Anda di halaman 1dari 7

Laporan Modul III, MG 3017

Feeder, Classifier, dan Laju Pengendapan


Laboratorium Pengolahan Bahan Galian
Teuku muhammad iqbal / 2015
Program Studi Teknik Metalurgi
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Asisten : ****

Abstrak – Praktikum Modul 3 – Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan dengan feeder untuk mengetahui laju
pengumpanan pada saat pengolahan bahan galian suatu material dan bagaimana cara kerja dari feeder itu sendiri. Feeder
merupakan alat pengumpan dan pengatur laju pengumpanan sedangkan classifier merupakan alat yang berfungsi untuk
mengelompokan mineral berdasarkan perbedaan massa jenis dan ukuran dengan menggunakan media cairan dan gaya-gaya
yang bekerja pada alat. Pada uji pengendapan atau settling test ini, akan dipelajari prosedur dari uji pengendapan dan
pengaruh dari bahan penggumpal. Selain itu juga akan dihitung luas thickener yang diperlukan berdasarkan hasil data
percobaan. Percobaan yang dilakukan yaitu akan diendapkan batu kapur yang telah dihaluskan terlebih dahulu di dalam air,
dimana akan dihitung waktu pengendapan yang diperlukan dan juga akan diamati pengaruh dari penggunaan bahan
penggumpal (floculating reagent) pada percobaan.

A. Tinjauan Pustaka Feeder secara umum terdiri atas sebuah tempat


Feeder (Pengumpan) penampung, lubang sebagai gerbang, dan conveyor. Proses
Feeder merupakan alat untuk mengatur jumlah material pengumpanan ini membutuhkan jarak yang relatif singkat
dan kecepatan flow yang masuk ke crusher atau proses dan tingkat ukuran feed yang sesuai dengan alat. Kualitas
pengolahan bahan galian tahap selanjutnya. Feeding atau kerja yang dilakukan feeder dipengaruhi oleh tingkat
biasa disebut mengumpan merupakan proses pengaliran ukuran material yang akan di proses di crusher, grinder,
material bahan galian ke dalam alat selanjutnya. Feeder screen, classifier, dan lain-lain. Hasil proses yang
dibutuhkan jika pada proses operasi terdapat tahap berkualitas baik akan diperoleh jika ukuran feed relatif
penyimpanan (storage step). seragam.

Adapun tujuan lainnya adalah agar dapat dimodelkan


laju pengumpanan dengan perolehan yang dihasilkan
dalam plant pada pengolahan mineral. Berdasarkan jenis Classifier
umpannnya, feeder dibagi menjadi dua jenis besar, yaitu Klasifikasi merupakan proses pemindahan partikel
belt feeder untuk umpan kering dan diaphragm feeder berdasarkan kecepatan pengendapannya dalam satu media
untuk umpan basah atau slurry.Berdasarkan jenis umpan (biasanya air). Alat yang biasa digunakan untuk klasifikasi
yang diberikan, feeder dibagi menjadi dua jenis, yaitu belt adalah classifier. Secara umum alat pemisah classifier akan
feeder dan diaphragm feeder. menghasilkan dua produk yaitu underflow dan overflow.
1. Belt Feeder, yaitu feeder yang digunakan apabila Meskipun klasifikasi pada umumnya bertujuan untuk
umpan yang diberikan kering memisahkan partikel menurut ukuran, densitas partikel dan
2. Diaphragm Feeder, yaitu feeder yang digunakan faktor lainnya, klasifikasi mempunyai efek dan operasinya
apabila umpan yang diberikan basah/slurry. lebih mensortir dibandingkan dengan sizing.
Classifier didesain untuk menghasilkan dua produk,
yaitu partikel kasar dan halus atau partikel berat dan
ringan. Karena produk ynag dihasilkan ada dua jenis, oleh
karena itu tmpat pengeluaran produknya pun ada dua jenis
juga. Underflow (atau biasa disebut sands atau oversize)
untuk partikel berat atau kasar dan untuk partikel dengan
kecepatan pengendapan tinggi, serta overflow atau slimes
untuk partikel ringan atau halus dan partikel dengan
kecepatan pengendapan rendah.Berdasarkan jenisnya,
classifier dibagi menjadi dua.
1. Mechanical classifier, classifier jenis ini memisahkan
partikelnya memanfaatkan fenomena gaya gravitasi.
Hal ini dapat diartikan bahwa partikel yang mempunyai
berat dan ukuran yang lebih besar akan memiliki
kecepatan pengendapan yang besar juga, sehingga akan
tenggelam dan masuk ke dalam underflow. Sedangkan terpental ke bagian atas bed membentuk aliran sendiri dan
partikel yang halus dan ringan akan terlambat untuk akhirnya akan keluar melalui overflow.Hal-hal yang
mengendap atau kemungkinan besar tidak akan menguntungkan dan keburukan dalampengoperasian hydro
mengendap sehingga akan keluar melewati overflow. cyclone.
Contoh alat ini adalah kolam pengendapan.
2. Centrifugal classifier atau nonmechanical classifier,
adapun classifier jenis ini memisahkan partikel di
dalamnya memanfaatkan fenomena gaya sentrifugal.
Contoh dari classifier jenis ini yang sering dijumpai
adalah hydrocyclone.

Cara kerja dari alat ini adalah umpan ditembakkan ke


dalam bed dengan membentuk sudut tertentu. Akibat dari
penembakkan tersebut, partikel akan masuk ke dalam bed
dan menempel pada permukaan bed dan terus mengalir ke
bawah. Untuk partikel yang kasar akan keluar langsung ke
bawah melalui underflow, untuk partikel yang halus akan
Sedimentasi bisa dilakukan pada awal maupun pada
Hal-hal yang menguntungkan : akhir dari unit sistim pengolahan. Jika kekeruhan dari
1. Fluida kerja yang mudah diperoleh. influent tinggi,sebaiknya dilakukan proses sedimentasi
2. Harga fluida kerja yang murah. awal (primary sedimentation) didahului dengan koagulasi
3. Proses pengolahan limbah yang tidak sulit. dan flokulasi, dengan demikian akan mengurangi beban
4. Pengoperasian system hydrocyclone yang tidak terlalu pada treatment berikutnya. Sedangkan secondary
sulit. sedimentation yang terletak pada akhir treatment gunanya
untuk memisahkan dan mengumpulkan lumpur dari proses
Hal-hal yang merugikan : sebelumnya (activated sludge, OD, dlsb) dimana lumpur
1. Sulit memperoleh bahan cone yang tahan abrasi . yang terkumpul tersebut dipompakan keunit pengolahan
2. Untuk kondisi cracked mixture yang berat jenis yang lumpur tersendiri.Gaya yang terpengaruh dalam
tidak extrim dengan air akan sulit dilakukan proses pengendapan tercermin pada gambar di bawah ini.
pemisahan.
3. System ini sangat tidak toleran terhadap feeding yang
fluktuatif .

Uji Pengendapan
Uji Pengendapan adalah uji untuk mengetahui
seberapa cepat suatu partikel untuk mengendap. Gaya-gaya
yang bekerja pada saat partikel mengendap adalah gaya
gravitasi/gaya berat partikel, gaya Arcchimedes dan gaya
gesek. Pada saat partikel mengendap, partikel awalnya
memiliki kecepatan dan percepatan akibat gravitasi.
B. Data Percobaan
Namun, seiring bertambahnya kecepatan partikel, maka
gaya gesek atau gaya hambat partikel tersebut makin besar.
Dalam pelaksanaan praktikum feeder, classifier, dan
Akhirnya partikel akan mengalami suatu keadaan konstan
uji pengendapan ini dilakukan langkah kerja sebagai
yaitu dimana percepatannya adalah nol karena gaya gesek
berikut ini:
tersebut besarnya sama dengan gaya berat partikel dan
kecepetannya tidak akan bertambah. Kecepatan ini disebut No Langkah Kerja
kecepatan terminal.Kecepatan terminal bervariasi secara 1 Feeder
langsung dengan rasio gaya hambat. 1.1 timbang material
Sedimentasi adalah proses pemisahan padatan yang 1.2 tentukan laju pengendapan (dari berat
terkandung dalam limbah cair oleh gaya gravitasi, pada dan waktu yang diperlukan unutk
umumnya proses Sedimentasi dilakukan setelah proses mengeluarkan material tersebut dari
Koagulasi dan Flokulasi dimana tujuannya adalah untuk alat
memperbesar partikel padatan sehingga menjadi lebih 1.3 ambil material yang keluar dari alat
berat dan dapat tenggelam dalam waktu lebih dalam selang 5 detik selama 1 detik
secara random. Ambil harga rata-
singkat.Flokulan merupakan senyawa yang digunakan
ratanya
untuk membentuk senyawa dari polutan yang mudah
1.4 bandingkan hasil yang diperoleh pada
mengendap dan atau senyawa yang mempunyai ukuran
langkah 1.2 dan 1.3 dan berikan
yang lebih besar dengan suatu reaksi kimia. kesimpulan
2 Classifier
2.1 Perhatikan classifier yang ada Dengan flocculant
2.2 Ketahui bagian dan mekanisme kerjanya
detik ke- h (mm)
3 Uji Pengendapan
3.1 Siapkan pulp, 10% padatan dengan 3 5
mencampurkan 1000ml air degan 6 9
dengan 100gram gerusan bijih 9 13
3.2 Aduk dengan baik
12 17
3.3 Hitung pengendapan yang terjadi selama
selang 10 detik semenjak batang 15 21
penganduk diangkat 18 23
3.4 Tambahkan flocculant pada gelas ukur 21 25
kedua yang berisi 1000ml air dan
100gram material. Lakukan hal yang
24 25,5
sama dengan langkah pada titik 3.2 dan 27 25,5
3.3 dengan selang waktu 4 detik 30 25,5
3.5 Hitung kembali % padatan = (berat
padatan kering/berat padatan
kering+berat air) x 100% y = 30 cm
Adapun data yang diperoleh dalam praktikum adalah d = 6.6
sebagai berkut ini: A = 34.212 cm2

1) Feeder
Metode tak langsung C. Pengolahan Data Percobaan
Detik ke- Durasi (s) Berat (gram)  Feeder
𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒇𝒆𝒆𝒅
5 1 268 𝑳𝒂𝒋𝒖 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒖𝒎𝒑𝒂𝒏𝒂𝒏 =
𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒍𝒖𝒌𝒂𝒏
10 1 264
15 1 283
𝟏𝟎 𝒌𝒈
20 1 302 𝒍𝒂𝒋𝒖 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒖𝒎𝒑𝒂𝒏𝒂𝒏 =
𝟑𝟔, 𝟐 𝒔
= 𝟎, 𝟐𝟕𝟔𝟐𝟒 𝐤𝐠/𝐬

Pada sampling secara acak, data sample adalah


Metode langsung sebagai berikut:
Waktu 36,2 s Berat sample (gram) Kecepatan Alir
berat pasir 10 kg 268 gr 268 gr/s
264 gr 264 gr/s
2) Uji Pengendapan 283 gr 283 gr/s
302 gr 302 gr/s
Tanpa flocculant Rata-rata 279,25 gr/s
detik ke- h (mm)
10 6 𝒍𝒂𝒋𝒖 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒖𝒎𝒑𝒂𝒏𝒂𝒏 = 𝟎, 𝟐𝟕𝟗𝟐𝟓 𝐤𝐠/𝐬

20 9  Uji Pengendapan
30 11 Table Pengolahan Data Tanpa Floculant

40 13
Tanpa flocculant
50 14
detik vol endapan vol cairan laju pengendapan
60 14,5 No h (mm)
ke (ml) (ml) (cm/s)
70 15 1 10 6 19,9098 980,0902 3,16
80 15,2 2 20 9 29,8647 970,1353 1,565
90 16 3 30 11 36,5013 963,4987 1,036666667
100 16 4 40 13 43,1379 956,8621 0,7725
5 50 14 46,4562 953,5438 0,616
6 60 14,5 48,11535 951,8847 0,5125
y = 32.2 cm 7 70 15 49,7745 950,2255 0,438571429
d = 6.5 cm 8 80 15,2 50,43816 949,5618 0,3835
A = 33.183 cm2 9 90 16 53,0928 946,9072 0,34
10 100 16 53,0928 946,9072 0,306
Perbandingan antara ketinggian
endapan dengan waktu
Perbandingan antara ketinggian
30
endapan dengan waktu

Ketinggian Endapan (mm)


25
20
20
Ketinggian Endapan (mm)

Tanpa
15 15 Flocculant
Dengan
10 10 Flocculant
5 5
0
0
0 50 100 150
0 50 100 150
Waktu (s)
Waktu (s)

Grafik Hubungan antara Ketinggian Endapan dengan Waktu GrafikPerbandingan Ketinggian Endapan dengan floculant
(Tanpa Floculant) dan tanpa floculant

Table Pengolahan Data Dengan Floculant ρsilika = 2.67 gram/cm3


ρair = 1 gram/cm3
Dengan Flocculant ukuran mesh (diameter) = 150# = 0.105 mm
detik vol endapan vol cairan laju pengendapan volume air = 1000 mL
No h (mm) viscositas air = 0.113 x 10-2 gram/cm.s
ke (ml) (ml) (cm/s)
1 3 5 17,106 982,894 9,833333333
Berat air
2 6 9 30,7908 969,2092 4,85 𝑊𝑎𝑖𝑟 = 𝑉𝑎𝑖𝑟 𝑥 𝜌𝑎𝑖𝑟
3 9 13 44,4756 955,5244 3,188888889 𝑊𝑎𝑖𝑟 = (𝑉𝑝𝑢𝑙𝑝 − 𝑉𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑 ) 𝑥 𝜌𝑎𝑖𝑟
4 12 17 58,1604 941,8396 2,358333333 𝑊𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑
𝑊𝑎𝑖𝑟 = (𝑉𝑝𝑢𝑙𝑝 − ) 𝑥 𝜌𝑎𝑖𝑟
5 15 21 71,8452 928,1548 1,86 𝜌𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑
100
6 18 23 78,6876 921,3124 1,538888889 𝑊𝑎𝑖𝑟 = (1000 − )𝑥1
2,67
7 21 25 85,53 914,47 1,30952381 100
𝑊𝑎𝑖𝑟 = (1000 − )𝑥1
8 24 25,5 87,2406 912,7594 1,14375 2,67
9 27 25,5 87,2406 912,7594 1,016666667
𝑾𝒂𝒊𝒓 = 962.5468165 gram
10 30 25,5 87,2406 912,7594 0,915
Persen solid
𝑊𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑
Perbandingan antara ketinggian %𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑 = 𝑥100%
𝑊𝑝𝑢𝑙𝑝
endapan dengan waktu 𝑊𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑
%𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑 = 𝑥100%
𝑊𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑 + 𝑊𝑎𝑖𝑟
30
100
Ketinggian Endapan (mm)

25 %𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑 = 𝑥100%
100 + 962.55
20
%𝒔𝒐𝒍𝒊𝒅 = 𝟗. 𝟒𝟏 %
15
10 Dilusi
5 𝑤𝑎𝑖𝑟 962.55
𝐝𝐢𝐥𝐮𝐬𝐢 = = = 𝟗. 𝟔𝟐5
0 𝑤𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑 100

0 10 20 30 40
Waktu (s) 𝒚−𝒙 𝒎
𝒍𝒂𝒋𝒖 𝒕𝒆𝒓𝒎𝒊𝒏𝒂𝒍 = ( )
𝒕 𝒔
Grafik Hubungan antara Ketinggian Endapan dengan Waktu
(Dengan Floculant)
Selain itu gelas ukur yang diberi flokulan akan cepat
mengendapkan pulp dan cairan bening yang tersisa di
atasnya terlihat lebih bening. Beda dengan gelas ukur
yang tidak diberi flokulan, saat proses pengendapan
y
sangat lama dan air bening yang berada di atas pulp
x lebih keruh.
Apabila dibandingkan dengan nilai laju pengendapan
Dengan terminal pada Hukum Stokes, nilai yangdidapat
vt = laju pengendapan berbeda dengan nilai laju pengendapan pada saat
y = tinggi tabung percobaan. Hal ini dapat disebabkan pada saat
x = tinggi endapan percobaan terjadi kesalahan pengukuran tinggi endapan
y – x = tinggi air sehingga nilai yang dihasilkan berbeda. Pada
t = waktu pengendapan penghitungan laju pengendapan Hukum stokes juga
menggunakan beberapa asumsi diantaranya adalah
 Tanpa floculant ukuran butir tiap partikel dianggap sama, bentuk
𝒍𝒂𝒋𝒖 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒏 butiran dianggap homogen dan aliran diasumsikan
(𝟑𝟐. 𝟐 − 𝟏. 𝟔) × 𝟏𝟎−𝟐 𝒎 laminar.Sedangkan pada saat percobaan kita tidak
= menggunakan asumsi tersebut sehingga muncullah
𝟏𝟎𝟎 𝒔
= 𝟎. 𝟎𝟎𝟑𝟎𝟔 𝒎/𝒔 nilai yang berbeda.
 Dengan floculant
(𝟑𝟎 − 𝟐. 𝟓𝟓) × 𝟏𝟎−𝟐 𝒎 E. Jawaban Pertanyaan dan Tugas
𝒍𝒂𝒋𝒖 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒏 = Feeder
𝟑𝟎 𝒔
= 𝟎. 𝟎𝟎𝟗𝟏𝟓 𝒎/𝒔 1. Untuk apa gunanya feeder?

Jawab: Feeder sebagai pengumpan berguna untuk


𝐋𝐚𝐣𝐮 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐞𝐧𝐝𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐦𝐢𝐧𝐚𝐥 (𝐇𝐮𝐤𝐮𝐦 𝐒𝐭𝐨𝐤𝐞𝐬) mengalirkan material dari satu alat kealat yang
g × D2 × (dp − dm ) berikutnya dengan menyeragamkan umpan yang
= masuk.
18 × μ
𝒎 −𝟑 )𝟐
𝟗. 𝟖 𝟐 × (𝟎. 𝟏𝟎𝟓 × 𝟏𝟎 𝒎 × (𝟐. 𝟔𝟕 − 𝟏, 𝟎)𝒈/𝒄𝒎𝟑
𝒔
= 2. Ada berapa macam feeder yang ada di
𝟏𝟖 × 𝟎. 𝟏𝟏𝟑 × 𝟏𝟎−𝟐 𝒈/𝒎𝒔 laboratoriumyang saudara ketahui? Sebutkan
= 𝟎. 𝟎𝟖𝟖𝟕 𝐦/𝐬 masing-masing!

D. Analisis Hasil Percobaan Jawab: Ada 5 macam feeder yang ada di lab, yaitu:
 Feeder Disc Feeder, belt feeder, diaphragm feeder,
Pada hasil feeder percobaan 1 didapati laju vibrating feeder, dan volumetric feeder.
pengumpanan adalah sebesar 0.27624 kg/s. Sedangkan,
4. Untuk umpan yang bagaimana diaphragma feeder
pada percobaan kedua yang mengambil data random digunakan?
diperoleh rata-rata laju pengumpanan adalah sebesar
0.27925 kg/s. Adanya perbedaan pada hasil percobaan Jawab: Diaphragma feeder dibutuhkan pengaturan
1 dan 2 dapat diakibatkan dari : otomatis volume atau kecepatan pengumpanan. Jadi
- Masih adanya sedikit material yang tertinggal di feeder umpan diagfragma feeder dapat disesuaikan dengan
sehingga belum seluruh dari feed yang masuk itu ukuran feed yang dimasukkan. umpan stone
keluar (walau hanya beberapa gram) merupakan umpan yang berada stone quary di
- Saat pengambilan data sampel secara random bawah primay crusher.
dilakukan oleh orang yang berbeda, hal ini dapat
mengakibatkan keakuratan data pengambilan 5. Apa keburukannya apabila belt feeder dipakai
berkurang. untuk feeder yang kasar?
 Classifier
Dalam percobaan ini kita hanya melihat jenis-jenis Jawab:Keburukan apabila belt feeder digunakan
classifier yang ada di Laboratorium Pengolahan Bahan untuk feeder yang kasar adalah dapat mempercepat
Galian. Classifier yang terdapat di Laboratorium kerusakan belt akibat gaya gesek yang terlalu besar
bermacam-macam tergantung classifier sendiri apakah antara belt feeder dengan feeder. Dengan begini aka
memanfaatkan gaya gravitasi atau gaya sentrifugal. nada pengeluaran yang terjadi akibat dari kerusakan
 Uji Pengendapan belt.
Dari grafik perbandingan uji pengendapan dengan
menggunakan flokulan dan tanpa flokulan memberikan
perbandingan yang sangat signifikan pada waktu 5. Alat pengontrol apa saja untuk mengatur rate of
delivery laju pengumpan pada disc feeder?
pengendapannya. Dengan menggunakan flokulan waktu yang
diperlukan untuk mengendap lebih cepat.
Jawab: alat pengontrol yang digunakan untuk Daerah sempit di belakang tempat pemasukan umpan.
mengatur rate ofdelivery laju pengumpan pada disc Semua partikel yang mencapai daerah ini praktis akan
feeder adalah pengatur daya pada motor penggerak. mengendap dan menjadi produk underflow.
Daerah endapan yang kemudian oleh alat garu atau
spiral ditarik ke belakang menjadi produk underflow.
Daerah abadi, suatu lapis tipis endapan yang selalu
Classifier berada pada tempatnya dan berfungsi melindungi alas
kolam dari gesekan dengan spiral rake.
1. Classifier yang ada di laboratorium termasuk
golongan classifier yang mana? Apa ciri-cirinya?
6. Jelaskan prinsip pemisahan yang terjadi pada
classifier!
Jawab: Classifier yang ada di lab termasuk ke
dalam sentrifugal classifier
Jawab: Prinsip pemisahan pada classifier :pemisahan
Ciri-ciri:
partikel dilakukan atas dasar perbedaan kecepatan
- Pemisahan antara partikel kasar dan halus di dalam
pengendapan di dalam media air. Faktor yang
wadah vertikal dengan bagian atas berbentuk
berpengaruh pada pengendapan antara lain adalah
cylindrical dan bagian bawah berbentuk conical,
ukuran dan densitas partikel
dan bagian dalam yang terdapat spiral.
- Klasifikasi dibantu oleh gaya sentrifugal
6. Mekanisme apa saja yang menyebabkan adanyahindered
settling dan free settling pada alat ini?
2.Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kapasitas
dari classifier?
- Jawab: Free-settling diartikan sebagai partikel yang
tenggelam pada fluida.Untuk dispersi pulp dari bijih
Jawab: Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas
yang baik, Free-settling dominan ketika persentase
dari classifier adalah laju pengumpanan dan laju
dari solid by weight kurang dari 15%. Rasio free-
permukaan, kemiringan tangki, tinggi bibir
settling membesar untuk partikel kasar jika
overflow, dilusi, tekanan feed, viskositas umpan,
dibandingkan dengan partikel halus.
ukuran partikel, diameter classifier, dan ukuran
- Hindered-settling terjadi saat proporsi solid pada
lubang, serta % solid.
pulp bertambah, efek dari partikel yang padat lebih
timbul dan kecepatan pengendapan partikel mulai
3. Umpan yang bagaimanakah yang baik dikerjakan
oleh alat ini? turun. Sistem mulai berlaku sebagai heavy liquid
Jawab: Umpan yang baik dikerjakan oleh alat ini yang densitas pulpnya lebih rendah dari carrier
adalah feed yang mengandung 60% solid. liquid. Kondisi inilah yang disebut hindered-settling.
Karena densitas yang tinggi dan viskositas slurry
4. Berikan gambaran tentang zona-zona pengendapan tidak berubah, partikel jatuh pada pemisahan dengan
pada classifier ini! hindered-settling, resistensi untuk jatuh atau
mengendap diakibatkan oleh pembentukan
Jawab: Gambaran tentang zone-zone pengendapan turbulensi.
pada classifier:

7. Berikan gambaran gaya-gaya yang bekerja pada


partikel-partikel sehingga terjadi pemisahan!

Jawab: Gambaran gaya-gaya yang bekerja pada


partikel-partikel sehingga terjadi pemisahan :

Daerah aliran horizontal, di bagian permukaan kolam,


mulai dari tempat umpan masuk sampai ke bibir overflow.
Pulp di daerah ini lebih encer dari daerah lainnya.
Classifier mendekati kondisi free settling.Daerah hindered
settling, bagian utama dari kolam. Partikel – partikel dapat
terdorong ke atas masuk daerah aliran horizontal, atau
partikel yang cukup masanya tetap turun ke bawah.
Klasifikasi di daerah ini berlangsung di bawah kondisi
hindered settling.
F. Kesimpulan
Feeder berguna untuk mengatur kecepatan bahan
galian (run of mine) dari tambang yang akan diproses
agar tidak mengalami penumpukan.
Laju pengumpanan percobaan 1 sebesar 0.276
kg/s, sementara laju pengendapan percobaan kedua
adalah sebesar 0,27925 kg/s. Nilai laju pengumpanan
ini berbeda dengan nilai laju pengendapan melalui
perhitungan Hukum Stokes.
Classifier terbagi menjadi 2 jenis, yaitu classifier
untuk gaya sentrifugal dan gaya gravitasi.Di
laboratorium terdapat classifier jenis sentrifugal yaitu,
hydrocyclone. Dengan mekanisme kerjanya yang
memisahkan mineral berharga dengan gangue mineral
berdasarkan gaya-gaya fisika yang berlangsung
didalam alat.
Pada percobaan uji pengendapan dapat diketahui
bahwa floculant dapat mempercepat laju pengendapan
material.Proses pengendapan dipengaruhi oleh gaya
impelling dan gaya drag yang terjadi pada partikel
sehingga membuat partikel tersebut tenggelam dan
terjadinya proses kompaksi. Pengaruh bahan
penggumpal sangat berpengaruh terhadap kecepatan
pengendapan dan pembentukan cairan bening.
Flokulan bekerja dengan cara mengaglomerasi partikel
padat tailing sehingga terjadi proses sedimentasi yang
cepat.

Dilusi = 9.625
Laju pengendapan terminal
 Dengan floculant = 𝟎. 𝟎𝟎𝟗𝟏𝟓 𝒎/𝒔
 Tanpa floculant = 𝟎. 𝟎𝟎𝟑𝟎𝟔 𝒎/𝒔
 Laju pengendapan (hukum Stokes) = 0.0887 m/s

G. Daftar Pustaka
Slide Perkuliahan Pengolahan Bahan Galian BAB
VII
Slide Perkuliahan Pengolahan Bahan Galian BAB II
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-
industri/limbah-industri/sedimentasi-pengendapan-
pada-pengolahan-limbah-cair/
http://laporanp.blogspot.com/2010/02/bab-iv-sizing-
sizing-merupakan-proses.html
http://www.scribd.com/doc/16720145/Feeder
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read
&id=jbptitbpp-gdl-pulungadip-34125
http://adekbacatulisbagi.wordpress.com/2012/06/23/s
edimentasi/
http://anitamuina.wordpress.com/2013/02/11/sentrifu
gasi/
http://dwiranirosita2.blogspot.com/2013_10_01_archi
ve.html

H. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai