Anda di halaman 1dari 6

Terakreditasi Dirjen Dikti SK No.

56/DIKTI/Kep/2005

Kepribadian Negosiator

Yusuf Hamdan

ABSTRACT

Negotiation has an important role on human interaction in order to fulfill their needs of life.
Negotiation enabled cooperation and in turn, resolved conflicts as well. This paper examines
a vital part of negotiation, namely negotiator’s personality. Although tactic and strategy
are important, the negotiator’s personality played a more vital role. A good tactic and strategy
will be useless in the hands of negotiator whose personality isn’t matched perfectly
with negotiation purposes. The description toward negotiator personality covered
a discussion toward negotiator’s attitude, and confidence.

Kata kunci: negosiator, negosiasi, kepribadian personal

1. Pendahuluan beberapa ciri pokok negosiasi, yaitu: negosiasi


itu merupakan proses tawar-menawar. Dapat
Negosiasi saat ini telah menjadi kebutuhan dikatakan, tidak ada negosiasi tanpa tawar-
manusia hampir di segala bidang. Banyak orang menawar; dilakukan dengan jalan berunding.
berhasil memeroleh kesuksesan karena Artinya, negosiasi merupakan proses sosial yang
kemampuan negosiasi mereka. Roger Dawson bersifat damai, menjauhi segala tindakan kekerasan.
seorang pakar negosiasi, bahkan berani Mengutamakan persuasi daripada koersi; pihak
mengatakan bahwa negosiasi merupakan satu alat yang bernegosiasi saling memberi dan menerima
untuk memeroleh uang yang paling cepat (konsesi) agar dicapai kesepakatan. Pencapaian
dibandingkan dengan cara yang lain, “you’ll never kesepakatan merupakan tujuan utama
make money faster then when you’re negotiat- diselenggarakannya negosiasi. Tanpa kesepatan,
ing.” Pendapat tersebut menekankan begitu besar negosiasi yang berjalan baik dan menyenangkan
peran negosiasi dalam mencapai keberhasilan. sekalipun dipandang sebagai negosiasi yang tidak
Sebagaimana ditulis Purwadarminta dalam efektif; negosiasi merlibatkan pihak-pihak untuk
Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), negosiasi saling bekerjasama atau untuk menyelesaikan
berarti, “proses tawar-menawar dengan jalan konflik.
berunding untuk memberi atau menerima guna Sebagai proses sosial yang memiliki ciri-ciri
mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak seperti itu, negosiasi menuntut negosiator memiliki
(kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok kepribadian yang cocok untuk melakukannya
atau organisasi) yang lain” (Purwadarminta, secara berhasil. Seperti ditegaskan oleh Lewicki et
1997:686). Dari pengertian ini dapat diketahui al., kepribadian penting dalam negosiasi karena,

Yusuf Hamdan. Kepribadian Negosiator 151


“individual tend to view the actions of other par- untuk bertahan lebih lama dari negosiator lawan;
ties through a lens of personality” (Lewicki et al., (3) keberanian untuk meminta lebih; (4) integritas
2003:377). untuk menekan demi solusi menang-menang; serta
Siapakah yang memiliki ciri-ciri kepribadian (5) kesediaan untuk menjadi pendengar yang baik
yang cocok untuk menjadi negosiator? Aspek (Dawson, 2002:351-354).
kepribadian apa saja yang perlu mendapat Negosiator yang baik harus memiliki keinginan
perhatian negosiator? dan semangat terus bertanya untuk menggali
Pemahaman mengenai sifat-sifat pribadi informasi lebih banyak dari pihak lawan agar
negosiator penting untuk dikaji, karena mengetahui lebih baik dan mempertanyakan
pengetahuan demikian masih kurang disebabkan kembali berbagai asumsi yang dimilikinya
masih jarang dikaji dan diteliti. Kajian yang semakin mengenai siapa lawan itu (Dawson, 2002:351). Sifat
sering dan luas mengenai kepribadian negosiator ini mendorong negosiator melakukan investigasi
akan memberi manfaat nyata dalam mengenai apa dan dengan siapa dia akan atau
mengembangkan khazanah pengetahuan tentang sedang bernegosiasi.
negosiasi, dan memberi manfaat praktis bagi mereka Bernegosiasi adalah proses berkomunikasi,
yang ingin membina diri menjadi negosiator yang saling mendengarkan pendapat untuk mencapai
berhasil. Secara singkat, dapat dikatakan, segala sebuah persetujuan. Komunikasi, demikian
taktik dan strategi negosiasi yang ulung menjadi menurut Fisher, et al. (2000:37) “meski terjadi antara
tidak berarti di tangan pribadi yang tidak memiliki dua pihak dengan latar belakang dan tata nilai yang
ciri-ciri negosiator yang baik. sama, tidak otomatis mudah dilakukan.” Negosiator
Tulisan ini ditujukan untuk menjelaskan segi- perlu menggali informasi dengan mengambil
segi kepribadian yang cocok dikembangkan bagi langkah-langkah, yaitu: menciptakan kondisi yang
orang yang berhasrat membina diri sebagai tepat, mengusahakan agar skala waktunya tepat,
negosiator yang baik dan berhasil yang terdiri dari: menyiapkan dan mengemukakan informasi secara
(1) karakteristik personal yang harus dimiliki efektif, mendengarkan secara efektif, dan mengatasi
negosiator; (2) sikap yang harus dikembangkan hambatan “bahasa kedua” (Scott, 1985:84).
negosiator; dan (3) keyakinan yang harus dimiliki Dengan menggali informasi lebih banyak
negosiator. dapat dibangun iklim negosiasi yang ramah dan
Dengan ini diharapkan siapa yang tertarik produktif sehingga negosiasi mengarah kepada
menapaki karier sebagai negosiator akan dicapainya kerjasama (Scott, 1985:12-13). Di antara
memeroleh bekal untuk menyiapkan diri menuju yang penting untuk digali adalah pesan-pesan
negosiator profesional. Bahasannya meliputi nonverbal selama negosiasi (lihat Scott, 1985:14;
karakteristik personal negosiator, sikap negosiator, Pease, 1996:4; dan Tubbs dan Moss, 1996:113).
dan keyakinan negosiator. Negosiator yang baik harus juga memiliki sifat
sabar untuk bertahan lebih lama dari negosiator
2. Pembahasan lawan. Kesabaran adalah hal yang
menguntungkan bagi seorang negosiator
2.1 Karakteristik Personal Negosiator (Dawson, 2002:352). Kesabaran negosiator
Roger Dawson dalam bukunya Secreets of berkaitan dengan daya tahannya terus-menerus
Power Negotiationg, Rahasia Sukses Seorang memberi informasi kepada pihak lain untuk
Negosiator Ulung (2002:349-364) menjelaskan menumbuhkan pemahaman mengenai apa yang
aspek kepribadian yang harus menjadi perhatian disampaikan, dan bersabar dalam menyimak segala
adalah karakteristik personal yang harus dimiliki apa yang disampaikan pihak lain.
seorang negosiator. Menurut Dawson, Dawson (2002:352) menjelaskan negosiator
karakteristik itu terdiri dari: (1) keinginan untuk yang baik akan sabar dan tidak membiarkan tekanan
menggali lebih banyak informasi; (2) kesabaran waktu menggiringnya membuat kesepakatan yang

152 M EDIATOR, Vol. 8 No.1 Juni 2007


Terakreditasi Dirjen Dikti SK No. 56/DIKTI/Kep/2005

bukan kepentingan terbaik bagi setiap pihak. Dia pihak lain dan diri sendiri untuk tercapainya solusi
mencontohkan bagaimana diplomat Vietnam, Xuan menang-menang. Menurut Dawson (2002:354-
Thuy, menyewa sebuah vila di pinggir kota untuk 355), negosiastor harus jujur dan tulus dalam
waktu dua setengah tahun; sedangkan lawannya bernegosiasi serta tetap kukuh kepada kesepakatan
Averell Harriman diplomat Amerika, menyewa suite yang menguntungkan semua pihak tanpa harus
room di di Hotel Ritz Paris dalam hitungan minggu mengorbankan diri sendiri. Seperti yang ditekankan
dalam perundingan tentang perang Vietnam. oleh Cohen (1980:221), dalam menjalankan
Dalam negosiasi, sudah biasa terjadi perang negosiasi hendaknya diarahkan kepada
urat-saraf. Situasi dirancang demikian rupa agar tercapainya kepuasan bersama yang membuat
rnegosiator tidak nyaman, sehingga tanpa sadar setiap pihak merasa menang. Godaan untuk
ingin segera mengakhiri negosiasi (lihat Fisher, et membelokkan ke arah keuntungan salah satu pihak
al., 2000:158). Konsesi yang diperoleh negosiator selalu muncul dalam setiap negosiasi.
lebih banyak diperoleh pada penghujung proses Negosiator yang baik, menurut Dawson, harus
negosiasi. Negosiator buruk meninggalkan bersedia menjadi pendengar yang baik. Dalam
ruangan sebelum negosiator lawan karena tidak pandangan Dawson (2002:354), hanya pendengar
bisa lagi sabar menghadapi negosiator lawan yang yang baik yang dapat menjadi negosiator menang-
bertele-tele. menang. Tanpa itu, berempati kepada pihak lain
Kakakteristik kepribadian lain yang harus menjadi muskil.
dimiliki negosiator adalah keberanian meminta lebih Menurut Fisher dkk. (2000:39-40), negosiator
banyak dari yang diharapkan. Menurut Dawson perlu mendengarkan dengan aktif dan
(2002:353), ini salah satu karakteristik terpenting memperhatikan ucapan pembicara lain. Mendengar
negosiator. Dia tidak boleh takut atau malu meminta secara aktif, meningkatkan kemampuan seseorang,
lebih dari yang diharapkan, karena khawatir diejek tidak hanya memahami sejauh yang didengar, tetapi
pihak lain. juga apa yang mereka maksudkan. Standar teknis
Dawson mengutip Kissinger yang untuk menjadi pendengar yang baik adalah
berpendapat bahwa “efektivitas konferensi menunjukkan perhatian atas penjelasan yang
tergantung pada pernyataan tuntutan seseorang.” disampaikan, memintanya sekali lagi untuk
Menyatakan posisi kemungkinan maksimum yang menjabarkan maksudnya dengan lebih jelas, dan
mungkin diperoleh, kadang-kadang sulit dilakukan. mengulang penjelasannya atas beberapa bagian
Seseorang mungkin takut atau tidak percaya diri yang mungkin membingungkan atau tidak jelas.
untuk menyatakan pernyataan penawarannya. Kegiatan mendengarkan merupakan suatu
Negosiator yang baik harus mengatasi rasa takut proses interaktif. Hal ini perlu didukung dengan
itu, dan berani untuk menyatakan posisi penggunaan bahasa tubuh, misalnya dengan
kemungkinan maksimum yang akan diterimanya. mencondongkan badan ke depan, memiringkan
Pedoman untuk bernegosiasi demi kepala sebagai tanda seseorang tengah
keuntungan kita adalah mulai dengan penawaran memperhatikan, memberikan pertanyaan, atau
yang tertinggi yang dapat dipertahankan. memberi umpan balik, memusatkan perhatian pada
Penawaran awal perlu ‘yang paling tinggi‘, karena apa yang diucapkan, bukan pada bagaimana ia
menentukan batas tertinggi yang dapat diraih dan menuturkannya, meningkatkan pemahaman
memberi ruang gerak yang leluasa selama tawar- mengenai apa yang dibicarakan dengan melakukan
menawar” (Scott, 1985:129). Penawaran harus pencatatan segera setelah pembicaraan dimulai.
dilakukan dengan tegas, jelas, tanpa permintaan Semua itu dilakukan untuk memberi tanda bahwa
maaf, atau ragu-ragu. seseorang peduli pada apa yang dikatakan pihak
Ciri lain kepribadian negosiator adalah lawan.
memiliki integritas untuk menekan demi solusi Dawson (2002:355) menyarankan untuk
menang-menang. Negosiator harus mendorong memahami yang dikemukakan pihak lain,

Yusuf Hamdan. Kepribadian Negosiator 153


hendaknya meminta pihak lain untuk menyatakan 2.3 Keyakinan Negosiator
kesimpulannya terlebih dahulu. Kemudian, jika
Mengenai keyakinan yang harus dimiliki
tidak setuju dengan kesimpulannya, mintalah agar
negosiator, Dawson menekankan tiga hal: (1)
mereka memberikan pernyataan-pernyataan yang
negosiasi selalu merupakan hubungan dua arah;
bisa mendukung kesimpulannya.
(2) negosiasi dimainkan dengan seperangkat
aturan; (3) ‘tidak’ merupakan sebuah posisi
2.2 Sikap Negosiator
negosiasi pembuka.
Negosiator yang baik harus mengembangkan Negosiator yang baik memiliki keyakinan
sikap yang sesuai dengan kepribadian seorang bahwa negosiasi merupakan proses dua arah.
negosiator. Mengenai sikap, Dawson (2002:357) Negosiasi akan berjalan baik jika pihak-pihak
menjelaskan negosiator yang baik: (1) harus merasakan adanya prospek yang positif dalam
bersedia hidup dalam ambiguitas; (2) memiliki proses yang sedang mereka jalankan. Hasil-hasil
semangat untuk bersaing; (3) tidak memiliki yang dicapai akan mendatangkan keuntungan
kebutuhan yang kuat untuk disukai orang lain. kepada kedua belah pihak yang bernegosiasi.
Negosiator harus terbiasa hidup dalam Negosiator selalu merasakan tekanan dalam
ambiguitas. Menikmati ketidakkepastian yang proses negosiasi. Namun demikian dia yakin,
belum memberi kemenangan atau kekalahan. bahwa selain dirinya, pihak lain juga ada dalam
Negosiator harus suka bergaul dengan orang dari tekanan untuk mencapai kesepakatan. Seorang
pada benda-benda mati. Negosiator harus dapat peminjam uang dari bank jangan terlalu
memperkirakan dan menerima situasi yang tidak memasalahkan dirinya yang perlu uang, karena
terduga. sesungguhnya pengelola bank juga dalam tekanan
Selain itu, negosiator harus memiliki semangat untuk mendapatkan peminjam uang. Setiap orang
bersaing yang tinggi. Menurut Dawson (2002:358), tahu dan merasakan tekanan pada dirinya tapi tidak
negosiator harus memiliki semangat untuk menang tahu dan tidak merasakan tekanan pada diri orang
dan tertarik kepada situasi negosiasi yang lain.
memberikan kesempatan untuk menguji keyakinan Negosiator harus yakin bahwa negosiasi
dan kemampuannya. Memperlakukan negosiasi merupakan proses yang dilaksanakan berdasarkan
sebagai permainan yang mengasyikan sekaligus seperangkat aturan. Seperti bermain catur, buah
memberi imbalan yang memadai atas upayanya catur tidak dapat dimainkan sesuka hati. Strategi
memenangkan pertandingan. Seorang negosiator dan taktik yang umum diketahui dan berjalan dalam
pada dasarnya mestilah seorang kompetitor, berbagai situasi dan tempat, semestinya menjadi
bersedia untuk bersaing dengan siapa saja untuk satu pengetahuan yang menjadi dasar keyakinan
menjadi yang terbaik. Seorang wiraniaga yang negosiator tentang bagaimana negosiasi yang baik
mampu memainkan permainan olah raga dengan dapat diselenggarakan. Kalau negsiator ragu akan
baik, mungkin mengalami ketakutan ketika keberlakuan aturan-aturan itu, mungkin hanya
menangani pembeli. Hal ini dapat diatasi, antara faktor waktu dan pengalaman saja yang akan
lain, dengan melatih diri untuk mampu menambah keyakinan.
menempatkan negosiasi sebagai permainan yang Keyakinan negosiator yang ketiga yang
kompetitif seperti halnya dalam olah raga. dijelaskan Dawson adalah bahwa ‘tidak’ merupakan
Negosiator yang baik harus mengembangkan posisi pembuka dalam negosiasi. Bagi negosiator
sikap yang independen, tidak boleh memiliki yang baik, ‘tidak’ dipandang sebagai permulaan
kebutuhan yang kuat untuk disukai orang lain. proses, bukan sebagai penolakan. Jika pihak lain
Negosiator memang harus disukai orang lain. menolak mentah-mentah proposal seorang
Namun, keinginan yang tinggi atau berlebih untuk negosiator, dia tidak akan marah kemudian
disukai orang lain dapat berubah menjadi membalas dengan taktik negosiasi yang emosional,
kelemahan yang bisa dimanfaatkan pihak lawan. melainkan dia akan memahaminya sebagai posisi

154 M EDIATOR, Vol. 8 No.1 Juni 2007


Terakreditasi Dirjen Dikti SK No. 56/DIKTI/Kep/2005

awal dan akan mencari tahu mengapa pihak lain dua arah, sehingga ciri lain negosiator adalah
menyatakan itu. kemampuannya menjadi pendengar yang baik
‘Tidak’ sebagai posisi pembuka dalam sebagai modal untuk memahami keinginan-
negosiasi harus dihayati oleh para negosiator, keinginan pihak lain yang menjadi dasar
khususnya para pemula. Karena keliru memahami perundingan dalam negosiasi. Kemampuan
situasi ini, dapat berujung pada penurunan mendengar yang baik terutama diperoleh dari sikap
keyakinan bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk bersedia mendengarkan pihak lain.
untuk menjadi negosiator yang baik. Negosiator juga harus memiliki tekad untuk
Ketika menguraikan mengenai manajemen maju. Negosiator yang lemah cita-citanya akan
para negosiator, Bill Scott (1985:256) menyarankan terlalu cepat memberi konsesi kepada pihak lain
empat faktor yang menjadi kriteria pemilihan dan memperoleh hanya sedikit dari pihak lain
negosiator. Salah satunya adalah ciri-ciri pribadi karena cepat puas dengan apa yang diperolehnya.
yang dimiliki. Ciri-ciri pribadi yang harus dimiliki Scott menegaskan negosiator harus memiliki
seorang negosiator, menurut pendapatnya, cukup pikiran terlatih dalam menghadapi setiap situasi
banyak. Di antaranya, negosiator harus: (1) bercita- negosiasi. Dia harus memelihara kesadaran bahwa
cita tinggi; (2) berpenampilan baik; (3) kreatif; (4) dirinya sedang berada dalam situasi negosiasi.
pandai mengemukakan pikiran; (5) pendengar yang Negosiator harus mahir dalam menggunakan
baik; (6) bertekad maju; (7) pikiran terlatih; (8) strategi dan taktik negosiasi yang cocok dengan
mempunyai daya tahan terhadap frustasi tinggi; situasi yang dihadapi.
(9) tenang; dan (10) mempunyai keyakinan pada Negosiator harus memiliki daya tahan
diri sendiri. terhadap frustasi yang tinggi. Sifat ini sangat
Scott berpendapat, negosiator harus memiliki penting untuk dihayati negosiator karena negosiasi
aspirasi yang tinggi. Ciri ini mirip dengan yang seringkali berjalan berlarut-larut dalam situasi yang
dikemukakan Dawson bahwa negosiator itu harus keras atau kadang membosankan. Situasi demikian
berani meminta lebih banyak. Negosiator yang tidak bukan saja disebabkan oleh masalah yang
berani meminta lebih tidak dapat menghasilkan dinegosiasikan, akan tetapi pihak lain dapat
transaksi dengan keuntungan yang besar karena mengarahkan proses negosiasi menjadi rumit dan
dirinya tidak tega untuk menyatakan tuntutan atau tak mudah dipecahkan. Hanya negosiator yang
aspirasi yang tinggi. memiliki daya tahan terhadap frustrasi yang tinggi
Negosiator, menurut Scott, harus dapat melewati situasi demikian dengan baik-baik
berpenampilan baik karena penampilan akan saja.
memengaruhi proses negosiasi. Harus kreatif agar Scott juga mengatakan bahwa negosiator
dapat mengusulkan berbagai ide untuk disepakati yang baik itu memiliki sifat tenang. Sifat ini penting
dan menghindarkan terjadinya deadlock. Orang karena segala yang dikemukakan dalam proses
yang tidak kreatif datang dengan hanya satu negosiasi akan menjadi bahan kesepakatan, baik
usulan. Ketika pihak lawan menolak usulan yang menguntungkan atau merugikan. Karena itu,
tersebut, maka kemacetan negosiasi tidak dapat negosiator yang tenang akan waspada agar tidak
dihindarkan. membuat kesepakatan yang merugikan di kemudian
Negosiator harus pandai mengemukakan hari.
pendapat. Pikiran itu bersifat abstrak. Hanya Akhirnya, Scott menjelaskan bahwa
kemampuan mengemukakan pikiran yang dimiliki negosiator harus mempunyai sifat percaya kepada
seseorang yang mengubahnya menjadi konkret diri sendiri. Sifat ini sangat penting karena hanya
melalui bahasa. Kelu dalam mengungkapkan negosiator yang percaya kepada dirinya sendiri
pikiran dapat menimbulkan salah paham dan yang akan berani melakukan negosiasi secara baik.
mengancam keberlangsungan komunikasi. Kepercayaan kepada diri sendiri membuat
Negosiasi berjalan dalam bentuk komunikasi negosiator berani untuk meminta lebih dan berani

Yusuf Hamdan. Kepribadian Negosiator 155


melakukan penolakan terhadap pihak lain yang bahwa ‘tidak’ merupakan posisi pembuka
meminta terlalu tinggi. Lagi pula, negosiator negosiasi bukan penolakan.
sesungguhnya adalah orang-orang yang harus (2) Dengan uraian mengenai pribadi negosiator
mandiri dan tidak mengandalkan pada orang lain diharapkan mereka yang menyiapkan diri
dalam mencapai kesepakatan. Meskipun negosiasi sebagai negosiator profesioanal akan memiliki
acapkali dilakukan dalam kelompok, tapi negosiator pengetahuan dan rasa percaya diri yang
(orang per orang) sejatinya harus memiliki mentap untuk terus membina diri dan
keyakinan terhadap dirinya sendiri. Seirama meningkatkan kecakapan profesionalnya
dengan yang ditegaskan Dawson, seorang sebagai negosiator yang profesional yang
negosiator akan memiliki sikap yang mandiri apabila mempu menjalankan negosiasi dengan baik
dia tidak memiliki keinginan yang tinggi untuk dan profesional.
disukai orang lain.

3. Kesimpulan
Daftar Pustaka
Berdasarkan uraian di atas dapat dibuat
disimpulkan: Cohen, Herb. 1980. Negosiasi. Jakarta: PT. Pantja
(1) Pembahasan mengenai pribadi negosiator Simpati.
terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu tentang
Lewicki, J. et al. 2003. Negotiation. New York:
karakteristik personal negosiastor, sikap
McGraw-Hill.
negosiator, dan keyakinan negosiator.
Terdapat lima karakteristik yang harus dimiliki Purwadarminta, 1997. Kamus Umum Bahasa In-
seorang peribadi negosiator, yaitu: berani donesia. Jakarta: Departemen Pendidikan
menggali informasi lebih banyak, sabar Balai Pustaka.
bertahan lebih lama daripada negosiator lawan,
Dawson, Roger. 2002. Secrets of Power Negoti-
memiliki integritas untuk menekan agar tercipta
ating, Rahasia Sukses Seorang Negosiator
solusi menang-menang, berani meminta lebih
Ulung. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
banyak dari yang diharapkan, serta bersedia
menjadi pendengar yang baik. Selain itu, Fisher, Roger, et al. 2000. Getting to Yes: Teknik
negosiator juga mesti mengembangkan sikap Berunding Menuju Kesepakatan tanpa
yang cocok untuk bernegosiasi. Di antaranya, Memaksakan Kehendak. Penerjemah Daniel
dia harus siap hidup dalam ambiguitas, Haryono dan Gloria Situmorang. Jakarta:
memiliki semangat untuk bersaing, serta tidak Yayasan Obor Indonesia.
memiliki keputusan yang tinggi untuk disukai Pease, Allan. 1996. Bahasa Tubuh: Bagaimana
orang lain. Hal lain yang harus melengkapi Membaca Pikiran Seseorang melalui Gerak
kepribadian negosiator adalah keyakinan Isyarat. Jakarta: Penerjemah Arum Garyati.
mengenai bagaimana negosiasi berjalan. Penerbit Arcan.
Seorang negosiator harus yakin bahwa
negosiasi merupakan hubungan dua arah; Tubbs, Stewart L., dan Sylvia Moss. Human
apabila dirinya merasa ada dalam tekanan, Communication: Prinsip-PrinsipDasar.
maka pihak lain yang bernegosiasi dengannya Buku Pertama, Penerjemah Deddy Mulyana
merasakan hal serupa. Negosiator harus yakin dan Gembirasari. Bandung: PT Remaja
bahwa negosiasi merupakan proses yang Rosdakarya.
berjalan berdasarkan aturan tertentu, sehingga Scott, Bill. 1985. Strategi dan Teknik Negosiasi.
dapat direncanakan dan hasilnya dapat PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
diperkirakan. Selain itu, negosiator harus yakin

156 M EDIATOR, Vol. 8 No.1 Juni 2007

Anda mungkin juga menyukai