Anda di halaman 1dari 8

ABSTRAK

Yunita Ayu Permatasari K8410063. RESOLUSI KONFLIK


PENGELOLAAN SUMBER MATA AIR COKRO TULUNG KABUPATEN
KLATEN. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui konflik yang terjadi di
Sumber Mata Air Cokro Tulung Kabupaten Klaten; (2) untuk mengetahui resolusi
konflik pengelolaan air di Sumber Mata Air Cokro Tulung Kabupaten Klaten
Konflik ini terjadi antara warga dengan warga, warga dengan petani, petani
dengan petani, warga dengan PDAM Solo dan PDAM Klaten, petani dengan
PDAM Solo dan PDAM Klaten, warga dengan Pabrik Air Minum, petani dengan
Pabrik Air Minum, dan Pemkab Klaten dengan PDAM Solo. Penelitian ini
menggunakan metode diskriptif kualitatif dengan pendekatan study kasus. Data
penelitian diperoleh melalui wawancara dan observasi. Penelitian ini
menggunakan dari teori Fisher tentang tingkatan konflik dan sumber konflik.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa air di sumber mata air Cokro
menimbulkan konflik yang menyangkut banyak pihak. Telah dilakukan upaya-
upaya dalam mengatasi konflik diantaranya musyawarah, kolaborasi, negosiasi
dan mediasi. Dampak konflik dan resolusi konflik mempengaruhi kondisi sosial,
ekonomi dan lingkungan di masyarakat desa Cokro

Kata Kunci : resolusi Konflik, mata air, Cokro

ABSTRACT
Yunita Ayu Permatasari K8410063. THE RESOLUTION OF COKRO
TULUNG WATER SOURCE MANAGEMENT CONFLICT IN KLATEN
REGENCY .Thesis, Surakarta: Teacher and Training Education Faculty Sebelas
Maret University. Surakarta. February 2017.
This study aims to (1) find out the conflicts occurring in Sumber Mata Air
Cokro Tulung Klaten Regency; (2) to know the conflict resolution of water
management at Sumber Mata Air Cokro Tulung Klaten Regency.
This conflict occurred between citizens with citizens, residents with farmers,
farmers with farmers, residents with PDAM Solo and PDAM Klaten, farmers with
PDAM Solo and PDAM Klaten, residents with Drinking Water Factory, farmers
with Drinking Water Factory, and Pemkab Klaten with PDAM Solo . This
research uses descriptive qualitative method with case study approach. Research
data obtained through interview and observation. This study uses Fisher's theory
of conflict levels and sources of conflict.
The results of this study indicate that water in Cokro springs causes conflict
that concerns many parties. Attempts have been made to resolve conflicts such as
deliberation, collaboration, negotiation and mediation. The impact of conflict and
conflict resolution affect the social, economic and environmental conditions in
Cokro village communities.

Keywords: Conflict resolution, springs, Cokro


1. PENDAHULUAN dalam memanfaatan sumber air yang
Kebutuhan masyarakat terhadap air sama.
ini mendorong lebih menguatnya Konflik pemanfaatan air ini
nilai ekonomi air dibandingan fungsi juga terjadi di sumber mata air Cokro
dan nilai sosialnya. Air yang semula Tulung Klaten. Permasalahan konflik
tidak banyak dilihat sebagai aset muncul ketika masyarakat merasakan
ekonomi yang bernilai tinggi, tiba- debit air yang di sumber mata air
tiba berubah menjadi barang yang Cokro dulunya melipah sekarang
nilai ekonominya sangat tinggi menurun ketika di daerah sekeliling
sehingga secara sosial, ekonomi, dan sumber mata air dibangun PDAM
bahkan politik menjadi komoditas dan adanya Pabrik Aqua. Berdirinya
yang diperebutkan. Melihat kondisi PDAM dan Pabrik Aqua yang
seperti ini air menjadi sangat menyedot air dengan kekuatan
berpotensi menimbulkan konflik pompa berdaya besar mengakibatkan
kepetingan baik antar sektor, antar pasokan air untuk hektaran sawah di
wilayah maupun berbagai pihak yang sekitar mata air menjadi berkurang.
berkaitan dengan sumber daya air. Padahal sebelum adanya
Kebijakan Desentralisasi atas pembangunan PDAM dan Pabrik
pelimpahan wewenang terhadap Aqua jangkauan aliran mata air bisa
pemerintah daerah dalam mengelola sampai ke daerah Pedan dan Cawas
sumber daya yang ada di Terkait dengan perselisihan yang
diwilayahnya secara tidak sadar juga terjadi antara Pemerintah Kabupaten
membuat sumber air tereksploitasi Klaten dan Pemerintah Kota Solo
secara berlebihan. Pemanfaatan yang tidak mau menerima keputusan
sumber air yang seharusnya untuk yang dianggap sepihak oleh
kesejahteran rakyat sekarang malah Pemerintah Kabupaten Klaten dalam
seakan akan menjadi ladang bisnis menaikkan tarif retribusi setiap
dengan dahlil demi meningkatkan tahunnya. Hal tersebut membebani
Pendapatan Asli Daerah. APBD Kota Solo sehingga membuat
Di Indonesia banyak terjadi konflik Pemkot Solo tidak membayar tagihan
terkait tentang pengelolaan sumber retribusi air sejak tahun 2013. Dilain
air. Sebagian besar konflik tersebut sisi, Pemerintah Kabupaten Klaten
timbul dikarenakan adanya didalam meningkatkan retribusi
pertentangan antara masyarakat pendistribusian air dari Cokro
setempat dengan perusahaan air Tulung ke PDAM Solo bukan
minum yang ingin mengelola demi semata-mata hanya memandang dari
kepentingan sendiri. Perizinan aspek jual beli air saja, melainkan
pemerintah terhadap pengelolaan Pemerintah Kabupaten Klaten
sumber air kepada perusahaan air menggunakan pertimbangan bahwa
minum pun menimbulkan benturan air permukaan yang sebagian diambil
kepentingan yang berdampak pada ke Solo menyangkut banyak
terjadinya konflik. Hal ini kepentingan, termasuk para petani
menimbulkan kekecewaan pemakai air. Oleh karena itu, mau
masyarakat setempat karena mereka tidak mau tiap tahun Pemerintah
yang memilki wilayah sumber air Kabupaten Klaten meningkatkan
merasa dicurangi oleh pihak lain tarif retribusi pendistribusian
dikarenakan Solo juga banyak pemerintah Kabupaten Klaten.
menggunakan air tersebut, sehingga Dimana PDAM Solo ingin tetap
peningkatan retribusi tersebut disuplai air dan ingin menguasai
digunakan untuk mensejahterakan sumber air Cokro Tulung untuk
masyarakat Kabupaten Klaten yang kesejahteraan masyarakatnya.
berada disekitar Cokro Tulung Padahal sumber mata air di Cokro
maupun lainnya. Hal ini menarik Tulung juga dimanfaatkan
peneliti ingin mengetahui lebih jauh menyangkut banyak kepentingan,
konflik dan resolusi konflik tentang yaitu baik para petani maupun
pengelolaan sumber mata air Cokro masyarakat daerah Cokro dan
Tulung Kabupaten Klaten. sekitarnya.
Konflik muncul juga terjadi
2. LANDASAN TEORI karena perbedaan nilai. Perbedaan
2.1 Teori Konflik nilai ini terkait adanya
Konflik menurut pandangan ketidaksesuaian cara-cara hidup,
Fisher (2000), konflik diartikan idiologi, prefensi (selera), prinsip-
sebagai hubungan antara dua pihak prinsip dan praktek-praktek yang
atau kelompok-kelompok yang mereka yakini. Seperti permasalahan
memiliki perbedaan tujuan ataupun antara PDAM Solo dengan
kepentingan, dalam mengontrol Pemerintah Kota Klaten, bahwa
maupun mengendalikan pihak lain PDAM Solo menganggap
untuk mencapai tujuan yang ingin pengambilan air di sumber mata air
dicapai. Perbedaan dan Cokro merupakan air permukaan
ketidaksesuaian tujuan, nilai yang yang bebas untuk dinmanfaatkan
tidak sejalan antara pihak satu untuk semua masyarakat tanpa harus
dengan pihak lainnya terkait terikat dengan syarat tertentu
mempersepsikan tujuan atau nilai Selain itu konflik juga bisa
nilai mereka secara berbeda. terjadi karena faktor kekuasaan.
Sumber konflik menurut Konflik ini terjadi ketika masing
Fisher (2000,1-2) dikelompokkan masing pihak berkeinginan untuk
menjadi empat yaitu alasan ekonomi, mempertahankan atau
alasan nilai, alasan kekuasaan memaksimalkan sejumlah pengaruh
(power) dan komunikasi tidak yang dipaksakan oleh kedua belah
efektif. Konflik berdasarkan faktor pihak ke dalam suatu hubungan
ekonomi ini mencakup motivasi dalam lingkungan sosial. Hal ini
untuk bersaing dalam merebutkan PDAM Solo berangapan mereka
sumber daya yang langka. Pihak tidak harus mematuhi dan mengikuti
yang bersengketa ingin mendapatkan aturan yang dibuat pemerintah
keuntungan yang besar dan perilaku Kabupaten Klaten karena dulunya
serta emosi masing masing pihak pada zaman kerajaan sumber mata
ingin menguasai sumber daya yang air Cokro wilayah yang masuk dalam
ada. Hal ini seperti konflik yang kekuasaan Kasunanan Surakarta.
terjadi di sumber mata air Cokro Sedangkan Klaten menganggap masa
Klaten. Konflik muncul ketika sekarang merupakan sistem
PDAM Solo tidak mau membayar pemerintahan modern, setiap wilayah
retribusi yang telah ditetapkan oleh yang memiliki potensi sumber daya
dikelola dan dikontrol oleh perkembangan. Teori konflik
pemerintah daerah sendiri. dipahami melalui pemahaman bahwa
Tingkatan Konflik menurut masyarakat memiliki dua wajah
Fisher (2000,3-4) dibagi menjadi dua karena setiap masyarakat kapan saja
kelompok yaitu konflik pribadi dan akan tunduk pada perubahan
konflik sosial. Konflik pribadi sehingga masyarakat juga bisa
biasanya cenderung lebih tepat di memperlihatkan perpecahan dan
kaji secara dalam melalui kajian konflik pada saat tertentu.
psikologi. Sebaliknya konflik sosial 2.2 Resolusi Konflik
memiliki dimensi luas karena jenis Resolusi konflik adalah
konflik ini mencangkup konflik antar kemampuan untuk menemukan cara
pribadi, konflik peran, konflik antar dalam menyelesaikan masalah atau
kelompok, konflik berbagai pihak. konflik antar individu secara
Konflik menurut pemikiran sukarela. Solusi konflik dapat
Collin menjelaskan bahwa konflik dihasilkan melalui kesepakatan
merupakan interaksi antar individu pihak-pihak yang berkonflik yang
yang bersifat intensif, namun pada sifatnya demokratis dan konstruktif
kenyataanya bersifat komples dan sehingga semua pihak merasa tidak
abstrak sehingga memerlukan suatu dirugikan
analisis yang berbeda. Kepentingan Menurut Rahmadi (2011:12-
individu diarahkan agar sesuai dan 20) resolusi konflik dapat dilakukan
sejalan dengan kepentingan dengan berberapa macam cara seperti
organisasi atau kelompok melalui berikut :
tekanan dan pemaksaan agar a. Negoisasi adalah penyelesaian
terciptannya keteraturan sosial. konflik melalui perundingan
Sedangkan teori konflik langsung antara dua pihak atau
berdasarkan pemikiran Dahrendorf, lebih yang terlibat dalam konflik
konflik mengarah pada kekangan tanpa adanya pihak lain. Tujuan
yang dilakukan dengan paksaan ini diharapkan menghasilkan
sehingga beberapa posisi didalam keputusan yang diterima dan
masyarakat adalah kekuasaan yang dipatuhi secara sukarela.
dilegasikan dan otoritas atas pihak b. Mediasi adalah suatu penyelsaian
lain. Dahrendorf menyatakan otoritas sengketa atau konflik antara dua
tidak terletak dalam individu, pihak atau lebih melalui
melainkan pada posisi. Dalam perundingan atau cara mufakat
analisis konflik mengidentifikasikan dengan meminta bantuan pihak
berbagai peran otoritas masyarakat. yang netral namun tidak memiliki
Kekuasaan selalu memisahkan wewenang dalam memutuskan
dengan tegas antara penguasa dan penyelesaian konflik.
yang dikuasai maka dalam c. Arbitrasi adalah penyelesaian
masyarakat selalu terdapat dua konflik oleh para pihak yang
golongan yang saling bertentangan. terlibat dalam konflik dengan
Dahrendorf menggangap konflik meminta bantuan kepada pihak
adalah satu bagian dari realitas sosial netral yang memiliki
yang mana konflik tersebut juga bisa kewenangan memutuskan. Hasil
menyebabkan perubahan dan keputusan dalam arbitrasi dapat
bersifat mengikat maupun tidak yang dipaparkan menurut pandangan
mengikat. Pemilihan arbitrator di Fisher. Konflik pribadi ini terjadi
pilih berdasarkan pilihan oleh antara warga masyarakat desa Cokro
pihak yang berkonflik. yang satu dengan yang lain, antara
d. Ligitasi diartikan sebagai proses petani dengan petani, dan warga
penyelesaian konflik melalui dengan petani. Sedangkan konflik
pengadilan. Pihak pihak yang antar kelompok terjadi antara warga
merasa dirugikan mengadukan masyarakat Cokro dengan para
gugatan kepada pengadilan petani, warga masyarakat dan petani
terhadap pihak lain yang dengan PDAM Solo. Permasalahan
menyebabkan timbulnya konflik yang menyangkut
kerugian. Keputusan dalam pendistribusian air dari Umbul Cokro
legitasi bersifat mengikat simana Tulung yang dilakukan oleh Pemkab
pihak yang berkonflik yang akan Klaten ke Kota Solo masih berkaitan
meminpin sidang dan dengan sistem kerjasama yang
memutuskan perkara. terjalin sejak pada zaman penjajahan
Belanda. Hal ini sesuai pemikiran
3. METODE PENELITIAN Fisher mengatakan salah satu sumber
Peneitian ini merupakn penelitian terjadinya konflik disebabkan karena
dikripsi kualitatif dengan pendekatan faktor kekuasaan. Konflik ini terjadi
studi kasus Penelitian kualitatif ketika masing-masing pihak
dipilih dengan tujuan untuk berkeinginan untuk mempertahankan
menggambarkan dan atau memaksimalkan sejumlah
mendiskripsikan mengenai konflik pengaruh yang dipaksakan oleh
dan resolusi konflik pengelolaan kedua belah pihak ke dalam suatu
sumber mata air Cokro Tulung hubungan di lingkungan sosial.
Kabupaten Klaten. Subjek penelitian Hubungan pendistribusian air dari
ini adalah warga masyarakat desa umbul Cokro ke Kota Solo tersebut
Cokro, Sekda Klaten dan pegawai merupakan suatu kebiasaan yang
PDAM solo. Teknik pengumpulan sudah dilakukan sejak lama, hal itu
data melalui wawancara, observasi menjadi suatu adat kebiasaan yang
dan dokumentasi. Uji validitas data telah dilakukan secara berulang
yang digunakan triangulasi sumber ulang karena Klaten dahulu
dan tringulasi metode. Teknik merupakan wilayah yang masuk
analisis data meliputi : reduksi data, dalam kekuasaan Kasultanan
penyajian data dan penarikan Surakarta sehingga sampai saat ini
kesimpulan. Prosedur penelitian: sistem kebiasaan tersebut dijadikan
persiapan, pengumpulan data,analisis sebagai dasar dalam hubungan
data,penyusunan laporan. kerjasama dalam pemanfaatan air
selama ini. Namun Pemkab Klaten
4. PEMBAHASAN menganggap masa sekarang
Konflik ini terjadi bukan merupakan sitem pemerintahan
hanya mencangkup konflik antar modern, dimana Pemerintah Daerah
pribadi melainkan juga konflik antar diberikan kewenangan oleh
kelompok. Hal ini sesuai dengan Pemerintah Pusat untuk mengontrol
jenis-jenis tingkatan konflik sosial dan mengelola sumber daya yang ada
diwilayahnya. Sehingga pemerintah Kurang adanya komunikasi dan
daerah (Klaten) memiliki hak dan keterbukaan antara kedua daerah
kewenangan penuh dalam sehingga menimbulkan ketidak
menentukan keputusan dalam harmonisan dalam kerjasama yang
kebijakan-kebijakan yang dibuat. dilakukan antara kedua belah pihak.
Perubahan ini terjadi seiring dengan Hal ini sesuai dengan sumber konflik
perubahan waktu dan kondisi serta menurut pandangan Fisher mengenai
sistem pemerintahan yang berlaku komunikasi yang tidak efektif antara
saat ini. kedua belah pihak dalam transparansi
Fisher juga membahas kenaikan retribusi yang diminta
mengenai sumber konflik Pemerintah Kabupaten Klaten
berdasarkan alasan ekonomi. Nilai kepada Pemkot Solo
ekonomi menjadi sesuatu hal yang Mediasi telah dilakukan dua
sensitif ketika pihak yang menjalin kali di Pemerintah Provinsi
hubungan tidak dapat menjaga (Pemprov) Jateng di lantai IV Kantor
kepercayaan pihak lain. Dan pihak Gubernur Jl. Pahlawan, Kota
lain dirasa memanfaatkan Semarang, Rabu 12 Desember 2012
kesempatan dan peluang tersebut dan mediasi yang digelar pada hari
untuk mendapatkan keuntungan dari Rabu tanggal 19 Desember 2012
pihak lawan. Menurut keterangan yang berlangsung di Klaten. Mediasi
dari informan N, pemanfaatan air ini temasuk kedalam katagori
dari sumber mata air Cokro selama Problem solving Approach, dimana
ini di hitung dengan rumus : Volume Problem solving Approach termasuk
air x15% x tarif dasar air. Hal ini salah satu dari empat tahapan
sudah menjadi kesepakatan bersama Resolusi Konflik. Problem solving
diantara kedua belah pihak yaitu Approach ini diarahkan untuk
Pemerintah Kabupaten Klaten dan menciptakan kondisi yang kondusif
PDAM Solo namun sayangnya bagi pihak pihak yang bersengketa.
belum ada Mou atau perjanjian Selama ini, mediasi yang
kerjasama yang mengatur hal telah dilakukan tidak menemukan
tersebut. Sehingga apabila tarif dasar titik terang dari permasalahan
air naik, maka biayanya otomatis tersebut karena Pemkab Klaten
akan naik juga sejalan dengan merasa Pemkot Solo tetap harus
kenaikan tarif dasar air. Oleh karena membayar tunggakan yang belum
itu, seperti yang telah diungkapkan dibayarkan hingga sampai saat ini
informan S bahwa kenaikan retribusi belum ada mediasi lanjutan antara
tersebut Pemerintah Kota Surakarta Klaten dengan Solo terkait konflik
merasa APBD terbebani dengan yang terjadi dalam pemanfaatan air
adanya kenaikan tarif setiap dari Umbul Cokro Tulung.
tahunnya yang tidak bisa dibilang Hubungan antara pemkab
sedikit. Klaten dengan Pemkot Solo menjadi
Kerjasama yang dilakukan Pemkab renggang terkait penunggakan
Klaten dengan Pemkot Solo ini, pembayaran yang selama ini
kurang adanya sinergi atau upaya seharusnya dibayarkan kepada
mewujudkan harmonisasi dalam Pemkab Klaten. PDAM Solo merasa
hubungan kerjasama antar daerah. diuntungkan, karena hingga sampai
saat ini pemutusan pasokan tidak petani, warga masyarakat dan
terjadi dilakukan karena larangan petani dengan PDAM Solo.
dari Pemerintah Pusat. Akibat tidak 3. Dalam teori konflik menurut
dibayarkannya sumbangan pihak Fisher ada empat sumber konflik
ketiga sedikit banyak juga yang menjadi faktor penyebab
menghambat perbaikan fasilitas terjadinya konflik sumber mata
sarana dan prasarana yang berkaitan air Cokro, diantaranya alasan
dengan Sumber Mata Air Cokro. ekonomi, nilai,kekuasaan dan
Konflik yang terjadi antara komunikasi tidak efektif. Alasan
Pemkab Klaten dengan PDAM Solo ekonomi terkait pemberhentian
meskipun belum terselesaikan, pembayaran retribusi yang
memang seharusnya pihak Klaten dilakukan oleh PDAM Solo
tetap harus mengalirkan air dari kepada Klaten namun Solo tetap
umbul Cokro Tulung ke Kota Solo menginginkan tetap dialiri air
mengingat adanya hak atas air dari dari sumber mata air Cokro.
masyarakat sekitar Kabupaten Klaten Alasan karena faktor nilai yaitu
termasuk Kota Solo. PDAM Solo merupakan air
permukaan yang bebas
5. KESIMPULAN dimanfaatkan oleh semua
Berdasarkan hasil penelitian masyarakat tanpa syarat tertentu,
yang telah dilakukan tentang sedangkan pihak Klaten
Resolusi Konflik Pengeloaan Sumber menganggap sumber mata air
Mata Air Cokro Tulung dapat ditarik Cokro merupakan air tanah
kesimpulan sebagai berikut : sehingga Solo wajib mebayar
1. Air merupakan sumber daya alam dikarenakan sumber mata air
yang sangat penting bagi Cokro merupakan wilayah
kehidupan. Kelangkaan sumber Klaten. Alasan kekuasaan
air mendorong timbulnya konflik mengenai perbedaan pendapat
seperti yang terjadi di sumber antara Solo yang berpedoman
mata air Cokro yang menyangkut pada sistem pemerintahan dahulu
kepentingan banyak pihak. dengan Klaten yang sudah
2. Konflik pemanfaatan sumber memakai sistem pemerintahan
mata air Cokro Konflik ini terjadi modern dalam mengatasi konflik
bukan hanya mencangkup yang ada. Alasan konflik karena
konflik antar pribadi melainkan komunukasi tidak efekfif terjadi
juga konflik antar kelompok. Hal pada tidak adanya keterbukaan
ini sesuai dengan jenis-jenis antara kedua belah pihak yaitu
tingkatan konflik sosial menurut pemkab Klaten dengan Pemkot
pandangan Fisher. Konflik Solo dalam menaikkan tarif dasar
pribadi ini terjadi antara warga air.
masyarakat desa Cokro yang satu 4. Resolusi konflik telah dilakukan
dengan yang lain, antara petani dengan jalan musyawarah,
dengan petani, dan warga dengan kolaborasi, negosiasi dan
petani. Sedangkan konflik antar mediasi. Namun mediasi untuk
kelompok terjadi antara warga menangani konflik yang
masyarakat Cokro dengan para menyangkut sistem kerjasama
dalam pendisrtibusian air dari pengelolaan air yang terjadi di
Cokro ke kota Solo belum sumber mata air Cokro.
membuahkan hasil yang berarti, 4. Sebaiknya pihak Pemkot Solo
dengan kata lain mediasi tersebut memiliki etikat baik untuk
masih stagnan atau berjalan menyelesaikan tunggakan yang
ditempat. seharusnya dibayarkan kepada
Pemerintah Kabupaten Klaten.
6. SARAN 5. Pemerintah Provinsi seharusnya
Setelah mengadakan lebih bersikap netral terkait
penelitian dan pengkajian tentang permasalahan yang terjadi
resolusi Konflik Pengelolaan Sumber antara Pemerintah Kabupaten
Mata Air Cokro Tulung Kabupaten Klaten dengan Pemerintah Kota
Klaten penulis dapat menberikan Solo tanpa memihak salah
saran-saran untuk menambah satupun.
wawasan mengenai hal sebagai
berikut : DAFTAR PUSTAKA
1. Perlunya di bentuk sistem
organisasi yang bertanggung George Ritzer,(2013). Sosiologi Ilmu
jawab dalam menangani Pengetahuan Berparadigma Ganda.
pembagian jadwal. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
2. Pemerintah Kabupaten Klaten George Ritzer, Douglas
sebaiknya yang akan datang J.Goodman.(2008).Teori Sosiologi
apabila akan melakukan Cetakan Kesepuluh. Yogyakarta:
kerjasama dengan pihak Wacana
manapun terkait dengan Moleong, L.J. (2006). Metode
pemanfaatan sumber daya air Penelitian Kualitatif. Bandung:
perlu membuat MoU Remaja Rosda Karya
(Memorandum of Moleong, Lexy. (2007). Metodologi
Understanding) terlebuh dahulu Penelitian Kualitatif. Bandung:
secara jelas agar tidak terjadi Remaja Rosdakarya
kesalahpahaman seperti yang Probohudono Nur Agung, Rohmad
terjadi dengan Kota Solo. Zaini.(2015). Sosiologi
3. Seharusnya Pemerintah Pembangunan: Dinamika Resolusi
Kabupaten Klaten bisa bersifat Konflik Pengelolaan Air di Wilayah
tegas mengenai permasalahan Pariwisata (Cetakan ke-1).
Surakarta: UNS Press

Anda mungkin juga menyukai