Disclaimer:
{ buku ini adalah karya lumbung kampong nuswantara sebagai
dalam rangka pelatihan berkebun bagi karyawan pabrik untuk
meningkatkan kemandirian di rumah }
Semua dalam tulisan ini tanggung jawab tim, dan tidak interpretasi
atasnya. Tulisan dalam buku ini boleh disebarluaskan baik secara
elektronis maupun hardcopy. Kami berharap mereka yang
menyebarluaskan bukan untuk kepentingan pribadi atau mencari
keuntungan sendiri.
2
KATA PENGANTAR
Permakultur merupakan pendekatan holistik yang telah terbukti. Bill
Mollison dan David Holmgren memperkenalkannya awal 1970-an.
Sejak itu permakultur dipraktekkan bersama, dan banyak orang
menjadi mandiri.
Buku ini dapat digunakan oleh siapa saja yang ingin mengubah
hidupnya dan memulai kehidupan baru dalam nuansa dan naungan
alam berpikir dan alam bertindak permakultur.
3
Daftar Isi
Disclaimer ___________ 02
Kata Pengantar ___________ 03
Daftar Isi ___________ 04
Kehidupan Bahagia ___________ 05
Apakah Permakultur? ___________ 06
Mengapa Permakultur? ___________ 07
Adab Permakultur ___________ 07
Prinsip Kehidupan Lestari ___________ 10
Akhlaq/Sikap Permakultur ___________ 14
Langkah-langkah menerapkan permakultur ___________ 16
Kompos Cepat ___________ 18
Membuat Inokulan Padat ___________ 20
Irigasi Tetes ___________ 20
Irigasi Biopori ___________ 21
Irigasi Perembesan ___________ 21
Bedengan Lubang Kunci ___________ 22
Bedengan Spiral ___________ 23
Bedengan Kapiler ___________ 23
Kebun Vertikal ___________ 24
Kebun Botol Vertikal ___________ 25
Kebun Tomat Gantung ___________ 26
Kebun Hugelkultur ___________ 27
Banana Bainana ___________ 27
Akuaponik ___________ 28
Pengendalian Hama ___________ 28
Membuat MOL ___________ 28
Resep Biopestisida ___________ 29
Kompos Takakura ___________ 29
Penutup ___________ 31
Pustaka ___________ 31
4
Kehidupan yang Bahagia
Kehidupan yang bahagia adalah harapan semua orang. Banyak orang
tertipu dengan “sukses” yang hanya berarti “kaya raya” dan “banyak
uang”, namun tidak bahagia. Kebahagiaan yang dicari bukanlah
kesenangan sementara, tapi rasa tenang, rasa nyaman, rasa senang
yang berketerusan, atau lestari. Senang terus...
Mari kita baca poin-poin pilihan di bawah ini dan buatlah pilihan:
Bumi terbatas, bisakah memenuhi kebutuhan semua manusia
yang tinggal di dalamnya?
Apakah kita selama ini memanfaatkan hasil-hasil industri,
sambil mengeksploitasi bumi, sehingga kesenangan kita
menjadi sementara?
Bagaimana gaya hidup kita, dalam mengkonsumsi, membeli
barang dan jasa, keinginan dan kebutuhan, apakah berlebih-
lebihan?
Mana yang lebih bahagia, hidup banyak uang atau hidup
berkecukupan?
Apakah kita menggunakan plastik, bahan kimia, dan berbagai
alat, sehingga anak cucu kita tertimpa masalah, seperti sampah
dan penyakit?
Bagaimana hubungan antara kita dengan anak-anak kita?
Bagaimana dengan tetangga kita? Bagaimana dengan guru
anak-anak kita? Apakah semakin hari semakin renggang?
Bila anda merasakan semua poin di atas, berarti kita sama-sama
melihat ada masalah dalam kehidupan kita, kita dalam arti anda dan
saya, dan juga seluruh umat manusia di bumi ini.
Bagaimana mengubahnya? Jawabannya adalah merancang sebuah
tatanan kehidupan yang lestari. Yang bagaimanakah itu? Mari kita
cermati dahulu arti dari “lestari”.
5
Apakah Permakultur itu?
• Lestari
Perma • Stabil
• Tetap
Desain sistem
kehidupan yang
lestari, stabil
dan berkembang
• Sistem Hidup selaras
Kultur • Pertumbuhan
• Pola Pikir
sunnatullah
Permakultur adalah
“merancang kehidupan dan menjalani hidup sesuai dengan pola
dan hukum alam, atau sunnatullah, ketentuan dan hukum Allah
yang berlaku permanen bagi siapa saja di bumi ini.”
kultur
Perma
6
Permakultur adalah ilmu mendesain sistem kehidupan termasuk
sistem (desain) pertanian. Banyak pertanian dibuat dengan tanpa
desain, atau dianggap desain tapi tidak holistik. Tugas manusia
sebagai khalifah adalah mendesain kehidupan yang halal, toyib dan
berkah.
Budi pekerti
Adab
Kepedulian
Kasih sayang
7
ِ اﻟﺴﻤ ِ ْ ار َﺣ ُﻤﻮا أ َ ْﻫ َﻞ، ِ
ﺎاء َ َّ اﻷ َ ْرض ﻳ َ ْﺮ َﺣ ْﻤ ُﻜ ْﻢ َﻣ ْﻦ ِ ﰲ ْ ﻮن ﻳ َ ْﺮ َﺣ ُﻤ ُﻬ ُﻢ اﻟ َّﺮ ْﺣ َﻤ ُﻦ
َ اﻟ َّﺮاﺣ ُﻤ
“Jadilah penuh welas-asih akan dikasihi oleh Sang Pengasih.
Sayangilah siapa saja yang bumi, kamu akan disayangi sesiapa
yang di langit.”
8
diyakini bahwa alam berlimpah, bahkan dalam genggaman kita bisa
lebih dari yang kita butuhkan. Oleh karena itu manusia diundang
untuk peduli pada orang lain, karena di dalam diri kita ada hak orang
lain. Kita diundang untuk membantu sesama manusia mengakses
atau mendapatkan sumberdaya yang dibutuhkan bagi kehidupan
mereka. Apabila ada tatanan yang membuat manusia tertindas, atau
teraniaya, pastilah bukan permakultur. Permakultur merancang
kesejahteraan baik individu ataupun masyarakat. Sebagai individu,
kita perlu menjaga diri dan sesama sehingga sebagai masyarakat kita
dapat mengembangkan gaya hidup yang harmonis selaras alam.
Dalam kepeduliaannya pada diri sendiri, berarti pula kita
memberikan yang terbaik bagi diri kita, mulai dari makanan, pakaian,
rumah, teman, dan semua yang kita butuhkan. Manusia yang peduli
terhadap diri sendiri, pasti tidak akan merusak dirinya, dengan
mengkonsumsi makanan beracun, makanan yang membawa risiko
penyakit, makanan yang merusak diri. Kesadaran ini juga berarti
memberikan yang terbaik bagi orang lain.
9
Prinsip-prinsip Merancang Hidup Lestari
1. Membaca Alam dan Belajar
Geoff Lawton mengatakan lebih baik 1000x berpikir dan 1x bertindak,
agar kita betul-betul dapat membaca alam (bumi), mengerti bumi,
mempelajari bumi dan seisinya (tanaman, mikroba, jamur, tanah, air,
angin, sinar matahari, hutan, pola alam, dll).
5. Keanekaragaman
Di hutan tidak hanya satu jenis tanaman, bahkan ratusan hingga
ribuan jenis tanaman. Pertanian monokultur, termasuk pertanian
organik, melawan alam, akibatnya adalah biaya tinggi, input besar,
dan menjadikan sistem terlalu berat ditopang. Semakin beragam,
maka sistem akan membangun kestabilan sendiri dan daya tahan
sendiri, terhadap hama, terhadap serangan, dan terhadap kerusakan
sistemik.
6. Suksesi
Evolusi adalah bagaimana alam bekerja, kita dapat mengikuti evolusi,
dan mempercepatnya dengan suksesi, yaitu tahapan-tahapan
10
bagaimana alam membangun sistem dirinya, mulai dari tanaman
perintis, jamur, tanaman yang memperbaiki nitrogen, hingga pohon
besar, kemudian tanaman merambat, tanaman teduh, dll.
8. Skala
Mulailah dari yang kita mampu lakukan. Ini juga menyangkut
konservasi, dalam arti memanfaatkan energi sehingga entropi.
Jangan berlebihan dan memaksakan diri. Mulailah dari yang kecil,
dan perlahan meningkatkan kapasitas diri dan bersama komunitas.
Dalam hal skala, apabila kita memperoleh surplus, berbagilah.
9. Tanpa Sampah
Hanya manusia yang membuat sampah. Yang ada di alam selalu
dapat dimanfaatkan oleh alam kembali. Carilah yang lokal agar kita
tidak membuat polusi kendaraan. Manfaatkan semua fungsi dari
elemen. Misalnya ayam, yang menghasilkan kotoran, kita harus
manfaatkan agar dapat pupuk. Ayam juga suka berkeliaran,
manfaatkan untuk menangkap hama. Ayam juga suka mencakar-
cakar, manfaatkan untuk mengaduk kompos. Banyak peternak
menciptakan sampah kotoran dan bau karena gagal
memanfaatkannya secara positif.
11
Contoh Penerapan Prinsip
Prinsip Desain Contoh Penerapan Contoh Penerapan di Contoh Penerapan Contoh Penerapan
Permakultur pada Diri Sendiri Rumah pada Kebun pada Pendidikan
Anak
Membaca Alam dan Catat kebiasaan, jam Bagian mana yang Jalan akses dan tempat Tangkap tanda-tanda
Belajar bersama biologis, tanda-tanda mendapat paparan duduk untuk pada anak, emosi dan
Alam sakit, dll matahari, seberapa mengamati, perubahan pertumbuhan dan
lama, bagaimana udara dan pola yang ada perkembangan anak
bersirkulasi, dll
Semua memiliki Memberikan layanan Memanen bambu untuk Memanen setiap hari Mengajak anak ikut
fungsi berlipat ganda terbaik sebagai sarana bangunan dan rehab. dengan strategi bekerja di kebun dan di
rizki Menggunakan kayu bekas penanaman dan variasi rumah sekaligus belajar
untuk tungku tanaman
Manfaat berlipat Bekerja multi tugas dan Menghubungkan Membuat gilda kebun Makan bersama anak-
ganda dengan melakukan perjalanan tampungan air hujan atau menanam tumpang anak. Piknik keluarga
bekerja sama dengan berbagai tujuan dan air abu-abu dengan sari. Memelihara ayam
sekaligus irigasi tetes. di bawah pohon.
Memanfaatkan air hitam
(limbah cair dari toilet)
untuk pengomposan
Tangkap dan Simpan Menyediakan waktu Membuat bak Menggunakan air abu- Tidur cukup dan
Energi untuk sholat, meditasi, penampungan air hujan abu untuk menyiram mengatur waktu agar
relaksasi dan ditampung di tanaman dapat bermain dan
Makan dari sumber bagian atas rumah Menggunakan batu belajar bersama anak-
lokal, yang halal toyib Membuat saluran untuk menangkap panas anak
saringan air abu-abu bagi tanaman yang
butuh kehangatan
Stabilitas dan Belajar memasak Membuat strategi Menanam gumitir dan Perlakukan anak sebagai
Keanekaragaman beraneka masakan dari integratif aliran udara, kenikir untuk menarik individu yang khas dan
12
bahan-bahan yang dapat pemanasan matahari, predator. Menanam tanggap terhadap
ditanam di kebun pengelolaan limbah air, tumpangsari kompleks kebutuhan khususnya
tangkapan air hujan
Skala: Solusi Kecil Ubahlah pola dan gaya Buatlah bangunan Mulailah membuat Anak-anak lebih
dan Sederhana hidup setahap demi rumah sesuai kebutuhan kebun tepat di depan responsif terhadap
setahap. Buatlah aturan dan skala penghuni pintu dapur dan pendekatan yang
main sendiri untuk rumah diperluas bertahap. perlahan daripada
mendorong kesuksesan. Mulailah menanam yang terburu-buru.
dibutuhkan sehari-hari
oleh dapur.
Meniru Pola Alam Perhatikan pola hidup Mulai membangun Menanam di mulai dari Hargai semangat dan
dan Mengoptimalkan berkaitan dengan gaya rumah dengan membuat pinggiran bedengan. sifat sensitif dan emosi
Tepian hidup dan kriya lahan terlebih Memvariasi ketinggian anak-anak.
menyesuaikan dengan dahulu sesuai kontur tanaman. Selalu Anak kecil dibiasakan
lingkungan, kebun dan dan pola alam. menambahkan mulsa. mengikuti pola
rumah Mengenal tanah atas kehidupan alamiah,
Mengembangkan cara sebagai tepian dan tidur, makan, bermain,
berpikir kreatif, lain menghargainya. Lantai dll.
dari kebiasaan, dan tanah atau batu?
selalu melakukan
eksperimen.
Tanpa Sampah Mengurangi Memisah sampah. Worm tower (Menara Membuat kreasi dari
menggunakan plastik. Membuat pengomposan cacing) dan traktor barang bekas untuk
Menyediakan kantong cacing. pengomposan. percobaan sains dan
belanja sendiri. Reduce- Variasi tanaman untuk kriyatangan
Reuse-Recycle. kendali hama dan
Menggunakan sabun mengundang predator
berbahan minyak kelapa
Minum jamu setiap hari
13
Sikap (Akhlaq) Permakultur
1. Masalah adalah Solusi
Masalah hadir di alam sebagai solusi. Bill Mollison mengatakan
bahwa “sawah anda tidak memiliki masalah dengan keong emas, anda
hanya kekurangan bebek”. Setiap hama (sebagai masalah) sebetulnya
adalah potensi untuk mengembangkan budidaya yang lain.
14
7. Panen secara Teori Tidak Terbatas
Apabila elemen-elemen disatukan akan memberikan panen berlipat
ganda. Kacangpanjang merambat pada batang jagung, Labu
merambat menutupi lahan menjadi mulsa, dll.
15
Integrasi elemen-elemen dalam lokasi berhubungan sehingga dapat bekerja sama, menyokong
bersama suatu fungsi dan memanfaatkan multifungsi dari elemen-elemen menciptakan tepian-
tepian produktif dalam sistem holistik swatata merupakan manifestasi alam secara paripurna.
Kebun meniru alam, kehidupan meniru kebun.
Permakultur didasarkan pada visi, “bisa”. Sebuah visi positif yang mendorong kreativitas,
memecah masalah menjadi solusi. Lahan sempit menumbuhkan kreativitas olah lahan dan
lanskap menjadi produktif dan berdayaguna.
17
4) Mengajak teman
Apabila kita sudah merasa percaya diri, kita dapat mengundang
rekan-rekan untuk melakukan arisan, kumpul-kumpul, dan
berbincang-bincang mengenai “proyek” yang telah anda lakukan.
Undang mereka untuk merasakan kebun anda. Dan di sini kita dapat
membangun komunitas bersama.
Bahan baku
Bahan organik (sampah), kering 20 kg
Bahan hijauan 1 kg
Sekam arang 2 kg (20%)
Kotoran sapi kering 6 kg (60%)
Dedak 1 kg
18
Molase 2-4 botol
EM4 atau inokulan 1 botol
Cara Membuat
1. Kumpulkan semua alat dan bahan, tentukan tempat membuat
kompos. Usahakan tempatnya teduh, tidak tergenang air
(hujan), tidak terkena matahari langsung. Proses pengomposan
jangan terlalu kering dan jangan terlau basah. Usahakan tidak
jauh dari sumber bahan baku.
2. Rajang bahan-bahan organik (2-3 cm), bisa dengan alat
perajang.
3. Campurkan bahan-bahan organik dengan kotoran sapi, sekam,
dedak dan diaduk sampai rata
4. Campurkan EM4 atau inokulan dengan molase, tambahkan air,
aduk sampai rata dan diamkan 15 menit
5. Tambahkan air yang tidak mengandung kaporit atau
disinfektan, secukupnya (15-30% dari semua bahan) [pastikan
tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering, caranya adalah
dengan mengepalkan adonan, bila masih ada air menetes,
berarti terlalu basah, bila tidak dan adonan perlahan terurai,
berarti kadar air cukup]
6. Campurkan bahan inokulan (no. 3) ke dalam adonan dan
diaduk sampai rata.
7. Masukkan adonan ke dalam karung (yang berpori). Pastikan
suhu tidak lebih dari 50°C. Bila lebih adonan diaduk2 agar gas
panas lepas.
8. Biarkan 5-7 hari kompos akan siap.
19
Membuat Inokulan Padat
Bahan baku
Sekam padi 10 kg
Bekatul kasar 20 kg
Air 21 liter
Kompos jadi (sebelumnya) 1 kg
Tetes tebu 1 botol
Cara Membuat
1. Letakkan bahan di atas tanah (bukan lantai semen), campurkan
bahan (sekam padi, bekatil dan kompos jadi)
2. Ratakan bahan dengan menambahkan air sedikit demi sedikit
agar merata (18 liter)
3. Siapkan tetes tebu dengan campuran ragi atau tape dan
larutkan ke dalam 3 liter air
4. Siramkan ke dalam adonan perlahan sehingga merata dan
muncul gumpalan-gumpalan
5. Setelah diaduk rata, buatlah tumpukan seperti gundukan
gunung setinggi 30 cm
6. Tutup dengan terpal
7. Lakukan pengadukan atau pembalikan setiap hari sampa 5-7
hari
Irigasi Tetes
20
Teknik mudah dengan mengalirkan air perlahan (seperti infus) ke
akar tanaman.
Biopori
Membuat lubang dalam tanah yang diisi mulsa, sekaligus sebagai
sengkedan dan tangkapan air hujan.
Irigasi Perembesan
Dengan bahan wadah tanah liat atau botol bekas yang dilubangi
(sangat kecil) dan dimasuki kapas, air merembes perlahan di dalam
tanah. Tanam botol bekas atau wadah tanah liat ke dalam tanah,
dekat dengan sistem perakaran tanaman. Perkirakan jangkauan air ke
akar tanaman. Kira-kira dua kali diameter wadah.
21
Bedengan Lubang Kunci
Bedengan tinggi untuk memudahkan kerja, memperluas bidang
tanam, mengkombinasikan dengan ternak cacing. Bedengan lubang
kunci digunakan untuk lahan sempit dan terbatas dan bersifat
multifungsi.
Kertas
Dilihat Kardus Sisa makanan
dari atas
rumah
Bahan mentah
kompos
22
Bedengan Spiral
Bedengan spiral adalah meniru pola keong dalam membuat rumah.
Bedengan ini ditinggikan untuk memudahkan kerja, mempermudah
irigasi, memperluas bidang tanam, mengkombinasikan dengan
kendali hama, lebih beragam tanaman, pengelolaan berbagai jenis
tanaman (suka matahari, suka air, kurang suka air, dll). Dan kolam
kecil dapat diterapkan sebagai katak bertelur dan lorong-lorong batu
untuk panjatan kadal.
Bedengan Kapiler
Bedengan kapiler memudahkan kerja, tidak perlu menyiram,
mengkombinasikan dengan ternak cacing dan memanfaatkan air
secara efisien.
23
Sayuran
Kompos &
Tanah subur
Drainase
Kain
Tampungan
air
Paralon
Kerikil berlubang-lubang Pasir
Kebun Vertikal
Memanfaatkan lahan dan bahan bekas kita dapat membuat kebun
vertikal. Misalnya memanfaatkan palet bekas.
Bagian atas
untuk tanaman
yang tinggi,
tomat, cabe
Bagian tengah
untuk tanaman
yang pendek,
letus, sawi, dll
24
Kebun Botol Vertikal
Memanfaatkan botol bekas untuk berkebun.
Lubang
untuk
pertumbuhan
Kompos
Lubang kecil
untuk tetesan
Lubang untuk
penempelan
botol
Sayuran tumbuh
melalui lubang,
ditanam setelah
disemai
25
Kebun (Tomat) Gantung
Memanfaatkan area udara untuk berkebun. Tomat digantung di atas
udara.
26
Hugelkultur
Memanfaatkan limbah kayu untuk meningkatkan ruang tanam,
menjaga teras, meminimalkan penyiraman, dll
Lapisan humus
dan mulsa
Banana Bainana
Mengikuti pertumbuhan pisang yang melingkar, kita manfaatkan
ruang tengah untuk kompos
27
Aquaponik
Mengkombinasikan antara kebun hidroponik dengan kolam ikan
Bidang
Nitrosomonas
penanaman Nitrat dll diserap mengubah
tanaman ammoniak
menjadi nitrit
Bakteri
mengubah nitrit
menjadi nitrat
Air kembali ke
kolam tidak
mengandung
ammoniak
Bidang
kolam ikan
28
EM4 atau bisa kompos cair dari cacing
Cara Membuat
1. Siapkan air 10 liter masukkan ke dalam dirigen
2. Larutkan tetes tebu dengan ragi dalam 2 liter air, aduk hingga
benar-benar larut
3. Masukkan cairan ke dalam larutan, aduk atau kocok hingga rata
4. Peram atau diamkan 5-7 hari
Resep Biopestisida
Bahan baku
1 siung bawang putih
1 siung bawang merah
1 sendok teh merica bubuk
1 toples air
1 sendok sabun cair (sabun cuci piring)
Cara Membuat
1. Rajang dan uleg/giling, tambahkan sedikit air, bawang putih
dan bawang merah.
2. Tambahkan merica bubuk dan campurlah dengan air.
3. Rendamlah dalam air selama satu jam,
4. Saringlah menggunakan saringan, kemudian tambahkan sabun
cair.
5. Campurkan hingga rata.
6. Semprotkan ramuan tersebut langsung pada tanaman (daun
dan batang), termasuk bagian bawah daun, di mana hama
biasanya berlindung dan bersembunyi.
7. Ramuan ini dapat disimpan sampai satu minggu dalam wadah
tertutup di lemari es.
Kompos Takakura
Bahan dan alat
Keranjang plastik segi empat, dilubangi di setiap sisi (lubang
seukuran 1cm)
Bantal sekam padi 2 buah
Kain kasa hitam
Kardus
29
Kompos atau inokulan padat
Cara membuat
1. Keranjang bagian dalam dilapisi kardus, di setiap sisi
2. Sampah organik rumah tangga dirajang/dicacah
3. Bantalan sekam diletakkan paling dalam, kemudian bahan
starter yang telah ada 1 minggu (bisa juga kompos yang sudah
jadi)
4. Masukkan cacahan sampah ke dalam keranjang
5. Letakkan bantal sekam ke atasnya
6. Tutup dengan kasa hitam
7. Ditutup dengan tutup keranjang
8. Setiap hari dapat ditambahkan cacahan sampah organik
9. Kompos dipanen separuhnya, dan separuhnya dapat digunakan
sebagai starter berikutnya
10. Kompos yang dipanen, dianginkan selama 1 jam sebelum dipakai
30
Penutup
Intinya adalah mengubah diri kita menjadi lebih baik, bagi diri
sendiri maupun bagi bumi. Ubahlah cara kita memandang sesuatu,
cara berpikir kita, dan perbaiki diri kita dari makanan, gaya hidup,
dll.
Pustaka
Mukadimah Permakultur: Desain Sistem Holistik. Khaerul
Anam. Tim Lumbung Kampung, Surakarta. 2016. 100 halaman.
Permaculture for Beginners, Jonathon Cardone. Stencil.
2015. 23pp.
Getting Started in Permaculture, Ross & Jenny Mars.
Chelsea Green, England. 2008. 102pp.
31