SKRIPSI
NURAFNI MASSAL
J 111 13 042
BAGIAN ORTODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
GAMBARAN TINGKAT KEBUTUHAN DAN
KEBERHASILAN PERAWATAN ORTODONTIK
BERDASARKAN INDEKS ICON DI RSGM UNHAS
SKRIPSI
OLEH:
NURAFNI MASSAL
J 111 13 042
BAGIAN ORTODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
berdasarkan indeks ICON di RSGM UNHAS”. Salam dan shalawat tak lupa
penulis panjatkan kepada Rasulullah SAW, yang telah menjadi teladan terbaik
sepanjang masa. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat mencapai
gelar Sarjana Kedokteran Gigi. Penghargaan dan ucapan terima kasih yang
terdalam kepada orang tua penulis Ibunda Dra. Hj. Cia dan Ayahanda Alm.
Drs. Massal akan cinta kasih, doa, dukungan semangat dan materi yang tak
ternilai yang selalu diberikan dan seluruh keluarga penulis yang tak henti-hentinya
bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
petunjuk, saran, dan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
iv
kepercayaan kepada penulis untuk menimba ilmu di Fakultas Kedokteran
menjadi amalan dan berkah dari Allah SWT. Penulis sebagai mahkluk ciptaan-
Nya yang tidak luput dari kesalahan dan menyadari bahwa skripsi ini jauh dari
konstruktif bagi skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat menambah pengetahuan dan
Nurafni Massal
v
GAMBARAN TINGKAT KEBUTUHAN DAN KEBERHASILAN
PERAWATAN ORTODONTIK BERDASARKAN INDEKS ICON
DI RSGM UNHAS
Nurafni Massal
ABSTRAK
Latar Belakang: Kebutuhan akan perawatan ortodontik sudah menjadi hal yang
penting di masyarakat. Mengoreksi maloklusi ataupun mencapai keseimbangan
yang baik antara hubungan oklusi gigi geligi, estetika wajah, dan stabilitas hasil
perawatan merupakan harapan dari sebuah perawatan ortodontik. Salah satu
indeks yang dipakai untuk mengukur kebutuhan dan kebehasilan dari sebuah
perawatan ortodontik adalah ICON Tujuan: untuk melihat tingkat kebutuhan dan
keberhasilan perawatan ortodontik berdasarkan indeks ICON di RSGM UNHAS.
Materi dan Metode: Sebanyak 30 model studi dan model evaluasi yang terdapat
di bagian Ortodonsia dipilih secara acak dan memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi. Model tersebut diukur berdasarkan 5 kompenen indeks ICON. Data
diproses dan dianalisis dengan perangkat lunak SPSS dan disajikan dalam bentuk
tabel. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 80% model studi
membutuhkan perawatan ortodontik. Untuk keberhasilan perawatan diperoleh
hasil sebagai berikut: a. greatly improved (3,33%), b. Substantially improved
(30%), c. Moderately improved (23,33%), d. minimally improved (26,67%) dan e.
not improved or worst (16,67%). Kesimpulan: kebutuhan perawatan ortodontik
di bagian Ortodonsia RSGM UNHAS dapat dikatakan tinggi, akan tetapi tingkat
keberhasilan perawatannya belum memberikan hasil yang memuaskan.
vi
OVERVIEW OF ORTHODONTIC TREATMENT NEEDS AND SUCCESS
LEVEL BASED ON ICON INDEX AT THE DENTAL HOSPITAL
OF HASANUDDIN UNIVERSITY
Nurafni Massal
ABSTRACT
Background: The need for an orthodontic treatment has become very important
in society. Correcting malocclusion or achieving a good balance between the
relationship of teeth occlusion, facial aesthetics, and stability of treatment result is
the desire from an orthodontic treatment. One of the index used to measure the
needs and success of an orthodontic treatment is ICON, Objective: to know the
level of orthodontic treatment need and success at Dental Hospital of Hasanuddin
University based on ICON index. Materials and Methods: A total of 30 study
models and evaluation models in Orthodontic department selected randomly and
fulfilled the inclusion and exclusion criteria. The models were measured based on
five components of the ICON index . Data were processed and analyzed with
SPSS software and presented in table. Results: The results showed that 80% of
study models require orthodontic treatment. For the success of treatment,
obtained the following results: a. greatly improved (3.33%), b. substantially
improved (30%), c. moderately improved (23.33%), d. minimally improved
(26.67%) and e. not improved or worst (16.67%) Conclusion: the need for
orthodontic treatment in Orthodontic department of Hasanuddin University
Dental Hospital is high. But the success rate of orthodontic treatment has not
reach satisfactory results.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
ABSTRACT ..................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xii
viii
4.3 Waktu Penelitian ........................................................................................ 18
4.4 Populasi Penelitian ..................................................................................... 18
4.5 Sampel Penelitian ....................................................................................... 18
4.6 Kriteria Penelitian ...................................................................................... 18
4.7 Variabel Penelitian ..................................................................................... 19
4.8 Alat dan Bahan Yang digunakan ............................................................... 19
4.9 Definisi Operasional................................................................................... 20
4.10 Prosedur Penelitian................................................................................... 20
4.11 Alur Penelitian ......................................................................................... 21
4.12 Data Penelitian ......................................................................................... 21
LAMPIRAN ..................................................................................................... 34
ix
DAFTAR TABEL
TABEL 5.3. Hasil Uji Statistk dengan Wilcoxon Sign Rank Test..........................25
x
DAFTAR GRAFIK
xi
BAB I
PENDAHULUAN
hubungan gigi atau hubungan rahang yang menyimpang dari normal. Derajat
rahang yaitu hubungan rahang bawah terhadap rahang atas. Maloklusi dapat
Maloklusi sebenarnya bukan suatu penyakit tetapi bila tidak dirawat dapat
2013, sebanyak 14 provinsi mengalami masalah gigi dan mulut yaitu 25,9%.
Prevalensi maloklusi di Indonesia masih sangat tinggi sekitar 80% dari jumlah
penduduk, dan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang cukup besar.
Hal ini ditambah dengan tingkat kesadaran perawatan gigi yang masih rendah
dan kebiasaan buruk seperti mengisap ibu jari atau benda-benda lain, karena
1
Penelitian yang dilakukan oleh Rosani pada pasien ortodontik Rumah
Malalayang oleh Astuti tahun 2011 yang mengalami maloklusi yaitu 60,2%
faktor genetik dan lingkungan (Erly Budianto et al, 2008). Daerah mulut dan
berkomunikasi baik secara vokal, fisik, dan emosional. Oleh karena itu
hubungan oklusi gigi geligi, estetika wajah, dan stabilitas hasil perawatan
susunan gigi pada manusia abad 20 dengan dengan susunan gigi pada abad
2
ke-16, dan hasilnya menunjukkan bahwa pada abad ke-20 prevalensi dan
Need (IOTN) dan Peer Assessment Rating Index (PAR), Dental Aesthetic
Index (DAI) dan masih banyak yang lain. Namun, dari beberapa indeks
tersebut, belum ada satupun yang efektif didesain untuk menilai kebutuhan
perawatan, hasil yang didapat setelah perawatan, tingkat kesulitan kasus dan
suatu indeks yang unik karena skor estetik pada ICON merupakan bagian
maloklusi. Oleh karena itu, ICON memberikan suatu nilai yang lebih
3
keseimbangan yang baik antara hubungan oklusi gigi geligi, estetika wajah,
Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) UNHAS sendiri belum memiliki
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka hal dasar yang
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk melihat tingkat kebutuhan dan
4
1.4 Manfaat Penelitian
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Oklusi
Menurut kamus kedokteran gigi, ada dua istilah yang dapat digunakan
sentral bawah dan molar ketiga atas, beroklusi dengan dua gigi di
mengalami kerusakan.
Terjadi jika gigi atas dan bawah tersusun dengan baik dan tonjol gigi
Sumawinata, 2013).
2.2 Maloklusi
2.2.1 Definisi
dari oklusi normal, hal ini terjadi karena tidak sesuainya antara
lengkung gigi dan lengkung rahang. Keadaan ini terjadi pada rahang
6
atas maupun rahang bawah. Gambaran klinisnya berupa berjejal,
masyarakat. Ini adalah masalah gigi yang paling umum kedua pada
muda telah banyak diamati dalam penampilan gigi yang baik dengan
etnis dengan hasil yang berbeda (Sandeep dan Sonia, 2012). Pada
7
maloklusi pada anak-anak India dilaporkan sebanyak 90% di Delhi
menjadi 33,7% dan dari 0,6% menjadi 6,7%. Seperti pada semua kelas
signifikan lebih besar pada anak-anak kulit putih daripada kulit hitam.
hampir 50% dari masa gigi desidui sampai masa gigi bercampur
Angle Kelas III. Misalnya, studi yang menunjukkan bahwa ras Asia
memiliki prevalensi Kelas III Angle yang lebih tinggi dari ras-ras
8
Nigeria bahwa prevalensi maloklusi Angle Kelas III mulai dari 1,2%
pada tahun 1993 sampai dengan 11,8% pada tahun 2004 (Hardy et al,
2012).
Amerika Latin pada anak usia 12-18 tahun menunjukkan bahwa lebih
Alatrach pada tahun 2014 menyebutkan bahwa lebih dari 60% anak-
9
penyebab maloklusi. Hal ini lebih umum pada kulit putih daripada pada
seperti kebiasaan buruk dan anomali dalam jumlah, bentuk, dan posisi
al, 2015)
1) Perawatan preventif
nutrisi ibu harus baik. Sedangkan pada saat periode post natal harus dijaga
gigi yang benar) serta dijaga dari kebiasaan buruk misalnya menghisap
ibu jari.
10
2) Perawatan interseptif
telah mulai tampak, untuk mencegah agar maloklusi yang ada tidak
3) Perawatan kuratif
Perawatan kuratif dapat dilakukan dengan 2 macam alat yaitu yaitu piranti
penyimpangan dari oklusi ideal yang masih dianggap normal, dan dapat
11
2.4.1 Syarat-syarat indeks yang ideal :
meskipun pada waktu dan kondisi yang berbeda. Dalam hal ini, jika
kondisi yang berbeda maka skor ataupun hasil harus tetap sama.
12
Malalignment Index (Mal), Handicapping Labio Lingual Deviation
2015 )
13
Indeks Peer Assement Rating (PAR). Indeks ini dikembangkan
2010)
yang menyebabkan masalah estetika dan sosial pada pasien juga antara
keluhan umum pasien yang datang untuk perawatan. Indeks ini telah
al, 2011).
14
Pengukuran ICON dimulai dari melihat komponen estetika. Setiap
Setelah semua kategori pada ICON telah dinilai dengan tepat maka
Penilaiaan ICON dapat dilakukan pada periode gigi bercampur atau gigi
permanen secara klinis atau pada model studi dengan disertai foto
ICON. Hal ini kemungkinan karena ukuran sampel yang relatif kecil,
2015).
15
Studi yang dilakukan untuk melihat keberhasilan perawatan yang
perbaikan minimal, 32% sedang, jelek 18% dan hanya 2% yang benar-
benar memberi hasil baik (Shella Rosalia Juli Hariyanti et al, 2011).
16
BAB III
KERANGKA KONSEP
Perawatan ortodontik
Alat Alat
ortodontik ortodontik
cekat lepasann
ICON
Keberhasilan perawatan
ortodontik
17
BAB IV
METODE PENELITIAN
Makassar.
Tiga puluh buah model studi dan model evaluasi di Bagian Ortodonsia
18
crossbite, openbite/overbite anterior, dan relasi anteroposterior
segmen bukal).
b) Model studi termasuk dalam periode gigi permanen atau periode gigi
bercampur.
a) Perawatan ortodontik
c) Keberhasilan perawatan
4.8.1 Alat :
Kaliper
Penggaris
Kertas putih
Pulpen
4.8.2 Bahan :
19
4.9 Definisi Operasional Variabel
sampel.
lengkung gigi.
20
4.11 Alur Penelitian
Pengumpulan data
Analisis Data
Hasil
pembicaraan model.
2. Pengolahan data
21
BAB V
HASIL PENELITIAN
bulan September 2016, diperoleh dua jenis data yaitu kebutuhan perawatan
Data hasil penelitian pada tabel 5.1. dapat digambarkan dalam bentuk
diagram berikut.
30
25
20
15
10
0
Tidak Butuh Butuh
Gambar 5.1. Diagram Gambaran Kebutuhan Perawatan
22
Data di atas diperoleh dari nilai model studi dengan menjumlahkan lima
komponen Index of Complexity Outcome and Need (ICON) dengan mengacu jika
nilai model studi < 43 maka pasien tidak membutuhkan perawatan sedangkan jika
nilai model studi > 43 maka pasien membutuhkan perawatan, sehingga diperoleh
sebanyak 24 orang (80%) yang membutuhkan perawatan dan 6 orang (20%) yang
ortodontik.
23
Data hasil penelitian pada tabel 5.2., dapat digambarkan dalam bentuk
diagram berikut.
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Great Substanstially Moderately Minimally Not Improved
Improved Improved Improved Improved or Worst
bahwa terdapat 1 orang pasien (3,33%) masuk dalam kategori greatly improved
atau memiliki perubahan yang sangat besar, 9 orang (30%) masuk dalam kategori
(16,67%) masuk dalam kategori not improved or worst atau tidak memiliki
perubahan.
Data diatas merupakan data hasil penelitian dalam bentuk data deskriptif.
Selanjutnya data hasil penelitian tersebut diuji dengan menggunakan uji statistik
yaitu uji Wilcoxon Sign Rank Test. Wilcoxon Sign Rank Test merupakn uji
24
komparasi non parametrik dengan membandingkan perbedaan model studi dengan
model evaluasi.
Tabel 5.3. Hasil Uji Statistk dengan Wilcoxon Sign Rank Test
Model evaluasi dan Model
Studi
Z -4.405
Asympt. Sig. (2-tailed) 0.000
Pada output SPSS dengan Uji Wilcoxon Sign Rank Test diperoleh
penilaian skor pada model studi dan model evaluasi sebesar 0,000. Penilaian skor
lebih kecil dari 0,05 (< 0,05) artinya terdapat perbedaan yang bermakna antara
25
BAB VI
PEMBAHASAN
metode observasional deskriptif pada 30 buah model studi dan model evaluasi
dan orang tua mereka. Pengetahuan orang tua dari pasein akan memberikan
rencana perawatan tergantung pada banyak faktor seperti usia, jenis kelamin, gigi,
pengetahuan, pengalaman dari dokter gigi, dan tentu saja juga pada situasi
indeks ICON hanya terdapat 80% model studi yang membutuhkan perawatan dan
terdapat 20% yang tidak membutuhkan perawatan. Hasil penelitian ini sesuai
26
Adebanke et al (2013) menunjukkan hasil bahwa kurang dari 40% pelajar di
perawatan ortodontik di RSGM UNHAS. Pada tabel 5.2 terlihat bahwa tingkat
keberhasilan perawatan yang diperoleh dari pengukuran skor indeks ICON pada
model evaluasi menunjukkan hasil terdapat 30% model evaluasi masuk dalam
yang sangat besar. Terdapat pula 16,66% model evaluasi yang masuk dalam
kategori not improved or worst yang artinya tidak terdapat perubahan pada model
evaluasi.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Shella Rosalia Juli
yang mengalami perbaikan minimal, 32% sedang, 18% jelek dan hanya 2%
27
yang benar-benar memberi hasil baik. Penelitian yang dilakukan oleh Richmond
ada perubahan. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Abtahi yang khusus
meneliti hasil perawatan pada pasien Klas II, mendapatkan persentase perubahan
sebesar 34.07% dari 70 sampel yang juga termasuk ke dalam kategori ada
peruabahan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ira Laila (2015) untuk
lepasan di RSGM UNEJ didapatkan hasil yang mengalami sedikit perubahan atau
menggerakkan sekaligus banyak gigi, melainkan hanya beberapa gigi dalam setiap
tahap, sehingga membutuhkan waktu perawatan yang lebih lama. Selain itu,
karena piranti lepasan ini dapat dipakai dan dilepas sendiri oleh penderita, maka
motivasi dari pasien untuk dilakukannya perawatan ortodontik. Alasan lain yang
28
minat dan durasi perawatan yang panjang (Bailwad et al, 2015). Rasa sakit yang
Menurut Jeffery (1987) rasa sakit juga dapat dihubungkan dengan potensi perilaku
yang tidak kooperatif pada pasien yang menjalani perawatan (Ira Laila, 2015)
penilaian pada model studi dan model evaluasi. Hal ini berarti bahwa perawatan
yang dilakukan oleh dokter gigi mampu memperbaiki maloklusi yang ada.
gigi dengan menggunakan piranti lepasan juga menunjukkan hasil bahwa terdapat
29
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
7.2 Saran
30
DAFTAR PUSTAKA
Adebanke KK, Olatunde AH, Donald OO. 2013. Normative and perceived
orthodontic treatment need of senior year dental students. Archives of
Oral Res;9(1):23-30
Bailwad SA, et al. 2015. Attitude towards malocclusion and orthodontic treatment
among 10-35 years old Malaysians. Int J of Advanced Res;3(5):1316-
1322
Deddy Desmar Dika, Thalca Hamid, Mieke Sylvia. 2011. Penggunaan Index of
Orthodontic Treatment Need (IOTN) sebagai evaluasi hasil perawatan
dengan peranti lepasan. Orthod Dent J;2(1):45-48
31
Hardy DK, Cubas YP, Orellana MF. 2012. Prevalence of Angle Class III
malocclusion: a systematic review and meta-analysis. Open J of
Epid;2:75-82
Harty FJ, Ogston R. 1995. Kamus Kedokteran Gigi. In: Sumawinata N, editor.
EGC: Jakarta; hal.215
Marya CM. 2011. Textbook of Public Health Dentistry. New Delhi; Jaypee Med
Publ (ltd):p.185-6, 210.
Oktavia Dewi. 2008. Hubungan Maloklusi dengan kualitas hidup pada remaja
SMU kota Medan tahun 2007 [Tesis]. Medan: Universitas Sumatra
Utara. hal.1-4.
32
Sandeep G, Sonia G. 2012. Pattern of dental malocclusion in orthodontic patients
in Rwanda: a retrospective hospital based study. Rwanda Med
J;69(4):13-18
Shella Rosalia Juli Hariyanti, Ari Triwardhani, Elly Rusdiana. 2011. Gambaran
tingkat keparahan maloklusi dan keberhasilan perawatan
menggunakan Index of Complexity, Outcome and Need (ICON) di
RSGM-P FKG Unair. Orthod dental J; 2(1):26-32.
Singh G. 2007. Textbook of Orthodontics. New Delhi; Jaypee Med Publ (ltd):
p.163- 6
Zreaqat M et al. 2013. Orthodontic treatment need and demand among 12- and 16
year-old school children in Malaysia. Himachal Institute of Dent
Sci;12(4):217-221
33
34
Warning # 849 in column 23. Text: in_ID
The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter. It
could
not be mapped to a valid backend locale.
NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=Model_Studi Model_Progress
/MISSING ANALYSIS.
NPar Tests
Notes
Output Created 15-Sep-2016 15:07:14
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data 30
File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics for each test are based on all
cases with valid data for the variable(s)
used in that test.
Syntax NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=Model_Studi
Model_Progress
/MISSING ANALYSIS.
[DataSet0]
35
Notes
Output Created 15-Sep-2016 15:08:16
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data 30
File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics for each test are based on all
cases with valid data for the variable(s)
used in that test.
Syntax NPAR TESTS
/WILCOXON=Model_Progress WITH
Model_Studi (PAIRED)
/MISSING ANALYSIS.
NPAR TESTS
/WILCOXON=Model_Studi WITH Model_Progress (PAIRED)
/MISSING ANALYSIS.
NPar Tests
Notes
Output Created 15-Sep-2016 15:09:20
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data 30
File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics for each test are based on all
cases with valid data for the variable(s)
used in that test.
Syntax NPAR TESTS
/WILCOXON=Model_Studi WITH
Model_Progress (PAIRED)
/MISSING ANALYSIS.
36
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Model_Progress - Negative Ranks 24a 17.48 419.50
Model_Studi Positive Ranks 5b 3.10 15.50
Ties 1c
Total 30
a. Model_Progress < Model_Studi
b. Model_Progress > Model_Studi
c. Model_Progress = Model_Studi
Test Statisticsb
Model_Progres
s - Model_Studi
Z -4.405a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
37
Model Studi
Komponen
No Estetika Crossbite RVA diastema RASB Jumlah
1 3 21 0 0 0 0 21
2 8 56 0 12 5 0 73
3 5 35 0 4 0 6 45
4 3 21 5 0 0 0 26
5 6 42 0 4 0 0 46
6 3 21 0 0 0 0 21
7 5 35 0 4 0 0 39
8 3 21 0 0 0 0 21
9 6 42 0 4 5 3 54
10 4 28 0 0 5 0 33
11 5 35 0 0 5 0 40
12 3 21 0 4 0 0 25
13 4 28 0 0 0 0 28
14 1 7 0 0 0 6 13
15 4 28 0 0 5 0 33
16 4 28 0 4 5 0 37
17 2 14 0 0 5 0 19
18 4 28 0 0 0 3 31
19 2 14 0 0 0 0 14
20 5 35 0 8 10 0 53
21 3 21 0 0 0 0 21
22 3 21 0 4 5 0 30
23 4 28 0 4 5 0 37
24 6 42 0 0 0 0 42
25 8 56 0 0 0 3 59
26 3 21 0 0 0 0 21
27 4 28 0 0 0 0 28
28 5 35 0 0 5 0 40
29 2 14 0 0 15 0 29
30 4 28 0 4 5 0 37
38
Model Progress
Tingkat
N Komponen Crossbit RV diastem RASV Jumla Keberhasila
o Estetika e A a B h n
1 21 0 4 0 0 25 -79
2 49 0 8 0 0 57 -155
3 28 0 4 0 6 38 -107
4 21 0 0 10 0 31 -98
5 42 0 4 0 0 46 -138
6 14 0 0 0 0 14 -35
7 21 0 0 5 0 26 -65
8 7 0 0 0 0 7 -7
9 28 0 0 5 3 36 -90
10 28 0 4 5 0 37 -115
11 7 0 0 0 0 7 12
12 14 0 4 0 0 18 -47
13 21 0 0 0 0 21 -56
14 7 0 4 0 3 14 -43
15 28 0 0 0 0 28 -79
16 21 0 4 5 0 30 -83
17 7 0 0 0 0 7 -9
18 21 0 0 0 3 24 -65
19 7 0 0 0 0 7 -14
20 28 0 8 10 0 46 -131
21 14 0 0 0 0 14 -35
22 14 0 4 5 0 23 -62
23 14 0 0 0 0 14 -19
24 21 5 0 0 0 26 -62
25 49 0 0 0 3 52 -149
26 14 0 0 0 0 14 -35
27 21 0 4 5 0 30 -92
28 14 0 0 0 0 14 -16
29 14 0 0 0 0 14 -27
30 7 0 4 5 0 16 -27
39
40
41