Nitip Punya Givano Ganteng Banget Ih
Nitip Punya Givano Ganteng Banget Ih
56/DIKTI/Kep/2005
Kepribadian Negosiator
Yusuf Hamdan
ABSTRACT
Negotiation has an important role on human interaction in order to fulfill their needs of life.
Negotiation enabled cooperation and in turn, resolved conflicts as well. This paper examines
a vital part of negotiation, namely negotiator’s personality. Although tactic and strategy
are important, the negotiator’s personality played a more vital role. A good tactic and strategy
will be useless in the hands of negotiator whose personality isn’t matched perfectly
with negotiation purposes. The description toward negotiator personality covered
a discussion toward negotiator’s attitude, and confidence.
bukan kepentingan terbaik bagi setiap pihak. Dia pihak lain dan diri sendiri untuk tercapainya solusi
mencontohkan bagaimana diplomat Vietnam, Xuan menang-menang. Menurut Dawson (2002:354-
Thuy, menyewa sebuah vila di pinggir kota untuk 355), negosiastor harus jujur dan tulus dalam
waktu dua setengah tahun; sedangkan lawannya bernegosiasi serta tetap kukuh kepada kesepakatan
Averell Harriman diplomat Amerika, menyewa suite yang menguntungkan semua pihak tanpa harus
room di di Hotel Ritz Paris dalam hitungan minggu mengorbankan diri sendiri. Seperti yang ditekankan
dalam perundingan tentang perang Vietnam. oleh Cohen (1980:221), dalam menjalankan
Dalam negosiasi, sudah biasa terjadi perang negosiasi hendaknya diarahkan kepada
urat-saraf. Situasi dirancang demikian rupa agar tercapainya kepuasan bersama yang membuat
rnegosiator tidak nyaman, sehingga tanpa sadar setiap pihak merasa menang. Godaan untuk
ingin segera mengakhiri negosiasi (lihat Fisher, et membelokkan ke arah keuntungan salah satu pihak
al., 2000:158). Konsesi yang diperoleh negosiator selalu muncul dalam setiap negosiasi.
lebih banyak diperoleh pada penghujung proses Negosiator yang baik, menurut Dawson, harus
negosiasi. Negosiator buruk meninggalkan bersedia menjadi pendengar yang baik. Dalam
ruangan sebelum negosiator lawan karena tidak pandangan Dawson (2002:354), hanya pendengar
bisa lagi sabar menghadapi negosiator lawan yang yang baik yang dapat menjadi negosiator menang-
bertele-tele. menang. Tanpa itu, berempati kepada pihak lain
Kakakteristik kepribadian lain yang harus menjadi muskil.
dimiliki negosiator adalah keberanian meminta lebih Menurut Fisher dkk. (2000:39-40), negosiator
banyak dari yang diharapkan. Menurut Dawson perlu mendengarkan dengan aktif dan
(2002:353), ini salah satu karakteristik terpenting memperhatikan ucapan pembicara lain. Mendengar
negosiator. Dia tidak boleh takut atau malu meminta secara aktif, meningkatkan kemampuan seseorang,
lebih dari yang diharapkan, karena khawatir diejek tidak hanya memahami sejauh yang didengar, tetapi
pihak lain. juga apa yang mereka maksudkan. Standar teknis
Dawson mengutip Kissinger yang untuk menjadi pendengar yang baik adalah
berpendapat bahwa “efektivitas konferensi menunjukkan perhatian atas penjelasan yang
tergantung pada pernyataan tuntutan seseorang.” disampaikan, memintanya sekali lagi untuk
Menyatakan posisi kemungkinan maksimum yang menjabarkan maksudnya dengan lebih jelas, dan
mungkin diperoleh, kadang-kadang sulit dilakukan. mengulang penjelasannya atas beberapa bagian
Seseorang mungkin takut atau tidak percaya diri yang mungkin membingungkan atau tidak jelas.
untuk menyatakan pernyataan penawarannya. Kegiatan mendengarkan merupakan suatu
Negosiator yang baik harus mengatasi rasa takut proses interaktif. Hal ini perlu didukung dengan
itu, dan berani untuk menyatakan posisi penggunaan bahasa tubuh, misalnya dengan
kemungkinan maksimum yang akan diterimanya. mencondongkan badan ke depan, memiringkan
Pedoman untuk bernegosiasi demi kepala sebagai tanda seseorang tengah
keuntungan kita adalah mulai dengan penawaran memperhatikan, memberikan pertanyaan, atau
yang tertinggi yang dapat dipertahankan. memberi umpan balik, memusatkan perhatian pada
Penawaran awal perlu ‘yang paling tinggi‘, karena apa yang diucapkan, bukan pada bagaimana ia
menentukan batas tertinggi yang dapat diraih dan menuturkannya, meningkatkan pemahaman
memberi ruang gerak yang leluasa selama tawar- mengenai apa yang dibicarakan dengan melakukan
menawar” (Scott, 1985:129). Penawaran harus pencatatan segera setelah pembicaraan dimulai.
dilakukan dengan tegas, jelas, tanpa permintaan Semua itu dilakukan untuk memberi tanda bahwa
maaf, atau ragu-ragu. seseorang peduli pada apa yang dikatakan pihak
Ciri lain kepribadian negosiator adalah lawan.
memiliki integritas untuk menekan demi solusi Dawson (2002:355) menyarankan untuk
menang-menang. Negosiator harus mendorong memahami yang dikemukakan pihak lain,
awal dan akan mencari tahu mengapa pihak lain dua arah, sehingga ciri lain negosiator adalah
menyatakan itu. kemampuannya menjadi pendengar yang baik
‘Tidak’ sebagai posisi pembuka dalam sebagai modal untuk memahami keinginan-
negosiasi harus dihayati oleh para negosiator, keinginan pihak lain yang menjadi dasar
khususnya para pemula. Karena keliru memahami perundingan dalam negosiasi. Kemampuan
situasi ini, dapat berujung pada penurunan mendengar yang baik terutama diperoleh dari sikap
keyakinan bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk bersedia mendengarkan pihak lain.
untuk menjadi negosiator yang baik. Negosiator juga harus memiliki tekad untuk
Ketika menguraikan mengenai manajemen maju. Negosiator yang lemah cita-citanya akan
para negosiator, Bill Scott (1985:256) menyarankan terlalu cepat memberi konsesi kepada pihak lain
empat faktor yang menjadi kriteria pemilihan dan memperoleh hanya sedikit dari pihak lain
negosiator. Salah satunya adalah ciri-ciri pribadi karena cepat puas dengan apa yang diperolehnya.
yang dimiliki. Ciri-ciri pribadi yang harus dimiliki Scott menegaskan negosiator harus memiliki
seorang negosiator, menurut pendapatnya, cukup pikiran terlatih dalam menghadapi setiap situasi
banyak. Di antaranya, negosiator harus: (1) bercita- negosiasi. Dia harus memelihara kesadaran bahwa
cita tinggi; (2) berpenampilan baik; (3) kreatif; (4) dirinya sedang berada dalam situasi negosiasi.
pandai mengemukakan pikiran; (5) pendengar yang Negosiator harus mahir dalam menggunakan
baik; (6) bertekad maju; (7) pikiran terlatih; (8) strategi dan taktik negosiasi yang cocok dengan
mempunyai daya tahan terhadap frustasi tinggi; situasi yang dihadapi.
(9) tenang; dan (10) mempunyai keyakinan pada Negosiator harus memiliki daya tahan
diri sendiri. terhadap frustasi yang tinggi. Sifat ini sangat
Scott berpendapat, negosiator harus memiliki penting untuk dihayati negosiator karena negosiasi
aspirasi yang tinggi. Ciri ini mirip dengan yang seringkali berjalan berlarut-larut dalam situasi yang
dikemukakan Dawson bahwa negosiator itu harus keras atau kadang membosankan. Situasi demikian
berani meminta lebih banyak. Negosiator yang tidak bukan saja disebabkan oleh masalah yang
berani meminta lebih tidak dapat menghasilkan dinegosiasikan, akan tetapi pihak lain dapat
transaksi dengan keuntungan yang besar karena mengarahkan proses negosiasi menjadi rumit dan
dirinya tidak tega untuk menyatakan tuntutan atau tak mudah dipecahkan. Hanya negosiator yang
aspirasi yang tinggi. memiliki daya tahan terhadap frustrasi yang tinggi
Negosiator, menurut Scott, harus dapat melewati situasi demikian dengan baik-baik
berpenampilan baik karena penampilan akan saja.
memengaruhi proses negosiasi. Harus kreatif agar Scott juga mengatakan bahwa negosiator
dapat mengusulkan berbagai ide untuk disepakati yang baik itu memiliki sifat tenang. Sifat ini penting
dan menghindarkan terjadinya deadlock. Orang karena segala yang dikemukakan dalam proses
yang tidak kreatif datang dengan hanya satu negosiasi akan menjadi bahan kesepakatan, baik
usulan. Ketika pihak lawan menolak usulan yang menguntungkan atau merugikan. Karena itu,
tersebut, maka kemacetan negosiasi tidak dapat negosiator yang tenang akan waspada agar tidak
dihindarkan. membuat kesepakatan yang merugikan di kemudian
Negosiator harus pandai mengemukakan hari.
pendapat. Pikiran itu bersifat abstrak. Hanya Akhirnya, Scott menjelaskan bahwa
kemampuan mengemukakan pikiran yang dimiliki negosiator harus mempunyai sifat percaya kepada
seseorang yang mengubahnya menjadi konkret diri sendiri. Sifat ini sangat penting karena hanya
melalui bahasa. Kelu dalam mengungkapkan negosiator yang percaya kepada dirinya sendiri
pikiran dapat menimbulkan salah paham dan yang akan berani melakukan negosiasi secara baik.
mengancam keberlangsungan komunikasi. Kepercayaan kepada diri sendiri membuat
Negosiasi berjalan dalam bentuk komunikasi negosiator berani untuk meminta lebih dan berani
3. Kesimpulan
Daftar Pustaka
Berdasarkan uraian di atas dapat dibuat
disimpulkan: Cohen, Herb. 1980. Negosiasi. Jakarta: PT. Pantja
(1) Pembahasan mengenai pribadi negosiator Simpati.
terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu tentang
Lewicki, J. et al. 2003. Negotiation. New York:
karakteristik personal negosiastor, sikap
McGraw-Hill.
negosiator, dan keyakinan negosiator.
Terdapat lima karakteristik yang harus dimiliki Purwadarminta, 1997. Kamus Umum Bahasa In-
seorang peribadi negosiator, yaitu: berani donesia. Jakarta: Departemen Pendidikan
menggali informasi lebih banyak, sabar Balai Pustaka.
bertahan lebih lama daripada negosiator lawan,
Dawson, Roger. 2002. Secrets of Power Negoti-
memiliki integritas untuk menekan agar tercipta
ating, Rahasia Sukses Seorang Negosiator
solusi menang-menang, berani meminta lebih
Ulung. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
banyak dari yang diharapkan, serta bersedia
menjadi pendengar yang baik. Selain itu, Fisher, Roger, et al. 2000. Getting to Yes: Teknik
negosiator juga mesti mengembangkan sikap Berunding Menuju Kesepakatan tanpa
yang cocok untuk bernegosiasi. Di antaranya, Memaksakan Kehendak. Penerjemah Daniel
dia harus siap hidup dalam ambiguitas, Haryono dan Gloria Situmorang. Jakarta:
memiliki semangat untuk bersaing, serta tidak Yayasan Obor Indonesia.
memiliki keputusan yang tinggi untuk disukai Pease, Allan. 1996. Bahasa Tubuh: Bagaimana
orang lain. Hal lain yang harus melengkapi Membaca Pikiran Seseorang melalui Gerak
kepribadian negosiator adalah keyakinan Isyarat. Jakarta: Penerjemah Arum Garyati.
mengenai bagaimana negosiasi berjalan. Penerbit Arcan.
Seorang negosiator harus yakin bahwa
negosiasi merupakan hubungan dua arah; Tubbs, Stewart L., dan Sylvia Moss. Human
apabila dirinya merasa ada dalam tekanan, Communication: Prinsip-PrinsipDasar.
maka pihak lain yang bernegosiasi dengannya Buku Pertama, Penerjemah Deddy Mulyana
merasakan hal serupa. Negosiator harus yakin dan Gembirasari. Bandung: PT Remaja
bahwa negosiasi merupakan proses yang Rosdakarya.
berjalan berdasarkan aturan tertentu, sehingga Scott, Bill. 1985. Strategi dan Teknik Negosiasi.
dapat direncanakan dan hasilnya dapat PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
diperkirakan. Selain itu, negosiator harus yakin