Anda di halaman 1dari 30

RENCANA BISNIS DIGITAL STARTUP

TEMAN BENGKEL

DISUSUN OLEH:
M ROZAN ABDURRAHMAN
1519224
MPI A 15

PROGRAM STUDI BISNIS MANAJEMEN SYARIAH


SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM TAZKIA
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Di zaman yang modern ini hampir semua keluarga menengah keatas
memiliki mobil pribadi. Biasanya mereka tidak hanya memiliki satu mobil saja
tapi bisa memiliki dua mobil bahkan lebih. Di Indonesia jumlah kendaraan roda
empat yang beredar di jalan ada 13.253.142 unit (mabes polri), jumlah yang luar
biasa banyak. Sedangkan jumlah produksi mobil pada tahun 2017 mencapai
angka 2.208.131 unit (kompas). Atas dasar ini penulis tertarik untuk terjun di
bidang otomotif.

Dari banyaknya jumlah mobil yang ada di Indonesia, tidak semuanya masih
memiliki garansi untuk service di bengkel resmi, dan ada juga yang tidak mau
menservice mobil mereka ke bengkel resmi karena cenderung mahal. Tidak
sedikit pemilik mobil di Indonesia lebih mempercayakan bengkel-bengkel non
resmi untuk menservice kendaraan mereka atau sekedar perawatan bulanan.
Akan tetapi banyak juga yang meragukan bengkel non resmi karena tidak
mengetahui reputasi bengkel tersebut dan kualitas jasa yang diberikan.
Beberapa alasan diatas adalah paradigma kebanyakan masyarakat di
Indonesia, yang mana tidak semuanya benar dan tidak semua salah. Oleh karena
itu penulis ingin membantu menemukan solusi atas keresahan yang terjadi
selama ini. Dengan membuat aplikasi ini semoga masyarakat pengguna dan
pemilik kendaraan roda 4 dapat lebih mudah menentukan tempat yang
dipercaya untuk merawat atau memperbaiki kendaraan mereka.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

‫َحا َجتِ ِه فِي هللا َكانَ أ َ ِخي ِه َحا َج ِة فِي َكانَ َمن‬

“Barangsiapa membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan membantu

keperluannya.” (Muttafaq ‘alaih)


Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

َ َّ‫ب ِمن ُكر َبة ُمؤ ِمن َعن نَف‬


‫س َمن‬ َ َّ‫ب ِمن ُكر َبة َعنهُ هللا نَف‬
ِ ‫س الدُّن َيا ُك َر‬ ِ ‫ال ِق َيا َم ِة َيو ِم ُك َر‬, ‫َيس ََّر َو َمن ِة‬
‫َواْل ِخ َر ِة الدُّنيَا ِفي َعلَي ِه هللا َيس ََّر ُمعسِر َعلَى‬

“Barang siapa yang memudah kesulitan seorang mu’min dari berbagai

kesulitan-kesulitan dunia, Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya


pada hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang dalam
kesulitan niscaya akan Allah memudahkan baginya di dunia dan akhirat” (HR.
Muslim).
Sebagaimana dua hadist diatas dibertiakn bahwa setiap pribadi yang saling
tolong menolong dalam kebaikan akan mendapat balasan dari Allaw
subhanahu wata’alaa, yang mana dengan adanya aplikasi yang bisa saling
bergagi informasi akan sangat bermanfaat bagi umat manusia.

1.2 TUJUAN PENULISAN


Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk mendapatkan gambaran valid tentang
bisnis start up yang akan dibentuk dengan menggunakan metode bisnis kanvas
model. Dengan melakukan penulisan BMC ini, penulis bisa dengan mudah
melakukan action pada bisnis start up yang bergerak di bidang otomotif ini.

1.3 MANFAAT PENULISAN


Dengan melalui model bisnis kanvas ini, penulisan ini akan bermanfaat
untuk menjadi bahan acuan untuk menjalankan bisnis start up TemanBengkel.
Selain menjadi bahan acuan dalam menjalan kan bisnis, Penulisan model bisnis
kanvas ini menjadi salah satu syarat dalam kelulusan mata kuliah
entrepreneurship 2.
1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini, antara lain:

a) Customer segment

b) Value proposition

c) Channel

d) Customer relationships

e) Revenue stream

f) Key resources

g) Key activities

h) Key partnersi

i) Cost structure
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Bisnis
Business is an organization that provides goods or services in order to
earn profit. Pengertan tersebut jika diartikan dalam Bahasa Indonesia adalah
sebuah organisasi yang menyediakan barang atau jasa agar memperoleh
keuntungan. (Griffin & Ebert, 2007)
Bisnis adalah segala sesuatu yang menyangkut aktivitas dan usaha untuk mencari
keuntungan dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkna bagi sistem
perekonomian. Beberapa bisnis memproduksi barang yang memiliki wujud,
sedangkan yang lain memberikan jasa (Boone dan Kurtz, 2007)

2.1.2 Teori Model Bisnis


Definisi dari Model Bisnis adalah “A business model describes the
rationable of how an organization creates, delivers, and captures value.” Model
Bisnis adalah penggambaran secara rasional mengenai bagaimana organisasi
membuat, menyampaikan, dan mendapatkan nilai.(Osterwalder, 2004)

Model bisnis dapat dibagi menjadi tiga macam kelompok, yaitu model
bisnis sebagai metode pelaksanaan atau cara, model bisnis yang dilihat dari
komponen (elemen – elemen) pembentuk sebuah model bisnis, dan model bisnis
yang diuraikan sebagai strategi bisnis. Model bisnis adalah gambaran berupa
hubungan antara keunggulan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta
berbagai kegiatan yang dilakukan untuk mengakuisisi dan menciptakan nilai, yang
membuat perusahaan mampu menghasilkan laba. (PPM, 2012).
2.1.3 Model Bisnis Kanvas

Model Bisnis kanvas adalah alat atau tool yang memudahakan kita dalam
merencanakan bisnis dengan Sembilan aspek yang telah dikemukakan oleh
Alexander Osterwalder. Adapun Sembilan aspek yang ada di dalam model bisnis
kanvas adalah: customer segments, value propositions, channel, customer
relationships, revenue streams, key resources, key activities, key partners serta cost
structure. (Osterwalder & Pigneur, 2010)

Kesembilan aspek ini akan mempengaruhi kita dalam mengambil keputusan dalam
melakukan langkah – langkah strategis untuk menjalankan bisnis dengan tepat dan
sesuai dengan model bisnis yang ditentukan. Adapun definisi dari setiap blok dalam
bisnis kanvas adalah sebagai berikut:

1. Customer Segments
Customer Segment adalah kelompok target konsumen yang akan atau sedang
pengusaha bidik untuk menjadi pelanggan. Hal yang harus diperhatikan oleh
pengusaha adalah harus mampu menspesifikasikan secara khusus target yang akan
dibidik. Segmen target bisa dibedakan berdasarkan tingkat ekonomi, umur,
komunitas, dan prilaku khusus dari target konsumen. (Osterwalder & Pigneur,
2010)
2. Value Propositions
Value Proposition atau proposi nilai adalah nilai yang menggabungkan antara
produk dan layanan yang menciptakan nilai untuk segmen pelanggan yang lebih
spesifik dengan kata lain proposisi nilai asalah promise atau janji yang perusahaan
berikan kepada konsumen sebelum atauapun setelah mengkonsumsi produk.
(Osterwalder & Pigneur, 2010)

3. Channel
Channel adalah blok yang menjelaskan tentang cara perusahaan
mengkomunikasikan dan mencapai customer segments untuk menyampaikan
Value Proposition, distribusi, dan kanal penjualan yang mempertemukan antar
perusahaan dengan Pelanggan. Channel adalah titik kontak pelanggan yang
memainkan peran penting dalam pengalaman pelanggan. (Osterwalder & Pigneur,
2010)

4. Customer Relationship
Customer Relationship adalah bagaimana membangun hubungan yang baik dengan
segmen pelanggan yang dipilih. Customer relationship dibangun sesuai dengan
Customer segment, karena setiap segmentasi memiliki karakteristik yang berbeda.
(Osterwalder & Pigneur, 2010)

Customer relationship, menurut Ostwalder dibagi menjadi enam:

a. Personal Assistance
Hubungaan ini berdasar pada interaksi antar orang. Pelanggan dapat
berkomunikasi dengan penanggung jawab pelanggan untuk mendapatkan
bantuan saat dalam proses pembelian atau setelah pembelian selesai.
b. Dedicated Personal Assistance
Hubungan ini melibatkan upaya untuk mendedikasikan pelanggan dengan
perwakilan khusus untuk klien individual. Ini merupakan hubungan yang
paling mendalam dan lebih privat yang memerlukan waktu lama untuk
membentuknya.
c. Self – service
Dalam hubungan jenis ini, perusahaan tidak melakukan hubungan intraksi
secara langsung dengan pelanggan, tapi perusahaan menyediakan berbagai
keperluan yang dibutuhkan oleh pelanggan untuk menolong mereka secara
mandiri.
d. Automated Servives
Jenis hubungan ini menggabungkan bentuk pelayanan mandiri yang lebih
canggih dengan proses yang otomatis. Pelayanan otomatis dapat
mengetahui sifat individual pelanggan dan karakteristik mereka. Dan
menawarkan informasi terkait pesanan atau transaksi.
e. Communities
Semakin terhubung dengan pelanggan, perusahan memanfaatkan komunitas
pelanggan untuk menjadi lebih dekat dengan pelanggan dan menjadi
fasilitas yang menyambungkan antara anggota komunitas. Disini pelanggan
dapat saling berbagi informasi dan membantu satu sama lain.
f. Co – Creation
Hubungan ini lebih kompleks dimana perusahaan melibatkan pelanggan
untuk turut berperan dalam menciptakan value dalam bisnisnya.

5. Revenue Streams
Revenue Stream merupakan komponen yang paling vital yaitu aliran dana masuk
dari pelanggan yang masuk ke pendapatan pengusaha tidak secara langsung atau
bukan merupakan pendapatan yang di dapat dari hasil selisih semua pendapatan
usaha dikurangi oleh semua biaya yang dibutuhkan. (Osterwalder & Pigneur, 2010)
Beberapa cara untuk membuat revenue streams adalah:
a. Asset Sale
Revenue Stream yang paling banyak diketahui adalah dengan menjual
barang yang dimiliki secara sah oleh perusahaan kepada pelanggan.
b. Usage Fee
Revenue Stream ini dibuat dari pemakaian layanan tertentu. Semakin
banyak layanan digunakan, semakin banyak pelanggan membayar.
c. Subsription Fee
Revenue stream ini terbentuk dari penjualan akses layanan yang
berkelanjutan.
d. Lending/Renting/Leasing
Revenue Stream yang satu ini terbentuk dengan memberikan hak guna atas
asset yang dimiliki oleh perusahaan dengan sejumlah bayaran sesuai dengan
masa yang telah disepakati. Untuk peminjam hal ini merupakan hal yang
menguntungkan untuk memperbaiki revenue – nya. Untuk yang
meminjamkan mendapat manfaat berupa keringanan atas beban asset yang
tidak terpakai dalam masa tertentu.
e. Licensing
Revenue stream ini terbuat dengan memberikan pelanggan izin atas hak
guna properti intelektual yang terlindungi hak cipta. Lisensi membuat orang
yang memiliki hak cipta untuk mendapat aliran dana masuk tanpa harus
memproduksi sebuah produk atau mengkomersilkan sebuah jasa. Hal ini
biasanya ada di industri media.
f. Brokerage Fees
Revenue ini didapat dari jasa mediasi antara kedua pihak atau banyak pihak.
Hal ini biasa dikenal dengan komisi.
g. Advertising
Revenue ini didapat dari upah yang didapat dari jasa mengiklankan suatu
produk, jasa atau brand tertentu.

6. Key Resources
Key Resource adalah asset – asset terpenting yang harus dibangun oleh perusahaan
untuk menjalankan fungsinya. Perusahaan harus mendapatkan sumberdaya –
sumberdaya terntentu untuk menciptakan value proposition. (Osterwalder &
Pigneur, 2010)
a. Physical, merupakan aset fisik yang dimiliki oleh organisasi atau
perusahaan.
b. Intellectual, seperti pengetahuan, merek, hak cipta ataupun database
pelanggan yang meerupakan komponen penting dalam bisnis model.
c. Human. Tenaga kerja yang kompeten, kerjasama yang baik sertamemiliki
dedikasi yang tinggi terhadap perusahaan merupakan bagian terpenting
dalam suatu perusahaan.
d. Financial, atau keuangan suatu perusahaan adalah cermin dari kinerja
ataupun perputaran yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri. Dalam
membangun bisnis, modal merupakan salah satu faktor yang penting.

7. Key Activities

Key Activites adalah kegiatan terpeting yang harus dilakukan oleh perusahaan agar
bisnisnya dapat berjalan. Setiap model bisnis memiliki key activities yang beragam.
Sebagaimana key resource, mereka dibutuhkan untuk menciptakan dan
menawarkan value, mencapai pasar, menjaga hubungan dengan pelanggan, dan
memperoleh pemasukan. Key Activities berbeda sesuai dengan jenis model bisnis.
(Osterwalder & Pigneur, 2010)

Key Activities dapat dikategorikan sebagai berikut

a. Produksi
Aktivitas ini meliputi mendesain, membuat, dan mengantarkan produk
dalam jumlah tertentu atau kualitas yang prima.
b. Problem Solving
Aktivitas ini berkaitan dengan mendatangkan solusi untuk masalah
individual pelanggan.
c. Platform/Network
Bisnis model yang didesain dengan platform sebagai key resourcenya
banyak berkaitan dengan platform atau jaringan sebagai key
activitiesnya. Dalam hal ini key activities berkaitan dengan mengatur
platform, memperbaiki pelayanan, dan mempromosikan platformnya.

8. Key Partnerships
Key Partnerships adalah jaringan supplier atau penyedia barang/jasa dan mitra yang
membuat model bisnis dapat berjalan. Perusahaan menciptakan aliansi dalam bisnis
untuk mengoptimasi bisnis modelnya, mengurangi resiko, atau mendapatkan
sumber daya. (Osterwalder & Pigneur, 2010)
Ada empat macam kemitraan yang dapat kita pilih :
a. Aliansi Strategis antara non – competitor
b. Coopetition: kemitraan strategis antara competitor
c. Joint venture: kerjasama modal untuk mengembangkan bisnis baru
d. Kemitraan Pembeli – supplier untuk menjamin supply yang terpercaya.

9. Cost Structure
Cost structure adalah semua biaya yang diperlukan untuk menjalankan sebuah
model bisnis. Blok ini menjelaskan biaya terpenting yang harus dikeluarkan untuk
menjalankan suatu model bisnis. Menciptakan dan mengantarkan value, menjaga
hubungan pelanggan, dan menciptakan pemasukan membutuhkan biaya. Biaya
akan dengan mudah diproyeksikan setelah menetapkan Key Resources, Key
Activities, dan Key Partnerships. (Osterwalder & Pigneur, 2010)
Adapun Cost Structure memiliki karakteristik yaitu :
a. Fixed Cost
Biaya yang akan tetap sama meskipun volume produksi barang atau jasa
meningkat.
b. Variable Cost
Biaya yang akan berubah sesuai dengan banyaknya volume barang atau
jasa yang diproduksi.
c. Skala Ekonomi
Keuntungan biaya yang dinikmati oleh bisnis karena produksi yang
meningkat. Semakin banyak barang yang di produksi, semakin rendah
biaya yang diperlukan.
d. Ekonomi ruang lingkup
Keuntungan Biaya yang dinikmati oleh bisnis disebabkan oleh cangkupan
operasi bisnis yang lebih besar.
2.2 Gambaran Produk
Teman bengkel adalah sebuah konsep aplikasi yang bergerak dalam dunia
otomotif, khususnya dunia per mobilan. Teman Bengkel menyediakan layanan
aplikasi untuk para penggiat otomotif maupun pengguna biasa dalam berbagi
informasi tentang bengkel-bengkel yang bagus dan terpercaya di daerah masing-
masing. Konsep aplikasi Teman Bengkel ini berawal dari pengalaman penulis
sendiri selama merawat mobil dan mulai banyak pertanyaan yang datang, oleh
karena itu konsep aplikasi Teman Bengkel ini saya ingin kembangkan.

Cara kerja dari aplikasi ini cukup mudah, pertama pihak teman bengkel akan
menyediakan beberapa info tentang bengkel yang memiliki reputasi baik. Lalu
pengguna bisa dengan mudah mengakses dan memberikan review dari pengalaman
selama menggunakan jasa bengkel tersebut. Kedepannya kami akan bekerja sama
dengan bengkel-begkel yang sudah memenuhi kriteria kami untuk membuka
layanan home service. Dari aplikasi teman bengkel pengguna bisa menentukan
jadwal dan reservasi untuk melakukan home service.

Tabel Sembilan Blok Elemen Teman bengkel


Key Partners Key Activities Value Proposition Customer Customer Segments
1. investor 1.optimasi 1. Pencarian bengkel Relationships 1. Pengguna mobil usia
2. bengkel 2.pelayanan terdekat dan terpercaya 1.email 25-35 tahun
3.web developer pelanggan 2.artikel 2. Mahasiswa pengguna
3.kerjasama 2. Review bengkel 3.socmed dan penggiat mobil
Key Resources sesuai kebutuhan Channels 3. komunitas
1. app developer 1.website 4. bengkel
3. Pemesanan home 2.fanspage
service sesuai bengkel 3. socmed
yang diinginkan

Cost Structure Revenue Streams


1. fixed cost 1. playstore & appstore
a. Biaya Akses Internet 2. iklan
b.biaya web developer 3. kerjasama
c.biaya iklan
2.3 Refrensi Model Bisnis
Pada bisnis Teman Bengkel ini mengadopsi konsep bisnis pada kebanyakan
start up di masa ini, yaitu berbasis aplikasi. Sedangkan konsep dasar dari bisnis ini
Teman Bengkel mengadopsi dari salah satu aplikasi food review yang sudah cukup
lama yaitu zomato. Aplikasi yang berasal dari india, zomato sudah tersebar luas ke
beberapa negara. Teman Bengkel mengadopsi konsep yang sama dengan zomato
yang mana menjadikan aplikasi ini sebagai sumber refrensi bagi masyarakat yang
memliki hobi kuliner dan ingin mencari restoran atau café-café terdekat, tetapi
dalam bisnis Teman Bengkel kami terapkan dalam dunia otomotif.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 METODE PENELITIAN


Dalam analisis yang dilakukan saat ini menggunakan metode kualitatif yang
menggunakan metode action research dengan model bisnis canvas dan menentukan
target awal konsumen. Penelitian eksploratif dengan karakter yang fleksibel dan
terbuka akan digunakan untuk menggali informasi secara terperinci dari kebutuhan
dan permasalahan konsumen dalam suatu produk yang akan dikembangkan.
Sedangkan penggunaan pendekatan kualitatif akan menghasilkan informasi secara
mendalam dan menyeluruh mengenai topik yang diteliti untuk menghasilkan
kesimpulan yang sesuai dengan konteks waktu dan situasi tertentu.

Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu pengujian terhadap masalah


(test the problem) dan pengujian terhadap solusi (test the solution). Penelitian ini
dengan membuat hipotesis model bisnis awal. Untuk menentukan apakah hipotesis
yang telah dibuat itu sesuai dengan keadaan di lapangan atau belum, maka perlu
dilakukan pengujian masalah. Hasil dari pengujian masalah dievaluasi kemudian
diperbaiki sehingga menghasilkan perbaikan model bisnis, penelitian dilanjutkan
dengan memvalidasi hasil dari uji masalah tersebut melalui pengujian solusi. Hasil
dari uji solusi akan dievaluasi sehingga menghasilkan perbaikan model bisnis
tersebut dengan memberikan analisa pemasaran dan finansial.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan di Kota Bogor, tepatnya di Sentul City dan
juga di Kota Depok. Selain itu wilayah Kota Depok dan Kota Bogor bisa menjadi
tempat yang baik untuk melakukan wawancara karena berdasarkan data bps jumlah
kendaraan di Kota Depok dan Kota Bogor sudah melebihi 1 juta kendaraan pada
tahun 2015, yang mana jumlah ini mencukupi kebutuhan penulis untuk dijadikan
sumber data yang akan diolah sebagai bagian dari proses penelitian. Untuk
mendukung penelitian ini, maka akan dilaksanakan lebih kurang selama 3 bulan,
dimulai pada bulan Desember sampai dengan bulan februari 2019.
3.3 Pengumpulan data dan Analisa data
3.3.1 Pengumpulan data
Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan tiga cara pengumpulan data
yaitu:
a. Wawancara (data primer)
Cara ini merupakan pengumpulan data secara langsung dengan proses tanya
jawab yang berkaitan dengan topic yang akan dibahas. Dalam hal ini penulis
melakukan wawancara dengan target konsumen khususnya yang sesuai
dengan segmentasi produk penulis di wilayah Bogor dan Depok.
b. Observasi (data primer)
Cara ini dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan
data pendukungyang lebih akurat, yaitu untuk mengobservasi potensi-
potensi calon mitra kerja dalam melakukan kerja sama.
c. Internet (data sekunder)
Peneliti juga mengambil data melalui internet untuk dijadikan refrensi
tambahan dalam menentukan langkah-langkah yang tepat.

3.3.2 Analisis data


Analisis ini menggunaka metode penelitian kualitatif dengan metode action
research menggunakan metode model bisnis kanvas awal terhadap target calon
konsumen. Metode yang digunakan dalam penelitian rencana model bisnis ini
adalah action research. Davidson, Martinsons dan Kock (2004) menyebutkan
penelitian tindakan sebagaisebuah metode penelitian yang didirikanatas asumsi
bahwa teori dan praktik dapat diintegrasikan secara tertutup dengan pembelajaran
dari hasil intervensi yang direncanakan setelah diagnosis yang rinci terhadap
konteks masalahnya. Dua karakteristik penelitian tindakan menurut Waterman et al
(2001) yang dapat membedakan dari strategi penelitian lain adalah:
a. Proses penelitian tindakan merupakan sebuah siklus yang didalamnya
mencakup kegiatan intervensi
b. Tingkat keterlibatan mitra (pihak yang diteliti) dalam penelitian, mulai dari
tingkat koorporasi hingga intervensi bersama.

Proses penelitian tindakan merupakan suatu siklus yang diawali dengan analisis
situasi saat ini dan diakhiri dengan evaluasi yang menyarankan modifikasi-
modifikasi tertentu, sebelum memasuki awal kembali.
Kurt Lewin, orang pertama yang mencetuskan penelitian tindakan,
merumuskan proses penelitian tindakan dimulai dari tahap perencanaan, kemudian
melakukan tindakan, mengobservasi dan membuat refleksi dari proses pelaksanaan
untuk melakukan penelitian berikutnya. Penelitian akan diteruskan apabila hasil
refleksi masih belum baik dan berhenti apabila hasil refleksi sudah sesuai dengan
yang diinginkan. Setidaknya ada empat dalam penelitian tindakan.
Pengelolaan data yang didapatkan dari wawancara dan setelah memiliki produk
yang akan dijual kepada konsumen, ada baiknya jika perusahaan memfokuskan diri
dalam memahami konsumen. Hal ini menjadi lebih baik untuk mengembangkan
pemasaran dan produk agar dapat diterima. Model yang telah dikembangkan oleh
Steven G. Blank (2006) adalah model pengembangankonsumen yang terdiri dari
empat tahapan, yaitu tahapan pencarian konsumen (customer discovery), validasi
konsumen (customer validation), kreasi konsumen (customer creation) dan tahapan
pendirian perusahaan (company building).

Adapun tahapan dari penelitian perencanaan model bisnis kanvas ini untuk
memudahkan jalannya penelitian yang akan dilakukan. Berikut adalah susunan
tahapan, yaitu dilmulai dari perancangan model bisnis kanvas awal, melakukan uji
masalah, perbaikan model bisnis, melakukan uji solusi, perbaikan model bisnis ke-
2, verifikasi model bisnis dan perhitungan finansial.
Berikut adalah tahapan penelitian:
1. Pembuatan model bisnis awal
Pembuatan model bisnis awal dimulai dari studi kepustakaan yang
relevan. Studi kepustakaan dimulai dari pengumpulan data dalam rangka
untuk mengetahui masalah yang dihadapi konsumen terkait dengan
konsep produk yang akan dibuat. Dilanjutkan dengan pembuatan solusi
awal dari hasil studi kepustakaan yang relevan. Studi ini kmudian
dimasukan ke Sembilan elemen model bisnis kanvas.
2. Uji masalah
Uji masalah adalah tahapan dimana penulis akan memilih dan mencari
responden tetap untuk mendapatkan data primer sebagai langkah awal
memvalidasi model BMC yang telah dibuat terhadap value dan jenis
produk yang ditawarkan. Pada tahap ini dimulai dengan memetakan 30
responden yang akan diwawancarai untuk fase uji masalah.
3. Perbaikan Model Bisnis I
Setelah melaksanakan wawancara pada tahap uji masalah maka penulis
telah mampu untuk membuat rancangan model bisnis perbaikan yang
perancagan awal bisnis model kanvas.
4. Uji Solusi
Setelah masalah yang ditentukan sesuai dengan masalah yang ada di
lapangan maka dilanjutkan ke tahap pengujian solusi terhadap responden
terpilih. Responden terpilih merupakan responden prospek hasil
penseleksian dari tahap uji masalah. Pengujian solusi juga dilakukan
dengan wawancara, produk awal, desain produk. Pertanyaan yang dibuat
mengenai konsep produk dan solusi yang ditawarkan. Jika sesuai dengan
keinginan konsumen maka dilanjutkan ke tahap selanjutnya, jika tidak
maka dilakukan literasi hingga sesuai dengan apa yang konsumen
inginkan.
5. Perbaikan model bisnis II
Ini adalah perumusan kembali model bisnis sesuai dengan hasil uji solusi,
dimana pada fase ini sudah didapatkan model bisnis terakhir yang sudah
tervalidasi
6. Verifikasi Model Bisnis
Verifikasi model bisnis adalah tahapan untuk menganalisis hasil survei
terhadap pengujian solusi. Tujuan dari analisis ini untuk mengetahui
apakah model bisnis yang dirancang sudah layak untuk diajukan ke pasar
atau belum. Jika model bisnis ini belum layak, maka akan dilakukan
pengujian ulang (pivot), Jika sudah maka akan dilanjutkan dengan
validasi bisnis model.
7. Perhitungan model finansial
Untuk cost structure dan revenue stream perhitungan model finansial
digunakan untuk mengetahui layak tidaknya sebuah bisnis melalui
indicator aspek finansial dengan mengidentifikasi cost structure dan
revenue stream dari bisnis ini. Sehingga akan didapatkan estimasi biaya
operasional, estimasi laba rugi.

3.3.3 Analisa Industri


Gambaran analisis industri mengacu kepada analisis siapa pesaing kita dan
analisis produk. Dengan begitu analisis industri ini dilakukan dengan metode
analisis SWOT sehingga penulis bisa mengetahui dan juga mendeskripsikan lebih
tentang kelebihan dan kekurangan produk para pesaing yang akan dihadapi
kedepannya.
A.SWOT Pesaing

1. Online Bengkel (OBENG)

2. Tambal Ban Jogja


3. Bengkel bagus

B. SWOT Bisnis Pribadi


Strenght Weakness
- berkerjasama dengan bengkel kecil - belum ada system yang terstruktur
- terintregasi dengan gmaps - belum ada list harga sparepart
- reservasi service
- transparansi harga
- home service
Opportunity Treat
- Belum banyak pesaing - Isu kegagalan Start up
- merambah ke semua jenis bengkel - Server yang bisa down
- menjual sparepart
3.4 Analisis Market size
Ukuran Pasar Dilakukan untuk mengukur Seberapa besar pasar yang ingin
dijajaki. Besaran pasar berisi sejumlah konsumen atau pengguna aktif dengan
pertuumbuhan yang jelas. Besaran pasar dapat dibagi menjadi tiga tingkat,
yaitu:

3.4.1 TAM (Total Available Market)


Total Available Market (TAM), yaitu jumlah keseluruhan dari pangsa
pasar yang tersedia untuk produk yang akan ditawarkan. Dalam ruang
penelitian ini, usaha yang akan dijalanin yakni aplikasi Teman bengkel yang
akan dimulai dari kota Bogor, tentunya mempersempit TAM yang ada. Dari
keseluruhan masyarakat indonesia, TAM yang menrupakan potensi dari
aplikasi Teman Bengkel ialah masyarakat yang berdomisili di Kota Bogor.
Informasi menurut Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa jumlah
penduduk Kota Bogor mencapai sekitar 1.081.009 jiwa. Data tersebut di
dapat dari data kependudukan tahun 2017 (BPS, 2017)

Total Available Market

jumlah Penduduk
Kota Bogor

100%

3.4.2 SAM (served available market)


Served Available Market (SAM), memiliki ruang penelitian yang lebih
khusus di banding TAM. yaitu kemampuan yang dapat dijangkau dengan
menggunakan bisnis model yang telah di rencanakan secara ruang lingkup
dan geografis. Berdasarkan jumlah populasi jumlah masyarakat kota Bogor,
maka diputuskan bahwa served available market dari Teman Bengkel
adalah keluarga, mahasiswa, karyawan kantor Kota Bogor Utara. Market
yang dituju adalah kota Bogor Utara dengan total jumlah penduduk sekitar
186.098 jiwa.
Served Available Market

15%
Jumlah Penduduk
Kota Bogor
Jumlah Penduduk
Kota Bogor Utara
85%

3.4.3 TM (target market)


Target Market (TM), yaitu siapa yang menjadi target sasaran pembelian
produk yang kita jual. Menilai tingginya kebutuhan konsumen terhadap
informasi mengenai bengkel yang bagus dan terpercaya, Berdasarkan
jumlah SAM bahwa segmentasi pasar produk Teman bengkel berjumlah
186.098 jiwa, peneliti mengasumsikan target pasar yang disasar adalah
sebesar 25% dari jumlah SAM atau sekitar 46.525 jiwa. Persentase tersebut
dipengaruhi banhyaknya pesaing aplikasi review bengkel dan mengingat
bahwa aplikasi Teman bengkel ini merupakan bisnis yang baru akan
dimulai, sehingga masih memiliki banyak keterbatasan.

Target Market
Jumlah Penduduk
4% Kota Bogor
14%

Jumlah Penduduk
Kota Bogor Utara

Jumlah Penduduk
82% Kota Bogor utara
25%

3.5 Uji Masalah

Dalam tahap ini penulis menguji permasalahan yang dihadapi konsumen.


Uji masalah yang dilakukan dengan memilih 40 responden yang disesuikan dengan
customer segment dari Aplikasi Teman Bengkel. Perttanyaan uji masalah dibuat
berdasarkan beberapa masalah yang ada di pasar dan sesuai dengan indicator
customer segment dan value proporsition yang sudah dibuat dan dicantumkan pada
blok model bisnis. Pertanyaan yang telah disusun harapannya dapat menjadi
penduan bagi responden untuk menjawab masalah yang ada dan memberikan
jawaban yang sesuai realita. Asumsi kita adalah produk yang kita tawarkan itu harus
memberikan solusi terhadap persoalan konsumen. Untuk melakukan pengujian
masalah ini, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu :
1. Desain pengujian
2. Siapkan kontak dan pelibatan konsumen
3. Pahami masalah konsumen
4. Pahami konsumen
5. Dapatkan pengetahuan tentang pasar dan persaingan
Wawancara uji masalah dilakukan kepada 40 responden dengan pembagian 15
responden untuk kategori business to business dan 25 responden untuk kategori
business to customer.

3.6 Uji solusi


Uji Solusi adalah tahap yang akan dilakukan setelah melakukan perbaikan
model bisnis I yang sebelumnya sudah dilakukan berdasarkan hasil wawancara uji
masalah. Pertanyaan uji solusi merupakan bentuk pertanyaan yang sifatnya
memastikan kembali, apakah solusi yang ditawarkan akan menjawab berbagai
masalah yang sudah ditemukan pada wawancara uji masalah yang ada di lapangan
maka dilanjutkan ke tahap pengujian solusi terhadap responden terpilih. Uji solusi
dilakukan dari hasil solusi berdasarkan masalah dari uji masalah. Responden yang
pada uji solusi merupakan responden yang sesuai dengan hasil uji masalah.
Pengujian solusi juga dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan.
Pertanyaan yang dibuat mengenai konsep produk dan solusi yang ditawarkan
dengan apa yang diinginkan konsumen.

3.7 Verifikasi Model Bisnis


Ketika sudah di dapatkan problem dan solution fit maka model bisnis
sudah bisa diverifikasi. Tetapi perlu dilakukan perhitungan finansial untuk
mengetahui layak atau tidaknya bisnis tersebut dijalankan secara financial.
3.8 Ekstraksi Hipotesis Model bisnis
Key Partners Key Activities Value Proposition Customer Customer Segments
1. investor 1.optimasi 1. Pencarian bengkel Relationships 1. Pengguna mobil usia
2. bengkel 2.pelayanan terdekat dan terpercaya 1.email 25-35 tahun
3.web developer pelanggan 2.artikel 2. Mahasiswa pengguna
3.kerjasama 2. Review bengkel 3.socmed dan penggiat mobil
Key Resources sesuai kebutuhan Channels 3. komunitas
1. app developer 1.website 4. bengkel
3. Pemesanan home 2.fanspage
service sesuai bengkel 3. socmed
yang diinginkan

Cost Structure Revenue Streams


1. fixed cost 1. playstore & appstore
a. Biaya Akses Internet 2. iklan
b.biaya web developer 3. kerjasama
c.biaya iklan

A. CUSTOMER SEGMENT
- Pengguna mobil usia 25-35 tahun
- Mahasiswa pengguna dan penggiat mobil
- Komunitas
- Bengkel

Mengapa kami menentukan ketiga segment diatas? Pertama pengguna


mobil usia 25-35, pada usia ini masih banyak pengguna mobil yang lebih
selektif dalam memilih bengkel dengan alasan-alasan seperti harga,
kepercayaan, dan kualitas. Berbeda jika orang yang memiliki usia lebih tua,
mereka akan mencari solusi yang lebih mudah dan budget yang dimiliki untuk
perawatan mobil cenderung lebih banyak, contoh pengguna yang sudah berusia
mapan lebih banyak mempercayakan bengkel resmi untuk merawat mobilnya.
Yang kedua adalah mahasiswa, ya mahasiswa adalah salah satu customer
segment kami karena mahasiswa ini biasanya memiliki budget yang tidak
banyak dalam perawatan mobil dan minimnya pengetahuan tentang bengkel-
bengkel yang baik dan terpercaya, oleh karena itu dengan konsep aplikasi yang
akan kami kembangkan bisa membantu mahasiswa dalam memilih bengkel
yang tepat.
Ketiga yaitu komunitas, pasar komunitas adalah pasar yang paling
menjanjikan karena sangat tertarget. Kami ingin menjadikan aplikasi ini
menjadi wadah bagi para komunitas penggiat otomotif saling berbagi informasi
dan pengetahuan mengenai dunia otomotif.
Yang terakhir adalah bengkel, yang dimaksud disini kami mentargetkan
bengkel-bengkel untuk menggunakan aplikasi kami dengan itu para bengkel
bisa mendaftarkan bengkelnya dan melihat review dari bengkelnya.

B. VALUE PROPOTITION
- Pencarian bengkel terdekat
- Review bengkel sesuai kebutuhan
- Pemesanan home service sesuai bengkel yang diinginkan

Pencarian Bengkel ini adalah main idea dari aplikasi ini, pengguna bisa
mencari bengkel sesuai kebutuhan. Contohnya pengguna sedang ingin mencari
bengkel spesialis ac mobil, maka pengguna dengan mudah mencari bengkel
spesialis terdekat atau bisa juga mencari di daerah sesuai keinginan. Pada kolom
pencarian pengguna bisa memilih bengkel apa yang diperlukan oleh pengguna,
ada beberapa jenis benkel yang dapat di pilih dalam aplikasi CarBro.

Review bengkel ini adalah salah satu bagian dari pencarian bengkel, dalam
halaman bengkel pengguna bisa melihat review bengkel yang pengguna
inginkan. Selain itu review yang ada pada halaman adalah review yang
diberikan oleh pengguna lainnya, dengan begitu pengguna lain bisa
mendapatkan kepercayaan dari review pengguna lain yang telah merasakan
pengelaman dari bengkel yang telah dikunjungi. Dengan adanya review ini bisa
meningkatkan kualitas kinerja bengkel, mengapa demikian? Karena pemilik
bengkel bisa mengevaluasi kinerja bengkelnya dari review yang telah diberikan
pelanggan.
Pemesanan Home service. Salah satu konsep yang kita kembangkan untuk
memudahkan pelanggan yang tidak punya waktu untuk bermacet-macetan ke
bengkel dan menunggu lama di bengkel. Kami akan bekerja sama dengan
bengkel-bengkel termasuk bengkel resmi untuk menjalankan fitur ini. Dengan
bekerjasma dengan bengkel-bengkel yang ada dalam review agar pengguna bisa
dengan mudah memilih jasa dari bengkel mana yang ia inginkan. Dalam fitur
ini pengguna aplikasi bisa menentukan tanggal dan jam berapa pengguna akan
melakukan service di rumahnya.

C. Channel

1. Website
Website berfungsi untuk menjangkau pelanggan melalui kanal Internet. Dengan
menggunakan website Pengguna juga bisa mengakses review sama seperti pada
aplikasi yang tersedia pada smartphone, tujuannya agar memudahkan dan
menggapai pasar yang menggunakan pc maupun laptop.
2. Fanspage

Fanspage di Facebook berfungsi sebagai kanal yang menjangkau konsumen


di sosial media terkhusus Facebook. Hal ini dikarenakan akun Facebook
untuk keperluan bisnis harus menggunakan Fanspage.

3. Social media

Selain famspage, Social media lainnya seperti Instagram, twitter youtube


dan forum-forum otomotif juga menjadi kanal untuk meraih minat
pelanggan. Selain itu social media dimanfaatkan untuk memberikan info
kepada para pengguna aplikasi ini.

D. Customer Relationship

1. Email
Email berfungsi sebagai sarana promosi tentang program terbaru yang
dimiliki oleh Teman Bengkel, ataupun promo yang sedang berlangsung di
Teman Bengkel.

2. Artikel

Artikel merupakan sebuah tulisan yang berisi informasi seputar


perkembangan info otomotif, tata cara, merawat mobil dan berbagai
pengetahuan dasar tentang otomotif.

3.Social Media

Social media seperti Instagram, twitter youtube dan forum-forum otomotif


juga menjadi kanal untuk untuk memberikan info dan konten-konten
menarik kepada para pelanggan.

E. Revenue Stream

1. Playstore dan appstore

Dengan playstore dan appstore Teman Bengkel mendapatkan revenue dari


setiap pengguna yang mendownload aplikasi.

2. Iklan

Teman Bengkel Menyediakan layanan iklan bagi para produsen produk-


produk yang berhubungan dengan dunia otomotif.

3. kerjasama

Kerjasama dengan bengkel-bengkel yang memang sudah memenuhi kriteria kami


untuk homeservice juga menjadi salah satu sumber pemasukan.

F. Key Resource

1. app developer
App developer berperan sebagai pembuat dan merawat aplikasi yang akan
digunakan oleh pelanggan, selain aplikasi app developer juga berperan pembuat
website beserta fitur fiturnya.

G. Key Activity

1. Optimasi

Memaksimalkan kanal pemasaran melalui internet dengan Search Engine


Optimation, dan Iklan berbayar Facebook atau Facebook Ads, serta Google
Adwords.

2. Bangun kerjasama

Membangun kerjasama dengan bengkel-bengkel yang memenuhi kriteria


kami untuk melakuka jasa homeservice

3. Pelayanan Pelanggan

Melayani pengguna aplikasi agar mendapatkan kemudahan dari konsep yang


kmi semat kan pada aplikasi Teman Bengkel

H. Key Partnership

1. Web developer

Merupakan Pihak yang berkopetensi dan mampu untuk mengelola Website


di Internet dan mengoptimasinya.

2. Investor

Sebagai Investor untuk memberikan pendaan sebagai sumber untuk


melakukan promosi

3. Bengkel

I. Cost Structure
1. Fixed Cost
a. Biaya Akses Internet
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengakes jaringan internet sehingga
dapat melakukan aktivitas pemasaran dan kegiatan bisnis.
b.Biaya Iklan
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mempromosikan Teman Bengkel, baik
website maupun produk yang ditawarkan kepada pelanggan.
d. Biaya web developer
2. Variable Cost
a. Biaya Website
Biaya ini dikeluarkan untuk menjaga dan merawat website, baik biaya
hosting maupun domain.
b. Biaya Promo
biaya ini dikeluarkan menyesuaikan dengan promo yang diberikan.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan


Teman Bengkel adalah aplikasi yang dapat membantu para pengguna mobil
untuk mendapatkan informasi mengenai bengkel yang bagus dan terpercaya di
daerah yang dia inginkan dengan melihat review dari para pengguna lainnya,
Teman bengkel juga menjadi sarana bagi pelaku bisnis bengkel sebagai tempat
evaluasi kinerja bengkel dengan melihat feedback yang diberikan customer.
Melihat banyak kecurangan dari beberapa oknum bengkel yang tidak amanah,
Teman Bengkel memberi solusi bagi customer yang kesulitan mencari bengkel
yang terpercaya dan juga mempunyai kredibilitas yang baik. Konsep yang
diberikan Teman bengkel yaitu kemudahan untuk mencari dan reservasi bagi kaum
urban yang sibuk dengan pekerjaan, juga memberikan transparansi tarif dasar jasa
yang diberikan masing-masing bengkel yang berkerjasama dengan kami.

4.1.1 Visi dan Misi perusahaan


Visi
Memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam merawat kendaraan anda
Misi
- Memberikan informasi yang tepat
- Menyediakan pelayanan yang baik
- Membantu meningkatkan kinerja bengkel-bengkel kecil yang memiliki
kredibilitas
4.1.2 Logo dan Brand

Anda mungkin juga menyukai