Anda di halaman 1dari 106

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN


DIREKTORAT RUMAH SWADAYA

BUKU SAKU
INFORMASI PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN DAK BIDANG PERUMAHAN DAN
PERMUKIMAN SUB-BIDANG RUMAH SWADAYA
UNTUK OPD BIDANG PERUMAHAN

PENGENDALIAN PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)


BIDANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN SUB-BIDANG RUMAH SWADAYA
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Dalam rangka memberikan acuan yang lebih optimal dan efektif kepada Organisasi
Perangkat Daerah dalam mendukung pelaksanaan pengendalian Dana Alokasi Khusus
(DAK) Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Sub-Bidang Rumah Swadaya Tahun
Anggaran 2018 yang dilakukan oleh Masyarakat Berpenghasilan Rendah melalui
penyediaan perumahan. Maka diperlukan upaya penyediaan Buku Saku Pengendalian
Pelaksanaan DAK Bidang Perumahan dan Permukiman Sub-bidang Rumah Swadaya Tahun
Anggaran 2018.
Dalam Buku Saku ini dijelaskan secara rinci tentang tatacara pengendalian
pelaksanaan DAK, yang meliputi: Perencanaan Penganggaran DAK; Prosedur Pengusulan;
Pelaksanaan; Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan; serta Pengelolaan Pengaduan dan
Masalah. Selain hal-hal tersebut diatas, Buku Saku ini juga menyajikan Frequently Asked
Questions (FAQ) atau Frekuensi Pertanyaan dan Jawaban yang sering muncul di lapangan.
Akhir kata, dengan adanya Buku Saku ini diharapkan para pelaku penyelenggara
kegiatan dapat memahami dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, sehingga hasil pelaksanaan kegiatan tersebut dapat berlangsung secara
berkelanjutan, terukur, dapat dipertanggungjawabkan, tepat sasaran maupun tepat
waktu.

Jakarta, Maret 2018

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan - PUPR


i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


Daftar Isi ....................................................................................................................... ii

I. Latar Belakang .................................................................................................... 1


II. Perencanaan Penganggaran DAK ....................................................................... 2
III. Pengusulan DAK Bidang Perumahan ................................................................. 9
III.1. Jadwal Pelaksanaan DAK Secara Nasional ................................................. 9
III.2. Pengusulan dan Penetapan Recana Kegiatan DAK Bidang perumahan ..... 10
IV. Pelaksanaan DAK Bidang Perumahan TA. 2018 .................................................. 25
IV.1. Tahap Pra Pelaksanaan ............................................................................... 25
IV.2. Tahap Pelaksanaan ..................................................................................... 30
IV.3. Perubahan Usulan, Rencana Kegiatan dan Penggunaan Anggaran ............ 40
IV.4. Mekanisme Penyaluran Dana DAK Bidang Perumahan .............................. 43
IV.5. Lokasi dan Alokasi ....................................................................................... 46

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan - PUPR


ii
V. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan ................................................................ 49
V.1. Pemantauan ............................................................................................... 49
V.2. Evaluasi ....................................................................................................... 54
V.3. Pelaporan ................................................................................................... 58
VI. Pengelolaan Pengaduan dan Masalah ................................................................ 64
VI.1. Definisi ........................................................................................................ 64
VI.2. Identifikasi Pengaduan Masalah ................................................................. 68
VI.3. Tahapan Penanganan Pengaduan dan Masalah ......................................... 69
VII. Frekuensi Pertanyaan dan Jawaban ................................................................... 72

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan DAK Bidang Perumahan TA 2018 ................................... 84


Daftar Istilah .................................................................................................................. 92
Daftar Pustaka ............................................................................................................... 95

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan - PUPR


iii
BUKU SAKU PENGENDALIAN PELAKSANAAN DAK BIDANG PERUMAHAN SUB-BIDANG
RUMAH SWADAYA - TAHUN ANGGARAN 2018

Pembina:
Direktur Rumah Swadaya: Ir. Johny F.S. Subrata
Pengarah:
Tim Teknis Kegiatan Pengendalian Pelaksanaan DAK Bidang Perumahan Tahun 2018:
- Ir. Lilik Prayitno Hartadi, ME.
- Rita Meilina Sari, ST, M.Si.
- Kethut Djadi Hervianianto, S.Sos, MT.
- Musrifah, ST, MT.
- Mokh. Subhan, SE, MT.
Penanggungjawab:
Pejabat Pembuat Komitmen - Satker Direktorat Rumah Swadaya:
- Heru Cokro, ST, M.Si.
Penyusun, Editor & Cover:
Tim Ahli PT. Sat Windu Utama, Jakarta
Cetakan:
Pertama, April 2018

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan - PUPR


iv
PENGENDALIAN PELAKSANAAN DAK BIDANG PERUMAHAN TA. 2018

I. LATAR BELAKANG

Permasalahan dan tantangan perumahan di Indonesia pada tahun 2018 telah


terjadi backlog secara nasional mencapai 7,6 juta unit, dimana jumlah Rumah Tidak Layak
Huni (RTLH) mencapai 3,4 juta unit dengan pertumbuhan rumah per tahun berkisar antara
800.000 – 1.000.000 Unit. Permasalahan tersebut dapat menimbulkan terjadinya
perumahan kumuh, jika tidak dicegah atau dikendalikan.
Mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
2015 – 2019, telah direncanakan untuk Peningkatan Kualitas (PK) sebanyak 1,5 juta unit
Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), maka sebanyak 1,5 juta unit RTLH memerlukan fasilitasi
PK secara swadaya. Sedangkan kemampuan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) Tahun 2015 – 2019 hanya mencapai 300 ribu unit RTLH yang dapat dibiayai.
Memperhatikan hal tersebut diatas, maka telah terjadi kesenjangan guna
merealisasikan sesuai dengan RPJMN Tahun 2015 – 2019, yaitu sebanyak 1,2 juta unit
RTLH. Untuk menuntaskan permasalahan tersebut diperlukan strategi dalam rangka
mengurangi kesenjangan tersebut, yaitu melalui salah satu strategi dengan pelaksanaan
Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Perumahan. Pada tahun sebelumnya telah difasilitasi
sebanyak 66.875 unit RTLH, baik melalui Infrastruktur Publik Daerah (IPD), Reguler
maupun Afirmasi.

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 1


II. PERENCANAAN PENGANGGARAN DAK

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
Nomor 21/PRT/M/2017, tentan Petunjuk Operasional Penyelenggaraan Dana Alokasi
Khusus (DAK) Infrastruktur pasal (3), ayat (1) menyebutkan, bahwa Kebijakan
penyelenggaraan DAK mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), sebagai upaya
mewujudkan Nawacita dan Prioritas Nasional maupun Prioritas Daerah, yang meliputi:
a) Bidang Irigasi, yaitu dalam rangka mendukung terwujudnya Kedaulatan Pangan;
b) Bidang Jalan, yaitu dalam rangka meningkatkan konektivitas dalam rangka
mewujudkan integrasi fungsi jaringan jalan, meningkatkan akses ke daerah potensial
(Kawasan Industri/Kawasan Ekonomi Khusus, Pertanian, Perkebunan), pelabuhan,
bandar udara, membuka daerah terisolasi, terpencil, tertinggal, perbatasan serta
kawasan pulau kecil dan terluar, transmigrasi, dan pariwisata (Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional dan daerah);
c) Bidang Air Minum, yaitu dalam rangka mewujudkan 100% akses pelayanan dasar air
minum;
d) Bidang Sanitasi, yaitu dalam rangka mewujudkan 100% akses pelayanan dasar sanitasi;
dan
e) Bidang Perumahan dan Permukiman, yaitu dalam rangka meningkatkan kualitas hidup
masyarakat berpenghasilan rendah.

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 2


Perencanaan penganggaran DAK Bidang Perumahan dan Permukinan Sub-Bidang
Rumah Swadaya sesuai dengan Lampiran Surat Edaran Derektur Jenderal Penyediaan
Perumahan Nomor 12/SE/Dr/2018, tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan DAK Bidang
Perumahan dan Permukiman Sub-Bidang Rumah Swadaya, menyebutkan bahwa:
1) Perencanaan dimulai dari kegiatan trilateral meeting antara Bappenas, Kementerian
Keuangan, dan Kementerian Teknis sebagai arah kebijakan pelaksanaan dan
penganggaran tahun kedepan;
2) Melalui Musrenbang, Bappenas menugaskan Bappeda seluruh provinsi dan
kabupaten/kota untuk menentukan arah kebijakan dan program pelaksanaan
pembangunannya;
3) Kabupaten/kota menyusun dokumen perencanaan pembangunan dengan
menggunakan sistem e-planning sesuai capaian target bidang masing-masing.
4) Hasil e-planning yang disusun oleh Bappeda Kabupaten/Kota, selanjutnya Kementerian
Teknis melakukan penilaian berdasarkan kriteria teknis dan kesesuaian dengan
program dan arah kebijakan yang telah ditetapkan oleh Bappenas;
5) Berdasarkan penilaian tersebut, selanjutnya Kementerian Keuangan melakukan
kegiatan e-sinkronisasi setelah menerima penilaian kriteria teknis dan menu teknis dari
Kementerian Teknis.
Arah kebijakan DAK Fisik oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan/ Bappenas
terbagi dalam tiga jenis bidang DAK Fisik, yaitu DAK Reguler, DAK Afirmasi dan DAK
Penugasan yang terdiri dari beberapa bidang, sebagai berikut:

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 3


a) DAK Reguler, yaitu untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat melalui
pemenuhan pelayanan dasar dan pemerataan ekonomi, meliputi bidang: Pendidikan,
Perumahan dan Permukiman, Kelautan dan Perikanan, Industri Kecil dan Menengah
(IKM) Kesehatan Keluarga Berencana, Energi Skala Kecil, Pariwisata, Jalan, Air Minum,
Sanitasi dan Pertanian. DAK ini diupayakan untuk mendukung SPM dan ketersediaan
sarana dan prasarana untuk pencapaian Program Presiden Ekonomi Berkeadilan;
b) DAK Afirmasi, yaitu untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan pelayanan
dasar pada lokasi prioritas yang termasuk kategori daerah perbatasan, kepulauan,
tertinggal, dan transmigrasi (Area/Spatial Based), meliputi bidang: Pendidikan,
Perumahan dan Permukiman, Kesehatan, Transportasi, Air Minum dan Sanitasi. DAK ini
diupayakan untuk mendukung Daerah Perbatasan, Tertinggal, Terpencil, Kepulauan
dan Transmigrasi;
c) DAK Penugasan, yaitu untuk mendukung pencapaian Prioritas Nasional Tahun 2019
yang menjadi kewenangan daerah dengan lingkup kegiatan spesifik dan lokasi prioritas
tertentu, meliputi bidang: Pendidikan, Jalan, Irigasi, Kesehatan, Pasar, Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, Sanitasi, Pariwisata dan Air Minum. DAK ini diupayakan untuk
mendukung Prioritas Nasional dan Prioritas Daerah.
Dalam penyempurnaan perencanaan penganggaran DAK Fisik, dimana salah
satunya menitikberatkan terhadap proses percepatan Timeline Perencanaan DAK Fisik
yang berjalan dimulai dari awal tahun, seperti yang tercantum pada Tabel II.1. Timeline
Perencanaan DAK Fisik, sebagai berikut:

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 4


Tabel II.1.
Timeline Perencanaan DAK Fisik

No. BULAN URAIAN KEGIATAN

1 15 Januari Rapim Penentuan Bidang DAK;

2 01 Februari Multilateral Meeting I DAK Fisik;


Sosialisasi Aplikasi Kolaborasi Perencanaan dan Informasi
3 12-16 Maret
Kinerja Anggaran (KRISNA) untuk pengusulan DAK Fisik;
4 19 Maret – 16 April Pengusulan DAK Fisik oleh Daerah;

5 Mg. III – IV April Konfirmasi DAK Penugasan/Afirmasi dalam Musrenbang


Multilateral Meeting II DAK: Pembahasan Ruas dan Alokasi per-
6 Mg. II – IV Mei
bidang DAK;
Sidang Kabinet dan Penetapan Perpres RKP (termasuk lokasi
7 Mg. I – II Juni prioritas DAK Penugasan dan Afirmasi serta alokasi per-bidang
DAK);
8 Mg. I Juli – Mg. II Agustus Forum Sinkronisasi dan Harmonisasi DAK;
Pembahasan dengan DPR-RI serta penetapan pagu alokasi DAK
9 September - Oktober
per-daerah
Sumber: Kementrian PPN/BAPPENAS

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 5


Penganggaran dan pengalokasian DAK Fisik yang disampaikan oleh Kementrian
Keuangan yang telah ditetapkan, mulai dari pembahasan hingga menjadi sebuah Rencana
Kegiatan (RK), seperti tercantum pada Tabel II.2. Mekanisme Penganggaran dan
Pengalokasian DAK Fisik, sebagai berikut:
Tabel II.2.
Mekanisme Penganggaran dan Pengalokasian DAK Fisik

No. BULAN PUSAT DAERAH


1 Jan.– Feb. • Pembahasan evaluasi pelak- • Pembahasan evaluasi pelak-sanaan
sanaan DAK tahun sebelumnya DAK tahun sebelumnya;
(reviu baseline DAK); • Inventarisasi kebutuhan daerah.
• Penyusunan rencana prioritas.
2 Feb. – Maret • Penentuan Bidang/Subbidang/ • Koordinasi penyusunan rencana
menu kegiatan & target kerja & prioritas pembangunan
output/outcome; daerah;
• Sinkronisasi dengan rencana • Koordinasi penyusunan DAK Fisik;
belanja K/L. • Sinkronisasi kegiatan SKPD;
• Penentuan target output dan
lokus.
3 April – Mei Penyampaian usulan DAK Fisik • Penyampaian usulan DAK Fisik
• Perbaikan usulan DAK Fisik
4 Juni Verifikasi dan Penilaian usulan DAK
dilakukan dengan pendekatan
spasial (antar bidang & daerah).

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 6


No. BULAN PUSAT DAERAH
5 Juli – Agustus • Sinkronisasi dan harmonisasi
rencana kegiatan DAK
antarbidang, antar daerah,
antara DAK dengan Non DAK;
• Penetapan pagu per jenis/
bidang/subbidang;
• Pagu per bidang/subbidang,
kebijakan alokasi, sasaran/
target output dan prioritasnya
dituangkan dalam NK dan
RAPBN.
6 Agustus • Penghitungan alokasi semen-
tara DAK;
• Pertimbangan DPD atas arah
kebijakan DAK.

7 Sept. – Okt. Pembahasan kebijakan alokasi DAK


dalam rangka RUU APBN bersama
DPR.
8 Okt. – Nov. • Penetapan Alokasi DAK per
daerah (perpres rincian APBN);
• Penetapan Juknis DAK (Perpres).
Sumber: Kementrian Keuangan

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 7


Sedangkan penilaian dan hasil penilaian usulan DAK di tingkat pusat dilakukan
setelah Provinsi memberikan rekomendasi atas kegiatan dari usulan DAK Fisik
Kabupaten/Kota, dan melakukan sinkronisasi kegiatan antara Kabupaten/Kota dengan
Provinsi dan antar Kabupaten/Kota dalam lingkup Provinsi. Penilaian dilakukan oleh K/L
teknis, Kementerian PPN/Bappenas dan Kementrian Keuangan, seperti pada Gambar II.1.
Bagan Alir Penilaian dan Hasil Penilaian Usulan DAK di Tingkat Pusat, sebagai berikut:

Sumber: Kementrian Keuangan

Gambar II.1.
Bagan Alir Penilaian dan Hasil Penilaian Usulan DAK di Tingkat Pusat

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 8


III. PENGUSULAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)

III.1. Jadwal Pengusulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Secara Nasional


Jadwal pengusulan DAK secara nasional yang dilakukan oleh Kabupaten/Kota dan
Provinsi terdiri dari beberapa kegiatan yang harus dilakukan, seperti tercantum didalam
Tabel III.1. Jadwal Pengusulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Secara Nasional, berikut ini:
Tabel III.1.
Jadwal Pengusulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Secara Nasional

No. TGL./BULAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA TINGKAT PROVINSI


1 16-19 Maret Konsolidasi Internal Daerah untuk Konsolidasi Internal Daerah untuk
Persiapan Pengusulan DAK; Persiapan Pengusulan DAK;
2 19 Maret – Input Usulan DAK; Input Usulan DAK;
15 April
3 3 April Clinic Session untuk Bappeda Provinsi
di Jakarta (untuk usulan
Kabupaten/Kota/Provinsi di
wilayahnya);
4 16-24 April Verifikasi Usulan oleh Provinsi Verifikasi oleh Bangda dan
Editing/Perbaikan oleh Bappeda
Provinsi;

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 9


No. TGL./BULAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA TINGKAT PROVINSI
5 25 April Batas Akhir Upload/Unggah Surat Batas Akhir Upload/Unggah Surat
Pengantar oleh Bappeda Pengantar oleh Bappeda Provinsi;
Kabupaten/Kota;
6 11 Mei Batas Akhir Upload/Unggah Surat
Rekomendasi Gubernur oleh Bappeda
Provinsi;
Sumber: Kementrian PPN/BAPPENAS

III.2. Pengusulan dan Penetapan Rencana Kegiatan


Untuk dapat melaksanakan kegiatan pengusulan DAK Bidang Perumahan dan
Permukiman Sub-Bidang Rumah Swadaya perlu dilakukan persiapan pengusulan,
penetapan dan perubahan usulan, yaitu sebagai berikut:

III.2.1. Persiapan Pengusulan


Sebagai persiapan pengusulan kegiatan DAK Bidang Perumahan dan Permukiman
Sub-Bidang Rumah Swadaya sebagaimana yang dimaksud didalam Lampiran Surat Edaran
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Nomor 12/SE/Dr/2018, tentang Pedoman Teknis
Pelaksanaan DAK Bidang Perumahan dan Permukiman Sub-Bidang Rumah swadaya
menjelaskan bahwa:
a) Dinas Pelaksana DAK Bidang Perumahan dan Permukiman pada tahap awal kegiatan,
yaitu mengidentifikasi dan menyusun data jumlah sebaran rumah tidak layak huni

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 10


(RTLH) dan kebutuhan rumah baru (backlog) dengan skala prioritas penanganan RTLH
(longlist). Penyusunan data RTLH dan kebutuhan rumah baru dapat dilakukan melalui
aplikasi e-rtlh;
b) Dinas Pelaksana DAK Bidang Perumahan dan Permukiman melakukan pengajuan
Usulan Rencana Kegiatan sesuai dengan alokasi DAK Bidang Perumahan dan
Permukiman Sub Bidang Rumah Swadaya yang telah ditetapkan. Usulan Rencana
Kegiatan didukung dengan renstra, data RTLH dan data backlog, skala prioritas
penanganan RTLH (short list) dan penentuan Calon Penerima Bantuan (CPB) yang telah
diverifikasi dan ditetapkan oleh Bupati/Walikota;
c) Bupati/Walikota menetapkan rencana kegiatan dan pengesahan Surat Keputusan
Penerima Bantuan sebagai dasar Dinas Pelaksana DAK Bidang Perumahan dan
Permukiman atau Satker pelaksana DAK melaksanakan kegiatan fisik DAK Bidang
Perumahan dan Permukiman Sub Bidang Rumah Swadaya;
d) Pengesahan penyelenggaraan DAK Bidang Perumahan dan Permukiman Sub Bidang
Rumah Swadaya dilakukan secara berjenjang di tingkat provinsi dibantu oleh Bappeda
provinsi, Bidang Fisik Prasarana Bappeda Provinsi, Satker, dan Dinas yang terkait
bidang perumahan kabupaten/kota;
e) Mengacu pada ketentuan belanja penunjang pemanfaatan dana DAK infrastruktur
maka untuk kegiatan penyusunan dan pengusulan rencana kegiatan program bantuan
rumah swadaya dapat menganggarkan dana APBD.
Tahapan persiapan pengusulan disusun dalam Usulan Rencana Kegiatan (URK),
sesuai lampiran pada Surat Edaran Ditjen Penyediaan Perumahan Nomor 12/Dr/2018,
Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 11
meliputi beberapa kegiatan dan ketentuan yang harus dilakukan dan diperhatikan oleh
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, adalah sebagai berikut:

III.2.1.1. Penyusunan Data Rumah Tidak Layak Huni dan Kebutuhan Rumah (Backlog)
Penentuan Rumah Tidak Layak Huni(RTLH) dan backlog berdasarkan kriteria RTLH,
adalah rumah yang tidak memenuhi persyaratan keselamatan bangunan, kesehatan
penghuni, dan kecukupan minimum luas bangunan. Kondisi RTLH disebabkan oleh
kerusakan struktur dannon struktur bangunan, atau belum terpenuhinya syarat
keselamatan bangunan dan kesehatan bagi penghuni, dimana penghuni masih dapat
menempati rumah tersebut.
Penentuan kebutuhan rumah (backlog) dihitung berdasarkan jumlah keluarga
dikurangi jumlah rumah yang tersedia atau diperoleh dari jumlah rumah yang dihuni lebih
dari 1 keluarga dengan beberapa pesyaratan, seperti tercantum dalam Tabel III.2.
Persyaratan Penentuan Kebutuhan Rumah (Backlog), sebagai berikut:
Tabel III.2.
Persyaratan Penentuan Kebutuhan Rumah (Backlog)

No. PERSYARATAN KETERANGAN


1 Persyaratan keselamatan a) Kerusakan ringan, adalah kerusakan pada komponen non
bangunan dinilaiberdasar- structural seperti dinding pengisi, kusen, penutup atap,
kan tingkat kerusakan langit-langit dan lantai;
komponen bangunan yang b) Kerusakan sedang, adalah kerusakan pada komponen non

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 12


No. PERSYARATAN KETERANGAN
terdiri atas: structural dan salah satu komponen structural seperti
pondasi, tiang/kolom, balok, rangka atap;
c) Kerusakan berat, adalah kerusakan pada sebagian besar
komponen bangunan, baik struktural maupun non-
struktural.
d) Kerusakan total, adalah kerusakan pada seluruh komponen
bangunan, bail structural maupunnon-struktural.
2 Persyaratan kesehatan a) Ketersediaan bukaan untuk pencahayaan seperti jendela dan
dinilai berdasarkan: pintu;
b) Ketersediaan bukaan untuk penghawaan seperti ventilasi;
c) Ketersediaan sarana mandi, cuci, dan kakus (MCK).
3. Persyaratan kecukupan Persyaratan kecukupan ruang dinilai berdasarkanluas bangunan
ruang dan jumlah penghuni dengan standarminimal 9 m2/orang.
4 Penyajian data Penyajian data RTLH dan backlog tingkat kabupaten/kota per
desa/kelurahan dan kecamatan disajikan sesuai Format 1.

III.2.1.2. Penyusunan Usulan Prioritas


Kriteria Lokasi Desa/Kelurahan yang diusulkan sebagai lokasi bantuan rumah
swadaya memiliki jumlah RTLH dan jumlah kekurangan rumah. Sedangkan penetapan
Lokasi Kegiatan di Desa/kelurahan yang telah memenuhi kriteria lokasi bantuan rumah
swadaya ditetapkan oleh Bupati/Walikota dan diusulkan dalam Usulan Rencana Kegiatan
DAK Bidang Perumahan dan Permukiman Sub-Bidang Rumah Swadaya dalam rangka

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 13


pencegahan perumahan kumuh dan permukiman kumuh serta peningkatan kualitas
terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh di perkotaan dan pencegahan
perumahan kumuh dan permukiman kumuh di daerah tertinggal, perbatasan negara,
kawasan pulau-pulau kecil dan terluar dan daerah transmigrasi.

III.2.1.3. Kriteria Penerima Bantuan


Penerima Bantuan Rumah Swadaya (BRS) melalui DAK Bidang Perumahan dan
Permukiman Sub-Bidang Rumah Swadaya merupakan Masyarakat Berpenghasilan Rendah
(MBR), dimana kriteria Calon Penerima Bantuan (CPB) harus memenuhi persyaratan,
sebagai berikut:
1) Warga negara Indonesia yang sudah berkeluarga;
2) Memiliki atau menguasai tanah yang dikuasai secara fisik dan memiliki legalitas, tidak
dalam status sengketa, dan sesuai tata ruang;
3) Belum memiliki rumah untuk kegiatan Pembangunan Baru;
4) Memiliki dan menempati rumah satu-satunya dengan kondisi tidak layak huni untuk
kegiatan Peningkatan Kualitas;
5) Belum pernah memperoleh Bantuan Rumah Swadaya atau sejenisnya dari
pemerintah;
6) Berpenghasilan sebanyak-banyaknya upah minimum provinsi setempat;
7) Diutamakan yang telah memiliki ke-swadayaan dan berencana membangun atau
meningkatkan kualitas rumahnya;

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 14


8) Bersedia membentuk kelompok paling banyak 20 (dua puluh) orang;
9) Bersedia membuat surat pernyataan yang antara lain berisi:
a) Bersedia bertanggung jawab dalam pemanfaatan bantuan; dan
b) Bersedia mengikuti ketentuan Bantuan Rumah Swadaya.
Calon Penerima Bantuan DAK Bidang Perumahan dan Permukiman Sub-Bidang
Rumah Swadaya harus mengajukan Surat Permohonan kepada Bupati/Walikota, sesuai
Format 2 yang dilengkapi dokumen-dokumen yang tercantum dalam Tabel III.3. Proposal
Permohonan Bantuan DAK Bidang Perumahan, sebagai berikut:
Tabel III.3.
Proposal Permohonan Bantuan DAK Bidang Perumahan

DOKUMEN ADMINISTRASI DOKUMEN TEKNIS


a) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) a) Foto kondisi awal (0%) baik untuk
atau identitas lain yang sah seperti SIM atau Pembangunan Baru (PB) maupun Peningkatan
paspor, dan Kartu Keluarga (KK); Kualitas (PK);
b) Surat keterangan penghasilan dari tempat b) Rencana Teknis berupa:
kerja bagi yang berpenghasilan tetap, atau dari - Gambar Teknis (denah, potongan,
kepala desa/lurah bagi yang berpenghasilan tampak) untuk PB sesuai Format 6, atau
tidak tetap sesuai Format 3; Spesifikasi Teknis untuk PK sesuai Format
c) Fotokopi sertifikat tanah atau bukti kepemilikan 7;
penguasaan tanah dari pejabat yang - Rencana Anggaran Biaya (RAB) sesuai
berwenang; Format 8.
d) Surat pernyataan sesuai Format 4; Dokumen teknis, disiapkan oleh calon penerima

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 15


DOKUMEN ADMINISTRASI DOKUMEN TEKNIS
e) Surat Pernyataan Tidak Memiliki Kemampuan bantuan rumah swadaya berupa uang atau bahan
Dana Swadaya sesuai Format 5 bagi penerima bangunan dan dapat difasilitasi oleh Tenaga
bantuan rumah swadaya berupa uang dengan Pendamping Masyarakat baik untuk PB maupun
kategori lanjut usia dan disabilitas. PK.

BRS melalui DAK Bidang Perumahan dan Permukiman Sub-Bidang Rumah Swadaya
dapat berupa uang atau bahan bangunan. Penerima BRS tersebut dapat dikenakan sanksi,
seperti yang tercantum dalam Tabel III.4. Daftar Sanksi Bagi Penerima BRS DAK Bidang
Perumahan, sebagai berikut:
Tabel III.4.
Daftar Sanksi Bagi Penerima BRS DAK Bidang Perumahan

PENERIMA BRS - UANG PENERIMA BRS - BAHAN BANGUNAN


a) Pembatalan Bantuan Rumah Swadaya, jika a) Pembatalan Bantuan Rumah Swadaya jika
penerima bantuan tidak lagi memenuhi penerima bantuan tidak lagi memenuhi
persyaratan sebagai penerima bantuan setelah persyaratan sebagai penerima bantuan
ditetapkan namun belum disalurkan setelah ditetapkan namun belum disalurkan
bantuannya; bantuannya; dan/atau
b) Penarikan kembali Bantuan Rumah Swadaya, b) Pengembalian Bantuan Rumah Swadaya jika
jika penerima bantuan tidak memanfaatkan penerima bantuan menyalahgunakan bantuan
bantuan untuk melakukan kegiatan PB atau PK; yang telah diterima.
dan/atau
c) Pengembalian Bantuan Rumah Swadaya, jika

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 16


PENERIMA BRS - UANG PENERIMA BRS - BAHAN BANGUNAN
penerima bantuan menyalahgunakan bantuan
yang telah diterima.

Penentuan jenis kegiatan BRS melalui DAK Bidang Perumahan dan Permukiman
Sub-Bidang Rumah Swadaya berdasarkan hasil identifikasi/verifikasi kebutuhan rumah
layak huni, dengan ketentuan, seperti yang tercantum dalam Tabel III.5. Penentuan Jenis
Kegiatan DAK Bidang Perumahan, sebagai berikut:
Tabel III.5.
Penentuan Jenis Kegiatan DAK Bidang Perumahan

No. JENIS KEGIATAN KLASIFIKASI KRITERIA/SYARAT


1 Pembangunan Baru Pembangunan Baru Rumah rusak total/seluruh komponen
(PB) Maks. Rp. Pengganti RTLH bangunan: struktural & non struktural rusak.
30.000.000,- Pembangunan Belum ada rumah Dibangun diatas kavling
Rumah Baru tanah matang;
2 Peningkatan Ringan a) Rumah rusak ringan yaitu kerusakan
Kualitas (PK) Maks. komponen bangunan non struktural, atau
Rp. 15. 000.000,- b) Rumah tidak memenuhi persyaratan
kesehatan
Sedang Rumah rusak sedang yaitu kerusakan
komponen bangunan non struktural dan salah
satu komponen struktural;

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 17


No. JENIS KEGIATAN KLASIFIKASI KRITERIA/SYARAT
Berat Rumah rusak berat yaitu kerusakan sebagian
besar komponen bangunan non struktural
maupun komponen struktural;

Keteranagan:
Komponen struktural yaitu pondasi, tiang/kolom, balok, dan rangka atap. Komponen non
struktural yaitu dinding pengisi, kusen, penutup atap, lantai.

Sedangkan jenis kegiatan dalam pelaksanaan kegiatan BRS melalui DAK Bidang
Perumahan dan Permukiman Sub-Bidang Rumah Swadaya, seperti yang tercantum dalam
Tabel III.6. Jenis Kegiatan dalam Pelaksanaan DAK Bidang Perumahan dan Permukiman,
dibawah ini:
Tabel III.6.
Jenis Kegiatan dalam Pelaksanaan DAK Bidang Perumahan dan Permukiman

JENIS DAK
No. JENIS KEGIATAN
REGULER AFIRMASI
1 Pembangunan Baru Pengganti RTLH √ √
2 Pembangunan Rumah Baru - √
3 Peningkatan Kualitas Berat √ √
4 Peningkatan Kualitas Sedang √ √
5 Peningkatan Kualitas Ringan √ √
Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 18
Kriteria pemberian BRS melalui DAK Bidang Perumahan dan Permukiman Sub-
Bidang Rumah Swadaya terdiri atas uangatau barang. Bantuan rumah swadaya dalam
bentuk uang diberikan kepada perseorangan penerima bantuan untuk dipergunakan
membeli bahan bangunan. Sedangkan bantuan rumah swadaya dalam bentuk barang
diberikan dengan ketentuan, sebagai berikut:
a) Hasil analisis kelayakan bentuk bantuan diperoleh barang sebagai bentuk bantuan
yang efektif disalurkan pada penerima bantuan;
b) Calon penerima bantuan memiliki keswadayaan untuk melakukan Pembangunan Baru
(PB) atau Peningkatan Kualitas (PK).
Dalam hal penerima bantuan rumah swadaya tidak memiliki kemampuan untuk
melaksanakan PB atau PK, seperti lanjut usia atau penyandang disabilitas, maka bantuan
rumah swadaya dalam bentuk uang dapat digunakan untuk upah kerja paling banyak
sebesar 15% dari nilai bantuan.

III.2.1.4. Pengusulan Rencana Kegiatan


Pengusulan Rencana Kegiatan dilakukan oleh Bupati/Walikota berdasarkan Usulan
Rencana Kegiatan (URK) yang disiapkan oleh Dinas Pelaksana DAK Bidang Perumahan dan
Permukiman Sub-Bidang Rumah Swadaya melalui aplikasi e-monitoring secara off-line.
URK disampaikan pada acara sosialisasi petunjuk operasional dan konsultasi program yang
diselenggarakan oleh Kementerian cq. Sekretariat Jenderal, Biro Perencanaan Anggaran
dan Kerjasama Luar Negeri. Adapun isi dari URK terdiri dari:

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 19


1) Nama program penanganan/kegiatan: Pembangunan Baru (PB) dan Peningkatan
Kualitas (PK);
2) Lokasi dengan kedalaman desa/kelurahan/nagari/kampung;
3) Besaran nilai anggaran dan unit;
4) Nama pejabat yang membuat dan pejabat yang merekomendasi.
Pengusulan URK dilengkapi dengan target dan capaian sesuai Daftar Usulan
Rencana Kegiatan yang berisi informasi antara lain program dalam Renstra DAK dan
RPJMD, kegiatan, target output, target outcome, nama lokasi, dan perkiraan alokasi dana
hingga tahun 2019 sesuai dengan Format 15 untuk DAK Reguler dan Format 16 untuk DAK
Afirmasi.
Sedagkan Besaran bantuan ditetapkan berdasarkan nilai bantuanstimulan secara
nasional dikalikan dengan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Kabupaten/Kota. Besaran
bantuan DAK Bidang Perumahan Tahun 2018 untuk Pembangunan Baru (PB), sebesar Rp.
30.000.000,00 dan Peningkatan Kualitas, sebesar Rp. 15.000.000,00.

III.2.2. Penetapan Rencana Kegiatan


Sebelum penetapan Rencana Kerja harus dilakukan verifikasi terlebih dahulu
terhadap Usulan Rencana kegiatan (URK) untuk mengetahui kelayakan usulan tersebut.
Penilaian kelayakan usulan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi dan Unit Organisasi Tingkat
Pusat berdasarkan pemenuhan kriteria dan kelengkapan persyaratan proposal DAK

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 20


Infrastruktur PUPR. Penilaian kelayakan URK dilakukan pada acara sosialisasi petunjuk
operasional dan konsultasi program.
Selanjutnya, URK yang telah diverifikasi dan dinilai layak oleh Pemerintah Provinsi
dan Unit Organisasi Tingkat Pusat, ditetapkan oleh Bupati/Walikota dan selanjutnya
disetujui Kementerian menjadi dokumen Rencana Kegiatan (RK).
Dalam hal ini, verifikasi URK dengan memperhatikan kriteria rekomendasi
kelayakan usulan didasarkan atas kesesuaian terhadap lokasi proiritas nasional, besaran
harga satuan BRS, pelaksanaan kegiatan BRS dan kelengkapan persyaratan yang secara
rinci disebutkan pada Tabel III.7. Kriteria Rekomendasi Kelayakan Usulan, sebagai berikut:
Tabel III.7.
Kriteria Rekomendasi Kelayakan Usulan

No. KRITERIA REKOMENDASI KELAYAKAN USULAN

a) Reguler : Desa/kelurahan yang diusulkan, diprioritaskan


termasuk dalam Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku);
b) Afirmasi : Desa/kelurahan yang diusulkan, termasuk
1 Lokasi Prioritas Nasional kategori daerah tertinggal, perbatasan negara, serta
kawasan pulau-pulau kecil dan terluar, dan daerah
transmigrasi yang dibuktikan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku (Kepres, Inpres, dll).

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 21


No. KRITERIA REKOMENDASI KELAYAKAN USULAN
Besaran harga satuan bantuan rumah swadaya sesuai dengan
2 Besaran Harga Satuan BRS besaran bantuan stimulan secara nasional dikalikan Indeks
Kemahalan Konstruksi (IKK) Kabupaten/Kota.
Pelaksanaan kegiatan Bantuan Rumah Swadaya secara
3 Pelaksanaan Kegiatan BRS
swakelola atau kontraktual.
a) Data kekurangan rumah dan data rumah tidak layak huni
di desa/kelurahan;
b) Surat usulan Bupati/Walikota sesuai dengan format;
c) Daftar usulan rencana kegiatan DAK Bidang Perumahan
dan Permukiman sesuai dengan format;
d) Daftar lokasi penerima bantuan yang telah
4 Kelengkapan Persyaratan direkomendasikan oleh nama penerima bantuan yang telah
ditetapkan oleh Bupati/Walikota;
e) Hasil analisis bentuk bantuan berupa uang atau bahan
bangunan yang dilakukan oleh Dinas PKP dalam rangka
optimalisasi pemanfaatan anggaran;
f) Kelengkapan lain sesuai dengan persyaratan proposal DAK
Infrastruktur PUPR.

Tahapan pengusulan Rencana Kegiatan (URK) dan penetapan Rencana Kegiatan


(RK) yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun daerah dalam kurun waktu tertentu,

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 22


seperti tercantum pada Tabel III.8. Tahapan Pengusulan dan Penetapan Rencana Kegiatan,
sebagai berikut:
Tabel III.8.
Tahapan Pengusulan dan Penetapan Rencana Kegiatan

No. BULAN PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH DAERAH


Konsultasi Program Pembahasan URK; Pemda penerima DAK menyusun URK
Hasil Pembahasan ditetapkan oleh Penyusunan URK mengacu pada Propo-
Kepala Daerah Menjadi RK; sal, Hasil Sinkronisasi & Harmonisasi;
1 Januari
Pemda harus mengikuti sosialisasi
petunjuk operasional penyelenggaraan
DAK dan konsultasi program oleh
Kementerian ;
Penetapan RK oleh Bupati/Walikota,
dan Kepala Daerah (Bupati/Walikota)
Dirjen masing-2 UNOR menyampaikan
2 Februari dapat mengajukan usulan perubahan
hasil penetapan RK;
atas rencana kegiatan kepada Menteri
melalui Sekretaris Jenderal;
Sekjen melakukan penelitian &
penyusunan konsep penetapan hasil
3 Maret
rekapitulasi dan disampaikan kepada
Menteri;

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 23


No. BULAN PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH DAERAH

Menteri menetapkan hasil rekapitulasi


dan disampaikan kepada Menkeu,
Mendagri, dan Kepala Bappenas;

Sumber: Paparan Biro Perencanaan Anggaran dan Kerjasama Luar Negeri PUPR

Gambar III.2.6.
Tahapan Pengusulan dan Penetapan Rencana Kegiatan

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 24


IV. PELAKSANAAN DAK BIDANG PERUMAHAN TAHUN 2018

Tahapan kegiatan BRS melalui DAK Bidang Perumahan dan Permukiman Sub-
Bidang Rumah Swadaya dibagi menjadi dua tahap, yaitu: Tahap Pra Pelaksanaan dan
Tahap Pelaksanaan. Setiap tahapan tersebut memiliki langkah-langkah kerja sesuai dengan
bentuk bantuan yang diberikan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Selain
tahapan tersebut diatas, kegiatan lainnya selama pelaksanaan adalah Perubahan Usulan,
Penyaluran Dana sesuai dengan Lokasi dan Alokasi kegiatan DAK Bidang Perumahan Tahun
2018, adalah sebagai berikut:

IV.1. Tahap Pra Pelaksanaan


Pada Tahap Pra Pelaksanaan BRS melalui DAK Bidang Perumahan dan Permukiman
Sub-Bidang Rumah Swadaya, tahapan kegiatan yang harus dilakukan oleh OPD dengan
bantuan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL), baik untuk Pembangunan Baru (PB) maupun
Peningkatan Kualitas (PK), seperti yang tercantum pada gambar dan tabel terlampir, yaitu:
a) Gambar IV.1. Bagan Alir Pra Pelaksanaan DAK Bidang Perumahan Tahun 2018; dan
b) Tabel IV.1. Tahap Pra Pelaksanaan Kegiatan DAK Bidang Perumahan.

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 25


Sumber: SE Dirjen Penyediaan Perumahan – PUPR Tahun 2018

Gambar IV.1.
Bagan Alir Pra Pelaksanaan DAK Bidang Perumahan Tahun 2018

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 26


Tabel IV.1.
Tahap Pra Pelaksanaan Kegiatan DAK Bidang Perumahan

No. Tahapan Bantuan Bentuk Uang Bantuan Bahan Bangunan


1 Sosialisasi Pada kegiatan ini dilakukan oleh Pada kegiatan ini dilakukan oleh
OPD dengan bantuan Tenaga OPD dengan bantuan Tenaga
Fasilitator Lapangan (TFL) Fasilitator Lapangan (TFL)
didampingi oleh Kepala Desa/ didampingi oleh Kepala Desa/
Lurah, yang dihadiri oleh Calon Lurah, yang dihadiri oleh Calon
Penerima Bantuan, dengan materi Penerima Bantuan, dengan materi
sosialisasi mengenai: sosialisasi mengenai:
a) Kebijakan kegiatan BRS dengan a) Kebijakan kegiatan BRS dengan
DAK, maksud dan tujuan BRS, DAK, maksud dan tujuan BRS,
Jenis BRS, bentuk BRS, tahapan Jenis BRS, bentuk BRS, tahapan
pelaksanaan BRS; pelaksanaan BRS;
b) Persyaratan dan kriteria b) Persyaratan dan kriteria
penerima BRS dengan DAK; penerima BRS dengan DAK;
c) Hasil dari pertemuan Sosialisasi c) Hasil dari pertemuan Sosialisasi
ini dilengkapi dengan Berita ini dilengkapi dengan Berita
Acara Sosialisasi yang dilengkapi Acara Sosialisasi yang dilengkapi
dengan Daftar Hadir dan dengan Daftar Hadir dan
Dokumentasi/foto pertemuan Dokumentasi/foto pertemuan
(Format T-1). (Format T-1).
2 Identifikasi dan Pada kegiatan ini dilakukan oleh Pada kegiatan ini dilakukan oleh
Verifikasi Calon OPD Pelaksana DAK Bidang OPD Pelaksana DAK Bidang
Penerima Bantuan Perumahan dengan dibantu oleh Perumahan dengan dibantu oleh

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 27


No. Tahapan Bantuan Bentuk Uang Bantuan Bahan Bangunan
(CPB) TFL atau petugas, dengan TFL atau petugas, dengan
didampingi oleh Kepala didampingi oleh Kepala Desa/Lurah
Desa/Lurah setempat, meliputi: setempat, meliputi:
a) Identifikasi dan verifikasi a) Identifikasi dan verifikasi
terhadap calon penerima terhadap calon penerima
bantuan dilakukan berdasarkan bantuan dilakukan berdasarkan
kriteria penerima bantuan kriteria penerima bantuan
menggunakan (Format 9A, menggunakan (Format 9A,
Format 9B, dan Format 9C); Format 9B, dan Format 9C);
b) Hasil dari identifikasi dan b) Hasil dari identifikasi dan
verifikasi tersebut direkapitulasi verifikasi tersebut direkapitulasi
menjadi daftar calon penerima menjadi daftar calon penerima
bantuan rumah swadaya hasil bantuan rumah swadaya hasil
seleksi sesuai (Format 10). seleksi sesuai (Format 10).
3 Pengorganisasian Pada kegiatan ini dilakukan dalam Pada kegiatan ini dilakukan dalam
Calon Penerima forum Rembug yang dihadiri oleh forum Rembug yang dihadiri oleh
Bantuan (CPB) seluruh CPB yang dimaksudkan seluruh CPB yang dimaksudkan
untuk: untuk:
a) Penyampaian Hasil Identifikasi a) Penyampaian Hasil Identifikasi
dan Verifikasi CPB untuk dan Verifikasi CPB untuk
ditetapkan. Hasil Rembug ditetapkan. Hasil Rembug
dimuat dalam Berita Acara dimuat dalam Berita Acara
Rembug Penetapan CPB yang Rembug Penetapan CPB yang
dilengkapi dengan Daftar Hadir dilengkapi dengan Daftar Hadir
dan Dokumentasi/foto Rembug dan Dokumentasi/foto Rembug

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 28


No. Tahapan Bantuan Bentuk Uang Bantuan Bahan Bangunan
(Format T-1); (Format T-1);
b) Pembentukan Kelompok b) Pembentukan Kelompok
Penerima Bantuan (KPB), Penerima Bantuan (KPB),
Pemilihan Ketua, Sekretaris dan Pemilihan Ketua, Sekretaris dan
Bendahara KPB (Format T-2), Bendahara KPB (Format T-2),
dan Penandatanganan Kesepa- dan Penandatanganan Kesepa-
katan Sosial (Format T-3). katan Sosial (Format T-3).
4 Penyusunan Pada kegiatan ini TFL Pada kegiatan ini TFL
Proposal mendampingi Kelompok Penerima mendampingi Kelompok Penerima
Bantuan (KPB) dalam melakukan Bantuan (KPB) dalam melakukan
penyusunan Proposal BRS, terdiri penyusunan Proposal BRS, terdiri
dari: dari:
a) Surat Permohonan kepada a) Surat Permohonan kepada
Bupati/Walikota, sesuai Format Bupati/Walikota, sesuai Format
2, yang dilengkapi dengan 2, yang dilengkapi dengan
dokumen administrasi; dokumen administrasi;
b) Dokumen Administrasi; dan b) Dokumen Administrasi; dan
c) Dokumen Teknis; c) Dokumen Teknis;
5 Verifikasi dan Pada kegiatan ini dilakukan Pada kegiatan ini dilakukan
Pengesahan terhadap dokumen proposal yang terhadap dokumen proposal yang
Proposal oleh sudah disusun, selanjutnya sudah disusun, selanjutnya
SKPD diverifikasi dan disahkan oleh SKPD diverifikasi dan disahkan oleh SKPD
Pelaksana DAK Bidang Perumahan Pelaksana DAK Bidang Perumahan
sesuai Format 11, untuk sesuai Format 11, untuk
disampaikan kepada disampaikan kepada

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 29


No. Tahapan Bantuan Bentuk Uang Bantuan Bahan Bangunan
Bupati/Walikota dengan surat Bupati/Walikota dengan surat
permohonan penetapan penerima permohonan penetapan penerima
bantuan rumah swadaya sesuai bantuan rumah swadaya sesuai
Format 12. Format 12.
6 Penetapan SK Pada kegiatan ini dilakukan Atas Pada kegiatan ini dilakukan Atas
Penerima Bantuan permohonan penetapan penerima permohonan penetapan penerima
o/ BRS dari SKPD, Bupati/Walikota BRS dari SKPD, Bupati/Walikota
Bupati/Walikota menerbitkan Surat Keputusan menerbitkan Surat Keputusan
Penetapan Penerima Bantuan Penetapan Penerima Bantuan
Rumah Swadaya dalam bentuk Rumah Swadaya dalam bentuk
uang sesuai Format 13. uang sesuai Format 14.

IV.2. Tahap Pelaksanaan


Pada tahap Pelaksanaan BRS melalui DAK Bidang Perumahan dan Permukiman
Sub-Bidang Rumah Swadaya, tahapan kegiatan yang harus dilakukan oleh SKPD dengan
bantuan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL), baik untuk PB maupun PK, seperti yang
tercantum pada gambar dan tabel, yaitu: Gambar IV.2. Bagan Alir Pelaksanaan DAK Bidang
Perumahan – Bentuk Uang; Gambar IV.3. Bagan Alir Pelaksanaan DAK Bidang Perumahan
– Bentuk Barang; dan Tabel IV.2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan DAK Bidang Perumahan,
sebagai berikut:

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 30


Sumber: Sumber: SE Dirjen Penyediaan Perumahan – PUPR Tahun 2018

Gambar IV.2
Bagan Alir Pelaksanaan DAK Bidang Perumahan – Bentuk Uang

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 31


Sumber: Sumber: SE Dirjen Penyediaan Perumahan – PUPR Tahun 2018

Gambar IV.3.
Bagan Alir Pelaksanaan DAK Bidang Perumahan Tahun 2018 – Bentuk Barang

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 32


Tabel IV.2.
Tahap Pelaksanaan Kegiatan DAK Bidang Perumahan

No. Bantuan Bentuk Uang Bantuan Bahan Bangunan


7 Penyaluran Dana BRS DAK: Pengadaan Bahan Bangunan:
Penyaluran Dana ke rekening Penerima Proses Pengadaan Bahan bangunan
Bantuan dilakukan setelah Bank/Pos Penyalur dilakukan dengan langkah-2 sebagai berikut:
menerima Surat Perintah Penyaluran (SPPn) a) SKPD melakukan rekapitulasi kebutuhan
yang dikeluarkan oleh SKPD. Dana BRS dicetak bahan bangunan berdasarkan
ke buku rekening tabungan penerima bantuan permohonan penerima BRS di lokasi yang
dilakukan setelah penerima bantuan sulit memperoleh bahan bangunan sesuai
memberikan Speciment tanda tangan. dengan Format T-4;
b) Berdasarkan hasil rekapitulasi tersebut,
dilakukan proses pengadaan barang
sesuai ketentuan perundang-undangan;
c) SKPD melakukan pencairan dana dengan
mekanisme langsung (LS) sesuai kontrak
dan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
8 Pemesanan, Pengiriman, dan Pemeriksaan Penyaluran dan Pemeriksaan Bahan
Bahan Bangunan Tahap 1: Bangunan:
Berdasarkan DRPB2 Tahap 1 yang sudah Penyaluran BRS berupa bahan bangunan
disahkan oleh OPD, KPB melakukan untuk rumah dilakukan oleh Penyedia
pemesanan bahan bangunan kepada Toko/ Barang sesuai kontrak dengan SKPD, sebagai
Penyedia bahan bangunan yang telah berikut:
ditetapkan. Selanjutnya Toko/ penyedia bahan a) Penyaluran bantuan berupa bahan

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 33


No. Bantuan Bentuk Uang Bantuan Bahan Bangunan
bangunan melakukan pengiriman bahan bangunan oleh penyedia barang
bangunan sesuai yang ada dalam DRPB2 Tahap dituangkan di dalam kontrak pengadaan
1, dengan dilengkapi Nota Pengiriman Bahan barang;
Bangunan. Terhadap bahan bangunan yang b) Penyedia barang menyampaikan/
masuk, penerima BRS melakukan pemeriksaan menyalurkan barang berupa bahan
meliputi jenis, volume dan mutu bahan bangunan kepada penerima BRS sesuai
bangunan yang dikirim. Kemudian Penerima kontrak dengan SKPD;
Bantuan menerima Tanda terima Bahan c) Penerima BRS memeriksa kesesuaian
Bangunan dari Penyedia Bahan Bangunan. jenis, jumlah, dan kualitas bahan
bangunan berdasarkan proposal;
d) Apabila kondisi bahan bangunan telah
sesuai dengan proposal, penerima
bantuan menandatangani Berita Acara
Serah Terima bantuan sesuai dengan
Format T-5.
9 Penarikan Dana Tahap 1: Pembangunan Rumah:
Setelah seluruh bahan bangunan yang ada Penerima Bantuan setelah menerima bahan
dalam DRPB2 Tahap 1 diterima oleh Penerima bangunan, melaksanakan Pembangunan
Bantuan, maka penerima bantuan mengajukan Baru (PB) atau peningkatan Kualitas (PK)
penarikan dana tahap 1 ke Bank/Pos yang rumah sesuai dengan Rencana Teknis yang
ditetapkan. Dalam melakukan penarikan, sudah dibuat. Setelah pelaksanaan
penerima bantuan rumah swadaya menun- Pembangunan Baru (PB) atau peningkatan
jukan dokumen kepada pihak penyedia jasa Kualitas (PK) selesai, penerima Bantuan
bank/pos berupa KTP, Nota pengiriman bahan wajib menghuni rumah hasil PB atau PK.
bangunan yang ditandatangani penerima

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 34


No. Bantuan Bentuk Uang Bantuan Bahan Bangunan
bantuan, dan DRPB2. Dana tahap 1 kemudian
ditransfer oleh Bank/Pos penyalur dari
rekening Penerima Bantuan kepada Toko/
Penyedia bahan bangunan senilai DRPB2 tahap
1. Bukti Transfer ini menjadi lampiran
penyusunan Laporan Penggunaan Dana (LPD)
Tahap 1.
10 Pembangunan Tahap 1: Pelaporan Fisik 100%:
Setelah menerima bahan bangunan, maka Penerima Bantuan bertanggung jawab atas
penerima bantuan melakukan Pembangun-an hasil fisik pelaksanaan PB atau PK fisik.
Tahap 1 sampai dengan progress fisik minimal Penerima Bantuan wajib menyampaikan
30 %. Bila pembangunan pada Tahap 1 tidak Laporan penggunaan bahan bangunan
mencapai progress 30% atau tidak cukup dilengkapi foto rumah sesuai Format 26.
waktu, maka Penerima BRS diminta untuk SKPD melaporkan progres pelaksanaan
mengembalikan BRS dalam bentuk Uang kegiatan secara berkala.
sebesar yang telah di salurkan pada Tahap 1.
11 Pelaporan Fisik 30 %:
Sebagai bukti bahwa dana BRS sudah
digunakan untuk membeli bahan bangunan
dan progres fisik sudah mencapai 30%, maka
harus disampaikan laporan penggunaan dana
yang terdiri dari:
a) Laporan Progres Fisik 30% yang
ditunjukkan dengan foto kondisi 0%, dan
30% yang dimuat dalam Format 22;

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 35


No. Bantuan Bentuk Uang Bantuan Bahan Bangunan
b) Nota Pengiriman Bahan Bangunan Tahap
1;
c) Bukti Transfer Penerima BRS ke Toko/
Penyedia Tahap 1 dan DRPB2 Tahap 1;
d) Berita Acara Kesepakatan Pemilihan Toko
dan Hasil Survei;
e) Kontrak Pembelian Bahan Bangunan.
Laporan Penggunaan Dana (LPD) Tahap 1 ini
diverifikasi oleh Kepala Desa/Lurah, dan
disetujui oleh OPD Pelaksana DAK Bidang
Perumahan. Lembar verifikasi kelengkapan
LPD Tahap 1 sesuai Format 23.
12 Evaluasi dan Pengesahan DRPB2 Tahap 2:
Setelah Pembanguan Tahap 1 sudah mencapai
progres fisik minimal 30%, selanjutnya
penerima bantuan bersama KPB dengan
didampingi TFL melakukan evaluasi terhadap
penggunaan dana Tahap 1 dan mengajukan
DRPB2 Tahap 2 untuk disahkan oleh SKPD.
13 Pemesanan, Pengiriman, dan Pemeriksaan
Bahan Bangunan Tahap 2:
Berdasarkan DRPB2 Tahap 2 yang sudah
disahkan oleh OPD, KPB melakukan
pemesanan bahan bangunan kepada Toko/
Penyedia bahan bangunan yang telah

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 36


No. Bantuan Bentuk Uang Bantuan Bahan Bangunan
ditetapkan. Selanjutnya Toko/penyedia bahan
bangunan melakukan pengiriman bahan
bangunan sesuai yang ada dalam DRPB2 Tahap
2, dengan dilengkapi Nota Pengiriman Bahan
Bangunan. Terhadap bahan bangunan yang
masuk, penerima BRS melakukan pemeriksaan
meliputi jenis, volume dan mutu bahan
bangunan yang dikirim. Kemudian Penerima
Bantuan menerima Tanda terima Bahan
Bangunan dari Penyedia Bahan Bangunan.
14 Penarikan Dana Tahap 2:
a) Pemanfaatan dana bantuan tahap 2 sebesar
50% dapat dilakukan apabila progres fisik
PB atau PK rumah telah mencapai minimum
30% atau dana tahap 1 telah dibelanjakan
dan telah mulai dilakukan pelaksanaan PB
atau PK rumah serta bahan bangunan tahap
2 telah diterima;
b) Setelah seluruh bahan bangunan yang ada
dalam DRPB2 Tahap 2 diterima oleh
Penerima Bantuan, maka penerima bantuan
mengajukan penarikan dana tahap 2 ke
Bank/Pos yang ditetapkan. Dalam
melakukan penarikan, penerima bantuan
rumah swadaya menunjukan dokumen

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 37


No. Bantuan Bentuk Uang Bantuan Bahan Bangunan
kepada pihak penyedia jasa bank/pos
berupa KTP, Nota pengiriman bahan
bangunan yang ditandatangani penerima
bantuan, dan DRPB2;
c) Dana tahap 2 kemudian ditransfer oleh
Bank/Pos penyalur dari rekening Penerima
Bantuan kepada Toko/ Penyedia bahan
bangunan senilai DRPB2 tahap 2. Bukti
Transfer ini menjadi lampiran dalam
penyusunan Laporan Penggunaan Dana
Tahap 2.
15 Pembangunan Tahap 2:
Setelah menerima bahan bangunan Tahap 2,
maka penerima bantuan melakukan
Pembangunan Tahap 2 sampai dengan
progress fisik 100% Bila pembangunan pada
Tahap 2 tidak mencapai progress 100% atau
tidak cukup waktu, maka Penerima BRS
diminta untuk mengembalikan BRS dalam
bentuk Uang sebesar yang telah di salurkan
pada Tahap 2.
16 Pelaporan Fisik 100 %:
Sebagai bukti bahwa dana BRS sudah
digunakan untuk membeli bahan bangunan
dan progres fisik sudah mencapai 100%, maka

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 38


No. Bantuan Bentuk Uang Bantuan Bahan Bangunan
harus disampaikan Laporan Penggunaan Dana
(LPD) yang terdiri dari:
a) Laporan Penggunaan Dana Tahap (LPD) 2
yang ditunjukkan dengan foto kondisi 0%,
30%, dan 100% yang dimuat dalam Format
24;
b) Nota Pengiriman Bahan Bangunan Tahap 2;
c) Bukti Transfer Penerima BRS ke
Toko/Penyedia Tahap 2 dan DRPB2 Tahap 2;
d) Fotokopi Identitas Buku Tabungan per
penerima bantuan dan Lembar Mutasi Buku
Tabungan per penerima bantuan;
e) Kontrak Pembelian Bahan Bangunan). dan
Berita Acara Kesepakatan Pemilihan Toko
(jika terjadi pergantian Toko/ Penyedia
bahan bangunan.
Laporan Penggunaan Dana (LPD) Tahap 2 ini
diverifikasi oleh Kepala Desa/Lurah, dan
disetujui oleh SKPD Pelaksana DAK Bidang
Perumahan. Lembar verifikasi kelengkapan
LPD Tahap 2 sesuai Format 25.
Apabila ada perubahan dokumen perencanaan
kegiatan dibuat berita acara sesuai Format 26.

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 39


Format-format yang digunakan pada BRS bentuk Uang dan barang dapat dilihat pada Lampiran SE
Dirjen Penyediaan Perumahan Nomor 12/SE/Dr/2018, Tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan DAK
Bidang Perumahan dan Permukiman Sub Bidang Rumah Swadaya.

IV.2. Perubahan Usulan, Rencana Kegiatan dan Penggunaan Anggaran


Perubahan yang dimaksud meliputi 3 (tiga) jenis perubahan DAK Bidang
Perumahan dan Permukiman Sub-Bidang Rumah Swadaya, yaitu: Perubahan Rencana
Kegiatan; Perubahan Penggunaan; dan Perubahan Daftar Penggunaan Anggaran. Ketiga
perubahan tersebut memiliki mekanisme dan tahapan yang berbeda, seperti tercantum
dibawah ini:

IV.2.1. Perubahan Rencana Kegiatan


Perubahan Rencana Kegiatan DAK Bidang Perumahan dan Permukiman Sub-Bidang
Rumah Swadaya berdasarkan hasil verifikasi lapangan telah ditemukan adanya
ketidaksesuaian sasaran dan alokasi terhadap CPB. Maka perlu ada penyesuaian sasaran
dan alokasi sesuai dengan kriteria CPB tanpa merubah pagu dana yang telah ditetapkan.
Perubahan yang dimaksud mengacu kepada Peraturan Menteri PUPR Nomor
21/PRT/M/2017, tentang Petunjuk Operasional Penyelenggaraan Dana Alokasi Khusus
(DAK) Infrastruktur pasal (10). Dalam Peraturan Menteri PUPR tersebut diatur, sebagai
berikut:

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 40


1) Hasil verifikasi URK yang tidak sesuai dengan sasaran dan alokasi terhadap CPB, OPD
melaporkan kepada Bupati/Walikota dan membahas alternatif lainnya yang sesuai;
2) Bupati/Walikota mengajukan usulan perubahan dan mendapat persetujuan tertulis
dari Menteri dan Menteri Keuangan;
3) Persetujuan Menteri Keuangan dan Menteri tentang usulan perubahan disampaikan
kepada Bupati/Walikota yang bersangkutan;
4) Usulan perubahan tersebut setelah mendapat persetujuan, maka Bupati/Walikota
membuat Surat Keputusan Penetapan Rencana Kegiatan.

IV.2.2. Perubahan Penggunaan DAK Bidang Perumahan


Perubahan Usulan atau perubahan penggunaan DAK Bidang Perumahan dan
Permukiman Sub-Bidang Rumah Swadaya yang dimaksud mengacu kepada Peraturan
Menteri PUPR Nomor 21/PRT/M/2017, tentang Petunjuk Operasional Penyelenggaraan
Dana Alokasi Khusus (DAK) Infrastruktur pasal (10). Dalam Peraturan Menteri PUPR
tersebut diatur, sebagai berikut:
1) Perubahan penggunaan DAK untuk kegiatan di luar yang telah diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan dan Petunjuk Operasional ini dapat dilakukan jika terjadi bencana
alam. Bupati/Walikota membuat Surat Keputusan Penetapan kondisi bencana alam;
2) Perubahan penggunaan DAK sebagai akibat dari bencana alam, maka perubahan dapat
dilakukan setelah Bupati/Walikota terkait dengan mengajukan usulan perubahan

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 41


penggunaan DAK dan mendapat persetujuan tertulis dari Menteri dan Menteri
Keuangan;
3) Bencana alam sebagaimana dimaksud merupakan bencana alam yang dinyatakan
secara resmi oleh Bupati/Walikota terkait dengan Keputusan Bupati/Walikota.
4) Persetujuan Menteri Keuangan dan Menteri tentang usulan perubahan disampaikan
kepada Bupati/Walikota yang bersangkutan.

Gambar III.2.3.
Bagan Alir Perubahan Penggunaan DAK

IV.2.3. Perubahan Daftar Penggunaan Anggaran


Didalam penetapan DPA telah ditetapkan dalam bentuk belanja barang, sedangkan
amanah SE 12/Dr/2018 diprioritaskan dalam bentuk belanja uang. Apabila masih
dianggarkan pada bentuk belanja barang, maka perlu dilakukan Perubahan Daftar
Penggunaan Anggaran (DPA). Proses dan mekanisme perubahan DPA (obyek/jenis belanja)

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 42


mengacu kepada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pergeseran Anggaran,
adalah sebagai berikut:
1) OPD mengajukan surat perubahan obyek belanja ke Badan Pengelola Keuangan dan
Aset Daerah (BPKAD);
2) Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) menyetujui pengajuan pergeseran antar
rincian obyek belanja dalam obyek belanja;
3) Sekretaris Daerah menyetujui pergeseran antar obyek belanja dalam jenis belanja;
4) Pergeseran anggaran antar rincian obyek belanja dalam obyek belanja dilakukan
dengan cara mengubah peraturan kepala daerah tentang penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagai dasar pelaksanaan;
5) Pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan dan antar jenis belanja
dapat dilakukan dengan cara merubah peraturan daerah tentang APBD;

IV.3. Mekanisme Penyaluran Dana DAK


Mekanisme penyaluran DAK Bidang Perumahan dan Permukiman Sub-Bidang
Rumah Swadaya Tahun 2018 mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan No.
112/PMK.07/2017 tentang Perubahan atas PMK No. 50/PMK.07/2017, tentang
Pengelolaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa. Penyaluran dana tersebut dibagi menjadi
3 (tiga) tahap, sebagai berikut:

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 43


1. Termin I (25%) disalurkan paling lambat tanggal 21 Juli 2018, dengan persyaratan:
a) Peraturan Daerah mengenai APBD Tahun Anggaran Berjalan.
b) Laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik per
jenis dan/atau per bidang tahun anggaran sebelumnya;
c) Rencana kegiatan yang telah disetujui oleh K/L terkait; dan
d) Daftar kontrak kegiatan meliputi data kontrak kegiatan, data bukti pemesanan
barang atau bukti sejenis, data pelaksanaan kegiatan swakelola, dan/atau data
kegiatan dana penunjang;

2. Termin II (45%) disalurkan paling lambat tanggal 21 Oktober 2018, dengan


persyaratan:
a) Berupa laporan realisasi penyerapan dana yang menunjukan paling sedikit 75%
(tujuh puluh lima persen) dari dana yang telah diterima di RKUD dan capaian
output kegiatan DAK Fisik per jenis per bidang sampai dengan Termin I; dan

3. Termin III (selisih antara jumlah dana yang telah disalurkan sampai dengan tahap 2
dengan nilai rencana kebutuhan dana untuk penyelesaian kegiatan) disalurkan paling
lambat tanggal 15 Desember 2018, dengan persyaratan:
a) Laporan realisasi penyerapan dana yang menunjukan paling sedikit 90%
(sembilan puluh persen) dari dana yang telah diterima di RKUD dan capaian
output kegiatan DAK fisik per jenis per bidang sampai dengan tahap II yang
menunjukan paling sedikit 70 % (tujuh puluh persen); dan

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 44


b) Laporan yang memuat nilai rencana kebutuhan dana untuk penyelesaian
kegiatan dengan capaian output 100% (seratus persen) kegiatan DAK fisik per
jenis per bidang.

Proses pencairan dan pemanfaatan dana DAK Bidang Perumahan dan Permukiman
Sub-Bidang Rumah Swadaya Tahun 2018 dilakukan dengan sistem pengelolaan yang
berbeda oleh setiap OPD, biasanya pencairannya dibagi rata ke setiap penerima bantuan.
Namun ada yang lebih praktis, seperti salah satu contoh yang paling mudah
pengelolaannya maupun pelaporannya dapat dijelaskan dalam Tabel IV.3. Simulasi
Pencairan dan Pemanfaatan Dana DAK Bidang Perumahan Tahun 2018 Berbasis Populasi,
sebagai beikut:
Tabel IV.3.
Simulasi Pencairan dan Pemanfaatan Dana Berbasis Populasi

Lokasi : Kab. X*******


Jumlah PB : 40 Unit Alokasi PB = 40 x Rp. 30.000.000 = Rp. 1.200.000.000
Jumlah PK : 60 Unit Alokasi PK = 60 x Rp. 15.000.000 = Rp. 900.000.000
Harga Satuan PB : Rp. 30.000.000 Total Alokasi = Rp. 2.100.000.000
Harga Satuan PK : Rp. 15.000.000

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 45


Realisasi Termin I:
% Realisasi:
TERMIN I - 25% PB = 10 Unit = Rp. 300.000.000,00; Maju
Keu. = 85,71% => 75,00%;
Rp. 525.000.000,00 PK = 10 Unit = Rp. 150.000.000,00; Termin II
Fisik = 75,00% => 75,00%;
Sisa dana = Rp. 75.000.000,00;

Sisa Realisasi Termin I: % Realisasi Sisa Termin I:


PB = 0 Unit = Rp. 0,00; Keu. = 100% & Fisik = 85,00%
PK = 5 Unit = Rp. 75.000.000,00; % Realisasi Termin II:
TERMIN II - 45% Maju
Realisasi Termin II: Keu. = 92,06% & Fisik = 85,00%
Rp. 945.000.000,00 Termin III
PB = 14 Unit = Rp. 420.000.000,00; % Rata-2 Termin I + II
PK = 30 Unit = Rp. 450.000.000,00; Keu. = 96,03% => 90,00%;
Sisa dana = Rp. 75.000.000,00; Fisik = 85,00% => 70,00%;
Sisa Realisasi Termin II:
PB = 0 Unit = Rp. 0,00;
TERMIN III - 30% PK = 5 Unit = Rp. 75.000.000,00; % Realisasi:
Selesai
Rp. 630.000.000,00 Realisasi Termin III: Keu. = 100% & Fisik = 100%
PB = 16 Unit = Rp. 480.000.000,00;
PK = 10 Unit = Rp. 150.000.000,00;

IV.4. Lokasi dan Alokasi


Mengacu kepada Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2017 tentang Rincian
APBN TA. 2018, khususnya untuk DAK Bidang Perumahan dan Permukiman Sub-Bidang
Rumah Swadaya Tahun Anggaran 2018, meliputi 250 Kabupaten/Kota yang tersebar di 32
Provinsi, dengan total anggaran DAK yang disediakan oleh Pemerintah Pusat, sebesar Rp.

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 46


948.209.407.000,00, dengan total unit sebanyak 55.097 unit yang terdiri dari anggaran
DAK Reguler sebanyak 36.665 unit, dan anggaran DAK Afirmasi sebanyak 18.432 unit.

Tabel IV.4.
Daftar Provinsi Penerima DAK Bidang Perumahan Tahun 2018

PAGU DOKUMEN DAK


JUMLAH ( Rp. x 1.000) TOTAL
NO PROVINSI PB PK
OPD (Rp. x 1.000)
REGULER AFIRMASI
SUMATERA 623 13.008 69 141.673.799 82.985.745 224.659.544
1 ACEH 243 1.648 11 22.920.748 11.932.148 34.852.896
2 SUMUT 20 2.321 13 27.352.124 10.599.255 37.951.379
3 SUMBAR - 2.396 13 29.205.268 9.310.913 38.516.181
4 RIAU 103 451 5 3.017.139 8.672.194 11.689.333
5 JAMBI - 218 2 2.394.705 1.031.683 3.426.388
6 BENGKULU - 944 3 12.046.380 - 12.046.380
7 SUMSEL - 2.098 9 21.531.441 10.289.654 31.821.095
8 LAMPUNG 114 1.809 6 16.186.432 15.895.244 32.081.676
9 KEP. RIAU 104 809 4 1.137.143 15.254.654 16.391.797
10 KEP. BABEL 39 314 3 5.882.419 - 5.882.419

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 47


PAGU DOKUMEN DAK
JUMLAH ( Rp. x 1.000) TOTAL
NO PROVINSI PB PK
OPD (Rp. x 1.000)
REGULER AFIRMASI
JAWA 517 21.287 87 261.733.503 90.991.837 605.033.968
11 BANTEN - 295 1 4.434.639 - 4.434.639
13 DIY - 1.050 4 16.558.942 - 16.558.942
14 JAWA BARAT - 1.575 8 24.778.200 - 24.778.200
15 JAWA TENGAH - 6.760 25 100.403.099 - 100.403.099
16 JAWA TIMUR 50 6.197 25 89.996.969 1.834.103 91.831.072
17 BALI - 566 3 8.914.653 - 8.914.653
18 NTB 10 1.314 5 7.222.126 13.650.964 20.873.090
19 NTT 457 3.530 16 9.424.875 60.021.703 69.446.578
KALIMANTAN 127 5.125 23 58.636.819 29.144.474 87.781.293
20 KALBAR 43 2.589 10 20.438.534 23.653.963 44.092.497
21 KALTENG - 319 3 4.086.203 919.671 5.005.874
22 KALSEL - 1.670 7 25.509.390 753.129 26.262.519
23 KALTIM 84 547 3 8.602.692 3.817.711 12.420.403
SULAWESI 427 8.820 39 80.300.131 76.772.956 157.073.087
25 SULBAR - 639 2 10.072.966 - 10.072.966
26 SULSEL - 2.052 10 27.635.590 7.369.162 35.004.752

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 48


PAGU DOKUMEN DAK
JUMLAH ( Rp. x 1.000) TOTAL
NO PROVINSI PB PK
OPD (Rp. x 1.000)
REGULER AFIRMASI
27 SULTENG 385 2.274 11 1.163.142 46.621.635 47.784.777
28 GORONTALO 42 1.069 5 8.109.054 9.727.294 17.836.348
29 SULUT - 1.509 6 16.498.036 9.779.682 26.277.718
30 SULTENG - 1.277 5 16.821.343 3.275.183 20.096.526
PAPUA DAN MALUKU 981 4.110 32 22.613.384 118.841.826 141.455.210
31 MALUKU 254 1.585 9 4.303.336 31.123.604 35.426.940
32 MALUT 143 1.201 7 9.098.026 17.147.352 26.245.378
33 PAPUA BARAT 203 237 5 1.297.251 18.387.044 19.684.295
34 PAPUA 381 1.087 11 7.914.771 52.183.826 60.098.597

JUMLAH 2.675 52.350 250 564.957.636 398.736.838 1.216.003.102

V. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan pelaksanaan DAK Bidang Perumahan dan


Permukiman Sub-Bidang Rumah Swadaya Tahun Anggaran 2018, mengacu kepada Permen
PUPR No.21/PRT/M/2017, tentang Petunjuk Operasional Penyelenggaraan DAK
Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 49


V.1. Pemantauan
Pemantauan dilakukan untuk memastikan pelaksanaan DAK di daerah tepat waktu
dan tepat sasaran sesuai dengan penetapan alokasi DAK dan petunjuk teknis, serta
mengidentifikasi permasalahan yang muncul. Ruang lingkup pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan DAK Bidang perumahan Tahun 2018, meliputi:
1) Kesesuaian RK dengan prioritas nasional;
2) Kesesuaian RK dengan DPA Daerah;
3) Kesesuaian RK yang telah ditetapkan dengan pelaksanaannya;
4) Kesesuaian hasil pelaksanaan kegiatan dengan dokumen kontrak yang telah
ditetapkan;
5) Kesesuaian pencapaian output hasil pelaksanaan kegiatan dengan target RK;
6) Kesesuaian pencapaian outcome hasil pelaksanaan kegiatan dengan target RK; dan
7) Kepatuhan dan ketertiban pelaporan.
Pemantauan sangat penting untuk menjamin tercapainya tujuan kegiatan BRS
yang didanai dengan DAK. Berdasarkan subjeknya, pemantauan dilakukan oleh
masyarakat (KPB), Kepala Desa/Lurah, TFL, OPD, Tim Koordinasi, Konsultan, dan Tim teknis
Pusat. Pada setiap tahapan kegiatan DAK Bidang Perumahan dan Permukiman Sub-Bidang
Rumah Swadaya, beberapa kegiatan kritis, output/outcome, Alat pengendali, serta
pemantau pada setiap bentuk bantuan, seperti yang tercantum dalam Tabel V.1.
Pemantauan DAK Bidang Perumahan – Bentuk Uang dan Tabel V.2. Pemantauan DAK
Bidang Perumahan – Bentuk Barang, adalah sebagai berikut:

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 50


Tabel V.1.
Pemantauan DAK Bidang Perumahan – Bentuk Uang

Bentuk Alat
No Output/Outcome Pemantau
Bantuan/Kegiatan Pengendali

A Tahap Pra Pelaksanaan DAK

Identifikasi dan verifikasi Hasil verifikasi CPB - TFL


1. Daftar CPB
CPB (Format 9, 10) - SKPD
- TFL
Penyusunan Proposal Lembar verifikasi Proposal
2 Dokumen Proposal BRS - SKPD
BRS BRS (Format 11)

Penetapan Penerima Daftar Penerima Bantuan SK Bupati/Walikota


3 - SKPD
Bantuan yang ditetapkan (Format 13)

B Tahap Pelaksanaan DAK

Penyaluran Bantuan Laporan Penyaluran


4 Bantuan tersalurkan - SKPD
oleh Bank/Pos Penyalur Bantuan

- KPB
Pemanfaatan Bantuan Bahan bangunan DRPB2 Tahap 1,2 (Format
5 - TFL
oleh Penerima B antuan diterima 21)
- SKPD

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 51


Bentuk Alat
No Output/Outcome Pemantau
Bantuan/Kegiatan Pengendali

- KPB
Pembangunan Tahap I LPD Tahap 1 (Format 22, 23)
6 Progres fisik 30% - TFL
oleh Penerima Bantuan
- SKPD

- KPB
Pembangunan Tahap II
7 Progres Fisik 100% LPD Tahap 2 (Format 24, 25) - TFL
oleh Penerima Bantuan
- SKPD

Penghunian oleh Kepala Desa/


8 Rumah dihuni Laporan Kepala Desa/Lurah
penerima bantuan Lurah

Tabel V.2.
Pemantauan DAK Bidang Perumahan – Bentuk Barang

Bentuk
No Output/Outcome Alat Pengendali Pengawas
Bantuan/Kegiatan
A Tahap Pra Pelaksanaan DAK

Identifikasi dan Hasil verifikasi CPB - TFL


1 Daftar CPB
verifikasi CPB (Format 9, 10) - SKPD

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 52


Bentuk
No Output/Outcome Alat Pengendali Pengawas
Bantuan/Kegiatan

Penyusunan Lembar verifikasi Proposal - TFL


2 Dokumen Proposal BRS
Proposal BRS BRS (Format 11) - SKPD

Penetapan Penerima Daftar Penerima Bantuan SK Bupati/Walikota


3 - SKPD
Bantuan yang ditetapkan (Format 14)

B Tahap Pelaksanaan DAK

- TFL
- Tim
Penyaluran Bantuan Bahan bangunan
BA serah terima penerima
4 dan Pemeriksaan sudah diterima oleh
(Format T4, T5) hasil
Bahan bangunan penerima bantuan
pekerjaan
- SKPD

Laporan penggunaan - KPB


Pembangunan Rumah Progress
5 bahan bangunan - TFL
oleh penerima Bantuan fisik 100%
(Format 26) - SKPD

Penghunian oleh
Kepala Desa/
6 penerima Rumah dihuni Laporan Kepala Desa/Lurah
Lurah
bantuan

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 53


V.2. Evaluasi
Evaluasi hasil pelaksanaan DAK Bidang perumahan dan Permukiman Sub-Bidang
Rumah Swadaya Tahun Anggaran 2018 dilakukan untuk memastikan kesesuaian antara
masukan (input), proses pelaksanaan, keluaran hasil kegiatan (output), hasil yang
diharapkan (outcome) dan kemanfaatan (benefit) kegiatan yang dibiayai DAK khusunya
Bidang Perumahan. Evaluasi dapat dilakukan oleh OPD maupun oleh pihak lain yang
bekepentingan. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan DAK tersebut, difokuskan untuk
memastikan beberapa hal, seperti:
a. Kesesuaian Program;
b. Perubahan Pagu dan Target Capaian;
c. Proses Pengadaan Barang dan Jasa;
d. Progres Pelaksanaan Kegiatan;
e. Deviasi (Rencana vs Realisasi); dan
f. Permasalahan dan upaya penyelesaian.
Dalam melakukan evaluasi diperlukan intrumen yang meliputi ruang lingkup,
kriteria, indikator penilaian, dan bobot penilaian termasuk klasifikasi penilaian akhir,
dimana Nilai > 80 = Baik; Nilai 60 - 80 = Cukup; Nilai < 60. Instrumen penilaian tersebut
dapat dilihat pada Tabel V.3. Format Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan DAK Bidang
Perumahan, sebagai berikut:

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 54


Tabel V.3.
Format Pemantuan dan Evaluasi Pelaksanaan DAK Bidang Perumahan

Bobot
No. Ruang Lingkup Kriteria Indikator Kesesuaian
(%)
a. Kesesuaian RK Lokasi Prioritas Nasional - Bila lokasi tidak ada 0
dengan prioritas yang tercantum dalam yang sesuai:
nasional RPJMN (kesesuaian - Kab/Kota : 60
kab./kota, kecamatan/ 15
- Kecamatan : 80
kelurahan)
- Kelurahan : 100
b. Kesesuaian RK - Nama kegiatan (jenis - 1 kriteria tercantum 60
dengan prioritas penangan kegiatan) dalam DPA Daerah :
nasional - Lokasi (Kab./Kota, - 2 kriteria tercantum 80
Kecamatan, Kelurahan/ dalam DPA Daerah :
15
Desa)
- Target Output (volume - 3 kriteria tercantum 100
kegiatan dalam DPA dalam DPA Daerah :
Daerah RK)
c. Kesesuaian RK - Nama kegiatan (jenis - Bila tidak ada Dokumen 0
yang telah penangan kegiatan), Kontrak/Kerangka
ditetapkan Lokasi (Kab./Kota, Acuan Kerja Swakelola :
15
dengan Kecamatan, Kelurahan/
pelaksanaannya Desa), dan Target
(lokasi dan jenis Output tercantum di

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 55


Bobot
No. Ruang Lingkup Kriteria Indikator Kesesuaian
(%)
penanganan - Dokumen - Bila tidak ada salah satu 0
kegiatan) (15%); Kontrak/Kerangka kriteria yang tercantum
Acuan Kerja Swakelola dalam Dokumen
harus sama dengan RK Kontrak/ Kerangka
Acuan Kerja Swakelola :
- 1 kriteria tercantum 60
dalam Dokumen
Kontrak/Kerang ka
Acuan Kerja Swakelola :
- 2 kriteria tercantum 80
dalam Dokumen
Kontrak/Kerang ka
Acuan Kerja Swakelola:
- 3 kriteria tercantum 100
dalam Dokumen
Kontrak/Kerangka
Acuan Kerja Swakelola:
d. Kesesuaian hasil PHO sesuai dengan - Bila tidak ada salah satu 0
pelaksanaan dokumen kontrak : kriteria yang sesuai
kegiatan dengan - Lokasi dengan PHO : 0
15
dokumen - Volume - 1 kriteria sesuai PHO : 60
kontrak yang - Dokumentasi pelaksanaan
- 2 kriteria sesuai PHO : 80

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 56


Bobot
No. Ruang Lingkup Kriteria Indikator Kesesuaian
(%)
telah ditetapkan 0%-50%-100%) - 3 kriteria sesuai PHO: 100
(15%);
e. Kesesuaian Capaian Output/Target - C/T < 80% : 0 0
pencapaian Output (C/T) - % C/T < % : 60
output hasil
pelaksanaan - % C/T < %: 80 15
kegiatan dengan - Capaian Target 100
target RK
f. Kesesuaian Capaian Outcome/Target - C/T < 80% : 0 0
outcome hasil Outcome (C/T)
- % C/T < %: 60
pelaksanaan 15
kegiatan dengan - % C/T < %: 80
target RK - Capaian Target 100
g. Kepatuhan dan Pelaporan triwulan - Tidak lapor atau 1 kali : 0
ketertiban - Pelaporan 2 kali 60
pelaporan (10%).
10
- Pelaporan 3 kali 80
- Pelaporan 2 kali 100

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 57


V.3. Pelaporan
Pelaporan pelaksanaan DAK Bidang Perumahan Tahun 2018 dikakukan untuk
memperoleh data yang akurat dan valid serta mengetahui perkembangan pelaksanaan
kegiatan DAK Bidang Perumahan dan Permukiman Sub-Bidang Rumah Swadaya Tahun
2018 berjalan sesuai dengan rencana, baik secara teknis maupun administrasi. Data-data
yang diperoleh dari setiap laporan dapat dijadikan bahan untuk melakukan evaluasi dan
penilaian kinerja yang terukur, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

V.3.1. Laporan Triwulan


Pelaporan hasil kegiatan pelaksanaan DAK Bidang Perumahan dan Permukiman
Sub-Bidang Rumah Swadaya dilakukan oleh Organisasi pemerintah Daerah (OPD) Provinsi
dan Kabupaten/Kota Penerima harus menyampaikan laporan triwulan DAK. Periode
pelaporan triwulan DAK adalah:
a) Triwulan I : 31 Maret;
b) Triwulan II : 30 Juni;
c) Triwulan III : 30 September;
d) Triwulan IV : 31 Desember;
Kepala Dinas Kabupaten/Kota harus menyusun dan menyampaikan laporan
triwulan secara tertulis yang dicetak dan secara elektronik melalui e-Monitoring DAK
setiap ada perubahan data dan informasi. Laporan triwulan disampaikan paling lambat 5
(lima) hari kerja setelah triwulan yang bersangkutan berakhir.Mekanisme pelaoran hasil
Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 58
kegiatan pelaksanaan DAK Bidang perumahan dan Permukiman Sub-Bidang Rumah
Swadaya, adalah sebagai berikut:
- SKPD Kab./Kota, menyusun dan menyampaikan laporan triwulan kepada
Bupati/Walikota melalui Ka.Bappeda (paling lambat 5 hari kerja setelah triwulan
;
- SKPD Prov. menyusun dan menyampaikan laporan triwulan kepada Gubernur melalui
Ka.Bappeda (paling lambat 10 hari kerja setelah triwulan bersangkutan berakhir);
- Tim Koordinasi Daerah, menyusun dan menyampaikan laporan triwulan kepada
Gubernur dan Tim Koordinasi Pusat (paling lambat 10 hari kerja setelah triwulan
bersangkutan berakhir);
- Gubernur menyampaikan laporan triwulan kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal
dengan tembusan Direktur Jenderal terkait paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah triwulan yang bersangkutan berakhir.

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 59


Sumber: Petunjuk Opeasional DAK Infrastruktur PUPR
Gambar V.1.
Alur Pemantauan dan Pelaporan Pelaksanaan DAK

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 60


V.3.2. Laporan e-Monitoring
Pelaporan DAK dimulai dari Penyusunan URK melalui aplikasi emonitoring DAK,
yang bisa di download di website e-Monitoring DAK online, pada menu Download – plikasi
e-Monitoring DAK. Dalam aplikasi, posisi URK ini dimulai dari Longlist.Dari Daftar Longlist
(URK) yang sudah diinput, untuk ditentukan menjadi Sortlist (Konsep RK) berdasarkan
urutan skala prioritas (Ranking).URK yang telah ditentukan menjadi Konsep RK (Shortlist)
ini kemudian di cetak untuk dimintakan verifikasi Manual (hardcopy).Proses verifikasi
harus melewati 2 level. Level pertama oleh Provinsi, yaitu:SNVT untuk Sub-Bidang
Perumahan dan Satminkal Bidang Perumahan.
Jika dilevel Provinsi ini ada koreksi/perbaikan, maka kembali ke aplikasi e-
monitoring untuk memperbaiki, dan dicetak kembali untuk di mintakan verifikasi.Cetakan
Konsep RK yang sudah mendapat tandatangan dari Provinsi, kemudian dimintakan
verifikasi ke level Pusat, yaitu:Direktorat Rumah Swadaya untuk subbidang Perumahan.
Konsep RK yang sudah diverifikasi oleh Provinsi dan Pusat, sudah sah menjadi RK.
Di aplikasi emonitoring, datanya di backup dengan jenis backupnya URK, yaitu:
1) Hasil backup URK ini, di upload ke emonitoring DAK online;
2) Lapor ke Provinsi, untuk minta verifikasi online level Provinsi;
3) Lapor ke Pusat, untuk minta verifikasi online level Pusat;
4) URK yang sudah di upload ke emonitoring online dan sudah diverifikasi oleh Provinsi
dan Pusat, sudah sah menjadi RK dan secara otomatis sudah bisa untuk di download
data RK nya;
Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 61
5) Restore RK ke dalam aplikasi emonitoring DAK;
6) Jika ada perubahan dengan RK yang sudah ada, maka untuk proses Revisi RK harus
dimulai dari perbaikan URK yang ada di aplikasi emonitoring, sampai pada tahap
cetakan konsep Revisi RK;
7) Sebelum mengupload data Revisi RK, untuk melapor terlebih dahulu ke verifikator level
Pusat untuk minta dibuka ceklist online-nya;
8) Jika Pusat sudah buka ceklist online-nya, lapor ke verifikator level Provinsi untuk juga
meminta buka ceklist online-nya;
9) Setelah verifikator Pusat dan Provinsi membuka ceklist online nya, baru Revisi RK di
upload ke emonitoring DAK online;
10) Setelah data di upload dan dipastikan sudah sesuai dengan perubahan data dimaksud,
lapor ke verifikator Provinsi untuk ceklist kembali di emonitoring online;
11) Setelah verifikator memberikan ceklist, lapor ke verifikator Pusat untuk juga
memberikan ceklist di emonitoring online;
12) Setelah Revisi RK sudah diverifikasi oleh Provinsi dan verifikator Pusat, maka secara
Otomatis, Revisi RK sudah bisa di download untuk di restore ke dalam aplikasi DAK
offline, melengkapi data Paket Pekerjaan sampai dengan Progres Pelaksanaan
anggaran, dan backup data untuk di upload juga data progresnya sebagai laporan.

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 62


Gambar V.3.2.
Alur Verifikasi URK dan reviei RK DAK Melali e-Monitoring

Sumber: Biro Perencanaan Anggaran dan Kerjasama Luar Negeri – PUPR

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 63


VI. PENGELOLAAN PENGADUAN DAN MASALAH

VI.1. Definisi
Pada setiap pelaksanaan kegiatan proyek atau program hampir dipastikan akan
terjadi berbagai macam masalah, baik masalah teknis maupun administrasi. Masalah-
masalah yang terjadi biasanya disebabkan oleh temuan-temuan hasil pemeriksaan internal
atau eksternal, dan pengaduan langsung dari masyarakat atau pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
Pengelolaan pengaduan dan masalah merupakan bagian dari tindak lanjut hasil
kegiatan pemantauan, pengawasan dan pemeriksaan. Setiap pengaduan dan masalah yang
muncul dari masyarakat atau pihak manapun yang berkompeten melakukan pemantauan,
pengawasan, dan pemeriksaan harus segera ditanggapi secara serius dan proposional serta
cepat.
Munculnya pengaduan terhadap pelaksanaan kegiatan merupakan wujud
pengawasan oleh masyarakat. Pengaduan terhadap pelaksanaan DAK Bidang Perumahan,
dapat dilakukan melalui:
a. Surat, kunjungan langsung, email, pengaduan on line (melalui website), SMS, fax dan
telepon kepada unit Pengelolaan sesuai dengan alamat pengaduan;
b. Indikasi pengaduan dan masalah berdasarkan laporan hasil pemantauan lapangan,
laporan masyarakat dan pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan;

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 64


c. Laporan hasil pemantauan LSM;
d. Pemantauan dan audit internal oleh Fasilitator/Konsultan;
e. Audit Eksternal (Inspektorat Provinsi/Kabupaten, BPKP, BPK atau Auditor Independen
lainnya yang ditunjuk.
Pengelolaan pengaduan masyarakat DAK Bidang Perumahan tahun 2018 menganut
asas DOUM (Dari, Oleh dan Untuk Masyarakat) yang mengandung arti bahwa seluruh
upaya penanganan masalah harus berawal dari kemauan dan kesadaran masyarakat, oleh
masyarakat dan untuk kepentingan seluruh masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat harus
diberikan motivasi dan ruang yang lebih luas agar pro-aktif dan terlibat langsung dalam
setiap tahapan penanganan pengaduan dan masalah sampai pengaduan dan masalah
dinyatakan selesai.
Dalam menangani setiap pengaduan dan permasalahan yang terjadi selama
pelaksanaan DAK Bidang perumahan dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip:
a. Rahasia. Identitas yang melaporkan (pelapor) pengaduan harus dirahasiakan;
b. Berjenjang. Semua pengaduan dan atau masalah yang diterima harus ditangani
pertama kali oleh pelaku DAK Bidang Perumahan pada jenjang masalah tersebut
muncul. Apabila pelaku di tempat tidak berhasil menangani pengaduan, maka pelaku
dijenjang atasnya memberi rekomendasi penyelesaian serta turut memfasilitasi proses
penyelesaiannya. Demikian seterusnya, secara berjenjeng sampai pada jenjang yang
paling tinggi di level nasional untuk ditentukan solusi penyelesaian masalahnya;

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 65


c. Transparan dan Partisipatif. Sejauh mungkin masyarakat harus diberitahu dan
dilibatkan dalam proses penanganan masalah tersebut dengan difasilitasi oleh
fasilitator/konsultan setempat.
d. Proporsional. Penanganan harus sesuai dengan cakupan kasusnya. Jika kasusnya hanya
berkaitan dengan prosedur, maka penanganannya pun harus pada tingkatan prosedur
saja. Jika permasalahannya berkaitan dengan prosedur dan pengaduan dana, maka
masalah atau kasus yang ditangani harus mengenai masalah masalah prosedur dan
penyalahgunaan dana;
e. Objektif. Sedapat mungkin dalam penanganan pengaduan masalah, ditangani secara
objektif, tidak memihak, dan melakukan uji silang guna mencari kebenaran;
f. Akuntabel. Proses pengelolaan pengaduan dan masalah serta tindak lanjutnya harus
dapat dipertanggungjawabkan pada masyarakat sesuai dengan ketentuan dan
prosedur yang berlaku;
g. Kemudahan. Setiap anggota masyarakat harus mudah untuk menyampaikan
pengaduan ke jenjang yang paling mudah dijangkau dengan menggunakan
media/saluran pengaduan yang telah dibangun oleh DAK Bidang perumahan atau yang
telah ada di lingkungannya. Pengaduan tanpa identitas pelapor dan tanpa bukti awal
yang cukup tetap akan ditindaklanjuti;
h. Cepat dan akurat. Setiap pengaduan dan permasalahan perlu ditangani/ditanggapi
secara cepat dengan menggunakan informasi yang akurat. Untuk itu penanganan
pengaduan dan masalah diupayakan penyelesaiannya pada tingkat yang terdekat
dengan lokasi timbulnya masalah;

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 66


i. Tercatat. Semua informasi/keluhan/pengaduan dicatat dan dapat ditelusuri
penanganannya;

Klasifikasi Pengaduan dan Masalah


Pengaduan Masalah
Pengaduan yang dimaksud dalam DAK Bidang Pengaduan dikategorikan sebagai masalah
Perumahan adalah semua pengaduan apapun apabila berdasarkan hasil telaah Unit
yang terkait program dan digolongkan menjadi Pengelolaan Pengaduan diperoleh simpulan
empat kelompok: bahwa ada indikasi terjadi kesenjangan/gap
1) Informasi; antara peraturan program yang seharusnya
2) Pertanyaan; dilakukan dengan kenyataan atau hal-hal yang
3) Kritik/saran; dan dapat merugikan atau menghambat program
4) Masalah. Masalah dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1) Masalah implementasi program;
2) Masalah manajerial dan masalah Khusus.

Kategori dan Derajat Masalah Implementasi


Kategori Masalah Derajat Masalah
Kategori-1: Penyalahgunaan Prinsip & Prosedur; Derajat-1: Penanganan di Desa & Kecamatan;
Kategori-2: Penyalahgunaan Dana; Derajat-2: Penaganan di Kabupaten;
Kategori-3: Pemahaman Prinsip & Prosedur; Derajat-3: Penanganan di Provinsi;
Kategori-4: Force Majeur; Derajat-4: Penanganan oleh Pusat;

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 67


Kategori dan Derajat Masalah Managerial
Kategori Masalah Derajat Masalah
Kategori-1: Pergeseran Jenis Belanja; Derajat-1: Penanganan di Desa & Kecamatan;
Kategori-2: TFL; Derajat-2: Penaganan di Kabupaten;
Kategori-3: CPB; Derajat-3: Penanganan di Provinsi;
Kategori-4: KPPN; Derajat-4: Penanganan oleh Pusat;
Kategori-5: Lain-lain;

VI.2. Identifikasi Pengaduan dan Masalah


Identifikasi pengaduan dan masalah harus dilakukan oleh OPD setiap adanya
pengaduan dari masyarakat atau pihak lainnya, atau ada temuan masalah berdasarkan
laporan dari masyarakat atau pihak lain atau temuan hasil pemantauan. Identifikasi yang
dilakukan, adalah sebagai berikut:
1) Mencatat pengaduan atau masalah yang dilaporkan;
2) Mengidentifikasi dan mencatat lokasi kejadian di desa/kelurahan, kecamatan,
kabupaten/kota dan provinsi;
3) Mengidentifikasi dan mencatat si pelapor dan pelaku;
4) Mengidentifikasi tanggal kejadian dan tanggal dilaporkan;
5) Registrasi pengaduan dengan memberi kode masalah;
6) Mencatat kronologis pengaduan dan masalah, kategori masalah dan derajat masalah;
7) Membuat rekomandasi sebagai bahan rujukan penanganan masalah;

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 68


8) Menindaklanjuti pengaduan dan masalah sesuai dengan jenjang penanganannya;
9) Menyelenggarakan Diseminasi terkait dengan hasil penanganan masalah;
10) Melaporkan penanganan pengaduan dan masalah sesuai dengan jenjang pelaporan;
VI.3. Tahapan Penanganan Pengaduan dan Masalah
Tahapan penanganan pengaduan dan masalah harus segera ditindaklanjuti secepat
mungkin dengan tahapan, adalah sebagai berikut:
1) Registrasi pengaduan dan masalah yang dilaporkan;
2) Klarifikasi atau investigasi kronologis kejadian masalah;
3) Jika pengaduan ternyata benar, maka segera dilakukan penanganan pengaduan sesuai
dengan kategori dan derajat masalah;
4) Jika hasil penanganan masalah dinyatakan selesai, maka segera dilakukan deiseminasi
kepada masyarakat;
5) Jika penanganan pengaduan tidak selesai, maka diserahkan kepada jenjang yang lebih
tinggi untuk ditindaklanjuti;
6) Jika pengaduan masalah ternyata salah, maka segera dilakukan diseminasi kepada
masyarakat;

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 69


Gambar VI.1.
Bagan Alir Penanganan Pengaduan & Masalah

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 70


DAFTAR PERMASALAHAN DAK BIDANG PERUMAHAN TAHUN 2018 PERIODE: DD/MM/YY
PROVINSI/KAB./KEC. Tanggal Kode TINDAK LANJUT
No. PELAKU URAIAN MASALAH REKOMENDASI STATUS
/DESA/KEL. Kejadian Diketahui Masalah Tanggal Uraian Penanganan

Gambar VI.2.
Format Identifikasi Pengaduan dan Masalah

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 71


VII. FREKUENSI PERTANYAAN DAN JAWABAN

Beberapa pertanyaan dan jawaban beserta penjelannya yang paling sering


disampaikan dalam rangka pelaksanaan kegiatan DAK Bidang perumahan, antara lain
sebagai berikut:
Minta dijelaskan secara terperinci waktu dan Prosentasi dari proses Tahapan Penyaluran
Anggaran menurut PMK yang Baru PMK NO. 112 Tahun 2017 sebagai pengganti PMK 50
Tahun 2016.
Penjelasan dan Jawaban :
Tahapan pencairan dana harus mengikuti ketentuan Peraturan Menteri Keuangan (PMK)
Nomor 112/PMK.07/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa. DAK Bidang
Perumahan termasuk salah satu dana transfer ke daerah yang aturan penyalurannya
mengikuti ketentuan tersebut. Di dalamnya di jelaskan bahwa tahapan penyaluran DAK
Bidang Perumahan terdapat 3 Tahapan, yaitu :
a) Tahap I sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari pagu alokasi;
b) Tahap II sebesar 45% (empat puluh lima persen) dari pagu alokasi; dan
c) Tahap III sebesar selisih antara jumlah dana yang telah disalurkan sampai dengan
Tahap II dengan nilai rencana kebutuhan dana untuk penyelesaian kegiatan.

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 72


Penyaluran DAK Bidang Perumahan ini dilaksanakan secara bertahap, yaitu:
a) Tahap I paling cepat bulan Februari dan paling lambat bulan Juli;
b) Tahap II paling cepat bulan April dan paling lambat bulan Oktober; dan
c) Tahap III paling cepat bulan September dan paling lambat bulan Desember.

Terkait dengan tahapan penyaluran ini tentunya terdapat persyaratan yang harus
dipersiapkan oleh SKPD melalui DPKAD di kabupaten/kota bersangkutan. Bahwa
Penyaluran DAK dilaksanakan setelah Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan
Dana Desa menerima dokumen persyaratan penyaluran, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a) Tahap I berupa:
- Peraturan Daerah mengenai APBD tahun anggaran berjalan;
- Laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik per jenis
dan/atau per bidang tahun anggaran sebelumnya;
- Rencana kegiatan yang telah disetujui oleh kementerian negara/lembaga teknis
terkait; dan
- Daftar kontrak kegiatan meliputi data kontrak kegiatan, data bukti pemesanan
barang atau bukti sejenis, data pelaksanaan kegiatan swakelola, dan/atau data
kegiatan dana penunjang;
b) Tahap II berupa laporan realisasi penyerapan dana yang menunjukkan paling sedikit
75% (tujuh puluh lima persen) dari dana yang telah diterima di RKUD dan capaian
output kegiatan DAK Fisik per jenis per bidang sampai dengan tahap I; dan

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 73


c) Tahap III berupa:
- Laporan realisasi penyerapan dana yang menunjukkan paling sedikit 90%
(sembilan puluh persen) dari dana yang telah diterima di RKUD dan capaian output
kegiatan DAK Fisik per jenis per bidang sampai dengan tahap II yang menunjukkan
paling sedikit 70% (tujuh puluh persen); dan
- Laporan yang memuat nilai rencana kebutuhan dana untuk penyelesaian kegiatan
dengan capaian output 100% (seratus persen) kegiatan DAK Fisik per jenis per
bidang.

Dokumen persyaratan penyaluran DAK sebagaimana dimaksud di atas


disampaikan dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Tahap I paling lambat tanggal 21 Juli;
b) Tahap II paling lambat tanggal 21 Oktober; dan
c) Tahap III paling lambat tanggal 15 Desember.

Perbedaan antara PMK NO. 50 Tahun 2016 dan PMK NO. 112 Tahun 2017 dapat
dijelaskan secara detail yang terkait dengan Pelaksanaan DAK Bidang Perumahan, adalah
sebagai berikut:

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 74


PASAL/AYAT PMK 50/2017 PMK 112/2017
PASAL 79
Ayat (1) Penyaluran DAU dilaksanakan setiap Tetap
bulan sebesar 1/12 (satu per dua belas)
dari pagu alokasi.
Ayat (2) Penyaluran DAU sebagaimana dimaksud Penyaluran DAU sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan pada hari pada ayat (1) dilaksanakan dengan
kerja pertama untuk bulan Januari dan 1 ketentuan sebagai berikut:
(satu) hari kerja sebelum hari kerja a. pada hari kerja pertama untuk bulan
pertama untuk bulan berikutnya. Januari; dan
b. pada hari kerja pertama atau 1 (satu)
hari kerja sebelum hari kerja pertama
untuk bulan Februari sampai dengan
Desember.
Ayat (3) Penyaluran DAU sebagaimana Ditambahkan:
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan g. laporan belanja Infrastruktur Daerah.
dengan mempertimbangkan
penyampaian:
a. Peraturan Daerah mengenai APBD I;
b. laporan realisasi APBD semester I;
c. laporan pertanggungjawaban pelaks-
anaan APBD;
d. perkiraan belanja operasi dan belanja
modal bulanan;
e. laporan posisi kas bulanan; dan

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 75


PASAL/AYAT PMK 50/2017 PMK 112/2017
f. laporan realisasi anggaran bulanan
periode dua bulan sebelumnya oleh
Daerah.
Ayat (4) Dalam hal terjadi perubahan pagu DAU Tetap
nasional dalam APBN Perubahan yang
mengakibatkan perubahan lokasi DAU
per daerah, penyaluran DAU
dilaksanakan setiap bulan sebesar selisih
pagu alokasi DAU pada APBN
Perubahan dengan jumlah DAU yang
telah disalurkan, dibagi dengan jumlah
sisa bulan dalam tahun anggaran
berkenaan.
Ayat (5) Dalam hal pagu alokasi DAU dalam Tetap
APBN Perubahan lebih kecil dari yang
telah disalurkan, kelebihan salur DAU
diperhitungkan pada penyaluran DAU
tahun anggaran berikutnya.
Dst. Dst.

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 76


Bagaimana Proses perbedaan jenis kegiatan dan Tahapannya dalam Pemanfaatan Dana
DAK bidang Perumahan dalam pelaksanaannya?
Penjelasan dan Jawaban:
Tahapan Pelaksanaan DAK: Tahap ini merupakan tahapan pelaksanaan pembangunan
fisik. Dalam hal ini SKPDPelaksana DAK Bidang Perumahan dibantu oleh Tenaga Fasilitator
Lapangan atau tenaga lokal sesuai ketentuan pengelolaan keuangan daerah.
a) Pencairan dan Penyaluran Bantuan:
- Proses Pencairan Anggaran mengikuti ketentuan tentang pengelolaan keuangan
daerah.
- Proses pengadaan bahan bangunan atau rumah mengikuti ketentuan perundang-
undangan tentang pengadaan barang/jasa pemerintah.
- Pendistribusian bahan bangunan atau rumah kepada penerima bantuan dengan
berita acara.
b) Pemanfaatan Bantuan Rumah Swadaya:
1) Pemanfaatan dan Pertanggungjawaban Bantuan Berupa Uang.
Pemanfaatan:
- Pemanfaatan dana rekening dilakukan oleh penerima bantuan rumah swadaya
dilakukan dalam 2 (dua) tahap, dengan besaran masing- masing tahap 50%
dari nilai dana bantuan;
- Pemanfaatan bantuan dilakukan bersamaan dengan pembayaran secara
transfer ke Toko/Penyedia Bahan bangunan yang ditunjuk;

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 77


- Dalam hal penerima bantuan rumah swadaya tidak memiliki kemampuan
untuk melaksanakan Pembangunan Baru (PB) atau Peningkatan Kualitas (PK),
maka bantuan rumah swadaya dalam bentuk uang dapat digunakan untuk
upah kerja, sebanyak-banyaknya 15% dari nilai bantuan dengan persetujuan
Kepala Desa/Lurah. Penerima bantuan rumah swadaya yang tidak memiliki
kemampuan harus memenuhi kriteria: lanjut usia sekurang-kurangnya 58
tahun; dan/atau penyandang disabilitas;
- Pembelanjaan bahan bangunan dilakukan dengan membuat DRPB2;
- Pemilihan toko/penyedia bahan bangunan dengan cara:Survey toko/penyedia
bahan bangunan sesuai Format 18; Penyepakatan penunjukan Toko/Penyedia
bahan bangunan dan harga bahan bangunan yang dituangkan dalam Berita
Acara; Kontrak pembelian bahan bangunan antara Kelompok Penerima
Bantuan (KPB) dengan toko/penyedia bahan bangunan;
- Penyusunan DRPB2 Tahap I dan Tahap II berdasarkan tahapan konstruksi;
- Penyampaian DRPB2 ke toko/penyedia bahan bangunan merupakan bukti
pemesanan barang;
- Toko/Penyedia bahan bangunan melakukan pengiriman bahan bangunan
berdasarkan DRPB2;
- Penerima bantuan rumah swadaya memeriksa dan menerima bahan
bangunan yang dikirimkan;
- Penerima bantuan rumah swadaya melaksanakan PB atau PK rumah secara
swadaya didampingi oleh Tenaga Fasilitator Lapangan;

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 78


- Pemanfaatan dana bantuan tahap 2 sebesar 50% dapat dilakukan apabila
progres fisik PB atau PK rumah telah mencapai minimum 30% atau dana tahap
1 telah dibelanjakan dan telah mulai dilakukan pelaksanaan PB atau PK rumah
serta bahan bangunan tahap 2 telah diterima. Laporan Penggunaan Dana
Tahap 1 sesuai Format 22. yang diverifikasi sesuai Format 23, Laporan
Penggunaan Dana Tahap 2 sesuai Format 24, yang diverifikasi sesuai Format
25;
Pertanggungjawaban:
- Penerima bantuan rumah swadaya bertanggung jawab atas pelaksanaan fisik
PB atau PK rumah;
- Penerima bantuan wajib menyampaikan Laporan penggunaan dana/uang
bantuan kepada SKPD Pelaksana DAK Bidang Perumahan dilengkapi dengan
foto rumah;
- Bank/Pos Penyalur wajib menyampaikan Laporan pertanggungjawaban
penerimaan, penyaluran, dan pemanfaatan dana bantuan kepada SKPD
Pelaksana DAK Bidang Perumahan;
- SKPD melaporkan progres pelaksanaan kegiatan secara berkala.
2) Pemanfaatan dan Pertanggungjawaban Bantuan Berupa Bahan Bangunan
Pemanfaatan:
- Penerima Bantuan setelah menerima bahan bangunan, melaksanakan
Pembangunan Baru (PB) atau peningkatan Kualitas (PK) rumah sesuai dengan
Rencana Teknis;

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 79


- Setelah pelaksanaan Pembangunan Baru (PB) atau peningkatan Kualitas (PK)
selesai, penerima Bantuan wajib menghuni rumah hasil PB atau PK.
Pertanggungjawaban:
- Penerima Bantuan bertanggung jawab atas hasil fisik pelaksanaan PB atau PK
fisik;
- Penerima Bantuan wajib menyampaikan Laporan penggunaan bahan
bangunan dilengkapi foto rumah sesuai Format 26;
- SKPD melaporkan progres pelaksanaan kegiatan secara berkala.
3) Pemanfaatan dan Pertanggungjawaban Bantuan Berupa Rumah
Pemanfaatan:
- Penerima Bantuan wajib menghuni rumah yang telah diterima.
Pertanggungjawaban:
- Kontraktor wajib menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban kepada SKPD
Pelaksana DAK Bidang Perumahan
- Laporan pertanggungjawaban harus dilampiri Berita Acara Serah Terima
apabila dalam kontrak dengan SKPD Pelaksana DAK, kontraktor ditugaskan
untuk menyalurkan bantuan.
- SKPD melaporkan progres pelaksanaan kegiatan secara berkala.

Tahapan dari setiap bentuk bantuan rumah swadaya dengan DAK dapat digambarkan
secara sistematis, sebagai berikut:

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 80


Bagan Alir Bantuan Rumah Swadaya melalui DAK Bentuk Uang

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 81


Bagan Alir Bantuan Rumah Swadaya melalui DAK Bentuk Bahan Bangunan

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 82


Apakah SK Bupati/Walikota harus ada untuk Bentuk Bantuan dan Bahan Bangunan?
Jawaban dan Penjelasan:
SK tersebut Wajib ada untuk Semua Jenis Bentuk Bantuan.

Progres Fisik yang di e-Monitoring itu dari mana sumber datanya?


Jawaban dan Penjelasan:
Dari Tabel Bobot Fisik yang sudah dikirimkan oleh Konsultan DAK melalui Email ke Seluruh
Email SKPD Perkim diseluruh Kabupaten/Kota.

Tabel Bobot Fisik yang dikirim itu total untuk 1 (satu) Kab/Kota, Sedangkan di e-
Monitoring hitungannya Progres Per Desa, Bagaimana cara menghitungnya?
Jawaban dan Penjelasan:
Agar Tabel Bobot Fisik juga dibuat untuk Per Desa, sehingga akan tahu Progres Fisik Per
Desa. Setelah itu, isikan di e-monitoring progres fisik per desa tersebut. Maka jumlah
Kumulatifnya akan tetap sama dengan Progres Per Kabupaten/Kota.

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 83


JADWAL KEGIATAN

TAHAP PRA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BARU (PB) BENTUK UANG


TAHUN 2018
No. URAIAN KEGIATAN
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept.
I. Tapan Pra Pelaksanaan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Review Penyiapan CPB
a) Sosialisasi
b) Verifikasi CPB
c) Penyusunan Proposal

TAHAP PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BARU (PB) BENTUK UANG


TAHUN 2018
No. URAIAN KEGIATAN
April Mei Juni Juli Agustus Sept. Okt. Nov.
II. Tapan Pelaksanaan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penetapan SK Penerima Bantuan Oleh Bupati/
2
Walikota
Pembuatan Rekening Penerima Bantuan oleh
3
Bank yang Ditunjuk
Proses pengajuan dana Triwulan I; II; III (25%;
4
45%; 30%) Oleh SKPD
Pencairan Dana dari Kasda ke Rekening
5 Penerima Bantuan, Tw-1; Tw-II; Tw-III ( 25%;
45%, 30%)

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 84


TAHAP PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BARU (PB) BENTUK UANG
TAHUN 2018
No. URAIAN KEGIATAN
April Mei Juni Juli Agustus Sept. Okt. Nov.
II. Tapan Pelaksanaan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pemesanan, Pengiriman dan Pemeriksaan
6 Bahan Bangunan Tahap 1 Tw-I; Tw-II; Tw-III.
(25%; 45%; 30%)
Transfer Dana Tahap 1 TW-I; Tw-II; TW-III (25%;
7
45%;30%) ke Toko Bahan Bangunan
Pelaksanaan konstruksi Tahap I Tw-I; Tw-II; Tw-
8
III (25%; 45%; 30%)
Pemesanan, Pengiriman dan Pemeriksaan
9 Bahan Bangunan Tahap 2 Tw-I; Tw-II; Tw-III
(25%; 45%; 30%)
Transfer Dana Tahap 2 Tw-I; Tw-II; Tw-III (25%;
10
45%; 30%) ke Toko Bahan Bangunan

Pelaksanaan konstruksi Tahap 2 Tw-I; Tw-II; Tw-


11
III (25%;45%;30%)
Laporan Penggunaan Dana Tw-I; Tw-II; Tw-III
12
(25%; 45%; 30%)

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 85


TAHAP PRA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BARU (PB) BENTUK BAHAN BANGUNAN
TAHUN 2018
No. URAIAN KEGIATAN
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept.
I. Tapan Pra Pelaksanaan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Review Penyiapan CPB
a) Sosialisasi
b) Verifikasi CPB
c) Penyusunan Proposal

TAHAP PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BARU (PB) BENTUK BAHAN BANGUNAN


TAHUN 2018
No. URAIAN KEGIATAN
April Mei Juni Juli Agustus Sept. Okt. Nov.
II. Tapan Pelaksanaan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penetapan SK Penerima Bantuan Oleh
2
Bupati/Walikota
3 Pengadaan Penyedia Bahan Bangunan
4 Proses pengajuan dana Triwulan I Oleh SKPD
5 Pencairan Dana dari Kasda Triwulan I ( 25% )
Penyaluran dan Pemeriksaan Bahan
6
Bangunan Tahap I
Pembayaran Dana Triwulan I ke Penyedia
7
Bahan Bangunan

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 86


TAHAP PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BARU (PB) BENTUK BAHAN BANGUNAN
TAHUN 2018
No. URAIAN KEGIATAN
April Mei Juni Juli Agustus Sept. Okt. Nov.
II. Tapan Pelaksanaan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
8 Pelaksanaan konstruksi Triwulan I
9 Laporan Pengunaan Dana Triwulan I
10 Proses pengajuan Dana Triwulan II Oleh SKPD
11 Pencairan Dana dari Kasda Triwulan II ( 45% )
Penyaluran dan Pemeriksaan Bahan
12
Bangunan Triwulan II
13 Pelaksanaan konstruksi Triwulan II
Pembayaran Dana Triwulan II ke Penyedia
14
Bahan Bangunan
15 Laporan Pengunaan Dana Triwulan II
16 Proses pengajuan Dana Triwulan III Oleh SKPD
Pencairan Dana dari Kasda Triwulan III ( Sisa
17
s/d Triwulan II )
Penyaluran dan Pemeriksaan Bahan
18
Bangunan Triwulan III
19 Pelaksanaan konstruksi Triwulan III
Pembayaran Dana Triwulan III ke Penyedia
20
Bahan Bangunan
21 LPD Triwulan III dan Pelaporan 100 %

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 87


TAHAP PRA PELAKSANAAN PENINGAKAT KUALITAS (PK) BENTUK UANG
TAHUN 2018
No. URAIAN KEGIATAN
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept.
I. Tapan Pra Pelaksanaan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Review Penyiapan CPB
a) Sosialisasi
b) Verifikasi CPB
c) Penyusunan Proposal

TAHAP PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS (PK) BENTUK UANG


TAHUN 2018
No. URAIAN KEGIATAN
April Mei Juni Juli Agustus Sept. Okt. Nov.
II. Tapan Pelaksanaan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penetapan SK Penerima Bantuan Oleh
2
Bupati/Walikota
Pembuatan Rekening Penerima Bantuan oleh
3
Bank yang Ditunjuk
Proses pengajuan dana Triwulan I; II; III (25%;
4
45%; 30%) Oleh SKPD
Pencairan Dana dari Kasda ke Rekening
5 Penerima Bantuan, Tw-1; Tw-II; Tw-III ( 25%;
45%, 30%)
Pemesanan, Pengiriman, dan Pemeriksaan
6 Bahan Bangunan Tahap 1 Tw-I; Tw-II; Tw-III.
(25%; 45%; 30%)
Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 88
TAHAP PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS (PK) BENTUK UANG
TAHUN 2018
No. URAIAN KEGIATAN
April Mei Juni Juli Agustus Sept. Okt. Nov.
II. Tapan Pelaksanaan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pemesanan, Pengiriman, dan Pemeriksaan
6 Bahan Bangunan Tahap 1 Tw-I; Tw-II; Tw-III.
(25%; 45%; 30%)
Transfer Dana Tahap 1 TW-I; Tw-II; TW-III (25%;
7
45%;30%) ke Toko Bahan Bangunan
Pelaksanaan konstruksi Tahap I Tw-I; Tw-II; Tw-
8
III (25%; 45%; 30%)
Pemesanan, Pengiriman, dan Pemeriksaan
9 Bahan Bangunan Tahap 2 Tw-I; Tw-II; Tw-III
(25%; 45%; 30%)
Transfer Dana Tahap 2 Tw-I; Tw-II; Tw-III (25%;
10
45%; 30%) ke Toko Bahan Bangunan
Pelaksanaan konstruksi Tahap 2 Tw-I; Tw-II; Tw-
11
III (25%;45%;30%)
Laporan Penggunaan Dana Tw-I; Tw-II; Tw-III
12
(25%; 45%; 30%)

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 89


TAHAP PRA PELAKSANAAN PENINGAKAT KUALITAS (PK) BENTUK BAHAN BANGUANAN
TAHUN 2018
No. URAIAN KEGIATAN
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept.
I. Tapan Pra Pelaksanaan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Review Penyiapan CPB
a) Sosialisasi
b) Verifikasi CPB
c) Penyusunan Proposal

TAHAP PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS (PK) BENTUK BAHAN BANGUNAN


TAHUN 2018
No. URAIAN KEGIATAN
April Mei Juni Juli Agustus Sept. Okt. Nov.
II. Tapan Pelaksanaan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penetapan SK Penerima Bantuan Oleh
2
Bupati/Walikota
3 Pengadaan Penyedia Bahan Bangunan
4 Proses pengajuan dana Triwulan I Oleh SKPD
5 Pencairan Dana dari Kasda Triwulan I ( 25% )
Penyaluran dan Pemeriksaan Bahan
6
Bangunan Tahap I
Pembayaran Dana Triwulan I ke Penyedia
7
Bahan Bangunan

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 90


TAHAP PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS (PK) BENTUK BAHAN BANGUNAN
TAHUN 2018
No. URAIAN KEGIATAN
April Mei Juni Juli Agustus Sept. Okt. Nov.
II. Tapan Pelaksanaan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
8 Pelaksanaan konstruksi Triwulan I
9 Laporan Pengunaan Dana Triwulan I

10 Proses pengajuan Dana Triwulan II Oleh SKPD

11 Pencairan Dana dari Kasda Triwulan II ( 45% )


Penyaluran dan Pemeriksaan Bahan
12
Bangunan Triwulan II
13 Pelaksanaan konstruksi Triwulan II
Pembayaran Dana Triwulan II ke Penyedia
14
Bahan Bangunan
15 Laporan Pengunaan Dana Triwulan II

16 Proses pengajuan Dana Triwulan III Oleh SKPD

Pencairan Dana dari Kasda Triwulan III ( Sisa


17
s/d Triwulan II )
Penyaluran dan Pemeriksaan Bahan
18
Bangunan Triwulan III
19 Pelaksanaan konstruksi Tw. III
Pembayaran Dana Triwulan III ke Penyedia
20
Bahan Bangunan
21 LPD Tw. III &Pelaporan 100 %

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 91


DAFTAR ISTILAH

APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara


APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
BAPPENAS : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
BAPPEDA : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
BPK : Badan Pemeriksa Keuangan
BPS : Badan Pusat Statistik
BRS : Bantuan Rumah Swadaya
BPKAD : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
CPB : Calon Penerima Bantuan
DAU : Dana Alokasi Umum
DAK : Dana Alokasi Khusus
DPA : Daftar Penggunaan Anggaran
DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
DPR-RI : Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
DRPB2 : Daftar Rencana Penggunaan Bahan Bangunan
E-Monitoring : Elektronik Monitoring
IPD : Infrastruktur Publik Daerah
K/L : Kementrian/Lembaga
MBR : Masyarakat Berpenghasilan Rendah
KPPN : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 92


KPA : Kuasa Pengguna Anggaran
KRISNA : Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran
OPD : Organisasi Perangkat Daerah
Perpres : Peraturan Presiden
Permen : Peraturan Menteri
Pergub : Peraturan Gubernur
Perbup : Peraturan Bupati
Perdes : Peraturan Desa
PPDPP : Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan
PPK : Pejabat Pembuat Komitmen
PA : Pengguna Anggaran
PB : Pembangunan Baru
PK : Peningkatan Kualitas
PPTK : Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
PUPR : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
RAB : Rencana Anggaran Biaya
RK : Rencana Kegiatan
RKPD : Rencana Kegiatan Pemerintah Daerah
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
RTLH : Rumah Tidak Layak Huni
Satker : Satuan Kerja

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 93


SNVT : Satuan Non Vertikal Tertentu
SKPKD : Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah
SIMDAK : Sistem Informasi Manajemen Dana Alokasi Khusus
SPM : Surat Perintah Membayar
SK : Surat Keputusan
TKD : Tim Koordinasi Daerah
URK : Usulan Rencana Kegiatan
UU : Undang-Undang

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 94


DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA
1) Permendagri 13/2006 ttg Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
2) Arah Kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2019;
3) Renstra Kementrian PUPR Tahun 2015 – 2019;
4) UU No. 18/2017 tentang APBN;
5) UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah;
6) Perpres No. 107/2017 tentang Rician APBN;
7) Perpres No. 79/2017 tentang Rencana Kerja Pemerintah 2018;
8) Perpres No. 5/2018 tentang Perubahan atas Perpres No.123/2016 tentang Petunjuk
Teknis DAK Fisik;
9) Permen PUPR No. 21/PRT/M/2017 tentang Petunjuk Operasional Penyelenggaraan
DAK Infrastruktur PUPR;
10) PMK112/2017 tentang Perubahan Atas PMK No. 50/PMK 07/2017 Tentang
Pengelolaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa;
11) Permen PUPR Nomor 07/PRT/M/2018, Tentang Bantuan Stimulan Perumahan
Swadaya;
12) Surat Edaran Dirjen Penyediaan Perumahan Nomor 12/SE/Dr/2018, Tentang Pedoman
Teknis Pelaksanaan DAK Bidang Perumahan dan Permukiman Sub Bidang Rumah
Swadaya;

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 95


13) Arah Kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2019, Kementrian Perencanaan
Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional;
14) Kebijakan Pengalokasian dan Penyaluran dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, Kementrian
Keuangan;

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 96


CATATAN

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 97


CATATAN

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 98


CATATAN

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 99


CATATAN

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 100


CATATAN

Direktorat Rumah Swadaya – Ditjen. Penyediaan Perumahan – PUPR 101

Anda mungkin juga menyukai