Laporan Pendahuluan-111111
Laporan Pendahuluan-111111
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peristiwa kecelakaan yang mengalami Fraktur di Indonesia merupakan pembunuh
ketiga setelah penyakit jantung koroner dan tuberculosis (Rahmawati, 2012). Open
Reduction Internal Fixation (ORIF) sebuah prosedur tindakan pembedahan medis,
mengacu pada operasi pembukaan mengatur tulang (Brunner & Suddarth, 2013, p. 8).
Setelah dilakukan proses pembedahan yang dirasakan pasien adalah nyeri (Priliana, 2014,
p. 254). Nyeri operasi fraktur femur menyebabkan pasein sulit untuk memenuhi Activity
Daily Living (Kusumayanti, 2015, p. 3).
Menurut Badan Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO) mencatat tahun
2016 lebih dari 8 juta jiwa meninggal dunia karena fraktur femur akibat kecelakaan lalu
lintas (WHO, 2016). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) oleh Badan
Penelitian dan Pengembangan Depkes RI tahun 2013 peristiwa terjatuh yang mengalami
fraktur femur sebanyak 1.775 jiwa, kasus kecelakaan yang mengalami fraktur femur
sebanyak 1.770 jiwa (Riskesdas & Depkes RI, 2013). Di Jawa Timur selama 10 bulan
dari januari sampai oktober 2016 kasus fraktur femur karena kecelakaan 1.422 jiwa (Rois,
2016). Di Kabupaten Jember jumlah kejadian fraktur periode 2017 sebanyak 104 orang
yang mengalami fraktur femur (Sujarwanto, 2017)
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik melakukan studi kasus asuhan
keperawatan pada pasien yang mengalami Post Op ORIF (Fraktur Femur) Hari Ke-2
Dengan Nyeri Akut di Ruang Seruni RSD dr.Soebandi Jember.
B. Batasan Masalah
Asuhan Keperawatan pada klien yang mengalami Post Op ORIF (Fraktur Femur) hari
ke-2 dibatasi dengan kerusakan vaskuler yang di ikuti sindrom kompartemen
berhubungan dengan Nyeri Akut di Ruang Seruni RSD dr. Soebandi Jember
C. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami Post Op ORIF (Fraktur
Femur) dengan Nyeri Akut di Ruang Seruni RSD dr.Soebandi Jember
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melakukan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami Post Op
ORIF (Fraktur Femur) dengan Nyeri Akut di Ruang Seruni RSD dr.Soebandi Jember
2. Tujuan Khusus
Melakukan pengkajian keperawatan pada pasien yang mengalami Post Op
ORIF (Fraktur Femur) dengan Nyeri Akut di Ruang Seruni RSD dr.Soebandi Jember
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Fraktur adalah patahnya pada kontinuitas tulang dan menentukan jenis dan luas
tulang, akan terjadi apabila tulang tidak kuat menahan tekanan yang diberikan pada
tulang(Bararah & Jauhar , 2013, p. 267).
Fraktur merupakan putusnya jaringan tulang yang umumnya penyebab utamanya oleh
tekanan atau trauma. Fraktur merusak kontinuitas tulang penyebabnya tekanan luar yang
datang berlebih, dibandingkan dengan yang diserap oleh tulang(Asikin,M dkk, 2013, p.
68). Jadi dapat disimpulkan oleh penulis bahwa Fraktur femur adalah hilangnya
kontinuitas tulang paha, retak atau patahnya tulang yang utuh, yang biasanya disebabkan
oleh kecelakaan pada tenaga fisik yang ditentukan jenis dan luas trauma.
2. Etiologi
Penyebab fraktur femur ada tiga menurut (Rosyidi, 2013, pp. 35-36) yaitu:
a) Trauma secara langsung
Penyebab utamanya adalah terjadi pada titik kekerasan sering bersifat terbuka dengan
garis patah menyilang dan miring (Asikin,M dkk, 2013, p. 68).
b) Trauma tidak langsung
Trauma tidak langsung penyebab patah tulang di tempat yang jauh dari tempat
terjadinya kekerasan. Yang patah pada bagian yang paling lemah dalam jalur
hantaran vector kekerasan (Asikin,M dkk, 2013, p. 68).
c) Kekerasan akibat tarikan otot
Patah tulang ini sangat jarang terjadi. Dapat berupa pemuntiran, penekukan,
penekukan dan penekanan, kombinasi dari ketiganya, dan penarikan (Rosyidi, 2013,
p. 36).
3. Manifestasi Klinis
Ada beberapa tanda gelaja fraktur menurut (Bararah & Jauhar , 2013, p. 271) yaitu:
a. Nyeri
b. Deformitas
c. Krepitasi
d. Bengkak
e. Temperature local meningkat
f. Gerakan secara tidak normal
g. Echymosis (memar)
h. Hilangnya fungsi
i. Kemungkinan lain.