Disusun oleh :
Eka Jumiasih
13/349018/PT/06526
Kelompok XXXIII
Materi
Alat. Alat yang digunakan pada praktikum adalah gelas ukur 100
mL, buret, corong, pipet volume 25/50 mL, alat destruksi dan destilasi,
seperangkat alat ekstraksi dan selongsong dari Soxhlet, labu penampung,
alat pendingin, dan kertas saring bebas lemak, desikator, tang penjepit,
oven pengering, timbangan analitik, silica disk, tanur, beaker glass 600
mL, pemanas, saringan linen, serat gelas (glass wool), alat penyaring
Buchner atau Gooch crucible, gelas arloji, labu kjeldahl 650 mL, labu
erlenmeyer 650 mL dan 300 mL.
Bahan. Bahan yang digunakan pada praktikum adalah cuplikan
bahan pakan, larutan H2SO4 1,25 % (0,255 N), larutan NaOH 1,25 %
(0,313 N), etil alkohol 95 %, larutan H 2SO4 pekat, larutan CUSO4 dan
K2SO4, kjeltab, larutan NaOH 50 %, HCL 0,1 N, larutan H 3BO3 0,1 N,
indikator mix, dan Zn logam.
Metode
Pengamatan Fisik. Sampel bahan pakan diamati betuk fisiknya.
Bentuk fisik yang diamati adalah tekstur, warna, bau, dan rasa. Sampel
bahan pakan dirasakan teksturnya, warnanya diamati, dan dicium baunya,
kemudian sampel bahan pakan dicicipi rasanya.
Penetapan Kadar Air. Silica disk dikeringkan dalam oven
pengering pada suhu 105°C sampai 110°C selama satu jam. Silica disk
didinginkan pada desikator selama satu jam, kemudian ditimbang (X
gram). Cuplikan bahan ditimbang seberat 1 gram (Y gram), dimasukkan
dalam gelas timbang dan dikeringkan bersama tutup yang dilepas di
dalam oven pengering pada suhu 105°C sampai 110°C selama 8 sampai
24 jam.
Gelas timbang berisi cuplikan bahan pakan dikeluarkan dari dalam
oven, lalu didinginkan dalam desikator dengan tutup dilepas selama satu
jam. Gelas timbang yang berisi cuplikan bahan pakan dalam keadaan
dingin dan tertutup ditimbang sampai diperoleh bobot yang tetap dengan
penimbangan yang diulang sampai tiga kali setiap satu jam sejak dari
penimbangan pertama. Kadar air yang terkandung dalam bahan pakan
dihitung.
(X+Y) - (Z)
Kadar air (%) = x 100%
Y
Keterangan :
X = Bobot silica disk
Y = Bobot cuplikan pakan
Z = Bobot cuplikan pakan + silica disk setelah dioven 105°C sampai
110°C
Penetapan Kadar Abu. Silica disk yang sudah bersih dikeringkan
di dalam oven pada suhu 105 sampai 110°C selama satu jam. Silica disk
didinginkan di dalam desikator selama satu jam, kemudian setelah dingin
ditimbang (X gram). Cuplikan bahan ditimbang seberat 1 gram (Y gram),
lalu dimasukkan ke dalam silica disk. Silica disk yang berisi cuplikan
dimasukkan ke dalam tanur. Tanur dinyalakan pada suhu 550 sampai
600°C selama lebih dari 12 jam hingga cuplikan berwarna putih
seluruhnya. Suhu diturunkan sampai 120°C, lalu dimasukkan ke dalam
desikator selama satu jam, sesudah dingin ditimbang (Z gram). Kadar abu
dihitung.
Z-X
Kadar abu (%) = x 100%
Y
Keterangan :
X = Bobot silica disk kosong
Y = Bobot sampel awal
Z = Bobot sampel + silica disk setelah dibakar dalam tanur
Kelompok VIII
Penetapan kadar air
Sampel A :
Berat koran = 10 gram
Berat cuplikan pakan = 182 gram (Y1 gram)
Berat sampel + koran sebelum dioven 55°C = 192 gram (X 1+Y1) gram
Berat sampel + koran sesudah dioven 55°C = 84 gram (Z 1 gram)
Berat silica disk = 19,1926 gram
Bobot sampel sebelum dioven 105°C = 1,0032 (Y 2 gram)
Bobot sampel + silica disk sebelum dioven 105°C = 20,1958 gram (X 2+Y2)
gram
Bobot sampel + silica disk sesudah dioven 105°C = 20,0861 gram (Z 2
gram)
(X1+Y1) - (Z1)
Kadar air (KA) I = x 100 %
Y1
173 - 70
KA I.1 = x 100 %
163
KA I = 63,2%
180-80
KA I.2 = x 100 %
170
KA I = 58,8%
Rata-rata KAI antara kelompok 32 dan kelompok 33 = 59,9%
DW = 100 % - KA I
DW = 100 % - 59,9%
DW = 40,1%
(X2+Y2) - (Z2)
Kadar air (KA) II = x 100 %
Y2
20, 1958-20,0861
KA II = x 100 %
1.0032
KA II = 10,9 %
DMDW = 100 % - KA II
DMDW = 100 % - 10,9 %
DMDW = 89,1% %
DMDW = 89,1 %
KA total = KA I + (KAII x DW)
KA total = 59,9 % + (10,9% x 40,1%)
KA total = 59,9 % + 4,37 %
KA total = 64,27 %
Penetapan kadar abu
Bobot silica disk kosong = 19,1926 gram (X)
Bobot silica disk + sampel sebelum dibakar 550°C = 20,0861 gram
Bobot silica disk + sampel setelah dibakar 550°C = 19,2656 gram (Z)
Berat sampel awal = 1,0032 gram (Y)
Z-X
Kadar abu (%)= x 100 %
Y
19,2656 - 19,1926
Kadar abu (%)= x 100 %
1,0032
Kadar abu (%)= 7,27 %
100
Kadar abu dalam BK= x kadar abu
DMDW
100
Kadar abu dalam BK= x 7,27 %
89,17
Kadar abu dalam BK= 8,16 %
Penetapan kadar serat kasar
Diketahui:
bobot sampel oven 105°C = 21, 4364 gram
bobot sampel setelah tanur = 21,2017 gram
bobot sampel awal = 1,0018 gram
bobot sampel oven 105 - bobot sampel tanur
×100
Kadar serat kasar = bobot sampel awal
= 21,4364 – 21,2017 x 100%
1,0018
= 23,43%
100
×23 , 43
Kadar serat kasar (BK) = 89,17
= 26,27%
Penetapan kadar protein kasar
Diketahui:
bobot sampel = 0,5139 gram (Z)
volume titrasi blanko = 0,3 mL (Y)
volume sampel titrasi =7 mL (X)
(X-Y)× N × 0,014 × 6,25 × 100%
Kadar protein kasar = Z
(8-0,2)× 0,1 × 0,014 × 6,25 × 100%
= 0,5030
= 13,568%
100
×13 ,568
Kadar protein kasar (BK) = 89,17
= 15,12%
Penetapan kadar lemak kasar
Diketahui:
bobot sampel sebelum ekstraksi = 1,0742 gram
bobot sampel setelah ekstraksi = 1,0594 gram
bobot sampel awal = 0,7050 gram
Kadar Ekstrak Eter =