastisitas benda tersebut. Ketiga tingkatan itu adalah:
Pertama Elastic, yaitu jika suatu benda dikenai gaya maka akan mengalami
deformasi, tetapi gaya yang dilepas (hilang) maka benda tersebut akan kembali
lagi pada bentuk dan ukuran semula. Batas suatu benda masih dapat kembali
seperti semula jika gaya dilepas disebut elastic limit. Kedua Plastic, yaitu jika
gaya yang bekerja mencapai elasic limit, benda yang terkena gaya hanya sebagian
yang dapat kembali ke bentuk semula, jika gaya dihilangkan. Ketiga Brittle dan
Ductile, benda dikatakan brittle jika benda sudah pecah sebelum gaya yang
bekerja mencapai titik plastis. Sedangkan, jika benda dikatakan ductile, jika benda
pecah atau hancur setelah gaya melewati titik elastic (Moody, 1956).
B. Prosedur Praktikum
Adapun langkah-langkah kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah:
1. Buat garis lurus pada kertas HVS dengan model landscape.
2. Gambarkan garis sesuai dengan sudut yang telah ditentukan.
3. Beri nama titik tersebut dengan A, B, C, D, E, F, G, H.
4. Setelah digambarkan, gunakan jangka untuk menghubungkan titik-titik
pertemuan tersebut.
5. Lakukan hal tersebut sampai membentuk 6 lapisan sebuah perlipatan.
6. Berilah warna pada masing-masing lapisan lipatan tersebut.
5
C. Diagram Alir
Adapun diagram alir pada praktikum ini adalah:
Mulai
Hubungkan titik-titik
tersebut menggunakan
jangka
Lakukan sampa
membentuk 6 gambar
lapisan
Hasil
Selesai
A. Data Pengamatan
Adapun hasil pengamatan praktikum ini adalah terlampir pada lampiran.
B. Pembahasan
Praktikum geologi struktur yang dilaksanakan pada 22 April 2019 di
Laboratorium Teknik Geofisika membahas mengenai Lipatan. Pada praktikum
kali ini, dipelajari cara memahami pengertian dan istilah-istilah dalam lipatan
di ilmu geologi. Kemudian, mahasiswa juga dituntut dapat memodelkan
gambar dari masing-masing lipatan. Pada praktikum ini, hal pertama yang
harus dipersiapkan adalah mahasiswa menyiapkan alat dan bahan yang telah
disebutkan pada bagian metodologi praktikum. Dengan memanfaatkan alat
berupa pensil, mistar panjang, kertas HVS, jangka, pensil warna dan busur
derajat kita dapat menggambar lipatan dengan kedudukan sudut tertentu yang
0 0 0 0 0 0 0
diantaranya N20 E, N10 W, N35 W, N10 W, N0, N25 E, N75 E, N50 E dan
0
N20 E (seperti gambar tugas pada lampiran). Pada proses memodelkan lipatan
ini, prosedurnya yaitu sebagai berikut: Pertama, dengan membuat garislurus
pada kertas HVS dengan kedudukan landscape. Kedua, membuat garis sesuai
kedudukan sudut yang telah ditentukan. Ketiga, memberi nama titik pada garis-
garis tersebut seperti A, B, C dan seterusnya. Keempat, gunakanlah jangka
untuk menghubungkan titik-titik tersebut agar membentuk gambar suatu
perlapisan lipatan. Kelima, lakukanlah hal tersebut sampai membentuk enam
perlapisan. Dan yang terakhir, berilah warna pada masing-masing lapisan agar
memberikan ciri khasnya. Hal kedua, mahasiswa menggambarkan model
lapisan pada lipatan. Setelah itu, mahasiswa menyajikannya dalam bentuk
laporan praktikum.
Adapun kesimpulan yang di dapat pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Praktikum geologi struktur yang dilaksanakan pada 22 April 2019 di
Laboratorium Teknik Geofisika membahas mengenai Lipatan. Pada praktikum
kali ini, dipelajari cara memahami pengertian dan istilah-istilah dalam lipatan
di ilmu geologi.
2. Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanismenya
disebabkan oleh dua proses, yaitu bending (gejala melengkung) dan bucking
(gejala melipat).
3. Berdasarkan posisi bidang sumbunya, lipatan (folding) dapat dibedakan
menjadi 6 macam.
4. Perangkap minyak bumi sendiri merupakan tempat terkumpulnya minyak bumi
yang berupa perangkap dan mempunyai bentuk konkav ke bawah sehingga
minyak dan gas bumi dapat terjebak di dalamnya. Perangkap minyak bumi ini
terdapat pada stuktur lipatan yang biasa disebut antiklin (punggung lipatan).
5. Pada struktur lipatan, tentunya terdapat unsur-unsur yang mendukungnya yaitu
unsur geometri diantaranya sebagai berikut: Plungel, Crest, Limb, Hinge line,
Trough, Axial plane dan half wavelength.
DAFTAR PUSTAKA
Fischer, R.E.-editor (1953). River Life, McGraw-Hill Book Company, New York.
Moody, J.D., dan Hill, M.J., 1956. Wrench Fault Techtonics, Bulletin of the
Geological Society of America.