Anda di halaman 1dari 3

MUCOSITIS

Mucositis oral adalah keadaan yang menyebabkan rasa sakit, peradangan atau
ulserasi pada mukosa mulut, yang bisa menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan.
Ulser-ulser ini dapat menyebar dan berdarah. Rasa sakit yang lebih parah lagi
dapat menyebabkan kesulitan saat makan atau minum. Mucositis oral mengenai
hampir semua pasien radioterapi untuk kanker-kanker kepala dan leher, dan di
atas 70% dari pasien-pasien tersebut menggunakan chemotherapy dengan dosis
tinggi.

ETIOLOGI
Penyakit berbahaya dan penggunaan chemotherapy dengan dosis tinggi adalah 2
faktor penting dalam menentukan kejadian dan keparahan dari mucositis oral.
Kerusakan pembuluh darah dan kelainan stomatotoxic menjurus kepada
mucositis oral lebih parah, tetapi masih banyak factor-faktor yang dapat menajadi
keparahan dari mucositis oral. Bahkan dapat juga menjadi risiko kematian akibat
sepsis jika pathogen memasuki ulser pada pasien immunocompromised.
GEJALA
Tanda-tanda dan gejala paling awal dari oral mucositis antaralain eritema dan
edema, sensasi terbakar, dan peningkatan sensitivitas makanan panas atau pedas.
Daerah-daerah eritematosa mungkin berkembang menjadi desquamative putih
yang tinggi bercak dan kemudian menjadi ulcer yang menyakitkan. Yang terakhir
tidak hanya terinfeksi, tetapi juga merusak nutrisi dan asupan cairan, yang
berakibat pada malnutrisi dan dehidrasi yang semakin mengganggu regenerasi
mukosa.

LOKASI
Pada mukosa tidak berkeratin yang dapat digerakkan dari
Palatum mole&palatun durum, pipi dan bibir, permukaan ventral&dorsal
Lidah, dasar mulut,dan gingiva,
lesi cenderung muncul kembali di lokasi yang sama di setiap mucositis. Lesi oral
biasanya hilang tanpa pembentukan bekas luka kecuali mucositis dengan infeksi
serius atau xerostmia.

TERAPI
1. Menjaga Oral hygiene sangat penting dalam pencegahan mucositis .termasuk
menyikat gigi secara teratur dengan bulu sikat yang lembut merupakan salah satu
tindakan yang bertujuan menjaga kesehatan mulut. Hal ini dapat membantu
meminimalkan efek mukositis akibat kemoterapi, karena dapat mengurangi
jumlah mikroflora, nyeri dan perdarahan, serta mencegah infeksi.

2. berkumur dengan zat yang mengandung saline, sodium bikarbonat,campuran


normal saliine dengan sodium bikarbonat, madu, dan beberapa jenis herbal
tertentu.

3. Penggunaan antiseptic antara lain chlorhexidine, hidrogenperoksida, dan


povidone iodine.

4. penggunaan anti inflamasi berfungsi untuk mengurang inflamasi yang


terjadi akibat mukositis.Beberapa agen anti inflamasi diantaranya kamilason
liquid, chamomile, dan kortikosteroid oral.
6. penggunaan obat topikal yang diberikan untuk memberikan proteksi mukosa
secara topikal,diantaranya adalah lidocaine, capsaicine, dan morfin topikal dan
berkumur dengan obat kumur non-alkohol seperti kombinasi garam dan soda
kue.

Source:

Eilers, J. 2004. Nursing intervention and supportive care for the prevention and
treatment of oral mucositis associated with cancer treatment. Oncology Nursing
Forum. 31(4), 13-28

Kostler, W. J., Hejna, M., Wenzel, C., Zielinski, C. C.(2001). Oral mucositis
complicating chemotherapy and/or a radiotherapy: options for prevention and
treatment. CA A Cancer Journal For Clinicians. 51(5), 293-294.

Anda mungkin juga menyukai