(STIEPARI) SEMARANG
KAMPUS : BENDAN NGISOR TELP. (024) 8317391 - 8317501
Website: www.stieparisemarang.ac.id
SEMARANG
HASIL UAS DISERAHKAN MELALUI EMAIL PALING LAMBAT TANGGAL: 26 AGUSTUS 2018 JAM 23.59
1. Bagi organisasi, sistem gaji/remunerasi yang telah ada bukan semata-mata hanya
untuk memenuhi Peraturan Pemerintah Daerah dalam kaitannya dengan Upah
Minimum Regional (UMR), tetapi yang lebih penting lagi adalah untuk menciptakan
“keseimbangan/fairnesses” antara apa yang diberikan pegawai pada organisasi
yang diimbangi oleh apa yang diberikan organisasi untuk pegawainya.
Pertanyaan:
a. Bilamana Anda adalah seorang kepala sekolah dari lembaga pendidikan swasta
baik sekolah umum maupun sekolah yang berbasis agama (Sekolah Dasar,
Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, atau Sekolah Menengah
Kejuruan). Anda diminta oleh yayasan/owner lembaga pendidikan swasta
tersebut untuk menyusun sistem penggajian yang mencerminkan rasa
keadilan serta mampu menciptakan “keseimbangan/ fairnesses”, sekaligus
mendatangkan asas kemanfaatan baik bagi sekolah maupun bagi pegawai (guru
dan tenaga kependidikan).
b. Bagaimana filosofi penggajian menurut perspektif Anda! Paparkan dengan
contoh konkrit!
4. Manajemen karir meliputi segala urusan yang bersangkutan dengan pegawai dan
tugas yang diberikan kepadanya. Lebih jauh lagi, manajemen karir sesungguhnya
juga menjangkau hal-hal yang bersifat kualitatif dan sukar diukur seperti keinginan
dan harapan pegawai (guru, tenaga administrasi dan sebagainya) dalam hidup dan
pekerjaannya.
Namun demikian masalah karir pegawai (guru, tenaga administrasi dan sebagainya)
tidak hanya menjadi urusan pegawai (guru, tenaga administrasi dan sebagainya)
semata, tetapi juga menjadi tugas organisasi/instansi (Kepala Sekolah dan atau
Yayasan yang menaunginya jika Lembaga Pendidikan Swasta). Oleh karena itu
kesuksesan proses pengembangan karir tidak hanya penting bagi pegawai (guru,
tenaga administrasi dan sebagainya), tetapi juga penting bagi organisasi (Kepala
Sekolah) secara keseluruhan.
a. Argumentasikan mengapa manajemen karir diperlukan, sehingga pimpinan
sebuah organisasi/sekolah terdorong senantiasa menyikapi bahwa sistem
karir dalam organisasi perlu mendapat prioritas! Berikan dengan contoh
dan kasus konkrit!
b. Paparkan tentang manajemen karir di tempat anda bekerja (sebutkan nama
institusi tempat Anda bekerja tersebut)
Setelah Anda paparkan, kemudian argumentasikan penilaian Anda terhadap
manajemen karir di tempat Anda bekerja tersebut!
5. Hasil Diskusi:
Buatlah rangkuman hasil diskusi kelompok Anda masing-masing dengan
menggunakan narasi yang jelas, singkat, dan lengkap serta sistematis. Walaupun 1
kelompok tidak diperkenankan sama persis. Hendaknya masing-masing mahasiswa
menggunakan gaya bahasanya sendiri-sendiri.
CATATAN:
☞ ALAMAT EMAIL: mengkumarhendi@gmail.com
☞ JANGAN KIRIM KE ALAMAT EMAIL LAIN, SELAIN ALAMAT EMAIL
TERSEBUT.
☞ JANGAN COPY PASTE HASIL JAWABAN REKAN
SEJAWAT/ATASAN/BAWAHAN/ISTRI/SUAMI ANDA.
☞ SOAL HARUS DIKERJAKAN SENDIRI!!!!
Kerjakanlah Sendiri
Budayakan Percaya Pada Kemampuan Sendiri
Sebagai Cermin Intelektual dan Pribadi Anda
Insya Allah
Best of Luck
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PARIWISATA INDONESIA
(STIEPARI) SEMARANG
KAMPUS : BENDAN NGISOR TELP. (024) 8317391 - 8317501
Website: www.stieparisemarang.ac.id
SEMARANG
LEMBAR JAWABAN
NAMA : RUBIYAH
1. Bagi organisasi, sistem gaji/remunerasi yang telah ada bukan semata-mata hanya
untuk memenuhi Peraturan Pemerintah Daerah dalam kaitannya dengan Upah
Minimum Regional (UMR), tetapi yang lebih penting lagi adalah untuk menciptakan
“keseimbangan/fairnesses” antara apa yang diberikan pegawai pada organisasi
yang diimbangi oleh apa yang diberikan organisasi untuk pegawainya
a. Dalam menyusun sistem penggajian, diawali proses analisa yang dilakukan pada saat
mulai pertama kali proses rekruitment Guru / Karyawan dilaksanakan, karena pada
saat itu akan ada seleksi wawancara yang juga proses informasi penggajian di
lembaga. juga sampai ke tahapan promosi karyawan dalam setiap jabatan dan juga
tinggi rendahnya latar belakang pendidikan dan pengalaman yang telah dimiliki nya.
Selanjutnya proses yang kedua adalah menganalisa setiap pekerjaan mulai dari besar
atau sedikit resiko yang akan di hadapi, tanggung jawab ataupun kewajiban misalnya
jumlah jam mengajarnya banyak, diatas 24 jam pembelajaran per minggu, tentunya
tanggung jawabnya berbeda yang hanya 24 jam perminggu atau dibawahnya. Juga
dalam hal jabatan harus diuraikan dengan lebih spesifik sehingga antara jabatan satu
dan yang lainnya tidak akan tumpang tindih atau tertukar antara gaji sebagai hak
jabatan tertentu dengan jabatan yang lainnya. Lalu yang ketiga, kita harus memiliki
analisa setiap jabatan dengan mengetahui tujuan setiap jabatan dan posisi yang ada
di sekolah, jangan sampai jabatan tinggi dengan intensitas tinggi dan tingkat stress
yang tinggi gajinya malah lebih rendah dari pada bagian yang tanggung jawab nya
kecil. Untuk besaran jumlah gaji, honor lembur, insentif atau bonus kita hitung
dengan menggunakan rumus tertentu. Setiap bagian pun akan mendapatkan hak
yang berbeda. Penyusunan sistem dalam penggajian juga masuk ke dalam
perhitungan skill dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap Guru dan karyawan serta
jabatan-jabatan struktural. Tentunya Guru atau karyawan yang memiliki kemampuan
tinggi dengan cara pikir dan terobosan yang lebih kreatif akan berhak untuk
mendapatkan jumlah nominal gaji yang juga lebih tinggi. Tidak ada salahnya dalam
metode dan sistem penyusunan gaji bagian payroll juga harus melakukan ranking
atau rate dan tinggi rendahnya sehingga pada akhirnya akan terlihat semua nya
dengan jelas. Juga dalam proses penyusunan gaji harus secara transparan, detail,
jelas dan terstruktur, sehingga jangan sampai penggajian menggunakan perasaan
atau subjektif di dalam nya. Ini jelas akan membuat sistem yang sudah ada jelas akan
menjadi rusak dan profesionalisme dalam bekerja tidak akan berlangsung dengan
baik. Perhitungan dalam sistem penggajian juga harus mempertimbangkan masa
kerja setiap karyawan karena setiap karyawan berhak untuk mendapatkan kenaikan
gaji dari masa kerja dan pengabdiannya di lembaga, dengan cara kenaikan berkala
setiap dua tahunan dan kenaikan tingkat setiap empat tahunan, Kenaikan gaji secara
berkala perlu untuk dilakukan sehingga guru/karyawan akan merasa dirinya dihargai
dan diapresiasi dengan hak yang diberikan lembaga secara konsisten. jangan sampai
guru / karyawan yang sudah lama bekerja malah gajinya jauh lebih kecil dari guru /
karyawan yang baru masuk.
b. Filosofi penggajian menurut perpspektif kami adalah memberikan imbalan atau gaji
yang kompetitif dan adil bertujuan untuk meningkatkan Performance Kinerja
Guru/Karyawan dan Performance Lembaga”
Sistem penggajian yang dirasa sesuai dengan asas keadilan adalah yang berdasarkan
bobot pekerjaan. Gaji/upah dilaksanakan oleh beberapa hal, antara lain:
1. Karena guru/karyawan mendapatkan jumlah kewajiban jam mengajar sesuai formasi
yang ada.
2. Karena guru/karyawan dipromosikan ke jabatan strukutral yang jenjangnya lebih
tinggi
3. Karena memperoleh nilai performance kinerja yang baik selama periode penilaian
Sistem penggajian tersebut diatas sangat mendukung lembaga untuk meningkatkan
kinerja, baik kinerja guru/karyawan maupun kinerja lembaga secara keseluruhan,
karena sistem ini akan memotivasi guru/karyawan untuk terus meningkatkan prestasi.
Semakin baik prestasi yang diperlihatkan oleh guru/karyawan, maka semakin baik
kemungkinan guru/karyawan tersebut untuk memperoleh kenaikan gaji
2. Kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan
tugasnya atau pekerjaannya selama periode tertentu sesuai standar dan kriteria yang
telah ditetapkan untuk pekerjaan tersebut. Penilaian kinerja selama kurun waktu 1
tahun (tahun 2017) dilihat dari prespektif Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang
standar proses, adalah sebagai berikut : II. PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK),
kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran,
materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian
hasil belajar, dan sumber belajar.
A. Silabus
Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau
tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus
dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan
oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/ madrasah
atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau
Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan. Pengembangan silabus disusun di
bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan
untuk SD dan SMP, dan dinas provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan
untuk SMA dan SMK, serta departemen yang menangani urusan pemerintahan di
bidang agama untuk Ml, MTs, MA, dan MAK.
3. Latar Belakang Masalah Pengaruh Tunjangan Sertifikasi Guru dan Kinerja Guru
terhadap Hasil Belajar Peserta Didik
Salah satu upaya yang dilakukan untuk melaksanakan tujuan pendidikan nasional
adalah perbaikan yang dilakukan melalui pendidikan dengan cara meningkatkan
kinerja guru. Hal ini menyikapi tantangan di dunia pendidikan untuk menghasilkan
kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing di era global. Sebagai upaya
dalam meningkatkan prestasi kerja, tentu saja diperlukan motivasi yang dapat
mendorong para guru untuk berprestasi. Tanpa adanya motivasi tentu saja usaha
tersebut terasa sulit karena tidak adanya dorongan yang bisa membuat para guru
termotivasi. Kemampuan guru yang dilandasi motivasi akan mendorong guru untuk
menunjukkan perilaku yang kuat sehingga dapat diarahkan untuk mencapai tujuan
tertentu. Guru menjadi seorang pendidik karena adanya motivasi untuk mendidik,
apabila tidak ada motivasi maka hasil kinerjanya tidak akan maksimal, tetapi pada
dasarnya motivasi bisa datang dari mana saja baik dari dalam diri sendiri maupun dari
luar.
Pemerintah saat ini telah memberikan perhatian yang lebih dalam masalah
pendidikan, khususnya masalah kesejahteraan guru. Dahulu, menjadi seorang guru
dapat dikatakan masih sangat sulit mendapatkan kesejahgteraan sehingga sampai
mendapat julukan “Pahlawan tanpa tanda jasa”. Seiring dengan pembaharuan dalam
sistem pendidikan Indonesia, memperbaiki kesejahteraan guru adalag tujuan utama
pemerintah saat ini dengan maksud agar tujuan pendidikan nasional yaitu
menghasilkan guru yang berkompeten dalam bidangnya dan menghasilkan sumber
daya yang mampu bersaing di era global dapat tercapai. Salah satu upaya pemerintah
untuk memperbaiki kesejahteraan guru adalah dengan pemberikan tunjangan
sertifikasi guru. Sertifikasi bagi guru ini diadakan dengan tujuan untuk menghasilkan
guru-guru yang berkompeten dalam bidang tugasnya masing-masing. Program
sertifikasi ini dilaksnakan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi guru
sebagai tenaga pendidik yang profesional. Melalui sertitikasi guru ini dituntut agar
guru bersungguh sungguh menjalankan tugasnya dan mengerahkan segala pemikiran
dan kreatifitasnya pagi pendidikan.
Sertifikasi merupakan bentuk penghargaan dari pemerintah atas pencapaian kinerja
guru. Program sertifikasi menuntut para guru untuk dapat melaksanakan
kewajibannya sebagai tenaga pedidik yang profesioanl, jika para guru tidak dapat
memenuhi kewajibannya, maka secara otomatis pemerintah akan memberhentikan
tunjangan sertifikasinya. Syarat utama untuk mengikuti program sertifikasi guru
adalah bahwa guru harus memiliki kualifikasi akademik yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Setelah lulus dari uji kompetensi program sertifikasi, maka guru akan
mempunyai sertifikat sebagai bukti keprofesionalannya sebagai tenaga pengajar,
manfaat yang diharapkan dengan diadakannya program sertifikasi adalah munculnya
keingingan para guru untuk meningkatkan kualitas dirinya sebagai tenaga profesional.
B. Kajian Teori
1. Sertifikasi Guru
Pengertian Sertifikasi Guru
Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen bab IV tentang
kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi.
Pasal (8) Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,
sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
Pendidikan Nasional.
Pasal (9) Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 diperoleh melalui
pendidikan tinggi program diploma empat.
Undang-undang guru dan dosen bab 1 pasal 1 kompetensi adalah seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan
dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Pasal 10
1.1.Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional yang
diperoleh melalui pendidikan profesi.
1.2.Ketentuan lebih lanjut mengenai kompetensi guru sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dengan peraturan pemerintah.
Menurut Muclis Masnur (2007, h. 17) Sertifikasi guru adalah proses pemberian
sertifikat pendidik untuk guru yang telah memenuhi standar kompetensi
guru. Sertifikasi guru bertujuan untuk : (1) menentukan kelayakan guru dalam
melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan
nasional, (2) meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan, (3) meningkatkan
martabat guru, (4) meningkatkan profesionalits guru, (5) meningkatkan
kesejahteraan guru
Dari pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa sertifikasi guru adalah suatu
proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru yang telah memenuhi standar
kompetensi guru dalam bentuk penilaian portofolio yang bertujuan untuk :
meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan, meningkatkan profesionalitas guru,
dan meningkatkan kesejahteraan guru.
2. Tinjauan tentang Kinerja Guru
A. Definisi Kinerja Guru
Istilah kinerja berasal dari kata job performance/actual performance yang dapat
diartikan sebagai prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh
seseorang. Guru dapat mencapai kinerja yang maksimal jika guru mau berusaha
untuk mengembangkan seluruh kompetensi yang dimilikinya dan juga
memanfaatkan serta menciptakan situasi yang ada di lingkungan sekolah sesuai
dengan aturan yang berlaku.
Anwar Prabu Mangkunegara mendefinisikan kinerja (prestasi kerja) sebagai hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Kemudian menurut Ivor K.
Davies mengatakan bahwa ada empat ciri seseorang yang memiliki pekerjaan
sebagai guru, ciri-ciri tersebut adalah (Musarofah, 2008):
A.1. Merencanakan, yaitu pekerjaan seorang guru menyusun tujuan belajar.
A.2.Mengorganisasikan, yaitu pekerjaan seorang guru untuk mengatur dan
menghubungkan sumber-sumber belajar sehingga dapat mewujudkan tujuan belajar
dengan cara yang paling efektif, efesien, dan seekonomis mungkin.
A.3. Memimpin, yaitu pekerjaan seorang guru untuk memotivasi, mendorong, dan
menstimulasikan murid-muridnya sehingga peserta didik siap mewujudkan tujuan
belajar.
A.4. Mengawasi, yaitu pekerjaan seorang guru untuk menentukan apakah fungsinya
dalam mengorganisasikan dan memimpin di atas telah berhasil dalam mewujudkan
tujuan yang telah dirumuskan. Jika tujuan belum dapat diwujudkan, maka guru harus
menilai dan mengatur kembali situasinya.
4. Ketaatan guru pada disiplin tugas. Setiap lembaga pendidikan telah dibuat
aturan-aturan yang harus diindahkan oleh para guru maupun tenaga pendidikan
lainnya, bahkan sebagai pegawai negeri. Aturan-aturan tersebut telah dibakukan
menjadi aturan kepegawaian. Hal ini untuk menjadikan kelancaran pada
jalanya proses belajar mengajar maupun citra baik dari masyarakat yang ingin
memanfaatkan jasa lembaga tersebut (Sukadi, dalam Musarofah, 2010).
Berdasarkan uaraian di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kinerja
guru adalah hasil kerja yang tampak secara nyata yang dicapai melalui usaha-usaha
tertentu. Kinerja seorang guru diukur berdasarkan indikator yang telah ditetapkan
pemerintah. Melalui indikator tersebut dapat dilihat apakah tujuan pembelajaran
telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
3. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Sukmadinata Nana Syaodih (2005, h. 92) mengatakan hasil belajar
merupakan realisasi dari kecakapan-kecapakapan potensial atau kapasitas yang
dimiliki seseorang.
3. INSTRUMEN PENELITIAN
Isilah angket penelitian ini dengan memberikan tanda (x) pada pilihan jawaban yang
tersedia di kolom sebelah kanan. Adapun Pilihan Jawaban yang disediakan adalah
sebagai berikut:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
RR = Ragu-Ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
No PERTANYAAN JAWABAN
SS S RR TS STS
Sertifikasi Profesi Guru
1. Penilaian Portofolio merupakan metode yang
tepat untuk mendapatkan sertifikasi guru
2. Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru
merupakan metode yang tepat untuk
mendapatkan sertifikasi guru
3. Sertifikasi dilaksanakan dengan tujuan untuk
menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan
tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan
tujuan pendidikan nasional
4. Manfaat sertifikasi adalah meningkatkan
kesejahteraan guru
5. Sertifikasi dilaksanakan dengan tujuan untuk
meningkatkan mutu hasil pendidikan
6. Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru dalam
sertifikasi dapat meningkatkan pengetahuan
guru tentang profesionalisme kerja
7Manfaat sertifikasi adalah melindungi profesi
guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten
yang dapat merusak citra profesi guru.
8.Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru dalam
sertifikasi dapat meningkatkan profesionalisme kerja guru
9. Manfaat sertifikasi adalah melindungi
masyarakat dari praktik-praktik pendidikan
yang tidak berkualitas dan tidak profesional.
10. Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru dalam
sertifikasi dapat meningkatkan pengalaman
dan keterampilan guru dalam mengajar
11. Portofolio dalam proses sertifikasi
menggambarkan pengetahuan keterampilan
dan kelayakan guru untuk mendapatkan
sertifikat pendidik
Isilah angket penelitian ini dengan memberikan tanda (x) pada pilihan jawaban yang
tersedia di kolom sebelah kanan. Adapun Pilihan Jawaban yang disediakan adalah
sebagai berikut:
S = Selalu
SR = Sering
KD = Kadang-kadang
TP = Tidak pernah
No PERTANYAAN JAWABAN
SL SR KD TP
1.Saya memasuki kelas untuk mengajar tepat waktu
2.Saya mengakhiri kegiatan mengajar di kelas
untuk lebih cepat dari waktu yang ditentukan
3.Saya menyediakan sarana pengajaran yang
dibutuhkan untuk mengajar
4.Saya memperhatikan setiap siswa dalam
kegiatan belajar di kelas
5.Saya menggunakan sarana/alat peraga yang
ada dalam prosess pembelajaran bila ada
supervisi kelas oleh kepala sekolah
6.Saya mendorong siswa menggunakan
sarana belajar seoptimal mungkin.
7.Saya melakukan pretest sebelum memulai pengajaran
8.Saya melakukan post test sesudah
melakukan aktivitas pengajaran
9.Saya memberikan pertanyaan secara
lisan selama proses pembelajaran
10.Saya memeriksa hasil ulangan harian secara cermat
11.Saya menilai kegiatan siswa ketika sedang
menjawab soal ulangan
12.Saya membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar
13.Saya memberikan arahan pada siswa tentang
cara belajar yang baik
14.Saya memberi nasehat pada siswa yang
mengalami kesulitan dalam masalah pribadi
Isilah angket penelitian ini dengan memberikan tanda (x) pada pilihan jawaban yang
tersedia di kolom sebelah kanan. Adapun Pilihan Jawaban yang disediakan adalah
sebagai berikut:
A = YA
B = KADANG-KADANG
C = TIDAK
4. A. Manajemen Karir
Manajemen karir adalah proses di mana organisasi mencoba untuk menyesuaikan
minat, karir individual, dan kemampuan organisasi dalam merekrut karyawan. Proses
tersebut melibatkan kegiatan lain yang saling berhubungan, antara lain perencanaan
karir, pengembangan dan konseling karir, serta pengambilan keputusan karir.
Dalam sebuah organisasi / lembaga manajemen karir sangat perlu karena merupakan
upaya yang dilakukan organisasi / lembaga untuk mengelola alur pergerakan para
karyawan sepanjang waktu melalui jabatan yang tesedia. Melalui cara yang dapat
memenuhi sasaran organisasi dan individual.
Contoh kasus konkrit dengan adanya manajemen karir di suatu organisasi / lembaga
manakala lembaga membutuhkan seseorang untuk menduduki salah satu jabatan
struktural yang kosong, maka dengan adanya manajemen karir, lembaga tinggal
mengambil salah satu dari sekian calon yang memenuhi syarat sesuai dengan
prosesdur operasional standar (POS) nya.
MAKALAH
MANAJEMEN KARIR GURU SMK PANCA BHAKTI BANJARNEGARA
DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
Berdasarkan data dan analisa maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa dalam
manajemen karir guru untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMK Panca Bhakti
Banjarnegara, telah melakukan serangkaian kegiatan sebagai berikut:
1. Dalam perencanaan program dilakukan oleh guru yaitu dengan berusaha
mendapatkan nilai agar karirnya naik, disiplin diantaranya selain itu
mengembangkan diri, menulis PTK, mengikuti workshop, diklat,
menjalankan tugas-tugas profesional.
2. Pengembangan karir guru ini meliputi penugasan, kenaikan jabatan/pangkat,
dan promosi. Penugasan yang diberikan berdasarkan pada lama bekerja,
prestasi kerja dan disesuaikan dengan linearitas bidang studi. Kenaikan
pangkat/jabatan diberikan atas dasar penilaian kinerja, kompetensi, dan angka
kredit. Dan promosi guru dilakukan berdasarkan kompetensi dan kemauan.
3. Pemberhentian guru dilakukan karena guru itu sudah memasuki batas usia
pensiun, dan guru yang mengajukan permohonan pensiun dini.
4. Dalam peningkatan mutu pendidikan yang dilakukan oleh guru dengan
belajar, meningkatkan kualitasnya, meningkatkan materi, meningkatkan
dalam menggunakan metode, meningkatkan sarana, meningkatkan kualitas
belajar, meningkatkan kualitas profesional terkait bidang studi, cara belajar-
mengajar, selalu mengupdate pengetahuan, meningkatkan penguasaan IT dan
meningkatkan kompetensi akademik secara mandiri. Selain dari guru ada
juga strategi yang digunakan kepala sekolah dalam meningktkan mutu
pendidikan yaitu dengan selalu berusaha meningkatkan kompetensi guru dan
fokus ke guru, selalu belajar membuka dunia baru dan belajar IT.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi baik faktor yang mendukung maupun
faktor yang menghambat. Faktor pendukung berupa besarnya dukungan dari
sekolah, terjalinnya kerjasama yang baik antara guru dan semua pihak
sekolah, kinerja guru, lingkungan sekolah yang baik, adanya sistem mutu
yang berstandar (ISO), jumlah siswa, dan sarana prasarana yang
memadai.
Faktor penghambatnya berupa dukungan pemerintah, kurang lamanya masa
kerja guru, nilai angka kredit, dan kualitas akademik.