Kesetimbangan Asam Basa 1 PDF
Kesetimbangan Asam Basa 1 PDF
KESETIMBANGAN ASAM-BASA 1
Tujuan Pembelajaran
1. Asam Lemah
Asam lemah (HA) adalah asam yang mengion sebagian sehingga terbentuk kesetimbangan
antara asam dengan basa konjugasinya (A-). Gambar 1 di bawah ini menunjukkan perbedaan
reaksi pengionan asam kuat dan asam lemah di dalam air.
Gambar 1. Reaksi pengionan asam kuat dan asam lemah di dalam air.
Berdasarkan Gambar 1 di atas dapat dilihat bahwa apabila asam kuat (HA) dilarutkan dalam
air maka akan mengion sempurna menjadi H3O+ dan A-. Sedangkan asam lemah akan
mengion sebagian (kecil) menjadi H3O+ dan A-. Namun, sebagian besar masih berupa
molekulnya (HA).
Gambar 1 menunjukkan bahwa reaksi pengionan asam lemah (HA) di dalam air adalah
sebagai berikut.
Berdasarkan reaksi pengionan tersebut maka tetapan kesetimbangan asam (Ka) dapat
dituliskan sebagai berikut.
Ka
H O A , [H2O] tidak dimasukkan dalam persamaan dikarenakan senyawa murni
3
-
HA
yang memiliki fasa padat (s) dan cair (l) konsentrasinya relatif tetap. Sehingga dalam
penulisan tetapan kesetimbangan dapat diabaikan dan selanjutnya disepakati tidak digunakan
dalam rumusan tetapan kesetimbangan.
Berikut ini adalah contoh beberapa asam lemah dan nilai tetapan kesetimbangan asamnya.
Derajat keasaman (pH) asam lemah dapat ditentukan dengan menerapkan konsep
kesetimbangan. Untuk memudahkan dalam memahami materi ini maka perlu dibuat diagram
reaksi yang menggambarkan konsentrasi awal, saat bereaksi dan saat setimbang.
Contoh: Tentukan pH larutan asam asetat (HC2H3O2) 0,1M (Ka HC2H3O2 = 1,8 x 10-5)!
Pembahasan: Dalam menyelesaikan soal ini, langkah pertama perlu membuat reaksi
kesetimbangan asam asetat di dalam air. Selanjutnya membuat diagram reaksi yang
menggambarkan konsentrasi awal, saat bereaksi dan saat setimbang.
Ka
C H O H O
2 3 2
-
3
HC2 H 3O 2
x.x
1,8 10 -5
0,1 - x
Jika
HAawal
400, yang berarti nilai Ka cukup kecil, maka nilai x pada (0,1 - x) dapat diabaikan.
Ka
Jika
HAawal 400, nilai x ditentukan berdasarkan persamaan kuadrat.
Ka
Pada soal di atas nilai
HAawal 0,1 5.555,56 400, maka nilai x pada
Ka 1,8 10 -5
(0,1 - x) dapat diabaikan. Sehingga : (0,1 - x ) 0,1
x2
1,8 10 -5
0,1
1,8 10 -6 x 2
x 1,8 10 -6 1,34 10 -3 M
H O x 1,34 10 M
3
-3
Soal Latihan 1:
1. Asam hipoklorit (HClO) merupakan asam lemah dengan nilai Ka = 6,2 x 10-10. Di
laboratorium terdapat botol yang bertuliskan HClO 0,01 M. Berdasarkan data tersebut,
tentukan:
a. Reaksi pengionan HClO di dalam air!
b. Persamaan tetapan kesetimbangan asam HClO!
c. pH larutan HClO tersebut!
2. Basa Lemah
Berdasarkan teori asam basa Bronsted-Lowry, basa merupakan penerima (akseptor) proton
(H+). Basa lemah di dalam air mengion sebagian menghasilkan asam konjugasinya dan ion
OH-. Berikut adalah reaksi pengionan basa lemah di dalam air.
Kb
BH OH
-
B
Dengan alasan yang sama, konsentrasi H2O tidak digunakan. Berikut ini adalah contoh
beberapa basa lemah dan nilai tetapan kesetimbangan basanya.
Tabel 2. Nilai Kb beberapa senyawa basa (amonia, amina dan enamina) pada suhu 25 °C.
Seperti halnya asam lemah, derajat keasaman (pH) basa lemah juga dapat ditentukan dengan
menerapkan konsep kesetimbangan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut!
Contoh: Tentukan pH larutan amonia (NH3) 0,1M (Kb NH3 = 1,76 x 10-5)!
Pembahasan: Dalam menyelesaikan soal ini, langkah pertama perlu membuat reaksi
kesetimbangan amonia di dalam air. Selanjutnya membuat tabel reaksi yang menggambarkan
konsentrasi awal, saat bereaksi dan saat setimbang.
Kb
NH OH
4
NH3
x.x
1,76 10 -5
0,1 - x
0,1
1,76 10 -6 x 2
x 1,76 10 -6 1,33 10 -3 M
OH x 1,33 10 M
-3
Soal Latihan 2:
1. Dimetilamina [(CH3)2NH] merupakan salah satu basa lemah yang banyak digunakan
untuk pembuatan bahan-bahan kimia di bidang pertanian dan farmasi. Seorang laboran
membuat larutan dietilamina 1 M untuk bahan praktikum. Berdasarkan data tersebut,
tentukan:
a. Reaksi pengionan dietilamina dalam air!
b. Persamaan tetapan kesetimbangan basa dietilamina!
c. pH larutan dietilamina tersebut! Kb(CH3)2NH = 8,6 x 10-4
3. Hubungan Ka dan Kb
Perlu kita ingat kembali bahwa Ka merupakan tetapan pengionan asam, Kb merupakan
tetapan pengionan basa yang merupakan basa konjugasi dari asam tersebut, dan Kw
merupakan tetapan pengionan air. Apabila Ka dan Kb tersebut kita buat reaksi pengionannya
kemudian kita jumlahkan maka akan menghasilkan hubungan seperti di atas. Perhatikan
penjelasan di bawah ini.
Penjumlahan dua reaksi di atas merupakan reaksi pengionan molekul air. Sebagaimana yang
telah dipelajari pada Bab Kesetimbangan Kimia, apabila ada reaksi yang dijumlahkan maka
nilai K nya dikalikan. Agar lebih jelas, perhatikan penjelasan di bawah ini!
A
3 -
HA - 3
Ka Kb Kw
Perlu kita ingat kembali bahwa asam dan basa lemah hanya mengalami pengionan sebagian.
Sehingga nilai α asam dan basa lemah adalah 0 < α < 1. Derajat pengionan, yang merupakan
fraksi zat yang mengion, dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut:
Contoh: Jika 0,1 M HC2H3O2 (Ka = 1 x 10-5) memiliki pH sebesar 3, berapakah nilai α
HC2H3O2 tersebut?
Ketika HF atau NH3 dilarutkan dalam air, maka tentu lebih mudah menentukan sifat asam
atau basa larutan yang dihasilkan. Namun, bila yang dilarutkan dalam air adalah garam
seperti NaCl, NaC2H3O2, NH4Cl, dan lain-lain, bagaimanakah sifat larutannya?
Anion – anion dari asam lemah akan mengalami reaksi kesetimbangan bila dilarutkan dalam
air. Sehingga menghasilkan ion OH- yang menyebabkan larutan bersifat basa. Selanjutnya pH
dari larutan tesebut dapat ditentukan.
Kw
KbA- =
Ka
HA OH -
Kb =
A -
Pembahasan: Garam mengion sempurna di dalam air menghasilkan anion dan kationnya.
Sehingga reaksi pengionan NaC2H3O2 dapat dituliskan sebagai berikut.
Selanjutnya, C2H3O2- akan mengalami reaksi kesetimbangan dengan air sebagaimana reaksi
di bawah ini.
Dari reaksi tersebut dapat dilihat bahwa larutan yang dihasilkan bersifat basa karena
dihasilkan ion OH- pada reaksi kesetimbangan. Selanjutnya, pH larutan dapat kita hitung
sebagai berikut.
Kw 10 -14
Kb = -5 10 -9.
Ka 10
HC2 H 3O 2 OH- x2
Kb =
C H O
2 3 2
-
C 2 H 3O 2
-
x=
Kb . C2 H 3O 2
-
10-9 . 0,1 10-5 M
Catatan: anion dan kation dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami reaksi
kesetimbangan dengan air. Sehingga garam yang berasal asam kuat dan basa kuat
memiliki pH larutan = 7.
Seperti halnya anion asam lemah, kation basa lemah juga akan mengalami reaksi
kestimbangan bila bereaksi dengan air. Kation akan bereaksi dengan air menghasilkan basa
dan ion H+.
NH 4 OH H x2
Ka =
NH
4
NH 4
x=
Ka . NH 4
10 -5 . 0,1 10 -3 M
[H+] = x = 10-3 M; pH = 3.
Catatan:
1. Larutan garam dari asam kuat dan basa kuat seperti NaCl, KNO3, Na2SO4, dan lain –
lain bersifat netral. Karena tidak membentuk kesetimbangan seperti anion dan kation
dari asam dan basa lemah.
2. Larutan garam dari asam lemah dan basa lemah seperti NH4C2H3O2, NH4CN, dan lain
– lain, sifat larutan tergantung dari nilai Ka atau Kb asam – basa penyusunnya. Jika
Ka > Kb maka bersifat asam. Namun, jika Ka < Kb maka bersifat basa.
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Di antara pasangan senyawa di bawah ini yang manakah yang merupakan asam atau basa
yang lebih kuat?
(a) HClO atau HClO3 (b) HCl atau HC2H3O2 (c) NaOH atau CH3NH2
2. Lebih dari satu milyar ton asam akrilat (HC3H3O2) diproduksi setiap tahunnya untuk
pabrik plastik, lem, dan cat. Larutan asam akrilat 0,30 M mempunyai pH = 2,43.
Berapakah Ka dari asam ini?
3. Hitung derajat pengionan larutan HCN 0,75 M, yang merupakan asam sangat beracun
yang dapat diperoleh dari lubang-lubang buah-buahan seperti ceri dan mempunyai Ka =
6,2x10-10 !
4. Tuliskan persamaan reaksi kesetimbangan dalam air untuk memperkirakan apakah garam
berikut asam, basa atau netral: (a) KClO2; (b) CH3NH3NO3; (c) RbBr.
5. Natrium hipoklorat (NaClO) adalah bahan aktif dalam pemutih pakaian. Berapa pH dari
larutan NaClO 0,20 M ? Ka HClO = 2,9 x 10-10