Fisika Modul 4 KB 3 - Medan Magnet Dan Induksi Elekromagnet
Fisika Modul 4 KB 3 - Medan Magnet Dan Induksi Elekromagnet
DAR 2/Profesional/184/015/2018
MODUL 4 KB 3:
A. Pendahuluan......................................................................................................1
B. Capaian Pembelajaran.......................................................................................2
C. Sub Capaian Pembelajaran............................................................................... 2
D. Uraian Materi....................................................................................................2
1. Timbulnya Medan Magnet............................................................................ 2
2. Gaya Dalam Medan Magnet....................................................................... 14
3. Induksi Elektromagnetik............................................................................. 19
4. Kemagnetan Bahan..................................................................................... 27
E. Tugas...............................................................................................................30
F. Rangkuman..................................................................................................... 30
G. Daftar Pustaka.................................................................................................32
H. Tes Formatif....................................................................................................32
- iv -
-v-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
A. PENDAHULUAN
Topik-topik ini penting untuk dipahami, karena topik-topik ini menjadi dasar
untuk memahami gejala-gejala lainnya seperti arus bolak-balik, medan
elektromagnetik, gelombang elektromagnetik, serta gejala-gejala atomik dan
gejala-gejala inti atom. Topik-topik ini juga penting untuk memahami prinsip
kerja berbagai peralatan teknologi yang bekerja berdasarkan gejala kelistrikan dan
kemagnetan seperti motor listrik, generator, transformator dan sebagainya.
- 1-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
D. URAIAN MATERI
1.1. Medan Magnet Yang Dihasilkan Oleh Muatan Titik Yang Bergerak.
Apabila sebuah muatan titik bergerak dalam ruang, maka di sekitarnya akan
timbul medan magnet. Bagaimana besar dan arah induksi magnetik B yang
dihasilkan oleh muatan titik yang bergerak?
- 2-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
Gambar 1.
Medan magnet oleh muatan bergerak
Apabila muatan titik q bergerak dengan kecepatan akan menghasilkan medan magnet
dengan induksi magnetik dalam ruang yang diberikan oleh persamaan
0 ×
=4
2 (1)
dengan
q adalah besar muatan yang bergerak. Satuan q
adalah coulomb C.
adalah vektor kecepatan gerak muatan. Satuan adalah m/s.
adalah vektor yang mengarah dari muatan q ke titik medan P. Satuan adalah m.
-7
0 adalah permeabilitas ruang hampa yang memiliki nilai, µ0 = 4π x 10 Tm/A
adalah induksi magnetik. Satuan adalah tesla (T) atau gauss (G) dengan 1 T = 104G.
Dari persamaan di atas kita lihat bahwa induksi magnetik memiliki karakteristik berikut.
1) Nilai berbanding lurus dengan muatan q dan kecepatan , serta berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak muatan ke titik medan .
Nila
0
i= 4
2
sin , dengan θ sudut antara dan .
2) Arah tegak lurus terhadap vektor kecepatan dan tegak lurus terhadap vektor . Arah
mengikuti aturan sekrup dengan arah putar sekrup dari arah ke arah dan arah
maju/mundur sekrup merupakan arah
3) Induksi magnetik bernilai nol sepanjang garis gerak muatan.
- 3-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
Setelah melihat video kita dapat menanyakan beberapa hal berikut. Mengapa jarum kompas menyimpang dari arah
utara-selatan? Bagaimana besar dan arah induksi magnetik yang dihasikan oleh arus listrik?
Perhatikan penjelasan berikut.
Dari tayangan video yang kita lihat, dapat dijelaskan beberapa hal. Sebelum
kumparan dialiri arus, jarum kompas menunjukkan arah utara-selatan karena kompas
dipengaruhi oleh medan magnet bumi. Setelah kumparan dialiri arus, jarum kompas
menyimpang dari arah utara-selatan. Jarum kompas menyimpang dari arah utara-
selatan, berarti ada medan magnet lain, selain medan magnet bumi. Jika arus listrik
dihilangkan, jarum kompas kembali menunjukkan arah utara-selatan. Dapat
disimpulkan bahwa medan magnet itu timbul karena adanya arus listrik.
Gambar 2
Medan magnet oleh elemen arus
= 4
2
(2)
Persamaan ini dikenal sebagai Hukum Biot-Savart.
0
- 4-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
adalah elemen arus yang menimbulkan . Satuan adalah ampere meter (Am).
adalah vektor yang mengarah dari elemen arus ke titik medan P. Satuan r adalah m. adalah sudut antara dan .
Arah tegak lurus dan tegak lurus dan mengikuti aturan sekrup dengan arah putaran sekrup dari ke dan arah maju/mundurnya sekrup adalah arah .
Gambar 3
Medan magnet oleh kawat lurus
Kawat dipilih sebagai sumbu X dan titik medan P berada di sumbu Y. Elemen arus = berjarak x dari titik asal. P berjarak y dari titik asal.
adalah vektor yang mengarah dari ke
titik medan P. yang dihasilkan tegak lurus dan tegak lurus serta mendekati pembaca. Besar adalah
=40 2 ∅ atau
= 0 2
- 5-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
x = y tan θ
= 2
= 2
=2
2
= 4
0
2
2
0
=4
Untuk menghitung yang dihasilkan oleh seluruh elemen arus, pertama kita hitung
yang dihasilkan oleh kawat di sebelah kanan titik asal. Kita integralkan dari
θ= 0 sampai θ = θ1
dihasilkan sisi kanan kawat adalah
1= ∫0 1 4 0
0 θ1
=
4 ∫0
0
= 4 1
Secara sama yang dihasilkan sisi kiri kawat adalah
0
2= 4 2
Medan magnetik total yang dihasilkan kawat lurus dengan menyatakan jarak P ke kawat adalah R
bukan y adalah
= 0
( +) (3)
1 2
4
Gambar 4
Arah yang dihasilkan kawat lurus berarus
Contoh Soal.
Kawat yang sangat panjang dibengkokkan seperti pada gambar. Jika arus yang mengalir pada kawat 5 ampere,
tentukan besar dan arah induksi magnetik di titik P.
I = 5A.
(1) (3)
4 cm
6 cm
(2)
Penyelesaian.
Gunakan rumus =4 0
( 1 + 2)
- 7-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
Besar dan arah induksi magnetik yang dihasilkan oleh arus listrik, tergantung pada bentuk simpal arus dan
letak titik medan. Berikut ini kita akan mempelajari besar dan arah induksi magnetik pada pusat simpal
arus melingkar. Perhatikan gambar dan penjelasan berikut.
Gambar 5
di pusat simpal arus
melingkar
Simpal arus melingkar dengan jari-jari R dialiri arus I. Elemen arus selalu tegak lurus , sehingga sin = 1. Medan magnetik keseluruhan di
pusat lingkaran diperoleh dengan mengintegralkan untuk seluruh elemen arus dalam simpal melingkar.
=∮ =40∮ 2
0
= 2∮
4
- 8-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
= 4
0
2 2
= 02
= 2 (5)
dengan I adalah kuat arus dalam simpal melingkar dan R adalah jari-jari simpal
melingkar.
Arah mengikuti aturan sekrup dengan arah putar sekrup sesuai arah arus dalam simpal melingkar, dan arah sesuai dengan arah
maju/mundurnya sekrup.
Gambar 6
pada sumbu simpal arus melingkar
Elemen arus selalu tegak lurus jari-jari lingkaran R. Titik P berjarak x dari pusat lingkaran. Vektor mengarah dari ke titik P. Medan
magnetik yang dihasilkan oleh elemen arus tegak lurus dan tegak lurus . Besar adalah
0
=
4 2
+ 2
- 9-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
Ketika kita menjumlahkan semua elemen arus dalam simpal, komponen yang tegak lurus sumbu simpal yaitu y akan saling meniadakan
sehingga jumlah y sama dengan nol. Komponen yang saling menguatkan adalah komponen sepanjang sumbu simpal yaitu x.
x= sin =
2
√ +
2
= 4
2
+
2 2
√ +
2
Untuk mencari medan magnetik yang dihasilkan oleh semua elemen arus dalam simpal, kita mengitegralkan x
0
x =∮ = ∮
2 2 2 2
4 + √ +
= ∮
4 +
2 2 2
√ +
2
0 2
= 4 ( 2+ 2)3/2
= (6)
2
0 2
2 2 3/2
4 ( + )
Arah searah dengan arah sumbu simpal lingkaran, dengan aturan sekrup, arah putaran sekrup sesuai arah putaran arus dalam simpal, arah
maju/mundurnya sekrup sesuai arah .
Contoh soal.
Simpal melingkar yang berjari-jari 5,0 cm memiliki 12 lilitan terletak pada bidang
YZ. Pusat simpal melingkar berimpit dengan pusat koordinat. Simpal dialiri arus
4 A. Tentukan induksi magnetik pada sumbu X di x = 15 cm.
- 10-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
Penyelesaian.
4A
X
2
0 2
= 12
4 ( 2+ 2)3/2
10−7 × 4 × 2 ×(0,05) 2
=
[(0,15) 2+ (0,05) 2]3/2
-5
= 1,91 x 10 T.
Arah searah dengan arah sumbu X positip (mendekati pembaca).
Solenoida dapat dipandang sebagai simpal arus melingkar yang disusun berjejer
sehingga mencapai panjang tertentu. Lihat gambar berikut.
Gambar 7
Solenoida
- 11-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
Untuk memperoleh medan magnetik yang dihasilkan oleh seluruh solenoida, kita mengintegralkan dari x = -a sampai x = +b.
2
+ 0 2
=∫
+
=½ 0 ∫
2 2 3/2
− ( + )
=½ 0 [ + ] (7)
2 2 2 2
√ + √ +
Untuk solenoida yang panjang di mana a dan b jauh lebih besar dari R, maka R
dapat diabaikan terhadap a dan b, sehingga nilai dalam kurung mendekati (1 + 1)
= 0
(8)
Jika titik asal berada di salah satu ujung solenoida, maka a atau b akan bernilai nol dan di ujung yang bukan nol tetapi
mendekati nilai
=½ 0 (9)
- 12-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
Gambar 8
Arah I dan
Arus I mengalir pada sebuah kawat lurus. Garis medan membentuk lingkaran dengan jari-jari a. Garis medan dapat dibagi-bagi
dalam elemen garis dl yang berimpit dengan . Menurut Ampere jumlah keseluruhan . pada kurva yang mengelilingi
arus, sama dengan arus yang dikelilingi kurva. Secara matematis ditulis
∮ .
= 0
(10)
Persamaan ini dikenal sebagai hukum Ampere.
Kita gunakan hukum Ampere ini untuk mencari di titik yang berjarak a dari kawat lurus yang dialiri arus I.
∮ . = 0 ∮ = 0 (2 ) =
0
=
0
2
- 13-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
Ternyata hasil perhitungan menggunakan hukum Ampere ini, sama dengan hasil
perhitungan menggunakan hukum Biot-Savart.
2.1. Gaya Yang Dialami Oleh Muatan Yang Bergerak Di Dalam Medan
Magnet.
Muatan yang bergerak di dalam medan magnet akan mengalami gaya yang biasa
disebut gaya Lorentz. Bagaimana besar dan arah gaya Lorentz yang dialami
muatan yang bergerak tersebut?
Gambar 9
Arah , dan
Gambar 9
Gaya pada muatan yang bergerak dalam medan magnet
Gambar ini memperlihatkan muatan q bergerak dengan kecepatan di dalam medan magnetik Muatan q mengalami gaya Lorentz . Percobaan-
percobaan dengan berbagai macam muatan q, kecepatan yang berbeda-beda, dan induksi magnetik yang berbeda-beda, memberikan hasil untuk
gaya Lorentz yang dapat dinyatakan dengan persamaan berikut.
=q x (11)
Persamaan ini memberikan arti:
1) Besar gaya berbanding lurus dengan muatan q, kecepatan dan induksi magnetik .
2) Besar gaya adalah F = q v B sin θ dengan θ adalah sudut antara dan
- 14-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
3) Arah gaya tegak lurus kecepatan dan tegak lurus induksi magnetik . Arah gaya mengikuti aturan sekrup, yaitu arah mengikuti
arah maju/mundur sekrup, jika sekrup diputar dari ke .
2.2. Gaya Yang Dialami Kawat Berarus Yang Berada Dalam Medan Magnet.
Perhatikan gambar dan penjelasan berikut
Gambar 10
Gaya Lorentz
Dari gambar kita melihat bahwa kawat yang dialiri arus dan berada dalam medan
magnet mengalami gaya. Bagaimana besar dan arah gaya yang dialami kawat?
Gambar 11
Muatan di dalam kawat berarus
Muatan yang bergerak dalam medan magnet, mengalami gaya = q x . Jika kawat yang dialiri arus I berada dalam
medan magnet, maka setiap muatan yang bergerak dalam kawat mengalami gaya = × dimana adalah kecepatan
hanyut dalam penghantar. Gaya yang dialami kawat merupakan jumlah gaya yang dialami semua muatan di dalam
kawat. Misal panjang kawat l, luas penampang kawat A, rapat muatan dalam kawat (muatan persatuan volume) n,
maka jumlah muatan dalam kawat adalah (n A l). Dengan demikian gaya total pada kawat adalah
- 15-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 15: Medan Magnet Dan Induksi Elektromagnet
= (q x ) ( n A l). Arus dalam kawat I = nqvdA. Jadi gaya yang dialami kawat
adalah
= × (12)
Dari persamaan ini karakteristik gaya F yang dialami kawat adalah:
1) Besar F = I l B sin θ, dengan θ adalah sudut antara I dan .
2) Arah tegak lurus I dan . Dengan aturan sekrup, putar sekrup dari I ke , maka arah maju/mundurnya sekrup adalah arah .
Gambar 12
Aturan sekrup untuk arah
Untuk menentukan arah dapat juga digunakan kaidah tangan kanan atau kaidah tangan kiri.
Gambar 13
Aturan tangan kanan dan aturan tangan kiri
- 16-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
Bagaimana besar dan arah gaya yang dialami simpal arus yang berada dalam
medan magnet. Perhatikan gambar dan penjelasan berikut.
Gambar 14
Gaya pada simpal arus
Simpal persegi panjang dengan ukuran a x b dialiri arus I dan berada dalam medan magnet dengan induksi magnetik .
Simpal dapat berputar pada porosnya. Sisi simpal dengan sisi a, mengalami gaya Lorentz dengan arah seperti pada gambar.
Besar gaya adalah . Karena simpal mengalami sepasang gaya yang sama besar, sejajar dan berlawanan arah, maka simpal
mengalami torsi. Besar torsi adalah atau dengan A = axb sama dengan luas simpal. Jika suatu simpal dengan N lilitan,
dialiri arus I dan luas simpal A berada dalam medan magnet , maka torsi yang dialami sampal adalah
= (13)
Torsi ini yang menyebabkan simpal dapat beputar. Prinsip ini dimanfaatkan dalam
motor listrik.
Video 2 Motor listrik
Contoh Soal.
Kawat yang menyalurkan arus dibengkokkan menjadi bentuk persegi dengan sisi L
= 6 cm dan ditempatkan dalam bidang XY. Kawat ini menyalurkan arus I = 2,5 A.
Berapakah torsi pada kawat jika terdapat medan magnet seragam 0,3 T dalam arah
Z.
- 17-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
--
-
-
Penyelesaian
Y
6 cm
6 cm X
Sisi persegi yang mengalami gaya Lorentz adalah sisi yang tegak lurus . Sisi yang sejajar tidak mengalami gaya
Lorentz. Torsi yang dialami simpal persegi = NIAB = 1 x 2,5 A x (0,06 x 0,06)m2 x 0,3 T = 0,0027 Nm.
Gambar 15
Gaya pada dua kawat sejajar
Dua kawat berarus diletakkan sejajar dan berdekatan. Bagaimana besar dan arah
gaya yang dialami kedua kawat itu. Perhatikan penjelasan berikut.
Pada gambar (a), kawat kiri dialiri arus I1 dan kawat kanan dialiri arus I2. Arah I1 dan I2 sama. Kedua kawat sejajar terpisah sejauh
a. Karena kawat kiri dialiri arus I1 maka pada kawat kanan dihasilkan medan magnet 1.
Kawat kanan dialiri arus I2 dan berada dalam medan magnet maka kawat kanan mengalami gaya Lorentz 21 yang arahnya ke kiri.
- 18-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
0 1
Besar 21 = B1 I2 l = 2
I2 l
Dengan cara sama dapat dijelaskan bahwa kawat kiri mengalami gaya Lorentz 12 yang arahnya ke kanan.
0 2
Besar 12 = B2 I1 l = I1 l
Dapat disimpulkan jika dua kawat sejajar yang terpisah sejauh a, dialiri arus I1
dan I2 dengan arah arus yang sama maka kedua kawat akan tarik menarik dengan
gaya persatuan panjang yang sama besar yaitu
F/l = 0
I1 I2 (14)
2
Gaya sebesar ini berlaku pula untuk gambar (b). Dalam gambar (b) kedua kawat
tolak menolak karena arah I1 dan I2 yang berlawanan.
Persamaan ini digunakan untuk mendefinisikan satuan kuat arus ampere.
Jika dua kawat sejajar yang sangat panjang yang terpisah sejauh satu meter
menyalurkan arus yang sama, arus dalam setiap kawat didefinisikan sebagai satu
-7
ampere apabila gaya per satuan panjang pada setiap kawat adalah 2 x 10 N/m
3. Induksi Elektromagnetik
Masalah ketiga dalam modul ini adalah bagaimana timbulnya arus induksi pada
suatu simpal. Untuk memahami masalah ini perlu dipelajari terlebih dahulu apa
itu fluks magnetik dan bagaimana fluks magnetik itu bisa berubah.
Gambar 16
Fluks magnetik
- 19-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
Fluks magnetik berkaitan dengan jumlah garis medan magnetik yang melalui suatu luasan. Jika ada medan magnetik dengan induksi
magnetik , melalui suatu luasan
⃗
⃗
maka fluks magnetik did efinisikan sebagai
ϕm = . = . A = B A cos θ = Bn A (15)
dengan ϕm adalah fluks magnetik, satuannya weber (Wb)
adalah induksi magnetik, satuannya tesla (T = Wb/m2)
⃗
⃗
adalah luasan, satuannya m2
Jika luasan yang dilewati garis medan magnetik itu adalah kumparan dengan N
lilitan, maka fluks yang melalui kumparan adalah
ϕm = N B A cos θ (16)
- 20-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
1) Pada waktu tidak ada gerak relatif antara magnet dan kumparan, jarum
galvanometer tidak menyimpang. Ini berarti tidak ada aliran arus pada
kumparan.
2) Pada waktu magnet bergerak mendekati kumparan, jarum galvanometer
menyimpang ke kanan. Ketika magnet berhenti/diam, jarum galvanometer
tidak menyimpang.
3) Pada waktu magnet bergerak menjauhi kumparan, jarum galvanometer
menyimpang ke kiri. Ketika magnet berhenti/diam, jarum galvanometer
tidak menyimpang.
Gejala ini dapat dianalisis sebagai berikut. Ketika tidak ada gerak relatif antara
magnet dan kumparan, fluks magnetik yang dilingkupi kumparan tidak berubah.
Ketika magnet mendekati kumparan, fluks magnetik yang dilingkupi kumparan
bertambah. Sebaliknya Ketika magnet menjauhi kumparan, fluks magnetik yang
dilingkupi kumparan berkurang. Dapat disimpulkan bahwa arus pada kumparan
timbul karena ada perubahan fluks magnetik yang dilingkupi kumparan. Faraday
menyebut arus yang timbul pada kumparan adalah arus induksi dan GGL yang
timbul pada kumparan adalah GGL induksi. Untuk kumparan dengan N lilitan,
GGL induksi yang timbul dinyatakan dalam persamaan
Ɛ=− (17)
Persamaan ini dikenal sebagai Hukum Faraday. Tanda minus dalam persamaan
menunjukkan tanda GGL berkaitan dengan perubahan fluks yang bertambah atau
berkurang. Hal ini akan dibahas dalam Hukum Lenz.
Lenz mengemukakan bahwa arah GGL induksi dan arus induksi sedemikian
sehingga “menentang” penyebab timbulnya GGL induksi dan arus induksi. Jika
penyebab timbulnya GGL induksi dan arus induksi adalah berkurangnya fluks
magnetik, maka arah GGL induksi dan arus induksi sedemikian sehingga
- 21-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
menghasilkan fluks magnetik induksi yang searah dengan fluks magnetik semula.
Jika penyebab timbulnya GGL induksi dan arus induksi adalah bertambahnya
fluks magnetik, maka arah GGL induksi dan arus induksi sedemikian sehingga
menghasilkan fluks magnetik induksi yang berlawanan arah dengan fluks
magnetik semula.
Gambar 17
Ilustrasi Hukum Lenz
Pada gambar (a) magnet didekatkan ke kumparan sehingga penyebab timbulnya arus induksi adalah pertambahan ( yang dihasilkan magnet)
yang arahnya ke kiri. Oleh karena itu arah arus induksi menghasilkan ( yang dihasilkan arus induksi) yang arahnya berlawanan dengan
yaitu ke kanan. Pada gambar (b) magnet dijauhkan dari kumparan sehingga penyebab timbulnya arus induksi adalah berkurangnya yang
arahnya ke kiri. Oleh karena itu arah arus induksi menghasilkan yang searah dengan yaitu ke kiri.
- 22-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
simpal yang bergerak. Perubahan fluks ini menyebabkan timbulnya GGL induksi
yang disebut GGL Gerak.
Gambar 18
GGL Gerak
Simpal yang meliputi hambatan R dan penghantar AB berada dalam medan magnet dengan arah
induksi magnetik menjauhi pembaca. Penghantar AB yang panjangnya l bergerak ke kanan dengan
kecepatan . Karena gerakan penghantar AB, terjadi perubahan luas simpal yang melingkupi fluks
magnetik. Jika = d /dt maka dalam setiap satuan waktu dt penghantar AB berpindah sejauh d .
Jadi dalam setiap satuan waktu dt, terjadi perubahan luas dA = l dx. Perubahan luas ini
menyebabkan perubahan fluks dϕm = B dA. GGL yang timbul karena perubahan luas ini, adalah
Ɛ
=−= =
Ɛ= (18)
3.5. Generator
Simulasi 2: generator ac
- 23-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
Generator adalah alat yang menghasilkan tegangan listrik atau GGL. Dengan prinsip
GGL induksi tegangan listrik dapat dihasilkan apabila ada perubahan fluks magnetik
yang dilingkupi oleh simpal atau kumparan. Dalam simulasi kita melihat bahwa arus
induksi terjadi ketika kumparan berputar dalam medan magnetik.
dan
ϕ =N . = N . A = N B A cos θ. m
berubah, cos θ berubah berarti fluks magnetik berubah (ada ). Karena ada
maka ada Ɛ.
ϕm = N B A cos θ.
Jika kumparan berputar dengan kecepatan sudut maka dalam waktu t sudut yang
ditempuh kumparan adalah θ = .
ϕm = N B A cos θ
= N B A cos
Ɛ = - = − cos dϕ
Ɛ =sin
Ɛmaks = (20)
- 24-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
Gambar 19
Generator AC dan DC
Gambar 19
Generator AC dan Generator DC
3.6. Transformator.
Gambar 20
Transformator
Transformator terdiri atas kumparan primer dan kumparan sekunder yang dililitkan
pada inti besi. Kumparan primer dan kumparan sekunder tidak terhubung secara
listrik tetapi terhubung secara magnetik. Fungsi transformator adalah menaikkan atau
menurunkan tegangan bolak-balik. Kumparan primer dihubungkan dengan sumber
tegangan bolak-balik yang akan dinaikkan atau diturunkan tegangannya.
- 25-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
Kuat arus bolak-balik pada kumparan primer senantiasa berubah terhadap waktu,
berarti ada . Induksi magnetik di sekitar kawat berarus berbanding lurus dengan
∅
I. Karena ada berarti ada pula . Karena ada berarti ada pada kumparan
primer. Perubahan fluks pada kumparan primer ini terjadi juga pada kumparan
sekunder karena pertimbangan konstruksinya. Untuk transformator ideal,
kecepatan perubahan fluks di kumparan primer sama dengan perubahan fluks di
kumparan sekunder.
Sehingga diperoleh ∅
=−
∅
=−
∅ ∅
=
−
=
∅
−
∅
−
=
∅
−
=
(21)
- 26-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
Pp = Ps
Vp Ip = Vs Is
= = (22)
4. Kemagnetan Bahan.
4.1. Pemagnetan.
Bahan bukan magnet dapat dipandang tersusun atas dipol magnetik yang orientasinya acak.
Apabila suatu bahan ditempatkan dalam medan magnet kuat, seperti medan magnetik solenoida,
maka dipol magnetik dalam bahan akan diarahkan. Dikatakan bahan itu dimagnetkan. Sebagai
ukuran suatu bahan bisa dimagnetkan, digunakan besaran “pemagnetan” ( ) yang didefinisikan
sebagai jumlah dipol magnetik yang diarahkan persatuan volume bahan.
= (23)
Dengan adalah pemagnetan, adalah jumlah dipol magnetik, dV volume bahan.
Perhatikan solenoida panjang dengan n lilitan persatuan panjang, dialiri arus I. Bahan berbentuk silinder
ditempatkan di dalam solenoida. Medan magnet yang dikerahkan solenoida akan memagnetkan bahan
tersebut, sehingga bahan tersebut memiliki pemagnetan . Medan magnet resultan di suatu titik di dalam
solenoida yang jauh dari ujung-ujung solenoida adalah
= +
⃗
= + 0 (24)
- 27-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
dengan adalah medan magnet resultan
adalah medan magnet luar yang dikerahkan solenoida
adalah medan magnet hasil pemagnetan
adalah pemagnetan.
Untuk bahan paramagnetik dan feromagnetik, mempunyai arah yang sama dengan . Untuk bahan diamagnetik berlawanan arah dengan . Untuk bahan
paramagnetik dan feromagnetik, pemagnetan ternyata berbanding lurus dengan medan magnetik yang dikerahkan solenoida Dengan
demikian dapat ditulis
= (0 ) (25)
merupakan bilangan tanpa dimensi yang disebut suseptibilitas magnetik.
Untuk bahan feromagnetik bernilai positif dan sangat besar, bahan paramagnetik
bernilai positif, sangat kecil dan tergantung pada suhu, bahan diamagnetik bernilai
negatif, kecil dan tidak tergantung pada suhu.
4.3. Feromagnetisme.
- 28-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
Kurva histerisis adalah kurva yang memperlihatkan hubungan antara medan magnetik hasil pemagnetan dengan medan magnetik luar dikerahkan pada
bahan feromagnetik.
Gambar 21
Kurva Histerisis
Pada awalnya dipol magnetik terorientasi secara acak, dan belum diaplikasikan ke bahan. Kemudian diaplikasikan dan dinaikkan, ikut naik,
yang ditunjukkan dengan kurva baru pada gambar. Pada saat tertentu penambahan hampir tidak diikuti penambahan . Hampir semua dipol
magnetik sudah terorientasi. Dikatakan sudah tercapai kejenuhan magnetik (saturasi magnetik). Kemudian diturunkan, maka ikut turun.
Pada saat mencapai nol, tidak nol karena sebagian dipol magnetik tetap terorientasi menjadi magnet permanen. Kemudian dibalik arahnya
dan nilainya ditambah, ternyata turun sampai mencapai nilai nol. terus ditambah, terus bertambah tetapi dengan arah yang berlawanan.
Suatu saat terjadi kejenuhan magnetik lagi. Setelah tercapai kejenuhan magnetik, dibalik arahnya dan diturunkan sampai mencapai nilai nol.
Pada saat mencapai nol, tidak nol karena sebagian dipol magnetik tetap terorientasi menjadi magnet permanen dengan arah yang
berlawanan ( bernilai negatif).
- 29-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
2
dinaikkan, ikut naik sampai mencapai nilai nol. terus dinaikkan ikut naik sampai terjadi kejenuhan magnetik lagi. Terjadi satu siklus proses histerisis.
F. RANGKUMAN
=
4 2
Induksi magnetik yang dihasilkan kawat lurus berarus panjang tak hingga =
- 30-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
2 2 3/2
4 ( + )
7. Gaya Lorentz yang dialami muatan yang bergerak dalam medan magnet
=q x
8. Gaya Lorentz yang dialami kawat berarus yang berada dalam medan magnet = ×
9. Gaya persatuan panjang pada dua kawat berarus yang sejajar dan
berada dalam medan magnet
14.Pemagnetan bahan
= , =+ = + 0
15.Suseptibilitas magnetik
- 31-
Pendalaman Materi FISIKA Modul 15: Medan Magnet
Dan Induksi Elektromagnet
= ( )
0
G. DAFTAR PUSTAKA
1. Paul A. Tipler, 2001, Fisika Untuk Sains dan Teknik, Jilid 2, Erlangga Jakarta
2. Douglas C. Giancoli, 2001, Fisika Jilid 2, Erlangga Jakarta
3. Duffin William John, 2001, Electricity and Magnetism, McGraw-Hill
International (UK)
- 32-