Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA N 101 Jakarta


Mata Pelajaran : Sosiologi
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pokok : Konflik, Kekerasan dan Perdamaian
Sub Materi : Akar Masalah dan Sebab-Sebab Terjadi Konflik
Alokasi Waktu : 4 JP (4x45 menit)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran selesai diharapkan siswa dapat:
1. Memahami akar masalah dan sebab-sebab terjadi konflik di masyarakat.
2. Mengidentifikasi sebab-sebab terjadinya konflik.
3. Mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan dari suatu konflik.
4. Mempresentasikan tentang sumber-sumber konflik yang terjadi di masyarakat.
5. Mempresentasikan hasil diskusi tentang sebab-sebab dan dampak terjadi konflik.

B. KOMPETENSI INTI
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, perilaku jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif,
dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan kawasan internasional.
KI.3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
 Memahami akar masalah dan
3.1 Menganalisis konflik sosial dan cara
sebab-sebab terjadi konflik
memberikan respons untuk melakukan
 Mengidentifikasi sebab-sebab
resolusi konflik demi terciptanya
terjadinya konflik
kehidupan yang damai di masyarakat.
 Mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber belajar tentang
sebab-sebab terjadi konflik
 Mengidentifikasi dampak terjadi
konflik yang terjadi di masyarakat
dengan menggunakan contoh-
contoh nyata dalam kehidupan
sehari-hari
 Mempresentasikan hasil diskusi
4.1 Memetakan konflik untuk dapat
tentang sebab-sebab dan dampak
melakukan resolusi konflik dan
terjadi konflik
menumbuhkembangkan perdamaian di
 Merumuskan hasil diskusi untuk
masyarakat.
dijadikan bahan pembelajaran
bersama dalam dampak nyata
terjadinya konflik di masyarakat
D. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintific Approach
2. Model : Discovery Learning
3. Metode : Ceramah, Diskusi

E. MATERI PEMBELAJARAN
Uraian Materi : terlampir

F. MEDIA PEMBELAJARAN:
 Media : Lembar kerja (siswa), Buku Pelajaran
 Alat : Spidol, Penghapus, Pulpen, Laptop dan Infocus
 Sumber belajar : Janu Murdiyatmoko dkk, Sosiologi kelas XI. Bandung: Grafindo Media
Pratama. Dan Kun Maryati, Juju Suryawati, Sosiologi Kelompok Perminatan IPS, Esis.

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu
 Memberikan salam 15 menit
 Menanyakan kepada
peserta didik kesiapan
dan kenyamanan untuk
belajar
 Menanyakan kehadiran
peserta didik
Pendahuluan
 Mempersilakan berdoa
bersama
 Melakukan apersepsi
pembelajaran
 Menjelaskan cakupan
materi konflik,
kekerasan dan
perdamaian
 Guru membimbing 80 menit
peserta didik agar
mempersiapkan hal-hal
yang diperlukan untuk
memahami akar masalah
dan sebab-sebab terjadi
konflik
 Guru memberikan
stimulus agar siswa
memiliki rasa ingin tahu
sebab-sebab/latar
belakang terjadinya
konflik
 Peserta didik membaca
Kegiatan inti buku siswa Sosiologi
kelas XI Janu
Murdiyatmoko dkk, atau
literatur lain, baik di
internet maupun buku
lainnya, kemudian di
tulis dengan rapi di buku
catatan
 Peserta didik
mendiskusikan sebab-
sebab terjadi konflik dan
memahami dampak
terjadinya konflik dalam
kehidupan
bermasyarakat
 Peserta didik dengan
sungguh-sungguh
menganalisis informasi
yang diperoleh mengenai
sebab-sebab terjadi
konflik yang terjadi di
masyarakat
 Peserta didik
mengajukan pertanyaan
mengenai akar masalah
dan sebab-sebab terjadi
konflik untuk
memperdalam
pemahamannya
 Guru dengan penuh
percaya diri menjawab
pertanyaan peserta didik
 Guru mempersilahkan
kepada peserta didik ikut
serta memberikan
masukan tentang
pertanyaan yang
diajukan oleh teman-
temannya
 Guru memberikan
penguatan pembelajaran
dengan penuh semangat
 Peserta didik diberikan 15 menit
ulasan singkat tentang
Penutup
materi yang baru saja
didiskusikan
 Peserta didik dapat
ditanyakan apakah sudah
memahami materi
tersebut.
 Peserta didik diberikan
pertanyaan lisan secara
acak untuk mendapatkan
umpan balik atas
pembelajaran minggu ini
 Sebagai refleksi guru
memberikan kesimpulan
tentang pelajaran yang
baru saja berlangsung
serta menanyakan
kepada peserta didik apa
manfaat yang dapat kita
peroleh setelah belajar
topik ini.
 Mengucapkan salam

H. Uraian Materi

Akar Masalah dan Sebab-sebab Terjadi Konflik

Konflik adalah bagian tak terpisahkan dalam dinamika kehidupan masyarakat. Dan dalam
batas-batas tertentu konflik menjadi bumbu-bumbu kehidupan menuju perubahan didalam
masyarakat. Konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat. Bahkan, tidak ada
satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik. Tiap masyarakat pasti pernah
mengalami konflik, baik konflik dalam cakupan kecil atau konflik berskala besar. Konflik yang
cakupannya kecil, seperti konflik dalam keluarga, teman, dan atasan/bawahan. Sementara itu,
konflik dalam cakupan besar, seperti konflik antargolongan atau antarkampung.
Menurut perspektif umum, penyebab utama (akar persoalan) terjadinya konflik sosial
adalah adanya disfungsi sosial. Maksudnya, norma-norma sosial tidak ditaati dan pranata sosial
serta pengendalian sosial tidak berfungsi dengan baik.

Sedangkan menurut teori konflik, penyebab terjadinya konflik sosial adalah adanya
perbedaan atau ketimpangan hubungan-hubungan kekuasaan dalam masyarakat yang
memunculkan diferensiasi kepentingan. Misalnya, ketidakmerataan distribusi sumber-sumber
daya yang terbatas dalam masyarakat. Ditariknya kembali legitimasi penguasa politik oleh
masyarakat kelas bawah. Adanya pandangan bahwa konflik merupakan cara untuk mewujudkan
kepentingan. Minimnya saluran untuk menampung keluhan-keluhan masyarakat kelas bawah.
Melemahnya kekuasaan negara yang disertai dengan mobilisasi masyarakat bawah dan atau elit.

Akan tetapi, perlu kiranya dipahami, bahwa faktor-faktor penyebab konflik sosial tidak
pernah bersifat sederhana dan tunggal melainkan bersifat kompleks dan jalin menjalin secara
rumit. Faktor-faktor tersebut dapat sekaligus menyangkut dimensi ideologi-politik, ekonomi,
sosial-budaya, maupun agama.

1. Sebab terjadinya konflik


Menurut Soerjono Soekanto, sebab-sebab terjadinya konflik, antara lain sebagai berikut :
a. Perbedaan Antarperorangan
Perbedaan ini dapat berupa perbedaan perasaan, pendirian, atau pendapat. Hal ini
mengingat bahwa manusia adalah individu yang unik atau istimewa, karena tidak pernah
ada kesamaan yang baku antara yang satu dengan yang lain.
Perbedaan-perbedaan inilah yang dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya
konflik sosial, sebab dalam menjalani sebuah pola interaksi sosial, tidak mungkin
seseorang akan selalu sejalan dengan individu yang lain. Misalnya dalam suatu diskusi
kelas, kamu bersama kelompokmu kebetulan sebagai penyaji makalah. Pada satu
kesempatan, ada temanmu yang mencoba untuk mengacaukan jalannya diskusi dengan
menanyakan hal-hal yang sebetulnya tidak perlu dibahas dalam diskusi tersebut.
Kamu yang bertindak selaku moderator melakukan interupsi dan mencoba
meluruskan pertanyaan untuk kembali ke permasalahan pokok. Namun temanmu (si
penanya) tadi menganggap kelompokmu payah dan tidak siap untuk menjawab pertanyaan.
Perbedaan pandangan dan pendirian tersebut akan menimbulkan perasaan amarah dan
benci yang apabila tidak ada kontrol terhadap emosional kelompok akan terjadi konflik.

b. Perbedaan Kebudayaan
Perbedaan kebudayaan memengaruhi pola pemikiran dan tingkah laku perseorangan
dalam kelompok kebudayaan yang bersangkutan. Selain perbedaan dalam tataran
individual, kebudayaan dalam masing-masing kelompok juga tidak sama.
Setiap individu dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam
lingkungan kelompok masyarakat yang samapun tidak menutup kemungkinan akan terjadi
perbedaan kebudayaan, karena kebudayaan lingkungan keluarga yang membesarkannya
tidak sama. Yang jelas, dalam tataran kebudayaan ini akan terjadi perbedaan nilai dan
norma yang ada dalam lingkungan masyarakat. Ukuran yang dipakai oleh satu kelompok
atau masyarakat tidak akan sama dengan yang dipakai oleh kelompok atau masyarakat lain.
c. Bentrokan Kepentingan
Bentrokan kepentingan dapat terjadi di bidang ekonomi, politik, dan sebagainya. Hal
ini karena setiap individu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda dalam
melihat atau mengerjakan sesuatu. Demikian pula halnya dengan suatu kelompok tentu
juga akan memiliki kebutuhan dan kepentingan yang tidak sama dengan kelompok lain.
Misalnya kebijakan mengirimkan pemenang Putri Indonesia untuk mengikuti kontes ‘Ratu
Sejagat’ atau ‘Miss Universe’. Dalam hal ini pemerintah menyetujui pengiriman tersebut,
karena dipandang sebagai kepentingan untuk promosi kepariwisataan dan kebudayaan. Di
sisi lain kaum agamis menolak pengiriman itu karena dipandang bertentangan dengan
norma atau adat ketimuran (bangsa Indonesia).
d. Perubahan Sosial yang Terlalu Cepat di dalam Masyarakat
Perubahan tersebut dapat menyebabkan terjadinya disorganisasi dan perbedaan
pendirian mengenai reorganisasi dari sistem nilai yang baru. Perubahan-perubahan yang
terjadi secara cepat dan mendadak akan membuat keguncangan proses-proses sosial di
dalam masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan
karena dianggap mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang telah ada. Sebenarnya
perubahan adalah sesuatu yang wajar terjadi, namun jika terjadinya secara cepat akan
menyebabkan gejolak sosial, karena adanya ketidaksiapan dan keterkejutan masyarakat,
yang pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya konflik sosial.
Contohnya kenaikan BBM, termasuk perubahan yang begitu cepat. Masyarakat
banyak yang kurang siap dan kemudian menimbulkan aksi penolakan terhadap perubahan
tersebut.
2. Dampak Terjadinya Konflik
Dampak yang ditimbulkan dari suatu konflik, antara lain sebagai berikut :
a. Dampak positif konflik adalah sebagai berikut:
1) Aspek-aspek kehidupan di masyarakat yang belum jelas atau masih belum selesai
ditelaah dapat diperjelas dengan adanya konflik.
2) Perkembangan zaman memaksa masyarakat harus beradaptasi dengan perubahan yang
ada. Nah, konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-
nilai, serta hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan dengan
kebutuhan individu atau kelompok.
3) Dalam konflik antar kelompok, sebenarnya konflik berfungsi efektif dalam
meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang berselisih dengan
kelompok lain.
4) Adanya konflik membuat setiap individu atau kelompok yang terlibat harus
mengandalkan diri sendiri untuk memenangkan konflik tersebut atas individu atau
kelompok lain. Karena itu, konflik juga merupakan jalan untuk mengurangi
ketergantungan antarindividu dan kelompok.
5) Ketika ada perubahan-perubahan sosial di masyarakat, konflik dapat membantu
menghidupkan kembali norma-norma lama maupun menciptakan norma-norma baru
agar tercipta harmoni dan keteraturan dalam masyarakat tersebut.
6) Konflik juga dapat berfungsi sebagai alat untuk mencapai keseimbangan antara
kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat yang terlibat.
7) Ketika pihak-pihak yang terlibat sama-sama kuat, konflik pun dapat memunculkan
sebuah kompromi baru agar setiap pihak mendapat apa yang diinginkan dengan
konsekuensi yang disepakati bersama.
8) Memperjelas aspek kehidupan yang belum tuntas.
9) Penyesuaian kembali norma dan nilai.
10) Meningkatkan solidaritas.
11) Mengurangi ketergantungan antarindividu atau kelompok.
12) Penyeimbang kekuatan-kekuatan yang ada.
13) Dapat memunculkan kompromi baru.
b. Sedangkan dampak negatif konflik, antara lain :
1) Memicu rusaknya hubungan antar individu dan kelompok.
2) Memakan korban berupa kerusakan harta benda dan nyawa manusia.
3) Berubahnya kepribadian para individu yang terlibat, baik yang mengarah pada hal-hal
positif maupun negatif.
4) Menimbulkan dominasi dari kelompok yang menang atas kelompok yang kalah.

I. PENILAIAN
1. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap
Aspek Perilaku yang
Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa Dinilai
Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 Ahmad Fauzi 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya
sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi
yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan,
dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya
disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi,
250 62,50 C
2 setiap anggota mendapatkan 50
kesempatan untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 50
membuat kesimpulan hasil
diskusi kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100
= 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan
2. Penilaian Pengetahuan
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

KISI-KISI PENULISAN BUTIR SOAL

Nama Sekolah : SMA


Kelas/Semester : XI/ 2
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Mata Pelajaran : Sosiologi

Kompetensi Dasar Materi/ Bentuk Jumlah


No Indikator Soal
Sub Materi Soal Soal
3.4 Menganalisis  Memahami akar masalah
konflik sosial dan dan sebab-sebab terjadi
cara memberikan Akar konflik
respons untuk Masalah  Mengidentifikasi sebab-
1 melakukan resolusi dan Sebab- sebab terjadinya konflik
Uraian 5
konflik demi sebab  Mengumpulkan
terciptanya Terjadi informasi dari berbagai
kehidupan yang Konflik sumber belajar tentang
damai di sebab-sebab terjadi
masyarakat. konflik
 Mengidentifikasi
dampak terjadi konflik
yang terjadi di
masyarakat dengan
menggunakan contoh-
contoh nyata dalam
kehidupan sehari-hari

Rumusan Butir Soal:


1. Kriteria Penilaian
Uraian : skor maksimal 100
No. Soal Jawaban Skor
1. Apa yang menjadi Menurut perspektif umum, penyebab utama 20
akar masalah dalam (akar persoalan) terjadinya konflik sosial adalah
konflik? adanya disfungsi sosial. Maksudnya, norma-
norma sosial tidak ditaati dan pranata sosial
serta pengendalian sosial tidak berfungsi dengan
baik.
Sedangkan menurut teori konflik, penyebab
terjadinya konflik sosial adalah adanya
perbedaan atau ketimpangan hubungan-
hubungan kekuasaan dalam masyarakat yang
memunculkan diferensiasi kepentingan.
2. Sebutkan dan a. Perbedaan antara orang perorang, contohnya 25
berikan contoh sebab dalam suatu diskusi kelas, ada yang betindak
terjadinya konflik sebagai penyaji makalah. Lalu ada teman
menurut Soerjono yang bertanya diluar konteks materi.
Soekanto! Perbedaan pandangan inilah yang
menimbulkan konflik.
b. Perbedaan kebudayaan, contohnya seseorang
berasal dari etnis A yang memiliki
kebudayan A, pindah ke wilayah B dengan
kebudayaan B. Jika orang tersebut tetap
membawa kebudayaan asal dengan
konservatif, tentu saja ia tidak akan diterima
dengan baik di wilayah barunya.
c. Bentrokan kepentingan, contohnya kebijakan
mengirimkan pemenang Putri Indonesia
untuk mengikuti kontes ‘Ratu Sejagat’ atau
‘Miss Universe’. Dalam hal ini pemerintah
menyetujui pengiriman tersebut, karena
dipandang sebagai kepentingan untuk
promosi kepariwisataan dan kebudayaan. Di
sisi lain kaum agamis menolak pengiriman
itu karena dipandang bertentangan dengan
norma atau adat ketimuran (bangsa
Indonesia).
d. Perubahan sosial yang terlalu cepat di
masyarakat, contohnya kenaikan BBM,
termasuk perubahan yang begitu cepat.
Masyarakat banyak yang kurang siap dan
kemudian menimbulkan aksi penolakan
terhadap perubahan tersebut.
3. Sebutkan penyebab Masalah struktural, masalah kepentingan, 15
atau inti konflik masalah perbedaan nilai, masalah perbedaan
menurut Hardjana ! data dan masalah hubungan antarmanusia.
4. Apa saja dampak 14) Ketika ada perubahan-perubahan sosial 20
positif dari di masyarakat, konflik dapat membantu
terjadinya konflik? menghidupkan kembali norma-norma lama
maupun menciptakan norma-norma baru
agar tercipta harmoni dan keteraturan dalam
masyarakat tersebut.
15) Konflik juga dapat berfungsi sebagai alat
untuk mencapai keseimbangan antara
kekuatan-kekuatan yang ada di dalam
masyarakat yang terlibat.
16) Ketika pihak-pihak yang terlibat sama-
sama kuat, konflik pun dapat memunculkan
sebuah kompromi baru agar setiap pihak
mendapat apa yang diinginkan dengan
konsekuensi yang disepakati bersama.
5. Apa saja dampak 1) Memicu rusaknya hubungan antar individu 20
positif dari dan kelompok.
terjadinya konflik? 2) Memakan korban berupa kerusakan harta
benda dan nyawa manusia.
3) Berubahnya kepribadian para individu yang
terlibat, baik yang mengarah pada hal-hal
positif maupun negatif.
4) Menimbulkan dominasi dari kelompok yang
menang atas kelompok yang kalah.
5) Rusaknya hubungan antarindividu dan
kelompok.
Jumlah Skor 100

 Pedoman Penskoran Tugas


Jumlah total benar
Rumus Penilaian = Jumlah total skor
x 100 %
Ciputat, 7 Mei 2019

Mengetahui,

Kepala SMA N 101 JAKARTA Guru Mata Pelajaran

Dr. H. Nurochim, M.M. MELATI PUTRI ARUMI


NIP:19590715 198403 1 003 11160150000011

Anda mungkin juga menyukai