Pedoman Pengorganisasian Unit Purchasing PDF
Pedoman Pengorganisasian Unit Purchasing PDF
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dengan mengikuti perkembangan jaman maka suatu organisasi
khususnya rumah sakit dituntut untuk menyetarakan diri sehingga dapat
berjalan seiringan. Ditambah lagi tuntutan mutu pelayanan sebuah rumah
sakit sangat diperlukan dan menjadi pilihan bagi masyarakat pada saat ini,
oleh karena itu rumah sakit harus dapat memberikan pelayanan yang
inovatif dan kreatif serta professional tentunya.
2. Tujuan Khusus
Adanya standar kebutuhan tenaga
BAB II
R :
C :
T :
I :
Kepala Bagian
Purchasing
Purchasing Purchasing
Purchasing Umum
Farmalkes Administrasi
BAB V
URAIAN JABATAN
A. UNIT PURCHASING
1. Kepala Bagian Purchasing
a. Nama Jabatan : Kepala Bagian Purchasing
b. Pengertian :
Seorang yang diberikan tanggung jawab umum organisasi unit
purchasing yang ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit dengan
berdasarkan ketentuan dan peraturan kepegawaian yang berlaku.
c. Hasil Kerja :
Menyusun kegiatan kerja purchasing
Menyususn rencana evaluasi kerja purchasing
Melakukan supervisi
Membuat laporan pembelian yang diperlukan dan evaluasi
pemasok
d. Hubungan Jabatan :
1. Bertanggungjawab kepada Wadir. Keuangan dan Akuntansi
2. Sub ordinasi Kepala Bagian Keuangan
3. Hubungan koordinasi Kepala Bagian dan Kepala Sesi
c. Hasil Kerja :
Membuat surat pesanan / PO
Melakukan pemesanan dan memastikan barang terkirim
Mencari dan mengajukan pemasok / vendor baru apabila
barang kososng ke atasannya
Membuat memo untuk produk baru atau barang kosong.
d. Hubungan Jabatan :
1. Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Purchasing
2. Hubungan koordinasi kepala ruangan, wakil kepala ruangan
dan coordinator ruangan
f. Uraian Tugas
1. Bertanggung jawab melakukan pembelian dengan melengkapi
seluruh dokumen yang dipersyaratkan, mencari distributor apabila
terjadi kekosongan obat / alkes, melakukan perbandingan harga
untuk obat / alkes yang tidak masuk dalam perjanjian kerjasama.
2. Melakukan pemesanan barang sesuai dengan permintaan dari
gudang logistic farmasi dan memastikan agar obat / alkes yang
dipesan melalui fax, telpon atau email diterima oleh distributor dan
terkirim, sesuai dengan surat pesanan dan tepat pada waktunya
3. Bertanggungjawab melakukan update harga, menyimpan
dokumen PO dan SPB untuk keperluan tukar faktur maupun untuk
arsip purchasing sesuai dengan prosedur penyimpanan sesuai
dengan ketentuan yang sudah diatur
4. Melakukan pencarian barang kosong ke rumah sakit atau apotik,
atau peminjaman barang ke rumah sakit grup dan membuat PO
grup sesuai dengan prosedur kerja yang sudah dibuat, dan /atau
membuat permintaan cash advance untuk pembelian ke rumah
sakit atau apotik dan membuat realisasinya setelah barang dibeli
5. Melakukan penyerahan PO dan SPB copy maupun asli untuk
keperluan tukar faktur pada saat waktu tukar faktur yang sudah
ditentukan dan memastikan bahwa seluruh dokumen pembelian
yang akan diambil oleh distributor untuk keperluan penagihan
tersedia (yang sudah harus ditukar faktur kan)
6. Menangani pembelian konsinyasi dan pemesanan barang
konsinyasi
3. Staf Purchasing Umum
a. Nama Jabatan : Staf Purchasing
b. Pengertian :
Seseorang yang diberi tanggung jawab sebagai staf purchasing
untuk melakukan operasional pembelian umum.
c. Hasil Kerja :
Membuat surat pesanan / PO
Melakukan pemesanan dan memastikan barang terkirim
Mencari dan mengajukan pemasok / vendor baru apabila
barang kososng ke atasannya
Membuat laporan pembelian unit medis dan non medis.
d. Hubungan Jabatan :
1. Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Purchasing
2. Hubungan koordinasi kepala ruangan, wakil kepala ruangan
dan coordinator ruangan.
f. Uraian Tugas :
1. Bertanggung jawab melakukan pembelian dengan melengkapi
seluruh dokumen yang dipersyaratkan, mencari supplier (2 –
3vendor), melakukan perbandingan harga, melakukan negosiasi
dan selanjutnya menyerahkan ke atasan langsung atau di atasnya
untuk persetujuan lebih lanjut dengan memberikan masukan
sebagai bahan pertimbangan bagi atasan yang menyetujui
nantinya
2. Melakukan pemesanan barang setelah PO dibuat dan disetujui
untuk dilakukan pengiriman barang sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan bersama
3. Follow up pemesanan untuk barang – barang indent atau yang
belum datang sesuai dengan jadwal pengiriman
4. Membuat cash advance dan membuat penyelesaiannya, apabila
diperlukan untuk melakukan pembelian secara langsung diluar
vendor rekanan (pencarian barang diluar) apabila diperlukan
/diharuskan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan diluar
kebutuhan cito /urgent
5. Bertanggung jawab memberikan masukan kepada atasan dalam
hal melakukan penilaian supplier dengan mengevaluasi ketepatan
pengiriman, kualitas barang, kuantitas pemesanan sesuai dengan
yang di pesan, tegang waktu pembayaran dan garansi/ after sell
pelayaan agar sesuai dengan standard yang di tentukan oleh
management.
6. Bertanggung jawab melakukan follow up untuk setiap barang
pesanan ke supplier agar pemenuhan kebutuhan sesuai dengan
standar waktu / ketepatan yang sudah ditentukan
7. Bertanggung jawab melengkapi dokumen faktur untuk proses
pembayaran dengan melampirkan bukti surat penerimaan barang
dan surat pesanan untuk kemudian di ambil dan diserahkan ke
vendor / pemasok untuk proses tukar faktur.
8. Bertanggung jawab melakukan dokumentasi setiap dokumen
pembelian berdasarkan tanggal, dan nomor surat pesanan dari
angka termuda.
5. Staf Administrasi
a. Nama Jabatan : Staf Administrasi
b. Pengertian :
Seseorang yang diberi tugas sebagai pelaksana harian untuk
pelayanan administrasi pembelian
c. Hasil Kerja :
Membantu staf purchasing dalam administrasi
pembuatan PO
Melakukan proses tukar faktur / kontra bon
Membuat laporan rekapan PO yang akan di tanda
tangan oleh Kepala Bagian Purchasing dan Wadir
Keuangan dan Akuntansi
Membantu pemesanan barang ke pemasok / vendor.
Menggantikan tugas staf lain yang tidak masuk / hadir.
d. Hubungan Jabatan :
1. Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Purchasing
2. Hubungan koordinasi kepala ruangan, wakil kepala
ruangan dan coordinator ruangan.
f. Uraian Tugas :
1. Membantu staf purchasing farmalkes atau umum dalam
hal pemesanan barang (membantu memfollow up
pemesanan yang sudah di cetak PO atau yang belum
datang)
2. Membuat rekapan setiap PO yang sudah dibuat oleh staf
purchasing dan menyerahkan ke Kabag. Purchasing dan
Wadir. Keuangan dan Akuntansi
3. Mencap setiap PO sesuai dengan kategorinya RWI / RWJ
dan stempel pembelian
4. Membantu menyebarkan memo yang dikeluarkan oleh
unit purchasing ke unit kerja lainnya.
5. Melakukan proses persiapan tukar faktur / kontra bon
dengan menyiapkan dokumen yang diperlukan
6. Melakukan proses tukar faktur yang sudah dijadwalkan
setiap hari senin s/d rabu.
7. Membantu staf purchasing farmasi dalam melakukan
order pemesanan barang konsinyasi
BAB VI
A. UNIT PURCHASING
HUBUNGAN INTERN
HUBUNGAN EKSTERN
1. Pemasok / Vendor
UNIT PURCHASING
INTERN EKSTREN
GUDANG LOGISTIK
PEMASOK / VENDOR
FARMASI
Standar pola ketenagaan di rumah sakit merupakan suatu hal yang penting
untuk mendukung pelayanan yang optimal. Standar tersebut terdiri dari
pendidikan, pengalaman kerja dan sertifikasi sesuai dengan unit kerja dan
jabatannya.
Dalam menyusun pola dan kualifikasi ketenagaan maka Rumah Sakit Sentra
Medika Cibinong di susun berdasarkan beberapa pengertian yang
dipergunakan sebagai dasar. Pengertian tersebut adalah sebagai berikut :
1. Formasi adalah jumlah dan susunan jabatan yang diperlukan dalam
suatu satuan organisasi pembelian untuk mampu melaksanakan tugas
pokok dalam jangka waktu tertentu.
2. Persediaan pegawai adalah jumlah pegawai yang dimiliki saat ini.
3. Analisa kebutuhan pegawai adalah proses yang dilakukan secara logik,
teratur, dan berkesinambungan untuk mengetahui jumlah dan kualitas
pegawai yang diperlukan. Analisa kebutuhan pegawai dilakukan agar
pegawai memiliki pekerjaan yang jelas sehingga pegawai secara nyata
terlihat sumbangan tenaganya terhadap pencapaian misi organisasi
atau program yang telah ditetapkan.
4. Standar kemampuan rata – rata pegawai adalah standar kemampuan
yang menunjukkan ukuran enerji rata – rata yang diberikan seorang
pegawai atau sekelompok pegawai untuk memperoleh satu satuan hasil.
Standar kemampuan rata – rata pegawai disebut standar prestasi rata –
rata pegawai.
5. Beban kerja adalah sejumlah target pekerjaan atau target hasil yang
harus dicapai dalam satu satuan waktu tertentu.
Orang x Waktu
Norma Waktu =
Hasil
Contoh :
Pengetik dalam waktu 30 menit dapat menghasilkan berapa lembar
ketikan (misalnya 2 lembar ketikan)
Hasil
Norma Hasil =
Orang x Waktu
1 uraian jabatan
Norma Hasil =
1 analis jabatan x 90 menit
Dari contoh tersebut dapat ditetapkan bahwa rata – rata standar
kemampuan seorang analis jabatan untuk menghasilkan 1 uraian jbatan
diperlukan waktu 90 menit.
3. Waktu kerja, yang dimaksud di sini adalah waktu kerja efektif, artinya
waktu kerja yang secara efektif digunakan untuk bekerja. Waktu kerja
efektif terdiri atas Hari Kerja Efektif dan Jam Kerja Efektif.
Jam kerja efektif adalah jumlah jam kerja formal dikurangi dengan waktu
kerja yang hilang karean tidak bekerja / allowance seperti buang air,
melepas lelah, istirahat makan dan sebagainya. Allowance diperkirakan
rata – rata sekitar 30% dari jumlah jam kerja formal. Dalam menghitung
jam kerja efektif sebaiknya digunakan ukuran 1 minggu.
Jumlah jam kerja formal dalam 1 minggu dihitung 8 jam per hari kali 5 hari
Teknik Pehitungan
Hasil kerja
Objek kerja
Peralatan kerja
Tugas per tugas jabatan
a. Pedekatan Hasil Kerja
Hasil kerja adalah produk atau output jabatan. Metoda dengan
pendekatan hasil kerja adalah menghitung formasi dengan
mengidentifikasi beban kerja dari hasil kerja jabatan. Metoda ini
dipergunakan untuk jabatan yang hasil kerjanya fisik atau bersifat
kebendaan, atau hasil kerja non fisik tetapi dapat dikuantifisir. Perlu
diperhatikan bahwa metoda ini efektif dan mudah digunakan untuk
jabatan yang hasil kerjanya hanya satu jenis.
∑ beban kerja
x 1 orang
Standar kemampauan rata − rata
Contoh :
Objek kerja
x 1 orang
Standar kemampauan rata − rata
Contoh :
Jabatan : Dokter
Objek kerja : Pasien
Beban kerja : 80 pasien per hari
Standar kemampuan pemeriksaan : 25 pasien per hari
80 pasien
x 1 doket = 3.2 orang dokter
25 pasien
Informasi yang diperlukan untuk dapat menghitung dengan metoda ini adalah :
- Uraian tugas beserta jumlah beban untuk setiap tugas
- Waktu penyelesaian tugas
- Jumlah waktu kerja efektif per hari rata – rata
Rumusnya adalah :
1. Evaluasi
Evaluasi karyawan Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong ini menggunakan
formulir penilaian secara berkala setiap 1 tahun sekali. Tujuan evaluasi ini
adalah sebagai salah satu bagian dalam promosi pegawai, rotasi tugas,
mutasi karyawan atau sebagai pemberian sanksi.
A. PENGERTIAN
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu
B. TUJUAN
Dapat mengali permasalahan yang terkait dengan manajemen purchasing di
rumah sakit dan dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan
yang terkait dengan manajemn purchasing di rumah sakit.
PELAPORAN
A. PENGERTIAN
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan Purchasing.
B. JENIS LAPORAN
Laporan dibuat oleh Kepala Bagian Purchasing yang terdiri dari :
1. Laporan Bulanan
Laporan bulanan dibuat dalam bentuk excel dimana data diambil dari
setiap surat pesanan dan faktur yang masuk ke bagian purchasing dan akan
diberikan kepada bagian keuangan.
2. Laporan Tahunan
Laporan tahunan dibuat dalam bentuk excel dimana data diambil dari dua
sumber yaitu surat pesanan dan faktur juga di ambil dari sistem komputer
yang ada, laporan dibuat setiap bulannya dan selanjutnya dirangkum
selama 1 tahun disertai grafik dan presentasinya
BAB XI
PENUTUP
Dengan diterapkannya serta diaturnya pola ketenagaan dan kualifikasi tenaga kerja
yang akan bergabung di Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong selain dapat
memberikan tenaga – tenaga yang professional juga kecukupan akan tenaga yang
diperlukan sehingga dapat memberikan kenyaman dalam bekerja bagi tenaga itu
sendiri dan tentunya hasil kerja lebih baik.
Personalia sebagai bagan kepegawaian harus terus selalu memperbaharui sistem dan
selalu memfile estimasi kebutuhan tenaga yang ada untuk mendukung semua proses
pelayanan di rumah sakit. Sehingga proses pelayanan terhadap customer dapat
berjalan dengan baik dan lancar.