Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 September Suplemen (2018) : S59- S68 S59

STUDI PEMBUATAN NUGGET BERBAHAN DASAR TAHU DENGAN TAMBAHAN SAYURAN


Nurul Khatimah1), Kadirman2), Ratnawaty Fadilah3)
1) Alumni Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian
2) dan 3) Dosen PTP FT UNM

nurulkhatimah05@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan dasar tahu dengan
tambahan sayuran untuk kualitas nugget, serta tingkat kesukaan untuk nugget. Jenis penelitian
ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen menggunakan rancangan acak
kelompok yang terdiri dari kontrol 100% daging ayam, 90% tahu dan 10% brokoli, tahu 85% dan
brokoli 15%, tahu 80% dan brokoli 20%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air tertinggi
adalah 90% tahu dan 10% brokoli, sedangkan kandungan protein tertinggi adalah 85% tahu dan
15% brokoli. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa perlakuan terbaik pada indikator warna,
aroma, rasa, dan tekstur adalah tahu 85% dan brokoli 15%.
Kata Kunci : Nugget, Tahu, Brokoli
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of using basic ingredients of tofu with additional
vegetables for nugget quality, as well as the level of fondness for nuggets. The type of this
research is quantitative research with experiment approach using randomized block design
consisting of control 100% of chicken meat, 90% tofu and 10% broccoli, tofu 85% and broccoli
15%, tofu 80% and broccoli 20%. The results showed that the highest water content was 90%
tofu and 10% broccoli, while the highest protein content was 85% tofu and 15% broccoli. The
results of organoleptic test showed that the best treatment on color, aroma, taste, and texture
indicator was tofu 85% and broccoli 15%.
Keywords: Nugget, Tofu, Broccoli
PENDAHULUAN thiamin, riboflavin, niasin, dan asam folat.
Tahu adalah olahan yang terbuat dari (Deva, 2013).
kacang kedelai dan merupakan sumber Nugget tahu adalah olahan beku
protein yang baik untuk menjaga kesehatan (frozen food) bermanfaat dalam
serta mudah diperoleh di pasar. Tahu memperpanjang masa simpan tahu. Di
merupakan makanan rendah kalori namun samping itu pembuatan nugget tahu dengan
tinggi protein. Protein tak hanya bisa didapat tambahan sayuran bermanfaat
dari daging, namun juga dapat diperoleh meningkatkan nilai gizi sekaligus dapat
dari pangan nabati seperti tahu. Tahu meningkatkan minat anak yang sulit makan
merupakan sumber protein nabati dengan sayur (Rizqie, 2012). Salah satu makanan
tekstur yang lembut dan rasa yang lebih yang sering kita temui adalah tahu dengan
tawar sehingga mudah divariasikan. Tahu kandungan protein yang tinggi. Namun,
memiliki kandungan gizi seperti kalsium, masyarakat mulai jenuh dengan bentuk dan
besi, magnesium, fosfor, seng, kalium. rasa tahu yang biasa-biasa saja, tidak
Vitamin pada tahu seperti vitamin D, B6, adanya inovasi. Untuk itu, diperlukan inovasi

p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
S60 Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 September Suplemen (2018) : S59- S68
Jurnal
Pendidik
an
baru dalam pengolahan tahu tersebut Nugget yang paling banyak
Teknolog
sehingga penyajian tidak monoton (Syarif, diperdagangkan adalah nugget yang terbuat
i
2014). dari daging ayam. Kegemaran masyarakat
Pertania
Seiring perkembangan zaman, pola terhadap nugget ayam mengalami kendala
n
konsumsi masyarakat pun sudah semakin mahalnya harga nugget ayam, mengingat
Volume
berubah. Manusia dituntut untuk lebih harga ayam yang relatif mahal. Berdasarkan
4
praktis dan lebih efesien dalam menjalani hal tersebut, perlu adanya alternatif nugget
Septemb
kehidupan. Konsumsi pangan saat ini seperti nugget tahu.Bahan utama ayam
er
Supleme
adalah lebih cenderung pada konsumsi diganti tahu dengan pertimbangan mudah,
n (2018) pangan dalam bentuk instan dan cepat. terjangkau baik harga maupun ketersediaan
: S1- S14 Salah satu bentukpangan yang cukup favorit di masyarakat. Pada nuggettahu diharapkan
dikalangan masyarakat terutama kelompok dapat meningkatkan nilai gizi sehingga
umur anak - anak diantaranya cake, nugget relatif sama dengan nugget yang terbuat
dan lainnya (Rifqi, 2012). dari daging dengan harga yang terjangkau
Proses pengolahan yang semakin (Rifqi, 2012).
berkembang dalam bidang pangan, Puarada (2008) mengemukakan
menghasilkan produk-produk olahan yang bahwa mutu protein tahu sudah mendekati
semakin beragam yang banyak beredar mutu protein daging ayam dan sapi. Dengan
dipasaran. Beberapa produk olahan yang demikian, tahu dapat dijadikan alternatif lain
sangat digemari oleh konsumen adalah untuk menggantikan sebagian daging ayam
nugget. Nugget sangat disukai oleh dalam proses pembuatan nugget.
masyarakat khususnya anak – anak. Nugget Penggunaan tahu dalam proses
yang dijual dipasaran juga sudah sangat pembuatan nugget untuk menggantikan
banyak, dengan kreasi yang berbeda-beda. daging ayam haruslah tetap memperhatikan
Selain terbuat dari daging maupun ikan, selera konsumen. Oleh karenanya
nugget juga dapat dibuat dari bahan non diperlukan suatu penelitian untuk
daging seperti tahu (Rohaya, 2013). mengetahui kualitas nugget yang bahan
Nugget yang terbuat dari tahu dengan utamanya digantikan dengan tahu dan
tambahan sayuran ini juga menjadi salah berapa besar penurunan biaya produksi
satu upaya untuk meningkatkan minat para sebagai usaha untuk meningkatkan nilai gizi
konsumen terutama anak-anak yang tidak dari produk nugget dengan menambahakan
menyukai sayur-sayuran. Selama ini nugget sayuran (Puarada, 2008).
yang populer ialah berbahan dasar daging Nugget tahu adalah suatu produk
dan dikonsumsi terbatas pada masyarakat olahan dengan bahan dasar tahu dengan
kalangan atas saja. Puarada (2002) tambahan sayuran yang dikukus, dicetak
mengemukakan bahwa penggunaan tahu dan melalui proses pemaniran kemudian
didalam nugget untuk menggantikan digoreng dan dibekukan. Nugget tahu
sebagian daging ayam dapat menurunkan merupakan suatu masakan siap saji yang
biaya produksi, sehingga akan dapat dapat memperpanjang masa simpan dan
menurunkan harga jual nugget. Dengan dapat menurunkan biaya produksi.
demikian diharapkan nugget akan dapat Selain penggunaan tahu, juga
dikonsumsi seluruh lapisan masyarakat. dilakukan penambahan sayuran yaitu

p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 September Suplemen (2018) : S59- S68 S61

brokoli. Penambahan brokoli menjadi nugget wajan, spatula, gas elpiji dan kompor gas,
merupakan salah satu alternatif yang cukup deepfrayer. Bahan yang digunakan adalah
baik dalam pemenuhan kebutuhan gizi tahu, brokoli, daging ayam, daun seledri,
dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan telur,tepung tapioka, tepung roti/panir, susu
dengan adanya penambahan brokoli bubuk skim, penyedap rasa (garam, gula,
menjadi nugget dapat menumbuhkan minat lada, bawang putih), minyak goreng.
konsumen, terutama bagi anak-anak dan Alur proses pembuatan nugget
para konsumen yang tidak menyukai adalah persiapan alat dan bahan
sayuran (Rohaya, 2013). Oleh karena itu, selanjutnya pemilihan bahan dilakukan
penulis mencoba mengkreasikan tahu dan untuk mengetahui bahan - bahan yang
sayuran tersebut dengan mengolahnya digunakan dalam kondisi segar dan sesuai
menjadi nugget, untuk dapat standar, langkah berikutnya penimbangan
memperpanjang umur simpan pada tahu bahan dilakukan agar bahan yang
dan sayuran. digunakan sesuai takaran yang telah
Tujuan ditentukan, penghalusan bahan baku dan
Penelitian ini bertujuan untuk bumbu - bumbu dilakukan agar tekstur
mengetahui pengaruh penggunaan bahan menjadi lebih halus dan mudah dicetak,
dasar tahu dengan tambahan sayuran pencampuran bahan dilakukan agar bahan
terhadap kualitas nugget, serta tingkat tercampur rata sehingga terbentuk adonan
kesukaan terhadap nugget berbahan dasar yang homogen. Pencampuran bahan
tahu dengan tambahan sayuran. meliputi tahu (90 %, 85 %, 80 %), brokoli (10
%, 15 %, 20 %), daun seledri (0,5 %),
METODE PENELITIAN tepung tapioka (20 %), susu bubuk skim (2,5
Jenis penelitian ini adalah penelitian %), telur 1 butir (5 %), bawang putih (4,5 %),
kuantitatif dengan pendekatan eksperimen, garam (1 %), gula (1 %), lada (0,5 %).
dalam penelitian ini terdapat variabel kontrol Adonan dimasukkan kedalam loyang
dan variabel eksperimen sebagai acuan kemudian dikukus selama 30 menit, adonan
antara keadaan awal dengan keadaan yang telah dikukus didiamkan selama 10
setelah diberi perlakuan. Rancangan menit pada suhu ruang kemudian dipotong-
percobaan yang digunakan dalam penelitian potong dengan ukuran 3 x 1 cm. Pemaniran
ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) dilakukan dengan dua tahap yaitu
dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan sehingga pencenlupan adonan nugget yang sudah
diperoleh 12 satuan percobaan. Perlakuan dipotong/dicetak pada putih telur dan
yang diberikan adalah Tb0: Daging ayam pelumuran tepung roti/panir. Nugget
100%, Tb1: Tahu 90% + Brokoli 10%, Tb2 : dikemas dalam plastik transparan kemudian
Tahu 85% + Brokoli 15%, Tb3 : Tahu 80% + rekatkan ujungnya lalu masukkan kedalam
Brokoli 20%. Freezer. Untuk tahap penyajiannya nugget
Perlatan yang digunakan dalam digoreng selama 2 menit pada suhu 185 oC.
penelitian ini adalah timbangan digital, Suhu yang terlalu rendah akan
sarung tangan plastik, pisau, blender, menyebabkan pelapis produk menjadi
baskom, loyang, talenan, sendok, panci kurang matang sebaliknya jika suhu
kukusan, cawan plastik, lemari es/freezer,

p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
S62 Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 September Suplemen (2018) : S59- S68
Jurnal
Pendidik
an
penggorengan terlalu tinggi pelapis produk Jadi kadar air nugget hasil penelitian masih
Teknolog
menjadi gosong (Yuliani, 2013). memenuhi syarat dalam standar SNI
i
Penelitian ini laksanakan di nuggetayam (Rifqi, 2012).
Pertania
Laboratorium Pendidikan Teknologi Kadar air nugget pada perlakuan Tb1
n
Pertanian Fakultas Teknik Universitas memiliki kadar air tertinggi. Hal ini
Volume
Negeri Makassar dan hasil produk dianalisis disebabkan karena penggunaan bahan
4
di Balai Besar Industri Perkebunan dasar yaitu tahu lebih banyak dibandingkan
Septemb
Makassar. perlakuan lainnya. Sedangkan perlakuan
er
Supleme
Data pada penelitian ini diperoleh dari Tb3 memiliki kadar air terendah dibanding
n (2018) hasil pengujian kualiatas organoleptik dan dengan perlakuan lainnya. Rendahnya
: S1- S14 uji kualitas kimia. Uji kualitas organoleptik kadar air pada perlakuan Tb3 kemungkinan
menggunakan metode uji hedonik disebabkan karena hilangnya sebagian
(kesukaan) yang dilakukan dengan menguji kadar air pada saat proses pengukusan dan
seberapa jauh tingkat kesukaan panelis penggorengan saat pengolahan nugget
terhadap nugget yang meliputi tekstur, cita serta penggunaan bahan dasar lebih sedikit
rasa, warna dan aroma. Uji kualitas kimia dibandingkan perlakuan yang lainnya. Hal
meliputi uji kadar air, kadar abu, kadar ini sesuai dengan penelitian Rifqi (2012)
lemak, kadar protein, kadar karbohidrat tidak yang menyatakan bahwa pengukusan
tercerna dan karbohidrat tercerna. Namun dilakukan untuk meminimalisir kandungan
pada penelitian ini hanya menguji kadar air dalam bahan pangan.
protein dan kadar air. Panelis yang Berdasarkan hasil sidik ragam kadar
dilibatkan dalam pengujian hedonik ini yaitu air berpengaruh nyata terhadap perlakuan
panelis semi terlatih (semi-trained panel) yang dilakukan. Hal ini diduga oleh tingginya
yang terdiri dari 20 orang dari kalangan kadar serat pada brokoli jika dibandingkan
mahasiswa. dengan tahu. Sebaliknya, tahu memiliki
HASIL DAN PEMBAHASAN kadar air yang jauh lebih tinggi walaupun
telah diminimalisir dengan pengepresan
1. Kadar Air sebelum pengolahan nugget. Kadar air akan
44,00 43,13 mempengaruhi cita rasa dan tekstur, sebab
43,00 41,47 41,40 apabila kadar air tinggi akan mengakibatkan
42,00
Kadar Air

41,00 40,03 pertumbuhan mikroba sehingga bahan


40,00
39,00 pangan akan mudah rusak dan dapat
38,00 menyebabkan tekstur lebih lembek dan
Tb0 Tb1 Tb2 Tb3 permukaan ditenganya lebih berair. Fakor
Perlakuan
yang juga berperan penting dalam
Gambar 1 Kadar Air Nugget
penurunan kadar air adalah penggorengan.
Data hasil analisis kadar air terhadap Proses penggorengan akan menurunkan
nugget berbahan dasar tahu dengan kadar air produk akibat penguapan atau
tambahan brokoli berkisar antara 40,03% – pembebasan kadar air pada bagian luar
43,13%. Kadar air yang dihasilkan dari produk.
penelitian ini berada direntang kadar air
yang distandarkan SNI yaitu maksimal 60%.

p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 September Suplemen (2018) : S59- S68 S63

2. Kadar Protein protein meningkat.Bedasarkan bahan


Data hasil analisis kadar protein tambahan yang digunakan sangat
terhadap nugget tahu berkisar antara 12,57 berpengaruh semakin tinggi kadar protein
% - 15,25 % dengan rata-rata 14,09 %. dari bahan tambahan maka semakin tinggi
Hasil analisis sidik ragam kadar protein pula kadar protein pada nugget (Awaliah,
nugget tahu menunjukkan bahwa semua 2017). Menurut Angga, dkk (2013), kadar air
perlakuan berpengaruh sangat nyata. yang mengalami penurunan akan
Menurut Standar Nasional Indonesia mengakibatkan kadar protein didalam bahan
tentang nugget ayam, kadar protein minimal mengalami peningkatan. Penggunaan
adalah 12 % (%bb) (BSN 2002) karena panas dalam pengolahan bahan pangan
semakin tinggi kadar protein pada suatu dapat menurunkan persentase kadar air
nugget, maka semakin tinggi pula nilai gizi yang mengakibatkan persentase kadar
yang terdapat pada nugget(Rifqi, 2012). protein meningkat. Semakin kering suatu
Jadi kadar protein nuggethasil penelitian bahan maka semakin tinggi kadar
masih memenuhi syarat dalam standar SNI proteinnya. Denaturasi adalah perubahan
Nuggetayam. struktur sekunder, tersier dan atau quaterner
dari protein. Denaturasi protein dapat
16 15,2
14,46 disebabkan oleh berbagai faktor antara lain:
Kadar Protein

13,9
14
12,75 suhu tinggi, suhu rendah, pH, dan pelarut
12
organik (Rauf, 2015).

10
3. Warna
Tb0 Tb1 Tb2 Tb3
3,80 3,73
Kesukaan

Perlakuan 3,72
Tingkat

3,70
Gambar 2 Kadar Protein Nugget 3,70 3,67
Hasil analisis sidik ragam kadar
protein nugget tahu (nabati) menunjukkan 3,60
bahwa semua perlakuan memberikan Tb0 Tb1 Tb2 Tb3
Perlakuan
pengaruh sangat nyata dengan F Hitung Gambar 3 Tingkat Kesukaan Terhadap
228,801 > F Tabel pada taraf 5 % dan 1 % . Warna
Berdasarkan hasil rata – rata dari nugget Gambar diatas menunjukkan bahwa
tahu pada perlakuan Tb2 merupakan tingkat kesukaan panelis terhadap warna
perlakuan terbaik dengan nilai rata – rata nugget sangat bervariasi yaitu berkisar
kadar protein tertinggi 15,20%. Kadar antara (agak suka) – (sangat suka). Skor
protein terendah pada perlakuan Tb1 tersebut menunjukkan bahwa rata – rata
dengan nilai rata – rata 12,75%. panelis sangat suka dengan nugget
Kebanyakan protein dalam pangan perlakuan Tb2, suka dengan nugget kontrol
terdenaturasi jika dipanaskan pada suhu (60 (Tb0), dan agak suka pada nugget
– 90 oC) selama satu jam atau kurang (Lini, perlakuan Tb1 dan Tb3. Hasil keseluruhan
2012). Peningkatan jumlah kadar protein uji panelis keempat perlakuan nugget tahu
pada masing-masing perlakuan disebabkan memiliki kriteria hasil warna yang hampir
oleh rendahnya kadar air sehingga kadar sama yaitu kuning keemasan. Hal ini

p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
S64 Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 September Suplemen (2018) : S59- S68
Jurnal
Pendidik
an
disebabkan oleh penggunaan suhu dan menjadi tanda penurunan mutu. Waktu dan
Teknolog
waktu yang sama. suhu penggorengan penggorengan yang
i
Pengujian organoleptik terhadap digunakan agar dihasilkan warna nugget
Pertania
warna dilakukan secara hedonik oleh 20 yang kuning keemasan adalah 2 menit
n
orang panelis semi terlatih yang diminta dengan suhu 185oC. Jika waktu dan suhu
Volume
penilaian terhadap warna nugget yang yang digunakan tidak tepat maka akan
4
diujikan. Berdasarkan penilaian panelis berpengaruh pada warna yang dihasilkan.
Septemb
diketahui bahwa tingkat kesukaan panelis Selain itu kisaran nilai terhadap warna
er
Supleme
tertinggi terdapat pada perlakuan Tb2 nugget juga bergantung pada perbedaan
n (2018) dengan nilai rata-rata 3,73. Sedangkan penilaian dari tingkat kesukaan setiap
: S1- S14 tingkat kesukaan panelis terendah terdapat panelis.
pada perlakuan Tb3 dengan nilai rata – rata 4. Aroma
3,67. Pengujian organoleptik terhadap
Berdasarkan hasil pengamatan aroma dilakukan secara hedonik oleh 20
terhadap warna nugget menunjukkan bahwa orang panelis semi terlatih yang diminta
secara umum panelis menerima warna penilaian terhadap aroma nugget yang
nugget baik kontrol maupun perlakuan. Hasil diujikan. Berdasarkan penilaian panelis
analisis sidik ragam terhadap warna nugget diketahui bahwa tingkat kesukaan panelis
tahu menunjukkan bahwa perlakuan tertinggi terdapat pada perlakuan Tb2
berpengaruh nyata dengan F hitung 4,114> dengan nilai rata-rata 3,75. Sedangkan
F tabel pada taraf 5%. Dari seluruh tingkat kesukaan panelis terendah terdapat
perlakuan tersebut dapat diketahui pada perlakuan Tb3 dengan nilai rata – rata
perlakuan yang memiliki warna yang paling 3,67. Hasil tersebut berarti aroma nugget
disukai oleh panelis yaitu perlakuan Tb2. disukai dan tidak dijumpai panelis yang
Data yang diperoleh mempunyai menyatakan penolakan terhadap aroma
kecenderungan menurun dengan produk.
meningkatnya persentase penggunaan tahu.
Hal ini disebabkan karena aroma
Kurangnya panelis yang menyatakan suka yang dihasilkan dipengaruhi oleh
pada perlakuan Tb3 dibanding dengan penggunaan bahan dasar yaitu tahu. Tahu
perlakuan Tb2 disebabkan oleh memiliki aroma yang khas sehingga ketika
kenampakan warna nugget yang dihasilkan dicampur dengan bumbu lain akan
kurang menarik. memperkuat aroma nugget yang dihasilkan.
Perubahan warna nugget Aroma pada nugget suatu bahan pangan
berhubungan dengan reaksi pencoklatan atau produk dipengaruhi oleh bahan
yang terjadi selama penggorengan. Reaksi tambahan yang digunakan seperti penguat
non enzimatis yang terjadi berdampak cita rasa. Hal ini sesuai dengan pendapat
langsung terhadap warna nugget yang Afrisanti (2010), bahwa penguat cita rasa
dihasilkan, warna yang ditimbulkan oleh adalah suatu bahan zat bahan tambahan
reaksi antara gula dan asam amino yang yang ditambahkan kedalam yang dapat
dikenal dengan reaksi maillard. Hasil reaksi memperkuat aroma dan rasa.
tersebut menghasilkan bahan berwarna Hasil analisis sidik ragam terhadap
coklat, yang sering dikehendaki atau aromanugget tahu menunjukkan bahwa

p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 September Suplemen (2018) : S59- S68 S65

perlakuan berpengaruh nyata dengan F diujikan. Dari gambar diatas menunjukkan


hitung 4,247> F tabel taraf 5% dan 1%. adanya perbedaan rata-rata disetiap
Hasil uji lanjut Duncan (DMRT) aroma kombinasi perlakuan. Dari data yang
nugget tahu dapat dilihat pada tabel 4.26 diperoleh menunjukkan bahwa tingkat
(Lampiran) dapat diketahui bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap cita rasa nugget
penerimaan panelis terhadap nugget tahu berkisar antara 3,82 sampai dengan 3,87
dengan bahan tambahan sayuran lebih skor tersebut menunjukkan bahwa kesukaan
disukai dibandingkan tanpa sayuran. panelis terhadap cita rasa nugget adalah
suka. Skor organoleptik terhadap cita rasa
3,73 3,75 tertinggi diperoleh pada perlakuan Tb2dan
3,75
Tingkat Kesukaan

skor organoleptik cita rasa terendah


3,68
3,70 3,67 diperoleh pada kombinasi perlakuan Tb3.
3,65 Hasil keseluruhan uji panelis keempat
3,60
perlakuan nugget tahu memiliki kriteria hasil
Tb0 Tb1 Tb2 Tb3 rasa yang hampir sama yaitu rasa gurih.
Perlakuan Hal ini disebabkan karena bahan
Gambar 4 Tingkat Kesukaan Terhadap dasar dan bahan tambahan yang
Aroma dicampurkan kedalam adonan nugget,
Aroma adalah faktor paling penting sehingga menghasilkan nugget dengan cita
pada suatu produk pangan. Aroma sukar rasa yang enak. Rasa pada nugget
untuk didefinisikan secara objektif. Evaluasi merupakan kombinasi antara cita rasa dan
aroma dan rasa masih tergantung pada bau diciptakan untuk memenuhi selera
pengujian secara sensori (testing panel). konsumen, sehingga produsen
Tanpa adanya aroma, keempat rasa lainnya menggunakan perasa tertentu untuk
(manis, pahit, asam atau asin) akan terasa menghasilkan cita rasa yang diinginkan
dominan. Evaluasi bau dan rasa sangat konsumen.
tergantung pada panelis (Putri, 2009). Hasil analisis sidik ragam terhadap
rasa nugget tahu menunjukkan bahwa
5. Cita Rasa
perlakuan berpengaruh nyata dengan F
3,90 3,87 hitung 4,353> F tabel taraf 5%. Hasil uji
Tingkat Kesukaan

3,85 lanjut Duncan (DMRT) cita rasa nugget tahu


3,85 3,83
3,82 dapat diketahui bahwa tingkat penerimaan
3,80 panelis terhadap nugget tahu dengan bahan
3,75 tambah sayuran lebih disukai dibandingkan
Tb0 Tb1 Tb2 Tb3 tanpa sayuran.
Perlakuan Tingginya tingkat kesukaan cita rasa
Gambar 5 Tingkat Kesukaan Terhadap terhadap nugget kontrol dikarenakan nugget
Rasa dengan formulasi yang lain menggunakan
Pengujian organoleptik terhadap cita tahu. Nugget dengan formulasi tersebut
rasa dilakukan secara hedonik oleh 20 merupakan salah satu inovasi baru dalam
orang panelis semi terlatih yang diminta pengolahan nugget, hal tersebut
penilaian terhadap cita rasa nugget yang mengakibatkan panelis belum terbiasa

p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
S66 Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 September Suplemen (2018) : S59- S68
Jurnal
Pendidik
an
dengan cita rasa yang berbeda pada nugget semua perlakuan yaitu tekstur nugget pada
Teknolog
umumnya seperti yang dijumpai dipasaran. perlakuan Tb2 dan kontrol (Tb0). Dari hasil
i
Hal ini dikarenakan penambahan tahu uji panelis keempat perlakuan nugget tahu
Pertania
menyebabkan nugget mempunyai cita rasa memiliki kriteria hasil tekstur yang hampir
n
yang lebih gurih. Penambahan bahan sama yaitu kenyal dan padat.
Volume
tambahan berupa garam selain berfungsi Hal ini disebabkan karena semakin
4
sebagai pengawet, garam juga berfungsi tinggi penambahan tepung tapioka
Septemb
sebagai penambah cita rasa suatu produk mengakibatkan tekstur semakin padat dan
er
Supleme
bahan pangan. kualitas nugget semakin menurun. Uji
n (2018) 6. Tekstur tekstur dipengaruhi oleh kadar air pada
: S1- S14 bahan dasar yang digunakan dalam
pembuatan nugget. Kadar air yang tinggi
Tingkat Kesukaan

3,90
3,87
3,85
3,85 dapat menyebabkan tekstur nugget menjadi
3,80
3,82 lebih halus dan cenderung tidak kenyal.
3,80
Tekstur nugget dengan penambahan tahu
3,75 yang memiliki kandungan kadar air tinggi
Tb0 Tb1 Tb2 Tb3 yang mengakibatkan adanya tekstur seperti
Perlakuan basah dipermukaaan dan didalam nugget
Gambar 6 Tingkat Kesukaan Terhadap yang dihasilkan.
Tekstur Hasil analisis sidik ragam terhadap
tekstur nugget tahumenunjukkan bahwa
Pengamatan terhadap tekstur nugget
perlakuan berpengaruh nyata dengan F
dilakukan dengan cara penentuan tingkat
hitung 4,101> F tabel taraf 5%. Hasil uji
kesukaan secara sensorik berdasarkan
lanjut Duncan (DMRT) tekstur nugget tahu
sensasi tekanan didalam mulut ketika digigit,
dapat diketahui bahwa tingkat penerimaan
dikunyah, ditelan dan dengan perabaan
panelis terhadap nugget tahu dengan bahan
menggunakan jari (Syamsuddin, 2015).
tambahan sayuran lebih disukai
Berdasarkan hasil uji hedonik
dibandingkan tanpa sayuran. Tekstur dari
karakteristik organoleptik terhadap tekstur
nugget yang dihasilkan ini sesuai dengan
nugget yang diperoleh dari hasil penelitian
persyaratan mutu nugget yang dikeluarkan
menunjukkan tingkat kesukaan yang
oleh Badan Standarisasi Nasional nugget
bervariasi dengan kisaran 3,75sampai
harus memiliki tekstur yang normal.
dengan 3,90, skor tersebut menunjukkan
bahwa kesukaan panelis terhadap tekstur KESIMPULAN
nugget diantara agak suka sampai dengan Dari hasil penelitian dapat
sangat suka. Skor organoleptik tekstur disimpulkan adalah sebagai berikut :
tertinggi diperoleh pada perlakuan Tb2 yaitu 1. Pengunaan bahan dasar tahu dan
penggunaan tahu 85 % + brokoli 15 %, sayuran berpengaruh nyata terhadap
sedangkan tekstur terendah diperoleh pada kualitas nugget yang dihasilkan. Hal ini
perlakuan Tb3 yaitu penggunaan tahu 90 % disebabkan karena penggunaan tahu
+ brokoli 10 %. Dari seluruh perlakuan dapat berpengaruh terhadap kadar air dan
disimpulkan bahwa perlakuan yang memiliki kadar protein pada nugget. Semakin
tekstur yang sangat disukai panelis diantara

p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 September Suplemen (2018) : S59- S68 S67

banyak tahu yang digunakan maka Deva Ardiansyah, 2013. (on line)
semakin tinggi kadar air yang http://chefdeva.blogspot.co.id/2013/07
dihasilkan, sedangkan kadar proteinnya kandungan-gizi-tahu-dan-manfaat-
semakin menurun. Kadar air juga dapat tahu.html. [12 September 2015].
mempengaruhi cita rasa dan teksur, Lini, 2012. Efek Pengolahan Pangan
sehingga kualitas nugget yang Terhadap Gizi, Ketengikan, Mailard,
dihasilkan menurun. Reaminasi. [on line].
2. Berdasarkan penilaian tingkat http://Linianisfatus.
kesukaan panelis terhadap nugget Wordprees.com/2012/08/14/efek-
berbahan dasar tahu dengan tambahan pemasakan-dan-pengolahan-
sayuran perlakuan terbaik pada terhadap-gizi-pangan/html.
indikator warna, aroma, rasa dan [18September 2016].
tekstur adalah Tb2 dan perlakuan
terendah pada indikator warna, aroma, Puarada. SK. I, Chotimah. CH. S, Killian. L.
rasa adalah Tb3dan pada indikator A, 2008. Kualitas dan Nilai Ekonomis
tekstur adalah Tb1. Nugget Pada Berbagai Proporsi
Penggantian Daging Ayam Dengan
DAFTAR PUSTAKA Tahu. Jurnal Ilmu Peternakan. FPKK
Afrisanti, D.W. 2010. Kualitas Kimia dan UNIPA.
Organoleptik Nugget Daging Kelinci Putri, E, F, A. 2009. Sifat fisik dan
dengan Penambahan Tepung Tempe. organoleptik bakso daging sapi pada
Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta : lama postmortem yang berbeda
Program Studi Peternakan Fakultas dengan penambahan karagenan.
Pertanian Universitas Sebelas Maret. Skripsi. Bogor : Departemen Ilmu
Angga Riansyah, Agus Supriadi*, Rodiana Produksi dan Teknologi Peternakan
Nopianti., 2013. Pengaruh Perbedaan Fakultas Peternakan Institut
Suhu Dan Waktu Pengeringan Pertanian Bogor.
Terhadap Karakteristik Ikan Asin http://repository.ipb.ac.id. [17 Maret
Sepat Siam (Ttrichogaster Pectoralis) 2016].
Dengan Menggunakan Oven. Rifqi A M, 2012. Formulasi Nugget Tahu
Program Studi Teknologi Hasil Pury (Nugget tapury) sebagai
Perikanan Fakultas Pertanian Alternatif. Institut Pertanian Bogor.
Universitas Sriwijaya Indralaya Ogan
Hilir. Rizqie Auliana, 2012. Pengolahan Limbah
Tahu Menjadi Berbagai Produk
Awaliah R, Yanto S, Sukainah A, 2017. Makanan, Sleman Yogyakarta. [03
Analisis Sifat Fisiko Kimia Nugget Desember 2015].
Rajungan (Portunuspelagicus)
dengan Berbagai Jenis Tepung Rohaya. S, Husna. E.N, Bariah. K, 2013.
Sebagai bahan Pengisi. Jurnal Penggunaan Bahan Pengisi
Pendidikan Teknologi Pertanian. Terhadap Mutu Nugget Vegetarian
Fakultas Teknik Universitas Negeri Berbahan Dasar Tahu Dan Tempe.
Makassar. Jurnal Teknologi dan Industri

p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
S68 Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 4 September Suplemen (2018) : S59- S68
Jurnal
Pendidik
an
Pertanian Indonesia. Fakultas
Teknolog
Pertanian Universitas Syiah Kuala,
i
Darussalam, Banda Aceh.
Pertania
n Syarif H, 2014. Modul Seri Kewirausahaan
Volume Menyusun Business Plan Bagi
4 Wirausaha Pemula. Kementerian
Septemb Koperasi dan UMKM Republik
er Indonesia.
Supleme
Syamsuddin N, Lahming, Corange. W.M,
n (2018)
2015. Analisis Kesukaan Terhadap
: S1- S14
Karakteristik Olahan Nugget yang
disubsitusi dengan Rumput Laut dan
Tepung Sagu. Jurnal Pendidikan
Teknologi Pertanian. Fakultas Teknik
Universitas Negeri Makassar.
Yuliani Ita, 2013. Studi Eksperimen Nugget
Ampas Tahu dengan Campuran Jenis
Pangan Sumber Protein dan Jenis
Filler yang Berbeda. Skripsi tidak
diterbitkan : Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang.

p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858

Anda mungkin juga menyukai