Laporan Modul 3 Feeder Classifier Dan La
Laporan Modul 3 Feeder Classifier Dan La
Abstrak – Praktikum Modul 3 – Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan dengan feeder untuk mengetahui laju
pengumpanan pada saat pengolahan bahan galian suatu material dan bagaimana cara kerja dari feeder itu sendiri. Feeder
merupakan alat pengumpan dan pengatur laju pengumpanan sedangkan classifier merupakan alat yang berfungsi untuk
mengelompokan mineral berdasarkan perbedaan massa jenis dan ukuran dengan menggunakan media cairan dan gaya-gaya
yang bekerja pada alat. Pada uji pengendapan atau settling test ini, akan dipelajari prosedur dari uji pengendapan dan
pengaruh dari bahan penggumpal. Selain itu juga akan dihitung luas thickener yang diperlukan berdasarkan hasil data
percobaan. Percobaan yang dilakukan yaitu akan diendapkan batu kapur yang telah dihaluskan terlebih dahulu di dalam air,
dimana akan dihitung waktu pengendapan yang diperlukan dan juga akan diamati pengaruh dari penggunaan bahan
penggumpal (floculating reagent) pada percobaan.
Uji Pengendapan
Uji Pengendapan adalah uji untuk mengetahui
seberapa cepat suatu partikel untuk mengendap. Gaya-gaya
yang bekerja pada saat partikel mengendap adalah gaya
gravitasi/gaya berat partikel, gaya Arcchimedes dan gaya
gesek. Pada saat partikel mengendap, partikel awalnya
memiliki kecepatan dan percepatan akibat gravitasi.
B. Data Percobaan
Namun, seiring bertambahnya kecepatan partikel, maka
gaya gesek atau gaya hambat partikel tersebut makin besar.
Dalam pelaksanaan praktikum feeder, classifier, dan
Akhirnya partikel akan mengalami suatu keadaan konstan
uji pengendapan ini dilakukan langkah kerja sebagai
yaitu dimana percepatannya adalah nol karena gaya gesek
berikut ini:
tersebut besarnya sama dengan gaya berat partikel dan
kecepetannya tidak akan bertambah. Kecepatan ini disebut No Langkah Kerja
kecepatan terminal.Kecepatan terminal bervariasi secara 1 Feeder
langsung dengan rasio gaya hambat. 1.1 timbang material
Sedimentasi adalah proses pemisahan padatan yang 1.2 tentukan laju pengendapan (dari berat
terkandung dalam limbah cair oleh gaya gravitasi, pada dan waktu yang diperlukan unutk
umumnya proses Sedimentasi dilakukan setelah proses mengeluarkan material tersebut dari
Koagulasi dan Flokulasi dimana tujuannya adalah untuk alat
memperbesar partikel padatan sehingga menjadi lebih 1.3 ambil material yang keluar dari alat
berat dan dapat tenggelam dalam waktu lebih dalam selang 5 detik selama 1 detik
secara random. Ambil harga rata-
singkat.Flokulan merupakan senyawa yang digunakan
ratanya
untuk membentuk senyawa dari polutan yang mudah
1.4 bandingkan hasil yang diperoleh pada
mengendap dan atau senyawa yang mempunyai ukuran
langkah 1.2 dan 1.3 dan berikan
yang lebih besar dengan suatu reaksi kimia. kesimpulan
2 Classifier
2.1 Perhatikan classifier yang ada Dengan flocculant
2.2 Ketahui bagian dan mekanisme kerjanya
detik ke- h (mm)
3 Uji Pengendapan
3.1 Siapkan pulp, 10% padatan dengan 3 5
mencampurkan 1000ml air degan 6 9
dengan 100gram gerusan bijih 9 13
3.2 Aduk dengan baik
12 17
3.3 Hitung pengendapan yang terjadi selama
selang 10 detik semenjak batang 15 21
penganduk diangkat 18 23
3.4 Tambahkan flocculant pada gelas ukur 21 25
kedua yang berisi 1000ml air dan
100gram material. Lakukan hal yang
24 25,5
sama dengan langkah pada titik 3.2 dan 27 25,5
3.3 dengan selang waktu 4 detik 30 25,5
3.5 Hitung kembali % padatan = (berat
padatan kering/berat padatan
kering+berat air) x 100% y = 30 cm
Adapun data yang diperoleh dalam praktikum adalah d = 6.6
sebagai berkut ini: A = 34.212 cm2
1) Feeder
Metode tak langsung C. Pengolahan Data Percobaan
Detik ke- Durasi (s) Berat (gram) Feeder
𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒇𝒆𝒆𝒅
5 1 268 𝑳𝒂𝒋𝒖 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒖𝒎𝒑𝒂𝒏𝒂𝒏 =
𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒍𝒖𝒌𝒂𝒏
10 1 264
15 1 283
𝟏𝟎 𝒌𝒈
20 1 302 𝒍𝒂𝒋𝒖 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒖𝒎𝒑𝒂𝒏𝒂𝒏 =
𝟑𝟔, 𝟐 𝒔
= 𝟎, 𝟐𝟕𝟔𝟐𝟒 𝐤𝐠/𝐬
20 9 Uji Pengendapan
30 11 Table Pengolahan Data Tanpa Floculant
40 13
Tanpa flocculant
50 14
detik vol endapan vol cairan laju pengendapan
60 14,5 No h (mm)
ke (ml) (ml) (cm/s)
70 15 1 10 6 19,9098 980,0902 3,16
80 15,2 2 20 9 29,8647 970,1353 1,565
90 16 3 30 11 36,5013 963,4987 1,036666667
100 16 4 40 13 43,1379 956,8621 0,7725
5 50 14 46,4562 953,5438 0,616
6 60 14,5 48,11535 951,8847 0,5125
y = 32.2 cm 7 70 15 49,7745 950,2255 0,438571429
d = 6.5 cm 8 80 15,2 50,43816 949,5618 0,3835
A = 33.183 cm2 9 90 16 53,0928 946,9072 0,34
10 100 16 53,0928 946,9072 0,306
Perbandingan antara ketinggian
endapan dengan waktu
Perbandingan antara ketinggian
30
endapan dengan waktu
Tanpa
15 15 Flocculant
Dengan
10 10 Flocculant
5 5
0
0
0 50 100 150
0 50 100 150
Waktu (s)
Waktu (s)
Grafik Hubungan antara Ketinggian Endapan dengan Waktu GrafikPerbandingan Ketinggian Endapan dengan floculant
(Tanpa Floculant) dan tanpa floculant
25 %𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑 = 𝑥100%
100 + 962.55
20
%𝒔𝒐𝒍𝒊𝒅 = 𝟗. 𝟒𝟏 %
15
10 Dilusi
5 𝑤𝑎𝑖𝑟 962.55
𝐝𝐢𝐥𝐮𝐬𝐢 = = = 𝟗. 𝟔𝟐5
0 𝑤𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑 100
0 10 20 30 40
Waktu (s) 𝒚−𝒙 𝒎
𝒍𝒂𝒋𝒖 𝒕𝒆𝒓𝒎𝒊𝒏𝒂𝒍 = ( )
𝒕 𝒔
Grafik Hubungan antara Ketinggian Endapan dengan Waktu
(Dengan Floculant)
Selain itu gelas ukur yang diberi flokulan akan cepat
mengendapkan pulp dan cairan bening yang tersisa di
atasnya terlihat lebih bening. Beda dengan gelas ukur
yang tidak diberi flokulan, saat proses pengendapan
y
sangat lama dan air bening yang berada di atas pulp
x lebih keruh.
Apabila dibandingkan dengan nilai laju pengendapan
Dengan terminal pada Hukum Stokes, nilai yangdidapat
vt = laju pengendapan berbeda dengan nilai laju pengendapan pada saat
y = tinggi tabung percobaan. Hal ini dapat disebabkan pada saat
x = tinggi endapan percobaan terjadi kesalahan pengukuran tinggi endapan
y – x = tinggi air sehingga nilai yang dihasilkan berbeda. Pada
t = waktu pengendapan penghitungan laju pengendapan Hukum stokes juga
menggunakan beberapa asumsi diantaranya adalah
Tanpa floculant ukuran butir tiap partikel dianggap sama, bentuk
𝒍𝒂𝒋𝒖 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒏 butiran dianggap homogen dan aliran diasumsikan
(𝟑𝟐. 𝟐 − 𝟏. 𝟔) × 𝟏𝟎−𝟐 𝒎 laminar.Sedangkan pada saat percobaan kita tidak
= menggunakan asumsi tersebut sehingga muncullah
𝟏𝟎𝟎 𝒔
= 𝟎. 𝟎𝟎𝟑𝟎𝟔 𝒎/𝒔 nilai yang berbeda.
Dengan floculant
(𝟑𝟎 − 𝟐. 𝟓𝟓) × 𝟏𝟎−𝟐 𝒎 E. Jawaban Pertanyaan dan Tugas
𝒍𝒂𝒋𝒖 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒏 = Feeder
𝟑𝟎 𝒔
= 𝟎. 𝟎𝟎𝟗𝟏𝟓 𝒎/𝒔 1. Untuk apa gunanya feeder?
D. Analisis Hasil Percobaan Jawab: Ada 5 macam feeder yang ada di lab, yaitu:
Feeder Disc Feeder, belt feeder, diaphragm feeder,
Pada hasil feeder percobaan 1 didapati laju vibrating feeder, dan volumetric feeder.
pengumpanan adalah sebesar 0.27624 kg/s. Sedangkan,
4. Untuk umpan yang bagaimana diaphragma feeder
pada percobaan kedua yang mengambil data random digunakan?
diperoleh rata-rata laju pengumpanan adalah sebesar
0.27925 kg/s. Adanya perbedaan pada hasil percobaan Jawab: Diaphragma feeder dibutuhkan pengaturan
1 dan 2 dapat diakibatkan dari : otomatis volume atau kecepatan pengumpanan. Jadi
- Masih adanya sedikit material yang tertinggal di feeder umpan diagfragma feeder dapat disesuaikan dengan
sehingga belum seluruh dari feed yang masuk itu ukuran feed yang dimasukkan. umpan stone
keluar (walau hanya beberapa gram) merupakan umpan yang berada stone quary di
- Saat pengambilan data sampel secara random bawah primay crusher.
dilakukan oleh orang yang berbeda, hal ini dapat
mengakibatkan keakuratan data pengambilan 5. Apa keburukannya apabila belt feeder dipakai
berkurang. untuk feeder yang kasar?
Classifier
Dalam percobaan ini kita hanya melihat jenis-jenis Jawab:Keburukan apabila belt feeder digunakan
classifier yang ada di Laboratorium Pengolahan Bahan untuk feeder yang kasar adalah dapat mempercepat
Galian. Classifier yang terdapat di Laboratorium kerusakan belt akibat gaya gesek yang terlalu besar
bermacam-macam tergantung classifier sendiri apakah antara belt feeder dengan feeder. Dengan begini aka
memanfaatkan gaya gravitasi atau gaya sentrifugal. nada pengeluaran yang terjadi akibat dari kerusakan
Uji Pengendapan belt.
Dari grafik perbandingan uji pengendapan dengan
menggunakan flokulan dan tanpa flokulan memberikan
perbandingan yang sangat signifikan pada waktu 5. Alat pengontrol apa saja untuk mengatur rate of
delivery laju pengumpan pada disc feeder?
pengendapannya. Dengan menggunakan flokulan waktu yang
diperlukan untuk mengendap lebih cepat.
Jawab: alat pengontrol yang digunakan untuk Daerah sempit di belakang tempat pemasukan umpan.
mengatur rate ofdelivery laju pengumpan pada disc Semua partikel yang mencapai daerah ini praktis akan
feeder adalah pengatur daya pada motor penggerak. mengendap dan menjadi produk underflow.
Daerah endapan yang kemudian oleh alat garu atau
spiral ditarik ke belakang menjadi produk underflow.
Daerah abadi, suatu lapis tipis endapan yang selalu
Classifier berada pada tempatnya dan berfungsi melindungi alas
kolam dari gesekan dengan spiral rake.
1. Classifier yang ada di laboratorium termasuk
golongan classifier yang mana? Apa ciri-cirinya?
6. Jelaskan prinsip pemisahan yang terjadi pada
classifier!
Jawab: Classifier yang ada di lab termasuk ke
dalam sentrifugal classifier
Jawab: Prinsip pemisahan pada classifier :pemisahan
Ciri-ciri:
partikel dilakukan atas dasar perbedaan kecepatan
- Pemisahan antara partikel kasar dan halus di dalam
pengendapan di dalam media air. Faktor yang
wadah vertikal dengan bagian atas berbentuk
berpengaruh pada pengendapan antara lain adalah
cylindrical dan bagian bawah berbentuk conical,
ukuran dan densitas partikel
dan bagian dalam yang terdapat spiral.
- Klasifikasi dibantu oleh gaya sentrifugal
6. Mekanisme apa saja yang menyebabkan adanyahindered
settling dan free settling pada alat ini?
2.Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kapasitas
dari classifier?
- Jawab: Free-settling diartikan sebagai partikel yang
tenggelam pada fluida.Untuk dispersi pulp dari bijih
Jawab: Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas
yang baik, Free-settling dominan ketika persentase
dari classifier adalah laju pengumpanan dan laju
dari solid by weight kurang dari 15%. Rasio free-
permukaan, kemiringan tangki, tinggi bibir
settling membesar untuk partikel kasar jika
overflow, dilusi, tekanan feed, viskositas umpan,
dibandingkan dengan partikel halus.
ukuran partikel, diameter classifier, dan ukuran
- Hindered-settling terjadi saat proporsi solid pada
lubang, serta % solid.
pulp bertambah, efek dari partikel yang padat lebih
timbul dan kecepatan pengendapan partikel mulai
3. Umpan yang bagaimanakah yang baik dikerjakan
oleh alat ini? turun. Sistem mulai berlaku sebagai heavy liquid
Jawab: Umpan yang baik dikerjakan oleh alat ini yang densitas pulpnya lebih rendah dari carrier
adalah feed yang mengandung 60% solid. liquid. Kondisi inilah yang disebut hindered-settling.
Karena densitas yang tinggi dan viskositas slurry
4. Berikan gambaran tentang zona-zona pengendapan tidak berubah, partikel jatuh pada pemisahan dengan
pada classifier ini! hindered-settling, resistensi untuk jatuh atau
mengendap diakibatkan oleh pembentukan
Jawab: Gambaran tentang zone-zone pengendapan turbulensi.
pada classifier:
Dilusi = 9.625
Laju pengendapan terminal
Dengan floculant = 𝟎. 𝟎𝟎𝟗𝟏𝟓 𝒎/𝒔
Tanpa floculant = 𝟎. 𝟎𝟎𝟑𝟎𝟔 𝒎/𝒔
Laju pengendapan (hukum Stokes) = 0.0887 m/s
G. Daftar Pustaka
Slide Perkuliahan Pengolahan Bahan Galian BAB
VII
Slide Perkuliahan Pengolahan Bahan Galian BAB II
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-
industri/limbah-industri/sedimentasi-pengendapan-
pada-pengolahan-limbah-cair/
http://laporanp.blogspot.com/2010/02/bab-iv-sizing-
sizing-merupakan-proses.html
http://www.scribd.com/doc/16720145/Feeder
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read
&id=jbptitbpp-gdl-pulungadip-34125
http://adekbacatulisbagi.wordpress.com/2012/06/23/s
edimentasi/
http://anitamuina.wordpress.com/2013/02/11/sentrifu
gasi/
http://dwiranirosita2.blogspot.com/2013_10_01_archi
ve.html
H. Lampiran