Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIET PADA PASIEN PASCA OPERASI LAPARATOMI

Disusun Oleh :
Afifa Rachmani 220112180052

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXVI


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2019
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
( SAP )

Pokok Bahasan : Discharge Planing Pasien Pasca Operasi Laparatomi


Sub Pokok Bahasan : Diet Pada Pasien Pasca Operasi Laparatomi
Sasaran : Keluarga Pasien Pasca Operasi Laparatomi
Waktu : 30 menit (08.00-08.30 WIB)
Tanggal : 13 Mei 2019
Tempat : Ruang Rawat Inap Kamar 6 GICU Wing A RSHS, Bandung
Narasumber : Afifa Rachmani, S.Kep

1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakukan penyuluhan kepada keluarga pasien mengenai diet pada
pasien pasca operasi laparatomi diharapkan keluarga mampu mengontrol
makanan yang di konsumsi pasien saat setelah pulang dari rumah sakit (di
rumah).
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah dilakukan penyuluhan 1 x 30 menit diharapkan keluarga pasien
mampu :
1. Mengetahui secara singkat mengenai tindakan operasi laparatomi (definisi,
penyebab, efek samping).
2. Mengetahui makanan yang boleh dan tidak boleh di konsumsi pasien
setelah pulang dari rumah sakit (di rumah).
3. Mengungkapkan akan memonitoring/mengontrol asupan makanan yang di
konsumsi pasien setelah pulang dari rumah sakit (di rumah).
3. POKOK MATERI
1. Definisi Laparatomi
2. Etiologi Laparatomi
3. Efek Samping Laparatomi
4. Diet Pada Pasien Pasca Operasi Laparatomi
4. METODE PENYULUHAN
1. Ceramah
2. Diskusi (Tanya Jawab)
5. MEDIA PENYULUHAN
Leaflet
6. PROSES KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Kegiatan Pendidik Kegiatan Peserta Didik Metode Media Alokasi
Waktu
Persiapan  Mempersiapkan - - -
(Pra kegiatan) materi, media dan
tempat

Kegiatan  Memberi salam  Sasaran menjawab Ceramah - 5 menit


pembuka  Perkenalan salam
 Menyampaikan  Sasaran menyimak apa
pokok bahasan yang disampaikan oleh
 Menjelaskan tujuan pemateri
 Apersepsi  Sasaran menyetujui
 Kontrak waktu kontrak waktu
Uraian Materi  Penyuluh  Sasaran menyimak Ceramah leaflet 20 menit
menyampaikan materi tanya
materi tentang  Sasaran mengajukan jawab
pengertian, dan efek pertanyaan
samping dari
tindakan laparatomi,
serta diet pada
pasien pasca operasi
laparatomi
 Penyuluh
memberikan
kesempatan untuk
bertanya
Kegiatan  Melakukan post test  Sasaran mampu Tanya Leaflet. 5 menit
Penutup (memberi menjawab petanyaan Jawab
pertanyaan lisan) dengan benar
 Menyimpulkan  Sasaran dapat
materi menyimpulkan materi
 Memberi salam yang telah
disampaikan
Total 30 menit
7. DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer SC, Brenda GB. Buku ajar keperawatan medikal bedah. Edisi ke-8.
Jakarta: EGC. 2001.
Wim DJ. Buku ajar ilmu bedah. Edisi ke-2. Jakarta: EGC. 2005.
Sherman AR, Barkley M. Nutrition and wound healing. J Wound Care.
2011;20(8):357-67.
Russell L. The importance of patients' nutritional status in wound healing. Br J
Nurs. 2011;10(6):44-9.
Hyung Ook Kim et al. Patient-Controlled Nutrition After Abdominal Surgery:
Novel Concept Contrary to Surgical Dogma. 2018; 34(5):253-258.

8. EVALUASI
Prosedur : Tanya Jawab
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Butir – butir pertanyaan:
a. Sebutkan pengertian laparatomi
b. Sebutkan efek samping dari tindakan laparatomi
c. Sebutkan Tujuan dari pemberian diet pasca operasi laparatomi
d. Sebutkan jenis makanan yang boleh di konsumsi oleh pasien pasca operasi
laparatomi
e. Sebutkan jenis makanan yang harus dihindari oleh pasien pasca operasi
laparatomi
MATERI PENYULUHAN
1. Definisi Laparatomi
Pembedahan atau operasi adalah segala tindakan pengobatan yang
menggunakan cara invasi dengan cara membuka atau menampilkan bagian
tubuh yang akan diintervensi, umumnya tindakan tersebut dilakukan dengan
membuat sayatan yang diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka
(Smeltzer SC, 2001).
Laparotomi merupakan prosedur bedah dengan membuat sayatan di
dinding perut. Laparatomi dilakukan untuk mendiagnosis serta mengobati
masalah pada organ di dalam perut, seperti masalah pencernaan dan gangguan
di organ hati, pankreas, limpa, dan empedu. Dengan prosedur laparotomi,
dokter akan melihat kondisi bagian dalam perut guna mencari tahu apa yang
menjadi masalah atau penyebab keluhan pasien. Penanganan langsung pun
akan dilakukan jika diperlukan. Operasi ini dapat digunakan untuk
mendiagnosis dan mengobati berbagai penyakit, seperti kanker hati, kanker
pankreas, kanker usus, atau kanker ovarium, batu empedu, radang usus
buntu akut, lubang pada usus (perforasi usus), radang pada selaput dinding
perut (peritonitis), cedera perut (trauma abdomen), infeksi, cedera,
atau pembesaran limpa dan hati (Wim DJ, 2005).
2. Efek samping
Efek samping dari tindakan Post Laparatomi diantaranya Stitch
Abscess, Infeksi Luka Operasi, Gas Gangrene, Hematoma, Keloid Scar,
Abdominal Wound Disruption and Evisceration. Stitch Abscess yang biasanya
muncul pada hari ke-10 pasca operasi atau bisa juga sebelumnya, sebelum
jahitan insisi tersebut diangkat. Abses ini dapat superfisial atau lebih dalam.
Infeksi Luka Operasi biasanya jahitan akan terkubur didalam kulit sebagai hasil
dari edema dan proses inflamasi sekitarnya. Infeksi luka sering muncul pada 36
jam sampai 46 jam pasca operasi. Penyebabnya dapat berupa Staphylococcus
Aureus, E. Colli, Streptococcus Faecalis, Bacteroides. Pasien biasanya akan
mengalami demam, sakit kepala, anorexia dan malaise. Gas Gangrene biasanya
berupa rasa nyeri yang sangat pada luka operasi, biasanya 12 jam sampai 72
jam pasca operasi, peningkatan temperature (39°C sampai 41°C), takikardia,
dan syok yang berat. Hematoma kira-kira 2% dari komplikasi operasi. Selain
itu, tindakan pembedahan yang dilakukan juga mengakibatkan timbulnya luka
pada bagian tubuh pasien sehingga menimbulkan rasa nyeri. Nyeri tersebut
dapat memperpanjang masa penyembuhan karena akan mengganggu
kembalinya aktivitas pasien dan menjadi salah satu alasan pasien untuk tidak
ingin bergerak atau melakukan mobilisasi dini. Pasien pasca operasi
diharapkan dapat melakukan mobilisasi sesegera mungkin untuk mengurangi
rasa nyeri yang dirasakan dan menurunkan insiden komplikasi pasca operasi
dan tidak lupa pula di tambah dengan asupan nutrisi yang adekuat sebagai
sarana untuk mempercepat penyembuhan luka (Wim DJ, 2005).
3. Diet Post Laparatomi
Perawatan yang memanjang disebabkan karena beberapa faktor, yaitu
faktor ekstrinsik dan faktor intrinsik. Faktor ekstrinsik terdiri dari pemenuhan
nutrisi yang tidak adekuat, teknik operasi, obat-obatan, dan manajemen luka.
Sedangkan faktor intrinsik terdiri dari usia, gangguan sirkulasi, nyeri, dan
penyakit penyerta. Faktor lainnya adalah mobilisasi. Hal yang harus dilakukan
ketika pasien sudah mencapai ruang perawatan, adalah memantau keadaan
pasien, manajemen luka mati kondisi luka operasi dan jahitannya, mobilisasi
dini, penanganan nyeri, posisi tempat tidur, penggantian cairan, rehabilitasi,
discharge planning dan yang tidak kalah pentingnya adalah nutrisi (Sherman
AR, 2011).
Nutrisi sangat penting bagi perawatan pasien mengingat kebutuhan pasien
akan nutrisi bervariasi, maka dibutuhkan diet atau pengaturan makanan. Diet
pasca operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah menjalani
pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan tergantung pada
macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta (Sherman AR, 2011).
Tujuan pengaturan diet pada pasien pasca operasi laparatomi adalah
mengupayakan agar status gizi pasien segera kembali normal, meningkatkan
fungsi imun, mempercepat proses penyembuhan luka, memperbaiki
ketidakseimbangan elektrolit dan cairan, mencegah ataumenghentikan
perdarahan, serta membantu pasien untuk mencerna dan mengabsorpsi zat-zat
gizi (Russell L, 2011).
Diet yang disarankan adalah makanan yang mengandung cukup energi,
protein, lemak, dan zat-zat gizi, serta bentuk makanan disesuaikan dengan
kemampuan penderita. Jenis diet pasca operasi laparatomi yaitu memberikan
makanan secara bertahap mulai dari bentuk cair, saring, lunak, dan biasa, serta
diberikan secara berhati-hati disesuaikan dengan kemampuan pasien untuk
menerimanya (Sherman AR, 2011).
Berikut merupakan salah satu jenis pengaturan diet pasca operasi
laparatomi menurut Hyung Ook Kim et al (2018) :
Diet pasca Bedah I Diet Pasca Bedah II Diet Pasca Bedah III (Dimulai Diet Pasca Bedah
(di mulai dari 6 jam (dimulai dari pasien dari awal pasien pulang s/d 1 1V ( > 1 minggu s/d
setelah pasien sadar sudah tidak mual minggu setelah pasien di rumah) 1 bulan setelah
sampai pasien sudah sampe selesai di pasien di rumah)
tidak mual & sudah ada rawat di RS/biasa
tanda usus sudah mulai lama perawatan
bekerja) kurang lebih 7 hari)
Makanan yang Makanan yang Makanan yang dianjurkan : Makanan yang
dianjurkan (cair & dianjurkan (cair 1.makanan saring dianjurkan :
bening) : kental) : 2. susu 1.nasi lunak/lembek
1. Air putih 5 sendok 1. sup 3.biskuit 2. sayur bening
setiap minum 2. bubur 4. Minum air putih tidak 3. telur rebus
Makanan yang harus 3. susu melebihi 2000 ml sehari 4. tempe kukus
dihindari : 4. puding Makanan yang tidak Makanan yang
Makanan kental, kasar, dianjurkan : tidak dianjurkan :
pedas dan bersoda Makanan yang 1. makanan dengan bumbu 1. makanan pedas
harus dihindari tajam 2. makanan asam
(asam, soda, pedas) : 2. minuman yang mengandung 3. bersoda
1. air jeruk karbondioksida.
2. minuman bersoda 3. minuman asam
3. sambal 4. makanan pedas

Anda mungkin juga menyukai